Anda di halaman 1dari 41

13

BAB III URAIAN KHUSUS


A. Pekerjaan Yang Dilakukan
Selama melaksanakan kegiatan prakerin di PT. ASIA PACIFIC FIBERS tepatnya Di departemen ELECTRIC INSTRUMENT ,Pekerjaan yang di kerjakan tentunya berhubungan dengan elektrik,diantaranya adalah : 1. Perawatan dan Perbaikan OLT a. Perawatan Perawatan Sensor OLT terbagi menjadi 3 yaitu perawatan fisik,kalibrasi dan Kelistrikan.Perawatan fisik yaitu dengan melakukan pembersihan pada celah-celah keramik yang dilalui benang. Sedangkan perawatan

kelistrikannya, biasa-nya terjadi pada kabel

penghubung yang sering

terkelupas bahkan putus karena terkena gesekan main belt atau roda positorq. b. Perbaikan Sensor OLT tidak normal (abnormal), cara perbaikannya adalah dengan mengkalibrasi sensor OLT tersebut dengan menggunakan mesin khusus untuk mengkalibrasi sensor OLT. Caranya dengan mengatur terminal dengan standar Ukuran sensor OLT

sekrup pada sensor OLT sesuai

tersebut. Setelah itu dilakukan pengecatan pada terminal sekrup yang telah diatur. Hal ini dilakukan agar saat sensor OLT dipasang pada mesin dan proses produksi Berlangsung, standar ukuran sensor OLT tidak berubah. Masing-masing jenis sensor OLT memiliki ukuran kalibrasi yang berbedabeda,Berikut ukuran kalibrasi sensor OLT : NAMA SENSOR TEMCO Hi-Tech (Pin 3) Hi-Tech (Pin 4) HIGH 5,8 MENGIKUTI 0,30 - 0,60 LOW 5,4 MENGIKUTI 0,5 ZERO 6,5 MENGIKUTI 0,35

13

14

Gambar 3. Mesin Kalibrasi Sensor OLT Mesin kalibrasi sensor OLT ini digunakan untuk mengkalibrasi olt yang ada di mesin penggulung benang,dengan melihat di komputer apabila sensor OLTnya (-3) berarti OLT nya Harus di kalibrasi di mesin tersebut dengan prosedur pengkalibrasiannya yang ada diatas Gambar. 2. Perawatan dan Perbaikan Spare Cutter a. Perawatan Sebelum cutter di pasang pada mesin texturizing yang siap beroprasi, maka alangkah baiknya diperiksa terlebih dahulu,Alat yang digunakan

untukmemeriksa dan mengecek cutter yaitu power supply (catu daya) selain itu,bagian yang harus di peli- hara adalah keramik pada cutter Perawatannya dengan cara membersihkan pada celah-celah keramik yang kotor dengan kain sebagai penggosok. b. Perbaikan Apabila dalam pemeriksaan telah diketahui kesalahannya maka langkah selanjutnya adalah perbaikan.Bila pisau pemotong pada cutter bekerja tetapi

15

benang tidak terpotong atau putus,maka perbaikannya adalah dengan mengganti cutter yang baru.Kemudian Apabila bagian dalam cutter rusak, maka dilakukan perbaikan pada bagian yang rusak jika Masih

dimungkinkan.Tetapi bila tidak dapat diperbaiki,maka lebih baik diganti dengan cutter Yang baru.

Gambar 4. Spare cutter

3.

Perawatan dan Perbaikan Detector a. Perawatan 1) Melakukan pembersihan pada body detector yang kotor karena minyak Dan debu dengan menggunakan kain yang lunak 2) Jika detector mengalami masalah maka gosok-gosoklah celah keramik Pada detector dengan menggunakan kertas atau kardus sebagai Penggosok. b. Perbaikan socket penghubung pada detector putus, Cara perbaikannya adalah dengan mengganti penghubung detector dari socket menjadi terminal.Tetapi bila kabel
sudah tidak layak pakai maka lebih baik diganti satu paket (detector dan socket).

16

Gambar 5. detektor

4. Perawatan dan Perbaikan Primary Heater


a. Perawatan 1) Jika keramik pada heater kotor , Perawatannya adalah dengan cara Membersihkan celah keramik pada heater dengan menggunakan kain sebagai peng- gosok. 2) Melakukan pemeriksaan dan pengecekan heater melalui socket Penghubung heater dengan menggunakan multimeter atau multitester. b. Perbaikan Jika dalam pemeriksaan telah diketahui kesalahannya,maka langkah berikutnya adalah perbaikan.Jika socket penghubung pada heater putus,maka perbaikannya adalah dengan menyambung kembali pada masing-masing terminal pada elemen heater.Tetapi jika kabel sudah terlalu tua dan sudah tidak layak digunakan maka lebih baik diganti Dengan yang baru.

17

Gambar 6.Primary Heater

1. Menginstalasi Motor 3 Phase


Motor 3 phase banyak digunakan di perusahaan perusahaan besar.Didalam menghubungkan motor ini,perlu di perhatikan rangkaian control yang digunakan untuk menjalankan motor tersebut.Rangkaian yang biasa digunakan adalah rangkaian star/delta saat menghubungkan kabel yang dipakai juga tidak boleh menyentuh body motor karena hal itu dapat menyebabkan short arus listrik. a. Cara Kerja Motor 3 Phase : 1) Motor 3 Phase akan bekerja atau berputar apabila sudah di hubungkan dalam hubungan tertentu. 2) Mendapatkan tegangan (jala-jala atau power atau sumber) sesuai dengan kapasitasnya. b. Cara Menghubungkan Motor dalam hubungan bintang/star yaitu : 1) Cukup Mengkouple/menghubungkan semua ujung kumparan phasa menjadi Satu. 2) Sedangkan yang tidak dihubungkan menjadi satu, kita hubungkan ke sumber tegangan .

18

c. Cara Menghubungkan Motor dalam hubungan segitiga/delta yaitu : 1) Ujung pertama dari kumparan phasa I dihubungkan dengan ujung kedua dari Kumparan phasa III. 2) Ujung pertama dari kumparan phasa II dihubungkan dengan ujung kedua dari Kumparan phasa I 3) Ujung pertama dari kumparan phasa III dihubungkan dengan ujung kedua dari Kumparan phasa II.

Gambar 7. Motor Listrik

19

2. Merangkai dan Memperbaiki Lampu TL


Biasanya lampu-lampu TL mati dikarenakan starter yang rusak Atau lampunya atau lampunya yang putus.Terkadang kap-kap lampu yang terbuat dari bahan plastik bahan plastik juga mudah rusak (pecah,retak-retak) itu disebabkan pengaaruh keadaan sekitar yang mempunyai suhu udara cukup tinggi dan sering terkena oli. terkena oli.Keadaan Itu menjadikan para pekerja was-was dalam bekerja sehingga lampu-lampu Yang sudah mati dan kap-kap yang rusak perlu diganti dengan yang baru (kap-Kap terbuat dari alumunium).Selain itu

trafo/ballast juga terkadang ada juga yang Rusak sehingga perlu diganti dengan yang baru.

Gambar 8. Rangkaian Lampu TL

20

1. Inverter
Inverter secara etimologi berasal dari bahasa inggris yang berarti pembalik jadi Menurut pengertian ini,yang dimaksud dengan inverter adalah semua alat pembalik. Dalam istilah kelistrikan dikenal adanya converter,rectifier dan inverter. Konverter (to convert = mengubah) adalah alat pengubah,baik dari DC ke AC (DC to AC Converter) maupun dari AC ke DC (AC to DC Converter). Rectifier berarti penyearah, alat ini berfungsi untuk menyearahkan tegangan AC (bolak-balik) menjadi tegangan DC (searah) atau AC to DC Converter. Sedangkan inverter secara istilah adalah kebalikan dari rectifier, kerjanya adalah membalikkan dari tegangan DC ke tegangan AC atau DC to AC Converter. Jadi inverter adalah alat untuk mengubah system tegangan DC ke tegangan AC. Lebih spesifik lagi,fungsi inverter adalah mengubah tegangan masukan DC menjadi tegangan keluaran AC yang simetris dengan amplitudo dan frekuensi tertentu. Tertentu. Tegangan keluarannya dapat merupakan tegangan tetap maupun tegangan variable dengan frekuensi tetap ataupun variable pula. Pada praktiknya,lebih banyak diperlukan inverter dengan amplitudo dan frekuensi tetap. Inverter terdiri dari beberapa sirkuit penting yaitu sirkuit converter (yang berfungsi untuk mengubah daya komersial menjadi DC serta menghilangkan ripple atau kerut yang terjadi pada arus ini)serta sirkuit inverter (yang berfungsi untuk mengubah arus searah menjadi bolak-balik dengan frekuensi yang dapat diatur-atur).Inverter juga memiliki sebuah sirkuit pengontrol. Inverter biasanya menggunakan rangkaian modulasi lebar pulsa (pulse width modulation-PWM). Inverter juga dapat dibedakan dengan cara pengaturan tegangannya,yaitu : a. Jika yang diatur tegangan input konstan disebut Voltage Fed Inverter (VFI) b. Jika yang diatur arus input konstan disebut Current Fed Inverter (CFI) c. Jika tegangan input yang diatur disebut Variable DC linked inverter Pada dasarnya kecepatan dari induksi motor itu fix,tidak bisa dirubah dan hanya Sesuai dengan nilai yang tertera pada name plate motor,namun pada

21

kenyataan-nya perubahan kecepatan ini sangat dibutuhkan pada kondisi mesin tertentu,seperti mesin feeding conveyor yang memerlukan 2-3 kecepatan,antara lain kecepatan rendah.kecepatan sedang dan Kecepatan tinggi, hal ini tidak mungkin hanya mengandalkan motor saja namun memerlukan alat tambahan yang dinamakan inverter. Inverter adalah suatu alat yang dapat mengatur kecepatan induksi motor secara otomatis sesuai dengan kebutuhan mesin tersebut. Di dalamnya terdapat parameter-parameter yang harus diisi atau diprogram melalui display yang ada,parameter ini akan menentukan Kerja inverter tersebut, salah satu contoh parameter yang harus diisi adalah berapa nilai kecepatan low,middle dan highnya,ini penting sebab parameter ini yang mengatur tinggi rendahnya putaran motor atau mesin. Salah satu keuntungan jika menggunakan inverter adalah,putaran motor atau mesin dapat kita control sesuai dengan kebutuhan dan keinginan kita,sehingga dapat mencapai kapasitas produksi yang maksimal. Di lapangan banyak sekali type/model inverter,masing-masing mempunyai keunggulan yang berbeda dan karakter yang berbeda pula.Inverter dapat diklasifikasikan menjadi 2 macam yaitu: inverter 1 phase dan inverter 3 phase.Inverter juga dapat dibedakan melalui cara pengaturan tegangannya. Jika yang diatur tegangan input konstan disebut Voltage Fed Inverter(VFI),jika yang diatur arus input konstan disebut Current Fed Inverter (CFI),dan jika tegangan input tegangan input yang diatur disebut Variable DC Linked Inverter. Selain itu,dilihat dari gelombangnya inverter dapat dibedakan menjadi 2,Yaitu inverter setengah gelombang dan inverter gelombang penuh.

22

Gambar 9.INVERTER a. Prinsip Kerja Inverter 1) Prinsip Kerja Inverter 1 Phase Inverter 1 phase diberi tegangan input 220 Volt AC yang disupply dari converter (rangkaian elektronika yang mengubah tegangan AC menjadi DC). Didalam inverter 1 phase Tersebut terdapat beberapa kapasitor atau elco yang berfungsi sebagai filter tegangan DC.Lalu tegangan DC tersebut dikonfersikan melalui transistor blok yang dikontrol CARD DRIVE,card CPU,dan card display menjadi output dengan tegangan AC 3 phase yang diatur (variable AC).

23

2) Prinsip Kerja Inverter 3 Phase Prinsip Kerja Inverter 3 Phase hampir sama dengan inverter 1 phase.Inverter 3 Phase diberi sumber tegangan (R.S.T) dengan tegangan 380 volt AC.AC.Tegangan input AC tersebut diubah oleh diode menjadi tegangan DC.Pada inverter 3 phase juga terdapat komponen Elco,tegangan DC tadi kemudian di ubah oleh transistor blok menjaditegangan output AC(Variable AC).Transistor blok tersebut dikontrol oleh CARD DRIVE,card CPU dan CARD DISPLAY.

24

8. Maintenance Mesin Texturizing


Dalam maintenance mesin texturizing yang dilakukan yaitu : a. Cleaning fan dan filter Membersihkan fan atau kipas pendingin yang digunakan untuk menghindari suhu yang terlalu tinggi Yang dapat menyebabkan kebakaran. Untuk itu perlu dilakukan pembersihan pada fan agar dapat bekerja dengan baik.Jika ditemukan fan yang abnormal atau tidak berfungsi dengan Baik maka perlu dilakukan perbaikan atau diganti dengan fan yang baru.Mengganti filter penyaring kotoran yang kotor dengan filter yang sudah bersih.Kemudian filter yang kotor tersebut dicuci hingga bersih dan dikeringkan sehingga dapat dipakai lagi untuk mesin yang lain.Jika filter sudah tidak layak untuk dipakai lagi Maka perlu diganti dengan filter yang baru. b. Cleaning Magnetik Kontaktor Main Motor Membersihkan Kontak kontaktor dengan cara diamplas hingga kerak/kotoran yang menempel pada kontak kontaktor hilang,kemudian disemprot dengan kontak cleaner. c. Cleaning Cutter dan Detektor Membersihkan celah-celah dan keramik cutter yang dilewati benang dengan kain.Membersihkan keramik dan body detector dengan kain serta mengecek kondisi detector dan cutter.Jika ditemukan detector atau cutter yang abnormal maka perlu diganti yang baru. d. Memperbaiki Sensor OLT yang Abnormal Jika ditemukan sensor OLT yang abnormal maka perlu dilakukan tindakan perbaikan yaitu dengan cara mengkalibrasi sensor OLT yang abnormal tersebut atau Jika kerusakan terjadi pada kabel penghubung sensor OLT maka perlu mengganti kabel yang rusak tersebut.

25

e.

Memperbaiki Tombol Doffing Kerusakan biasanya terjadi pada push button atau tombolnya yang sudah rusak dan sering terjadi kabelnya putus.Jika push Buttonnya rusak maka perlu diganti Yang baru dan jika kabelnya yang putus maka cukup disambung kembali.

f.

Cek Ampere Pengecekan arus listrik ini dilakukan pada MCB Main Motor,MCB Fume A dan Fume B,dan MCB Motor Suction.

9. Modifikasi Kabel OLT


Yang dimaksud modifikasi kabel disini yaitu memperbaharui kabel OLT yang rusak Sedemikian rupa hingga dapat digunakan lagi dengan kondisi yang normal tanpa mengurangi kinerja kabel tersebut.Kerusakan kabel OLT biasanya terjadi pada soketnya yang rusak terkena putaran main belt atau kulit kabelnya yang terkelupas bahkan putus terkena putaran maIn belt atau putaran positorq.Untuk itu jika persediaan kabel OLT sedang habis,maka perlu di Lakukan modifikasi kabel. Kabel OLT yang putus tetapi soketnya masih bagus,bisa diambil soketnya untuk di sambung dengan kabel OLT yang lain yang masih bagus dan normal. Cara menyambungnya dengan menyolder kabel-kabel kecil didalamnya dan memberikan isolasi antar kabel berupa selongsong dari kulit kabel OLT,kemudian kabel-kabel kecil tersebut diisolasi lagi dengan menggunakan isolasi hitam agar rapi dan tidak mudah terkelupas jika terkena putaran positorq.

26

Gambar 12.Kabel Penghubung Sensor OLT

10. Merawat Genset


Biasanya yang dilakukan dalam merawat genset yaitu dengan memanasi genset Dan membersihkannya.Memanasi genset ini dilakukan dilakukan

seminggu sekali yaitu setiap hari sabtu.Pemanasan genset ini dilakukan selama 30 menit dan selama pemanasan dilakukan pengecekan tegangan listrik,arus,dan frekuensinya yang dihasilkan dari genset tersebut.Genset di PT Asia Pasific Fibers digunakan untuk cadangan pemasok listrik jika pasokan listrik dari PLN terputus.

Gambar 13. Genset

27

11. Membersihkan Ruangan Setiap satu minggu sekali ruangan dibersihkan dan ditata jika

perlu.Biasanya ruangan Dibersihkan dengan cara disapu dan dipel jika diperlukan.Jika ruangan dirasa berantakan maka ruangan akan ditata sedemikian rupa sehingganyaman untuk ditempati dan untuk bekerja dan membuang sampah ke tempat penampungan sampah diluar ruangan.

12. Mengganti Timer Pada Mesin Knitting dan Mesin Relling


Mesin Knitting dan Mesin Relling bekerja denagan menggunakan motor prinsip kerja mesin Knitting dan Relling sama.Mesin bekerja dengan batas waktu tertentu kemudian berhenti secara otomatis.Dengan demikian mesin tersebut pasti memakai/menggunakan timer.Pada suatu saat timer pada mesin tersebut mengalami kerusakan dan perlu diganti yang baru.Saat mengganti timer juga dilakukan pengecekan terhadap komponen-Komponen lain pada panel mesin tersebut,misalnya magnetik Kontaktor,MCB,dan kabel-kabelnya Jika ada komponen yang mengalami kerusakan maka perlu dilakukan perbaikan atau pun penggantian komponen yang baru.

13. Cek Ampere


Cek Ampere dilakukan untuk mengecekkondisi arus listrik yang mengalir pada mesin motor.Serta dilakukan pengecekan temperatur main motor.Jika ditemukan arus atau pun temperature main motor tidak sesuai standar/abnormal,maka perlu dilakukan tindakan perbaikan.

28

B. Mesin Texturizing
1. Proses Pembentukan Polyester Mesin SDS (Super Draw Set) 700 merupakan mempunyai mesin 216 draw poros

texturizing/pembuat

texture/pola

yang

(spindle).Bahan yang digunakan untuk pembuatan benang texture benang yaitu jenis polyester /polymide dalam pembuatan benang jenis polyester dengan mesin SDS 700 harus melalui beberapa proses yaitu : a. Unit Polymerisasi Pada unit ini bertugas sebagai proses pencampuran PTA(Pure Terepalic Acid) dan EG(Ethylim Glycol)dari proses polyester PET.Polyester PET ini mempunyai sifat yang berkebalikan yaitu PET akan menjadi lunak bila dipanaskan dan akan menjadi keras apabila didinginkan.Karena Chips polyester bersifat keras,maka polyester PET ini kemudian didinginkan lalu dipotong-potong menjadi chip. b. Unit Spinning Pada unit ini berlangsung kegiatan filament benang setengah jadi yaitu Dari chip polyester menjadi benang POY(Partially Oriented Yarn).Unit ini terbagi jadi 3Tahapan proses produksi yaitu : 1) Proses Pengeringan Chip (Drying)

2) Proses Pelelehan Chip (Melting)

3) Proses Penanggulangan Chip (Winding) c. Unit Draw Twisting Pada unit ini dilaksanakan proses pengubahan benang POY dari spinning Menjadi benang POY (Full Oriented Yarn). d. Unit Texturizing

29

Pada unit ini bertugas untuk mengubah benang POY menjadi benang Siap pakai yang disebut dengan benang DTY (Draw Textured Yarn) yang mempunyai suhu lebih tinggi karena sifatnya yang lebih baik. e. Unit Staple Fiber Pada unit ini dilakukan proses pembuatan serat-serat pendek yang Menyerupai kapas (Polyester Staple).Selanjutnya dalam proses

texturizing memiliki 3 Prinsip dasar dimana 2 prinsip dasar yang awal sama dengan prinsip dasar draw Twisting sedangkan yang terakhir tidak dimiliki oleh draw twisting, prinsip itu adalah : 1) Drawing Drawing merupakan proses perenggangan benang.Hal ini dilakukan agar diperoleh benang yang tidak mudah berubah bentuknya. 2) Twisting Twisting merupakan proses pemelintiran benang.Hal ini dimaksudkan agar filamen-filamen penyusun benang terikat dan tergabung menjadi satu sehingga diperoleh benang yang lebih kuat. 3) Heating Heating merupakan proses pemanasan benang.Hal ini bertujuan untuk mempermudah pembentukan fisik benang.Proses ini dibagi menjadi 2 bagian yaitu : a) Pre-Heating,yaitu pemanasan awal sebelum benang masuk ke twisting zone sehingga texture benang mudah terbentuk. b) Final-Heating,yaitu pemanasan akhir setelah benang dilakukan twist sehingga Textur benang tidak berubah.

30

2. Komponen Mesin Texturizing Proses Texturizing dengan menggunakan mesin SDS 700 melibatkan Beberapa komponen yaitu : a. Creel Berfungsi untuk menyalurkan benang POY (Partially Oriented Yarn) ke cutter. b. Sledge Berfungsi untuk memasukkan benang dari Primary Heater ke track. c. Positorq Berfungsi sebagai pemelintir benang dengan menggunakan 3 set roda berkecepatan tinggi. d. Working Carriage Bertugas sebagai alat,tempat perawatan dan perbaikan mesin texturizing pada bagian bawah. e. Maintenance Wakway Bertugas sebagai tempat perawatan dan perbaikan mesin texturizing pada bagian atas. f. Cooling Plate Bertugas untuk mendinginkan benang setelah dipanaskan melalui Primary Heater,yang selanjutnya akan masuk ke unit Texturizing. g. Suction Tubles Ialah tabung penghisap dimana pipa-pipanya dihubungkan pada pipa blower motor.Fungsinya selain untuk membuang benang yang tidak terpakai juga mempermudah operator dalam pemasangan benang pada jalur benang,Tabung ini terletak pada bagian atas mesin. h. Fume Extract Ducting

31

Berfungsi untuk menghisap uap panas dari pemanasan yang dilakukan oleh Primary Heater yang kemudian dibuang keluar area Texturizing melalui cerobong pipa yang ditempatkan diatas mesin. i. Yarn Oiling Bertugas untuk melumasi benang dengan minyak agar menjadi licin.Setelah benang keluar dari heater kedua (Secondary Heater). Pelumasan minyak ini bertujuan melemaskan benang,menyatukan filament-filament dalam benang benang agar menjadi satu-kesatuan dengan lainnya serta mudah untuk dipisahkan/tidak menempel. j. Feed Roller Feed Roller terbagi menjadi 3 lokasi,yaitu : 1) Input Feed Roller Berfungsi untuk menjaga kesamaan twist (pemelintiran benang) sebelum melakukan proses primary heater. 2) Intermediet Feed Roller Feed Roller berfungsi untuk menarik benang dari final heater sebelum benang Melalui Yarn Oiling. k. Yarn Monitoring Yarn Monitoring ini terbagi atas 4 bagian utama,yaitu : 1) Yarn Sensor OLT Sensor OLT(Online Tensor) menyediakan informasi tentang kualitas benang bertekstur,tapi juga tentang benang pasokan (POY),pemantauan produksi dan

berkontribusi untuk mengurangi biaya dalam proses texturing Sebuah kesalahan khas dalam proses texturing ditunjukkan oleh frekuensi Besar dalam ketegangan

32

benang.Hal ini dapat berupa terlalu tinggi atau terlalu rendah denganpuncak ketegangan benang.Hal ini dapat berupa terlalu tinggi atau terlalu rendah dengan puncak ketegangan atau jejak ketegangan tidak stabil.Karena kesalahan memiliki penyebab yang berbeda,sistem

menyediakan beberapa kriteria untuk mengklasifikasi kesalahan dalam berbagai kategori.Tingkat kualitas dari suatu kumparan dapat didefinisikan sesuai dengan jumlah kesalahan dalam setiap kategori.Evaluasi data OLT dapat diperpanjang sampai 75 doff.Dengan cara ini posisi yang salah dalam setiapMesin menjadi jelas. Pabrik texturing sekarang kemungkinan memproduksi benang yang

sempurna dan mampu menemukan dan melayani bidang operasi baru untuk mengurangi kualitas pengujian control mahal seperti pengujian rajut dan pewarna pengukuran. Berikut macam-macam sensor OLT : a. Sensor OLT merk Temco Sensor OLT merk Temco dipasang dimesin SDS 700 dan 900.Tetapi tidak menutup atau

kemungkinan dipasang dimesin SDS 1200 jika diperlukan.Kalibrasi sensor ini adalah : High = 5,8 Low = 1,6 Zero = antara 0,30-0,60.

33

Gambar 14.Sensor OLT merk Temco b. Sensor OLT merk Hi-Tech Sensor OLT merk Hi-Tech dipasang di mesin SDS 700 dan SDS 900.Tetapi tidak menutup kemungkinan dipasang dimesin SDS 1200 jika diperlukan.Kalibrasi sensor ini adalah : High : 5,4 Zero : 0,5

Gambar 15. Sensor OLT merk Hi-Tech

c.

Sensor OLT Retech

34

Sensor OLT merk Retech sering dipasang dimesin SDS 700.Tetapi jika diperlukan dapat dipasang dimesin SDS 900 dan SDS 1200.Sensor ini tidak dapat dikalibrasikan.Sehingga jika sensor ini abnormal maka harus diganti dengan sensor yang lain.

Gambar 16. Sensor OLT merk Retech

2)

Yarn Cutter Yarn cutter berfungsi untuk memotong benang secara otomatis. Apabila ditemukan benang dalam kondisi rusak atau putus pada waktu melalui detektor. Selain itu berfungsi untuk memotong benang secara otomatis apabila Bobbin sudah terpenuhi gulungan benang.Hal ini dilakukan untuk menghindari lapping(lilitan) benang pada tempat-tempat yang tidak diinginkan.Sekaligus untuk menghindari benang terbuang percuma.Pada Yarn Cutter terda-

35

pat kabel penghubung socket ditandai dengan kode warna. Berikut ini akan dijelaskan tentang kabel socket yarn cutter dan gambarnya.

Gambar 17.Cutter Berikut adalah susunan kabel berdasarkan warna pada socket cutter : 2 4 6 8 10 12 Keterangan : Urutan warna kabel pada socket cutter : 0 = 10 = hitam 1 = 11 = coklat 2 = 12 = merah 3 = orange 4 = kuning 5 = hijau 6 7 8 9 = biru = ungu = abu-abu = putih + + 11 9 7 5 3 1

(+) = coklat dan hitam (-) = coklat dan biru

36

3)

Yarn Detektor Yarn Detektor bertugas untuk mendeteksi pergerakan benang.Apabila pergerakan benang tidak terdeteksi maka detektor akan mengaktifkan cutter pemotong benang.Dan pada bagian detektor terdapat lampu indikator yang menandakan detektor tersebut bekerja atau tidak.Biasanya pada saat lampu menyala kemudian ada pergerakan benang yang menggesek bagian tengah detektor lampu akan mati dan langsung mengaktifkan cutter yang secara otomatis akan memotong benang.

Gambar 18. Detektor 4) Yarn Heater Heater merupakan elemen pemanas elektrik yang diletakkan di dalam sistem tertutup (heater box) didesain untuk memanaskan/mematangkan benang sekaligus

37

menguapkan minyak benang dari proses pematangan benang.Heater dirancang sedemikian rupa sehingga bilamana diperlukan penggantian komponen ketika perawaan dan perbaikan (maitenance) dapat dilakukan dengan mudah. Hal ini dimaksudkan Karena efisiensi sangatlah penting dalam proses produksi sebuah industri. Pada heater permukaan jalur benang dilapisi oleh keramik yang terletak pada ujung bagian atas dan ujung bagian bawah.Jika dalam proses perakitan tidak terlalu ditangani secara profesional mungkin dapat retak,sehingga mengakibatkan kerusakan pada benang yang diproses. Heater pada mesin ini dilengkapi dengan sebuah PT 100 (Platinum Resistance Sensor) yang digunakan untuk mengontrol dan memonitoring heater tetap pada suhu acuan. Didalam pencapaian suhu acuan ke suhu terkendali, elemen pada heater memerlukan beberapa bagian penunjang yang mana satu sama lain saling berhubungan dan menunjang satu system kontrol umpan balik. Pada prinsipnya kinerja dari kontrol suhu mesin SDS 700, komparator berFungsi sebagai pembandingan antara suhu acuan (set point) dengan sinyal dari PT 100. Sebagai pembanding komparator hanya membandingkan besaran yang sama,Jika pembanding pertama (Set Point) berupa sinyal tegangan maka data dari pembanding kedua (PT 100) haruslah diubah terlebih dahulu dari besa-

38

ran resistan ke besaran tegangan.Bilamana terjadi ketidaksesuaian antara suhu acuan dengan suhu terkendali Maka output dari komparator akan mengaktifkan sinyal kepada SSR(Solid State Relay) Melalui sebuah penguat. Pengumpanan disesuaikan dengan suhu keluaran,jika suhu terlampau tinggi maka SSR akan terlepas (cut off)dan sebaliknya bila suhu lebih rendah dari set point maka SSR akan terhubung.Secara umum fungsi SSR adalah seperti saklar elektronik yang terkendali oleh sebuah control.Heater ini terdiri dari 2 bagian yaitu : a) Primary Heater Primary Heater bertugas untuk memanaskan benang pada tahap pertama.Pemanas ini dilakukan guna untuk menyempurnakan proses peregangan.Primary heater ini berjumlah 108 buah dengan masing-masing heater memiliki jalur ganda sehingga praktis untuk melewatkan 216 benang dalam sekali produksi.Benang yang melewati Primary heater akan dipadu oleh bagian atas dan bagian heater yang terbuat dari keramik selama proses heating dilakukan,pemasangan pintu dari heater pertama haruslah ditutup agar pemanasan lebih efektif.Saat berlangsung proses pemanasan,benang yang mengandung minyak harus direnggangkan agar minyak yang ada didalam be-

39

nang dapat menguap.Uap panas yang timbul akan dihisap oleh fume extraction yang berhubungan dengan blower pada fume motor.Uap tersebut langsung dialirkan melalui pipa dan dibuang keluar area produksi melalui primary heater kemudian dilewatkan ke cooling plate untuk didinginkan.Suhu dalam proses pemanasan dapat diatur dan dijaga kestabilannya melalui sistem control elektronik yang ditempatkan pada sisi depan mesin (control end).suhu yang dapat diatur yaitu berkisar antara 160 derajat celcius sampai 245oC.

Gambar 19. Primary heater

3. Proses Mesin Texturizing Benang POY yang terletak di Creel ditarik oleh input Feed Roller dengan Terlebih dahulu melalui Yarn Cutter.Cutter disini akan memotong dan menahan benang apabila terjadi benang putus yang dialami mesin.Setelah melalui input Feed Roller kemudian benang dinaikkan ke daerah primary hea-

40

ter.Pada primary heater,benang mengalami proses Pre-Heating yang akan disedot oleh fume extract Ducting.Sedangkan proses drawing dilakukan oleh input Feed Roller dan Intermediet Feed Roller.Hal itu dapat terjadi karena kedua kecepatan feed roller telah disetting berbeda.

Gambar 20. Benang POY Selanjutnya benang akan melalui Cooling Plate untuk sedikit didinginkan sebelum memasuki texturizing unit.Setelah melalui proses pemelintiran benang (Twisting)Pada texturizing unit,benang akan melalui sensor OLT untuk diperiksa kualitas berdasarkan tension masing-masing benang.Apabila diperoleh kualitas benang yang berada dibawah batas minimum dari kualitas yang telah disetting maka sensor OLT dapat Mengaktifkan Yarn Cutter untuk memotong benang.Benang dengan kualitas rendah dapat disebabkan oleh 2 hal,yang pertama terjadi kesalahan dalam salah satu atau lebih baik proses Pre-Heating,Drawing ataupun twisting dan yang kedua adalah

41

kualitas bahan POY yang buruk. Setelah itu benang akan masuk ke Intermediet Feed Roller.Disini Intermediet feed roller memiliki fungsi penting karerena kecepatan putaran rol Intermediet Feed Roller merupakan referensi dari feed roller yang lain dan berhubungan langsung dengan Kecepatan proses produksi.Kemudian benang masuk ke secondary heater untuk dilakukan proses final- Heating.Selanjutnyabenang akan masuk ke Output Feed roller. Disini Output Feed Roller bersama-sama dengan Intermediet Feed Roller menentukan tension benang pada secondary heater.Keluar dari Output Feed Roller benang akan melalui Yarn detektor yang akan langsung mendeteksi pergerakan benang.Apabila terjadi Break atau putus benang,maka pergerakan benang tidak akan terdeteksi oleh detektor,dan detektor akan mengaktifkan Yarn Cutter untuk memotong benang.Setelah melalui yarn detektor,benang akan melalui unit Take Up,dimana benang akan digulung menjadi paket-paket gulungan benang (Bobbin).Selang waktu tertentu yang ditentukan, gulungan benang akan mencapai berat yang dikehendaki,kemudian dilakukan Doffing,yaitu proses pengambilan gulungan benang.Setelah proses doffing selesai,maka dapat dilakukan pengulangan proses produksi dari awal untuk mendapatkan gulungan benang yang baru.

42

POY
(Partially Oriented Yarn)

Take Up Bowl

Cutter

Roll Oil

Roll 1

Detektor

Sledge

Roll 3

Primary Heater

Secondary Heater

Cooling Plate

Roll 2

Positorq

Sensor OLT

43

Gambar 21. Gambar dan Komponen Mesin Texturizing

44

Keterangan : Komponen Creel Sledge Positorq 2A Working carriage Maintenance wak way Cooling Plate Suction Tube Fume extract ducting Yarn Oiling Feed roller Sub Komponen No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Input Feed Roller 10 Intermediet feed roller 11 Output feed roller 12 Yarn cutter 13 Yarn sensor OLT(On 14 Line Tensor) Yarn Detektor 15 Take off shaft 16 Bobbin lever 17 Traverse motion device 18 Stroke modification 19 Primary heater 20 Secondary heater 21

Yarn Monitoring

Unit take up

Yarn heater

45

Gambar 22. Penampang Primary Heater

46

Gambar 23. Penampang Secondary Heater

47

4. Macam-Macam Mesin Texturizing Di PT.Asia Pacific Fibers khususnya didepartemen texturizing memiliki beberapa macam atau tipe mesin atau tipe mesin texturizing,diantaranya : a. Mesin Texturizing Rieter Scragg Mesin tekstil jenis ini sudah sangat dikenal.Secara konvensional dibanyak mesin texturing,pemanasan dan pendinginan benang dilakukan dengan melewatkan benang pada permukaan piring pemanas.Ini adalah tujuan yang jelas dari produsen benang tekstur untuk memaksimalkan hasil produksi benang tekstur dari setiap mesin texturing. Dengan meningkatkan kecepatan mesin maka gulungan benang benang pun semakin cepat.Hal ini juga diinginkan untuk meminimalkan panjang pemanasan dan pendinginan benang dengan memaksimalkan laju perpindahan panas antara piring pemanas dan benang.Salah satu keterbatasan untuk meningkatkan kecepatan mesin adalah gelombang kecepatan.Kecepatan ini dipengaruhi oleh ketegangan benang,tingkat penyisipan twist,dan konfigurasi mesin.Pada kecepatan ini,kecepatan rotasi tinggi dari benang memutar cenderung menciptakan getaran yang tidak terkendali dalam benang berjalan dan ini menyebabkan variasi cepat dalam ketegangan dan ditingkat antihan benang dimasukkan kedalam oleh unit pemutar,sehingga menghasilkan benang yang tidak dapat diterima atau kualitas rendah.Lebih baik untuk beberapa benang melalui zona pemanasan dan pendinginan yang lurus sehingga memungkinkan bagian bebas dari twist kembali dari unit memutar ke awal dari zona pemanasan,meskipun benang lainnya dapat diterima dan diproses.Dan meskipun parah perubahan arah anta-

48

ra zona pemanasan dan zona pendinginan.Konfigurasi mesin adalah kompromi antara penyediaan untuk pengolahan memuaskan untuk kualitas dan stabilitas benang.

Gambar 24. Rieter Scragg (depan) Mesin Texturizing Rieter Scragg ini adalah obyek penemuan mesin Texturing untuk menyediakan konfigurasi ergonomis yang diterima Pengaturan mesin tekstil dimana kecepatan gelombang lebih tinggi Dan pengolahan yang lebih seragam daripada kasus denngan pema-

49

Nasan yang dikenal dengan pengaturan plat pendingin.Ini juga meruPakan tujuan tujuan dari penemuan mesin texturing ini untuk menyeDiakan suatu konfigurasi mesin yang memungkinkan pengolahan benang pada kecepatan gelombang tinggi tanpa merugikan sifat benang dan untuk meminimalkan pengaturan temperatur.Penemuan mesin texturing ini memberikan pengaturan mesin tekstil untuk benang texturing tekstil,pemanasan dan pendinginan benang,dimana perangkat pemanas memiliki permukaan yang dipanaskan secara substansial vertikal.Perangkat pendinginan dapat memperpanjang ke bawah dari perangkat pemanas ke perangkat pemutar gulungan benang (bowel). Jalur benang antara perangkat pemanas dan perangkat pemutar benang (bowel) dapat melengkung, dalam hal perangkat pendingin mungkin piring yang longitudinal melengkung dengan sudut antara 200 dan 450.Atau perangkat pendingin mungkin tabung substansial lurus yang cenderung diantara 300 dan 800 ke vertikal.Tabung mungkin memiliki paduan benang dibuang berdekatan inlet dan outlet berakhir dari padanya dan diposisikan untuk memandu benang berjalan dijalan substansial heliks sepanjang permukaan luar tabung.Dalam pengoperasian seperti perangkat pendingin,benang berjalan dapat membuat pluralitas berubah disekitar permukaan tabung pendingin antara inlet dan paduan otlet,dan tabung mungkin memiliki paduan benang tamba-

50

han yang berada disepanjang jalur heliks antara inlet dan paduan stop kontak.

Gambar 25. Primary Heater Rieter Scragg

Perangkat pemanas mungkin memiliki suhu antara 150 0C dan 800 0C. Permukaan yang dipanaskan mungkin memiliki alur didalamnya untuk menerima benang berjalan.Perangkat pemanas mungkin memiliki permukaan yang dipanaskan longitudinal melengkung dengan benang

51

yang berjalan dalam jalurnya,atau permukaan yang dipanaskan secara substansial datar.Untuk mengurangi panjang perangkat pemanasan yang dibutuhkan untuk pemanas yang memadai dari benang,perangkat pemanasan pertama beroperasi pada suhu diatas titik leleh benang yaitu diatas titik leleh benang yaitu diatas 150 0C dan sampai 800 0C.Perangkat pendingin adalah dalam bentuk piring yang melengkung dengan sudut sekitar 350,sehingga membatasi defleksi sudut dari benang saat meninggalkan pemanas sementara menyelaraskan benang masuk untuk melewati permukaan kerja pertama dari perangkat pemutar benang disudut yang diinginkan Lempeng pendingin juga memiliki lekukan dalam memanjang didalamnya untuk menerima benang berjalan, bagian bawah memiliki radius sebanding dengan benang,misalnya 0,5 mm. Awalnya benang berulir melalui mesin untuk memperpanjang daLam garis lurus antara 14 feed benang.Benang kemudian melewati Panduan benang pada sledge yang mendorong baik pneumatik atau Dengan cara batang sehoingga meluncur ke atas sepanjang jalur luncur membentang antara perangkat pakan benang pertama dan ujung inlet benang dari perangkat pemanas pertama.Ini menempatkan benang pada alur permukaan yang dipanaskan dari perangkat pemanas pertama dan dengan plat pendingin .setelah melewati berbagai perangkat benang kemudian digulung pada bowel dan siap di doffing.Dalam kasus ini paket 216 benang bertekstur dikeluarkan dari mesin oleh operator.

52

Perangkat pendingin adalah dalam bentuk tabung yang dibuang berdekatan inlet dan outlet berakhir di jalur heliks ,membuat dua atau tiga putarn karana perjalanan panjang dari perangkat

pendingin.mungkin ada perpaduan tambahan yang terletak sepanjang jalur benang heliks untuk membantu stabilitas benang di wilah ini.Dengan pengaturan ini,cairan pendingin dapat melewati tabung yang dapat dilakukan dengan menarik udara dari tabung melalui ujung yang berdekatan arperture inlet sebagai bagiandari sistem exstraksi .Udara dinginmemasuki tabung pada akhir outlet.Atau cairan pendingin dapat dipasok dari perangakat pasokan fluida .Pendingin beredar melalui tabung pendingin untuk meningkatkan efek

pendinginan dan dengan demikian mengurangi panjang dari perangkat pendingin yang diperlukan untuk pendinginan yang memadai dari benang.Perangkat pendingin cendrung ke bawahmenuju perangkat twist pada sudut antara 300 dan 800 ke vertikal,sehingga

menyelaraskan benang yang masuk untuk melewati permukaan pendingin.Benang threaded sekitar tabung pendingin sehingga dapat memperpanjang dalamgaris lurus antara perangkat feed benang pertama dan pada akhir inlet tabung pendingin.Benang kemudian menuju kepermukaan pemanas dengan menaikan slidge. Dengan pemanas vertikal ,benang membawa panas ke bawah melawan arus atas alami panasa di permukan yang dipanaskan,yang mengarah ketemperatur lebih tinggi bahkan sepanjang permukaan yang dipanaskan.Dengan pengaturan ini arah jalur benang akan lebih teratur karena perangkat pendingin yang cenderung vertikal,kecepatan gelombang meningkat secara signifikan,terutama dalam kasus pemanas substansial datar ,sementara mempertahankan migrasi benang dari twist kembali ke awal dari zona pemanasan.anehnya,telah ditemukan bahwa peningkatan kecetatan gelombang hingga 200 meter permenit dapat diperoleh dengan menggunakn pengaturan saat ini dibandingkan dengan pemanas atau konfigurasi perangkat pendingin dengan pemanas dari dimensi yang sama dan kemampuan pemanasan.

53

Selanjutnya telah ditemukan bahwa peningkatan kecepatan benang ke bawah melalui pemanas suhu substansial datar vertikal,sementara menghasilkan

menpertahankan

pemanas

konstan

,dapat

peningkatan suhu benang pada saat keluar dari pemanas.Efek ini berlawanan dengan yang dialami dengan pemanas konvensional.Efek pada kecepatan gelombang dan perpindahan panas dalam kasus ini diyakini hasil dari pengaturan temperatur ysang lebih baik sepanjang permukaan yang dipanaskan dan pembatasan getaran di zona pendinginan karena perubahan arah jalur benang antara pemanas dan pendinginan perangkat bersama-sama dengan kelengkungan jalur benang sepanjang lempeng atau sekitar tabung

Gambar 26.Take Up Rieter Scrag

Anda mungkin juga menyukai