Anda di halaman 1dari 10

MODUL 2

KINGDOM PLANTAE
(TUMBUHAN)

MATA PELAJARAN
BIOLOGI
KELAS X
SEMESTER II

SEKOLAH MENEBGAH ATAS NEGERI 1 LAWANG


2008

KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmad dan hidayahNya
sehingga dapat terbit modul yang merupakan buah pikiran guru-guru biologi SMA
Negeri 1 Lawang. Modul ini merupakan salah satu bahan ajar yang disusun secara
sistematis dan menarik yang mencakup isi materi , metode pembelajaran dan evaluasi
yang dapat digunakan secara mandiri.
Modul ini disusun sesuai dengan silabus KTSP SMA Negeri 1 Lawang sehingga
sesuai dengan kondisi obyektif di SMA Negeri 1 Lawang. Harapan kami semoga modul
ini dapat bermanfaat untuk peningkatan mutu pembelajaran biologi secara mandiri.
Akhirnya, kami ucapkan terima kasih setulus-tulusnya kepada penulis serta
pembaca yang telah membantu menyelesaikan modul ini sebagai salah satu sarana
pembelajaran mandiri. Kepada para pembaca, tidak lupa kami mohon saran dan kritik
demi penyempurnaan buah piker ini untuk masa-masa yang akan dating.

MGMP Biologi
SMA Negeri 1
Lawang

DAFTAR ISI
Halaman Judul
Kata Pengantar
Daftar Isi
Pendahuluan
Pembelajaran
Evaluasi
Penutup

PENDAHULUAN
Modul ke 2 yang akan anda pelajari adalah Standar Kompetensi 3 Kompetensi
Dasar 3.3 tentang KingdomPlantae. Modul ini merupakan kelanjutan dari modul tentang
Keanekaragaman Hayati di Indonesia.
Pada modul ini anda akan mempelajari kingdom plantae, meliputi organisme
multiseluler yang telah terdiferensiasi, eukariotik, sel-selnya memiliki dinding sel yang
tersusun atas selulosa serta memiliki klorofil yang besifat autotrofik.
Yang tyermasuk kedalam kingdom plantae adalah lumut, tumbuhan paku, dan
tumbuhan biji. Isi materi pokok pada modul ini secara berurutan adalah :
1. Ciri-ciri umum plantae
2. Tumbuhan lumut (Bryophyta)
2.1 Ciri-ciri tumbuhan lumut
2.2. Reproduksi dan daur hidup tumbuhan lumut
2.3. Klasifikasi tumbuhan lumut
3. Tumbuhan paku (Pteridophyta)
3.1. Ciri-ciri tumbuhan paku
3.2. Reproduksi dan daur hidup tumbuhan paku
3.3. Klasifikasi tumbuhan paku
4. Tumbuhan biji (Spermatophyta)
4.1. Ciri-ciri tumbuhan biji
4.2. Reproduksi dan daur hidup tumbuhan biji
4.3. Klasifikasi tumbuhan biji
5. Peranan plantae bagi kehidupan manusia
Untuk memahami isi materi dalam modul ini, maka akan dilengkapi dengan lembar
kegiatan peserta didik (LKPD). Untuk dapat mengerjakan LKPD tentunya anda harus
membaca uraian materi. Modul ini harus selesai dalam waktu 12 jam pelajaran.
Sedangkan untuk mematangkan konsep pada materi ini, sebelum anda m elakukan
evaluasi di bagian akhir modul diberikan lembar tugas siswa. Lembar tugas ini dikerjakan
di buku tugasdi luar jam pelajarandan dikumpulkan pada guru sebagai syarat mengikuti
evaluasi akhir modul.

KINGDOM PLANTAE
Standar Kompetensi 3 : Memahami keanekaragaman hayati
Kompetensi Dasar 3.3 : Mendeskripsikan cirri-ciri Divisio dalam dunia tumbuhan
dan peranannya bagi kelangsungan hidup di bumi.
Indikator : 1. Mengidentifikasi cirri-ciri umum plantae
2. Membedakan tumbuhan lumut, paku dan biji berdasarkan cirricirinya.
3. Mengklasifikasikan tumbuhan lumut, tumbuhan paku dan tumbuhan
biji
4. Menjelaskan cara-cara perkembangbiakan tumbuhan lumut, paku
dan biji
5. Menjelaskan siklus hidup tumbuhan lumut, tumbuhan paku dan
tumbuhan biji
6. Menjelaskan peranan berbagai jenis plantae tertentu yang ada di
lingkungan
7. Memberikan contoh plantae Indonesia yang memiliki nilai tinggi
untuk berbagai kebutuhan.

CIRI-CIRI UMUM PLANTAE


- Organisme multiseluler yang telah terdiferensiasi
- Eukariotik artinya tersusun atas sel yang memiliki karioteka (membrane inti) dan
memiliki system endomembran
- Mempunyai klorofil sehingga dapat mensintesis senyawa organic sendiri (autotrofik)
- Sel-selnya memiliki dinding sel yang tersusun atas selulosa sehingga bentuk sel tetap
dan kaku.
Tumbuhan dikelompokkan menjadi tumbuhan tidak berpembulu (non- Tracheophyta)
dan tumbuhan berpembuluh (Tracheophyta). Tumbuhan lumut termasuk non
Tracheophyta, tetapi ada yang menyebut sebagai peralihan tumbuhan non tracheophyta
dan tracheophyta. Sedang tumbuhan paku dn tumbuhan biji termasuk tumbuhan
tracheophyta.

TUMBUHAN LUMUT (BRYOPHYTA)


A. CIRI-CIRI TUMBUHAN LUMUT
1. Tidak dapat dibedakan antara akar, batang dan daun sejati sehingga disebut talus,
tetapi struktur tubuhnya terdiri atas :
a. Rizoid (akar semu) merupakan sederetan sel-sel parenkim yang tidak memiliki
berkas pengangkut yang berfungsi untuk melekatpada substrat dan mengangkut
zat hara ke seluruh bagian tubuh.

b. Lembaran berwarna hijau atau struktur batang dan daun berwarna hijau
2. Tidak mamiliki pembuluh pengangkut, terdapat klorofil a dan b
3. Ukuran makroskopis dengan tinggi rata-rata 1 2 cm
4. Bentuknya ada 2 yaitu : gametofit (seperti lembaran dan tumbuhan kecil ) dan
sporofit (seperti terompet memanjang dan kapsul bertangkai panjang)
5. Merupakan tumbuhan peralihan antara tumbuhan talus dan tumbuhan kormus
6. Habitat ditempat yang lembab dan teduh
7. Reproduksi secara aseksual dengan spora dan secara seksual dengan membentuk
gamet jantan (dihasilkan anteridium) dan gamet betina (dihasilkan arkegonium)
8. Mengalami metagenesis (pergiliran keturunan) antara fase vegetatif dan fase
generatif. Fase vegetatif yaitu tumbuhan generasi sporofit yang menghasilkan spora,
sedangkan fase generatif yaitu tumbuan generasi gametofit yang menghasilkan
gamet-gamet (sel kelamin)
B. KLASIFIKASI TUMBUHAN LUMUT
Lumut (Bryophyta) dibagi menjadi 3 kelas, yaitu :
1. Lumut hati (HEPATICOPSIDA)
- Tubuhnya berbentuk lembaran terbagi menjadi 2 lobus sehingga tapak seperti
lobus pada hati
- Habitat menempel pada pewrmukaan tanah atau terapung di permukaan air
- Berkembangbiak secara vegetatif dengan spora dan membentuk gemma dan kuncup
serta berkembangbiak generatif dengan membentuk gamet.
- Contoh : Marchantia polomorpha, Ricciocarpus natans
2.
-

Lumut tanduk (ANTHOCEROTOPSIDA)


Tubuh berbentuk lembaran seperti lumut hati
Habitat ditempat basah seperti di tepi sungai, danau atau selokan
Contoh : Anthoceros leavis

3. Lumut daun (BRYOPSIDA)


- Bentuk tubuh mirip dengan rumput kecil, berbatang tegak, bercabang-cabang
dengan daun yang kecil-kecil dan ada yang berbentuk mirip beludru
- Habitat di atas permukaan tanah, tembokm atau tempat-tempat lembab terbuka
- Reproduksi vegetatif dengan membentuk kuncup pada cabang-cabang batang dan
membentuk spora, sedangkan reproduksi generatif dengan membentuk gamet
- Contoh : Sphagnum fimbriantum, Polytricum sp
C. METAGENESIS TUMBUHAN LUMUT
Tumbuhan lumut (fase gametofit) menghasilkan anteridium dan arkegonium.
Anteridium menghasilkan sperma dan arkegonium membentuk ovum. Bila terjadi
fertilisasi akan terbentuk zygot yang berkembang menjadi embrio dan membentuk
kantong yang disebut sporogonim (fase sporofit). Didalam sporogonium terdapat

sporangium (kotak spora) yang memproduksi spora dengan cara pembelahan meiosis.
Dalam keadaan kering sporangium terbuka dan spora terlepas. Spora yang jatuh
ditempat yang lembab akan tumbuh menjadi protonema yang selanjutnya tumbuh dan
berkembang menjadi tumbuhan lumut.
D. PERANAN TUMBUHAN LUMUT BAGI KEHIDUPAN
- Tumbuhan lumut dan lumut kerak merupakan vegetasi perintis karena dapat
melapukkan batuan menjadi tanah yang sesuai untuk pertumbuhannya
- Tumbuhan lumut yang tumbuh di dasar hutan dapat menahan erosi dan mampu
menyerap air
- Marchantia dapat digunakan sebagai obat sakit hati (hepar)
- Sphagnum dapat digunakan untuk bahan pembalut dan sumber bahan bakar
.TUMBUHAN PAKU (PTERIDOPHYTA)
A. CIRI-CIRI TUMBUHAN PAKU
1. Mempunyai ukuran tubuh bervariasi antara 2 cm sampai 5 m
2. Mempunyai pembuluh pengangkut
3. Mempunyai akar, batang dan daun sejati, sehingga disebut kormofita
a.
Akar tumbuhan paku berupa akar sejati, tetapi ada tumbuhan paku yang
tidak mempunyai akar sejati namun mempunyai rizoid.
b.
Batang tumbuhan paku ada yang hidup dibawah tanah disebut rizom dan
ada yang tumbuh diatas tanah , ada yang bercabang dan ada yang tidak
bercabang
c.Daun tumbuhan paku ada yang kecil (mikrofil dan ada yang besar (makrofil).
Pada tumbuhan paku berdaun sporangium terletak pada daun yang fertile
(sporofil), sedang daun yang tidak mengandung sporangium disebut daun steril
(tropofil).
4. Habitat di air dan di darat, cara hidup fotoautotrof
5. Bentuk tubuh ada yang berupa lembaran, perdu atau pohon dan seperti tanduk
rusa.
6. Terdiri atas dua generasi yaitu generasi sporofit (penghasil spora berukuran lebih
besar dan hidup lebih lama dan generasi gametofit (penghasil sel gamet).
7. Reproduksi aseksual dengan stolon dan membentuk spora , sedang reproduksi
seksual dengan membentuk gamet. Mengalami metagenesis (pergiliran keturunan)
8. Ditinjau dari spora yang dihasilkan, tumbuhan paku dibedakan menjadi 3 yaitu
a. Paku homospor (isospor) yaitu jenis tumbuhan paku yang menghasilkan satu
jenis spora yang sama besar. Contoh : paku kawat (Lycopodium)
b.Paku heterospor yaitu jenis tumbuhan paku yang menghasilkan 2 jenis spora
yang berbeda ukurannya yaitu makrospora (spora besar) dan spora kecil
(mikrospora). Contoh : semanggi (Marsilea)

c.Paku peralihan yaitu jenis tumbuhan paku yang menghasilkan spora dengan
bentuk dan ukuran yang sama, serta diketahui gamet jantan dan betinanya.
Contoh : paku ekor kuda (Equisetum)
B. KLASIFIKASI TUMBUHAN PAKU
Divisio Pteridophyta dibagi menjadi 4 sub divisio yitu
1. PSILOPHYTA (Paku purba / paku telanjang)
- Tidak berdaun atau berdaun kecil
- Terdiri atas 2 kelas yaitu Psilophytopsida dan Psilotopsida
- Contoh : Psilotum, Rhynia
2. LYCOPHYTA (Paku kawat)
- Berdaun kecil tersusun spiral, sporangium muncul di ketiak daun danm berkumpul
membentuk strobilus
- Terdiri atas dua kelas yaitu : Eligulopsida dan Ligulopsida
- Contoh : Lycopodium, Selaginella
3. SPHENOPHYTA (paku ekor kuda)
- berdaun kecil, tunggal dan tersusun melingkar, sporangium terdapat dalam strobilus
- Contoh : Equisetum, Calamites
4.
-

PTEROPHYTA (Paku sejati)


Merupakan tumbuhan paku yang umumnya kita lihat sehari-hari
Berdaun besar dan sporangium terdapat pada sporofil
Terdiri atas 3 kelas yaitu : Eusporangiopsida, Protoleptosporangiopsida,
Leptosporangiopsida
Contoh : Marsilea crenata (semanggi), Selaginella plana (paku rane), Adiantum
cuneatum (suplir)

C. METAGENESIS TUMBUHAN PAKU


1. PAKU HOMOSPOR
D. PERANAN TUMBUHAN PAKU BAGI KEHIDUPAN
-

Sebagai tanamaqn hias, misalnya : paku sarang burung (Asplenium nidus), suplir
(Adiantum cuneatum)
Berguna untuk obat-obatan , misalnya Selaginella, Lycopodium
Untuk sayuran , misalnya semanggi (Marsilea crenata)
Sebagai pupuk hijau, misalnya Azolla pinnata yang bersimbiosis dengan Anabaena
azollae ( ganggang hijau biru) yang dapat mengikat nitrogen bebas
Digunakan untuk tempat menanam anggrek

Tanaman paku pada zaman karbon yang telah memfosil saat ini dapat menghasilkan
batu bara
TUMBUHAN BIJI ( SPERMATOPHYTA)
A. CIRI-CIRI TUMBUHAN BIJI
1. Dapat dibedakan antara akar, batang dan daun sejati sehingga disebut kormofita
dan mempunyai jaringan pengangkut (xylem dan floem ) yang rumit
2. Mempunyai habitus pohon (misalnya jati, duku, kelapa), perrdu ( misalnya
mawar, kembang sepatu) dan semak (misalnya arbei) dan herba (misalnya
sayuran, krokot)
3. Habitat di air dan di darat dan bersifat fotoautotrof
4. Reproduksi generatif dengan biji melalui peristiwa penyerbukan dan pembuahan
Penyerbukan (polinasi) adalah peristiwa menempelnya serbuk sari pada kepala
putik atau tetes penyerbukan
Pembuahan (fertilisasi) adalah peleburan inti sel sperma dan inti sel telur dalam
kandung lembaga pada bakal biji sehingga terbentuk zygote yang berkembang
menjadi embrio dan terus berkembang menjadi biji dan menjadi individu baru
B. KLASIFIKASI
Divisi tumbuhan biji (Spermatophyta) dibedakan menjadi 2 subdivisio yaitu

1. Sub divisi GYMNOSPERMAE (Tumbuhan berbiji terbuka)


Bakal biji tumbuh pada permukaan daun buah sehingga tampak dari luar
Berakar tunggang, batang tumbuh tegak, lurus dan bercabang-cabang

Anda mungkin juga menyukai