Anda di halaman 1dari 4

engaruh panjang terhadap resistansi suatu penghantar

BAB I PENDAHULUAN 1.2 Latar Belakang Pada dasarnya konstanta resistansi adalah menentukan suatu nilai hambatan pada suatu bahan. Konstanta resistansi dipengaruhi beberapa unsur, yaitu panjang penghantar, jenis penghantar, dan besar kecilnya penghantar. Penerapannya konstanta resistansi sangat berpengaruh dan diaplikasikan dalam bidang fisika, karena kita dapat mengetahui besarnya hambatan pada suatu bahan penghantar yang dialiri arus listrik maupun tegangandari sumber daya DC. Maka dari itu, untuk lebih memahami dan mengetahui tentang bagaimana konstanta resistansi tersebut maka kita melakukan praktikum percobaan ke-dua. 1.2 Tujuan Praktikum Memahami dasar pengukuran hambatan suatu penghantar menggunakan ohm meter. Menghitung nilai konstanta resistansi dari masing-masing penghantar dengan panjang yang berbeda. 1.3 Landasan Teori Suatu bahan konduktor mempunyai suatu nilai konstanta resistansi yang disimbolkan dengan (rho). Konstanta ini menentukan berapa nilai resistansi suatu bahan jika mempunyai dimensi tertentu.

BAB II METODOLOGI PRAKTIKUM 2.1 Alat dan Bahan Kit Praktikum Mistar Ohm meter 2.2 Gambar Rangkaian Gambar. 2.1 Rangkaian dengan panjang kawat 20cm, 30cm, dan 40 cm 2.3 Prosedur Kerja Tentukan panjang dari masing-masing konduktor dengan jangkauan sebanyak tujuh langkah dan isikan sesuai tablel. Ukur nilai resistansi dari konduktor dengan panjang yang tel ah diukur. Dengan nilai pengukuran yang telah diperoleh nilai konstanta resistansi suatu bahan dapat ditentukan dengan manipulasi persamaan (1.2). Buat tabel untuk masing-masing konduktor yang dijadikan bahan percobaan. Buatlah kesimpulan dari hasil pengamatan. 2.4 Metode Analisa Data Rumusan nilai resistansi dengan konstanta resistansi dan dimensi bahan konduktor adalah sebagai berikut : R = LA .. (1.1) = R.A/L.......................................................(1.2)

dimana : R = Nilai Resistansi ( ) = Konstanta Resistansi (m) L = Panjang Konduktor ( m ) A = Luas Penampang Konduktor (m2)

BAB III ANALISA HASIL PERCOBAAN DAN PEMBAHASAN 3.1 Data Hasil Percobaan No Nama Bahan A ( m2 ) L ( M ) R ( ) ( .M ) 1 Nikelin Pipih 3X10-7 0.2 1.4 21.10-7 0.3 1.8 18.10-7 0.4 2.5 18.75.10-7 2 Seng 22.68X10-7 0.2 0.6 68.04.10-7 0.3 0.9 68.04.10-7 0.4 1.4 79.38.10-7 3 Nikelin 0.7X10-7 0.2 2.7 9.45.10-7 0.3 3.8 8.86.10-7 0.4 4.8 8.4.10-7 4 Kuningan 7X10-7 0.2 0.6 21.10-7 0.3 1.2 28.10-7 0.4 1.3 22.7.10-7 5 Tembaga 9.32X10-3 0.2 0.5 23.3.10-3 0.3 0.6 18.64.10-3 0.4 0.7 16.31.10-3

3.3 Pembahasan Dari percobaan praktikum yang telah dilakukan dapat diketahui bahwa konstanta resistansi () tergantung oleh beberapa hal seperti,hambatan kawat penghantar, panjang kawat penghantar dan luas penampang kawat. Hambatan kawat berbanding lurus dengan panajng kawat penghantar. Sedangkanhambatan kawat penghantar berbanding terbalik dengan luas penampang kawat. Hal inilah yang menyebabkan semakin panjang kawat penghantar maka, semakin besar pula hambatannya. Sehingga panjang kawat tidak akan mempengaruhi konstanta resistansi tetapi mempengaruhi resistansinya. Dari penjelasan tersebut dapat diperoleh suatu persamaan: Persamaan diatas diperoleh dengan mengembangkan persamaan rumus dasarnya yaitu : Keterangan: = Konstanta Resistansi ( m ) R = Hambatan Kawat penghantar ( ) L = Panjang Kawat Penghantar ( m ) A = Luas Penampang Kawat ( m )

Bahan yang akan diuji juga sama dengan bahan pada praktikum yang pertama yaitu nikelin pipih lebar, nikelin pipih, nilelin, kuningan, tembaga dan seng. Namun pada praktikum ini setiap bahan akan dilakukan 3 percobaan yaitu dengan menambahkan nilai panjang kawat penghantarnya. Setiap bahan akan diberi panjang kawat penghantar yang berbeda yaitu 0,2m, 0,3m, dan 0,4m. Perubahan panjang pada suatu penghantar berpengaruh pada perubahan nilai resistansinya. Semakin panjang kawat penghantar maka besar pula resistansinya tapi tidak pada konstanta resistansi semakin panjang penghantar niali konstanta resistansi adalah tetap. Pada praktikum diatas bahan yang memiliki resistansi terkecil adalah tembaga dengan panjang 0,2m memiliki resistansi sebesar 0.5, sedang kan yang memiliki resistansi terbeasar adalah Nikelin dengan panjang 0,2m yaitu sebesar 2.7. seharusnya yang memiliki hambatan atau resistansi terkecil adalah tembaga, tetapi dikarenakan lapisan pada bahan tembaga yang tedak terkelupas semua dan ada yang berakarat maka dapat berpengaruh pada hasil resistansi dan konstanta resistansi. Besar kecilnya suatu resistansi berpengaruh besar dalam menentukan baik atau buruknya menghantarkan arus listrik, semakin kecil hambatannya maka semakin baik dalam menghantarkan arus listrik.

BAB IV PENUTUP 4.1 Kesimpulan 1. Konstanta resistansi tidak di pengaruhi oleh panjang kawat penghantar. 2. Besar kecilnya suatu nilai resistansi dipengaruhi oleh panjang kawat penghantar. 3. Nilai konstanta resistansi bernilai konstan. 4. Konstanta resistansi adalah ketetapan yang digunakan untuk mencari hasil resistansi. 5. Kondisi kawat penghantar (berkarat, cacat, dan rusak) dan avometer yang kurang baik dapat mempengaruhi resistansi kawat penghantar. 6. Tembaga adalah penghantar arus listrik yang baik, sedangkan Nikelin merupakan bahan yang kurang baik dalam menghantarkan arus listrik

3.2 Perhitungan Untuk Menghitung nilai konstanta resistansi gunakan rumus = R.A/L 2. Nikelin Pipih = R.A/L 0.2 1.4 X 3.10-7/ 0.2= 21.10-7 0.3 1.8 X 3.10-7 / 0.3=18.10-7 0.4 2.5 X 3.10-7 / 0.4= 18.75.10-7

2. Seng = R.A/L 0.2 0.6 X 22.68.10-7/ 0.2= 68.04.10-7

0.3 0.9 X 22.68.10-7 / 0.3= 68.04.10-7 0.4 1.4 X 22.68.10-7 / 0.4= 79.38.10-7

3. Nikelin = R.A/L 0.2 2.7 X 0.7.10-7/ 0.2= 9.45.10-7 0.3 3.8 X 0.7.10-7/ 0.3= 8.86.10-7 0.4 4.8 X 0.7.10-7/ 0.4= 8.4.10-7

4. kuningan = R.A/L 0.2 0.6 X 7.10-7 / 0.2= 21.10-7 0.3 1.2 X7.10-7 / 0.3= 28.10-7 0.4 1.3 X 7.10-7 / 0.4= 22.7.10-7

5. Tembaga = R.A/L 0.2 0.5 X 9.32.10-3/ 0.2= 23.3.10-3 0.3 0.6 X 9.32.10-3 / 0.3= 18.64.10-3 0.4 0.7 X 9.32.10-3 / 0.4= 16.31.10-3 Diposkan oleh abdur rohman di 02.27

Anda mungkin juga menyukai