Dalam UU no.17 Tahun 2008 terdapat hubungan yang erat dalam kaitanya dengan
asas-asas hukum ekonomi:
a. Pasal 5 ayat 6 butir (g) yang berbunyi” Memenuhi perlindungan lingkungan
maritim dengan upaya pencegahan dan penanggulangan pencemaran yang
bersumber dari kegiatan angkutan di perairan,pelabuhan serta keselamatan
dan keamanan.
Dalam pasal ini menjelaskan tentang perlindungan terhadap lingkungan serta
pencegahan terhadap pencemaran dan upaya pencegahan penanggulangan.Hal ini
terkait dengan asas berwawasan lingkungan hidup dalam hubunganya dengan
asas-asas hukum ekonomi.
b. Pasal 24 ayat 1 “Agkutan di perairan untuk daerah masih tertinggal dan atau
wilayah terpencil wajib dilaksanakan oleh pemerintah dan atau pemerintah
daerah”
Ayat tersebut mencerminkan asas keserasian dan keseimbangan dalam hukum
ekonomi dimana pengelolaan pelayaran harus dilaksanakan secara seimbang dan
merata di setiap lini kehidupan masyarakat.
c. Pasal 35 ayat 2 “Tarif angkutan penumpang kelas ekonomi di tetapkan oleh
pemerintah”
Pasal ini menunjukan bahwa pemerintah sangat memperhatikan kepentingan
umum dimana kebanyakan masyarakat sangat tergantung dengan angkutan kelas
ekonomi,dan hal ini sangat terkait dengan asas kepentingan umum dalam hukum
ekonomi.
d. Pasal 35 ayat 3 “Tarif angkutan penumpang non ekonomi ditetapkan oleh
penyelenggara angkutan berdasarkan tingkat pelayanan yang diberikan”
Ayat tersebut mencerminkan asas keadilan dalah hukum ekonomi dimana besar
tarif angkutan di dasarkan pada pelayanan yang diberikan oleh penyelenggara jasa
angkutan kepada konsumen.
e. Pasal 40 ayat 1 “ Perusahaan angkutan perairan bertanggung jawab terhadap
keselamatan dan keamanan penumpang dan atau barang yang diangkutnya”
Pasal ini mencerminkan asas kepentingan umum dalam kaitanya dengan hukum
ekonomi dimana kepentingan umum dalam hal ini lebih di utamakan dari pada
kepentingan pribadi.
f. Pasal 57 ayat 1 “ Perusahaan industri angkutan perairan nasional sebagaimana
dimaksud dalam pasal 56 wajib dilakukan oleh pemerintah dengan:
1. Memberikan fasilitas pembiyayaan dan perpajakan
2. Memfasilitasi kemitraan kontak jangka panjang antara pemilik barang
dan pemilik kapal dan
3. Memberikan jaminan ketersediaan bahan bakar minyak untuk
angkutan di perairan.
Dalam ayat tersebut mencerminkan asas usaha bersama yang erat hubunganya
dengan asas-asas hukum ekonomi dimana bukan hanya pemerintah saja yang bekerja
untuk meningkatkan perusahaan industri angkutan pelayaran nasional namun juga dengan
melibatkan dan mengikut sertakan pihak-pihak yang terkait.
III.1 KESIMPULAN
Pelayaran di Indonesia sudah dimulai sejak jaman nenek moyang dahulu dimana
pelayaran bangsa Indonesia dimulai sejak abad ke-11 ketika I-Tsing seorang pelayar dari
Negara Cina melakukan pelayaranya ke Indonesia.Di situlah dimulainya sejarah
pelayaran di Indonesia.
Pada awalnya pelayaran hanya digunakan sebagai untuk melakukan penjelajahan dalam
menemukan dunia baru. Namun seiring berkembangnya zaman pelayaran tidak hanya
ditujukan sebagai alat untuk melakukan penjelajahan namun berkembang menjadi alat
pengangkutan barang serta perdagangan. Hal ini bermula ketika pada abad ke-14 bangsa
Arab,Gujarat Serta Bangsa Hindia mendaratkan kaki di Indonesia dan memulai kegiatan
pengangkutan barang serta melakukan kegiatan perdagangan.
Pada zaman sekarang ini pelayaran tidak hanya digunakan sebagai alat penjelajahan serta
alat pengangkutan barang namun sudah berkembang menjadi transportasi di air serta
sebagai industri yang tentu saja resiko dalam penanggunganya akan semakin
besar.Disinilah diperlukan peran pemerintah dalam mengatur segala bentuk aktivitas
pelayaran yang ada maka,pemerintah membentuk UU.no.17 Tahun 2008.Tujuan
diselenggarakanya pelayaran di Indonesia ini berdasarkan UU no.17 Tahun 2008 salah
satunya adalah untuk memperlancar arus perpindahan orang atau barang melalui perairan
dengan mengutamakan dan melindungi angkutan di periran dalam rangka memperlancar
kegiatan perekonomian nasional.Hal ini sangat berhubungan erat dengan asas-asas
hukum ekonomi dimana asas manfaat diterapkan dalam salah satu tujuan di
selenggarakanya pelayaran di Indonesia.Pemerintah dalam hal menyelenggarakan
kegiatan pelayaran selalu berusaha meningkatkan mutu pelyaran yang sudah ada salah
satunya dengan caramemberikan sarana dan prasarana baik infrastruktur maupun modal
serta upaya-upaya lain dalam rangka meningkatkan mutu pelayaran di Indonesia.
III.2 SARAN
a. Sebagai Negara maritim yang mempunyai sejarah pelayaran yang sangat
panjang maka diperlukan peran dari pemerintah serta masyarakat untuk
menjaga sejarah dan mengembangkanya agar sejarah yang pernah terjadi
menjadi pemicu untuk menjadikan dan meningkatkan mutu pelayaran di
Indonesia.
b. Memberikan suatu dorongan baik materiil maupun formil sehingga tujuan
yang dibuat oleh pemerintah dalam rangka di selenggarakanya pelayaran
dapat tercapai.
c. Pemerintah dan pihak terkait serta masyarakat harus bekerjasama dalam upaya
tercapainya asas-asas hukum ekonomi dalam bidang pelayaran yang sudah
ada.
d. Pemerintah harus selalu meningkatkan mutu pelayaran yang ada sehingga
dapat dirasakan manfaatnya bagi masyarakat banyak.
Maka dengan hal ini diharapkan dengan adanya hukum ekonomi harus dapat
meningkatkan serta memberikan kemanfaatan dalam kaitanya dengan
diselenggarakanya pelayaran di Indonesia baik dari segi ekonomi,lingkungandan
lain-lain.
DAFTAR PUSTAKA
1. www.kompas.co.id
2. www.wikipedia.co.id
3. www.pelni.go.id
4. www.seputar-indonesia.co.id