Anda di halaman 1dari 10

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Manusia, notebene adalah mahluk sosal yang memerlukan manusia lain dalam hidup dan berkehidupan, dalam kehidupan bermasyarakat setiap arga salaing menerima dan memberikan dukungan maupun perlindungan guna membangun ikatan hubungan dengan manusia lain, mengembangkan system kemasyarakatan yang mengikat se!ara kon"ensional bagian yang ada di dalamnya# $e!ara normati"e, Allah $%& menyatakan agar setiap komunitas sosial tolong' menolong dalam masalah keba(ikan dan keta) aan, permusuhan# *e(ala seperti ini bersi+at ge(ala sosial, dalam pengertian lahir dan berkembang berdasarkan dorongan pribadi indi"idu terkait dengan dorongan pribadi indi"idu lain dalam bermasyarakat, ge(ala seperti ini di sebut sebagai ge(ala sosial# *e(ala sosial seperti ini ada yang bersi+at positi+ dan negati+# *e(ala sosial yang bersi+at positi+ !ontohnya gotong royong, ker(asama perdagangan, dan lain'lain, sedangkan !ontoh ge(ala sosial yang bersi+at negati+ adalah ,,N-,orupsi ,olusi dan Nepotisme.# 1.2 Tujuan
a# b# !#

Mengetahui pengertian ,,N Mengetahui kondisi'kondisi yang mendukung mun!ulnya korupsi Mengetahui !ara pembrantasan kasus ,,N

1.3 Rumusan Masalah a# Pengertian ,,N b# /ara untuk membrantas kasus ,,N

BAB II PEBAHA$AN

2.1 Pengertian KKN A. ,orupsi Korupsi -bahasa Latin0 corruptio dari kata ker(a corrumpere yang bermakna

busuk, rusak, menggoyahkan, memutarbalik, menyogok.# $e!ara har+iah, korupsi adalah perilaku pe(abat publik, baik politikus1politisi maupun pega ai negeri, yang se!ara tidak legal memperkaya diri atau memperkaya mereka yang dekat menyalahgunakan kekuasaan publik yang diper!ayakan kepada mereka# Dari sudut pandang hukum, tindak pidana korupsi se!ara garis besar men!akup unsur'unsur sebagai berikut#
a. perbuatan mela an hukum

a(ar dan tidak dengan

dengannya,

b# penyalahgunaan ke enangan, kesempatan, atau sarana !# memperkaya diri sendiri, orang lain, atau korporasi d# merugikan keuangan negara atau perekonomian Negara

$elain itu terdapat beberapa (enis tindak pidana korupsi yang lain, di antaranya# a# memberi atau menerima hadiah atau (an(i -penyuapan. b# penggelapan dalam (abatan !# pemerasan dalam (abatan d# ikut serta dalam pengadaan -bagi pega ai negeri1penyelenggara negara.
2

e. menerima grati+ikasi -bagi pega ai negeri1penyelenggara negara.

Dalam arti yang luas, korupsi atau korupsi politis adalah penyalahgunaan (abatan resmi untuk keuntungan pribadi# $emua bentuk pemerintah2pemerintahan rentan korupsi dalam prakteknya# Beratnya korupsi berbeda'beda, dari yang paling ringan dalam bentuk penggunaan pengaruh dan dukungan untuk memberi dan menerima pertolongan, sampai dengan korupsi berat yang diresmikan, sama sekali# ,orupsi yang mun!ul di bidang politik dan birokrasi bisa berbentuk sepele atau berat, terorganisasi atau tidak# %alau korupsi sering memudahkan kegiatan kriminal seperti pen(ualan narkotika, pen!u!ian uang, dan prostitusi, korupsi itu sendiri tidak terbatas dalam hal'hal ini sa(a# Untuk mempela(ari masalah ini dan membuat solusinya, sangat penting untuk membedakan antara korupsi dan kriminalitas2ke(ahatan# &ergantung dari negaranya atau ilayah hukumnya, ada perbedaan antara yang dianggap dan sebagainya# &itik u(ung korupsi adalah kleptokrasi, yang arti hara+iahnya pemerintahan oleh para pencuri, dimana pura'pura bertindak (u(ur pun tidak ada

korupsi atau tidak# -http011id# ikipedia#org1 iki1,orupsi.

B# ,olusi ,olusi adalah suatu ker(a sama se!ara mela an hokum antar penyelenggara Negara atau antara penyelenggara Negara dan pihak lain yang merugikan orang lain, masyarakat, dan atau Negara# -http011 ,,N di Indonesia . ,olusi merupakan sikap dan perbuatan tidak (u(ur dengan membuat kesepakatan se!ara tersembunyi dalam melakukan kesepakatan per(an(ian yang di arnai dengan pemberian uang atau +asilitas tertentu sebagai peli!in agar segala urusannya men(adi lan!ar# Di Indonesia, kolusi paling sering ter(adi dalam proyek pengadaan barang dan (asa tertentu -umumnya dilakukan pemerintah.# /iri'!iri kolusi (enis ini adalah0 #masyupi!#!o#!!134451461apakah'korupsi'kolusi'dan'nepotisme'kkn#html.#

a# Pemberian uang peli!in kepada perusahaan tertentu oleh oknum pe(abat atau pega ai pemerintahan agar perusahaan dapat memenangkan tender pengadaan barang dan (asa tertentu# Biasanya, imbalannya adalah perusahaan tersebut kembali ditun(uk untuk proyek berikutnya# b# Penggunaan broker -perantara. dalam pengadaan barang dan (asa tertentu# Padahal, seharusnya dapat dilaksanakan melalui mekanisme * 3 * -pemerintah ke pemerintah. atau * 3 P -pemerintah ke produsen., atau dengan kata lain se!ara langsung# di dalam bidang studi ekonomi, kolusi ter(adi di dalam satu bidang industri disaat beberapa perusahaan saingan beker(a sama untuk kepentingan mereka bersama# ,olusi paling sering ter(adi dalam satu bentuk pasar oligopoli, dimana keputusan beberapa perusahaan untuk beker(a sama, dapat se!ara signi+ikan memengaruhi pasar se!ara keseluruhan# ,artel adalah kasus khusus dari kolusi berlebihan, yang (uga dikenal sebagai kolusi tersembunyi# 7adi se!ara garis besar, ,olusi adalah pemu+akatan se!ara bersama untuk mela an hukum antar penyelenggara Negara atau antara penyelenggara dengan pihak lain yang merugikan orang lain, masyarakat dan Negara# -http011id# ikipedia#org1 iki1,olusi.

/# Nepotisme Nepotisme adalah tindakan atau perbuatan yang menguntungkan kepentingan keluarganya atau kroninya di atas kepentingan masyarakat, bangsa dan Negara# Nepotisme adalah tindakan atau perbuatan yang menguntungkan kepentingan keluarganya atau kroninya di atas kepentingan masyarakat, bangsa dan Negara# Nepotisme berarti lebih memilih saudara atau teman akrab berdasarkan hubungannya bukan berdasarkan kemampuannya# ,ata ini biasanya digunakan dalam konteks derogatori# $ebagai !ontoh, kalau seorang mana(er mengangkat atau menaikan (abatan seorang saudara, bukannya seseorang yang lebih berkuali+ikasi namun bukan saudara, mana(er tersebut akan bersalah karena nepotisme# Pakar'pakar biologi telah mengisyaratkan bah a tendensi terhadap nepotisme adalah berdasarkan naluri, sebagai salah satu bentuk dari pemilihan saudara# ,ata nepotisme berasal dari kata Latin nepos, yang berarti 8keponakan8 atau
4

8!u!u8# Pada Abad Pertengahan beberapa paus ,atolik dan uskup' yang telah mengambil (an(i 8!hastity8 , sehingga biasanya tidak mempunyai anak kandung ' memberikan kedudukan khusus kepada keponakannya seolah'olah seperti kepada anaknya sendiri# Beberapa paus diketahui mengangkat keponakan dan saudara lainnya men(adi kardinal# $eringkali, penun(ukan tersebut digunakan untuk melan(utkan 8dinasti8 kepausan# /ontohnya, Paus ,allistus III, dari keluarga Bor(a, mengangkat dua keponakannya men(adi kardinal9 salah satunya, :odrigo, kemudian menggunakan posisinya kardinalnya sebagai batu lon!atan ke posisi paus, men(adi Paus Aleksander ;I# ,ebetulan, Ale<ander mengangkat Alessandro =arnese, adik kekasih gelapnya, men(adi kardinal9 =arnese kemudian men(adi Paus Paulus III# Paul (uga melakukan nepotisme, dengan menun(uk dua keponakannya -umur >? tahun dan >@ tahun. sebagai ,ardinal# Praktek seperti ini akhirnya diakhiri oleh Paus Innosensius AII yang mengeluarkan bulla kepausan :omanum de!et ponti+i!em pada tahun >@53# Bulla kepausan ini melarang semua paus di seluruh masa untuk me ariskan tanah milik, kantor, atau pendapatan kepada saudara, dengan penge!ualian bah a seseorang saudara yang paling bermutu dapat di(adikan seorang ,ardinal#

Di Indonesia, tuduhan adanya nepotisme bersama dengan korupsi dan kolusi -ketiganya disingkat men(adi ,,N. dalam pemerintahan Brde Baru, di(adikan sebagai salah satu pemi!u gerakan re+ormasi yang mengakhiri kekuasaan presiden $oeharto di tahun >555# -http011id# ikipedia#org1 iki1NepotismeC#. ,orupsi ,olusi dan Nepotisme merupakan budaya ketika kapitalisme dikenal masyarakat Indonesia ter(adilah pergeseran nilai'nilai yang luar biasa, nilai penghormatan antar indi"idu lebih dipengaruhi oleh besar kepemilikan material semata# Masyarakat tidak lagi memberi perhatian dari mana asal besaran kepemilikan materi namun lebih mementingkan konten dari kepemilikan tersebut# Hal inilah yang membuat ,,N menempati ruang dalam masyarakat# ,etika kapitalisme melahirkan mental yang ingin !epat kaya, ingin !epat sukses, dan berperilaku instan men(adikan proses ker(a yang matang men(adi terpinggirkan# Padahal mental seperti ini tidak akan berbanding lurus dengan kebahagiaan# ,orupsi masih berkembang di lingkungan pemerintahan, bermutasi men(adi manipulasi baik in+ormasi maupun opini, dilingkungan yang lebih ke!il korupsi dapat bermutasi men(adi kolusi dan nepotisme# ,etika korupsi men(adi
5

budaya, seperti ini disebut sebagai psikososial# Budaya men(ilat atasan demi mendapatkan atau menyamankan posisi, budaya suap'menyuap pihak yang ber enang demi men!apai tu(uan, ataupun budaya menekan ba ahan demi raihan kekuasaan yang merupakan !erminan antara ter(a(ah dan pen(a(ah# Akibatnya, se!ara psikis ekonomi masyarakat yang berada dalam kelas yang lebih rendah menemui kesulitan untuk kenyamanan hidup# -http011 #masyupi!#!o#!!134451461apakah'korupsi'kolusi'dan'nepotisme'kkn#html.#

2.2 Kondisi-kondisi ang mendukung mun!uln a KKN


a#

,onsentrasi kekuasan di pengambil keputusan yang tidak bertanggung (a ab langsung kepada rakyat, seperti yang sering terlihat di reDim'reDim yang bukan demokratik#

b# !#

,urangnya transparansi di pengambilan keputusan pemerintah ,ampanye'kampanye politik yang mahal, dengan pengeluaran lebih besar dari pendanaan politik yang normal#

d# e# +# g# h# i#

Proyek yang melibatkan uang rakyat dalam (umlah besar# Lingkungan tertutup yang mementingkan diri sendiri dan (aringan 8teman lama8# Lemahnya ketertiban hukum# Lemahnya pro+esi hukum# ,urangnya kebebasan berpendapat atau kebebasan media massa# *a(i pega ai pemerintah yang sangat ke!il#

mengenai kurangnya ga(i atau pendapatan pega ai negeri dibanding dengan kebutuhan hidup yang makin hari makin meningkat pernah di kupas oleh B $oedarsono yang menyatakan antara lain 8 pada umumnya orang menghubung'hubungkan tumbuh suburnya korupsi sebab yang paling gampang dihubungkan adalah kurangnya ga(i pe(abat'pe(abat#####8 namun B $oedarsono (uga sadar bah a hal tersebut tidaklah mutlak karena banyaknya +aktor yang beker(a dan saling memengaruhi satu sama lain# ,urangnya ga(i bukanlah +aktor yang paling menentukan, orang' orang yang berke!ukupan banyak yang melakukan korupsi# Namun demikian kurangnya ga(i dan
6

pendapatan pega ai negeri memang +aktor yang paling menon(ol dalam arti merata dan meluasnya korupsi di Indonesia, hal ini dikemukakan oleh *uy 7 Parker dalam tulisannya ber(udul 8Indonesia >5650 &he :e!ord o+ three de!ades -Asia $ur"ey ;ol# AA No# 3, >5C4 0 >3E.# Begitu pula 7#% $!hoorl mengatakan bah a 8 di Indonesia di bagian pertama tahun >5@4 situasi begitu merosot sehingga untuk sebagian besar golongan dari pega ai, ga(i sebulan hanya sekadar !ukup untuk makan selama dua minggu# Dapat dipahami bah a dalam situasi demikian memaksa para pega ai men!ari tambahan dan banyak diantaranya mereka mendapatkan dengan meminta uang ekstra untuk pelayanan yang diberikan yang mendukung mun!ulnya korupsi http011id# ikipedia#org1 iki1,orupsi

2.3 "ara pem#rantasan kasus KKN ># Mulai dari kita sendiri sebagai rakyat Indonesia ,orupsi yang ter(adi sekarang kayaknya di mulai dari kita (uga sebagai suhu nya# ,arena kita yang tidak mau repot sehingga sering menyogok aparat baik tingkat rendah sampai tingkat tinggi# /ontoh ketika ngurus ,&P , karena males ke kelurahan dan ingin !epat, kita membayar petugas untuk memper!epat pembuatan ,&P# Uraian diatas berarti kitalah yang buat !elah buat para pe(abat ber enang itu untuk memulai korupsi berarti yang (adi gurunya atau suhu bagi mereka adalah kita'kita (uga# 7adi kalau ingin memberantas korupsi mulailah dari diri kita # Biasakan ikuti (alur sesuai dengan prosedur yang telah ditetapkan# Ini harus (adi komitmen kita semua sebagai rakyat peringkat E dunia agar korupsi !epat (adi almarhum di Indonesia# 3# Pe!at semua pe(abat yang men(abat di negeri ini Mungkin ekstrim, tapi harus dilakukan karena kita susah untuk mengetahui siapa yang terlibat korupsi siapa yang tidak# $ehingga setiap ada kasus korupsi yang terungkap selalu sa(a saling melindungi satu sama lain# /ontoh ketika lurah melakukan korupsi dan selama melakukan itu ada setoran buat !amatnya , maka ketika lurah itu di usut pasti !amatnya ikut memba!king karena takut kasusnya ikut terbongkar# Begitu (uga ketika dir(en suatu departemen melakukan korupsi dan kasih setoran ke mentri, dan seterusnya# 7adi !aranya adalah pe!at a(a semua dan

kasih pesangon yang

a(ar sebagai tanda terima kasih# Angkat pe(abat baru yang sebelumnya

diperiksa dulu oleh badan independen pemberantas korupsi baru boleh men(abat suatu (abatan# E# Pertegas $angsi Hukum ,alau semua pe(abat sudah dipe!at dan diganti dengan yang baru, tindakan selan(utnya adalah mempertegas sangsi hukum bagi yang melakukan korupsi# ?# Bentuk Badan Independen Pemeriksa ,orupsi &rus langkah selan(utnya bentuk suatu badan independen yang khusus sebagai penga as (alannya pemerintahan# Dan tingkatnya harus se(a(ar dengan MP: dan bertanggung (a ab pada rakyat# F# ,asih kurikulum tambahan di sekolah /ara kelima adalah kasih kurikulum tambahan tentang korupsi di sekolah# ,arena merekalah penerus bangsa (adi dari ke!il harus kita tanamkan bah a korupsi itulah adalah "irus yang mematikan seperti HI;# $ama dengan agama yang kita tanamkan dari bayi kepada anak maka korupsi pun harus ditanamkan (uga dari ke!il# @# Masyrakat ikut mengontrol (alannya roda pemerintahan Berikan rakyat sebuah akses on line ke Badan Independen tadi agar rakyat dapat melaporkan setiap ke!urangan atau tindakan'tindakan korupsi di sekitar mereka# http011gokil'abieDDD#blogspot#!om1344C14516'!ara'berantas'korupsi'di'indonesia#html

BAB III PENU&UP

E#> ,esimpulan ,orupsi, kolusi dan nepotisme merupakan suatu tindakan yang melanggar pri kemanusiaan dan bisa disebut tindakan amoral karena sangat merugikan, terutama bagi negara yakniinya dengan melakukan ke!urangan'ke!urangan pada masa men(abat di bangku pemerintahan# Penyebab korupsi kolusi dan nepotisme bisa sa(a karena kelalaian kita dalam memilih pe(abat Negara, ataupun kurangnya penga asan terhadap ker(a pemerintahan# /ara mengatasinya yakni dengan bersikap tegas terhadap hukum, baik dalam teori dan pelaksanaannya# E#3 $aran ,urangi tingkat ,,N di Indonesia dengan melakukan penga asan terhadap sistem ker(a penga asan dan taatilah hukum sebagaimana mestinya#

Da+tar pustaka

http011

#masyupi!#!o#!!134451461apakah'korupsi'kolusi'dan'nepotisme'kkn#html

,,N di Indonesia ., diakses tanggal 34 mei 34>> http011id# ikipedia#org1 iki1,orupsi, diakses tanggal 34 mei 34>> http011id# ikipedia#org1 iki1,olusi, diakses tanggal 34 mei 34>> http011id# ikipedia#org1 iki1NepotismeC, diakses tanggal 34 mei 34>> http011gokil'abieDDD#blogspot#!om1344C14516'!ara'berantas'korupsi'di'indonesia#html, tanggal 34 mei 34>> diakses

10

Anda mungkin juga menyukai