Anda di halaman 1dari 2

Ketidakpastian dan Koservatisme Ketidak-pastian dalam akuntansi timbul dari dua sumber utama.

Pertama, akuntansi umumnya berhubungan dengan satuan usaha yang diharapkan mempunyai kelangsungan hidup di masa datang. Karena alokasi seringkali dibuat antara masa lalu dan sekarang, asumsi harus dibuat mengenai logika alokasi-alokasi ini berdasarkan harapan masa datang. Meskipun beberapa asumsi dan harapan mengenai alokasi ini bisa disahkan di periode mendatang, banyak alokasi tidak pernah dapat diuji secara lengkap. Kedua, pengukuran akuntansi seringkali diasumsikan merupakan pernyataan moneter mengenai kekayaan yang mensyaratkan taksiran jumlah masa datang yang tidak pasti. Tetapi ini menunjukan bahwa pengukuran berdasarkan taksiran masa lalu harus diteliti secara ketat dan disesuaikan bila taksiran baru dan lebih dapat dipercaya menjadi mungkin. Batasan umum dari ketidak-pastian telah berlaku sebagai dasar bagi konsep akuntansi tradisional konservatisme. Seperti yang secara umum dinyatakan, konsep konservatisme adalah suatu kendala pada penyajian data yang sebaliknya mungkin dapat diandalkan dan relevan. Untuk mengerti konservatisme dalam akuntansi, kita harus mencoba untuk memahami kondisi-kondisi yang menyebabkannya dan menunjukan unsur kebenaran dalam kedua itu, jika memang benarbenar ada. Istilah konservatisme umumnya digunakan untuk mengartikan bahwa akuntan harus melaporkan yang terendah dari beberapa nilai yang mungkin untuk aktiva dan pendapatan dan yang tertinggi dari beberapa nilai yang mungkin untuk kewajiban dan beban. Salah satu argumen konservatisme adalah bahwa kecenderungan akuntan terhadap pesimisme dianggap penting untuk mengimbangi optimisme yang berlebihan dari manajer dan pemilik. Pemilik perusahaan pada dasarnya optimis mengenai perusahaan mereka sendiri. Argumen kedua untuk konservatisme adalah bahwa lebih saji laba dan penilaian lebih berbahaya untuk bisnis dan pemiliknya daripada kurang saji. Yaitu, konsekuensi kerugian dan kebangkrutan lebih serius daripada konsekuensi keuntungan. Argumen ketiga untuk konservatisme didasarkan pada asumsi bahwa akuntan mempunyai akses lebih banyak informasi daripada yang dapat dikomunikasikan kepada investor dan kreditor dan bahwa akuntan dihadapkan pada dua jenis risiko dalam melaksanakan audit. Di pihak lain, ada risiko bahwa apa yang tidak dilaporkan bisa menjadi benar. Konservatisme, pada yang terbaik adalah, metode yang sangat buruk untuk memperhitungkan adanya ketidakpastian dalam penilaian laba. Paling buruk, ini mengakibatkan penyimpangan sepenuhnya atas data akuntansi. Bahaya utamanya adalah, karena konservatisme adalah metode yang sangat kasar, pengaruhnya berubah-ubah. Karena itu, data yang dilaporkan secara konservatif tidak dapat diinterpretasi dengan tepat bahkan oleh pembaca yang sangat terinformasi.

Uji Moneter Meskipun data akuntansi tidak terbatas pada pengukuran dalam satuan unti moneter, laporan akuntansi secara tradisional mencakup terutama informasi keuangan. Dan dalam banyakkasus, unit moneter menyediakan unit pengukuran terbaik, khususnya di mana agregasi penting ataua diiinginkan. Akan ttapi, unit moneter mempunyai kendalanya sendiri sebagai suatu metode mengkomunikasikan informasi. Dengan perkataan lain, kendala pengukuran dari ketidakstabilan unit pengukuran memerlukan beberapa modifikasi dalam penggunaan harga pertukaran dari periode waktu yang berbeda yang dinyatakan dalam satuan uang./

Anda mungkin juga menyukai