Adapun tujuan umum penulisan asuhan keperawatan pada Ny. R dengan gangguan system repsoduksi kanker mammae adalah agar penyusun dan pembaca dapat menggambarkan, mengerti, dan mendisksuikan asuhan keperawatan pada Ny. R dengan gangguan system repsoduksi Ca Mammae di ruangan R2 Bedah RSUP H. Adam Malik Medan. 1.2.2 Tujuan Khusus Adapun tujuan khusus dari para penulis asuhan keperawatan Ny. R dengan gangguan system reproduksi Ca Mammae adalah : Mampu melakukan pengkajian pada Ny. R dengan gangguan system reproduksi : Ca Mammae. Mampu merumuskan diagnose keperawatan pada Ny. R dengan gangguan system reproduksi Ca Mammae. Mampu membuat perencanaan tindakan keperawatan yang sesuai pada Ny. R dengan gangguan system reproduksi Ca Mammae. Mampu melakukan tindakan keperawatan terhadap Ny. R dengan gangguan system reproduksi Ca Mammae. Mampu mengevaluasi dari tindakan keperawatn yang telah diberikan pada Ny. R dengan gangguan system reproduksi Ca Mammae. 1.3 Sistem Penulisan System penulisan makalah ini terdiri dari empat bab yaitu : a. BAB I penulisan. b. BAB II c. BAB III d. BAB IV : : : Landasan teoritis Medis dan Keperawatan. Tinjauan kasus. Kesimpulan dan saran. BAB II LANDASAN TEORITIS 2.1 Landasan Teoritis Medis 2.1.1 Definisi Kanker payudara adalah sekelompok sel tidak normal pada payudara yang terus tumbuh berupa ganda. Pada akhirnya sel-sel ini menjadi bentuk benjolan di payudara. Jika benjolan itu tidak dibuang atau terkontrol, sel-sel kanker bisa menyebar (metastase) pada bagian-bagian tubuh lain. Metastase bisa terjadi pada kelenjar getah bening (limfe) ketiak ataupun diatas tulang belikat. Selain itu, sel-sel : Pendahuluan terdiri dari : Latar belakang, tujuan, dan system
kanker bisa bersarang ditulang, paru-paru, hati, kulit, dan bawah kulit. (Erik T, 2005, hal: 39-40) Kanker payudara adalah pertumbuhan yang tidak normal dari sel-sel jaringan tubuh yang berubah menjadi ganas (http//www.pikiran-rakyat.com.jam 10.00, Minggu tanggal 29-8-2005, sumber : Harianto, dkk). Kanker payudara adalah suatu pertumbuhan sel-sel abnormal yang cenderung menginvansi jaringan disekitarnya dan menyebar ketempat-tempat jauh (Patofisiologi, Elizabeth J. Corwin, hal. 96).
2.1.2 Etiologi
Penyebab spesifik kanker payudara belum diketahui secara pasti. Namun beberapa factor resiko pada pasien diduga berhubungan dengan kejadian kanker payudara, yaitu: 1. Riwayat pribadi kanker payudara beresiko mengalami kanker payudara sebelahnya. 2. Tinggi melebihi 170 cm Wanita yang tingginya 170 cm mempunyai resiko terkena kanker payudara karena pertumbuhan lebih cepat saat usia anak dan remaja membuat adanya perubahan struktur genetic (DNA) pada sel tubuh yang diantaranya berubah ke arah sel ganas. 3. Masa reproduksi yang relative panjang Menarche (menstruasi) pada usia muda sebelum usia 12 tahun.. Wanita terlambat memasuki menopause (lebih dari usia 60 tahun). Wanita yang belum mempunyai anak, lebih lama terpapar dengan hormone esterogen relative lebih lama dibandingkan wanita yang sudah punya anak. 4. Kehamilan dan menyusui Berkaitan erat dengan perubahan sel kelenjar payudara saat menyusui. 5. Riwayat tumor payudara. 6. Pemajanan terhadap radiasi ionisasi setelah masalah pubertas dan sebelum usia 30 tahun. 7. Kontrasepsi oral. 8. Wanita gemuk (obesitas) Dengan menurunkan berat badan, level estrogen tubuh akan turun pula. 9. Preparat hormone estrogen Penggunaan preparat selama atau lebih dari 5 tahun. 10. Factor genetic
Kemungkinan untuk menderita kanker payudara 2-3 x lebih besar pada wanita yang ibunya atau saudara kandungnya menderita kanker payudara. 11. Alcohol. 12. Tidak pernah melahirkan anak. 13. DES (dietilstilbestrol). Wanita yang mengkonsumsi DES untuk mencegah keguguran memiliki risiko tinggi menderita kanker payudara. 14. Stres hebat (Keperawatan Medikal Bedah Vol. 2 Brunner & Suddarth ; 1958) (Erik T, 2005, hal : 43-46)
2.1.4 Insiden
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan bahwa lima besar kanker di dunia adalah kanker paru-paru, kanker payudara, kanker usus besar dan kanker lambung dan kanker hati. Sementara data dari pemeriksaan patologi di Indonesia menyatakan bahwa urutan lima besar kanker adalah kanker leher rahim, kanker payudara, kelenjar getah bening, kulit dan kanker nasofaring (Anaonim, 2004). Angka kematian akibat kanker payudara mencapai 5 juta pada wanita. Data terakhir menunjukkan bahwa kematian akibat kanker payudara pada wanita menunjukkan angka ke 2 tertinggi penyebab kematian setelah kanker rahim.
2.1.5 Patofisiologi
Perubahan Genetik Mutasi Gen Normal Berkembangbiaknya sel secara tidak terkendali
Takut & koping tidak efektif
Infiltrasi sel ke jaringan sekitar sambil merusaknya Neoplasma ganar mengenai payudara Klien sering bertanya tentang penyakitnya Wajah cemas Klien sering melamun
Obstruksi sirkulasi kebutuhan jaringan Hipoksia pada sel kanker jaringan Nekrosis
Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh Ukuran pada permukaan payudara Peau dorange o Gangguan rasa nyaman : nyeri Pori-pori kulit membesar o Kulit menebal o Keras dengan batas yang tidak normal o Tidak dapat digerakkan o Perubahan warna kulit Kerusakkan lategritas kulit
Terdapat benjolan di payudara yang nyeri maupun tidak nyeri, dari mulai ukuran kecil kemudian menjadi besar dan teraba seperti melekat pada kulit, biasanya memiliki pinggiran yang tidak teratur,
Keluar cairan abnormal dari puting susu, berupa nanah, darah, cairan encer padahal ibu tidak sedang hamil, Ada perlengketan dan lekukan pada kulit, Perubahan warna atau tekstur kulit pada payudara, Payudara tampak kemerahan dan kulit disekitar puting susu bersisik, Terjadinya luka yang tidak sembuh dalam waktu yang lama, Rasa tidak enak dan tegang, Retraksi puting, Pembengkakan local, Konsistensi payudara yang keras dan padat, Benjolan tersebut berbatas tegas dengan ukuran kurang dari 5 cm, biasanya dalam stadium ini belum ada penyebaran sel-sel kanker diluar payudara. Perubahan bentuk dan besar payudara, adanya lekukan ke dalam, tarikan dan refraksi pada areola mammae.
Edema dengan peant dorange (keriput seperti kulit jeruk), Pengelupasan papilla mammae, Ditemukan lessi pada pemeriksaan mammografi, Pada stadium lanjut, bisa timbul nyeri tulang, penurunan berat badan, pembengkakan lengan atau ulserasi kulit.
o T4 : Tumor tanpa memandang ukuran, penyebaran langsung ke dinding thorax atau kulit. T4a : Melekat pada dinding dada T4b : Edema kulit, ulkus, peau dorange, satelit T4c : T4a dan T4b T4d : Mastitis karsinomatosis o Nodus limfe regional (N) o Nx : Pembesaran kelenjar regional tidak dapat ditentukan o N0 : Tidak teraba kelenjar axila o N1 : Teraba pembesaran kelenjar axila homolateral yang tidak melekat. o N2 : Teraba pembesaran kelenjar axila homolateral yang melekat satu sama lain atau melekat pada jaringan sekitarnya. o N3 : Terdapat kelenjar mamaria interna homolateral o Metastase jauh (M) o Mx : Metastase jauh tidak dapat ditemukan o M0 : Tidak ada metastase jauh o M1 : Terdapat metastase jauh, termasuk kelenjar subklavikula
2.1.10
Pembedahan
Penatalaksanaan
1. Mastektomi parsial (eksisi tumor local dan penyinaran). Mulai dari lumpektomi sampai pengangkatan segmental (pengangkatan jaringan yang luas dengan kulit yang terkena) 2. Mastektomi total dengan diseksi aksial rendah seluruh payudara, semua kelenjar limfe dilateral otocpectoralis minor. 3. Mastektomi radikal yang dimodifikasi seluruh payudara, semua atau sebagian jaringan aksial. Mastektomi radikal Seluruh payudara, otot pektoralis mayor dan minor dibawahnya : seluruh isi aksial. Mastektomi radikal yang diperluas Sama seperti mastektomi radikal ditambah dengan kelenjar limfe mamaria interna. Non Pembedahan 1. Penyinaran Pada payudara dan kelenjar limfe regional yang tidak dapat direseksi pada kanker lanjut; pada metastase tulang, metastase kelenjar limfe aksila. Penyinaran radiasi biasa dilakukan setelah insisi massa tumor untuk mengurangi kecenderungan kekambuhan dan menyingkirkan kanker residual. Radiasi penyinaran eksternal dengan foton yang diberi melalui akselarasi limer, di beri setiap hari selama > 45 minggu dari seluruh ragio payudara pasca radiasi. Efek samping bersifat sementara yaitu reaksi kulit sekitar 2 minggu setelah pengobatan komplikasi radiasi mencakup pneumonitis, fraktur iga dan fibrosis payudara yang jarang terjadi. 2. Kemotrapi Adjuvan sistemik setelah mastektomi; paliatif pada penyakit yang lanjut. Kombinasi obat-obatan untuk membunuh sel-sel yang berkembangbiak dengan cepat atau menekan perkembangbiakannya dan obat-obat penghambat hormon (obat yang mempengaruhi kerja hormon yang menyokong pertumbuhan sel kanker) digunakan untuk menekan pertumbuhan sel kanker di seluruh tubuh. Preparat yang sering digunakan dalam kombinasi adalah : cytoxan , methorexate (m), fluorouracil (F) dan adrilamycin (A) kombinasi yang biasa digunakan adalah cmf atau CAF. Pemberian kombinasi kemoterapi didasarkan pada usia, status fisik, penyakit, dan akut tidaknya dalam percobaan klinik.
Efek samping : Mual, muntah, perubahan rasa kecap, alopesra, mukosis, demotitis, keletihan, peningkatan BB, depresi sumsum tubuh. 3. Terapi hormone dan endokrin Kanker yang telah menyebar, memakai estrogen, androgen, antiestrogen, coferektomi adrenalektomi hipofisektomi. Keputusan pemberian terapi hormonal didasarkan pada indeks reseptor astrogen. Progesterone dari pemeriksaan uji jaringan tumor diambil saat biopsy. Preparat yang digunakan : Temoxifen Indikasi : pasca menopause dengan reseptor estrogen dan nodus aksilaris +. Efek samping : mual, muntah, rasa panas, refeni cairan, dan depresi. Diethyustriibestrol Menghambat pelepasan FSH dan IH untuk menurunkan ekstrogen dan ikatan ekstrogen. Efek samping : peningkatan BB, fetasi cairan, mual. Mengestrol untuk menurunkan reseptor ekstrogen. Efek samping : peningkatan BB, peningkatan nafsu makan. Auksimesteron (halotestin) yang menekan ekstrogen dengan menekan IH dan FSH. Efek samping : veriksasi (peningkatan pertumbuhan bulu wajah, suara lebih dalam). Amihognitotimid (cytodren) yang mengubah androgen menjadi astrogen. Efek samping : ruam, frasitus.
2.1.11
Komplikasi Metastase ke jaringan sekitar melalui saluran limfe (limfogen) ke paru, pleura, tulang dan hati.
2.1.12
1. Hindari penggunaan BH yang terlalu ketat dalam waktu lama. 2. HIndari banyak merokok dan mengkonsumsi alcohol. 3. Lakukan pemeriksaan payudara sendiri (SADARI), setiap bulan. 4. Hindari terlalu banyak terkena sinar-x atau jenis-jenis radiasi lainnya. 5. Jaga kesehatan dengan mengkonsumsi buah-buahan dan sayuran segar. Sebaiknya sering mengkonsumsi kedelai serta produk olahannya, seperti tahu, tempe, dan susu
kacang kedelai, sebab kedelai mengandung phyto estrogen, yaitu genistein, yang bermanfaat untuk mengurangi resiko terjadinya kanker payudara. 6. Lakukan olahraga secara teratur. 7. Hindari terlampau banyak makan makanan berlemak tinggi. 8. Atasi stress dengan baik, misalnya lewat relaksasi dan meditasi. 9. Makanlah lalap kunir puti (temu mangga) lebih kurang dua ruas jari setiap hari.
2.2 Landasan Teoritis Keperawatan 2.2.1 Pengkajian Aktivitas Istirahat Data subjek : Masih memerlukan bantuan untuk BAB, BAK, dan Gelisah dan susah tidur malam hari atau adanya factor yang mempengaruhi tidur, ansietas. Data objek turun. Makanan/Cairan Data subjek bahan pengawet. Data objek muntah. Integritas Ego Data subjek : Stress konstan (keuangan, pekerjaan, perubahan peran) Stress/takut tentang diagnose, prognosis, harapan yang akan dating. menunda mencari pengobatan. : Kehilangan napsu makan, perubahan berat badan, berkurangnya massa otot, perubahan pada kelembaban/turgor kulit, edema, mual, : Kebiasaan diet buruk, misal rendah serat, tinggi lemak, : Bau badan tidak sedap, mata merah, konjungtiva pucat, BB kebersihan diri/personal hygiene.
Pusing, sinkope. Kesadaran menurun. Nyeri pada penyakit yang luas/metastatic (nyeri local jarang Beberapa pengalaman ketidaknyamanan atau perasaan
terjadi pada keganasan dini). lucu pada jaringan payudara. Payudara Keamanan Data subjek Data objek sekitar. Interaksi Sosial Data subjek Data objek Seksualitas Data subjek Data objek : Perubahan pada tingkat kepuasan. : Nuligravida lebih besar dari 30 tahun. Multigravida. PRIORITAS KEPERAWATAN 1. Membantu pasien/orang terdekat menerima stress situasi/prognosis. 2. Mencegah komplikasi. 3. Membuat program rehabilitasi individual. 4. Memberikan informasi tentang penyakit, prosedur, prognosis, dan kebutuhan pengobatan. TUJUAN PEMULANGAN 1. Menerima situasi secara nyata. 2. Komplikasi dicegah/minimal. 3. Program latihan dilakukan. : : Kekuatan system pendukung. Rasa bersalah, menarik diri, marah. : ; Pemajanan kimia toksik, karsiogen. Demam, ruam kulit, ulserasi, edema, eritema pada kulit berat, nyeri sebelum menstruasi biasanya mengindikasikan penyakit fibrokistik.
pembedahan,
pasien mempunyai saudara atau teman dekat yang meninggal akibat kanker payudara, kemungkinan ia akan berespons secara berbeda dari pasien yang mempunyai teman yang selamat dari kanker payudara
3) Informasikan pasien tentang riset terakhir dan modalitas pengobatan terbaru mengenai kanker payudara.
dan mempunyai kualitas hidup yang sangat baik. 3) Pilihan-pilihan yang meningkat dan perbaikan hasil baik secara statistic maupun secara kosmetik
4) Uraikan
pengalaman-pengalaman
4) Ketakutan menurun.
akan
ketidaktahuan
5) Informasi tentang prostetik baru, spesialis rekonstruksi, dan sumbersumber lainnya menguatkan bahwa perhatian yang besar telah diberikan pada metode pengobatan terbaru untuk kanker payudara. 2. Diagnosa Keperawatan : Nyeri (akut) berhubungan dengan proses penyakit (penekanan/kerusakan jaringan syaraf, infiltrasi sistem suplay syaraf, obstruksi jalur syaraf, inflamasi), efek samping therapi kanker. Kriteria Hasil yang Diharapkan/Kriteria evaluasi pasien : Klien mampu mengontrol rasa nyeri melalui aktivitas. Melaporkan nyeri yang dialaminya. Mengikuti program pengobatan. Mendemontrasikan tehnik relaksasi dan pengalihan rasa nyeri melalui aktivitas yang mungkin. Intervensi/Implementasi Keperawatan 1) Tentukan riwayat nyeri : lokasi, frekuensi, durasi intensitas. 2) Evaluasi terapi : pembedahan, 1) Informasi untuk 2) Ketidaknyamanan adalah umum memberi data dasar mengevaluasi tentang luas pada dan Rasional
kebutuhan/keefektifan intervensi. radiasi, kemoterapi. 3) Beri tindakan kenyamanan dasar (reposisi, gosokkan punggung dan aktivitas hiburan). 4) Dorong penggunaan keterampilan manajemen nyeri. 4) Memungkinkan pasien untuk tergantung relaksasi
secara
aktif
dan
meningkatkan rasa control. 5) Tujuannya adalah kontrol nyeri maksimum dengan pengaruh minim pada aksila.
3. Diagnosa Keperawatan : Kerusakkan integritas kulit/jaringan berhubungan dengan edema di sekitar tumor, ulkus pada permukaan payudara. Kriteria Hasil yang diharapkan : Ulkus tidak membesar. Tidak menimbulkan bau yang tidak sedap. Intervensi/Implementasi Keperawatan 1) Anjurkan tersebut, tekanan. 2) Cuci kulit dengan segera memakai sabun dan air bila agen 3) Penggantian kerusakan balutan lebih atau perawatan kulit untuk menghindari lanjut/infeksi area bersih mempertahankan kenyamanan. 4) Mengganggu 4) Awasi semua sisi untuk tanda atau infeksi luka ; peningkatan edema nyeri. dimana kanker. dapat penyembuhan memperlambat antineoplastik tercecer pada kulit yang tidak terlindungi. 3) Ganti balutan/beri perawatan pada kulit yang terkena serta indikasi. menggunakan anjurkan untuk pakaian tidak 2) Mengencerkan obat menurunkan risiko iritasi kulit/luka bakar kimia. 1) Kulit sangat sensitive selama lembut dan longgar pada area memakai bra jika menimbulkan pengobatan dan setelahnya. Rasional
4. Diagnosa Keperawatan :
Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan status hipermetabolik berkenaan dengan kanker. Hasil yang diharapkan : Diet yang disajikan habis. BB tidak menurun (meningkat sesuai tinggi badan).
Intervensi/Implementasi Keperawatan 1) Pantau intake makanan setiap hari. 2) Timbang dan ukur BB, TB, dan ketebalan lipatan kulit trisep. Pastikan penurunan berat badan saat ini. Timbang BB setiap hari atau sesuai indikasi. 3) Dorng klien untuk makan diet tinggi kalori kaya nutrien dengan intake cairan yang adekuat. Dorong penggunaan suplemen dan makan sering dengan porsi kecil dan sedang. 4) Nilai diet sebelumnya dan segera setelah pengobatan. Berikan cairan 1 jam sebelum atau 1 jam setelah makan. 5) Kontrol factor lingkungan, seperti bau busuk atau bising. 3) Kebutuhan
Rasional 1) Mengidentifikasi kekuatan/defisiensi nutrisi. 2) Membantu malnutrisi normal. jaringan metabolic dalam identifikasi protein-kalori,
ditingkatkan begitu juga cairan (untuk menghilangkan produk sisa). Suplemen dapat memainkan peran penting masukan adekuat. 4) Keefektifan penilaian diet sangat individual dalam menghilangkan mual pascaterapi. Pasien harus mencoba untuk menemukan solusi/kombinasi terbaik. 5) Dapat mencegah mual muntah, distensi berlebihan, dispepsia yang menyebabkan berbahaya penurunan yang menimbulkan nafsu dapat perasaan makan serta mengurangi stimulus dalam kalori mempertahankan dan protein
6) Anjurkan visualisasi
teknik bimbingan
relaksasi imajinasi,
7) Beri antimetik pada jadwal regular sebelum/selama sesuai. 8) Evaluasi keefektifa antimetik. dan setelah pemberian agen antineoplasma dan
kemampuan psikologis
kemotrapi
menimbulkan stress. 8) Individu berespons secara berbedabeda Kolaborasi : 9) Tinjau pemeriksaan laboratorium sesuai indikasi jumlah limfosit, serum transfenin, dan albumin. 10) Beri obat sesuai indikasi. Fenotiazin, proklomperazin, antidopaminergik : metoklorpamid. Vitamin : A, D, E, B6 Antacid pada semua otot-otot, atau antimetik mungkin tiidak bekerja, memerlukan perubahan kombinasi terapi obat. 9) Membantu mengidentifikasi derajat ketidakseimbangan biokimia/malnutrisi mempengaruhi intervensi diet. 10) Antimetik bekerja stimulasi untuk pusat karena mempengaruhi - Mencegah dalam lemak. - Meminimalkan iritasi lambung dan mengurangi resiko ulserasi mukosa. dan
BAB III TINJAUAN KASUS I. BIODATA Nama Tempat/Tanggal Lahir Umur Jenis Kelamin Alamat Status Perkawinan Agama Suku Pendidikan Pekerjaan No. Register Ruangan/Kamar Golongan darah Diagnose Medis Tanggal Masuk RS Jam Tanggal Pengkajian B. Penanggung Jawab Nama Hubungan dengan klien Pekerjaan Alamat II. Keluhan Utama Pembengkakan, nyeri, dan luka yang luas pada payudara kiri. : : : : Tn. A. Saleh Suami klien Wiraswasta Jl. Setia Budi No. 88 : : : : : : : : : : : : : : : : : Ny. R Binjai, 02 Februari 1968 42 Tahun Perempuan Jl. Setia Budi No. 88 Sudah Menikah Islam Jawa SMA Ibu Rumah Tangga 212 Rindu/B2 bedah O Ca Mammae 01/07/2010 10.15 WIB 02/07/2010 A. Identitas Klien
III. Resume Pasien masuk RS 01 Juli 2010 pada pukul 10.15 WIB dengan keluhan pembengkakan, nyeri, dan luka yang luas pada payudara kiri. TTV: TD: 110/60 mmHg, RR: 24x/i, Pols: 112x/i, T: 37oC. IV. Riwayat Kesehatan Sekarang 1. Factor Pencetus 2. Lamanya keluhan 3. Timbulnya Keluhan 4. Bagaimana dirasakan : : : : Benjolan di payudara kiri 7 hari Bertahap
Pasien merasakan nyeri di seluruh bagian payudara sebelah kiri dan mengeluarkan bau yang tidak sedap sehingga merasakan mual, muntah, dan tidak nafsu makan. 5. Bagaimana dilihat : Pasien tampak gemetar, ketakutan, gelisah, dan meringis kesakitan. Payudara sebelah kiri tampak membengkak melebihi yang kanan dan lama kelamaan pecah sehingga mengalami ulkus yang meluas dan tampak memperberat aktivitas pasien dengan sedikit bergerak, badan tampak lemah, skala nyeri 5-6 (sedang). 6. Factor yang memperberat kiri). 7. Upaya yang dilakukan untuk mengatasinya sendiri : Istirahat. 8. Upaya yang dilakukan oleh orang lain : Membawa ke Rumah Sakit. 9. Diagnose Medik : Ca Mammae : Anggota tubuh yang mengalami benjolan atau pembengkakan (payudara sebelah
a. c.
: : : : : : :
Demam tinggi Tidak ada Tidak pernah Tidak pernah Tidak ada Tidak ada Tidak ada : Lengkap
b. Riwayat kecelakaan d. Operasi 2. Riwayat alergi a. c. Tipe alergi Tindakan b. Reaksi 3. Imunisasi VI. Kebutuhan Dasar 1. Pola Nutrisi No a. b. Data Diet tipe Pola diet
Sesudah Sakit MB TKTP Diet habis porsi Berkurang (anoreksia) Ada 3x1 yang disajikan
c. d. e. f. g. h. 2. Kebutuhan Cairan No a.
Kehilangan selera makan Mual Muntah Frekuensi makan Makanan yang disukai Jumlah makanan BB/TB dan
Tidak
ada
2500cc b. c. d. Pola minum Jenis minum Minuman yang disukai 3. Pola Eliminasi a. BAB No a. b. c. d. b. BAK No a. b. c. d. Data Frekuensi Warna Bau Jumlah Sebelum Sakit 6x1 hari Kuning jernih Khas 1500cc Data Frekuensi Waktu Warna Konsistensi Sebelum Sakit 2x1 Pagi/Malam Kuning kecoklatan Lunak 5-8 gelas Air putih Teh manis
4. Pola Istirahat dan Tidur No a. Data Waktu siang Sebelum Sakit 14.00-16.00 WIB (2 jam) b. Waktu malam 22.00-05.30 WIB (7,5 jam) c. Lama tidur/hari 9,5 jam Sesudah Sakit 15.00-15.30 WIB ( jam) 24.00-05.00 WIB (5 jam) 5 jam
d. e.
5. Kebersihan dan Personal Hygiene No a. b. c. d. e. Data Pemeliharaan badan (mandi) Pemeliharaan gigi dan mulut Pemeliharaan kuku Pemeliharaan rambut Hambatan dalam melakukan personal hygiene Tidak ada Adanya luka dibalut oleh perban 6. Pola Kegiatan/Aktivitas N o a. b. Olahraga/jenis/freku ensi Kegiatan luang waktu Data Sebelu m Sakit Tidak ada Mengur us pekerja an rumah c. Jenis pekerjaan Ibu rumah Ibu rumah tangga Istirahat, makan, nonton TV Sesudah Sakit Tidak ada yang 1x2 hari 2x1 minggu 1x1 minggu 1x3 hari 2x1 hari 1x1 hari Sebelum Sakit 2x1 hari Sesudah Sakit 1x1 hari
tangga d. e. Jumlah jam kerja Kesulitan/keluhan dalam hal Tidak tentu Tidak ada Adanya pembengkak an payudara kiri memberatka n pasien beraktiivitas dengan sedikit bergerak. VII. Riwayat Keluarga di -
Keterangan genogram : Yang tinggal 1 rumah VIII. a. c. Riwayat Lingkungan Kebersihan lingkungan rumah Polusi : : : Bersih Jauh dari bahaya Tidak ada polusi
b. Bahaya
IX.
Riwayat/Keadaan Psikososial Persepsi terhadap penyakit Konsep diri Emosi Adaptasi Hubungan antara keluarga Hubungan dengan orang lain Perhatian terhadap lawan bicara Kegemaran Bahasa yang digunakan Pola ibadah Keyakinan tentang kesehatan : : : : : : : : : : : Pasien yakin penyakitnya akan sembuh. Pasien bertanya-tanya tentang penyakitnya. Stabil Dapat beradaptasi pada lingkungan. Baik Baik Baik Tidak ada Bahasa Indonesia - Sebelum masuk RS : kadang-kadang - Sesudah masuk RS : semakin sering Pasien yakin penyakitnya akan sembuh.
1. Psikologis
2. Social
3. Spiritual
X.
Pengkajian Fisik Tanda-tanda Vital : TD RR Pols TB BB Kepala : Bentuk Ukuran : 110/60 mmHg : 112x/i : 80x/i : 170 cm : 58 kg : Lonjong : Normal
Temp : 37oC
Posisi Kebersihan kulit kepala Mata/penglihatan : Bentuk Sclera Konjungtiva Pupil Posisi Ketajaman penglihatan mata dengan jarak 6 meter. Pemakaian alat bantu Hidung/penciuman : Bentuk Peradangan Perdarahan Polip/sumbatan Fungsi penciuman Telinga/pendengaran : Bentuk Peradangan Perdarahan Cairan Fungsi pendengaran Pemakaian alat bantu Mulut dan faring : Bibir Mukosa gigi Lidah Gigi Tonsil/faring Peradangan Perdarahan Kebersihan Bau Fungsi pengecapan pahit Kemampuan menelan Leher : Kelenjar getah bening
: Tegak : Kurang bersih : Simetris : Icterus : Anemis : Tidak ada kelainan : Simetris kanan kiri
: Baik, normal 6/6 artinya seorang dapat melihat dengan sebelah : Tidak ada : Simetris : Tidak ada : Tidak ada : Tidak ada : dapat membedakan bau-bauan. : Normal : Tidak ada : Tidak ada : Tidak ada : Baik : Tidak ada : Normal : Normal : Kotor : Lengkap dan tidak ada karies : Tidak membesar : Tidak ada : Tidak ada : Kurang : Tidak ada bau khas : Dapat merasakan manis, asam, : Baik : Tidak ada pembengkakan
Kelenjar tiroid Vena jugularis Kekakuan Thorax : Bentuk rongga Bunyi napas Irama pernapasan Bunyi jantung Nyeri dada Produksi sputum Abdomen : Bentuk Hepar Lien Ginjal Nyeri tekan Bising usus Neurologi : () Memori saat ini saat ini Memori masa lalu yang lain Perineum dan genetalia : Kebersihan Peradangan Haemoroid Perdarahan Alat genetalia Ekstremitas atas : Bentuk dan kekuatan Rentang gerak Reflek Ekstremitas bawah : Bentuk dan kekuatan Rentang gerak Reflek Eliminasi : Pola BAB lunak. Kesadaran Status orientasi
: Tidak membesar : Tidak ada peningkatan : Tidak ada : Simetris : Bronchial : Tidak teratur : Normal lup-lup : Nyeri pada dada sebelah kiri : Tidak ada : Baik : Tidak ada pembesaran : Tidak ada kelainan : Tidak ada kelainan : Tidak ada : Normal 12x/i : Compos Mentis : Waktu (), tempat (), orang : Pasien masih ingat memori : Pasien masih ingat memori : Bersih : Tidak ada : Tidak ada : Tidak ada : Bersih : Simetris dan lemah : Terbatas : Baik : Simetris dan lemah : Terbatas : Baik : 2 kali dengan konsistensi feses
Riwayat perdarahan Pola BAK kali BAK Jumlah urin Retensi urin Karakter urin Integument : Warna Integritas sebelah kiri Kelainan pada kulit payudara sebelah kiri.
: Tidak ada : 5x1 dengan frekuensi : 300cc 1 : 1500cc : Tidak mengalami retensi urin : Kuning jernih : Sawo matang : Jelek disekitar payudara : Mengalami ulkus disekitar
XI. Data Penunjang Lain 1. Pemeriksaan Laboratorium Hb : 9,1 gr/dl Albumin : 2,08 gr/dl 2. Pada foto thorax : bentuk normal/tidak tampak kelainan. 3. USG : korteks/medulla baik, pelvio balik tidak melebar, tidak tampak batu. 4. Pemberian terapi : Antibiotic (amoxin) Anti ulsecaria/cimelidin Sulfas ferosus Vit C Vitamin : A, D, E, B6 Antacid Inj. RL 5/5 D5% 3x500mg 3x500mg 2x1 2x2 Anti analgetik (as. Mefenamat) 3x500mg
ANALISA DATA No. 1. DS Symptom : Pasien tidak mengatakan dan muntah. DO : Pasien tampak lemah. Diet yang disajikan 2. habis porsi BB sebelum sakit 65 kg BB setelah sakit 58 kg DS nyeri 3. bagian DO : : Pasien diseluruh payudara Payudara Kerusakan permukaan kulit/jaringan disekitar Kerusakan integritas kulit Ulkus pada permukaan payudara mengatakan merasa Nyeri Etiologi Penurunan massa otot dan penurunan BB Problem Perubahan nutrisi : kurang dari kebutuhan tubuh
sebelah kiri. sebelah kiri tampak membengkak melebihi yang kanan dan lama kelamaan 4. pecah.
ulkus 5-6
Pasien
efektif
mengatakan daerah ulkus mengeluarkan bau sedap. DO : Tampak ulkus yang disekitar Integritas disekitar sebelah kiri. kulit payudara meluas payudara yang tidak
DO : Pasien tampak gemetar, ketakutan, dan gelisah. DIAGNOSA KEPERAWATAN BERDASARKAN PRIORITAS MASALAH 1. Nyeri berhubungan dengan ulkus pada permukaan payudara ditandai dengan pasien mengatakan merasa nyeri diseluruh bagian payudara sebelah kiri. Pasien tampak meringis kesakitan, payudara sebelah kiri tampak membengkak melebihi yang kanan dan lama kelamaan pecah. Mengalami ulkus yang meluas. Skala nyeri 5-6 (sedang). 2. Perubahan nutrisi : kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan penurunan massa otot dan penurunan BB ditandai dengan pasien mengatakan tidak nafsu makan, mual, dan muntah, pasien tampak lemah. Diet yang disajikan habis porsi, BB sebelum sakit 65 kg, BB setelah sakit 58 kg.
3. Kerusakan integritas kulit berhubungan dengan kerusakan permukaan kulit/jaringan disekitar payudara kiri ditandai dengan pasien mengatakan daerah ulkus mengeluarkan bau yang tidak sedap. Tampak ulkus yang meluas disekitar payudara sebelah kiri. Integritas kulit disekitar payudara sebelah kiri jelek. 4. Takut dan koping tidak efektif berhubungan dengan ancaman perubahan pada status kesehatan ditandai dengan pasien mengatakan takut mengahadapi perubahan dalam tubuhnya. Pasien tampak gemetar, ketakutan, dan gelisah.
ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny. R DENGAN GANGGUAN SISTEM REPRODUKSI : CA MAMMAE DIRUANG DI RUANG RINDU B2 (BEDAH) RSUP H. ADAM MALIK MEDAN Dx Medis : Ca Mammae Nama Klien Ruang N o Tg l Diagnos a Kepera watan 1. 01 Jul i 20 10 KH : Nyeri berkurang/ hilang. Dx I Rasa nyeri1) Tentuka Informasi teratasi. n riwayat nyeri lokasi, frekuens intensita s. memberi data : untuk mengevaluas i eefektifan intervensi. 09. 2) Evaluasi terapi han, radiasi, kemoter api. 3) Beri tindakan nan : Ketidaknya tentang luas adalah umum tergantung pada proseduryan g digunakan. an relaksasi 10. 00 pembeda manan 00 08. 30 dasar 08. Menentukan S : 00 riwayat nyeri : lokasi di sekitar payudara sebelah kiri, frekuensi setiap melakukan pergerakan, durasi intensitas selama pergerakan. si terapi : pembedahan perencanaan , radiasi tidak ada benjolan. Pasien mengata kan merasa nyeri diseluruh bagian payudara sebelah kiri. O: Pasien tampak meringis , payudara kiri tampak memben gkak : : Ny. R Rindu B2 (bedah) Tujuan Interven si Rasional Ja m Implementas i Evaluasi (SOAP)
i, durasi kebutuhan/k
Mengevalua kesakitan
kenyama Meningkatk
melebihi yang kanan dan lama kelamaa n pecah. Mengala mi ulkus yang meluas. Skala nyeri 5-6 (sedang). A: Masalah belum teratasi. P: Intervens i dilanjutk an. Tentuka n riwayat nyeri :
Memungkin 4) Dorong penggun aan keteram pilan en nyeri. kan untuk berpartisipas i secara aktif dan n kontrol. 5) Evaluasi Tujuannya penghila 2. 01 Jul i 20 10 KH : - Diet yang disajikan habis 1 porsi. - BB tidak menurun (meningkat sesuai TB). Kolabor asi : 6) Nilai aturan obat sesuai indikasi. Membantu mempercepa t mengurangi rasa nyeri. 09. 30 09. 15 Dx II Kebutuhan nutrisi terpenuhi. ngan nyeri. adalah kontrol nyeri maksimum dengan pengaruh minim pada aksila. rasa 30 pasien 12. 00
aktifitas hiburan) : posisi semifowler, massasse punggung, mendengark an musik. 12. Mendorong penggunaan keterampila n manajemen nyeri : relaksasi (napas dalam). si penghilanga n nyeri : nyeri disekitar payudara sebelah kiri.
manajem meningkatka
Mengevalua lokasi, frekuensi , . Evaluasi terapi han, radiasi, : pembeda durasi intensitas
Mengidentif ikasi 1) Pantau masukan setiap hari. 2) Ukur BB dan ketebala n lipatan kulit trisep. kekuatan/def isiensi Membantu dalam identifikasi malnutrisi proteinkalori, khususnya bila kurang normal. 3) Dorong Kebutuhan pasien untuk makan diet tinggi kalori dengan masukan cairan adekuat, dorong penggun aan supleme porsi sedang. jaringan metabolic ditingkatkan begitu juga cairan (untuk menghilangk an sisa). Suplemen dapat memainkan peran penting dalam nkan kalori protein dan 15 produk 10. 30 BB dari 10. 00 -
Menilai aturan obat sesuai indikasi : Antibiotic (amoxin 3x500mg) Analgetik (as. Mefenamat 3x500mg) Memantau masukan makanan setiap hari : 1000 kkal. Mengukur BB dan ketebalan lipatan kulit trisep : BB sebelum sakit 65kg, BB setelah 11. Mendorong pasien untuk makan diet tinggi kalori dengan masukan cairan adekuat, dorong
kemotera pi. Beri tindakan kenyama nan dasar (reposisi, gosokka n punggun g dan aktivitas hiburan). Dorong penggun aan keteramp ilan manajem en nyeri. Evaluasi penghila ngan nyeri. asi.
makanan nutrisi.
4) Nilai diet sebelum nya dan segera setelah an. Berikan cairan 1 jam sebelum atau 1 jam setelah
penggunaan suplemen kecil dan sedang : diet MB dan konsumsi Vit C 2x2.
pengobat menghilangk pascaterapi. Pasien harus mencoba untuk menemukan solusi/kombi nasi terbaik. mencegah mual 5) Kontrol factor lingkung an. muntah, distensi berlebihan, dispepsia yang menyebabka n penurunan 3. Dx III Integritas kulit kembali normal. 01 Jul i 20 10 KH : - Ulkus tidak - Tidak 6) Dorong aan membesar. nafsu makan serta mengurangi stimulus berbahaya yang dapat meningkatka n ansietas. menimbulka penggun Untuk 01. 15 13. 00
Menilai diet dan segera setelah sebelum pengobatan diet yang disajikan habis porsi, setelah peng obatan : diet yang disajikan habis porsi. Mengontrol factor lingkungan : ruangan bersih dan suasana tenang.
porsi, sebelum sakit 65 BB setelah sakit 58 kg. A: Masalah belum teratasi. P: Intervens i dilanjutk an. Pantau masukan makanan setiap hari. Ukur BB
sebelumnya - BB
makan. Dapat
pengobatan : kg dan
perasaan
dan ketebala n lipatan kulit trisep. 09. 00 Mendorong Dorong pasien untuk makan diet tinggi kalori dengan masukan cairan adekuat, dorong penggun aan supleme n dengan porsi kecil dan Meninjau sedang. pemeriksaan Nilai laboratorium diet sesuai indikasi jumlah Hb : 9,1 gr/dl dan albumin : 2,08 gr/dl. Memberi obat sesuai sebelum nya dan segera setelah pengobat an. Berikan cairan 1 jam 00
Kolabor Membantu asi : 7) Tinjau aan ium sesuai indikasi Hb dan mengidentifi kasi angan nutrisi dan derajat
penggunaan teknik relaksasi, latihan sedang sebelum makan : menarik napas dalam sambil membayang kan sesuatu yang indah. 30
pemeriks ketidakseimb laborator biokimia/mal mempengaru hi intervensi 09. diet. bekerja 8) Beri obat sesuai indikasi. untuk mempengaru hi stimulasi pusat muntah dan 10. kemoresptur. - Mencegah kekurangan karena penurunan abserpsi 4. Dx IV vitamin larut dalam lemak.
albumin. - Antimetik
Takut hilang dan koping 01 Jul i 20 10 KH : - Klien dapat mengerti tentang penyakit. tidak efektif berkurang. 1) Anjurka n nakan pakaian lembut dan longgar pada area tersebut, anjurkan untuk tidak
Meminima 10. lkan iritasi 15 lambung dan mengurangi resiko ulserasi mukosa. sensitive selama pengobatan dan setelahnya.
sebelum atau 1 setelah makan. factor lingkung : an. penggun aan teknik relaksasi , latihan sedang : Kontrol
proklompera jam
A, D, E, B6. Dorong
sebelum makan. Beri antimetik pada pakaian regular selama area dan setelah pemberia antineopl asma dan jika sesuai. keefektif a
memakai bra jika Mengencerk menimb ulkan tekanan. 2) Cuci kulit dengan segera bila agen antineop Penggantian lastik tercecer pada kulit balutan atau perawatan kulit untuk menghindari menurunkan risiko iritasi 09. kulit/luka bakar kimia. 45
menggunaka jadwal lembut dan sebelum/ longgar pada tersebut, menganjurk an tidak memakai bra
untuk n agen
antimetik . Kolabor bila kulit dengan asi. segera agen antineoplasti k pada yang 00 tercecer kulit tidak
perawata n pada penyembuha n dan kenyamanan. 11. u penyembuha n dapat memperlamb at 4) Awasi semua sisi untuk tanda atau infeksi luka. karena perubahan disebabkan oleh kanker. dimana kulit yang serta indikasi.
terlindungi : memakai sabun air. Mengganti balutan/ member perawatan pada serta indikasi : di seluruh bagian payudara sebelah kiri di ganti S: Pasien mengata kan Mengawasi semua daerah sisi ulkus balutannya. kulit yang terkena dan
terkena Menggangg
ini pasien
memberdaya
luka 1) Mulai lakukan Pilihanpersiapa n emosion (dan pasanga nnya). pilihan yang meningkat dan hasil secara statistic maupun secara 2) Informa sikan pasien tentang riset terakhir dan modalita s an terbaru kosmetik sangat mengurangi ketakutan dan meningkatka n penerimaan rencana Ketakutan akan Mulai melakukan persiapan emosional baik peningkatan disekitar payudara sebelah kiri.
: bau yang tidak O: Tampak ulkus yang meluas disekitar payudara sebelah kiri. Integrit as kulit disekitar payudara sebelah
al pasien perbaikan
pengobat pengobatan.
diinformasik belum tentang teratasi. P: Intervens i dilanjutk an. diagnose tentative. Menginfor masikan pasien
tentang riset Anjurka 3) Uraikan pengala Informasi manpengala man tentang prostetik baru, terakhir dan n modalitas pengobatan terbaru mengenai menggun akan pakaian lembut
yang akan dialami pasien untuk mengaju kan pertanya an. 4) Lengka dengan sumbersumber yang tersedia untuk memfasi litasi penyemb uhan.
spesialis rekonstruksi, dan sumbersumber lainnya menguatkan bahwa perhatian yang telah pada metode pengobatan terbaru untuk kanker payudara. besar
pi pasien diberikan
antineopl astik tercecer pada yang tidak gi. balutan/b eri perawata n kulit yang terkena pada
serta indikasi. Awasi semua sisi untuk tanda atau infeksi luka.
S: Pasien mengata kan takut mengaha dapi perubaha n dalam tubuhnya . O: Pasien tampak gemetar, ketakuta n, A: Masalah belum teratasi. P: Intervens dan gelisah.
i dilanjutk an. Mulai lakukan persiapa n emosion al pasien (dan pasangan nya). Informas ikan pasien tentang riset terakhir dan modalita s pengobat an terbaru mengena i kanker payudara . Uraikan pengala manpengala man yang akan
dialami pasien untuk mengaju kan pertanya an. Lengkap i pasien dengan sumbersumber yang tersedia untuk memfasil itasi penyemb uhan.
CATATAN PERKEMBANGAN I No 1. Tgl 02 Juli 2010 Dx Dx I Jam Implementasi pasien S : Evaluasi (SOAP)
08.00 Mengajari
mengurangi nyeri dengan Pasien masih merasakan menarik napas dalam dan nyeri di bagian payudara mengeluarkan pelan napas sebelah kiri. dalam melalui mulut. 08.15 Menganjurkan O: pasien Klien cooperative dengan distraksi yang
untuk berimajinasi dengan teknik tidak memfokuskan pikiran diajarkan. dengan rasa nyeri. A:
08.30 Menjelaskan pada pasien Masalah belum teratasi. bahwa jika pasien masih P : mampu mentoleransi Intervensi dilanjutkan. nyerinya maka tidak perlu diberikan obat pada nyeri karena akan menimbulkan adikasi. 2. 02 Juli 2010 Dx II 09.00 Memantau makanan setiap S : hari. 09.30 Mengukur setiap hari. BB Pasien mengatakan tidak pasien nafsu makan. O:
09.45 Menjelaskan pada pasien Diet yang disajikan habis bahwa perlu makanan yang porsi. tinggi kalori, kaya nutrisi A : dengan adekuat. 10.00 Menganjurkan sering. 3. 02 Juli 2010 Dx III 11.00 Menganjurkan 11.30 Mengeringkan pasien S : Pasien mengatakan luka daerah mengeluarkan bau tidak makan porsi kecil tetapi masukan cairan Masalah belum teratasi. P: pasien Intervensi dilanjutkan.
sekitar luka.
11.45 Menjelaskan kepada pasien O : bahwa daerah luka tidak Ulkus boleh digaruk. hari. membesar. Masalah belum teratasi. P: Intervensi dilanjutkan. 4. 02 Juli 2010 Dx IV 12.30 Menganjurkan Memberi Memberi pasien. kepada S : Pasien O: Pasien A: tampak gemetar, sering bertanya penjelasan tentang penyakitnya. 12.00 Mengganti balutan setiap A :
semangat/motivasi kepada ketakutan, dan gelisah. Mengatakan pada pasien Masalah belum teratasi. bahwa bukan ia saja yang P : mengalami tersebut, tetapi penyakit Intervensi dilanjutkan. masih
CATATAN PERKEMBANGAN II No 1. Tgl 03 Juli 2010 Dx Dx I Jam Implementasi S: pasien Pasien mengatakan nyeri yang asam berkurang. O: Pasien tidak meringis lagi. A: dialaminya posisi Evaluasi (SOAP)
08.00 Menilai skala nyeri. 08.30 Mengatur senyaman mungkin. 09.00 Memberikan mefemanat 500mg oral.
Masalah teratasi sebagian. P: Intervensi dilanjutkan. 2. 03 Juli 2010 Dx II 09.15 Menjelaskan kepada pasien dan nutrisi. 09.30 Menganjurkan memberi keluarga manfaat S : Pasien mengeluh kurang keluarga nafsu makan. makanan O :
tambahan dari luar, mis : Diet yang disajikan habis susu, daging yang sesuai porsi. indikasi. 09.45 Menganjurkan keluarga mulut. 10.00 Menganjurkan keluarga makanan selingan. 11.00 Observasi porsi makanan yang disajikan. 3. 03 Juli 2010 Dx III 11.30 Menganjurkan ada kancing depan. 11.45 Menganjurkan lembut. kepada Pasien mengatakan bau kepada memberikan A: kepada Masalah belum teratasi. supaya P :
pasien memakai baju yang S : kepada tidak sedapnya berkurang. Ulkus tidak basah. A: Masalah teratasi sebagian. P: Intervensi dilanjutkan.
4.
03 Juli 2010
Dx IV
12.00 Mengajak bicara pasien. 12.15 Memberi semangat bahwa S : pasien akan sembuh. Pasien bertanya tidak sering tentang
penyakitnya. O: Pasien A: Masalah teratasi sebagian. P: Intervensi dilanjutkan. tidak gemetar, ketakutan, dan gelisah lagi.
BAB IV PENUTUP 4.1 Kesimpulan Pengkajian pada pasien Ca Mammae yaitu Ny. R dilakukan dengan adanya kerjasama yang baik antara pasien, keluarga pasien, dan penyusun sehingga permasalahan-permasalahan dapat ditemukan. Perencanaan pada Ca Mammae juga melibatkan pasien dan keluarga pasien dimana mereka diajak bersama-sama merencanakan tindakan dan keperawatan yang akan dilakukan pasien. Ternyata pasien dan keluarga pasien mempunyai respoon yang baik terhadap asuhan keperawatan yang diberikan. Pada pelaksanaan tindakan keperawatan untuk menanggulangi masalah pasien Ca Mammae didasarkan atas rencana keperawatan yang telah ditetapkan. Evaluasi pada pasien Ca Mammae sebagian masalah dapat teratasi.
4.2 Saran
untuk dapat berhasil dan berdaya guna, asuhan keperawatan yang diberikan pada klien Ca Mammae perlu motivasi untuk tetap berusaha membuat catatan perkembangan dari klien dan melanjutkan tindakan keperawatan.
Dalam melaksanakan asuhan keperawatan perlu adanya hubungan interpersonal yang terbuka antara mahasiswa, perawat, pasien/keluarga pasien, dokter maupun tim kesehatan lainnya, sehingga terjalin kerjasama dalam peningkatan mutu keperwatan.
Diposkan oleh VianD di 21.28 Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke Facebook
Reaksi:
VianD Nama sya NOfian Arfiandinata anak ke-3 dari 4 saudara, kulyah STIKES MATARAM angkatan 2007 jurusan S1 keperawatan Lihat profil lengkapku Ada kesalahan di dalam gadget ini
Entri Populer
ASUHAN DALAM PROSES KEPERAWATAN DENGAN MASALAH MOBILISASI DAN BODY ALIGMENT Konsep keseimbangan body alignment (postur tubuh) Body alignment merupakan susunan geometri dari bagian bagian tubuh yang ber... LAPORAN KASUS CA MAME (KANKER PAYUDARA)
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kanker payudara adalah masalah kesehatan utama di Amerika Serikat. Identitas keseluruhan... LAPORAN KASUS ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA DENGAN SALAH SATU ANGGOTA KELUARGA BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Salah satu aspek yang penting dalam keluarga adalah anggota keluarga. Keluarga merupakan... SOAP ANC ASUHAN KEBIDANAN PADA NY R DI PUSKESMAS TANJUNG KARANG TANGGAL 06 DESEMBER 2008 A. ANTENATAL CARE (ANC) 1. ... PENAPISAN IBU BERSALIN APABILA DIDAPATI SALAH SATU ATAU LEBIH PENYULIT SEPERTI BERIKUT DIBAWAH INI PASIEN HARUS DIRUJUK : NO PENYULIT YA ... ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA BAPAK K DENGAN IBU RESIKO TINGGI PADA KEHAMILAN ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA BAPAK K DENGAN IBU RESIKO TINGGI PADA KEHAMILAN DI BTN KEKALIK MATARAM I. ID... PEMERIKSAAN FISIK PADA ANAK (ANAMNESA,PEMERIKSAAN FISIK, PENUNJANG, DIAGNOSA) PEMERIKSAAN FISIK PADA ANAK I. Anamnesa II. Pemeriksaan fisik ...
PENATALAKSANAAN PASIEN KOMA KETOASIDOSIS DIABETIK PENATALAKSANAAN PASIEN KOMA KETOASIDOSIS DIABETIK Kirimkan segera ke UGD untuk rawat intensif Terapi harus dimulai dengan segera... SATUAN ACARA PENYULUHAN STROKE SATUAN ACARA PENYULUHAN 1. TOPIK PENYULUHAN : Gangguan Sistem Neurologis 2. POKOK BAHASAN ... I. PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN ANAK LANDASAN TEORI I. PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN ANAK A. PENGERTIAN PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN Anak memiliki suatu ...
Cari Blog Ini Memuat...