Anda di halaman 1dari 15

9

BAB II
LANDASAN TEORI
A. Pengertian Perpustakaan
Sebelum penulis mengemukakan pengertian perpustakaan sekolah
terlibih dahulu penulis mengemukakan pengertian perpustakaan secara umum.
Tinjauan ini dapat kita kihat dari dua segi, yaitu:
1. Pengertian menurut bahasa
Dalam bahasa Indonesia istilah perpustakaan dibentuk dari kata dasar
pustaka ditambah awalan per dan akhiran an. Menurut Kamus Umum
Bahasa Indonesia perpustakaan diartikan sebagai kumpulan buku-buku
(bahan bacaan, dsb).
1
- Dalam bahasa Inggris disebut library yang berarti perpustakaan."
2
- Dalam bahasa Arab disebut " yang berarti tempat menyimpan
buku-buku."
3
2. Pengertian menurut istilah
- Menurut IFIA (International Federation of Library Associationsand
Institutions)
Perpustakaan merupakan kumpulan bahan tercetak dan non tercetak
dan atau sumber informasi dalam komputer yang tersusun secara
sistematis untuk kepentingan pemakai.
4
1
Departemen Pendidikan dan Kebuadayaan. Kamus Umum Bahasa Indonesia. (J akarta:
Balai Pustaka, 1988). hal 713.
2
Nadjib Zuhdi. Kamus Lengkap Praktis 20 Juta Inggris Indonesia. (Surabaya: Fajar Mulya,
1993). hal. 270.
3
Zaid Husein Al Hamid. Kamus Al-Muyassar Arab-Indonesia. (Pekalongan: 1982). hal.
494.
10
- Menurut Sutarno NS, M. Si
Perpustakaan adalah suatu ruangan, bagian dari gedung/bangunan,
atau gedung itu sendiri, yang berisi buku-buku koleksi, yang disusun
dan diatur sedemekian rupa sehingga mudah dicari dan dipergunakan
apabila sewaktu-waktu diperlukan untuk pembaca.
5
- Adjat Sakri dkk
Perpustakaan adalah lembaga yang menghimpun pustaka dan
menyediakan sarana bagi orang untuk memanfaatkan koleksi pustaka
tersebut.
6
- C. Larasati Milburga, dkk
Perpustakaan adalah suatu unit kerja yang berupa tempat menyimpan
koleksi bahan pustaka yang diatur secara sistematis dengan cara
tertentu untuk digunakan secara berkesinambungan oleh pemakainya
sebagai sumber informasi.
7
Dari beberapa pengertian di atas dapat ditarik suatu kesimpulan
pengertian perpustakaan sesecara umum adalah suatu unit kerja yang
berupa tempat mengumpulkan, menyimpan dan memelihara koleksi
pustaka baik buku-buku ataupun bacaan lainnya yang diatur,
diorganisasikan dan diadministrasikan dengan cara tertentu untuk
4
Sulistyo Basuki. Pengantar Ilmu Perpustakaan. (J akarta: Universitas Terbuka. Depdikbud,
2003). hal. 5.
5
Sutarno NS. Perpustakaan dan Masyarakat. (J akarta: Yayasan Obor Indonesia, 2003).
hal.7.
6
Soetminah. Perpustakaan, Kepustakawanan dan Pustakawan. (Yogyakarta:
Kanisius,1992).hal.32.
7
Larasati Milburga, et al. membina Perpustakaan sekolah. (Yogyakarta: Kanisius,
1991).hal.17.
11
memberi kemudahan dan digunakan secara kontinu oleh pemakainya
sebagai informasi.
Untuk lebih dapat memahami pengertian perpustakaan sekolah maka
terlebih dahulu kita mengacu kepada jenis-jenis perpustakaan. Dalam
lampiran keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan tertanggal 11 Maret
No. 0103/0/1981 jenis-jenis perpustakaan meliputi:
a. Perpustakaan Nasional
Berkedudukan di ibukota negara, berfungsi sebagai perpustakaan
defosit nasional dan terbitan asing dalam ilmu pengetahuan sebagai
koleksi nasional, menjadi pusat bibiografi nasional, pusat informasi
dan referensi serta penelitian, pusat kerjasama antar perpustakaan di
dalam dan di luar negeri.
b. Perpustakan Wilayah
Berkedudukan di ibukota provinsi, sebagi pusat kerja sama antar
perpustakaan di wilayah provinsi, menyimpan koleksi bahan pustaka
yang menyangkut provinsi,semua terbitan di wilayah, pusat
penyelenggaraan pelayanan referensi, informasi dan penelitian dalam
wilayah provinsi menjadi unit pelaksana teknis pusat pembinaan
perpustakaan.
c. Perpustakaan Umum
Menjadi pusat kegiatan belajar, pelayanan informasi, penelitian dan
rekreasi bagi seluruh lapisan maysrakat.
d. Perpustakaan Keliling
Berfungsi sebagai perpustakaan umum yang melayani masyarakat
yang tidak terjangkau oleh pelayanan perpustakaan umum.
e. Perpustakaan Sekolah
Berfungsi sebagi pusat kegiatan kegiatan belajar-mengajar, pusat
penelitian sederhana, pusat baca, guna menambah ilmu pengetahuan
dan rekreasi.
f. Perpustakaan Perguruan Tinggi
Berfungsi sebagai sarana kegiatan belajar-mengajar, penelitian dan
pengabdian masyarakat dalam pelaksanaan Tri Dharma Perguruan
Tinggi.
g. Perpustakaan Khusus/Dinas
Berfungsi sebagai pusat referensi dan penelitian serta sarana untuk
memperlancar tugas pelaksanaan instansi/lembaga yang
bersangkutan.
8
8
Ibid. hal. 33.
12
Dengan demikian dapatlah disimpulkan bahwa perpustakaan sekolah
adalah suatu unit kerja dari sebuah lembaga persekolahan yang berupa tempat
menyimpan koleksi bahan pustaka penunjang proses pendidikan yang diatur
secara sistematis untuk digunakan secara berkesinambungan sebagai sumber
informasi untuk memperkembangkan dan memperdalam pengetahuan, baik
oleh pendidik maupun mereka yang dididik di sekolah tersebut.
B. Tujuan dan Fungsi Perpustakaan Sekolah
Pemakai perpustakaan sekolah terbatas, yakni para siswa, guru dan
karyawan sekolah yang bersangkutan. Dengan pengadaan bahan pustaka yang
menunjang kurikulum, diharapkan para siswa mendapat kesempaten untuk
mempertinggi daya serap dan penalaran dalam proses pendidikan, sedangkan
kepada guru diharapkan dapat memperluas cakrawala pengetahuannya dalam
kegiatan mengajar. Demikian pula bagi para karyawan bukan guru,
perpustakaan dapat membantu mereka untuk lebih menghayati tugasnya
masing-masing di lingkungan pendidikan sehingga semakin dapat berperan
serta. Dengan demikian pengetahuan yang memadai, orang dapat tidak merasa
rendah diri, sekaligus dari perpustakaan itu mereka juga memperoleh hiburan
yang sehat. J adi tujuan perpustakaan sekolah adalah untuk mempertinggi
daya serap dan kemampuan siswa dalam proses pendidikan serta membantu
memperluas cakrawala pengetahuan guru/karyawan dalam lingkungan
pendidikan.
9
Ada beberapa fungsi perpustakaan sekolah, yaitu:
9
Ibid. hal.57.
13
a. Membantu para siswa melakukan penelitian dan membantu
menemukan keterangan-keterangan yang lebih luas dari pelajaran
yang didapatnya di dalam kelas.
b. Memupuk daya kritis siswa.
c. Membantu memperkembangkan kegemaran dan hobi siswa dengan
adanya berbagai buku tentang keterampilan-keterampilan yang
meningkatkan daya kreasi siswa.
d. Tempat untuk melestarikan kebudayaan. Adanya koleksi-koleksi
karya sastra dan budaya dari masa ke masa, siswa dapat mempelajari
dari perpustakaan.
e. Sebagai pusat penerangan. Berbagai informasi-informasi
perkembangan zaman sebagai penerangan bagi siswa untuk berpijak
pada zamannya.
f. Menjadi pusat dokumentasi. Berbagi dokumen-dokumen sekolah baik
dari hasil karya siswa ataupun dokumen lainnya yang berharga untuk
dikenang dan diketahui para siswa tahun-tahun berikutnya bahkan bisa
menjadi pendorong untuk maju.
g. Sebagai tempat rekreasi. Bacaan-bacaan ringan, cerita-cerita fiksi
yang tersedia di perpustakaan dapat menjadi pelepas ketegangan
setelah sekian jam menggeluti ilmu di dalam kelas. Masuk
perpustakaan dan membaca bacaan segar merupakan rekreasi yang
sehat dan tetap mendidik.
10
C. Pentingnya Pemanfaatan Perpustakaan Sekolah
Sesuai dengan namanya, perpustakaan sekolah tentu berada di
sekolah, dikelola oleh sekolah, dan berfungsi untuk sarana kegiatan belajar-
mengajar,penelitian sederhana, menyediakan bahan bacaan guna menambah
ilmu pengetahuan, sekaligus rekreasi sehat di sela-sela kegiatan belajar.
Perpustakaan sekolah sangat bermanfaat dalam menunjang penyelenggaraan
dan proses belajar mengajar. Oleh karena itu pada prinsipnya setiap sekolah
diwajibkan menyediakan perpustakaan,dan perpustakaan merupakan bagian
dari kegiatan sekolah.
Keberadaan perpustakaan di suatu lembaga pendidikan adalah tepat
sekali karena dapat membantu dan meningkatkan tugas para pendidik dan juga
10
Ibid. hal.81-82.
14
membantu siswa dalam studinya. Bahan koleksi yang bermacam-macam yang
disusum secara sistematis ditambah lagi lengkapnya fasilitas yang tersedia
serta mendapat pelayanan yang baik, maka akan membangkitakn minat siswa
yang tinggi untuk memanfaatkan perpustakaan sehingga ia tidak akan menyia-
nyiakan waktu kosong mereka untuk melakukan hal-hal yang tidak
bermanfaat, misalnya minat siswa-siswa yang cerdas yang pada gilirannya
akan tercapai tujuan pendidikan yang dikehendaki.
Untuk mencapai tujuan tersebut akan banyak tergantung pada
bagaimana belajar yang dialami oleh siswa sebagai peserta didik. Semakin
tinggi tingkat aktivitas belajar siswa semakain tinggi pila tingkat keberhasilan
pencapaian tujuan pendidikan siswa yang diharapkan berhasil, karena
aktivitas belajar akan alebih efesien bila jelas tujuan yang akan dicapai.
11
Sesuai dengan konsep pendidikan sekarang, interaksi belajar mengajar
bukan hanya bertumpu pada guru sebagai sumber belajar, namun pendidikan
sekarang menghendaki keterlibatan siswa dalam proses belajar mengajar
dengan kata lain siswa bukan hanya sebagai objek tetapi ia juga harus sebagai
subjek yang ikut ambil bagian dalam interaksi belajar yang berlangsung.
Dengan demikian adanya aktivitas dalam belajar adalah merupakan hal yang
penting seperti dikatakan oleh Sardiman A.M. bahwa:
Pada prinsipnya belajar adalah berbuat, berbuat untuk mengubah
tingkah laku, jadi melakukan kegiatan tidak ada belajar kalau tidak ada
11
Agus Soejanto. Bimbingan Ke Arah Belajar Yang Sukses. (J akarta: Rineka Cipta, 1991).
hal.25.
15
aktivitas. Itulah sebabnya aktivitas merupakan prinsip atau asas yang sangat
penting di dalam interaksi belajar mengajar.
12
Aktivitas belajar tersebut bukan hanya menerima pelajaran yang
diberikan untuk dihafal, namun pengetahuan yang didapatnya tersebut dapat
dikembangkan dalam tingkat aktivitas yang lebih bervariasi sebagi
kemampuannya untuk mengeluarkan pendapat, merumuskan, menganalisa,
dan lain-lain.
Tentunya untuk mendukung semua itu perpustakaan sekolah adalah
merupakan sarana yang tepat karena dari perpustakaan tersebut siswa dapat
menggali sumber pengetahuan dan informasi-informasi lainnya dari buku-
buku yang tersedia, dengan membaca buku akan didapat pengetahuan dan
informasi yang tiada habis-habisnya digali, dan ia dapat menjembatani antar
manusia, tempat dan waktu. Hadits Rasulullah SAW.
-' ,-'''-,', ''',-'=' '-- . _'= -, ''' -'= ) -' = -''--= -', (
13
Dari hadits tersebut jelas sekali dikatakan bahwa menuntut ilmu itu
tiada batasnya dan merupakan suatu kewajiban bagi tiap-tiap muslim. Dengan
landasan Al Quran dan Hadits maka jelas sekali bahwa perpustakaan
mempunyai manfaat yang besar karena siswa dapat memanfaatkan sarana dan
fasilitas yang tersedia untuk menunjang aktivitas belajar yang mereka
lakukan, siswa dapat membaca buku-buku yang tersedia ataupun menjadikan
perpustakaan sekolah sebagi tempat belajar, tempat berdiskusi, tempat untuk
12
Sardiman A.M. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. (Pedoman Bagi Guru dan
Calon Guru). (J akarta: Rajawali Press, 1988).hal. 94.
13
As Sayyid Ahmad Al-Hasymy. Muhtarul Hadits dan Terjemahannya. hal. 160.
16
melakukan apenelitian ataupun sebagai tempat rekreasi. Fungsi perpustakaan
yang demikian ternyata bukan hanya berlaku pada zaman jauh sebelum
dijalankan sebagaimana dijelaskan oleh Ahmad Syalabi bahwa Perpustakaan
Sabur Ibnu Ardasyir (meninggal tahun 416 M) adalah sebagai temapt
pertemuan para alim ulama, di situ mereka membahas dan berdiskusi.
14
Sedangkan menurut Mahmud Yunus dalam buku Sejarah Pendidikan
mengatakan:
Perpustakaan menurut sistem ulama Islam bukan saja tempat
membaca, membahas, dan menyelediki bahan, juga tempat belajar
barkhalaqah seperti di mesjid. Perpustakaan adalah sebagai institut ilmu
pengetahuan masa sekarang, disamping usaha memberi kesempatan
kepada umum untuk membaca buku-buku dalam perpustakaan itu.
15
Dengan demikian ternyata perpustakaan sekolah itu sangat
bermanfaat terhadap kelancaran proses belajar mengajar di sekolah terutama
dalam menunjang aktivitas belajar siswa, sehingga aktivitas belajarnya dapat
berjalan dengan lancar dengan adanya perpustakaan sekolah.
D. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pemanfaatan Perpustakaan Sekolah
Adapun beberapa faktor yang mempengaruhi terhadap pemanfaatan
perpustakaan sekolah adalah:
1. Minat Siswa
Faktor minat siswa sangat menentukan terhadap pemanfaatan
perpustakaan sekolah, karena siswa ada kesadaran pribadi siswa sebagai
pendorong jiwanya untuk memanfaatkan perpustakaan sekolah demi
kelancaran studinya, seperti dikatakan Sardiman A.M :
14
Ahmad Syalabi. Sejarah Pendidikan Islam. (J akarta: Ridakarya Agung, 1981). hal.134.
15
Mahmud Yunus. Sejarah Pendidikan Islam. (J akarta: Ridakarya Agung, 1978). hal. 90.
17
Minat diartikan sebagai suatu kondisi yang terjadi apabila
seseorang melihat ciri-ciri atau arti sementara situasi yang
dihubungkan dengan keinginan-keinginan atau kebutuhannya sendiri.
Oleh karena itu apa yang dilihat seseorang sudah tentu akan
membangkitkan minatnya sejauh apa yang dilihat itu mempunyai
hubungan dengan kepentingan sendiri. Hal ini menunjukkan bahwa
minat merupakan kecenderungan jiwa seseorang kepada seseorang.
16
Dengan adanya minat siswa terutama dalam hal membaca buku-
buku yang tersedia di perpustakaan sekolah maka dengan sendirinya
perpustakaan sekolah tersebut turut membantu terhadap kelancaran
aktivitas belajar siswa itu. Karena bagaimanapun lengkap dan baik sarana
dan fasilitas yang ada pada perpustakaan sekolah tidak akan bermanfaat
sebagaimana yang diinginkan kalau tidak ada minat siswa untuk
memanfaatkannya terutama minat baca siswa terhadap buku-buku
perpustakaan.
2. Tenaga Pengelola
Faktor ini sangat memegang peranan yang sangat menentukan
berhasil tidaknya sebuah perpustakaan. Oleh karena itu untuk membuat
perpustakaan bermanfaat sesuai dengan tugas, fungsi dan tujuannya. Maka
para pengelola, penyelenggara bisa menyadari akan kepentingan dan
kedudukan perpustakaan bagi pelajar, memahami kepoerluan siswa dan
kemudian menguasai liku-liku kegiatan dan teknik pekerjaan perpustakaan
itu sendiri. Seperti dikatakan oleh Larasati Milburga, dkk bahwa,
Seorang pengelola perpustakaan tidak cukup hanya dibekali keahlian
16
Sardiman, A.M. Op. Cit. hal 76.
18
teknis dan pengetahuan yang memadai tentang ilmu keperpustakaan,
melainkan harus memiliki kemampuan mental tertentu.
17
Seorang petugas perpustakaan harus memiliki rasa tanggung
jawab yang besar terhadap pengelolaan perpustakaan agar misi yang
ditanggung oleh perpustakaan dapat dicapai. Maka sungguh diharapkan
bahwa seorang petugas perpustakaan pertama-tama adalah pencinta buku,
atau terlebih lagi pencinta ilmu pengetahuan.
18
Kecintaan akan buku dan ilmu pengetahuan akan membuat orang
antusias untuk terus menambah koleksi, mengusahakan agar
semakin banyak orang bisa menikmati dan menggunakannya,
mengusahakan orang yang membutuhkan informasi dengan mudah
dan dengan segera menemukan yang dibutuhkannya. Seorang
pustakawan yang sejati tidak akan senang melihat ruang
perpustakaan sunyi, sepi dan buku-buku perpustakaan rapi dan
teratur dan bersih yang berarti tidak pernah dimanfaatkan.
19
Pada umumnya pengelola perpustakaan di sekolah diserahkan
kepada salah seorang guru yang diberi tanggung jawab pengelola
perpustakaan disamping tugas mengajarnya yang utama. Pengelola
perpustakaan sekolah adalah seorang guru yang ditugaskan oleh kepala
sekolah dan tugasnya bukan sekedar menjaga buku tetapi seluruh kegiatan
perpustakaan harus dapat dilaksanakannya seperti seorang pustakawan.
20
Untuk menjadi pustakawan perlu memenuhi persyaratan tertentu,
antara lain menguasai kurikulum sekolah dengan kegiatan perpustakaan.
Guru pustakawan hendaknya mampu menyebarluaskan misi dan
17
Larasati Milburga. op. cit. hal.76.
18
Ibid. hal 51.
19
Ibid. hal. 52.
20
T.M Sumantri. Panduan Penyelenggaraan Perpustakaan Sekolah. (Bandung: Remaja
Rosdakarya, 2002). hal.7.
19
pencapaian tugas perpustakaan serta membina dan meningkatkan minat
baca siswa.
Dengan adanya kecakapan dan pengetahuan serta moral para
pengelola perpustakaan sekolah, maka dengan sendirinya pengelolaannya
juga akan baik sehingga akan menunjang terhadap kelancaran proses
belajar di sekolah.
3. Koleksi Perpustakaan
Keadaan koleksi perpustakaan sebenarnya erat kaitannya dengan
maksud didirikannya perpustakaan sekolah yaitu seperti yang dikatakan
oleh C. Larasati Milburga, dkk bahwa: Perpustakaan sekolah ialah
berusaha memberikan pelayanan kepada sekolah agar kegiatan belajar-
mengajar yang digariskan di dalam kurikulum dapat berjalan dengan
lancar.
21
Sesuai dengan maksud itulah maka tentunya perpustakaan harus
dapat menyediakan segala keperluan peralatan yang menunjang
pengajaran yang dilaksanakan di sekolah baik berupa buku-buku
pegangan, buku-buku pelengkap dan sebagainya maupun bahan-bahan
pengajaran lainnya seperti alat peraga.
Mengenai koleksi yang berupa buku, maka suatu perpustakaan
sekolah paling tidak memerlukan buku-buku pegangan wajib murid, buku-
buku pelengkap pelajaran murid dan buku-buku pegangan bagi guru
dalam mengajar.
21
Larasati MilburgaC.. Op. cit, hal 55-56.
20
Oleh sebab itu segala bahan pustaka yang dimiliki perpustakaan
harus dapat menunjang proses belajar mengajar, maka dalam pengadaan
bahan pustaka hendaknya mempertimbangkan kurikulum sekolah, serta
selera para pembaca yang dalam hal ini adalah murid-murid.
22
Bahan-bahan yang diperlukan untuk koleksi perpustakaan selain
buku-buku adalah majalah, surat kabar, kliping, bahan-bahan stensilan,
pamplet-pamplet dan alat peraga lainnya seperti globe, peta dan
sebagainya. Mengenai keadaanya juga harus ditempatkan pada tempatnya
dan murid mudah terlihat serta telah diinventarisir sebelum digunakan.
Bagi sekolah yang bonafit seperti kebanyakan di negara-negara
maju maka perpustakaan telah menggunakan hasil-hasil teknologi tinggi
sebagai koleksi perpustakaan seperti micro film, slide proyektor. Movie
proyektor, selain buku-buku.
Namun yang penting bagi perpustakaan sekolah adalah
menyediakan buku-buku wajib (paket untuk murid), buku-buku pelengkap
pelajaran, ada buku pegangan guru (paket untuk guru), dan bahan-bahan
pengajaran lainnya yang dapat mencukupi kebutuhan dan kepantingan
bagi lancarnya proses pendidikan dan pengajaran di sekolah tersebut.
Yang perlu diperhatikan adalah memilih koleksi pustaka, karena tidak
semua buku penunjang pendidikan yang diharapkan tercapai, Bahkan
22
Ibrahim Bafadal. Pengelolaan Perpustakaan Sekolah. (J akarta : Bumi Aksara, 1992).
hal.5.
21
tidak jarang terdapat buku-buku yang justru menghambat proses
pendidikan yang hendak dicapai itu.
23
Di sinilah perlu kerja sama yang erat antara petugas perpustakaan
dengan para guru terutama buku-buku yang hendak diadakan menyangkut
bidang studi. Dengan cara ini pemilihan koleksi akan lebih objektif dan
efesien.
4. Motivasi Guru
Motivasi adalah kondisi psikologis yang mendorong untuk
melakukan sesuatu. Menurut Mc. Donald seperti dikutip oleh Sardiman
A.M. motivasi adalah perubahan energi dalam diri seseorang yang
ditandai dengan munculnya feeling dan didahului dengan tanggapan
terhadap adanya tujuan.
24
Ada dua jenis motivasi, yaitu:
a. Motivasi Intrinsik
J enis motovasi ini timbul sebagai akibat dari dalam diri individu
sendiri tanpa ada paksaan dorongan dari orang lain, tetapi atas
kemampuan sendiri.
b. Motivasi Ekstrinsik
J enis motivasi ini timbul sebagai akibat pengaruh dari luar
individu, apakah karena adanya ajakan, suruhan atau paksaan dari
orang lain sehingga dengan kondisi yang demikian akhirnya ia
mau melakukan sesuatu atau belajar.
25
Sehubungan dengan pemanfaatan perpustakaan sekolah, maka
motivasi guru adalah merupakan salah satu faktor yang turut
mempengaruhi, karena tanpa adanya motivasi yang diberikan oleh guru
23
Larasati MilburgaC. Op. cit, hal 73.
24
Sardiman A.M. Op. cit.hal.73.
25
Moh Uzer Usman. Menjadi Guru Profesional. (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2001).
hal. 29.
22
untuk memanfaatkan perpustakaan dalam aktivitas belajarnya siswa akan
terpacu untuk meningkatkan aktivitas belajarnya.
Motivasi guru ini perlu diperhatikan, karena untuk
membangkitakan atau menggairahkan siswa tehadap perpustakaan
diperlukan bantuan guru, seperti yang dikatakan oleh Conny Semiawan,
dkk Guru hendaknya berperan sebagai pendorong, motivasi, agar motif-
motif positif dibangkitkan dan atau ditingkatkan dari dalam diri anak.
26
Motivasi yang diberikan oleh guru di sini bukan hanya dalm
membangkitkan gairah siswa terhadap pepustakaan, namun juga bisa
diberikan dengan penugasan yang mengharuskan mereka memanfaatkan
bahan perpustakaan juga memberikan motivasi untuk gemar membaca.
5. Gedung dan Fasilitas Perpustakaan
Mengenai keadaan gedung perpustakaan ini yang harus
diperhatikan adalah letak, jumlah ruangan dan tata ruangannya, yang perlu
diperhatikan untuk mendirikan perpustakaan sekolah yaitu:
- Letak
Perpustakaan berada di tengah-tengah tempat berlangsungnya
kegiatan sekolah, sehingga mudah dicapai dari segala arah.
- Konstruksi/ keadaan gedung
Mampu menahan berat perabot dan isinya, tahan api dan tahan
bakar, cukup banyak celah untuk memungkinkan memberi
penerangan secara alamiah dan tanpa banyak tiang serta penyekat.
- Pengaturan ruangan
Tergantung dari laus serta bentuk ruangan, dan demi kemudahan
pelayanan, tetapi haruslah diperhatikan juga segi-segi arsistik,
kenyamanan ventilasi, kesegaran ruangan dan keasriannya.
27
26
Conny Semiawan. et.al. Pendekatan Keterampilam Proses (Bagaimana Mengaktifkan
Siswa dalam Belajar). (J akarta: Gramedia, 1990). hal.10. cet.ke 6.
27
Larasati Milburga, C. Op. cit.hal.106.
23
Selain gedung, fasilitas perpustakaan sekolah merupakan hal
yang penting, yang diamksudkan adalah segala perkakas yang digunakan
dalam penyelenggaraan perpustakaan sekolah selain buku-buku dan bahan
pustaka. Perlengkapan atau fasilitas ini meliputi rak buku, rak surat kabar,
rak majalah, kabinet gambar, meja sirkulasi, lemari atau kabinet katalog,
papan display, papan pengumuman, kotak pita-pita kaset, meja baca dan
perlengkapan lainnya yang digunakan secra tidak langsung.
Selain kelengkapan fasilitas perpustakaan sekolah tersebut, yang
perlu diperhatikan adalah penataan ruangan perpustakaan sehingga
memberikan kelancaran bagi pengelola dalam menyelenggarakan
perpustakaan, juga pemakai perpustakaan pada umumnya. Dengan
demikian maka keadaan gedung serta fasilitas perpustakaan ini juga turut
menunjang terhadap kelancaran aktivitas belajar siswa karena siswa
mudah untuk memanfaatkannya dengan baik.

Anda mungkin juga menyukai