Anda di halaman 1dari 18

Kata Pengantar

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena dengan rahmat dan karunia Nya penulis masih diberi kesempatan untuk menyelesaikan laporan yang berkenaan dengan pembuatan Biopori sebagai solusi bajir di SMAN 9 Bandung. Penulisan makalah ini merupakan salah satu kriteria untuk memenuhi tugas pada mata pelajaran PLH di SMA Negeri 9 Bandung. Karya Tulis Ilmiah ini berisi mengenai pengertian biopori, manfaat, tujuan, keunggulan dan lain lain tentang biopori. Hal tersebut akan dijelaskan secara lebih rinci dalam bab bab yang ada dalam laporan ini. Dalam penyusunannya, penulis melakukan berbagai proses untuk dapat

menyelesaikan laporan ini. Laporan ini disusun berdasarkan proses dan tahap yang telah kami lalui, kerjakan ,dan kami amati dari biopori yang telah kami buat dan analisa pustaka untuk memperkuat argument kami. Kemudian dibahas secara rinci dalam bab bab nya. Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada orang tua sang penulis yang telah memberikan doa dan restunya dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini, kepada guru PLH sang penulis Ibu Tati Hermawati yang telah membimbing penulis dalam pembelajaran materi tersebut agar dapat mengerti mengenai pengamatan yang dilakukan, dan kepada kerabat kerabat sang penulis yang telah memberikan dukungan, motivasi, dan bantuannya dalam penyusunan Karya Tulis Imiah ini. Semoga Karya Tulis Ilmiah ini dapat bermanfaat bagi para pembacanya terutama pada mata pelajaran PLH. Tak ada gading yang tak retak, demikian pula dengan Karya Tulis Ilmiah ini, masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, saran dan kritik yang membangun tetap penulis nantikan demi kesempurnaan Karya Tulis Ilmiah ini. Bandung, Maret 2011

Penulis

Daftar Isi

Halaman judul .....i Kata pengantar ......1 Daftar isi.....................2 Bab I Pendahuluan...................3
Latar belakang masalah....3 Rumusan masalah.......3 Tujuan penelitian3 Manfaat penelitian3

Bab II Kajian teori atau tinjauan kepustakaan..4


Pembahasan teori....4 a. Definisi b. Tujuan c. Manfaat d. Penggagas e. Keunggulan f. Lain- lain

Bab III Metodologi penelitian............9


Waktu dan tempat penelitian...9 Instrumen penelitian..9 Cara kerja.9

Bab IV Hasil Penelitian ................12


Jabaran varibel penelitian12 Hasil penelitian.12

Bab V Kesimpulan dan saran.........16 Kata Penutup..........17 Daftar pustaka...18 Lampiran.19

BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Banjir selalu saja berpasangan dengan kekeringan. Jika banjir terjadi di musim hujan, pada musim kemarau selalu saja mendatangkan kekeringan. Air hujan tidak meresap ke dalam tanah terbuang menjadi banjir, sehingga dapat mengurangi kesempatan untuk menambah cadangan air tanah. Kondisi ini diperparah lagi dengan budaya konblokisasi yang menyebabkan air hujan tidak meresap ke dalam tanah melainkan terbuang ke saluran air atau menggenang di jalanan. Pada saat kemarau tiba, di mana curah hujan menjadi rendah, simpanan air tanah berkurang penguapan dan pemakaian air yang terus bertambah.Penyedotan air tanah yang tidak diimbangi dengan penambahan kembali melalui upaya peresapan air, lama kelamaan menyebabkan kelembapan tanah berkurang. Gilirannya akan menyebabkan tanah menjadi retak ketika musim kemarau datang. Bermula dari mengikuti sarasehan Hari Air Dunia XVI 2008 yang diadakan Departemen Pekerjaan Umum Direktorat Jenderal Sumber Daya Air Balai Besar Wilayah Sungai Serayu Opak. Dengan memanfaatkan sampah organik ke dalam Lubang Resapan Biopori (LRB) kawasan pemukiman, sampah rumah tangga tidak perlu dikumpulkan di tempat pembuangan sementara (TPS).Sampah organik dari dapur atau halaman langsung dimasukkan ke dalam LRB untuk menyuburkan tanah. Masing-masing sampah yang dimasukkan ke dalam tanah dapat menghidupi keanekaragaman hayati dalam tanah dan dirombak menjadi kompos atau humus yang tersimpan di dalam tanah,tanah akan menjadi subur.

1.2 Tujuan Penelitian


Penelitian kami kepada biopori bertujuan dalam upaya pencegahan banjir yang kerap kali melanda di SMAN 9 Bandung, sehingga kami mencoba membuat biopori sebagai salah satu usaha menaggapi dan mencegah banjir kembali datang ke kampus dan menggangu KBM dan aktivitas sekolah.

1.3 Manfaat penelitian


Adapun penelitian ini bermanfaat untuk mengurangi resiko terjadinya banjir di SMAN 9 Bandung, dan meminimkan dampak yang diterima ketika terjadi aliran permukaan yang mengganggu lingkungan sekolah baik dalam pelaksanaan KBM maupun estetika sekolah itu sendiri.

1.4 Rumusan Masalah


Inti permasalahan dalam penelitian tentang biopori ini adalah , 1. Apakah yang dimaksud dengan biopori ? 2. Apakah tujuan dibuatnya biopori ? 3. Apakah manfaat yang dapat kita ambil dari biopori tersebut ? 4. Bagaimana cara pembuatan, perawatan dan pengggunaan biopori? 5. Bagaimana peran biopori di SMAN 9 Bandung ?

BAB 2 KAJIAN TEORI


2.1 Dasar Teori a. Definisi
Banyak pengertian pengertian berkaitan tentang biopori, dari data yang kami himpun, kami mencoba untuk mendefinisikan biopori itu sendiri, yakni 1) Secara alami, biopori adalah lubang-lubang kecil pada tanah yang terbentuk akibat aktivitas organisme dalam tanah seperti cacing atau pergerakan akar-akar dalam tanah. Lubang tersebut akan berisi udara dan menjadi jalur mengalirnya air. Jadi air hujan tidak langsung masuk ke saluran pembuangan air, tetapi meresap ke dalam tanah melalui lubang tersebut. 2) Arti definisi dan penmgertian lubang biopiro menurut organisasi.org adalah lubang yang dengan diameter 10 sampai 30 cm dengan panjang 30 sampai 100 cm yang ditutupi sampah organik yang berfungsi untuk menjebak air yang mengalir di sekitarnya sehingga dapat menjadi sumber cadangan air bagi air bawah tanah, tumbuhan di sekitarnya serta dapat juga membantu pelapukan sampah organik menjadi kompos yang bisa dipakai untuk pupuk tumbuh-tumbuhan.

b. Tujuan
Biopori dibuat untuk hal- hal sebagai berikut , 1) Untuk memberikan pengetahuan cara memanfaatkan pupuk kompos 2) Untuk mengurangi dampak Pemanasan Global 3) Untuk memaksimalkan air yang meresap ke dalam tanah sehingga menambah air tanah. 4) Untuk membuat kompos alami dari sampah organik daripada dibakar. 5) Untuk mengurangi genangan air yang menimbulkan penyakit. 6) Untuk mengurangi air hujan yang dibuang percuma ke laut. 7) Untuk mengurangi resiko banjir di musim hujan. 8) Untuk maksimalisasi peran dan aktivitas flora dan fauna tanah. 9) Untuk mencegah terjadinya erosi tanah dan bencana tanah longsor

c. Manfaat
Lubang resapan biopori adalah teknologi tepat guna dan ramah lingkungan untuk mengatasi banjir. Di bawah ini adalah manfaat dari biopori: 1) Meningkatkan daya resapan air Lubang biopori secara langsung akan menambah bidang resapan air. Setidaknya sebesar luas kolom/ dinding lubang. Dengan adanya aktifitas fauna tanah pada lubang resapan maka biopori akan terbentuk dan terpelihara keberadaannya. Oleh karena itu bidang ini akan selalu terjaga kemampuaanya dalam meresap air. Dengan demikian kombinasi antara luas bidang lubang serapan dengan kehadiran biopori secara bersama-sama akan meningkatkan kemampuan dalam meresapkan air. 2) Mengubah sampah organik menjadi kompos Lubang resapan biopori diaktifkan dengan memberikan sampah organik kedalamnya. Sampah ini akan dijadikan sumber energi bagi organisme tanah untuk melakukan kegiatannya melalui malalui proses dekomposisi. Sampah yang telah dikomposisi ini dikenal sebagai kompos. Dengan melalui proses seperti itu maka lubang resapan biopori selain berfungsi sebagai bidang peresap air juga sekaligus berfungsi sebagai pabrik pembuat kompos. Kompos dapat dipanen pada setiap periode tertentu dan dapat dimanfaatkan sebagai pupuk organik pada berbagai jenis tanaman, seperti pada tanaman hias, dan sayuran. Selain itu samaph organik yang dimasukkan ke dalam lubang akan menjadi humus dan tubuh biota dalam tanah, tidak cepat diemisikan ke atmosfir sebagai gas rumah kaca. Berarti mengurangi pemanasan global dan memelihara biodiversitas dalam tanah. 3) Memanfaatkan fauna tanah dan atau akar tanaman Lubang resapan biopori diaktikan oleh organisme tanah, khususnya fauna tanah dan perakaran tanaman. Aktivitas mereka lah selanjutnya yang akan menciptakan rongga-rongga atau liang-liang di dalam tanah yang akan dijadikan saluran air untuk meresap ke dalam tubuh tanah. Dengan memanfaatkan aktivitas mereka maka rongga-rongga tersebut akan senantiasa terpelihara dan terjaga keberadaannya sehingga kemampuan peresapannya akan tetap terjaga tanpa campur tangan langsung dari manusia untuk pemeliharaannya. Hal ini tentunya akna menghemat tenaga dan biaya. 4) Mengatasi masalah yang ditimbulkan oleh genangan air seperti penyakit demam berdarah, malaria, kaki gajah dpaat dihindari. 5) Memaksimalkan air yang meresap ke dalam tanah sehingga menambah air tanah. 6) Mengurangi air hujan yang dibuang percuma ke laut. 7) Mengurangi resiko banjir di musim hujan.

Banjir sendiri telah menjadi bencana yang merugikan bagi manusia. Keberadaan lubang biopori dapat menjadi jawaban dari masalah tersebut. Bayangkan bila setiap rumah, kantor atau tiap bangunan memiliki biopori berarti jumlah air yang segera masuk ke tanah tentu banyak pula dan dapat mencegah terjadinya banjir. 8) Mencegah terjadinya erosi tanah dan bencana tanah longsor. 9) Memanfaatkan kualitas air tanah Organisme dalam tanah mampu membuat samapah menjadi mineral-mineral yang kemudian dapat larut dalam air. Hasilnya, air tanah menjadi berkualitas karena mengandung mineral. 10) Tempat pembuangan sampah organik Banyaknya sampah yang bertumpuk juga telah menjadi masalah tersendiri di kota Jakarta. Kita dapat pula membantu mengurangi masalah ini dengan memisahkan sampah rumah tangga kita menjadi sampah organik dan non organik. Untuk sampah organik dapat kita buang dlaam lubang biopori yang kita buat. 11) Menyuburkan tanaman Sampah organik yang kita buang di lubang biopori merupakan makanan untuk organisme yang ada dalam tanah. Organisme tersebut dapat membuat sampah menjadi kompos yang merupakan pupuk bagi tanaman di sekitarnya. 12) Maksimalisasi peran dan aktivitas flora dan fauna tanah. 13) Mencegah terjadinya erosi tanah dan bencana tanah longsor.

d. Penggagas
Biopori sebagai teknologi alam untuk alam ini ternyata digagas oleh Ir, Kamir R. Brata. Apakah kamu tidak memperhatikan bahwa sesungguhnya Allah menurunkan air dari langit, maka diaturnya menjadi sumber-sumber air yang mengalir, kemudian ditumbuhkanNya dengan air tanaman yang bermacam-macam warnanya, lalu ia menjadi kering dan kamu melihatnya kekuning-kuningan, kemudian dijadikan-Nya hancur berderai-derai. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat pelajaran bagi orang-orang yang mempunyai akal (QS Az-Zumar:21).

Ayat Al-Quran itulah yang menjadi dasar Peneliti Institut Pertanian Bogor yang juga staf Departemen Ilmu Tanah dan Sumberdaya Lahan, Fakultas Pertanian IPB Ir. Kamir R. Brata, Msc mengembangkan penemuan ilmiahnya tentang Lubang Serapan Biopori untuk mencegah banjir. Ia juga memanfaatkan sampah organik, untuk menghidupkan mahkluk kecil dalam tanah yang berguna sebagai penghasil sumber air baru. Teknologi ini diawali dengan pembuatan lubang sedalam 120 centimeter atau disesuaikan dengan jenis tanah, dengan diameter sekitar 10 centimeter. Langkah selanjutnya adalah memasukan sampah lapuk dua sampai tiga kilogram tergantung jenisnya ke dalam lubang tersebut, lalu tutup dengan kawat jaring agar orang yang menginjaknya tidak terperosok.

Teknologi ini menurut Kamir, bisa diterapkan diselokan yang seluruhnya tertutup semen ataupun dihalaman rumah. Air hujan yang masuk dengan mudah ketanah dan terserap ke dalam lubang yang bisa dibuat lebih dari satu itu. Bagaimana perjalanan Kamir R. Brata sampai menemukan teknologi Lubang Serapan Biopori ini? Berikut bincang-bincan eramuslim di tempat kediamannya di Bogor.

e. Keunggulan
Keunggulan yang dapat kita terima dengan kehadiran biopori di lingkungan kita adalah,

f. Lain- lain
Tempat yang dapat dibuat / dipasang lubang biopori resapan air : 1. Pada alas saluran air hujan di sekitar rumah, kantor, sekolah, dsb. 2. Di sekeliling pohon. 3. Pada tanah kosong antar tanaman / batas tanaman. Keunggulan biopori yaitu, 1 . Meningkatkan Daya Resap Air . 2 Mengubah Sampah Organik Menjadi Kompos 3 Memanfaatkan Fauna Tanah dan atau Akar Tanaman

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN


3.1 Waktu dan tempat penelitian
Penelitian ini kami lakukan, pada waktu : Senin, 7 Maret 2011 pukul : 14.00 18.00 tempat : depan kelas XI IPA 1

3.2 Instrumen penelitian


Alat dan bahan yang kami gunakan dalam penelitian adalah, 1) Bor LRB tipe L01 Spesifikasi : Panjang 120 cm Diameter bor 10 cm Panjang tangkai 40 cm 2) Semen 3) Pasir 4) Sendok semen 5) Ember 6) Air secukupnya 7) Pipa Spesifikasi : Panjang 20 cm Diamater 12 cm 8) Klep penutup 9) Sampah Organik ( Dedaunan , Potongan sampah sayur,

10

3.3

Cara kerja
1. Menentukan Posisi, 2. Mengatur Jarak antar LRB , 3. Membuat lubang silindris di tanah dengan diameter 10-30 cm dan kedalaman 30-100 cm serta jarak antar lubang 50-100 cm.

4. Mulut lubang dapat dikuatkan dengan semen setebal 2 cm dan lebar 2-3 centimeter serta diberikan pengaman agar tidak ada anak kecil atau orang yang terperosok.

5. Lubang diisi dengan sampah organik seperti daun, sampah dapur, ranting pohon, sampah makanan dapur non kimia, dsb. Sampah dalam lubang akan menyusut sehingga perlu diisi kembali dan di akhir musim kemarau dapat dikuras sebagai pupuk kompos alami.

11

BAB 4 HASIL PENELITIAN

4.1 Jabaran variable penelitian


Jabaran variable penelitian kami mengenai biopori ini adalah, a. Bio adalah makhluk hidup atau organism b. Pori adalah lubang lubang yang berdiameter kecil berbentuk tabung umumnya. Maka dapat kita simpulkan bahwa biopori adalah lubang-lubang kecil pada tanah yang terbentuk akibat aktivitas organisme dalam tanah seperti cacing atau pergerakan akar-akar dalam tanah.

4.2 Hasil penelitian


Penelitian kami menunjukkan bahwa biopori sangat cocok digunakan sebagai salah satu upaya pencegahan banjir dan aliran permukaan. Biopori perlu dikembangkan lebuh lanjut, dan diterapkan di tiaap titik rawan daerah yang tergenang air. Dari beberapa minggu kami menggunakan biopori dan merawatnya dengan rutin memasukkan sampah organic, biopori memberikan hasil. Setiap ada genangan air , biopori akan menyerap dan dalam jangka waktu tertentu dapat menjadi cadangan air dalam tanah. Kemudian jika musim kemarau tiba, kami dapat memanen pupuk alami atau kompos yang dihasilkan dari sampah-sampah organic yang membusuk tersebut.

12

BAB 4 KESIMPULAN DAN SARAN


Maka dari hasil penelitian yang telah kami lakukan, kami mencoba menarik kesimpulan sebagai berikut, Lubang resapan biopori adalah teknologi tepat guna dan ramah lingkungan untuk mengatasi banjir. LRB atau Lubang Resapan Biopori adalah lubang-lubang di dalam tanah yang terbentuk akibat berbagai akitifitas organisma di dalamnya, seperti cacing, , perakaran tanaman, rayap dan fauna tanah laiinya. Lubang-lubang yang terbentuk akan terisi udara, dan akan menjadi tempat berlalunya air di dalam tanah. Cara pembuatan Biopori dengan cara: 1. Menentukan Posisi, 2. Mengatur Jarak antar LRB , 3. Membuat lubang silindris di tanah dengan diameter 10-30 cm dan kedalaman 30100 cm serta jarak antar lubang 50-100 cm. 4. Mulut lubang dapat dikuatkan dengan semen setebal 2 cm dan lebar 2-3 centimeter serta diberikan pengaman agar tidak ada anak kecil atau orang yang terperosok. 5. Lubang diisi dengan sampah organik seperti daun, sampah dapur, ranting pohon, sampah makanan dapur non kimia, dsb. Sampah dalam lubang akan menyusut sehingga perlu diisi kembali dan di akhir musim kemarau dapat dikuras sebagai pupuk kompos alami. 6. Jumlah lubang biopori yang ada sebaiknya dihitung berdasarkan besar kecil hujan, laju resapan air dan wilayah yang tidak meresap air dengan rumus = intensitas hujan (mm/jam) x luas bidang kedap air (meter persegi) / laju resapan air perlubang (liter / jam). Cara menggunakannya adalah : 1. LRB , 2. Membuang sampah organik , 3. Mengambil kompos sampai sampah terurai, 4. Menggunakan Kompos. Keunggulan Biopori Sebagai Berikut : 1 . Meningkatkan Daya Resap Air . 2 Mengubah Sampah Organik Menjadi Kompos

13

3 Memanfaatkan Fauna Tanah dan atau Akar Tanaman

SARAN
Semoga Karya Ilmiah ini sangat bermanfaat bagi rumah tangga, rumah sakit, sekolah, perkantoran dan sebagainya . Dalam membuat LRB disarankan agar mulut LRB di semen agar tidak tertutup, Sebaiknya sebelum sampah organik sebelum dimasukan ke LRB di cincang atau dicacah sampai halus agar mudah terurai, untuk mendapatkan hasil kompos yang maksimal berikan cacing tanah di dalam LRB dan menyimpan dalam jangka waktu yang lama.

14

Kata Penutup
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas rahmat dan karunia- Nya penulis dapat menyelesaikan Laporan yang berkenaan dengan pembuatan biopori ini. Dengan tersusunnya laporan ini berarti telah terpenuhinya salah satu kriteria untuk memenuhi tugas pada mata pelajaran PLH di SMA Negeri 9 Bandung. Tak ada gading yang tak retak. Kami menyadari bahwa dalam penyusunan karya Tulis Ilmiah ini masih jauh dari sempurna dan masih banyak kekurangan-kekurangan. Namun berkat bimbingan dan pengarahan Bapak/ Ibu guru serta beberapa pihak, maka kami dapat menyelesaikan laporan ini dengan baik. Penulis sangat mengharapkan saran dan kritik yang membangun demi kesempurnaan laporan ini dan yang lainnya. Akhir kata, penulis berharap semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi para

pembaca, khususnya pada mata pelajaran PLH. Terima Kasih. Bandung, Maret 2011

Penulis

15

Daftar pustaka

id.wikipedia.org/wiki/Biopori kumpulan.info/.../52-mengenal-dan-memanfaatkan-lubang-biopori.html matoa.org/biopori/ organisasi.org/pengertian-biopori-cara-membuat-lubang-resapan-biopori-air-lrb-padalingkungan-sekitar-kita www.biopori.com/

16

Lampiran
LUBANG RESAPAN BIOPORI Lubang resapan biopori adalah metode resapan air yang ditujukan untuk mengatasi banjir dengan cara meningkatkan daya resap air pada tanah. Metode ini dicetuskan oleh Ir. Kamir R Brata, M.Sc, salah satu peneliti dari Institut Pertanian Bogor. Peningkatan daya resap air pada tanah dilakukan dengan membuat lubang pada tanah dan menimbunnya dengan sampah organik untuk menghasilkan kompos. Sampah organik yang ditimbunkan pada lubang ini kemudian dapat menghidupi fauna tanah, yang seterusnya mampu menciptakan pori-pori di dalam tanah. Teknologi sederhana ini kemudian disebut dengan nama biopori

ATASI BANJIR DENGAN TEKNOLOGI LUBANG RESAPAN BIOPORI Apakah kamu tidak memperhatikan bahwa sesungguhnya Allah menurunkan air dari langit, maka diaturnya menjadi sumber-sumber air yang mengalir, kemudian ditumbuhkan-Nya dengan air tanaman yang bermacam-macam warnanya, lalu ia menjadi kering dan kamu melihatnya kekuning-kuningan, kemudian dijadikan-Nya hancur berderai-derai. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat pelajaran bagi orang-orang yang mempunyai akal. (Qs. Az-Zumar:21) Ayat Al-Quran itulah yang menjadi dasar peneliti IPB yang juga staf Departemen Ilmu Tanah dan Sumberdaya lahan. Fakultas pertanian IPB Ir. Kamir R Brata , Msc mengembangakan penemuan ilmiahnya tentang LRB untuk mencegah banjir. Ia juga memanfaatkan sampah organik, untuk menghidupkan mahkluk kecil dalam tanah yang berguna sebagai pengahasil sumber air baru. APA YANG MENGILHAMI BELIAU MENEMUKAN TEKNOLOGI LRB INI? Beliau terinspirasi bahwa segala sesuatu yang di muka bumi ini tidak mubazir. Air penting bagi kehidupan jangan dibuang, smapah juga penting jangan dibuang. Sudah jelas masalahnya, karena itu beliau menggunakan penelitian ini. Semua orang dapat memanfaatkannya tanpa alasan, dan dengan segera, agar tidak terlalu banyak kemubaziran dan kita dapat meraskan manfaatnya. Yang banyak terjadi sekarang para ahli dan orang menggampangkan permasalahan yang bisa berdampak besar. Misalnya biar saja buang sedikit sampah ataupun air dari atas pegunungan. Sedikit memang tidak membahayakan, tapi jika semua orang melakukannya akan menjadi musibah. Selain itu ada beberapa keuntungan dari biopori, yaitu: 1. TEKNOLOGI LRB BISA DITERAPKAN DIMANA SAJA 2. BISA MENIMALISIR TERJADINYA BANJIR 3. BIAYA MEMBUAT BIOPORI MURAH

17

LOKASI PEMBUATAN Lubang resapan biopori dapat dibuat di dasar saluran yang semula dibuat untuk membuang air hujan (Gambar 1), di dasar alur yang dibuat di sekeliling batang pohon (Gambar 2.) atau pada batas taman (Gambar 3.)

PERHITUNGAN JUMLAH LRB YANG DIBUAT Jumlah lubang yang perlu dibuat dapat dihitung dengan menggunakan persamaan: Jumlah LRB = intensitas hujan(mm/jam) x luas bidang kedap (m2) / Laju Peresapan Air per Lubang (liter/jam) Sebagai contoh, untuk daerah dengan intensitas hujan 50 mm/jam (hujan lebat), dengan laju peresapan air perlubang 3 liter/menit (180 liter/jam) pada 100 m2 bidang kedap perlu dibuat sebanyak (50 x 100) / 180 = 28 lubang. BIla lubang yang dibuat berdiameter 10 cm dengen kedalaman 100 cm, maka setiap lubang dapat menampung 7.8 liter sampah organik. Ini berarti bahwa setiap lubang dapat diisi dengan sampah organik selama 2-3 hari. Dengan demikian 28 lubang baru dapat dipenuhi dengan sampah organik yang dihasilkan selama 56 - 84 hari. Dalam selang waktu tersebut lubang yang pertama diisi sudah terdekomposisi menjadi kompos sehingga volumenya telah menyusut. Dengan demikian lubang-lubang ini sudah dapat diisi kembali dengan sampah organik baru dan begitu seterusnya.

18

Anda mungkin juga menyukai