Anda di halaman 1dari 10

1

BAB I
A. PENDAHULUAN
Kecamatan tembalang merupakan salah satu dari 16 kecamatan di kotya semarang yang diresmikan Gubernur tingkat I pada tanggal 17 April 1993, sebagai tindak lanjut dari Peraturan Pemerintah Nomor : 50 tahun 1992 tentang penataan wilayah di kotamadya Semarang. Luas wilayah kecamatan tembalang sekitar 3871,765 Ha, secara umum merupakan daerah perbukitan dengan kemiringan tanah antara 30%-75%. Kecamatan tembalang terbagi dalam 12 kelurahan, yaikni :Kelurahan tembalang, karmas, bulusan jangli, tandang, sendangguwo, kedungmundu, sumurboto, sendang mulyo, rwowosari, mangun harjo, meteseh. Berdarkan rencana umum tata ruang kota, wilayah tembalang termasuk dalam zona pengembangan pemukiman dan pendidikan. Hal ini ditandai dengan keberadaan kampus UNDIP yang secara bertahap akan berpusat di tembalang serta akan dibangun kompleks-kompleks perumahan yang secara otomatis akan mempengaruhi cara pandang, prilaku serta kebiasaan penduduk setempat. Hal ini akan menjadi pokok bahasan dalam makalah ini.

B.TUJUAN DAN MANFAAT


Tujuan disusunnya makalah ini adalah Meneliti penyebab perubahan wilayah desa menjadi kota Meningkatkan kepekaan terhadap wilayah tembalang Untuk melengkapi nilai tugas Ilmu sosial Budaya

C. METODE PENULISAN
Dalam penyusunan makalah ini, dilakukan beberapa metode untuk mengumpulkan data dari berbagai sumber objek observasi mengenai wilayah tembalang. Metode tersebut adalah sebagai berikut : 1. Metode Pustaka

2 Data perubahan wilayah tembalang didapatkan dari sumber pustaka, antara lain : Buku pengantar sosiologi Teori penarik dan pendorong urbanisasi dalam buku sosiologi Monografi desa Perubahan wilayah tembalang secara umum tidak terlepas dari aktivitas urbanisasi. Istilah urbanisasi sendiri berasal dari kata urban yang berarti kota. Urbanisasi yang dimaksutkan disini dalah proses pembentukan suatu kota, suatu prosesyang digerakkan untuk perubahan-perubahan structural dalam masyarakat sehingga daerah-daerah pedesaan sebelumnya debgan struktur mataopencaharian agraris maka lambat laun akan mengalami proses secara mendadak memperoleh sifat kehidupan seperti kota. Selain itu urbanisasi juga dipakai dalam arti yang khusus, yaitu adanya pengaruh kota ke pedesaan baik dilihat dari sudut morfologi, ekonomi, sosial, maupun psikologis (pengantar sosiologi,1995) 2. Metode Observasi Dalam mendapatkan data tentang perubahan desa tembalang, diadakan pengamatan secara langsung terhadap wilayanh tembalang khususnya sekitar daerah kampus. Disamping itu juga diadakan pengamatan secara langsung terhadap masyarakat setempat. 3. Metode Wawancara Untuk mendapatkan data yang sesuai dengan realitas masyarakat, maka perlu dilakukan wawancara secara langsung terhadap penduduk sertempat. Sasaran objek wawancara akan dibagi menjadi lima kelompok masyarakat , sebagai berikut : 1. Penduduk asli tembalang 2. Penduduk di lingkungan UNDIP 3. PKL 4. Pengusaha transportasi 5. Usaha sewa kos

3 Pengelompokan ini bertujuan untuk mendapatkan data dari berbagai kelompok masyarakat yang memiliki latar belakang berbeda-beda, sehingga data yang didapatkan akan digabungkan sehingga lebih universal.

BAB II
A. GAMBARAN UMUM KECAMATAN TEMBALANG
Kecamatan temblang merupakan salah satu dari 16 kecamatan di kota semarang yang diresmikan oleh Gubernur Tingkat I pada tanggal 17 April 1993, sebagai tindak lanjut dari peraturan pemerintah Nomor : 50 tahun 1992 tentang penataan wilayah di Kotamadya Semarang.

Wilayah tembalang yang masih memperlihatkan karakternya sebagai wilayah pedesaancipedesaann

Kecamatan tembalang berada di sebelah Tenggara dari Pusat Pemerintahan Kota Semarang dengan Topografi yang berbukit-bukit, dengan batas geografis sebagai berikut : Sebelah utara Sebelah Timur : Kecamatan Candisari dan Kecamatan pedurungan : Kecamatan Mranggen Kabupaten demak

Sebelah selatan : Kecam,atan Ungaran Kabupaten Semarang dan Kecamatan Banyumanik.

4 Sebelah barat : Kecamatan Banyumanik

Peta kecamatan tembalang Luas wilayah kecamatan tembalang 3.871,765 Ha, secara umum merupakan daerah perbukitan dengan ketinggian 100m-350 DRL, dengan kemiringn tanaah antara 30%-75% Kecamatan tembalang terbagi dalam 12 kelurahan, yakn: 6. Kelurahan Sendang guwo 1. Kelurahan tembalang 7. Kelurahan Kedungmundu 2. Kelurahan kramas 3. Kelurahan Bulusan 4. Kelurahan Jangli 5. Kelurahan Tandang Berdasarkan rencana umum tata ruang kota, wilayah kecamatan tembalang termasuk dalam zona pengembangan pemuikiman dan pendidikan. Hal ini ditandai dengan keberadaan kampus UNDIP yang secara bertahap nantinya akan berpusat di Tembalang sertab dibangun kompleks-kompleks perumahan antara lain : Perumnas Sendangmulyo, Bukit Asri, Niki Peni, Bukit Kencana, Perumnas Mas Meteseh, Graha estetika dan sebagainya. 8. Kelurahan Sumurboto 9. Kelurahan Sendang Mulyo 10. Kelurahan Rwowosari 12. Kelurahan Meteseh 11. Kelurahan mangun Harjo

B. KEADAAN MASYARAKAT TEMBALANG SECARA UMUM


Wilayah Kecamatan Tembalang dengan : 4.177,62 Ha

5 ( Meliputi 12 Kelurahan terdiri dari 133 RW, dan 935 RT) Dengan perbandingan luas wilayah sebagai berikut : 51,26 % Pemukiman 23,36 % Lahan Pertanian 25,38 % Lainnya (Perkantoran, Taman, Pemakaman, Prasarana Lain, dan Hutan/Lahan Kosong) Penduduk : 161.803 Jiwa (L = 80.277, P = 81.526) ~ 43.765 KK

Cakupan Tingkat Pendidikan meliputi : Buta Huruf = 1,56 % Tidak Tamat SD = 10,24 % SD = 24,92 % SLTP = 22,01 % SLTA = 29,24 % D-1 = 1,40 % D-2 = 1,40 % D3 = 3,50 % S1 = 4,57 % S2 = 0,84 % S3 = 0,31 % Data tersebut merupakan data penduduk setempat yang telah menetap dan telah menjadi penduduk tembalang secara resmi, bukan penduduk pendatang sementara ( mahasiswa, pedagang, PKL, pekerja dll)

BAB III
ANALISA
Berikut ini diuraikan data hasil wawancara terhadap lima kelompok masyarakat di daerah tembalang. 1. PENDUDUK ASLI TEMBALANG Nama Umur : Ibu Sukini : 60 th

Pekerjaan : Pedagang, pemilik kosan/ rumah sewa Asal : Semarang tembalang

Komentar tentang perubahan wilayah tembalang : Ibu sukini, sudah 60 thn menempati wilayah tembalang . beliau sudah banyak mengetaui seluk beluk wilayah tembalang. Menurut beliau wilayah tembalang, sekitar 20 tahun yang lalu, sebelum berdirinya Universitas Diponegoro dan Politeknik Negeri Semarang, merupakan wilayah pedesaan. Dengan mayoritas pekerjaan penduduk sebagai petani. Demikian pula lahan yang sekarang ditempati oleh UNDIP dan POLITEK dulunya merupakan lahan pertanian berupa sawah, lading, dan tanah bebas. Tetapi setelah kampus UNDIP dibangu di wilayah tembalang, jumlah lahan pertanian semakin berkurang, vahkan sekarang hamper tidak ada, digantikan dengan bangunan kampus dan bangunan rumah-rumah sewa atau kosan. Menurut pendapat beliau keberadaan kampus UNDIP ini sangat menguntungkan bagi beliau sendiri dan juga warga sekitar. Karena mampu memperbaiki keadaan ekonomi mereka secara umum. Dari yang awalnya hanya berprofesi sebagai petani menjadi wiraswasta. 2. PENGUSAHA SEWA KOSAN Nama Umur : Bp Syarifudin : 30 th

Pekerjaan :Pemilik kosan/ rumah sewa Asal : Wonsobo

7 Komentar tentang perubahan wilayah tembalang : Bp Syarifudin pada awalnya datang ke tembalang sebagai buruh bangunan,kedatangannya itu bukan keinginannya sendiri akan tetapi dikarenakan ajakan dari teman-temannya. Setelah beberapa tahun hidup di tembalang sebagai perantau, beliau mulai menggeluti usaha sampingan sebagai sopir angkot. Setelah tiga tahun berprofesi sebagai supir angkot, beliau meninggalkan profesi lamanya sebagai buruh bagunan karena pendapatan sebagai supir angkot lebih besar, tetapi hanya bertahan dua tahun beliau pindah profesi lagi menjadi pedagang kaki lima penjual kucingan. Selang beberapa waktu belau menikah dengan seorang wanita anak dari seorang pengusaha kosan. Darisinilah awal mulanya beliau berprofesi sebagai pengusaha kosan. Secara umum keadaan ekonomi bapak syarifudin menurut riwayat hidupnya makin menigkat. 3. PENGUSAHA ANGKOT Nama Umur :Mustofa : 46 th

Pekerjaan :Pengusaha angkot/sopir angkot Asal : asli tembalang

Komentar tentang perubahan wilayah tembalang : Bapak mustofa adalah warga tembalang asli, beliau lahir asli warga tembalang bapak mustofa memulai memulai profesinya sebagai supir angkot 17 tahun lalu dan beliau sejak berumur 21 tahun, bapak mustofa wada waktu itu masih duduk di bangku sma , dan meningfgalkan sma nya sejak kelas dua sma karena keluarganya jkesulitan dana untuk membiayai pendidikanya , karena diilahirkan dari keluarga yang kurang mampu ,sejak keluar dari sma beliau langsung melanjuatkan pekerjaan ayahnya sebagai supir angkot dan membantu ayahnya sejak ayahnya masih hidup, dan sekarang ayahnya sudah tiada,, pak mustofa sendiri mempunyai istri dan sehari harinay bekerja di pasar. Dan dari awalnya pak mustofa dilahirkan dari keluarga yang sederhana .

4. PENDUDUK DI LINGKUNGAN KAMPUS UNDIP Nama Umur :SIRO : 35 thn

8 Pekerjaan : Pelayan kantin Asal : asli pemalang

Komentar tentang perubahan wilayah tembalang : Beliau merantau di semarang daerah tembalang karena dia mendapatkan pekerjaan yang layak dibandingkan di kota asalnya. Beliau sudah mempunyai keluarga dan tinggal di mess banyumanik. Yang memotifasi beliau datang ke semarang karena ajakan temannya yang lebih dahulu bekerja di kantin arsitek sejak tahun 2006. Dahulunya beliau bekerja sebagaoi buruh di daerah asalnya, karena dia mendapatkan pekerjaan yang layak di tembalang beliau beralih pekerjaan menjadi pelayan kantin. Beliau merasa senang bekerja di wilayah tembalang karena, penghasilannya yang besar dan pekerjaan yang tidak terlalu berat. Selain itu beliau juga bidsa mencukupi kebutuhan keluarganya di semarang. 5. PEDAGANG KAKI LIMA Nama Umur :HERLAN : 28 thn

Pekerjaan : Pedagang(warung makan pasundan) Asal : asli cirebon

Komentar tentang perubahan wilayah tembalang : beliau datang ke semarang karena termotifasi oleh teman-temannya yang lebih dulu sukses berdagang di semarang khususnya wilayah tembalang. Sebelumnya beliau bekerja sebagai karyawan di salah satu Perusahaan Persero di Jakarta. Beliau memilih berjualan di wilayah baskoro tembalang karena letaknya yang strategis dekat kampus UNDIP dan POLITEK selain itu juga banyak kos dan rumah sewa yang berlokasi di daerah tersebut. Menut beliau perkembangan wilayah tembalang sangat pesat setelah kampus UNDIP pleburan pinbdah ke tembalang. Sehingga beliau berhasil membuka cabang warungnya yang ke dua di wilayah yang sama yangbdikelola bersama dengan adik kandungnya sendiri yang bernama yono 20 th. Secara umum perkembangan wilayah tembalang sangat menguntungkan bagin mereka.

BAB IV
KESIMPULAN
1. Secara Umum perubahan wilayah tembalang sangat menguntungkan berbagai pihak baik pendudukn asli, maupun pendatang. 2. salah satu penyebab yang menjadikan wilayah tembalang berubah dari pedesaan menjadi kota adalah karena daya tarik wilayah tembalang sebagai wilayah pendidikan lokasi berdirinya kampus UNDIP. 3. keberadaan kampus dengan jumlah UNDIP 12.000 mahasiswa membutuhkan layanan tempat tinggal, transportasi, makan, dan lain-lain, mendorong munculnya pengusaha kosan, pengusaha angkot, PKL, dan pengusaha jasa lainnya untuk memenuhi kebutuhan mahasiswa

10

DAFTAR PUSTAKA
Data monografi kecamatan tembalang Data kependudukan kelurahan tembalang Wardi.1994.Sosiologi Klasik.Jogjakarta:Andi. Koentjaraningrat.1992.Antropologi Sosia.Jakarta:Dian Rakyat.l www.undip.ac.id

Anda mungkin juga menyukai