o l e h
IMUNISASI
Proses menghasilkan imunitas pada seseorang dengan cara pemberian bahan imunobiologik
TUJUAN IMUNISASI
TURUNNYA ANGKA KESAKITAN DAN KEMATIAN AKIBAT PENYAKIT YG DAPAT DICEGAH DENGAN IMUNISASI ( PD3I )
STRATEGI
IMUNISASI DASAR IMUNISASI TAMBAHAN
Sejalan dg Komitmen Global/ Rekomendasi WHO : 1. Eradikasi Polio : Pekan Imunisasi Nasional (balita) 2. Eliminasi Tetanus Maternal dan Neonatal TT campaign (WUS) 3. Reduksi Campak Catch up campaign (anak sekolah) Crash program (balita)
IMUNISASI DASAR
BCG POLIO DIFTERI PERTUSIS - TETANUS ( DPT ) TETANUS TOXOID CAMPAK KERING HEPATITIS B
PD3I
BIAS DT dan TT
BIAS CAMPAK
PENGORGANISASIAN
BIAS merupakan salah satu kegiatan Tri
Program UKS yaitu penyelenggaraan
pelayanan
Depkes,
kesehatan
Depdikbud,
yg
melibatkan
dan
Depag
Depdagri.
A.
DEPKES - merumuskan kebijakan tehnis pelayanan - menyiapkan & melaksanakan pelayanan - evaluasi cakupan dan dampak pelayanan
B. DEPDIKBUD - memobilisasi guru di seluruh SD negeri dan swasta , SDLB, kelompok belajar paket A setara SD untuk mendukung kegiatan BIAS.
C. DEPAG - mobilisasi guru di seluruh MI negeri & swasta termasuk pondok pesantren dlm pelaksanaan kegiatan BIAS. D. DEPDAGRI -Mobilisasi sumber dana daerah untuk logistik non vaksin -koordinasi seluruh kegiatan BIAS di daerah
UMUM :
Mempertahankan pencapaian Eliminasi Tetanus Neonatorum , pengendalian penyakit difteri dan penyakit campak dalam jangka panjang melalui imunisasi DT / TT dan campak pada anak sekolah
KHUSUS : 1. Semua anak SD dan MI mendapatkan imunisasi TT lengkap untuk memberi perlindungan selama 25 tahun terhadap tetanus. 2. Semua anak SD dan MI mendapatkan imunisasi DT sebagai booster untuk mendapatkan perlindungan terhadap difteri selama 10 tahun. 3. Semua anak SD dan MI mendapatkan imunisasi DT sebagai booster untuk mendapatkan dosis ke 2 campak untuk perlindungan campak seumur hidup.
STRATEGI
1. BIAS di Indonesia dilaksanakan secara bertahap dg jadwal sbb : a. Tahun 1998 2000 diberikan DT 1 kali pd kls 1 dan TT 1 kl pd kls 2 - kls 6. b. Tahun 2001 dan seterusnya diberikan DT untuk kelas 1 saja dan TT 1 kl pd kls 2 dan 3 saja.
c. Tahun 2005 diberikan campak 1 kali pada kelas 1 s/d kls 6 ( dikenal dengan catch up campaign )
d. Tahun 2006 dan seterusnya diberikan campak 1 kali pada murid kelas satu saja.
Campak biasanya dilaksanakan pada awal tahun ajaran baru ( klas 1 baru masuk ) di bulan Agustus sedangkan DT dan TT di bulan Nopember.
PELAKSANAAN
SASARAN : Seluruh kegiatan BIAS Campak dan DT / TT adalah seluruh siswa SD dan MI baik negeri maupun swasta, institusi pendidikan setara SD lainnya ( pontren, SDLB ) maupun warga belajar Paket A setara SD, laki laki dan perempuan
LANGKAH KEGIATAN
1. PERSIAPAN a. Pendataan sasaran dan penjaringan status imunisasi b. Penyiapan logistik yang terdiri dari vaksin dan alat suntik
VAKSIN
Jenis vaksin yang disiapkan adalah vaksin Campak, DT dan TT Vaksin campak, DT dan TT dalam kemasan 10 dosis cukup untuk diberikan kepada 8 orang siswa Vaksin Campak, DT dan TT adalah vaksin yg sangat aman, tapi dalam setiap penyuntikan petugas harus selalu siap dengan kit anafilatik syok.
Alat Suntik
Semprit
0,5 ml sejumlah sasaran ditambah kira - kira 10 % sebagai Cadangan. Alat suntik yg disediakan adalah ADS ( alat suntik yang tidak dapat digunakan lagi setelah dipakai )
2. PELAKSANAAN PENYUNTIKAN a. Menyiapkan vaksin - Vaksin disimpan di Puskesmas pada suhu 28C
- Untuk ke lapangan vaksin dibawa dengan thermos yang sudah dilengkapi dengan cool pack ( kotak dingin cair )
- Vaksin DT dan TT didalam lemari es harus jauh dari bagian freezer karena vaksin DT dan TT akan rusak bila beku.
b. Penyuntikan
Untuk kelancaran siswa duduk dan dipanggil satu per satu Petugas dan guru sudah mempunyai register siswa untuk di imunisasi Siswa yang sudah disuntik dinberi tanda ( V ) pada buku register Tempat penyuntikan adalah lengan atas, sedikit dibawah insertio M. deltoid
Membersihkan tempat penyuntikan terlebih dahulu cukup dengan kapas dan air matang. Dosis yang diperlukan baik untuk campak DT dan TT adalah 0,5 ml. Vaksin disuntikkan secara IM setelah terlebih dahulu dilakukan aspirasi. Untuk mencegah suntikan yang terlalu superfisial, usahakan sudut penyuntikan benar benar tegak lurus.
Untuk mencegah terjadinya abses dingin, vaksin dalam vial yang belum dibuka agar dihangatkan dengan cara menggenggamnya dan dikocok agar merata.
Sisa vaksin yg telah dibuka tidak dapat disimpan lagi, sedang sisa vaksin dari lapangan dalam botol yg belum dibuka masih dapat disimpan kembali dlm lemari es untuk dipakai lagi pd pelayanan berikutnya.
PETUGAS YANG MELAKUKAN PENYUNTIKAN AGAR DILENGKAPI DENGAN SURAT PENDELEGASIAN WEWENANG DARI DOKTER PUSKESMAS
c. Pencatatan
Tanggal pemberian vaksin harus dicatat pada buku register pd kolom yg sesuai . Untuk TT pengisian harus sama register dan kartu TT dan diparaf Kartu TT yg telah diisi agar disimpan disekolah. Bila siswa lulus SD atau pindah kartu TT dikembalikan pd siswa dg pesan agar dijaga dg baik dan diperlihatkan pd petugas kesehatan bila diperlukan.
d. Pelaporan Sebelum meninggalkan sekolah, petugas imunisasi membuat laporan dengan mengisi laporan BIAS( lampiran 1 ) , dibuat rangkap 2 , ditandatangani oleh kepala sekolah dan petugas puskesmas.
Selanjutnya laporan direkap di Puskesmas dan dikirim ke DKK, lengkap dengan pemakaian vaksin.
Bila ada yang tertinggal agar dikumpulkan dan dibuat jadwal khusus sesuai dengan kesepakatan pihak sekolah ( sweeping )
Lampiran 1:
Nama Sekolah Kelurahan : Kecamatan : :
Kelas
Jumlah vaksin dipakai 1. Vaksin DT = vial 2. Vaksin TT= vial 3. V.Campak=. vial
JADWAL PEMBERIAN
VAKSIN DT TT PEMBERIAN 1x 1x SASARAN Kelas 1 Kelas 2 dan kelas 3 Kelas 1
CAMPAK
1x
INTERVAL IMUNISASI TT
DOSIS TT JARAK MINIMAL LAMA PERLINDUNGAN
TT1
TT2 TT3
1 bln stlh TT1 6 bln setelah TT2 1 th stlh TT3 1 th stlh TT4
3 tahun 5 tahun
TT4
TT5
10 tahun
25 tahun
PENENTUAN STATUS IMUNISASI ANAK SEKOLAH Adi Budi Citra Dian DPT1 DPT2 DPT3 TT2 DPT1 DPT2 TT1 DPT1 TT0 TT0
Bayi
STATUS
1 DT 1 TT 1 TT
1 DT 1 TT 1 TT
1 DT 1 TT 1 TT
Setiap sekolah agar mempunyai register murid untuk BIAS DT/TT dan Campak yang diisi bersama oleh guru dan petugas imunisasi Puskesmas dan register disimpan di sekolah. Pengisian buku register dimulai dari siswa masuk sekolah.