Anda di halaman 1dari 15

Pendidikan Inklusif

KEBERAGAMAN PESERTA DIDIK DAN PENGGOLONGANNYA BERDASARKAN


HAMBATAN BELAJAR

DISUSUN OLEH : Denny Mulyani Harnas 1204893 RM 09

ENDIDI!"N #URU SE!OL"H D"S"R $"!UL%"S ILMU ENDIDI!"N UNI&ERSI%"S NE#ERI "D"N# %"HUN 2013

KEBERAGAMAN PESERTA DIDIK DAN PENGGOLONGANNYA BERDASARKAN HAMBATAN BELAJAR Masing-masing siswa memiliki perbedaan, perbedaan tersebut disebut sebagai keunikan individu (individual differences). Siswa mempunyai latar belakang keluarga yang bervariasi seperti variasi etnis, budaya, bahasa, agama, dan status social ekonomi. 1. Gaya Belajar Menurut Z an! "an Stern#er! $"ala% Se&'ert ( Sutt)n* +,,-. !aya /)!n&t&'$!aya #elajar. a"ala a"ala cara yang terus-menerus digunakan siswa dalam mempersepsi, mengingat, memecahkan masalah, dan membuat keputusan. Gaya #elajar cara yang cenderung terus-menerus dipakai siswa dalam mempelajari suatu erbedaan gaya belajar siswa dipengaruhi oleh cara berpikir yang materi pelajaran. biasanya dipakai. Gaya #elajar "&0en!aru & )le %)"al&ta1 0er1e0tual yaitu reaksi khas individual dalam mengadopsi data secara efisien yang dipengaruhi oleh faktor biologis, dan lingkungan fisik. !da jenis gaya belajar ditinjau dari reaksi khas individual dalam menerima data secara efisien (modalitas perseptual), yaitu " a. 2&1ual learner1 are learn&n! t r)u! 1ee&n!. Siswa dengan gaya ini membutuhkan melihat langsung bahasa tubuh guru, ekspresi wajah, untuk dapat memahami sepenuhnya isi pelajaran. Mereka cenderung duduk di deretan depan untuk menghindari penghalang pandangan mata (misalnya kepala teman-temannya). Mereka cenderung berpikir dalam bentuk piktorial dan mempelajari sesuatu paling efektif dari tampilan visual seperti diagram, buku yang berilustrasi, transparensi (slides), video, flipcharts, dan handouts. Selama pelajaran atau diskusi kelas berlangsung, mereka lebih suka mencatat untuk menyerap informasi. #. Au"&t)ry learner1 are learn&n! t r)u! l&1ten&n!. Mereka paling mudah menangkap informasi melalui pembicaraan, ceramah, diskusi, mengungkapkan sesuatu, dan mendengar apa yang orang lain katakan. Siswa dengan modalitas auditori menginterpretasi (menafsirkan) arti pembicaraan dengan
2

mendengarkan suara, nada, kecepatan, dan intonasi. #nformasi tertulis hanya sedikit berpengaruh, tetapi akan sangat berpengaruh jika dibacakan atau dijelaskan. Siswa seperti ini sangat terbantu dengan metode membaca keras (reading aloud) dan menyetel tape recorder. 3. Ta3t&le )r /&ne1t et&3 learner1 are learn&n! #y %)4&n!* ")&n!* an" t)u3 &n!. Siswa dengan modalitas perasa, peraba, dan kinestetik paling efektif menyerap informasi melalui menyentuh dengan tangan, merasakan melalui indera pencecap, mencium aroma, melakukan gerakan-gerakan, unjuk kerja, dan aktif mengeksplorasi lingkungan. Mereka kesulitan jika harus duduk berlama-lama dan mudah pecah konsentrasinya karena keinginan untuk aktif bergerak dan mengeksplorasi. bagian ini, modalitasnya juga dikenal dengan sebutan olfaktori(penciuman), dan gustatif (perasa). Selain modalitas perseptual, kepribadian seseorang juga mempengaruhi cara belajarnya. !spek-aspek kepribadian yang perlu diperhatikan terkait dengan gaya belajar adalah bagaimana " 5)/u1 atau 0er at&an $okus atau perhatian siswa dapat dipahami sebagai minat (interest). Masing-masing siswa memiliki ragam minat dan derajat yang berbeda-beda dalam berbagai bidang. %uang lingkup minat fokus atau perhatian adalah segala sesuatu yang dapat menarik minat siswa. ada masa sekarang ini, apa saja bisa menjadi hobi (kesukaan) anak baik berupa kesenangan terhadap suatu aktivitas, benda, atau situasi. !da siswa yang sangat tertarik dengan membaca komik, bermain games, berolah raga, musik, tari, modeling, film, belanja, menghafal !l &ur'an, membaca buku, otak-atik komputer, otak-atik mesin, berjualan, memasak, menjahit, desain, dan sebagainya. Seorang guru perlu memahami apa saja minat atau hobi siswa. emahaman ini dapat digunakan untuk menata kegiatan kelas, ekstrakurikuler, dan strategi belajar yang tepat untuk siswa. Misalnya saja pelajaran menghafal surat-surat pendek dapat dilakukan dengan strategi merekam suara atau mem-film-kan penampilan setiap anak. (adi dengan mendekatkan antara beragam minat siswa dengan materi pelajaran, maka ketertarikan terhadap aktivitas yang disukai tersebut dapat digeneralisir siswa sebagai ketertarikan pada pelajaran sekolah.
3

ada

kinestetik,

K)n"&1& e%)1&)nal&ta1 )mosionalitas siswa merupakan bagian penting yang perlu dikenali guru, sebab aktivitas berpikir seseorang tidak terpisah dari emosi. Setidaknya ada dua unsur emosionalitas yang perlu diperhatikan yaitu mood (suasana hati) dan emosionalitas secara umum. Suasana hati adalah kondisi emosionalitas yang dapat berubah sewaktu-waktu. Suasana hati bersifat temporer atau sementara. Misalnya saat udara panas, belum sarapan, dan tugas sekolah banyak yang harus dikerjakan,maka suasana hati para siswa cenderung negatif. Sementara emosionalitas secara umum merujuk pada emosi siswa yang diekspresikan secara lebih persisten. !da siswa yang lebih menyimpan perasaan, tenang, hati-hati, dan pendiam (reserved). !da pula yang lebih ekspresif atau spontan (loose or movable). *engan kemampuan memahami minat siswa, kita bisa memancing siswa yang pendiam menjadi lebih aktif dalam aktivitas belajar. !pabila guru mengetahui minat siswa yang ekspresif, maka mereka dapat lebih berkonsentrasi belajar. +ntuk itu guru perlu berlatih memperhatikan suasana hati dan kecenderungan emosionalitas siswa.

N&la&6n&la& yan! "&ya/&n& 1&17a ,ilai atau value adalah sesuatu yang dianggap penting atau berharga bagi seseorang. *alam filsafat dikenal ada tiga jenis tolok ukur nilai yaitu logika, moral, dan estetika. ,ilai logika hanya mengenal benar atau salah ditinjau dari penalaran. ,ilai moral menimbang baik atau buruknya sesuatu bagi kepentingan diri dan masyarakat. Sementara estetika menekankan indah atau tidaknya sesuatu. -eyakinan terhadap suatu nilai tertentu dipengaruhi oleh adat istiadat dan religiusitas seseorang. Seseorang yang tinggal dalam komunitas yang menjunjung tinggi adat istiadat ataupun menjunjung tinggi keyakinan agama, maka akan cenderung mengadopsi nilai-nilai moral yang lebih kuat. .indak-tanduknya cenderung merujuk pada petunjuk adat atau ajaran agama yang diyakini. Singkatnya apa yang dianggap oleh seseorang sebagai hal yang penting akan berpengaruh terhadap bagaimana merespon termasuk dalam gaya belajarnya.

eran guru adalah mengenali apa nilai yang dipandang paling penting bagi siswa dan menggunakannya untuk memperlancar kegiatan pembelajaran. /ebih bagus lagi apabila guru mampu mengungkapkan nilai apa yang dapat diambil dari setiap pelajaran yang diberikan bagi siswa. +ntuk mengenali kepribadian siswa, guru perlu mengamati, bergaul,dan bertanya pada mereka. 8atatan 0ent&n! "ala% a10e/ &n& a"ala dan apa yang dipandang penting oleh para siswa. *engan memahami ketiga aspek kepribadian ini, maka kita dapat memprediksi bagaimana reaksi dan apa yang dirasakan siswa terhadap situasi yang berbeda-beda. O1%an %en!e%u/a/an %en!ena& 'a/t)r6'a/t)r yan! %e%0en!aru & guru semestinya mau menerima, mendengar,danmenghargai apa yang menjadi minat, hal yang dirasakan,

a/tual&1a1& #elajar 0a"a 1&17a. $aktor-faktor ini secara langsung maupun tidak langsung saling terkait (tidak berdirisendiri) dan berperan dalam munculnya hambatan belajar. 5a/t)r6'a/t)r ter1e#ut a"ala 1e#a!a& #er&/ut9

1. Intel&!en1& .ingkat inteligensi seseorang memberi gambaran mengenai tingkat rata-rata pencapaian yang mungkin diraih oleh siswa. ,amun hal tersebut tidak meramalkan keberhasilan dalam belajar. .ingkat inteligensi yang tinggi bukan jaminan keberhasilan seorang siswa untuk berhasil dalam pembelajaran, dan kadang ditemui kesenjangan yang nyata dengan prestasi belajarnya, dan ini banyak dikenal sebagai siswa underachiever. #nteligensi siswa yang berada di bawah normal sering menunjukkan kesulitan dalam pemahaman materi, rentang memori yang terbatas, dan kemampuan analisis yang lemah. 0al tersebut banyak mengarah pada kemampuan kognitif yang lemah. *ata mengenai inteligensi mereka dapat dijadikan dasar perencanaan program penanganan, terfokus pada prediksi kemampuan yang dapat dikuasai oleh siswa. +. Ket&"a/1e%0urnaan 1en1)r&
5

-etidaksempurnaan ini terkait dengan kinerja sensori (organ penglihatan, pendengaran) dan syaraf pusat. Siswa dengan kemampuan melihat kurang akan mendapat kesulitan dalam melihat sesuatu yang dituliskan di papan maupun di buku, dan hal ini akan berimplikasi pada semua mata pelajaran. -adang-kadang terjadi kesulitan dalam belajar namun organ sensori pada siswa normal. 0al ini terjadi karena sistem syaraf pusat tidak berfungsi sebagaimana mestinya sehingga pesan yang disampaikan oleh dan atau dari otak berbeda. Manifestasi kasus yang tampak pada siswa dapat berupa perbedaan makna antara apa yang ia lihat dan dengar dengan apa yang sebenarnya ditangkap oleh indera penglihatan dan pendengaran. :. T&n!/at /ea/t&'an "an /e%a%0uan %e%u1at/an 0er at&an -emampuan siswa dalam memusatkan dan mempertahankan perhatian merupakan modal dasar keberhasilan dalam pembelajaran. 1elajar memerlukan perhatian terfokus selama beberapa saat untuk berproses supaya memahami apa yang dipelajari. Siswa yang mudah beralih perhatian pada benda atau hal di sekeliling akan terhambat dalam memahami materi. ;. Me%ar )ta/ "an 'un!1& )ta/ yan! %&n&%al 2tak sebagai pusat kinerja kognisi, afeksi maupun psikomotor menjadi hal yang sangat vital dalam keberhasilan belajar seorang siswa. -ondisi otak yang terluka menyebabkan terganggunya tiga komponen penting di atas dan hal tersebut juga berpengaruh dalam kesulitan dalam belajar. .erganggunya fungsi otak dapat terjadi saat kelahiran, sebelum kelahiran (prenatal), dan sesudah kelahiran. %iwayat penyakit yang diderita saat mengandung, kelahiran premature, kelahiran yang terlalu lama dan lain-lain dapat memicu lebih banyak kasus kesulitan belajar. <. 5a/t)r /eturunan ewarisan fungsi genetikdari orang tua kesiswa memungkinkan penurunan sifatsifat tertentu (misal" penyakit, karakter, bentuk fisik dll) termasuk di dalamnya kesulitan belajar. ,amun, faktor ini tidak lebih besar peranannya dibandingkan faktor pengelolaan pembelajaran yang diselenggarakan oleh guru. =. Ket&"a/%atan!an atau /e%atan!an yan! terla%#at

-etidakmatangan ini lebih mudah dipahami sebagai keterlambatan dalam perkembangan yang dapat terjadi pada perkembangan fisik, bahasa, motorik dll. !spek-aspek tersebut dibutuhkan dalam kesiapan seorang siswa dalam proses pembelajaran. Misal" kemampuan membaca maupun menulis menuntut kematangan gerak motorik halus serta gerak bola mata, sehingga keterlambatan dalam kematangan hal tersebut menghambat penguasaan siswa. >. 5a/t)r e%)1& )mosi yang banyak disinyalir menyebabkan kesulitan belajar adalah rasa khawatir atau takut, tertekan, gugup, gelisah dan panik. -etakutan untuk mencoba karena khawatir nanti gagal dan diolok-olok teman, takut dikira bodoh sehingga tidak mau bertanya, perasaan tertekan karena tuntutan dari orang tua menyebabkan siswa tidak maksimal dalam belajar. *i sisilain, kesulitan belajar yang dialami seorang siswa dapat juga menimbulkan gangguan emosi sehingga duahal ini saling terkait satu sama lain. ?. 5a/t)r l&n!/un!an Malnutrisi (kuranggi3i) menyebabkan perkembangan otak tidak maksimal sehingga mengganggu proses maturitas otak. *isamping mengganggu proses perkembangan juga menyebabkan ketahanan tubuh siswa kurang (mudah capai, lemah, mudah sakit dll) dan hal tersebut secara langsung maupun tidak langsung berpengaruh terhadap belajar siswa. -. 5a/t)r 0en"&"&/an 4ara mengajar guru yang tidak tepat, kurang memahami kebutuhan siswa yang memerlukan bantuan khusus dan lain-lain merupakan beberapa masalah dalam dunia pendidikan yang ikut berperan meningkatkan manivestasi kesulitan belajar pada siswa. Sembilan faktor di atas tidak berdiri sendiri dan mempunyai peran dalam munculnya hambatan belajar. 0al ini mengindikasikan bahwa guru memerlukan kejelian dalam melihat permasalahan belajar siswa. .idak sedikit dari siswa yang memiliki permasalahan belajar merupakan siswa underachiever yang sebetulnya mempunyai potensi besar untuk berhasil dalam bidang akademik. emenuhan kebutuhan belajar yang sesuai dapat memberikan peluang kepada mereka untuk berhasil.
7

-eberagaman siswa didik yang banyak menjadi kendala guru-guru di lapangan berdasarkan hasil penelitian banyak terkait dengan permasalahan belajar. 0asil penelitian !rismunandar menemukan salah satu penyebab stress pada guru adalah siswa yang berkelakuan buruk terus-menerus, kurang motivasi serta perhatian dan respon terhadap pelajaran rendah. 1erbagai permasalahan belajar pada siswa salah satunya disebabkan karena faktor internal yaitu hambatan intelektual (tunagrahita dan slowlearner) maupun gangguan perceptual (kesulitan belajar spesifik). rendah. -eragaman karena kecacatan di dalam kelas dapat meliputi hambatan dalam penglihatan, pendengaran, gerak, intelektual, emosi dan perilaku. !nak-anak tersebut membutuhkan strategi pembelajaran khusus dan membutuhkan modifikasi dalam kurikulum dan media pembelajaran. Tantan!an ter a"a0 Kera!a%an .iga tantangan yang dapat menghambat anak belajar dengan S)M+! anak adalah " a) enghinaan b) prasangka buruk, dan c) diskriminasi (-ecacatan, 0#5 dan !#*S). 1elajar mengatasi tantangan ini dalam kelas inklusif adalah salah satu tugas penting yang harus dilakukan guru. Te/anan $Pen! &naan@D&ren"a /an. Te/anan #eru0a 0en! &naan@%eren"a /an %eru0a/an 1ala 1atu #entu/ /e/era1an. -etika kita berpikir tentang tekanan, biasanya terfokus pada satu atau kelompok anak (geng6pelanggar) yang mengancam anak lain (korban). .ekanan ini seringkali terjadi karena korban berbeda dalam suatu hal, seperti" Mereka lebih baik dari para pelanggar (nilai lebih tinggi)7 mereka mungkin berasal dari kelompok yang berbeda, seperti perbedaan keyakinan 7 atau kemiskinan. enghinaan dapat diperoleh dari orang dewasa dan guru. Be#era0a %a3a% 0en! &naan* %&1alnya9 a. 5&1&/* seperti dipukuli oleh teman sebaya, guru atau pengasuh7
8

ermasalahan tersebut sering terkait

pula dengan motivasi yang rendah, hambatan interaksi sosial serta prestasi belajar yang

b. Intele/tual* seperti gagasan pemikiran anak diabaikan atau tidak dihargai7 c. E%)1&)nal* seperti keadaan yang diakibatkan oleh rasa rendah diri, pelecehan, dipermalukan di sekolah, atau hukuman yang berkaitan dengan perlakuan secara intelektual7 d. 2er#al* seperti memberikan nama panggilan, berulang-ulang mengejek, komentar berbau S!%!7 e. T&"a/ lan!1un!* seperti menyebarkan isu6fitnah, menyingkirkan seseorang dari kelompok sosial7 dan f. S)1&al@#u"aya berasal dari prasangka atau diskriminasi karena perbedaan kelas,kelompok etnis, kasta, jenis kelamin dll. Te/anan %eru0a/an 1uatu #entu/ 0er&la/u a!re1&' yan! %enya/&t/an. -adangkadang tekanan berlangsung berminggu-minggu, berbulan-bulan atau bahkan bertahuntahun. .anpa pertolongan, seringkali sulit bagi mereka yang jadi korban untuk mempertahankan diri. *i masyarakat, mereka yang berbeda biasanya diganggu. erbedaan mereka bisa karena jenis kelamin, etnis, kecacatan atau karakteristik pribadi. 8alaupun anak laki-laki sering terlibat kegiatan tekanan secara fisik, anak perempuan bisa melakukan bentuk tekanan secara halus dan tidak langsung, seperti mengejek dan mereka sering menekan secara berkelompok daripada sendiri-sendiri. !nak yang diganggu seringkali tidak mengakui kalau dia diganggu karena khawatir akan semakin ditekan. 1agi anak yang dilecehkan oleh orang dewasa, akan berdampak anak menjadi takut kepada semua orang dewasa. 9uru harus menangani penghinaan secara serius dan menemukan cara untuk mengetahuinya. 4ara terbaik untuk mengetahui penekanan di dalam dan di luar kelas adalah observasi, !nak yang selalu sendirian, yang mempunyai beberapa teman saja, atau yang berbeda dalam beberapa hal, bisa menjadi target penekanan. Tan"a6tan"a te/anan $0en! &naan@"&ren"a /an. antara la&n9 a. !nak yang tiba-tiba kehilangan kepercayaan diri7 b. !nak yang menghindari kontak mata dan menjadi pendiam7 c. Mereka yang prestasinya menurun tajam padahal sebelumnya baik7 dan d. Mereka yang bolos sekolah, sering pusing, sakit perut tanpa jelas penyebabnya. Ke!&atan untu/ %ela7an te/anan9 +ntuk melawan tekanan, guru harus mengambil serangkaian tindakan seperti"
9

a. 2lahraga untuk membantu anak rileks dan mengurangi ketegangan7 b. Meningkatkan jumlah pembelajaran kooperatif di dalam kelas (anak membantu anak lain untuk belajar)7 c. Memberikan kesempatan pada semua anak untuk meningkatkan rasa percaya diri dengan memberi kewenangan, seperti membuat peraturan kelas atau bertanggung jawab dalam kegiatan 2S#S7 d. Meningkatkan tanggung jawab di dalam kelas dengan membuat organisasi siswa dan bekerja lebih dekat dengan orangtua dan masyarakat setempat7 e. Mengembangkan strategi anak kepada anak untuk mengatasi konflik7 dan f. Mengijinkan anak mengidentifikasi tindakan terhadap pelanggar kedisiplinan.

Pen!!)l)n!an Kera!a%an Pe1erta D&"&/ Ber"a1ar/an Ha%#atannya Dala% Belajar -onsep anak berkebutuhan khusus memiliki arti yang lebih luas dibandingkan dengan pengertian anak luar biasa. Ana/ #er/e#utu an / u1u1 a"ala anak yang dalam pendidikan memerlukan pelayanan yang spesifik, berbeda dengan anak pada umumnya. !nak berkebutuhan khusus ini mengalami hambatan dalam belajar dan perkembangan. 2leh sebab itu mereka memerlukan layanan pendidikan yang sesuai dengan kebutuhan belajar masingmasing anak. Se3ara u%u% rentan!an ana/ #er/e#utu an / u1u1 %el&0ut& "ua /ate!)r& ya&tu9 1. !nak yang memiliki kebutuhan khusus yang bersifat permanen, yaitu akibat dari kelainan tertentu. +. !nak berkebutuhan khusus yang bersifat temporer, yaitu mereka yang mengalami hambatan belajar dan perkembangan yang disebabkan kondisi dan situasi lingkungan. Misalnya, anak yang mengalami kesulitan dalam menyesuaikan diri akibat kerusuhan dan bencana alam, atau tidak bisa membaca karena kekeliruan guru mengajar, anak yang mengalami kedwibahasaan (perbedaan bahasa di rumah dan di sekolah), anak yang mengalami hambatan belajar dan perkembangan karena isolasi budaya dan karena kemiskinan dsb. !nak berkebutuhan khusus temporer, apabila tidak mendapatkan intervensi yang tepat dan sesuai dengan hambatan belajarnya bisa menjadi permanen. Setiap anak
10

berkebutuhan khusus, baik yang bersifat permanen maupun yang temporer, memiliki hambatan perkembangan belajar dan kebutuhan belajar yang berbeda-beda. Ha%#atan #elajar yan! "&ala%& )le 1et&a0 ana/* "&1e#a#/an )le t&!a al* ya&tu9 :. $aktor lingkungan ;. $aktor dalam diri anak sendiri, dan <. -ombinasi antara faktor lingkungan dan faktor dalam diri anak.

Kla1&'&/a1& Ana/ Ber/e#utu an K u1u1 :. Ana/ "en!an Gan!!uan Pen!l& atan $Tunanetra. !nak dengan gangguan penglihatan (.unanetra) adalah anak yang mengalami gangguan daya penglihataan sedemikian rupa, sehingga membutuhkaan layanan khusus dalam pendidikan maupun kehidupannya. /ayanan khusus dalam pendidikan bagi mereka, yaitu dalam membaca menulis dan berhitung diperlukan huruf 1raille bagi yang buta, dan bagi yang sedikit penglihatan diperlukan kaca pembesar atau huruf cetak yang besar, media yang dapat diraba dan didengar atau diperbesar. *i samping itu diperlukan latihan orientasi dan mobilitas. +ntuk mengenali mereka, kita dapat melihat ciri-ciri sebagai berikut" :. -urang melihat (kabur), tidak mampu mengenali orang pada jarak = m. ;. -esulitan mengambil benda kecil didekatnya. <. .idak dapat menulis mengikuti garis lurus. >. Sering meraba-raba dan tersandung waktu berjalan, ?. 1agian bola mata yang hitam berwarna keruh6bersisik kering. =. .idak mampu melihat. @. eradangan hebat pada kedua bola mata, A. Mata bergoyang terus Keter#ata1an ana/ tunanetra 9 :. -eterbatasan dalam konsep dan pengalaman baru. ;. -eterbatasan dalam berinteraksi dalam lingkungan.

11

+. Ana/ "en!an Gan!!uan Pen"en!aran $Tunarun!u. Tunarun!u a"ala anak yang kehilangan seluruh atau sebagian daya pendengarannya sehingga mengalami gangguan berkomunikasi secara verbal. 8alaupun telah diberikan pertolongan dengan alat bantu dengar, mereka masih tetap memerlukan layanan pendidikan khusus. 8&r&63&r& ana/ tunarun!u a"ala 1e#a!a& #er&/ut 9 :. Sering memiringkan kepala dalam usaha mendengar. ;. 1anyak perhatian terhadap getaran. <. .erlambat dalam perkembangan bahasa >. .idak ada reaksi terhadap bunyi atau suara, ?. .erlambat perkembangan bahasa, =. Sering menggunakan isyarat dalam berkomunikasi, @. -urang atau tidak tanggap dalam diajak bicara, A. +capan kata tidak jelas, kualitas suara aneh6monoton, <. Ana/ "en!an Gan!!uan Intele/tual $Tuna!ra &ta. Tuna!ra &ta $retar"a1& %ental. a"ala anak yang secara nyata mengalami hambatan dan keterbelakangan perkembangan mental- intelektual di bawah rata-rata, sehingga mengalami kesulitan dalam menyelesaikan tugas-tugasnya. Mereka memerlukan layanan pendidikam khusus. -etunagrahita mengacu pada intelektual umum yang secara signifikan berada di bawah rata-rata. penyesuaian diri. 8&r&63&r& '&1&/ "an 0ena%0&lan ana/ tun!ra &ta 9 :. ;. <. >. enampilan fisik tidak seimbang, misalnya kepala terlalu kecil6besar, .idak dapat mengurus diri sendiri sesuai usia, .idak ada6kurang sekali perhatiannya terhadap lingkungan -ordinasi gerakan kurang (gerakan sering tidak terkendali) ara tunagrahita mengalami hambatan dalam tingkah laku dan

>. Ana/ "en!an Gan!!uan Gera/ An!!)ta Tu#u $Tuna"a/1a.


12

Tuna"a/1a a"ala

anak yang mengalami kelainan atau cacat yang menetap pada

anggota gerak Btulang, sendi,ototC. Mereka mengalami gangguan gerak karena kelayuhan otot, atau gangguan fungsi syaraf otak. engertian anak .unadaksa bisa dilihat dari segi fungsi fisiknya dan dari segi anatominya. 8&r&63&r& ana/ tuna"a/1a "a0at "& lu/&1/an 1e#a!a& #er&/ut 9 :. (ari tangan kaku dan tidak dapat menggenggam, ;. .erdapat bagian anggota gerak yang tidak lengkap6tidak sempurna6 lebih kecil dari biasa, <. -esulitan dalam gerakan (tidak sempurna, tidak lentur6tidak terkendali, bergetar) >. .erdapat cacat pada anggota gerak, ?. !nggota gerak layu, kaku,lemah6lumpuh, <. Ana/ "en!an !an!!uan Pr&la/u "an E%)1& $Tunalara1. !nak dengan gangguan prilaku (.unalaras) adalah anak yang berperilaku menyimpang baik pada taraf sedang, berat dan sangat berat, terjadi pada usia anak dan remaja, sebagai akibat terganggunya perkembangan emosi dan sosial atau keduanya, sehingga merugikan dirinya sendiri maupun lingkungan, maka dalam mengembangkan potensinya memerlukan pelayanan dan pendidikan secara khusus. .unalaras (anak yang mengalami gangguan emosi dan prilaku) memiliki ciri-ciri" :. 4enderung membangkang ;. Mudah terangsang emosinya6emosional6mudah marah <. Sering melakukan tindakan agresif,merusak,mengganggu >. Sering bertindak melanggar norma sosial6norma susila6hukum ?. 4enderung prestasi belajar dan motivasi rendah sering bolos jarang masuk sekolah =. Ana/ "en!an Ke3er"a1an T&n!!& "an Ba/at I1t&%e7a $G&'te" an" Tallente". !nak yang memiliki potensi kecerdasan tinggi (giftted) dan !nak yang memiliki 1akat #stimewa (talented) adalah anak yang memiliki potensi kecerdasan (intelegensi), kreativitas, dan tanggung jawab terhadap tugas (task commitment ) di atas anak-anak seusianya ( anak normal ), sehingga untuk mengoptimalkan potensinya, diperlukan pelayanan pendidikan khusus. !nak cerdas dan berbakat istimewa disebut sebagai Dgifted E talented childrenD. !nak berbakat memiliki ciri-ciri sebagai berikut"
13

:. Membaca pada usia lebih muda, lebih cepat, dan memiliki perbendaharaan kata yang luas ;. Memiliki rasa ingin tahu yang kuat, minat yang cukup tinggi <. Mempunyai inisiatif, kreatif dan original dalam menunjukkan gagasan >. Mampu memberikan jawaban-jawaban atau alasan yang logisi, sistimatis dan kritis ?. .erbuka terhadap rangsangan-rangsangan dari lingkungan >. Ana/ La%#an Belajar $ Sl)7 Learner. /amban belajar (slow learner) adalah anak yang memiliki potensi intelektual sedikit di bawah anak normal, tetapi tidak termasuk anak tunagrahita (biasanya memiliki #& sekitar AF-A?). *alam beberapa hal anak ini mengalami hambatan atau keterlambatan berpikir, merespon rangsangan dan kemampuan untuk beradaptasi, tetapi lebih baik dibanding dengan yang tunagrahita. Mereka membutuhkan waktu belajar lebih lama dibanding dengan sebayanya. Sehingga mereka memerlukan layanan pendidikan khusus. 4iri-ciri yang dapat diamati pada anak lamban belajar" :. %ata-rata prestasi belajarnya rendah (kurang dari =), ;. Menyelesaikan tugas-tugas akademik sering terlambat dibandingkan teman-teman seusianya, <. *aya tangkap terhadap pelajaran lambat, >. ernah tidak naik kelas. ?. Ana/ Ber/e1ul&tan Belajar S0e1&'&/ *alam pelayanan pendidikan di Sekolah %eguler, sering kali guru dihadapkan pada siswa yang mengalami problem belajar atau kesulitan belajar Salah satu kelompok kecil siswa yang termasuk dalam klasifikasi tersebut adalah kelompok anak yang berkesulitan belajar spesifik atau disebut specific learning disabilitis -. Ana/ Aut&1 !utis dari kata auto, yang berarti sendiri, dengan demikian dapat diartikan seorang anak yang hidup dalam dunianya. !nak autis cenderung mengalami hambatan dalam interaksi, komunikasi, perilaku sosial.

14

!nak autis memiliki ciri-ciri sebagai berikut" :. Mengalami hambatan di dalam bahasa ;. -esulitan dalam mengenal dan merespon emosi dengan isyarat sosial <. -ekakuan dan miskin dalam mengekspresikan perasaan >. -urang memiliki perasaan dan empati ?. sering berperilaku diluar kontrol dan meledak-ledak

DA5TAR RAJAKAN Munandar, +. GGG. Pengembangan Kreativitas Anak Berbakat. (akarta" %ineka 4ipta. !3wandi, Hosfan,dkk. ;FF?. endidikan #nklusi. adang" +, press

15

Anda mungkin juga menyukai