Anda di halaman 1dari 14

KONTAKTOR

Kontaktor (Magnetic Contactor) yaitu peralatan listrik yang bekerja berdasarkan prinsip induksi elektromagnetik. Pada kontaktor terdapat sebuah belitan yang mana bila dialiri arus listrik akan timbul medan magnet pada inti besinya, yang akan membuat kontaknya tertarik oleh gaya magnet yang timbul tadi. Kontak Bantu NO (Normally Open) akan menutup dan kontak Bantu NC (Normally Close) akan membuka.

Kontak pada kontaktor terdiri dari kontak utama dan kontak Bantu. Kontak utama digunakan untuk rangkaian daya sedangkan kontak Bantu digunakan untuk rangkaian kontrol. Didalam suatu kontaktor elektromagnetik terdapat kumparan utama yang terdapat pada inti besi. Kumparan hubung singkat berfungsi sebagai peredam getaran saat kedua inti besi saling melekat. Apabila kumparan utama dialiri arus, maka akan timbul medan magnet pada inti besi yang akan menarik inti besi dari kumparan hubung singkat yang dikopel dengan kontak utama dan kontak Bantu dari kontaktor tersebut. Hal ini akan mengakibatkan kontak utama dan kontak bantunya akan bergerak dari posisi normal dimana kontak NO akan tertutup sedangkan NC akan terbuka. Selama kumparan utama kontaktor tersebut masih dialiri arus, maka kontak-kontaknya akan tetap pada posisi operasinya. Apabila pada kumparan kontaktor diberi tegangan yang terlalu tinggi maka akan menyebabkan berkurangnya umur atau merusak kumparan kontaktor tersebut. Tetapi jika tegangan yang diberikan terlalu rendah maka akan menimbulkan tekanan antara kontak-kontak dari kontaktor menjadi berkurang. Hal ini menimbulkan bunga api pada permukaannya serta dapat merusak kontak-kontaknya. Besarnya toleransi tegangan untuk kumparan kontaktor adalah berkisar 85% - 110% dari tegangan kerja kontaktor.

Komponen penting pada kontaktor (Magnetic Contactor) : kumparan magnit (coil) dengan simbol A1 A2 yang akan bekerja bila mendapat sumber tegangan listrik. kontak utama terdiri dari simbol angka : 1,2,3,4,5, dan 6. kontak bantu biasanya tediri dari simbol angka 11,12,13,14, ataupun angka 21,22,23,24 dan juga angka depan seterusnya tetapi angka belakang tetap dari 1 sampai 4. Jenis kontaktor magnit (Magnetic Contactor) ada 3 macam : kontaktor magnit utama kontaktor magnit bantu kontaktor magnit kombinasi http://ibrahimyunus.blogspot.com/2011/02/pengertian-magnetic-contactor.html

THERMAL OVERLOAD RELAY (TOR)


Dalam instalasi motor listrik, dibutuhkan pengaman terhadap beban lebih dengan tujuan untuk menjaga dan melindungi motor listrik dari kerusakan yang fatal akibat gangguan beban lebih. Thermal Overload Relay (TOR) adalah salah satu pengaman motor listrik dari arus yang berlebihan. Bila Arus yang melewati motor listrik terlalu besar maka akan merusak beban, oleh sebab itu TOR akan memutuskan rangkaian apabila ada arus listrik yang melebihi batas beban.

Relay ini dihubungkan dengan kontaktor pada kontak utama 2, 4, 6 sebelum ke beban (motor listrik). Gunanya untuk mengamankan motor listrik atau memberi perlindungan kepada motor listrik dari kerusakan akibat beban lebih. Beberapa penyebab terjadinya beban lebih antara lain: 1) Terlalu besarnya beban mekanik dari motor listrik 2) Arus start yang tertalu besar atau motor listrik berhenti secara mendadak 3) Terjadinya hubung singkat 4) Terbukanya salah satu fasa dari motor listrik 3 fasa. Arus yang terlalu besar yang timbul pada beban motor listrik akan mengalir pada belitan motor listrik yang dapat menyebabkan kerusakan dan terbakarnya belitan motor listrik. Untuk menghindari hal itu dipasang termal beban lebih pada alat pengontrol. Prinsip kerja termal beban lebih berdasarkan panas (temperatur) yang ditimbulkan oleh arus yang mengalir melalui elemen-elemen pemanas bimetal. Dan sifatnya pelengkungan bimetal akibat panas yang ditimbulkan, bimetal akan menggerakkan kontakkontak mekanis pemutus rangkaian listrik (Kontak 95-96 membuka)

TOR bekerja berdasarkan prinsip pemuaian dan benda bimetal. Apabila benda terkena arus yang tinggi, maka benda akan memuai sehingga akan melengkung dan memutuskan arus.

keadaan 1 bimetal dingin . keadaan 2 bimetal melenting ketika panas Arus yang berlebihan akan menimbulkan panas, sehingga dapat membengkokkan benda bimetal.

Diagram Kontaktor

Diagram Penyambungan TOR pada Kontaktor Magnet

http://suriptoinstalasi.wordpress.com/2012/07/30/thermal-overload-relay-tor/

PENGASUTAN LANGSUNG / DIRECT ON LINE (DOL)


Pengasutan motor induksi tiga fasa dengan pengasutan langsung dapat dilakukan dengan menggunakan saklar manual atau dengan menggunakan magnetik kontaktor. Dalam mengoperasikan sebuah motor terutama motor induksi tiga fasa, sebelum mencapai putaran penuh atau pada saat start motor sebelumnya perlu mendapatkan pengasutan terlebih dahulu, guna mengurangi arus start yang cukup tinggi. Terdapat dua permasalahan yang sering dijumpai dalam start motor induksi tiga fasa, yaitu arus start yang besar dan torsi awal yang terlalu kecil. Disisi lain untuk melakukan start pada motor tiga fasa terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan yaitu sistem tegangan yang menyuplainya dan jenis kumparan stator motor. Pengasutan motor induksi tiga fasa yang paling sederhana dilakukan adalah dengan pengasutan secara langsung. Cara ini dapat dilakukan dengan menggunakan saklar manual tiga fasa dan menggunakan magnetik kontaktor. Kelemahan pada cara ini adalah arus pada saat start yang tinggi yaitu dapat mencapai 4-8 kali arus nominal motor. Oleh karena itu motor induksi tiga fasa yang diijinkan dapat distart secara pengasutan langsung hanyalah jenis motor yang berkapasitas relatif kecil yaitu dibawah 4 KW. Pada pengasutan langsung, stator motor dihubungkan langsung pada catu daya listrik. Pada kesempatan kali ini akan diperkenalkan cara pengasutan langsung menggunakan magnetik

kontaktor. Komponen-komponen pengasutan dapat dilihat pada gambar di bawah ini : Pengasutan secara langsung menggunakan magnetik kontaktor, digunakan pada saat motor harus dikendalikan dari tempat yang jauh dan membutuhkan pangasutan awal untuk motormotor berkapasitas kecil. Cara ini memerlukan tiga komponen utama yaitu magnetik kontaktor, relai suhu arus beban lebih atau thermal overload relay (TOR) dan pusat pengendali.

http://electricdot.wordpress.com/2011/07/31/rangkaian-direct-on-line-dol/

PENGASUTAN BINTANG SEGITIGA


Pada pengasutan ini selama periode start lilitan motor akan berada dalam hubungan bintang dan setelah selang waktu tertentu akan berpindah ke hubungan lilitan delta. Dengan cara ini kenaikan arus start dapat dibatasi hingga sepertiga kali saja dibandingkan bila motor langsung terhubung delta. Gambar berikut memperlihatkan rangkaian daya dan rangkaian kendali pengasutan star delta.

Gambar rangkaian start motor star/bintang delta/segitiga Rangkaian kendali pengasutan dengan cara ini disuplai oleh tegangan 220 Volt. Cara kerjanya : jika tombol start S2 ditekan, arus mengalir melalui F2 S1 S2 kontak bantu timer T (NC) kontak

bantu K3 K1. Kontaktor magnetik 1 (K1) bekerja dan motor terhubung dalam lilitan bintang. Saat itu juga kontak bantu K1 (NC) membuka dan kontak bantu K1 (NO) menutup sehingga arus mengalir melalui F2 S1 S2 kontak bantu K1 (NO) K2. Kontaktor magnetik 2 (K2) bekerja dan motor terhubung pada sumber tegangan. Pada saat yang sama kontak bantu K2 (NO) menutup dan timer T bekerja. Setelah t detik kontak bantu T (NC) membuka sehingga K1 tidak dilewati arus (K1 tidak bekerja), kontak bantu T (NC) menutup, arus mengalir melalu F2 S1 kontak K2 (NO) kontak bantu T (NO) kontak bantu K1 (NC) K3. Kontaktor magnetik K3 bekerja, motor terhubung dalam belitan delta. Tombol S1 digunakan untuk melepaskan motor dari sumber tegangan.

Dengan pengasutan cara ini, kenaikan arus start dapat dibatasi hingga sepertiga kali saja dibandingkan bila lilitan motor langsung terhubung delta. Hal ini dapat dibuktikan sebagai berikut: Hubungan belitan, Tegangan, Arus Star dan Delta

Bila stator dihubung star, maka : - Tiap belitan mendapatkan tegangan sebesar U/3 - Sehingga arus yang mengalir ditiap belitan sebesar IY

- Arus yang mengalir ditiap belitan akan sama dengan arus arus fasa IY

Bila stator dihubungkan delta, maka : - Tiap belitan mendapatkan tegangan sebesar U - Sehingga arus yang mengalir ditiap belitan sebesar If - Arus fasa untuk belitan delta : I = 3 If Bila dibandingkan,

http://imroee.blogspot.com/2010/11/rangkaian-star-delta-y-motor-induksi.html

Pengaturan kecepatan motor 3 phase dapat dilakukan dengan menggunakan motor Dahlander, pada prinsipnya sama dengan menambah jumlah kutub motor listrik. Pada motor dahlander tiap kumparan memiliki dua ujung, atau masing-masing kumparan memiliki center tap. Jadi dengan mengubah sambungan pada center tap atau ujung kumparan maka jumlah kutubnya akan berubah sehingga kecepatan dapat diubah karena faktor pembaginya berubah. Sambungan kumparan-kumparan pada motor dahlander dapat dilihat pada gambar berikut:

Konfigurasi diatas adalah untuk sambungan motor kecepatan rendah dimana antar jala-jala terdapat 2 kumparan sehingga tahanannya lebih besar sehingga arus yang masuk menjadi berkurang sehingga kecepatan motor berkurang. Untuk kecepatan tinggi konfigurasi sambungan dapat dibentuk menjadi:

Pada gambar di atas tempat masuknya sumber L1-L2-dan L3 diubah kemudian ujung-ujung kumparan lain dihubung-singkatkan. Jika dicermati dan ditarik maka akan menjadi rangkaian bintang yang diparalel sebagai berikut:

Gambar sambungan dahlander Y-Y Sambungan di atas akan membuat arus yang masuk menjadi besar karena hambatan kumparan yang diparalel semakin kecil sehingga kecepatan motor menjadi lebih tinggi dari sambungan segitiga.

Contoh rangkaian kontrol pengendali motor dahlander dua kecepatan:

Anda mungkin juga menyukai