Anda di halaman 1dari 27

JUDUL KTI

1. HUBUNGAN BERAT BADAN LAHIR DENGAN RUPTURE PERINEUM

PERSALINAN NORMAL PADA PRIMIGRAVIDA DI BPS XXX (Bab 1, 2, 3, 4, 5) UNTUK MENGGUNAKAN ALAT KONTRASEPSI IUD DI PUSKESMAS XXX(BAB I, II, III)

2. FAKTOR FAKTOR !ANG MEMPENGARUHI KEENGANAN AKSEPTOR KB

3. ANALISA SENAM HAMIL PADA IBU HAMIL DI KELAS IBU DI POS!ANDU

XXXX(BAB I, II, III, IV, V)

4. FAKTOR FAKTOR !ANG MEMPENGARUHI MINAT IBU TERHADAP

PEMAKAIAN KONTRASEPSI IMPLANT DI DESA XXX (BAB I, II, III, IV, V)


5. KEPATUHAN IBU HAMIL DALAM MENGKONSUMSI TABLET FE DI BPS XXX

(BAB I, II, III)

6. FAKTOR FAKTOR !ANG MEMPENGARUHI PEMBERIAN VITAMIN A PADA

BA!I OLEH KADER DI POS!ANDU "ILA!AH PUSKESMAS XXX (BAB I, II, III, IV, V, VI, VII) #$ KARAKTERISTIK PELAKSANAAN SENAM LANSIA DI POS!ANDU LESTARI DESA XXX (BAB I, II, III, IV, V) %$ PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU TENTANG TUMBUH KEMBANG BA!I DAN BALITA DI DESA XXX (BAB I, II, III, IV, V)
9. PENGETAHUAN REMA&A A"AL (11 13 TAHUN) TENTANG PENGERTIAN

DAN PERUBAHAN FISIK PUBERTAS DI SMP XXX (BAB I, II, III, IV, V) PADA MASA KEHAMILAN DI BPS$ XXX (BAB I, II, III, IV, V)

10. PENGETAHUAN IBU PRIMIGRAVIDA TERHADAP PERUBAHAN FISIOLOGIS 11. PENGETAHUAN REMA&A PUTRI TENTANG MENSTRUASI DI SMP XXX

(BAB I, II, III, IV, V, VI, VII)

12. PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU PRIMIGRAVIDA TENTANG PERSIAPAN

PERSALINAN DI BPS XXXX (BAB I, II, III, IV, V)


13. GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN DAN TINGKAT PENDIDIKAN IBU

!ANG MEMPUN!AI BALITA (1 5 TAHUN) DI POS!ANDU XXX (BAB I, II, III, IV, V) DI BPS XXX (BAB I, II, III, IV)

14. KARAKTERISTIK IBU HAMIL !ANG MELAKSANAKAN ANTENATAL 'ARE 15. KARAKTERISTIK AKSEPTOR KB SUNTIK DI DESA XXXXX "ILA!AH

KER&A PUSKESMAS XXXX (BAB I, II, III, IV, V, VI, VII) (BAB I, II, III, IV, V)

16. PENGETAHUAN IBU MEN!USUI TENTANG 'ARA MEN!USUI DI DESA XXX 17. KARAKTERISTIK AKSEPTOR KB SUNTIK DI "ILA!AH KER&A

PUSKESMAS XXX (BAB I, II, III, IV, V) II, III, IV, V)

18. GAMBARAN PELAKSANAAN KELAS IBU DI "ILA!AH KER&A XXX (BAB I,

19. GAMBARAN TINGKAT KE'EMASAN IBU DALAM MENGHADAPI

PERSALINAN DI XXX (BAB I, II, III, IV, V, VI, VII)

20. TIN&AUAN PELAKSANAAN MANA&EMEN TERPADU BALITA SAKIT UMUR

2 BULAN SAMPAI 5 TAHUN DI PUSKESMAS XXX (BAB I, II, III, IV, V)


21. GAMBARAN PENGETAHUAN IBU HAMIL TRIMESTER I TENTANG EMESIS

GRAVIDARUM DI RB (BAB I, II, III, IV, V, VI, VII)

22. GAMBARAN PENGETAHUAN AKSEPTOR KB PIL TENTANG EFEK

SAMPING PIL ORAL KOMBINASI (POK) DI "ILA!AH KER&A PUSKESMAS XXX (BAB I, II, III, IV, V)
23. GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN REMA&A PUTRI TERHADAP

RESIKO PERKA"INAN DINI PADA KEHAMILAN DAN PROSES PERSALINAN DI DESA XXX (BAB I, II, III, IV, V, VI, VII)

24. GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG SENAM

HAMIL DI "ILA!AH KER&A PUSKESMAS XXX (BAB I, II, III, IV, V, VI, VII)
25. GAMBARAN PELAKSANAAN #T PADA IBU HAMIL DI "ILA!AH KER&A

PUSKESMAS XXX (BAB I, II, III, IV, V, VI, VII)

26. HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN IBU BALITA TENTANG GI(I

DENGAN STATUS GI(I BALITA DI KELURAHAN XXX (BAB I, II, III, IV, V, VI, VII)
27. KARAKTERISTIK IBU HAMIL DENGAN PRE EKLAMSI DI RUMAH SAKIT

UMUM XXX (BAB I, II, III, IV, V, VI, VII)

28. TINGKAT PENGETAHUAN REMA&A PUTRI TENTANG PERIKSA

PA!UDARA SENDIRI (SADARI) DI SMU XXX (BAB I, II, III, IV, V, VI, VII)
29. GAMBARAN PENGETAHUAN REMA&A PUTRI TENTANG KEBERSIHAN

ALAT KELAMIN PADA SAAT MENSTRUASI DI DUSUN XXX (BAB I, II, III, IV, V, VI, VII) PADA BA!I USIA () 24 BULAN) DI PUSKESMAS XXX (BAB I, II, III, IV, V)

30. TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG MAKANAN PENDAMPING ASI 31. GAMBARAN PENGETAHUAN IBU TENTANG VITAMIN A DI POS!ANDU

XXXXXX "ILA!AH KER&A PUSKESMAS XXX (BAB I, II, III, IV, V) "ILA!AH KER&A PUSKESMAS XXX (BAB I, II, III, IV, V)

32. KARAKTERISTIK AKSEPTOR KB ALAT KONTRASEPSI DALAM RAHIM DI 33. GAMBARAN PENGETAHUAN AKSEPTOR KB SUNTIK TENTANG EFEK

SAMPING DEPO MEDROX!PROGESTERONE ASETAT (DMPA) DI RB XXX (BAB I, II, III, IV, V) SEIMBANG DI SMA NEGERI XXX (BAB I, II, III, IV, V)

34. GAMBARAN PENGETAHUAN REMA&A PUTRI KELAS II TENTANG DIET 35. FAKTOR !ANG MEMPENGARUHI RENDAHN!A 'AKUPAN KN DI "ILA!AH

KER&A PUSKESMAS XXX (BAB I, II, III, IV, V)

36. PENGETAHUAN AKSEPTOR KB PIL TENTANG EFEK SAMPING POK (PIL

ORAL KOMBINASI) DI KELURAHAN XXX (BAB I, II, III, IV, V)

37. KARAKTERISTIK BALITA !ANG MENDERITA ISPA DI "ILA!AH KER&A

PUSKESMAS XXX (BAB I, II, III, IV, V)

38. GAMBARAN TINGKAT KE'EMASAN IBU DALAM MENGHADAPI

PERSALINAN, DI BPS XXX (BAB I, II, III, IV, V, VI, VII)


39. GAMBARAN PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG PERA"ATAN TALI

PUSAT DI DESA XXX (BAB I, II, III, IV, V)

40. KARAKTERISITK AKSEPTOR KB POK (PIL ORAL KOMBINASI) DI

KELURAHAN XXX (BAB I, II, III, IV, V, VI, VII)


41. GAMBARAN PELAKSANAAN KEGIATAN POS!ANDU DI DUSUN XXX (BAB

I, II, III, IV, V)

42. PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG TABLET FE DI PUSKESMAS XXX

(BAB I, II, III, IV, V)


43. PENGETAHUAN IBU !ANG MEMPUN!AI BA!I * ) BULAN TENTANG

MANFAAT ASI EKSKLUSIF DI BPS XXX (BAB I, II, III, IV, V)

44. HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG ASI TERHADAP

PEMBERIAN PASI PADA BA!I * ) BULAN DI PUSKESMAS PEMBANTU XXX (BAB I, II, III, IV, V, VI, VII)
45. KARAKTERISTIK BALITA !ANG MENDERITA ISPA DI "ILA!AH KER&A

PUSKESMAS XXX (BAB I, II, III, IV, V) PUSKESMAS XXX (BAB I, II, III, IV, V)

46. GAMBARAN PERSALINAN OLEH DUKUN TERLATIH DI "ILA!AH KER&A 47. PENGETAHUAN IBU TENTANG TUMBUH KEMBANG BALITA USIA 1 2

TAHUN DI DESA XXX (BAB I, II, III, IV, V)

48. GAMBARAN PENATALAKSANAAN MANA&EMEN LAKTASI MASA NIFAS

DINI OLEH PETUGAS KESEHATAN TERHADAP IBU IBU POST PARTUM DI 3 BPS XXX (BAB I, II, III, IV, V)
49. GAMBARAN PENATALAKSANAAN BA!I BARU LAHIR NORMAL * ) &AM DI

BPS "ILA!AH KER&A PUSKESMAS XXX (BAB I, II, III, IV, V, VI, VII) SMA NEGERI XXX (BAB I, II, III, IV, V, VI, VII)

50. GAMBARAN PENGETAHUAN DAN SIKAP REMA&A TENTANG HIV+AIDS DI 51. KARAKTERISTIK IBU BERSALIN DENGAN PARTUS LAMA DI RS$ XXX

(BAB I, II, III, IV, V)

52. PENATALAKSANAAN PI&AT BA!I OLEH DUKUN PI&AT BA!I PADA BA!I

USIA 1 # BULAN DI DESA XXX (BAB I, II, III, IV, V)


53. PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG TANDA TANDA BAHA!A MASA

NIFAS DI BPS XXX (BAB I, II, III, IV, V)

54. PENGETAHUAN IBU PRIMIPARA TENTANG BIANG KERINGAT PADA BA!I

* 1 TAHUN DI BPS XXX (BAB I, II, III, IV, V)


55. GAMBARAN KE&ADIAN DIARE PADA BALITA DI "ILA!AH KER&A

PUSKESMAS XXX (BAB I, II, III, IV, V)

56. KARAKTERISTIK IBU !ANG MEMERIKSAKAN PAP SMEAR DI RUMAH

SAKIT XXX (BAB I, II, III, IV, V)

57. GAMBARAN AKSEPTOR KB AKDR DI KE'AMATAN XXX (BAB I, II, III, IV, V) 58. PENGETAHUAN IBU MEN!USUI TENTANG ALAT KONTRASEPSI KB

SUNTIK DI KELURAHAN (BAB I, II, III, IV, V) SMP XXX (BAB I, II, III, IV, V)

59. PENGETAHUAN REMA&A PUTRI KELAS III TENTANG SEKS SEKUNDER DI 60. PENGETAHUAN REMA&A PUTRI MASA PUBERTAS TENTANG

D!SMENORE DI SMP XXX (BAB I, II, III)

61. GAMBARAN PENGETAHUAN DAN SIKAP REMA&A PUTRI TENTANG

MENAR'HE DI SMP NEGERI XXX (BAB I, II, III, IV, V)


62. KARAKTERISTIK PASANGAN USIA SUBUR !ANG TIDAK MENGIKUTI 63. PENGETAHUAN IBU MEN!USUI TENTANG PEMBERIAN MAKANAN

PROGRAM KELUARGA BEREN'ANA DI DESA XXX (BAB I, II, III, IV, V) PENDAMPING ASI PADA BA!I ) , 24 BULAN DI BPS XXX (BAB I, II, III, IV, V)

64. GAMBARAN AKSEPTOR KB METODE OPERATIF PRIA (MOP) DI "ILA!AH

KER&A PUSKESMAS XXX (BAB I, II, III, IV, V) (BAB I, II, III, IV, V)

65. GAMBARAN PEN!APIHAN ANAK KURANG DARI 2 TAHUN DI DESA XXX 66. KARAKTERISTIK IBU BERSALIN DENGAN PARTUS LAMA DI RS XXX (BAB

I, II, III, IV, V)

67. PENGETAHUAN IBU PRIMIGRAVIDA TENTANG KEHAMILAN DI RB XXX

(BAB I, II, III, IV, V)


68. PENGETAHUAN TENTANG BAHA!A MEROKOK PADA SIS"A KELAS II

SMA NEGERI XXX (BAB I, II, III, IV, V)

69. GAMBARAN PENATALAKSANAAN 'ARA MEMANDIKAN NEONATUS * #

HARI TERHADAP IBU NIFAS DI BPS XXX (BAB I, II, III, IV, V)
70. FAKTOR FAKTOR !ANG MEMPENGARUHI ANEMIA DALAM KEHAMILAN

DI BPS XXX (BAB I, II, III, IV, V)

71. PENATALAKSANAAN PEN'EGAHAN INFEKSI PADA PROSES

PERTOLONGAN PERSALINAN DI KLINIK XXX (BAB I, II, III, IV, V)


72. 'AKUPAN PEMBERIAN VITAMIN A PADA IBU NIFAS DI BPS "ILA!AH

KER&A XXX (BAB I, II, III, IV, V)

73. KARAKTERISTIK IBU HAMIL !ANG MENGKONSUMSI TABLET FE DI

KELURAHAN XXX (BAB I, II, III, IV, V)


74. GAMBARAN RENDAHN!A 'AKUPAN PENIMBANGAN BALITA DI

POS!ANDU XXX (BAB I, II, III, IV, V)

75. PENGETAHUAN DAN APLIKASI MAHASIS"I TINGKAT II AKBID

XXXXXXXXX TENTANG PARTOGRAF (BAB I, II, III, IV, V)

76. GAMBARAN PENGETAHUAN PRIMIPARA TERHADAP PERKEMBANGAN

BA!I * 1 TAHUN DI KELURAHAN XXX (BAB I, II, III, IV, V, VI, VII) FISIOLOGIS MENOPAUSE (BAB I, II, III, IV, V, VI, VII)

77. PENGETAHUAN "ANITA PRA MENOPAUSE TENTANG PERUBAHAN 78. GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN REMA&A PUTRI TERHADAP

KEPUTIHAN DI DESA XXX (BAB I, II, III, IV, V, VI, VII)

METODE PEMBELAJARAN METODE DEBAT Metode Pembelajaran - Akhirnya selesai juga nih artikel, seperti biasanya kalau sudah selesai langsung saya posting/share ke anda semua. Oh iya sebelunya saya sudah memberikan beberapa materi tentang pembelajaran anda boleh lihat di artikel terkait di bawah postingan. Baiklah silakan anda lihat beberapa Metode Pembelajaran di bawah ini jika ada yang kurang silahkan anda tambah di kolom komentar a. Metode Pembelajaran - Metode Ceramah Metode eramah merupakan metode yang paling umum atau paling banyak digunakan oleh guru dalam kegiatan pembelajaran. Metode eramah merupakan salah satu metode yang digunakan untuk menyampaikan in!ormasi atau materi pelajaran kepada siswa dalam kegiatan pembelajaran. "ina #anjaya mende!inisikan $ metode eramah dapat diartikan sebagai ara menyajikan pelajaran melalui penuturan lisan atau penjelasan langsung kepada sekelompok siswa.% &"ina #anjaya, #trategi Pembelajaran, h. '().* $ Metode eramah adalah metode yang boleh dikatakan metode tradisional, karena sejak dulu metode ini telah dipergunakan sebagai alat komunikasi lisan antara guru dengan anak didik dalam proses belajar mengajar.% &+atim ,iyanto, Pengembangan -urikulum, h. .).* Berdasarkan pendapat tersebut bisa disimpulkan bahwa metode eramah merupakan metode yang sudah sejak lama digunakan dalam kegiatan pembelajaran, khususnya pada kegiatan pembelajaran yang bersi!at kon/esional atau pembelajaran yang berpusat pada guru &tea her entered*. Pemilihan metode eramah pada umumnya digunakan karena sudah menjadi kebiasaan dalam suatu kegiatan pembelajaran. 0i samping itu juga, metode eramah digunakan karena guru biasanya belum puas kalau dalam kegiatan pembalajaran tidak melakukan eramah. 0emikian juga dengan siswa, mereka akan belajar manakala ada guru yang memberikan materi pelajaran melalui eramah, sehingga kalau ada guru yang ber eramah berarti ada kegiatan pembelajaran dan jika tidak ada guru berarti tidak ada kegiatan pembelajaran. Ada beberapa alasan yang mengapa metode eramah sering digunakan, alasan ini merupakan sekaligus menjadi keunggulannya. -eunggulan-keunggulannya adalah1 '. 2uru mudah menguasai kelas. .. Mudah mengorganisasikan tempat duduk/kelas. 3. 0apat diikuti oleh jumlah siswa yang besar. (. Mudah mempersiapkan dan melaksanakannya. 4. 2uru mudah menerangkan pelajaran dengan baik. &#yai!ul Bahri 0jamarah 5 A6wan 7ain, #trategi Pembelajaran, h. 8).* 0i samping keunggulan-keunggulan tersebut, metode eramah juga memiliki kelemahan-kelemahan. -elemahan-kelemahannya adalah1 '. Mudah terjadi /erbalisme &pengertian kata-kata*. .. +ang /isual menjadi rugi, yang auditi! &mendengar* yang besar menerimanya. 3. Bila selalu digunakan dan terlalu lama, membosankan. (. 2uru menyimpulkan bahwa siswa mengerti dan tertarik pada eramahnya, ini sukar sekali. &9bid, h. 8).* b* Metode Pembelajaran - Metode 0iskusi %metode diskusi adalah ara penyajian pelajaran, di mana siswa-siswa dihadapkan kepada suatu masalah yang bisa berupa pernyataan atau pertanyaan yang bersi!at problematis untuk dibahas dan dipe ahkan bersama.%&9bid, h. :).*

Metode diskusi merupakan salah satu metode pembelajaran yang dilakukan oleh guru dalam kegiatan pembelajaran dengan memberikan siswa suatu permasalahan untuk diselesaikan bersama-sama. #ehingga akan terjadi interaksi antara dua atau lebih siswa untuk saling bertukar pendapat, in!ormasi, maupun pengalaman masing-masing dalam meme ahkan permasalahan yang diberikan oleh guru. 0engan demikian diharapkan tidak akan ada siswa yang pasi!. ;ujuan penggunaan metode diskusi dalam kegiatan pembelajaran seperti yang diungkapkan -illen &'88:* adalah % tujuan utama metode ini adalah untuk meme ahakan suatau permasalahan, menjawab pertanyaan, menambah dan memahami pengatahuan siswa, serta untuk membuat suatu keputusan.% &"ina #anjaya, #trategi Pembelajaran, h. '4(.* Metode diskusi sangat tepat digunakan untuk mengembangkan kemampuan siswa dalam bekerjasama untuk meme ahkan masalah serta melatih siswa untuk mengeluarkan pendapat se ara lisan. 0alam pembelajaran matematika metode diskusi sangat tepat digunakan pada materi-materi yang menantang untuk sama-sama dipe ahkan, misalnya materi bangun-bangun geometri, peluang dan konsep bilangan. Adapun dalam pelaksanaan metode diskusi, guru harus benar-benar mampu mengorganisasikan siswa sehingga diskusi dapat berjalan seperti yang diharapkan. Menurut Bridges &'8)8* dalam pelaksanaan metode diskusi, guru harus mengatur kondisi yang memungkinkan agar1 < #etiap siswa dapat berbi ara mengeluarkan gagasan dan pendapatnya. < #etiap siswa harus saling mendengar pendapat orang lain. < #etiap harus dapat mengumpulkan atau men atat ide-ide yang dianggap penting. < Melalui diskusi setiap siswa harus dapat mengembangkan pengatahuannya serta memahami isu-isu yang dibi arakan dalam diskusi. &9bid, h. '44.* #etiap metode pembelajaran pasti memiliki keunggulan dan kelemahan, begitu juga dengan metode diskusi. Ada beberapa keunggulan dari metode diskusi, yaitu1 < #iswa memperoleh kesempatan untuk berpikir. < #iswa mendapat pelatihan mengeluarkan pendapat, sikap dan aspirasinya se ara bebas. < #iswa belajar bersikap toleran terhadap teman-temannya. < 0iskusi dapat menumbuhkan partisipati! akti! dikalangan siswa. < 0iskusi dapat mengembangkan sikap demokrati!, dapat menghargai pendapat orang lain. < 0engan diskusi, pelajaran menjadi rele/an dengan kebutuhan masyarakat. &#yai!ul #agala, -onsep dan Makna Pembelajaran &Bandung1 Al!abeta, .==:*, h. .=:.* 0i samping itu juga, ada beberapa kelemahan-kelemahan penggunaan metode diskusi, di antaranya1 < 0iskusi terlalu menyerap waktu. < Pada umumnya siswa tidak terlatih untuk melakukan diskusi dan menggunakan waktu diskusi dengan baik, maka ke enderungannya mereka tidak sanggup berdiskusi. < -adang-kadang guru tidak sanggup memahami ara- ara melaksanakan diskusi, maka ke enderungannya diskusi tanya jawab. &9bid, h. .=8.* * Metode Pembelajaran - Metode ;anya >awab %Metode tanya jawab adalah ara penyajian pelajaran dalam bentuk pertanyaan yang harus dijawab, terutama dari guru kepada siswa,tetapi dapat pula dari siswa kepada guru.%&#yai!ul Bahri 0jamarah 5 A6wan 7ain, #trategi Belajar, h. 8(.* >adi, metode tanya jawab adalah interaksi dalam kegiatan pembelajaran yang dilakukan dengan komunikasi /erbal, yaitu dengan memberikan siswa pertanyaan untuk dijawab, di samping itu juga memberikan kesempatan pada siswa untuk mengajukan pertanyaan kepada guru. Metode tanya jawab digunakan sebagai sarana untuk menguji penguasaan siswa se ara /erbal terhadapa materi yang telah dipelajari. 0i samping itu, metode jawab memberikan kesempatan kepada siswa untuk lebih memahami pelajaran yang belum dimengerti dengan ara bertanya. Metode tanya jawab sebaiknya digunakan pada materi-materi pelajaran umumnya sulit dimengerti siswa. 0alam hal tersebut guru harus peka mamba a kondidi anak didiknya sebelum memutuskan menggunakan meot tanya jawab. -eunggulan-keunggulan dari metode tanya jawab adalah1 < Pertanyaan menarik dapat menarik dan memusatkan perhatian siswa, sekalipun ketika siswa sedang ribut, yang mengantuk kembali tegar dan hilang kantuknya. < Merangsang siswa untuk melatih dan mengembangkan ara berpikir, termasuk daya ingatan. < Mengembangkan keberanian dan keterampilan siswa dalam menjawab dan mengemukakan pendapat. &9bid, h. 84.*

Adapun kelemahan-kelemahan dari metode tanya jawab ini adalah1 < #iswa merasa takut, apalagi bila kurang dapat mendorong siswa untuk berani, dengan men iptakan suasana yang tidak tegang, melainkan akrab. < ;idak mudah membuat pertanyaan yang sesuai dengan tingkat berpikir dan mudah dipahami siswa. < "aktu sering banyak terbuang, terutama apabila siswa tidak dapat menjawab pertanyaan sampai dua atau tiga orang. < 0alam jumlah siswa yang banyak, tidak mungkin ukup waktu untuk memberikan pertanyaan kepada setiap siswa. &9bid, h. 84.* d* Metode Pembelajaran - Metode 0emonstrasi %Metode demonstrasi adalah metode penyajian pelajaran dengan memperagakan dan mempertunjukkan kepada siswa tentang suatu proses, situasi, atau benda tertentu, baik sebenarnya atau hanya sekedar tiruan.%&"ina #anjaya, #trategi Pembelajaran, h. '4..* Berdasarkan pendapat tersebut, bahwa metode demonstrasi digunakan untuk memperagakan tentang suatu proses, situasi, atau benda tertentu terkait dengan materi pelajaran yang dipelajari dengan tujuan menyajikan pelajaran dengan lebih konkrit sehingga materi pelajaran yang disampaikan akan lebih berkesan bagi siswa dan membentuk pemahaman yang mendalam dan sempurna. Metode demonstrasi dibutuhkan dalam pembelajaran matematika terutama materi-materi yang membutuhkan alat peraga pembelajaran. 9ni untuk menanamkan pemahaman yang mendasar dan konstrukti! terhadap materi yang dipelajari. Metode demonstrasi sangat tepat digunakan pada materi Bangun-bangun geometri. -eunggulankeunggulan metode demontrasi adalah1 < Perhatian murid dapat dipusatkan kepada hal-hal yang dianggap penting oleh guru sehingga hal yang penting itu dapat diamati. < 0apat membimbing murid ke arah berpikir yang sama dalam satu saluran pikiran yang sama. < ?konomis dalam jam pelajaran di sekolah dan ekonomis dalam waktu yang panjang dapat diperlihatkan melalui demonstrasi dengan waktu yang pendek. < 0apat mengurangi kesalaham-kesalahan bila dibandingkan dengan hanya memba a atau mendengarkan, karena murid mendapatkan gambaran yang jelas ari hasil pengamatannya. < -arena gerakan dan proses dipertunjukkan maka tidak memerlukan keterangan-keterangan yang banyak. < Beberapa persoalan yang menimbulkan pertanyaan atau keraguan dapat diperjelas waktu proses demonstrasi. & #yai!ul #agala, -onsep dan Makan, h. .''. * -elemahan-kelemahan metode demontrasi adalah1 < Metode ini memerlukan keterampilan guru se ara khusus, karena tanpa ditunjang dengan hal itu, pelaksanaan demonstrasi akan tidak e!ekti!. < @asilitas seperti peralatan, tempat, dan biaya yang memadai tidak selalu tersedia dengan baik. < 0emonstrasi memerlukan kesiapan dan peren anaan yang matang di samping memerlukan waktu yang ukup panjang, yang mungkin terpaksa mengambil waktu atau jam pelajaran lain. &#yai!ul Bahri 0jamarah 5 A6wan 7ain, #trategi Belajar, h. 8'.* e* Metode Pembelajaran - Metode Pemberian ;ugas dan ,esitasi %Metode resitasi &penugasan* adalah metode penyajian bahan dimana guru memberikan tugas tertentu agar siswa melakukan kegiatan belajar.%&9bid, h. :4.* >adi, bisa disimpulkan bahwa metode tugas dan resitasi adalah metode pembelajaran yang dilakukan dengan memberikan tugas tertentu kepada siswa untuk dikerjakan dan hasilnya dapat dipertanggungjawabkan. ;ugas yang diberikan guru dapat memperdalam materi pelajaran dan dapat pula menge/aluasi materi yang telah dipelajari. #ehingga siswa akan terangsang untuk belajar akti! baik se ara indi/idual maupun kelompok. -eunggulan-keunggulan metode tugas dan resitasi adalah1 < Baik sekali untuk mengisi waktu luang dengan hal-hal yang konstrukti!. < Memupuk rasa tanggung jawab dalam segala tugas sebab dalam strategi ini siswa harus mempertanggung jawabkan segala sesuatu &tugas* yang telah dikerjakan. < Memberikan kebiasaan siswa untuk giat belajar. < Memberikan tugas siswa untuk si!at yang praktis. & 7uhairini, dkk, Metodik -husus Pendidikan Agama 9slam &#urabaya1 Asaha Basional, '8:3*, h. 8:.* -elemahan-kelemahan metode tugas dan resitasi adalah1 < ;idak jarang pekerjaan yang ditugaskan itu diselesaikan dengan meniru pekerjaan orang lain. < -arena perbedaan indi/idu, maka tugas apabila diberikan se ara umum mungkin beberapa orang diantaranya merasa sukar sedangkan sebagian lainnya merasa mudah

menyelesaikan tugas tersebut. < Apabila tugas diberikan, lebih-lebih bila itu sukar dikerjakan, maka ketenangan mental para siswa menjadi terpengaruh. &Ali Pande 5 9mansyah, 0idaktik Metode &#urabaya1 Asaha Basional, '8:(*, h. 8..* !* Metode Pembelajaran - Metode ?ksperimen %Metode eksperimen &per obaan* adalah ara penyajian pelajaran, di mana siswa melakukan per obaan dengan mengalami dan membuktikan sendiri sesuatu yang dipelajar.%&#yai!ul Bahri 0jamarah 5 A6wan 7ain, #trategi Belajar, h. :(.* 0alam kegiatan pembelajaran yang menggunakan metode eksperimen, siswa diiberikan kesempatan untuk mengalami sendiri atau melakukan sendiri, mengikuti proses, mengamati objek, menganalisis, membuktikan dan menarik kesimpulan tentang suatu permasalahan terkait materi yang diberikan. Peran guru sangat penting pada metode eksperimen, khususnya dalam ketelitiandan ke ermatan sehingga tidak terjadi kekeliruan dan kesalahan memaknai kegiatan eksperimen dalam kegiatan pembelajaran. Pemahaman siswa akan lebih kuat dan mendalam jika siswa diberikan kesempatan untuk mengalami se ara langsung dalam suatu proses, analisis dan pengambilan kesimpulan terhadap suatu masalah. Cal ini akan menimbulkan keper ayaan pada siswa bahwa yang dipelajari merupakan suatu yang benar dan dapat dipertanggungjawabkan. Pembelajaran matematika dikatakan ilmu pasti, yang artinya bahwa setiap pernyataan dalam matematika dapat dibuktikan se ara analitis dan logis. Mengingst hal tersebut maka metode eksperimen sangat dibutuhkan dalam pembelajaran matematika khususnya pada materi-materi yang membutuhkan keterlibatan siswa se ara langsung, misalnya materi Peluang, -onsep bilangan, dan Bangun-bangun geometri. -eunggulan-keunggulan metode eksperimen adalah1 < Metode ini dapat membuat siswa lebih per aya atas kebenaran dan kesimpulan berdasarkan per obaannya sendiri dari pada hanya menerima kata guru atau buku saja. < 0apat mengembangkan sikap untuk studi eksploratis tentang sains dan teknologi, suatu sikap dari seorang ilmuan. < Metode ini didukung oleh a6asa6as didaktik modern. &#yai!ul #agala, -onsep dan Makna, h. ..=-..'.* -elemahan-kelemahan metode eksperimen adalah1 < Metode ini lebih sesuai dengan bidang-bidang sains dan teknologi. < Metode ini memerlukan berbagai !asilitas peralatan dan bahan yang tidak selalu mudah diperoleh dan mahal. < Metode ini menuntut ketelitian, keuletan dan dan ketabahan. < #etiap per obaan tidak selalu memberikan hasil yang diharapkan karena mungkin ada !aktor-!aktor tertentu yang berada di luar jangkauan kemampuan dan pengendalian. &#yai!ul Bahri 0jamarah 5 A6wan 7ain, #trategi Belajar, h. :4.* g* Metode Pembelajaran - Metode Problem #ol/ing &Peme ahan Masalah* Metode problem sol/ing &metode peme ahan masalah* merupakan metode pembelajaran yang dilakukan dengan memberikan suatu permasalahan, yang kemudian di ari penyelasainnya dengan dimulai dari men ari data sampai pada kesimpulan. #eperti apa yang ungkapkan oleh #yai!ul Bahri 0jamarah dan Aswan 7ain bahwa, Metode problem sol/ing &metode peme ahan masalah* bukan hanya sekedar metode mengajar, tetapi juga merupakan metode berpikir, sebab dalam problem sol/ing dapat menggunakan metode-metode lainnya yang dimulai dengan men ari data sampai kepada menarik kesimpulan. &9bid, h. 8'.* Debih lanjut dikatakan bahwa dalam penggunaan metode problem sol/ing mengikuti langkah-langkah sebagai berikut1 < Adanya masalah yang jelas untuk dipe ahkan. < Men ari data atau keterangan yang digunakan untuk meme ahkan masalah tersebut. < Menetapkan jawaban sementara dari masalah tersebut. < Menguji kebenaran jawaban sementara tersebut. < Menarik kesimpulan. &9bid, h. 8..* -eunggulan-keunggulan metode problem sol/ing &metode peme ahan masalah* adalah1 < Peme ahan masalah &problem sol/ing* merupakan tehnik yang ukup bagus untuk memahami isi pelajaran. < Peme ahan masalah &problem sol/ing* dapat menantang kemampuan siswa serta memberikan siswa kepuasan untuk menemukan pengetahuan baru bagi siswa. < Peme ahan masalah &problem sol/ing* dapat meningkatkan akti!itas pembelajaran siswa. < Peme ahan masalah &problem sol/ing* dapat membantu siswa bagaimana mentrans!er pengetahuan mereka untuk memahami masalah dalam kehidupan nyata. < Peme ahan masalah &problem sol/ing*

dapat membantu siswa untuk mengembangkan pengetahuan barunya dan bertanggungjawab dalam pembelajaran yang mereka lakukan. < Melalui peme ahan masalah &problem sol/ing* bisa memperlihatkan kepada siswa bahwa setiap mata pelajaran &matematika, 9PA, sejarah, dan lain sebagainya*, pada dasarnya merupakan ara berpikir, dan sesuatu yang harus dimengerti oleh siswa, bukan hanya sekedar belajar dari guru atau dari buku-buku saja. < Peme ahan masalah &problem sol/ing* dianggap lebih menyenangkan dan disukai siswa. < Peme ahan masalah &problem sol/ing* dapat mengembangkan kemampuan siswa berpikir kritis dan mengembangkan kemampuan mereka untuk menyesuaikan dengan pengetahuan baru. < Peme ahan masalah &problem sol/ing* dapat memberikan kesempatan pada siswa untuk mengaplikasikan pengetahuan yang mereka miliki dalam dunia nyata. < Peme ahan masalah &problem sol/ing* dapat mengembangkan minat siswa untuk se ara terus menerus belajar sekalipun belajar pada pendidikan !ormal telah berakhir. &"ina #anjaya, #trategi Pembelajaran, h. ..=-..'.* -elemahan-kelemahan metode problem sol/ing &metode peme ahan masalah* adalah1 < Menentukan suatu masalah yang tingkat kesulitannya sesuai dengan tingkat berpikir siswa, tingkat sekolah dan kelasnya serta pengetahuan dan pengalaman yang telah dimiliki siswa, sangat memerlukan kemampuan dan keterampilan guru. < Proses belajar mengajar dengan menggunakan metode ini sering memerlukan waktu yang ukup banyak dan sering terpaksa mengambil waktu pelajaran. < Mengubah kebiasaan siswa belajar dengan mendengarkan dan menerima in!ormasi dari guru menjadi belajar dengan banyak berpikir meme ahkan permasalahan sendiri atau kelompok, yang kadang-kadang memerlukan berbagai sumber belajar, merupakan kesulitan tersendiri bagi siswa. &#yai!ul Bahri 0jamarah 5 A6wan 7ain, #trategi Belajar, h. 83.* ,ead more at1 http1//aadesanjaya.blogspot. om/.=''/=8/metode-pembelajaran-dan-ma amma amnya.html Copyright aadesanjaya.blogspot. om

MATERI METODE PEMBELAJARAN II ANEKA METODE PEMBELAJARAN

1. Metode debat Metode debat merupakan salah satu metode pembelajaran yang sangat penting untuk meningkatkan kemampuan akademik siswa. Materi ajar dipilih dan disusun menjadi paket pro dan kontra. #iswa dibagi ke dalam beberapa kelompok dan setiap kelompok terdiri dari empat orang. 0i dalam kelompoknya, siswa &dua orang mengambil posisi pro dan dua orang lainnya dalam posisi kontra* melakukan perdebatan tentang topik yang ditugaskan. Daporan masingmasing kelompok yang menyangkut kedua posisi pro dan kontra diberikan kepada guru.#elanjutnya guru dapat menge/aluasi setiap siswa tentang penguasaan materi yang meliputi kedua posisi tersebut dan menge/aluasi seberapa e!ekti! siswa terlibat dalam prosedur debat. Pada dasarnya, agar semua model berhasil seperti yang diharapkan pembelajaran kooperati!, setiap model harus melibatkan materi ajar yang memungkinkan siswa saling membantu dan mendukung ketika mereka belajar materi dan bekerja saling tergantung

&interdependen* untuk menyelesaikan tugas. -eterampilan sosial yang dibutuhkan dalam usaha berkolaborasi harus dipandang penting dalam keberhasilan menyelesaikan tugas kelompok. -etrampilan ini dapat diajarkan kepada siswa dan peran siswa dapat ditentukan untuk mem!asilitasi proses kelompok. Peran tersebut mungkin berma am-ma am menurut tugas, misalnya, peran pen atat &recorder*, pembuat kesimpulan &summarizer*, pengatur materi &material manager*, atau !asilitator dan peran guru bisa sebagai pemonitor proses belajar.
2. Metode Role Playing

Metode Role Playing adalah suatu ara penguasaan bahan-bahan pelajaran melalui pengembangan imajinasi dan penghayatan siswa. Pengembangan imajinasi dan penghayatan dilakukan siswa dengan memerankannya sebagai tokoh hidup atau benda mati. Permainan ini pada umumnya dilakukan lebih dari satu orang, hal itu bergantung kepada apa yang diperankan. -elebihan metode Role Playing sebagai berikut. a. #eluruh siswa mempunyai kesempatan untuk memajukan kemampuannya dalam bekerja sama. b. #iswa bebas mengambil keputusan dan berekspresi se ara utuh. c. Permainan merupakan penemuan yang mudah dan dapat digunakan dalam situasi dan waktu yang berbeda. d. 2uru dapat menge/aluasi pemahaman tiap siswa melalui pengamatan pada waktu melakukan permainan. . Permainan merupakan pengalaman belajar yang menyenangkan bagi anak.
1. Metode Pemecahan Masalah (Problem Solving)

Metode peme ahan masalah &problem solving* adalah penggunaan metode dalam kegiatan pembelajaran dengan jalan melatih siswa menghadapi berbagai masalah baik itu masalah pribadi atau perorangan maupun masalah kelompok untuk dipe ahkan sendiri atau se ara bersama-sama. Orientasi pembelajarannya adalah in/estigasi dan penemuan yang pada dasarnya adalah peme ahan masalah.
2. Pembelaja an Be dasa !an Masalah

Problem Based Instruction &PB9* memusatkan pada masalah kehidupannya yang bermakna bagi siswa, peran guru menyajikan masalah, mengajukan pertanyaan dan mem!asilitasi penyelidikan dan dialog. Dangkah-langkah1 a. 2uru menjelaskan tujuan pembelajaran. Menjelaskan logistik yang dibutuhkan. Memoti/asi siswa terlibat dalam akti/itas peme ahan masalah yang dipilih. b. 2uru membantu siswa mende!inisikan dan mengorganisasikan tugas belajar yang berhubungan dengan masalah tersebut &menetapkan topik, tugas, jadwal, dll.* c. 2uru mendorong siswa untuk mengumpulkan in!ormasi yang sesuai, melaksanakan eksperimen untuk mendapatkan penjelasan dan peme ahan masalah, pengumpulan data, hipotesis, peme ahan masalah. d. 2uru membantu siswa dalam meren anakan dan menyiapkan karya yang sesuai seperti laporan dan membantu mereka berbagi tugas dengan temannya. . 2uru membantu siswa untuk melakukan re!leksi atau e/aluasi terhadap penyelidikan mereka dan proses-proses yang mereka gunakan.
1. Cooperative Script

#krip kooperati! adalah metode belajar dimana siswa bekerja berpasangan dan se ara lisan mengikhtisarkan bagian-bagian dari materi yang dipelajari. Dangkah-langkah1 a. 2uru membagi siswa untuk berpasangan. b. 2uru membagikan wa ana / materi tiap siswa untuk diba a dan membuat ringkasan. c. 2uru dan siswa menetapkan siapa yang pertama berperan sebagai pembi ara dan siapa yang berperan sebagai pendengar. d. Pembi ara memba akan ringkasannya selengkap mungkin, dengan memasukkan ide-ide pokok dalam ringkasannya. #ementara pendengar menyimak / mengoreksi / menunjukkan ide-ide pokok yang kurang lengkap dan membantu mengingat / menghapal ide-ide pokok dengan menghubungkan materi sebelumnya atau dengan materi lainnya. . Bertukar peran, semula sebagai pembi ara ditukar menjadi pendengar dan sebaliknya, serta lakukan seperti di atas. !. -esimpulan guru. ". Penutup.
1. Picture and Picture

Picture and Picture adalah suatu metode belajar yang menggunakan gambar dan dipasangkan / diurutkan menjadi urutan logis. Dangkah-langkah1 a. 2uru menyampaikan kompetensi yang ingin di apai. b. 2uru menyajikan materi sebagai pengantar. c. 2uru menunjukkan / memperlihatkan gambar-gambar yang berkaitan dengan materi. d. 2uru menunjuk / memanggil siswa se ara bergantian memasang / mengurutkan gambargambar menjadi urutan yang logis. . 2uru menanyakan alasan / dasar pemikiran urutan gambar tersebut. !. 0ari alasan / urutan gambar tersebut guru memulai menanamkan konsep / materi sesuai dengan kompetensi yang ingin di apai. ". -esimpulan/rangkuman.
1. Numbered Heads Together

Numbered Heads Together adalah suatu metode belajar di mana setiap siswa diberi nomor kemudian dibuat suatu kelompok kemudian se ara a ak guru memanggil nomor dari siswa. Dangkah-langkah1 a. #iswa dibagi dalam kelompok, setiap siswa dalam setiap kelompok mendapat nomor. b. 2uru memberikan tugas dan masing-masing kelompok mengerjakannya. c. -elompok mendiskusikan jawaban yang benar dan memastikan tiap anggota kelompok dapat mengerjakannya. d. 2uru memanggil salah satu nomor siswa dengan nomor yang dipanggil melaporkan hasil kerja sama mereka. . ;anggapan dari teman yang lain, kemudian guru menunjuk nomor yang lain. !. -esimpulan.
1. Metode "n#est$%as$ Kelom&o! (Group Investigation)

Metode in/estigasi kelompok sering dipandang sebagai metode yang paling kompleks dan paling sulit untuk dilaksanakan dalam pembelajaran kooperati!. Metode ini melibatkan siswa sejak peren anaan, baik dalam menentukan topik maupun ara untuk mempelajarinya melalui

in/estigasi. Metode ini menuntut para siswa untuk memiliki kemampuan yang baik dalam berkomunikasi maupun dalam ketrampilan proses kelompok &group process skills*. Para guru yang menggunakan metode in/estigasi kelompok umumnya membagi kelas menjadi beberapa kelompok yang beranggotakan 4 hingga E siswa dengan karakteristik yang heterogen. Pembagian kelompok dapat juga didasarkan atas kesenangan berteman atau kesamaan minat terhadap suatu topik tertentu. Para siswa memilih topik yang ingin dipelajari, mengikuti in/estigasi mendalam terhadap berbagai subtopik yang telah dipilih, kemudian menyiapkan dan menyajikan suatu laporan di depan kelas se ara keseluruhan. Adapun deskripsi mengenai langkah-langkah metode in/estigasi kelompok dapat dikemukakan sebagai berikut. a. #eleksi topik Parasiswa memilih berbagai subtopik dalam suatu wilayah masalah umum yang biasanya digambarkan lebih dahulu oleh guru. Para siswa selanjutnya diorganisasikan menjadi kelompok-kelompok yang berorientasi pada tugas &task oriented groups* yang beranggotakan . hingga E orang. -omposisi kelompok heterogen baik dalam jenis kelamin, etnik maupun kemampuan akademik. b. Meren anakan kerja sama Parasiswa beserta guru meren anakan berbagai prosedur belajar khusus, tugas dan tujuan umum yang konsisten dengan berbagai topik dan subtopik yang telah dipilih dari langkah a* di atas. . 9mplementasi Parasiswa melaksanakan ren ana yang telah dirumuskan pada langkah b*. Pembelajaran harus melibatkan berbagai akti/itas dan ketrampilan dengan /ariasi yang luas dan mendorong para siswa untuk menggunakan berbagai sumber baik yang terdapat di dalam maupun di luar sekolah. 2uru se ara terus-menerus mengikuti kemajuan tiap kelompok dan memberikan bantuan jika diperlukan. d. Analisis dan sintesis Parasiswa menganalisis dan mensintesis berbagai in!ormasi yang diperoleh pada langkah * dan meren anakan agar dapat diringkaskan dalam suatu penyajian yang menarik di depan kelas. e. Penyajian hasil akhir #emua kelompok menyajikan suatu presentasi yang menarik dari berbagai topik yang telah dipelajari agar semua siswa dalam kelas saling terlibat dan men apai suatu perspekti! yang luas mengenai topik tersebut. Presentasi kelompok dikoordinir oleh guru.
a. ?/aluasi 2uru beserta siswa melakukan e/aluasi mengenai kontribusi tiap kelompok terhadap pekerjaan kelas sebagai suatu keseluruhan. ?/aluasi dapat men akup tiap siswa se ara indi/idu atau kelompok, atau keduanya. 1. Metode J$%sa'

Pada dasarnya, dalam model ini guru membagi satuan in!ormasi yang besar menjadi komponen-komponen lebih ke il. #elanjutnya guru membagi siswa ke dalam kelompok belajar kooperati! yang terdiri dari empat orang siswa sehingga setiap anggota bertanggungjawab terhadap penguasaan setiap komponen/subtopik yang ditugaskan guru dengan sebaik-baiknya.

#iswa dari masing-masing kelompok yang bertanggungjawab terhadap subtopik yang sama membentuk kelompok lagi yang terdiri dari yang terdiri dari dua atau tiga orang. #iswa-siswa ini bekerja sama untuk menyelesaikan tugas kooperati!nya dalam1 a* belajar dan menjadi ahli dalam subtopik bagiannyaF b* meren anakan bagaimana mengajarkan subtopik bagiannya kepada anggota kelompoknya semula. #etelah itu siswa tersebut kembali lagi ke kelompok masing-masing sebagai $ahli% dalam subtopiknya dan mengajarkan in!ormasi penting dalam subtopik tersebut kepada temannya. Ahli dalam subtopik lainnya juga bertindak serupa. #ehingga seluruh siswa bertanggung jawab untuk menunjukkan penguasaannya terhadap seluruh materi yang ditugaskan oleh guru. 0engan demikian, setiap siswa dalam kelompok harus menguasai topik se ara keseluruhan.
2. Metode Team Games Tournament (T(T)

Pembelajaran kooperati! model ;2; adalah salah satu tipe atau model pembelajaran kooperati! yang mudah diterapkan, melibatkan akti/itas seluruh siswa tanpa harus ada perbedaan status, melibatkan peran siswa sebagai tutor sebaya dan mengandung unsur permainan dan rein!or ement. Akti/itas belajar dengan permainan yang diran ang dalam pembelajaran kooperati! model ;2; memungkinkan siswa dapat belajar lebih rileks disamping menumbuhkan tanggung jawab, kerja sama, persaingan sehat dan keterlibatan belajar. Ada lima komponen utama dalam komponen utama dalam ;2; yaitu1 a. Penyajian kelas Pada awal pembelajaran guru menyampaikan materi dalam penyajian kelas, biasanya dilakukan dengan pengajaran langsung atau dengan eramah, diskusi yang dipimpin guru. Pada saat penyajian kelas ini siswa harus benar-benar memperhatikan dan memahami materi yang disampaikan guru, karena akan membantu siswa bekerja lebih baik pada saat kerja kelompok dan pada saat game karena skor game akan menentukan skor kelompok. b. -elompok -elompok biasanya terdiri dari ( sampai 4 orang siswa yang anggotanya heterogen dilihat dari prestasi akademik, jenis kelamin dan ras atau etnik. @ungsi kelompok adalah untuk lebih mendalami materi bersama teman kelompoknya dan lebih khusus untuk mempersiapkan anggota kelompok agar bekerja dengan baik dan optimal pada saat game. . Game Game terdiri dari pertanyaan-pertanyaan yang diran ang untuk menguji pengetahuan yang didapat siswa dari penyajian kelas dan belajar kelompok. -ebanyakan game terdiri dari pertanyaan-pertanyaan sederhana bernomor. #iswa memilih kartu bernomor dan men oba menjawab pertanyaan yang sesuai dengan nomor itu. #iswa yang menjawab benar pertanyaan itu akan mendapat skor. #kor ini yang nantinya dikumpulkan siswa untuk turnamen mingguan. d. ;urnamen Biasanya turnamen dilakukan pada akhir minggu atau pada setiap unit setelah guru melakukan presentasi kelas dan kelompok sudah mengerjakan lembar kerja. ;urnamen pertama guru membagi siswa ke dalam beberapa meja turnamen. ;iga siswa tertinggi prestasinya dikelompokkan pada meja 9, tiga siswa selanjutnya pada meja 99 dan seterusnya. e. ;eam recognize &penghargaan kelompok*

2uru kemudian mengumumkan kelompok yang menang, masing-masing team akan mendapat serti!ikat atau hadiah apabila rata-rata skor memenuhi kriteria yang ditentukan. ;eam mendapat julukan $Super Team% jika rata-rata skor (4 atau lebih, $Great Team% apabila rata-rata men apai (=-(4 dan $Good Team% apabila rata-ratanya 3=-(=.
3. Model Student Teams Achievement

ivisions ()TAD) #iswa dikelompokkan se ara heterogen kemudian siswa yang pandai menjelaskan anggota lain sampai mengerti. Dangkah-langkah1 a. Membentuk kelompok yang anggotanya ( orang se ara heterogen & ampuran menurut prestasi, jenis kelamin, suku, dll.*. b. 2uru menyajikan pelajaran. c. 2uru memberi tugas kepada kelompok untuk dikerjakan oleh anggota kelompok. Anggota yang tahu menjelaskan kepada anggota lainnya sampai semua anggota dalam kelompok itu mengerti. d. 2uru memberi kuis / pertanyaan kepada seluruh siswa. Pada saat menjawab kuis tidak boleh saling membantu. . Memberi e/aluasi. !. Penutup.
1. Model !"amples Non !"amples

!amples Non !amples adalah metode belajar yang menggunakan ontoh- ontoh. Contohontoh dapat dari kasus / gambar yang rele/an dengan -0. Dangkah-langkah1 a. 2uru mempersiapkan gambar-gambar sesuai dengan tujuan pembelajaran. b. 2uru menempelkan gambar di papan atau ditayangkan lewat OCP. c. 2uru memberi petunjuk dan memberi kesempatan kepada siswa untuk memperhatikan/ menganalisis gambar. d. Melalui diskusi kelompok .-3 orang siswa, hasil diskusi dari analisa gambar tersebut di atat pada kertas. . ;iap kelompok diberi kesempatan memba akan hasil diskusinya. !. Mulai dari komentar / hasil diskusi siswa, guru mulai menjelaskan materi sesuai tujuan yang ingin di apai. ". -esimpulan.
1. Model #esson Study

"esson Study adalah suatu metode yang dikembangkan di >epang yang dalam bahasa >epangnya disebut #ugyokenkyuu. 9stilah lesson study sendiri di iptakan oleh Makoto +oshida. "esson Study merupakan suatu proses dalam mengembangkan pro!esionalitas guru-guru di >epang dengan jalan menyelidiki/ menguji praktik mengajar mereka agar menjadi lebih e!ekti!.
2. Metode ce amah

Metode eramah adalah penyajian pelajaran oleh guru dengan ara memberikan penjelasan se ara lisan kepada siswa. Penggunaan metode eramah sangat tergantung pada kemampuan guru. Cal ini karena metode eramah mudah disajikan dan tidak banyak memerlukan media.
3. Metode tan*a ja'ab

Metode tanya jawab adalah ara penyampaian suatu pelajaran melalui interaksi dua arah dari guru kepada siswa atau dari siswa kepada guru agar diperoleh jawaban kepastian materi melalui jawaban lisan guru atau siswa. 0alam metode tanya jawab, guru dan siswa sama-sama akti!. #iswa dituntut untuk akti! agar mereka tidak tergantung pada keakti!an guru.
4. Metode Demonst as$

0emonstrasi adalah ara penyajian pelajaran dengan memperagakan dan mempertunjukkan pada siswa tentang suatu proses, situasi atau benda tertentu yang sedang dipelajari baik dalam bentuk sebenarnya maupun dalam bentuk tiruan yang dipertunjukkan oleh guru atau sumber belajar lain yang ahli dalam topik bahasan yang harus didemonstrasikan.
5. Metode D$s!+s$

Metode diskusi adalah ara meme ahkan masalah yang dipelajari melalui urun pendapat dalam diskusi kelompok. 0alam pembelajaran dengan metode diskusi ini makin lebih memberi peluang pada siswa untuk terlibat se ara akti! dalam pembelajaran walaupun guru masih menjadi kendali utama.
6. Metode )$m+las$

#imulasi adalah pembelajaran untuk menguasai konsep atau keterampilan melalui kegiatan atau latihan dalam situasi tiruan. ,. Metode Pembe $an t+%as Pemberian tugas adalah metode pembelajaran untuk menguasai materi pelajaran melalui pemberian tugas-tugas yang harus diselesaikan siswa baik se ara indi/idual maupun se ara kelompok. #etiap metode pembelajaran dibahas menurut pengertian, tujuan, alasan penggunaan, kekuatan dan kelemahannya, ara mengatasi kelemahan, dan langkah-langkah pelaksanaan pembelajaran. -. Metode Ke ja !elom&o! Metode -erja kelompok adalah metode pembelajaran yang dipilih guru untuk menguasai materi pelajaran yang harus diselesaikan oleh siswa se ara kelompok.
9. Metode Ka *a '$sata

Metode -arya wisata adalah metode pembelajaran yang dilakukan untuk mempelajari materi pelajaran dengan ara mengunjungi se ara langsung tempat dimana materi pelajaran itu berada. 1..Metode Penem+an Metode Penemuan adalah prosedur pembelajaran yang mementingkan pembelajaran perorangan, manipulasi objek, dan per obaan sebelum sampai kepada generalisasi. #etiap metode pembelajaran dibahas menurut pengertian, tujuan, alasan penggunaan, kekuatan dan kelemahannya, ara mengatasi kelemahan, dan langkah-langkah pelaksanaan pembelajaran. 11.Metode E!s&e $men Metode ?ksperimen adalah prosedur pembelajaran yang memungkinkan siswa melakukan per obaan untuk membuktikan sendiri sesuatu pertanyaan atau hipotesis yang dipelajari. 1/.Metode Pembelaja an 0n$t

Metode Pembelajaran Anit adalah prosedur pembelajaran dimana siswa dan guru mengarahkan segala kegiatannya pada peme ahan suatu masalah yang dipelajarinya melalui berbagai segi yang berhubungan sehingga peme ahannya se ara keseluruhan dan bermakna. 11.Metode Pembelaja an den%an Mod+l Metode Pembelajaran dengan Modul adalah prosedur pembelajaran yang dilakukan dengan menyiapkan suatu paket belajar yang berisi satu satuan konsep tunggal bahan pembelajaran untuk dipelajari sendiri oleh siswa dan jika ia telah menguasainya baru boleh pindah ke satuan paket belajar berikutnya.

PRAKT"K PEMBELAJARAN DEN(AN MEN((0NAKAN ANEKA MODEL2 )TRATE("2 DAN METODE '. ..
3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10.

''. '..
13.

'(. '4. 'E. '). ':. '8. .=. .'. ... .3. .(. .4. .E. .).

Metode 0ebat Metode Role Playing Metode Peme ahan Masalah &Problem Solving* Metode Ceramah Metode 9nkuiri Metode ;anya jawab Metode 0emonstrasi Metode 0iskusi Metode #imulasi Metode Pemberian tugas Metode -erja kelompok Metode -arya "isata Metode Penemuan Metode ?ksperimen Metode Pembelajaran Anit Metode Pembelajaran dengan Modul Pembelajaran -ontekstual Pembelajaran ;ematik #trategi Pembelajaran ?kspositorik #trategi Pembelajaran Ceuristik #trategi Pembelajaran 0edukti! #trategi Pembelajaran 9ndukti! #trategi Pembelajaran ;ertutup #trategi Pembelajaran ;erbuka #trategi Pembelajaran 9ndi/idual #trategi Pembelajaran -elompok -e il

.:. #trategi Pembelajaran -lasikal 29. Pembelajaran Berdasarkan Masalah 30. $ooperative Script 31. Picture and Picture 32. Numbered Heads Together 33. -epala Bernomor #truktur 34. Artikulasi 35. Mind Mapping 36. Make a mat h &men ari pasangan* 37. ;hink Pair and #hare 38. ;alking #ti k 39. Bertukar Pasangan 40. #nowball throwing 41. #tudent !a ilitator and eGplaining 42. Course ,e/iew Coray 43. ?Gplisit instru tion 44. Cooperati/e 9ntegrated ,eading and Composition &C9,C* 45. 9nside H Outside Cir le &Dingkaran -e il H Dingkaran Besar* 46. ;ebak -ata 47. "ord #Iuare 48. # ramble 49. ;ake and 2i/e 50. Con ept #enten e 51. Complete #enten e 52. ;ime ;oken 53. -eliling -elompok 54. ;ari Bambu 55. 0ua ;inggal 0ua ;amu &;wo #tay ;wo #tray* 56. Metode 9n/estigasi -elompok &Group Investigation% 57. Metode >igsaw 58. Metode Team Games Tournament &;2;* 59. Model Student Teams &chievement 'ivisions &#;A0* 60. Model !amples Non !amples 61. Model "esson Study http1//www.ebookpp. om/pe/penger tian-metode-pembelajaran-do .html

COB;OC -;9 BAB 9P?B0ACADAAB '.'.Datar Belakang Pendidikan bagi kehidupan umat manusia merupakan kebutuhan mutlak yangharus dipenuhi sepanjang hayat. Pendidikan merupakan sektor paling pentingdalam pembangunan nasional dan dijadikan sebagai andalan untuk ber!ungsis e m a k s i m a l m u n g k i n dalam upaya meningkatkan kualitas hidup 9ndonesia.0engan kata lain, p e n d i d i k a n m e r u p a k a n w a h a n a p e n t i n g u n t u k m e m b a n g u n potensi manusia. Pada akhirnya akan membantu manusia meningkatkan sumber daya pembangunan .A n t u k m e n a p a i h a l t e r s e b u t , p e n y e l e n g g a r a a n p e n d i d i k a n terutama untuk tenaga kesehatan pro!esional harus memiliki beberapa /ariabel p e n t i n g y a i t u diantaranya input & t e n a g a k e p e n d i d i k a n , m a h a s i s w i , s a r a n a prasarana*, proses &kurikulum dan penatalaksaan program* dan out put &lulusany a n g b e r k u a l i t a s * s e s u a i d e n g a n t u n t u t a n p e l a y a n a n y a n g d i h a r a p k a n o l e h masyarakat &.* .# e s u a i d e n g a n s a l a h s a t u / a r i a b e l d i a t a s , j e l a s m a h a s i s w i d i t u n t u t u n t u k menjadi lulusan berkualitas. Antuk menjadi lulusan berkualitas, dalam proses pendidikan salah satunya dapat dilihat dengan penguasaannya terhadap materi.. yang diajarkan. Penguasaan kemudian ditunjukan dengan prestasi belajarnya.Prestasi belajar sendiri merupakan wujud hasil yang diperoleh dari suatu akti/itasy a n g t e l a h d i l a k u k a n s e l a m a b e r a d a d a l a m a k t i / i t a s p e m b e l a j a r a n . P r e s t a s i belajar di sekolah sangat dipengaruhi oleh kemampuan umum kita &3* .Prestasi belajar dilihat pada saat dilakukan pengujian pada mata kuliah yang berhubungan. Antuk melihat penguasaan mahasiswa, maka dalam pendidikankebidanan terdapat mata kuliah yang menga u pada kurikulum 0999 -ebidanan&berdasarkan #- Menteri -esehatan Bo. C-.==.=E...(.'4:3 ;ahun .==.*. 0alamk u r i k u l u m t e r s e b u t , t e r d a p a t M a t a k u l i a h i n t i k e b i d a n a n y a n g s e h a r u s n y a dikuasai oleh mahasiswi sebagai alon bidan. Mata kuliah tersebut adalah Askeb9, Askeb 99, Askeb 999, Askeb 9J, Askeb J, Asuhan Beonatus, Bayi dan Balita,-esehatan ,eproduksi, Pelayanan -B, 0okumentasi -ebidanan, P-&Praktik - l i n i k - e b i d a n a n * , - o n s e p - e b i d a n a n , ? t i k a P r o ! e s i , - o m u n i k a s i d a n -onseling, Mutu Dayanan -ebidanan, Metoda Penelitian, dan -;9 &-arya ;ulis9 l m i a h * . M a t a k u l i a h t e r s e b u t k e m u d i a n d i j a b a r k a n d a l a m k o m p e t e n s i berdasarkan peran dan !ungsinya sebagai bidan &.* .0i sisi lain, >ika pengetahuan tersebut baik, apakah sikap mahasiswi terhadap pro!esinya baikK 0alam realitasnya, mahasiswi kebidanan harus memiliki sikapyang baik terhadap pro!esinya, karena dia akan menjadi seorang bidan. Apabila33

sikap terhadap pro!esinya baik, maka dia akan enderung men intai pro!esinyakarena sikap umumnya sulit untuk dirubah &4* .M e n u r u t s u r / e y y a n g d i l a k u k a n o l e h 9 B 9 , t e r a t a t h i n g g a s a a t i n i terdapatsekolah kebidanan berjenjang diploma 3 berjumlah '.=. 0i -ota B a n d u n g sendiri, terdapat sekitar E sekolah kebidanan jenjang 0999 &.=* , salah satunya yaitu#;9-es 0harma Cusada Bandung.# e k o l a h ; i n g g i - e s e h a t a n 0 h a r m a C u s a d a m e r u p a k a n # e k o l a h ; i n g g i -esehatan yang memiliki jurusan kebidanan di dalamnya. >urusan -ebidanan itus e n d i r i m e m i l i k i . p e n g g o l o n g a n kelas besar yaitu kelas reguler dan kelask a r y a w a n . B e r b e d a d e n g a n k e l a s k a r y a w a n y a n g t e l a h m e n j a d i b i d a n sebelumnya, kelas reguler ini merupakan lulusan dari #MA. ;entu saja dengank u l i a h n y a m a h a s i s w a k e l a s r e g u l e r t e r s e b u t k e j u r u s a n k e b i d a n a n , m e r e k a nantinya ingin menjadi orang yang sukses di masa yang akan datang. #elamamereka mengikuti proses perkuliahan, mereka bersaing agar memiliki prestasi b e l a j a r yang baik. 0iharapkan, dengan nilai yang baik, akan lebih p a h a m mengenai dunia kebidanan itu sendiri.C a l i n i s e s u a i d e n g a n J i s i 0 9 9 9 - e b i d a n a n # ; 9 - e s 0 h a r m a C u s a d a y a i t u bahwa mereka ingin menghasilkan bidan yang kompeten, sesuai perkembangan9P;?-, berjiwa entrerpreneur , serta berdaya saing tinggi pada ;ahun .='4.A n t u k m e n j a d i b i d a n y a n g k o m p e t e n s e s u a i d e n g a n / i s i t e r s e b u t , m a k a (( lulusannya diharapkan memiliki ke intaan tinggi dengan pro!esinya dan hal itud i t u n j u k a n d e n g a n s i k a p n y a k e p a d a p r o ! e s i n y a . B a m u n b e r d a s a r k a n /oting,sekitar E=L mahasiswi semester J bersekolah di #;9-es 0harma C u s a d a Bandung berdasarkan kehendak orangtua.Cal ini menimbulkan ketertarikan penulis untuk melakukan penelitian inidengan judul $Cubungan Penguasaan Mata -uliah 9nti -ebidanan dengan #ikap;erhadap Pro!esi Bidan di #;9-es 0harma Cusada Bandung%. '...,umusan Masalah Adakah hubungan antara penguasaan mata kuliah inti kebidanan dengan sikapterhadap pro!esi bidan di #;9-es 0harma Cusada Bandung . '.3.;ujuan '.3.'. ;ujuanAmum Antuk mengetahui hubungan antara penguasaan mata kuliah intikebidanan dengan terhadap pro!esi bidan di #;9-es 0harma C u s a d a Bandung . '.3...;ujuan -husus '* Antuk mendapatkan gambaran penguasaan mata kuliah inti kebidanandi #;9-es 0harma Cusada Bandung .44 .* Antuk mendapatkan gambaran sikap terhadap pro!esi bidan di #;9-es0harma Cusada Bandung . 3*

Antuk mengetahui adakah hubungan antara penguasaan mata kuliahinti kebidanan dengan sikap terhadap pro!esi bidan di #;9-es 0harmaCusada Bandung . '.(.Man!aat '* Bagi 9nstitusi Merupakan sumbangan pemikiran penyusunan program pendidikan terutamad a l a m hubungan penguasaan mata kuliah inti kebidanan dengan s i k a p terhadap pro!esi bidan. .* Bagi Masyarakat 0apat menambah pengetahuan atau wawasan khususnya mengenai d u n i a pendidikan kebidanan. 3* Bagi Penulis 0apat memberikan pengalaman, menambah wawasan dan p e n g e t a h u a n khususnya mengenai hubungan penguasaan mata kuliah inti k e b i d a n a n dengan sikap terhadap pro!esi bidan.EE '.4.-erangka Pemikiran Penguasaan mata kuliah inti kebidanan adalah memiliki si!at paham atausanggup menguasai pengetahuannya yang dalam hal ini yaitu pengetahuan dalam bidang kebidanan. Pengetahuan tersebut terdapat dalam mata kuliah pokok ataumata kuliah wajib sebuah institusi kebidanan.Mata kuliah inti kebidanan adalah berbagai mata kuliah yang merupakan salahsalah satu tubuh pengetahuan kebidanan & Body o! Midwi!ery -nowledge * yaituilmu kebidanan yang harus dikuasai mahasiswi kebidanan sebagai seorang alon bidan. 9lmu kebidanan adalah dasar dari berbagai kompetensi atau kemampuanyang dimiliki oleh bidan &E* . 9lmu kebidanan tersebut antara lain adalah1'* 0asar-dasar -ebidanan &Perkembangan -ebidanan, registrasi, dan organisasi pro!esi dan peran !ungsi bidan*.. * ; e o r i d a n m o d e l k o n s e p t u a l k e b i d a n a n 3* #iklus -ehidupan wanita(* ?tika dan etiket kebidanan4 * Pengantar -ebidanan Pro!esional &konsep kebidanan, de!inisi dan l i n g k u p kebidanan dan manajemen kebidanan*E* ;eknik dan prosedur asuhan) * A s u h a n - e b i d a n a n d a l a m k a i t a n k e s e h a t a n r e p r o d u k s i & b e r d a s a r k a n s i k l u s hidup kehidupan manusia dan wanita*)) :* ;ingkat dan jenis pelayanan kebidanan8* Degislasi kebidanan'=* Praktik -linik -ebidanan0i dalam kenyataannya, ilmu kebidanan yang merupakan mata kuliah intik e b i d a n a n tersebut kemudian dikelompokan menjadi M-B &Mata k u l i a h -eahlian Berkarya* dan MPB &Mata kuliah Perilaku Berkarya*. B e r d a s a r k a n -urikulum Basional Pendidikan 0999 -ebidanan ;ahun .==., mata kuliah intikebidanan tersebut adalah &., '(* 1.AM-B &Mata kuliah -eahlian Berkarya* '* Askeb 9 &Asuhan -ebidanan -ehamilan*, .*

Askeb 99 &Asuhan -ebidanan Persalinan*, 3* Askeb 999 &Asuhan -ebidanan Bi!as*, (* Askeb 9J &asuhan -ebidanan Patologi*, 4* Askeb J &Asuhan -ebidanan -omunitas*, E* Asuhan Beonatus, Bayi dan Balita, )* -esehatan ,eproduksi, :* Pelayanan -B &-eluarga Beren ana*, 8* 0okumentasi -ebidanan, '=* Praktik -linik -ebidanan.:: Pages :' to :. are not shown in this pre/iew.

Bab )em+a 3 Da4ta P+sta!a 0ownload this 0o ument !or @reePrintMobileColle tions,eport 0o ument Re&o t th$s doc+ment5 Please tell us reason&s* !or reporting this do ument Top of Form
75610d8d2db953 doc

#pam or junk Porn adult ontent Cate!ul or o!!ensi/e 9! you are the opyright owner o! this do ument and want to report it, please !ollow these dire tions to submit a opyright in!ringement noti e. ,eport Can el ;his is a pri/ate do ument. Bottom of Form

"n4o and Rat$n% ,eads1 '3,(4: Aploaded1 =(/=3/.==8 Category1 (ncategorized) ,ated1
4.16667 5 false false 0

&E ,atings* Copyright1 Attribution Bon- ommer ial arie wardana )ha e 3 Embed Related Doc+ments Pre/iousBeGt '.

p.

p.

p. ..

p.

p.

p. 3.

p.

p.

p. (.

p.

p.

p. 4.

p.

p.

p. E.

p.

p.

p. ).

p.

p.

p. :.

p.

p.

p. 8.

p.

#.

Anda mungkin juga menyukai