Anda di halaman 1dari 34

LAPORAN KULIAH LAPANGAN GEOLOGI

OLEH KELOMPOK : 6 NAMA : 1 .DARIUS UMBU BAGA 2 .KRISTIANUS BANU

JURUSAN FISIKA FAKULTAS SAINS DAN TEKNIK UNIVERSITAS NUSA CENDANA KUPANG

2012
BAB I
Pedahuluan
A. LATAR BELAKANG
Mempelajari segala fenomena-fenomena di alam sangatlah menarik. Bumi memiliki karakteristik dan keistimewaan yang tidak akan pernah selesai untuk dipelajari karena bumi selalu mengalami perubahan secara terus-menerus sehingga memberi pengetahuan yang baru lagi. Perubahan-perubahan yang terjadi ini mengakibatkan relief bumi disetiap tempat tidak sama. Hal ini bisa disebabkan oleh proses endogen atau proses eksogen. Proses-proses seperti gempa bumi, gunung meletus, pelapukan, erosi, banjir dan beberapa kejadian alam lainnya merupakan contoh-contoh bahwa bumi terus berubah. Dengan mengetahui jenis-jenis batuan, topografi dan geomorfologi suatu daerah maka kita dapat memprediksi bagaimana proses daerah tersebut dan bahkan kita bisa belajar untuk mempelajari keadaan suatu daerah yang belum diketahui berdasarkan parameter-parameter yang ada tersebut. Keuntungan lain dari mempelajari geologi yaitu kita dapat mengetahui potensi-potensi apa saja yang dimiliki oleh suatu daerah sehingga ada tindak lanjut yang dapat dilakukan pemerintah daerah untuk memajukan dan mensejahterakan masyarakatnya. Melihat dari uraian diatas, Jurusan Fisika Fakultas Sains Dan Teknik membuat satu mata kuliah yang berhubungan dengan studi di atas yaitu dengan melakukan kuliah lapangan Geologi. Kuliah Lapangan ini dilakukan di desa bosen, Kecamatan Amanuban barat, Kabupaten Timor Tengah Selatan yang bertujuan untuk mempraktekkan pelajaran yang sudah diterima dan untuk mengetahui potensi yang dimiliki daerah ini sehingga dapat memberi masukan yang baik kepada masyarakat. Berdasarkan uraian di atas maka penulis terdorong untuk melakukan survei di lokasi yang masih bersifat alami atau lokal dengan judul Survei Geologi di Desa bosen, Kecamatan amanuban barat, Kabupaten TTS

B.PERMASALAHAN
Permasalahan dalam penelitian ini yakni bagaimana penulis dapat : 1. Mengetahui keadan geologi permukaan di daerah kuliah lapangan. 2. Mengetahui pola pelapisan batuan yang terdapat pada lokasi kuliah lapangan. 3. Mengetahui keadaan geomorfologi lokasi kuliah lapangan 4. Memetakan topografi di lokasi kuliah lapangan

C. METODE PENULISAN
Dalam penulisan ini metode yang digunakan penulis yaitu metode survei dan sampling. Survei dilakukan pada tanggal 20 21 oktober 2012 dengan mengambil sampel di daerah penelitian.

D.TUJUAN PENELITIAN
1. 2. 3. Mengetahui geomorfologi lokasi kuliah lapangan Mengetahui stratigrafi lokasi kuliah lapangan Mengetahui geologi struktur lokasi kuliah lapangan

4.

Membuat peta lokasi kuliah lapangan

E.ALAT-ALAT SURVEI
Peralatan yang digunakan : 1. GPS (Global Positioning System) 2. Loop 3. Palu 4. Linggis 5. Air Sir

6. Kompas

7. Kamera digital 8. Pencil/pulpen

F.MANFAAT PENELITIAN
1. Melatih mahasiswa dalam penentuan geomorfologi, stratigrafi, dan struktur geologi suatu daerah penelitian. 2. Melatih mahasiswa untuk memetakan suatu daerah yang berpotensi dengan struktur geologinya. 3. Mengembangkan ilmu pengetahuan yaitu sebagai bahan informasi dalam penelitian geologi. 4. Masyarakat, dapat mengetahui potensi daerahnya untuk dikembangkan demi kesejahteraan masyarakat di daerah tersebut..

G.PROSES PENGUKURAN DILAPANGAN


1. Survei lokasi kuliah lapangan. Dalam melakukan survei ini dibutuhkan peta wilayah ( peta kondisi) 2. Menentukan lokasi penelitian 3. Menentukan titik-titik yang diukur untuk diambil datanya (posisi lintang, bujur dan ketinggian) 4. Pengambilan data dimulai dari Base Camp menuju ke lokasi penelitian dengan menggunakan GPS dan Kompas 5. Pengamatan geomorfologi, stratigrafi, geologi struktur dan petrologi lokasi penelitian

BAB II 1.Dasar teori

Batuan beku

Batuan beku sudah banyak dikenal orang dan juga sudah banyak digunakan dalam kehidupan sehari hari dari hal yang paling sederhana seperti pembuatan jalan sampai hal yang sangat rumit seperti pembuatan gedung megah.Tetapi hanya sedikit sekali orang yang mengetahui asal kejadian dari batuan beku . Batuan beku adalah batuan yang terjadi dari pembekuan larutan silica cair adn pijar atau magma 1.Pembagian genetik batuan beku Penggolongan ini berdasarkan genesa atau tempat terjadinya dari batuan beku ,pembagian batuan ini merupakan pembagian awal sebelum dilakukan penggolongan batuan lebih lanjut ,pembagian batuan beku adalah sebagai berikut : a. Batuan ekstrusi b. Batuan intruksi Batuan ekstrusi Kelompok batuan ekstrusi terdiri dari semua material yang di keluarkan ke permukaan bumi baik di daratan ataupun dibawah permukaan lautmaterial ini mendingin dengan cepat ada yang berbentuk padat ,debu atau suatu larutan yanhg kental dan panas,cairan ini bisa disebut lava. Ada dua tipe magma intrusi yang pertama memiliki kandungan selika yang renda atau vikositas relatif rendah.sebagai contoh adalah lava basaltik yang sampai kepermukaan melalui celah dan setelah di permukaan mengalami pendinginan yang sangat cepat .biasanya lava basaltik memiliki sifat sangat cair .bila sampai ke permukaan akan menyebar dengan daerah yang sangat luas Tipe kedua dari lava ini adalah bersifat asam yang memiliki kandungan silika yang tinggi dan viskositasrelatif tinggi dan terbentuk urat urat pusat ini akibat letusan gunung apidan berhubungan dengan lava sering terjadi akibat gunung api dimana terjadi pemecahan didalam blok batuan yang besar .Lapisan dari butiran halus berasal dari debu vulkanik,sedangkan campuran antara batuan dengan butiran halus yang sering berasosiasi dengan batuan vulkanik disebut dengan batuan piroklastik .

Batuan intrusi
Proses batuan beku sangat berbeda dengan kegiatan batuan vulkanik karna perbedaan dari tempat yang terbentuknya dari ke dua jenis ini .Tiga prisip dari tipe bentuk intrusi batuan beku ,bentuk dasar dari geometri adalah : a.bentuk tidak beraturan b.bentuk tabular c.bentuk pipa Dimana kontak antara batuan intrusi dengan batuan yang diintrusi atau daerah batuan bila sejajar dengan lapisan batuan maka tubuh intrusi ini disebut konkordan bila bentuk kontaknya kontras disebut diskordan atau memotong dari lapisan batuan. 1.Bentuk tidak beraturan pada umumnya berbentuk diskordan dan biasanya memiliki bentun yang jelas di permukaan bumi .penampang melintang dari tubu pluton (intrusi dengan bentuk tidak beraturan )memperlihatkan bentuk yang sangat besar kedalaan yang tidak diketahui batasnya .Bentuk tidak di permukaan memiliki luas sampai 100 sedang stok memiliki sifat yang sama dan hanya diukurannya yang jauh berbeda .Bentuk yang sangat besar adalah batuan asam dan menengah 2.intrusi berbentuk taburan mempunyai dua bentuk yang berbeda yaitu dike (retas) mempunyai bentuk diskordan dan sil mempunyai bentuk konkordan Dike adalah intrusi yang memotong bidang perlapisan pada batuan induk Sil dalah lempengan batuan beku yang diintrusikan diantara sepanjang lapisan bentuk sedimen dengan ketebalan dari beberapa mm sampai bebertapah kilometer .Penyebaran ke arah lateral sangat luas sedangkan penyebaran ke arah vertikal sangat kecil. 3.Bentuk pipa intrusi relatif memiliki tubuh yang kecil hanya pluton pluton diskordan bentuk yang kas dari grup ini adalah intrusi intrusi selinder atau pipa.Sebagian besar merupakan sisa dari korok suatu gunung api tua biasa di sebut vulkanik nek . Sedangkan vulkanik itu sendiri adalah sutu masa batuan beku yang berbentuk selinder kemungkinan berukuran besar tetapi kedalamannya tidak diketahui .masabatuan beku ini mengisi saluran gunung api. Vulkanik nek adalah sisa sisa gunung api

Struktur batuan beku


Struktur batuan beku adalah bentuk batuan beku bentuk batuan bekudalam skala yang besar.seperti lava bantal yang terbentuk di lingkungan air (laut). 1.struktur bantal Struktur bantal (pillow structure) adalah struktur yang dinyatakan pada batuan ekstrusitertentu yang dicirikan oleh masa yang berbentuk bantal .dimana ukuran dari bentuk lavalava ini pada umumnya antara 30 60 cm.biasanya jarak antara bantal berdekatan dan terisi oleh bahan bahan yang berkomposisi sama dengan bantal tersebut dan juga oleh sedimen sedimen klastik .karena adanya sedimen sedimen klastik ini maka struktur bantal dapat dianggap terbentuk dalam air dan umumnya terbentuk dilaut dalam 2.struktur visikular Didalam lava banyak terkandung gas gas yang segera dilepaskan setelah tekanan menurun .ini disebabkan perjalanan magma ke permukaan bumi .Keluarnya gas gas dari lava akan menghasilkan lubang lubang yang terbentuk bulat elip ,selinder ataupun tidak beraturan .Terak (scoria)adalah lava yang sebagin besar terdoiri dari lubang lubang yang tidak beraturan hal ini disebabkan lava tersebut sebagian besar mengandung gas gas sehingga sewaktu lava tersebut membeku membentuk rongga rongga yang dulu di tempati oleh gas . Biasanya dari aliran terdapat gelembung gelembung terbentuk selinder yang tegak lurus aliran lava .Hal ini dimen yang berada dibawahnya karena prosesisebabkan gas gas yang dilepaskan dari batuan sedimen yang barada dibawahnya karena proses pemanasan dari lava itu. 3.struktur aliran. Lava yang disembur tidak ada yang dalam keadaan homogen .dalam parjalanannya menuju ke permukaan selalu menjadi perubahan seperti komposisi,kadar gas,kekentalan,derajat kritalisasi.Ketidak homogenan lava menyebabkan terbenteknya struktur aliran lava dicerminkan dengan adanya goresan berupa garis garis yang sejajar perbedaan warna dan tekstur. Struktur aliran juga dapat di jumpat pada batuan dimana perlapisan perlapisan digambarkan dengan perbedaan perbedaan dalam komposisi atau tekstur dalam mineralnya .Struktur aliran dapat pula terbentuk sangat halus dan disebut tekstur aliran .dan untuk dap[at melihatnya diperlukan mikroskop ,foto 8 lembar memperlihatkan tekstur aliran pada batuan yang berupah pengarahan dari mineral mineral sepertiplagioklas.

4.struktur kekar Kekar adalah bidang bidang pemisahan yang terbuat dalam semua jenis batuan .Kekar biasanya disebabkan oleh proses pendinginan ,tetapi ada pula retake-retakan yang disebabkan oleh gerakan-gerakan dalam bumi yang berlaku sesudah batuan itu membeku.Retakan-retakan ada yang memotong sejajar dengan permukaan bumi dan menghasilkan struktur perlapisan ,sedangkan yang tegak lurus dengan permukaan bumi akan menghasilkan struktur bongkah .perlapisan ini pada umumnya akan makin tipis pada bagian yang mendekati permukaan bumi .Struktur ini disebabkan karna adanya pendinginan dan penyusutan yang merata dalam magma dan dicirikan dengan perkembangan empat,lima atau enam sisi prisma ,kemungkinan juga di potong oleh retakan yang melintang

Kelompok granit Phaneritik


Granit kelompok ini terdiri dari batuan pluton yang biasa disebut batolit dimana kenampakan dipermukaan bumisangat besar sedangkan kedalaman dari batuan ini tidak di ketahui dasarnya.Granit ini berbutir sangat kasar dengan kombinasi warna antara puth dengan abu-abu Tekstur batuan pada dasarnya adalah holokristalin hipidiomorpikdan equigranular.penoksis yang besar dari ortoklas kadang-kadang kelompok granit ini memiki tekstur porpiri.dalam jumlah yangh sangat kecil kita akan dapatkan dalam tubuh granit Struktur yang biasa terdapat di batuan granit adalah struktur join yang terbagi dalam tiga kelompok : struktur blog yang berbentuk kubus diakibatkan oleh proses konsolidasi akibat proses pelapukan

Aphanitik
Kelompok nbatuan ini terdiri dari batuan ekstrusi yang berupa lava dan batuan intrusi yang berupa dike . Kenampakan di lapangan batuan lava ini berupa aliran dengan ketebalan yang bervariasi dan penyebaran yang luas . Tekstur aliran dikarnakan perjalanan magma asal ke permukaan bumi dan kemudian menyebar kesegalah arah .

Kelompok syenit
Phaneritik Syenit biasa terdapat sebagai stok dan boss ,tidak perna ditemukan sebagai tubuh yang besar seperti batolit dari granit .Terbentuknya tubuh syenit biasa berasosiasi dengan granit sebagai fasies tipis . Tekstur yang biasa di temukan adalah equigranular,holokristalin ,paneritik dan batuan plutonik .Butiran Kristal cukup besar hal ini terlihat sebagai pegmatik . Komposisi mineralogy dan kimia bila di bandingkan dengan granit maka syenit memperlihatkan kandungan alkali ke silica lebih tinggi ,ini disebabkan oleh berlimpanya mineral alkali feldspar

Aphanitik disebut srakit Batuan kelompok ini biasanya terjadi sebagai aliran lava yang meliputi daera yang luas ,juga terdapat sebagai korok vulkanik yang bertekstur porpiritik Tekstur batun srakit seperti tekstur porpiritik dengan fenokris berjumlah lebih banyak dari pada madsa dasar dari mikrokritalin yang sulit untuk diidentifikasikan . Struktur join banyak terdapat di batuan kelompok ini sedangkan struktur vesicular biasanya terdapat atas permukaan dari suatu aliran Komposisi mineral dari mineral utama terdiri dari potassium feldspar dari jenis sanidin ,ortoklas dan mikrolin ,plagioklas ,biotit,hornblende dan augit. Kelompok diorite

Phaneritik Kelompok diorite ini bila bertekstur phaneritik disebut dan bila aphanitik disebut andesit .kelompok ini berada di tengah antara kelompok batuan asam dan kelompok batuan basa .sehingga komposisi kimia ataupun mineralogi berada ditengah dari kedua kelompok itu Diorit terdapat sebagai stok dike ataupun silljuga sebagian kecil berasosiasi dengan intrusi yang besar dari batuan asam atau basa Tekstur dari diorite adalah hokokristalin ,equigranular dan phaneritik.Dan banyak pula yang berstektur porpiritik dengan ponokris berbentuk euhendral. Komposisi mineralogy dimana menyusun mineral utama adalah plagioklas dari jenis oligklas Andesin dan hornblende.Bila terdapat mineral augit memberikan bahwa batuan itu sedikit bersifat basa ,sedangkan nineral ortoklas mencerminkan batuan tersebut bersifat Asam.Mineral pengiringnya yaitu kuarsa bias terdapat agak banyak dan bias tidak terdapat sama sekali,dan mineral lainnya ialah sphen,apatit dan magnetit. Aphanitit Andesit banyak terdapat berbagai lava ,tetapi juga terJadi sebagai intrusi sekunder ,seperti sebagai dike.Gunung api di jawa pada umumnya bersifat Andesit.

Tekstur sari batuan Andesit biasanya porpiritik dengan ponokris yang euhedral,sedangkan masa dasar biasanya mikrokristlin sampai kacaan.Tekstur aliran terjadi dari partikel didalam porpiritik dimana plageoplas dikelilingi oleh barisan paralel.Komposisi mineralogy dari batuan andesit sama dengan batuan deorit,dimana pada andesit lebih banyak kuarsa dan plageoklas dari jenis andesine. Penokris dari plageoklas dan masa dasar dari biotichorblender,piroksen dan mikrolitplagioklas. Komposisi kimia dari batuan andesit tidak banyak berbeda dengan diorit. Kelompok gabro Phaneritik Gabro dapat terbentuk sebagai lakolit,stok,dike dan sill,dan biasanya sebagai batuan plutonik.kelompok ini memiliki beberapa nama batuan berdasarkan mineral yang di kandungi. Tekstur yang biasa terdapat adalah tekstur equigranular,holokristalin,phaneritk dan pegmatik.Dimana butiran Kristal berukuran kasar-kasar . Struktur yang berkembang pada umumnya struktur massif dan system join.struktur aliran terlihat dari mineral feldspar dengan arah lineasi yang subparalel.didalam sayatan tipis ada hal menarik dari reaksi rim dan biasanya struktur korona .hal ini disebabkan perbedaan komposisi mineral yang mengelilingi dari pusat. Komposisi mineralogy dan kimia dari gabro adalah batuan basa dimana presentase silika relative rendah,sedangkan presentase besi,magnesium relative sangat tinggi,dan sodium dan potassium sangat rendah.mineral plageoklas dan mineral feromagnesia lebih banyak mengandung kalsium dibandingkan dengan kelompok batuan sebelumnya Kandungan mineralogy seperti mineral plagioklas dari jenis labrodorit,anortit,sedangkan yang terbanyak terdapat adalah dari jenis labradorit.mineral feromagnesia dari piroksen dari jenis orto piroksen maupun klino piroksen (augit).mineral olevin jarang sekali didapatkan dalam keadaan segar ,pada um umnya mengalami alterasi.bila terdapat mineral ini dalam batuan gabro maka penamaan batuan tersebut menjadi olivin gabro.sebagai mineral pengiri seperti magnetit,ilmenit,apatit,biotit,kromit,dan spinel dimana jumlah mineral-mineral tersebut sangat kecil. Aphanetik Batuan aphanetik dari kelompok gabro disebut basal.basal bagian besar terbentuk sebagai lava pada saat sekarang .Bentuk yang paling banyak berupa lembaran di permukaan bumi dan mendominasi dari batuan beku yang berhubungan dengan sabuk orogenik (orogenic belt).penyebaran dari lava basal sangat luas sekali bahkan sampai 200,000mil persegi dan dengan ketebalan 6000 ft. Tekstur yang paling banyak pada basal adalah holokristalin juga terdapat kacaan . Struktur yang banyak terdapat pada saat sekarang adalah struktur aliran,sebagai contoh lava dari gunung. Komposisi mineralogi dan kimiawi dari basal banyak kesamaannya dengan gabro teruta didalam komposisi kimia.

Batuan sedimen
Batuan sedimen adalah batuan yang terbentuk dari pecahan atau hasil abrasi dari sedimen, batuan beku, metamorf yang tertransport dan terendapkan kemudian terlithifikasi. Ada dua tipe sedimen yaitu: detritus dan kimiawi. Detritus terdiri dari partikel-2 padat hasil dari pelapukan mekanis. Sedimen kimiawi terdiri dari mineral sebagai hasil kristalisasi larutan dengan proses inorganik atau aktivitas organisme. Partikel sedimen diklasifikasikan menurut ukuran butir, gravel (termasuk bolder, cobble dan pebble), pasir, lanau, dan lempung. Transportasi dari sedimen menyebabkan pembundaran dengan cara abrasi dan pemilahan (sorting). Nilai kebundaran dan sorting sangat tergantung pada ukuran butir, jarak transportasi dan proses pengendapan. Proses litifikasi dari sedimen menjadi batuan sedimen terjadi melalui kompaksi dan sementasi. Batuan sedimen dapat dibagi menjadi 3 golongan: 1. Batuan sedimen klastik terbentuk dari fragmen batuan lain ataupun mineral 2. Batuan sedimen kimiawi terbentuk karena penguapan, evaporasi 3. Batuan sedimen organic terbentuk dari sisa-sisa kehidupan hewan/ tumbuhan Klasifikasi batuan sedimen klastik adalah berdasarkan besar butirnya, oleh karenanya digunakan skala Wentworth. Sedangkan untuk klasifikasi batuan sedimen kimiawi dilakukan berdasarkan matriks maupun fragmennya dengan klasifikasi dari Dunham, Embry-Klovan. PEMBENTUKAN BATUAN SEDIMEN

Batuan sedimen adalah batuan yang terjadi karena pengendapan materi hasil erosi atau pelarutan. Jadi asalnya dari batuan yang sudah ada, baik batuan beku, batuan metamorf yang mengalami pelapukan, terkikis, tersangkut kemudian diendapkan ditempat lain, sehingga mengalami proses sementasi dan litifikasi menjadi batuan sedimen yang keras. Sedimen akan menjadi batuan sedimen melalui proses pengerasan atau pembatuan yang melibatkan : a. Pemampatan (Compaction) b. Penyimenan (Cementation) c. Penghabluran semula (Recrystallization) terutamanya sedimen karbonat)

2.1.1 Pemampatan (compaction) Pemampatan menyebabkan butiran sedimen akan tertekan semasa tertimbus. Susunan butiran akan tersusun semula dengan lebih padat. Jika banyak partikal yang lembut seperti syal, sedimen lebih mudah mengalami pemampatan. Akibat daripada pemampatan, lapisan menjadi lebih nipis, porositi berkurangan, terutama dalam sedimen lumpur terrigenus. Pengurangan porositi dan kehilangan air mencapai 60-80%. Air akan mengalir ke kawasan yang berketelapan tinggi seperti pasir, dan akan memain perana penting dalam pelarutan dan pemendapan kimia dalam pasir. Setelah tersusun semula, pemampatan yang terterusan menyebabkan butiran bersentuhan satu sama lain. Tempat sentuhan mengalami tekanan yang tinggi dan perubahan fizikal berlaku, seperti proses larutan tekanan (pressure solution). Silika yang terlarut akan masuk dalam rongga antara butiran dan boleh membentuk simen. 2.1.2 Penyimenan (cementation) Penyimenan merupakan proses dimana mineral baru yang berasal daripada cairan rongga (pore fluids) akan terbentuk/termendap di permukaan butiran atau berlakunya tumbuhtambah atau tumbuh-lampau atau pertumbesaran (overgrowths) mineral yang sedia ada. Jenis simen yang utama ialah kuarza dan kalsit. Simen akan mengikat butiran menyebabkan sedimen menjadi batu. Penyimenan biasanya berlaku diperingkat pertengahan diagenesis. Jika berlaku diperingkat awal, ia boleh mengurangkan kesan pemampatan, yang mana simen yang keras boleh menahan tekanan. Simen kuarza berasal daripada air liang yang tepu dengan silika, iaitu hasil daripada pelarutan organisma bersilika, larutan tekanan kuarza, diagenesis kimia mineral liat dan lain-lain. Simen kalsit boleh terbentuk semasa sedimen terendap, iaitu di kawasan sekitaran karbonat. 2.1.3 Penghabluran Semula (recrystallization) Penghabluran semula ialah proses perubahan saiz dan/atau perubahan bentuk, tanpa adanya perubahan kimia atau mineralogi. Biasanya saiz akan bertambah, tetapi pengecilan saiz boleh berlaku. Penghabluran semula penting dalam batu kapur, yang mana saiz kalsit menjadi bertambah besar, tekstur serta strukturnya mungkin musnah. 2.2 JENIS BATUAN SEDIMEN Secara umumnya, sedimen atau batuan sedimen terbentuk dengan dua cara, yaitu : 1) terbentuk dalam lembangan pengendapan atau dengan kata lain ianya tidak mengalami proses pengangkutan. Sedimen sebegini dikenali sebagai sedimen autochthonous. Antara sedimen yang termasuk dalam kumpulan ini ialah evaporit, batu kapur, laterit. 2) mengalami proses angkutan, atau dengan kata lain, puncanya daripada kawasan luar lembangan, dan proses luluhawa, hakisan dan angkutan membawa sedimen ini ke lembangan pengendapan yang baru. Sedimen ini dipanggil sedimen allochthonous. Antara yang termasuk dalam kumpulan ini ialah konglomerat, volkanoklastik. Selain daripada pengelasan di atas, batuan sedimen boleh dikelaskan kepada beberapa jenis, bergantung kepada cara dan proses pembentukannya. Antara klas batuan sedimen yang utama ialah; 1- Terrigenous (detrital atau berklas / klastik - clastic). Batuan klastik merupakan batuan yang puncanya berasal daripada suatu tempat lain, dan telah diendapkan dalam lembangan baru setelah mengalami proses pengangkutan. Antara nama batuan utama yang terdapat

dalam kumpulan ini ialah;Konglomerat atau breksia, Batu pasir,Batu lodak, & Syal. 2- Sedimen endapan kimia / biokimia (Chemical/biochemical). Batuan endapat kimia merupakan batuan yang terbentuk hasil daripada pemendapan kimia daripada larutan, ataupun terdiri daripada endapan hidupan bercangkang mineral karbonat atau bersilika atau berfosfat dan lain-lain.. Antara batuan yang tergolong dalam kumpulan ini ialah; Evaporit, Batuan sedimen karbonat (batu kapur dan dolomit), Batuan sedimen bersilika (rijang), & Endapan organik (batu arang). 3- Batuan volkanoklastik (Volcanoclastic rocks). Batuan volkanoklastik yang berasal daripada aktiviti gunung berapi. Debu-debu daripada aktiviti gunung berapi ini akan terendap seperti sedimen yang lain. Antara batuan yang ada dalam kumpulan ini ialah; Batu pasir bertuf & Aglomerat. 2.3 PENGGOLONGAN BATUAN SEDIMEN Berdasarkan tenaga yang mengangakut hasil pelapukan / erosi, dapat digolongkan atas : a. Sedimen aquatis, yaitu sedimen yang diendapkan oleh tenaga air. Contoh: gosong pasir, flood plain, natural levee, alluvial fan, delta, dan sebagainya. b. Sedimen aeolis/a eris, yaitu sedimen yang diendapkan oleh tenaga angin. Contoh : sand dunes, tanah loss, dan sebagainya. c. Sedimen glasial, yaitu sedimen yang diangkut oleh tenaga gletser Contoh : morena,

BAB III
PEMBAHASAN
Batuan Sedimen adalah batuan yang paling banyak tersingkap di permukaan bumi, kurang lebih 75 % dari luas permukaan bumi, sedangkan batuan beku dan metamorf hanya tersingkapsekitar 25 % dari luas permukaan bumi. Oleh karena itu, batuan sediment mempunyai arti yang sangat penting, karena sebagian besar aktivitas manusia terdapat di permukaan bumi. Fosil dapat pula dijumpai pada batua sediment dan mempunyaiarti penting dalam menentukan umur batuan dan lingkungan pengendapan. Batuan Sedimen adalah batuan yang terbentuk karena proses diagnesis dari material batuan lain yang sudah mengalami sedimentasi. Sedimentasi ini meliputi proses pelapukan, erosi, transportasi, dan deposisi. Proses pelapukan yang terjadi dapat berupa pelapukan fisik maupun kimia. Proses erosidan transportasi dilakukan oleh media air dan angin. Proses deposisi dapat terjadi jika energi transport sudah tidak mampu mengangkut partikel tersebut.

Proses Pembentukkan Batuan Sedimen Batuan sedimen terbentuk dari batuan-batuan yang telah ada sebelumnya oleh kekuatan-kekuatan yaitu pelapukan, gaya-gaya air, pengikisan-pengikisan angina angina serta proses litifikasi, diagnesis, dan transportasi, maka batuan ini terendapkan di tempat-tempat yang relatif lebih rendah letaknya, misalnya: di laut, samudera, ataupun danau-danau. Mula-mula sediment merupakan batuan-batuan lunak,akan tetapi karean proses diagnosi sehingga batuan-batuan lunak tadi akan menjadi keras. Proses diagnesis adalah proses yang menyebabkan perubahan pada sediment selama terpendamkan dan terlitifikasikan, sedangkan litifikasi adalah proses perubahan material sediment menjadi batuan sediment yang kompak. Proses diagnesis ini dapat merupakan kompaksi yaitu pemadatan karena tekanan lapisan di atas atau proses sedimentasi yaitu perekatan bahan-bahan lepas tadi menjadi batuan keras oleh larutan-larutan kimia misalnya larutan kapur atau silisium. Sebagian batuan sedimen terbentuk di dalam samudera. Bebrapa zat ini mengendap secara langsung oleh reaksi-reaksi kimia misalnya garam (CaSO4.nH2O). adapula yang diendapkan dengan pertolongan jasad-jasad, baik tumbuhan maupun hewan. Batuan endapan yang langsung dibentuk secara kimia ataupun organik mempunyai satu sifat yang sama yaitu pembentukkan dari larutan-larutan. Disamping sedimen-sedimen di atas, adapula sejenis batuan sejenis batuan endapan yang sebagian besar mengandung bahan-bahan tidak larut, misalnya endapan puing pada lereng pegunungan-pegunungan sebagai hasil penghancuran batuan-batuan yang diserang oleh pelapukan, penyinaran matahari, ataupun kikisan angin. Batuan yang demikian disebut eluvium dan alluvium jika dihanyutkan oleh air, sifat utama dari batuan sedimen adalah berlapis-lapisdan pada awalnya diendapkan secara mendatar. Lapisan-lapisan ini tebalnya berbeda-beda dari beberapa centimeter sampai beberapa meter. Di dekat muara sungai endapan-endapan itu pada umunya tebal, sedang semakin maju ke arah laut endapan-endapan ini akan menjadi tipis(membaji) dan akhirnya hilang. Di dekat pantai, endapan-endapan itu biasanya merupakan butir-butir besar sedangkan ke arah laut kita temukan butir yang lebih halus lagi.ternyata lapisan-lapisan dalam sedimen itu disebabkan oleh beda butir batuan yang diendapkan. Biasanya di dekat pantai akan ditemukan batupasir, lebih ke arah laut batupasir ini berganti dengan batulempung, dan lebih dalam lagi terjadi pembentukkan batugamping(Katili dan Marks).

STRATIGRAFI
Dari hasil pengambilan sampel maka beberapa contoh batuan yang dapat diidentifikasi yaitu sebagai berikut :

Batu 1

Nama batuan Warna Kekompakan Bentuk butir Kebundaran Butiran (grains) Porositas Permeabilitas Matrik Semen Pemilahan (sorting)

: : kuning kecoklatan : : halus : : : mempunyai porositas ::::

Kemas (fabric) Batu 2 :

Nama batuan Warna Kekompakan Bentuk butir Kebundaran Butiran (grains) Porositas Permeabilitas Matrik Semen Pemilahan (sorting) Kemas (fabric)

: : coklat kemerahan : : halus : : : tidak berpori :::: :

Batu 3 :

Nama batuan Warna Kekompakan Bentuk butir Kebundaran Butiran (grains) Porositas Permeabilitas Matrik Semen Pemilahan (sorting) Kemas (fabric)

: : orange kecoklatan : : halus : : : berpori :::: :

Batu 4 :

Nama batuan Warna Kekompakan Bentuk butir Kebundaran Butiran (grains) Porositas Permeabilitas Matrik Semen Pemilahan (sorting) Kemas (fabric)

: : abu-abu : : kasar : : : berpori :::: :

Batu 5 :

Nama batuan Warna Kekompakan Bentuk butir Kebundaran Butiran (grains) Porositas Permeabilitas Matrik Semen Pemilahan (sorting) Kemas (fabric)

: : coklat kemerahan : : halus : : : berpori :::: :

Batu 6:

Nama batuan Warna Kekompakan Bentuk butir Kebundaran Butiran (grains) Porositas Permeabilitas Matrik Semen Pemilahan (sorting) Kemas (fabric)

: : putih mengkilap : : kasar : : : berpori :::: :

Batu 7:

Nama batuan Warna Kekompakan Bentuk butir Kebundaran Butiran (grains) Porositas Permeabilitas Matrik Semen Pemilahan (sorting) Kemas (fabric)

: : coklat kaca : : halus : : : berpori :::: :

Batu 8:

Nama batuan Warna Kekompakan Bentuk butir Kebundaran Butiran (grains) Porositas Permeabilitas Matrik Semen Pemilahan (sorting) Kemas (fabric)

: bongkahan pasir : hitam : : kasar dan halus : : :berpori :::: :

Batu 9 Nama Batuan Warna Kekompakan : Soft Bentuk butiran Kebundaran Butiran (grains) : Oblate : Subangular :: : Putih

Batu 10 Nama Batuan : Warna:Putih

Kekompakan : Soft Bentuk butiran : Oblate

Kebundaran Butiran (grains)

: Subangular

Geologi Struktur
Kenampakan struktur geologi dapat dilihat secara langsung maupun secara tidak langsung. Struktur geologi didaerah penelitian kami merupakan daerah perbukitan dengan lembah - lembah, bukit dan beberapa mata air.

Salah satu sumber mata air di tempat penelitian

Salah satu daerah longsoran ditempat penelitian

Salah daerah patahan ditempat penelitian

Petrologi dan petrografi


Di tempat penelitian kami ini didominasi oleh batuan-batuan sediman terendapkan yang mengisi dataran dataran rendah.Selain itu juga terdapat batuan metamorf seperti marmer, dan kuarsa. Dan ditemukan batu mangan dalam satu bongkahan yang kecil di dua lokasi yang berbada. Bongkahan ini disebabkan karena adanya proses pelapukan oleh suhu dan tekanan yang tinggi. Dan adanya batuan dilokasi tersebut karena proses erosi yang membawa batuan tersebut ada di tempat itu. a. Stratifikasi Di daerah penelitian ini terlihat adanya pola stratifikasi, dengan ditemukannya beberapa batuan yang memiliki lapisan yang berbeda meskipun terletak dalam satu batuan.Hal ini disebabkan karena adanya endapan sedimen yang terbentuk akibat proses sedimentasi dimana media air, angin, temperatur memegang peranan penting dalam proses pembentukannya, sehingga jejak-jejak pembentukannya seperti adanya struktur perlapisan. b. Pemetaan Pemetaan daerah penelitian digunakan secara manual yaitu dengan mengambil titik-titik observasi berupa koordinat lintang, bujur dan ketinggian. Pengambilan titik-titik ini bersamaan dengan survey geologi, sehingga tidak semua titik di daerah penelitian yang diambil tetapi beberapa lintasan yang ada dirasa telah cukup untuk menggambarkan keadaan topografi daerah penelitian. Lokasi kuliah lapangan terletak di Desa bosen, Kecamatan amanuban barat, Kabupaten Timor Tengah Selatan. Dalam melakukan survey digunakan alat bantu GPS yang bertujuan untuk mencatat ketinggian, posisi lintang dan bujur. Selanjutnya untuk membuat peta, datadata primer tersebut digunakan untuk menganalisis data.

BAB IV
PENUTUP A. KESIMPULAN
Berdasarkan pembahasan pada laporan ini maka dapat disimpulkan beberapa hal sebagai berikut : 1. Geomorfologi di Desa bosen memiliki arsitektur daerah yang terdiri dari perbukitan yang di dominasi oleh batuan sedimen. 2. Struktur geologi di daerah penelitian kami meupakan daerah dengan lembah-lembah dan beberapa mata air,dan daerah tanah longsor. 3. Pada daerah penelitian terdapat pola perlapisan batuan atau stratifikasi.

4. Dengan adanya data data primer untuk setiap lintasan maka kami lalui,kami dapat memetakan topografi Desa bosen khususnya lokasi penelitian serta dari data tersebut dapat dibuat peta

B. SARAN

Diharapkan agar ada tindak lanjut dalam pengembangan daerah tersebut karena masih banyak potensi alamnya yang belum dimanfaatkan secara serius oleh masyarakat dan Pemerintah Daerah setempat. Misalnya memanfaatkan sisa batuan mangan misalnya seperti bahan campuran dalam industri baja,bahan utama pembuatan batu baterai dan lain sebagainya. Mengingat kondisi endapan mangan yang unik dan sulit untuk ditentukan model endapannya, maka masih terbuka luas kemungkinan untuk ditemukannya endapan-endapan yang baru yang lebih potensial. Oleh karena itu melalui program eksplorasi baik dengan cara pemetaan permukaan, pembuatan sumur uji maupun pemboran masih terbuka lebar untuk menemukan deposit baru.

DAFTAR PUSTAKA

Klein, C. 2002. Mineral science. John wiley & sons, INC Munir, H.M. 2003. Geologi Lingkungan. Bayumedia publishing Sianturi, H. L. 2008. Geomorfologi. FST : Undana (belum dipublikasikan) http : //id.wikipedia.org/wiki/Kabupaten_Timor_Tengah_Selatan

LAMPIRAN
Lapiran 1 Data peta yang di ambil pada titk- titik tertentu

DATA HARI PERTAMA


BUJUR LINTANG ELEVASI 124.2871 -9.7184 780 124.2871 -9.7183 775 124.2873 -9.7182 779 1242871 -9.7182 780 124.2869 -9.7181 784 124.2866 -9.7179 787 124.2866 -9.7178 788 124.2866 -9.7178 791 124.2861 -9.7179 778 124.2859 -9.718 785 124.2859 -9.7179 795 124.2859 -9.7181 794 124.2853 -9.718 792 124.285 -9.718 788 124.2847 -9.7182 776 124.2843 -9.7184 789 124.284 -9.7183 784 124.2842 -9.7186 789 124.2841 -9.7187 809 124.2839 -9.7184 798 124.2839 -9.7183 790 124.2833 -9.719 797 124.2828 -9.717 796 124.2828 -9.717 793 124.2829 -9.7169 798 124.2828 -9.7116 801 124.2827 -9.7163 811 124.2826 -9.7162 806 124.2827 -9.7161 816 124.2825 -9.7159 808 124.283 -9.7151 804 124.283 -9.7151 803 124.2832 -9.7115 790

124.2832 124.2833 124.2837 124.2843 124.2845 124.2848 124.2853 124.2856 124.2859 124.2861 124.2864 124.2865 124.287 124.2873

-9.7151 -9.7152 -9.7154 -9.7163 -9.7164 -9.7165 -9.7168 -9.7172 -9.7176 -9.7178 -9.718 -9.7179 -9.7181 -9.7182

792 760 766 777 786 785 789 787 785 795 788 779 777 783

DATA HARI KEDUA


BUJUR LINTANG ELEVASI 124.288 -9.7188 772 124.2884 -9.7191 768 124.2878 -9.7186 771 124.2875 -9.7179 769 124.2876 -9.7177 767 124.2876 -9.7172 763 124.2876 -9.7171 754 124.2878 -9.7169 751 124.2879 -9.7167 743 124.2883 -9.7163 740 124.2883 -9.7162 741 124.2884 -9.7159 737 124.2883 -9.7156 730 124.288 -9.7154 724 124.2885 -9.7151 720 124.1224 -9.7149 718

124.1227 124.1233 124.1235 124.1234 124.2899 124.2897 124.289 124.2886 124.288 124.2876 124.2845

-9.715 -9.7316 -9.7152 -9.7166 -9.7004 -9.7171 -9.7176 -9.7184 -9.7186 -9.7186 -9.7183

714 721 718 734 743 744 748 763 770 772 777

Lampiran 2 peta kontur

Lampiran 3 peta kontur

Lampiran 4: peta wireframe

Anda mungkin juga menyukai