(3) Pemeriksaan kas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ay,t (2) dltuangkan
dalam berita acara pemeriksaan kas.
(4) 6erita acara pemeriksaan kas sebagaimana dimaksud pada ayat (3) disertai
dengan register penutupan kas sesuai dengan Lampiran D.XXI peraturan menteri
inl.
Pasal 224
Bendahara pengeluaran yang mengelola belanja bunga, subsidi, hibah, bantuan sosial,
belanja bagi hasil, bantLlan keuangan, belanja tidak terduga, dan pembiayaan
melakukan penatausahaan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Pasal225
Pengisian dokumen penatausahaan bendahara pengeluaran da-Jat menggunakan
aplikasi komputer dan/atau alat elektronik lainnya.
Pasal226
Dalam hal bendahara pengeluaran berhalangan, maka:
a. apabila melebihi 3 (tiga) hari sampai selama-Iamanya 1 (satu) bulan, bendahara
pengeluaran tersebut wajib memberikan surat kuasa kepada pejabat yang ditunjuk
untuk melakukan pembayaran dan tugas-tugas bendahara pengeluaran atas
tanggung jawab bendahara pengeluaran yang bersangkut'>n dengan diketa;l'Ji
kepala SKPD;
b. apabila melebihi 1 (satu) bulan sampai selama-Iamanya 3 (tiga) bulan, harus
ditunjuk pejabat bendahara pengeluaran dan diadakan berita acara serah terima;
c. apabila bendahara pengeluaran sesudah 3 (tiga ) bulan belum juga dapat
melaksanakan tugas, maka dianggap yang bersangkutan telah mengundurkan diri
atau berhenti dari jabatan sebagai bendahara pengeluaran dan oleh karena itu
segera diusulkan penggantinya.
Pasal227
Ringkasan prcsedur penatausahaan bendahara pengeluaran tercantum dalam Lampiran
D.XXII peraturan menteri ini.
Bagian Kelima
Penatausahaan Pendanaan Tugas Pembantuan
Pasal228
(1) Gubernur kewenangan kepada bupati/walikota untuk menetapkan
pejabat kuasa penggul1a anggaran pada SKPD kabupaten/kota yang
menandatangani SPM/mertguji SPP, PPTK dan bendahara yang
melaksanakan tugas pembantuan di kabupaten/kota.
www.gi.co.id Global Intermedia
- 80 -
(2) Bupati/walikota melimpahkan kewenangan kepada kepala desa untuk menetapkan
pejabat kuasa pengguna anggaran pada lingkungan pemerintah desa yang
menandatangani SPM/menguji SPP, PPTK dan bendahara pengeluaran yang
melaksanakan tugas pembantuan di pemerintah desa.
(3) Administrasi penatausahaan dan laporan pertanggungjawaban atas pelaksanaan
dana tugas pembantuan provinsi di kabupaten/kota dilakukan secara terpisah dari
administrasi penatausahaan dan laporan pertanggungjawaban pelaksanaan APBD
kabupaten/kota.
(4) Adminlstrasi penatausahaan dan laporan pertanggungjawaban atas pelaksanaan
dana tugas pembantuan kabupaten/kota d; pemerintah desa dilakukan secara
terpisah dari administrasi penatausahaan dan laporan pertanggungjawaban
pelaksanaan APB Desa.
Pasal 229
(1) PPTK pada SKPD kabupaten/kota yang ditetapkan sebagai penanggungjawab
tugas pembantuan provinsi menyiapkan dokumen SPP-LS untuk disampaikan
kepada bendahara pengeluaran pada SKPD kabupaten/kota berkcllaan dalam
rangka pengajuan permintaan pembayaran.
(2) Bendahara pengeluaran sebagaimana dimaksud pada ayat (1) mengajukan SPP-LS
disertai dengan lampiran yang dipersyaratkan kepada kepala SKPD berkenaan
setelah ditandatangani oleh PPTK tugas pembantuan.
(3) Lampiran dokumen SPP-LS sebagaimana dimaksud pada ayat (1) mengacu pada
ketentuan dalam Pasal 205.
(4) Kepala SKPD sebagaimana dimaksud pada ayat (2) menerbitkan SPM-LS disertai
dengan kelengkapan dokumen untuk disampaikan kepada kuasa BUD provinsi.
(5) Kelengkapan dokumen SPM-LS sebagaimana dimaksud pada ayat (4) mengacu
pada ketentuan dalam Pasal 214,
(6) Kuasa BUD provinsi meneliti kelengkapan dokumen SPM-LS tugas pembantuan
yang diajukan oleh kepala SKPD kabupaten/kota sebagaimana dimaksud pada ayat
(5) untuk menerbitkan SP2D.
Pasal230
(1) PPTK pada Kantor pemerintah desa yang ditetapkan sebagai penanggungjawab
tugas pembantuan provinsi dan kabupaten/kota mcnyiapkan dokumen SPP-LS
untuk disampaikan kepada ~ n d h r pengeluaran/bendahara desa padil Kantor
pemerintah desa herkenaan dalanl rangka pengajuan permintaan pembayarall.
(2) Bendahara pengeluaran/bendahara desa sebagaiman3 dimaksud pada ilyat (1)
mengajukan SPP-LS diser1:ai dengan lampiran yang dipersyaratkan kepilda kepala
desa berkenaan setelah ditandatangani oleh PPTK tugas pembantuan.
(3) Lampiran dokumen SPP-LS sebagaimana dimaksud pada ayat (1) mengacu pada
ketentuan dalam Pasal 204.
(4) Kepala desa sebagaimana dimaksud pada ayat (2) menerbitkan SPM-LS disertai
dengan kelengkapan dokumen untuk disampaikan kepada kuasa BUD provinsi atau
kabupaten!kota.
(5) Kelengkapan dokumen SPM-LS sebagaimana dimaksud pada ayat (4) mengacu
pada ketentuan dalam Pasal 214,
(6) Kuasa BUD provinsi atau kabupaten/kota meneliti kelengkapan dokumen SPM-LS
tugas pembantuan yang diajukan oleh kepala desa sebagaimana dimaksud pada
ayat (5) untuk menerbitkan SP2D.
www.gi.co.id Global Intermedia
- 81 -
Pasal231
(1) f'edoman penat"us,haan pelaksanaan per.danaan tugas pembantuan provinsi di
kabupaten/kota dan desa ditetapkan dalam peraturan gubernur.
(2) Pedoman penatausahaan pelaksanaan pendenaan tugas pembantuan
kabupaten/kota di desa ditetapkan dalam peraturan bupati{walikota.
BAB XI
AKUNTANSI KEUANGAN DAERAH
Bagian Pertama
Sistem Akuntansi
Pasal232
(1) Entitas pelaporan dan entitas akuntansi menyelenggarakan sistem akuntansi
pemerintahan daerah.
(2) Sistem akuntansi pemerintahan daerah sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
ditetapkan dengan peraturan kepala daerah mengacu pada peraturan daerah
tentang pokok-pokok p ~ n g l o l n keuangan daerah.
(3) Sistem al(untansi pemerintahan daerah sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
meliputi ser,lI1gkaian prosedur mulai dari proses pengumpulan data, pencatatan,
pengikhtisaran, sampai dengan pelaporan keuangan dalam rangka
pertanggungjawaban pelaksanaan APBD yang dapat dilakukan secara manual atau
menggunakan aplikasi komputer.
(4) Proses sebagaimana dimaksud pada ayat (3) didokumentasikan dalam bentuk
buku jurnal ':Jan buku besar, dan apabila diperlukan ditambah dengan buku besar
pembantu .
(5) Dalam rangka pertanggurogjawaban pelaksanaan APBD sebagaimana dimaksud
pada ayat (3), entitas pelaporan menyusun laporan keuangan yang meliputi:
a. lapo,an realisasi anggaran;
b. neraca;
c. laporan arus kas; dan
d. catatan atas laporan keuangan.
(6) Dalam rangka pertanggungjawaban pelaksanaan APBD sebagaimana dimaksud
pada ayat (3), entitas a'kuntansi menyusun laporan keuangan yang meliputi:
a. laporan realisasi anggaran;
b. neraca; dan
c. catatan atas laporan keuangan.
Pasal 233
(1) Sistern akuntansi pemerintahan daerah sekurang-kurangnya meliputi:
a. prosedur akuntansi penerim,an kas;
b. prosedur akuntansi pengeluaran kas;
c. prosedur akuntansi aset tetap/barang milik daerah; dan
d. prosedur akuntansi selain kas.
(2) Sistem akuntansi pernerintahan daerah sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
disusun dengan berpedoman pada prinsip pengendalian intern sesuai dengan
peraturan pemerintah yang rnengatur tentang pengendalian internal dan
peraturan pemerintah tentang standar akuntansi pemerintahan.
www.gi.co.id Global Intermedia
- 82 -
Pasal234
(1) Sistem akuntansi pemerintahan daerah dilaksanakan oleh PPKD.'
(2) Sistem akuntansi SKPD dilaksanakan oleh PPK-SKPD.
(3) PPK-SKPD sebagaimana dimaksud pada ayat (2) mengkonrdinasikan pelaksanaan
sistem dan prosedur penatausahaan bendahara peilerimaan dan bendahara
pengeluaran.
Pasal 235
(1) Kode rekening untuk menyusun neraca terdiri dari kode akun aset, kode akun
r.ewajiban, dan kode akun ekuitas dana.
(2) Kode rekening untuk menyusun laporan realisasi anggaran terdiri dari kode akun
pendapatan, kode akun belanja, dan kode akun pembiayaan.
(3) Kode rekening sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) disusun dengan
memperhatikan kepentingan penyusunan laporan statistik keuangan
daerahjnegara.
(4) Kode rekening yang digunakan untuk menyusun neraca sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) tercantum dalam Lampiran E.I peraturan menteri ini.
(5) Kode rekening yang digunakan untuk menyusun laporan realisasi anggaran
sebagaimana dimaksud pada ayat (2) sesuai dengan Lampiran A.II, Lampiran
A.III, Lampiran A.IV, Lampiran A.VTI, Lampiran A.VIII, dan Lampiran A.IX
peraturan menteri ini.
Pasal236
(1) Semua transaksi danjatau kejadian keuangan yang berkaitan dengan
penyelenggaraan pemerintahan daerah dicatat pada buku jurnal berdasarkan bukti
transaksi yang sah.
(2) Pencatatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) djlakukan secara kronologis
sesuai dengan terjadinya transaksi danjatau kejadian keuangan.
Pasal 237
(1) Transaksi atau kejadian keuangan yang telah dicatat dalam buku jurnal
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 235 ayat (1) selanjutnya secara periodik
diposting ke dalam buku besar sesuai dengan rekening berkenaan.
(2) Buku besar sebagaimana dimaksud pada 'ayat (1) ditutup dan diringkas pada
setiap akhir periode sesuai dengan kebutuhan.
(3) Saldo akhir setiap periode dipindahkan menjadi saldo awal periode berikutnya.
Pasal 238
(1) Buku besar dapat dilengkapi dengan buku besar pembantu sebagai alat uji silang
dan kelengkapan informasi reKening tertentu.
(2) Buku besar pembantu sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berisi rincian akun
yang telah dicatat dalam buku besar.
www.gi.co.id Global Intermedia
- 83 -
Bagian Kedua
Kebijakan Akuntansi
Pasal 239
(1) Kepala daerah menetapkan peraturan kepala daerah tentang kebijakan akuntansi
pemerintah daerah dengan berpedoman pada standar akuntansi pernerintahan.
(2) Kebijakan akuntans: sebagaimana dimaksud pada ayat (1) merupakan dasar
pengakuan, pengukuran dan pelaporan atas aset, kewajiban, ekuitas, pendapatan,
belanja, dan pembiayaan serta laporan keuangan.
(3) Peraturan kepala daerah sebagaimana dimaksud pada ayat (1) sekurang-
kurangnya memuat:
a. definisi, pengakuan, pengukuran dan pelaporan setiap akun dalam laporan
keuangan;
b. prinsip-prinsip penyusunan dan penyajian pelaporan keuangan.
(4) Dalam pengakuan dan pengukuran sebagaimana dimaksud pada ayat (3) huruf a
juga mencakup kebijakan mengenai harga perolehan dan kapitalisasi aset.
(5) Kebijakan harga perolehan sebagaimana dimaksud pada ayat (4) merupakan
pengakuan terhadap jumlah kas/setara kas yang dibayarkan terdiri dari belanja
modal, belanja administrasi pembelian/pembangunan, belanja pengiriman, pajak,
dan nilai wajar imbalan lainnya yang dibayarkan sebagai komponen harga
perolehan aset tetap.
(6) KebiJakan kapitalisasi aset sebagaimana dimaksud pada ayat (4) merupakan
pergakuan terhadap jumlah kas/setara kas dan nilai wajar imbalan lainnya yang
dibayarkan sebagai penambah nilai aset tetap.
(7) Contoh format kebijakan akuntansi sebagaimana dimaksud pada ayat (2)
tercantum dalam Lampiran E.!! peraturan menteri ini.
(8) Ikhtisar kebijakan akuntansi yang diberlakukan pada setiap tahun anggaran
dimuat dalam catatan atas laporan keuangan tahun anggaran berkenaan.
Pasal240
(1) Pemerintah daerah sebagai entitas pelaporan menyusun laporan keuangan
pemerintah daerah.
(2) Kepala SKPD sebagai entitas akuntansi menyusun laporan keuangan SKPD yang
disampaikan kepada PPKD untuk d i g u ~ g menjadi laporan keuangan pemerintah
daerah.
(3) Kepala BLUD sebagai entitas akuntansi menyusun laporan keuangan BLUD yang
disampaikan kepada PPKD untuk digabung ke dalam laporan keuangan pemerintah
daerah sebagaimana dimaksud pada ayat (1).
(4) Kepala BLUD sebagai entitas pelaporan menyusun laporan keuangan BLUD yang
disampaikan kepada kepala daerah dan diaudit oleh pemeriksa ekstern sesuai
dengan peraturan perundang-undangan.
www.gi.co.id Global Intermedia
- 84 -
Bagian Ketiga
Akuntansi Keuangan Daerah pada SKPD
Paragraf 1
Prosedur Akuntansi Penerimaan Kas pada SKPD
Pasal241
Prosedur akuntansi penerimaan kas pada SKPD meliputi serangkaian proses mulai dari
pencatatan, pengikhtisaran, sampai dengan pelaporan keuangan ya'lg berkaitan
dengan penerimaan kas dalam rangka pertanggungjawaban pelaksan?a:l APBD yang
dapat dilakukan secara manual atau menggunakan aplikasi komputer.
Pasal242
(1) Bukti transaksi yang digunakan dalam prosedur akuntansi penerimaan kas
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 241 mencakup:
a. surat tanda bukti pembayaran;
b. STS;
c. bukti transfer; dan
d. nota kredit bank.
(2) Bukti transaksi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a dilengkapi dengan:
a. surat ketetapan pajak daerah (SKP-Daerah); dan/atau
b. SKR; dan/atau
c. bukti transaksi penerimaan kas lainnya.
Pasal243
(1) Buku yang digunakan untuk mencatat transaksi dalam prosedur qkuntansi
penerimaan kas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 241 terdiri dari:
a. buku jurnal penerimaan kas;
b. buku besar; dan
c. buku besar pembantu.
(2) Format buku jurnal penerimaan kas sebagaimana dimaksucJ pada ayat (1) huruf a
tercantum dalam Lampiran E.IIJ peraturan menteri ini.
(3) Format buku besar sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b tercantum dalam
Lampiran E.IV peraturan menteri ini.
(4) Format buku besar pembantu sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c
ten.:antum dalam Lampiran E.V peraturan menteri ini.
Pasal244
Prosedur akuntansi penerimaan kas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 241
dilaksanakan oleh' PPK-SKPD.
Pasal245
(1) PPK-SKPD berdasarkan bukti transaksi penerimaan kas sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 242 ayat (1) melakukan pencatatan ke dalam buku jurnal penerimaan
kas dengan mencantumkan uraian rekening-Iawan asal penerimaan kas
berkenaan.
www.gi.co.id Global Intermedia
- 85 -
(2) Secara periodik jurnal atas transaksi penerimaan kas diposting ke dalam buku
besar rekening berkenaan.
(3) Setiap akhir periode semua buku besar sebagaimana dimaksud pada ayat (2)
ditutup sebagai dasar pe'lyusunan laporan keuangan SKPD.
Pasal246
Ringkasan prosedur akuntansi penerimaan kas pada SKPD tercantum dalam Lampiran
E.VI peraturan menteri ini.
Paragraf 2
Prosedur Akuntansi Pengeluaran Kas pada SKPD
Pasal 247
(1) Prosedur akuntansi pengeluaran kas pada SKPD meliputi serangkaian proses mulai
dari pencatatan, pengikhtisaran, sampai dengan pelaporan keuangan yang
berkaitan dengan pengeluaran kas dalam rangka pertanggungjawaban
pelaksanaan APBD yang dapat dilakukan secara manual atau menggunakan
aplikasi komputer.
(2) Prosedur akuntansi pengeluaran kas pada Si<PD sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) meliputi:
a. sub prosedur akuntansi pengeluaran kas-Iangsung; dan
b. sub prosedur akuntansi pengeluaran kas-uang persediaan/ganti uang
persediaan/tambahan uang persediaan.
Pasal248
(1) Bukti transaksi yang digunakan dalam prosed\Jr akuntansi pengeluaran kas
sebagaimana dimaksud dalam Pa:;al 247 ayat (1) mencakup:
a. SP2D; atau
b. nota debet bank; atau
c. bukti transaksi pengeluaran kas lainnya.
(2) Bukti transaksi sebagalmana dimaksud pada ayat (1) dilengkapi dengan:
a. SPM; dan/atau
b. SPD; dan/atau
c. kuitansi pembayaran dan bukti tanda terima barang/jasa.
Pasal 249
(1) Buku yang digunakan untuk mencatat transaksi dalam prosedur akuntansi
pengeluaran kas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 247 ayat (1) mencakup:
a. buku jurnal pengeluaran kas;
b. buku besar; dan
c. buku besar pembantu.
(2) Format buku jurnal pengeluaran kas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a
tercantum dalam Lampiran E.VII peraturan menteri ini.
(3) Format buku besar dan buku besar pembantu sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) hu,uf b dan huruf c sesuai dengan Lampiran E.IV dan Lampiran E.V peraturan
menteri ini.
www.gi.co.id Global Intermedia
- 86 -
Pasal250
Prosedur akuntansi pengeluaran kas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 247 ayat (1)
dilaksanakan oleh PPK-SKPD.
Pi1sal 251
(1) PPK-SKPD berdasarkan bukti transaksi pengeluar1m kas sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 248 ayat (1) melakukan pellcatatan ke dalam buku jurnal pengeluaran
kas. dengan [Tlencantumkan uraian rekening-Iawan asal pengeluaran kas
berkenaan.
(2) Secara periodik jurnal atas transaksi pengeluaran kas diposting ke dalarr. buku
besar rekening berkenaan.
(3) Setiap akhir periode semua buku besar sebagaimana dimaksud pada ayat (2)
ditutup sebagai dasar penyusunan laporan keuangan SKPD.
Pasal252
Ringkasan prosedur akuntansi pengeluaran kas pada SKPD tercantum dalam Lampiran
E.VIII peraturan menteri ini.
Paragraf 3
Prosedur Akuntansi Aset pada SKPD
Pasal253
(1) Prosedur akuntansi aset pada SKPD meliputi pencatatan dan pelaporan akuntansi
atas perolehan, pemeliharaan, rehabilitasi, perubahan klasifikasi, dan penyusutan
terhadap aset tetap yang dikuasai/digunakan SKPD.
(2) Pemeliharaan aset tetap yang bersifat rutin dan berkala tidak dikapita!isasi.
(3) Rehabilitasi yang bersifat sedcng dan berat dikapitalisasi apabila memenuhi salah
satu kriteria menambah volume, menambah kapasitas, meningkatkan fungsi,
meningkatkan efisiensi dan/atau menambah masa manfaat.
(4) Perubahan klasifikasi aset tetap sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berupa
perubahan aset tetap ke klasifikasi selain aset tetap atau sebaliknya.
(5) Penyusutan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) merupakan penyesuaian nilai
sehubungan dengan penurunan kapasitas dan manfaat dari suatu aset tetap.
Pasal254
(1) Setiap aset tetap kecuali tanah dan konstruksi dalam penger]aan dilakukan
penyusutan yang sistematis sesuai dengan masa manfaatnya.
(2) Metode penyusutan yang dapat digunakan antara lain:
a. metode garis lurus;
b. metode saldo menurun ganda; dan
c. metode unit produksi.
(3) Metode garis lurus sebagaimana dirnaksud pada ayat (2) huruf a merupakan
penyesuaian nilai aset tetap dengan membebankan penurunan kapasitas dan
manfaat aset tetap yang sama setiap periode sepanjang umur ekonomis aset tetap
berkenaan.
www.gi.co.id Global Intermedia
- 87 -
(4) Metode saldo menurun ganda sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf b
merupakan penyesuaian nilai aset tetap dengan membebankan penuru:lan
kapasitas dan manfaat aset tetap yang lebih besar pada periode awal
pemanfaatan aset dibandingkan dengan periode akhir sepanjang umur ekonomis
aset tetap berkenaan.
(5) Metode unit produksi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf e merupakan
penyesuaian nilai aset tetap dengan membebankan penurunan kapasitas dan
manfaat aset tetap berdasarkan unit produksi yang dihasilkan etari aset tetap
berkenaan.
(6) Penetapan umur ekonomis aset tetap dimuat dalam kebijakan akuntansi
berpedoman pada peraturan perundang-undangan.
Pasal255
Bukti transaksi yang digunakan dalam prosedur akuntansi aset sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 253 ayat (1) berupa bukti memorial dilampiri dengan:
a. berita aeara pene;irraan barang;
b. berita aeara serah terima tarang; dan
c. berita aeara penyelesaian pekerjaan.
Pasal256
(1) Buku yang digunakan untuk meneatat transaksi dan/atau kejadian dalam prosedur
akuntansi aset sebagaimana dimaksud dalam Pasal 253 ayat (1) meneakup:
a. buku jurnal umum;
b. buku besar; dan
c. buku besar pembantu.
(2) Format buku jurnal umum sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a
tereantum dalam Lampiran E.IX peraturan menteri ini.
(3) Format buku besar dan buku besar pembantu sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) sesuai dengan Lampiran E.IV dan Lampiran E.V peraturan menteri ini.
Pasal257
Prosedur akunt'3l1si aset sebagaimana dimaksud dalam Pasal 253 ayat (1) dilaksanakan
oleh PPK-SKPD selta pejabat pengurus dan penyimpan barang SKPD.
Pasal258
(1) PPK-SKPD berdasarkan bukti transaksi dan/atau kejadian sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 255 membuat bukti memorial.
(2) Bukti memorial sebagaimana dimaksud pada ayat (1) sekurang-kurangnya
memuat informasi mengenci jenis/nama aset tetap, kode rekening, klasifikasi aset
tetap, nilai aset tetap, tanggal transaksi dan/atau kejadian.
(3) Bukti memorial sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dicatat ke dalam buku jurnal
umum.
(4) Seeara periodik jurnal atas transaksi dan/atau kejadian aset tetap diposting ke
dalam buku besar rekening berkenaan.
(5) Setiap akhir periode semua buku besar sebagaimana dimaksud pada ayat (4)
ditutup sebagai dasar penyusunan laporan keuangan SKPD.
www.gi.co.id Global Intermedia
- 88
Paragraf 4
Prosedur Akuntansi Selain Kas paC:a SKPD
Pasal 259
(1) Prosedur akuntansi selain kas pada SKPD meliputi serangkaian proses mulai dari
pencatatan, pengikhtisaran, sampai dengan pelaporan keuangan yang berkaitan
dengan semua transaksi atau kejadian selain kas yang dapat dilakukan secara
manual atau menggunakan aplikasi komputer.
(2) Prosedur akuntansi selain kas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) mencakup:
a. pengesahan pertanggungjawaban pengeluaran (pengesahan SPJ);
b. koreksi kesalahan pencatatan;
c. penerimaan/pengeluaran hibah setain kas;
d. pembelian secara kredit;
e. retur pembelian kredit;
f. pemindahtanganan atas aset tetap/barang milik daerah tanpa konsekuensi
kas; dan
g. penerimaan aset tetap/barang milik daerah tanpa kO'1sekuensi kas.
(3) Pengesahan pertanggungjawaban pengeluaran (pengesahan SPJ) sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) huruf a merupakan pengesahan atas pengeluaran/belanja
melalui mekanisme uang persediaan/ganti uang persediaan/tambahan uang
persediaan.
(4) I<oreksi kesalahan pencatatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b
merupakan krJreksi terhadap kesalahan dalam membuat jurnal dan telah diposting
ke buku besar.
(5) Penerimaan/pengeluaran hibah selain kas sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
huruf c adalah penerimaan/pengeluaran sumber ekonomi non kas yang
merupakan pelaksanaan APBD yang mengandung konsekuensi ekonomi bagi
pemerintah daerah.
(6) Pembelian secara kredit sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf d merupakan
transaksi pembelian aset tetap yang pembayarannya dilakukan di masa yang akan
datang.
(7) Retur pembelian kredit sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e merupakan
pengembalian aset tetap yang telah dibeli secara kredit.
(8) Pemindahtanganan atas aset tetap tonpa konsekuensi kas sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) huruf f merupakan pemindahtanganan aset tetap pada pihak ketiga
karena suatu hill tanpa ada penggantian berupa kas.
(9) Penerimaan aset tetap tanpa konsekuensi kas sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) huruf 9 merupakan perolehan aset tetap akibat adanya tukar menukar
(ruits/aag) dengan pihak ketiga.
Pasal260
Bukti transaksi yang digunakan dalam prosedur akuntansi selain kas sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 259 ayat (1) berupa bukti memorial yang dilampiri dengan:
a. pengesahan rertanggungjawaban pengeluaran (pengesahan SPJ);
b. berita acara penerimaan barang;
c. surat keputusan penghapusan barang;
d. surat pengiriman barang;
e. surat keputusan mutasi barang (antar SKPD);
www.gi.co.id Global Intermedia
- 89 -
f. berita acara pemusnahan barang;
g. berita acara serah terima barang; dan
h. berita acara penilaian.
Pasal 261
Buku yang digunakan untuk mencatat transaksi dan/atau kejadian dalam prosedur
akuntansi selain kas sebagaimana dimaksud dalam rasal 259 ayat (1) mencakup:
a. buku jurnal lIlnum;
b. buku besar; dan
c. buku besar pembantu.
Pasal262
Prosedur akuntansi selain kas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 259 ayat (1)
dilaksanakan oleh PPK-SKPD.
Pasal263
(1) PPK-SKPD berdasarkan bukti transaksi dan/atau kejadian sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 260 membuat bukti memorial.
(2) Bukti memorial sebagaimana dimaksud pada ayat (1) sekurang-kurangnya
memuat informasi mengenai tanggal transaksi dan/atau kejadian, kode rekening,
uraian transaksi dan/atau kejadian, dan jumlah rupiah.
(3) Bukti memorial sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dicatat ke dalam buku jurnal
urr,um.
(4) Secara periodik jurnal atas transaksi dan/atau kejadian selain kas diposting ke
dalam buku besar rekening berkenaan.
(5) Setiap akhir periode semua buku besar sebagaimana dimaksud pada ayat (4)
ditutup sebagai dasar penyusunan laporan keuangan SKPD.
Pasal264
Ringkasan prosedur akuntansi selain kas pada SKPD tercantum dalam Lampiran E.X
peraturan menteri ini.
Paragraf 5
laporan Keuangan pada SKPD
Pasal265
(1) SKPD menyusun dan melaporkan pertanggungjawaban pelaksanaan APBD secara
periodik yang meliputi:
a. laporan realisasi anggaran SKPD;
b. neraca SKPD; dan
c. catatan atas laporan keuangan SKPD.
(2) Laporan pertanggungjawaban pelaksanaan APBD sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) disusun dan disajikan sesuai dengan peraturan pemerintah yang
mengatur tentang standar akuntansi pemerintahan.
(3) Format laporan realisasi anggaran SKPD sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
huruf a tercantum dalam Lampiran E.XI peraturan menteri ini.
www.gi.co.id Global Intermedia
- 90 -
(4) Format neraca SKPD sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b tercanturn
dalam Lampiran E.XII peraturan menteri ini.
(5) Format catatan atas laporan keuangan SKPD sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
huruf c tercantum dalam Lampiran E.XIII peraturan menteri ini.
Bagian Keempat .
Akuntansi Keuangan Dae"ah pada SKPKD
Paragraf 1
Prosedur Akuntansi Penerimaan Kas pada SKPKD
Pasal266
Prosedur akuntansi penerimaan kas pada SKPKD meliputi serangkaian proses mula! dari
pencatatan, pengikhtisaran, sarT'pai dengan pelaporan keuangan yang berkaitan
dengan penerimaan kas dalarr, rangka pertanggungjawaban pelaksanaan .A.PBD yang
dapat dilakukan secara manual atau menggunakan aplikasi komputer.
Pasal 267
(1) Bukti transaksi yang digunakan dalam prosedur akuntansi penerimaan kas
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 266 mencakup:
a. bukti transfer;
b. nota kredit bank; dan
c. surat perintah pemindal1bukuan.
(2) Bukti transa!(si sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilengkapi dengan:
a. surat tanda setoran (STS);
b. surat ketetapan pajak daerah (SKP-Daerah);
c. surat ketetapan retribusi (SKR);
d. laporan penerimaan kas dari bendahara penerimaan; dan
e. bukti transaksi penerimaan kas lainnya.
(3) Format laporan penerimaan kas sebagaimana dimilksud pada ayat (2) huruf d
tercantum dalam Lampiran E.XIV peraturan menteri ini.
Pasal268
Buku yang digunakan untuk mencatat prosedur akuntansi penerimaan kas sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 266 mencakup:
a. buku jurnal penerimaan kas;
b. buku besar; dan
c. buku besar pembantu.
P3sal 269
Prosedur akuntansi penerimaan kas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 266
dilaksanakan oleh fungsi akuntansi pada SKPKD.
Pasal 270
(1) Fungsi akuntansi berdasarkan bukti transaksi penerimaan kas sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 267 ayat (1) melakukan pencataLan ke dalam buku jurnal
penerimaan kas dengan mencantumkan uraian rekening-Iawan asal penerimaan
kas berkenaan.
www.gi.co.id Global Intermedia
- 91 -
(2) Secara periodik jurnal atas transaksi penerimaan kas diposting ke dalam buku
besar rekening berkenaan.
(3) Setiap akhir periode semua buku besar sebagaimana dimaksud pada ayat (2)
ditutup sebagai dasar penyusunan laporan keuangan SKPKD.
Pasal271
Ringkasan prosedur akuntansi penerimaan kas pada SKPKD tercantum dfllam Lampiran
E.XV peraturan menteri ini.
Paragraf 2
Prosedur Akuntansi Pengeluaran Kas pada SKPKD
Pasal272
Prosedur akuntansi pengeluJran kas pada SKPKD meliputi serangkaian proses mulai
dari pencatatan, pengikhtisaran, sampai dengan pelaporan keuangan yang berkaitan
dengan pengeluaran kas dalilm rangka pertanggungjawaban pelaksanaan APBD yang
dapat dilakukan secara manual atau menggunakan aplikasi komputer.
Pasal273
(1) Bukti transaksi yang digunakan dalam prosedur akuntansi pengeluaran kas
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 272 mencakup:
a. surat perintah pencairan dana (SP2D); atau
b. nota ~ e t bank.
(2) Bukti trans"ksi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilengkapi dengan:
a. surat penyediaan dana (SPD);
b. surat perintah membayar (SPM);
c. laperan pengeluaran kas dari bendahara pengeluaran; dan
d. kuitansi pembayaran dan bukti tanda terima barang/jasa.
(3) Format laporan pengeluaran kas sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf c
tercantum dalam Lampiran E.XVI peraturan rnenteri ini.
Pasal 274
Buku yang digunakan untuk mencatat transaksi dalam prosedur akuntansi pengeluaran
kas sebagairnana dimaksud dalam Pasal 272 mencakup:
a. buku jurnal pengeluaran kas;
b. buku besar; dan
c. buku besar pembantu.
Pasal275
Prosedur akuntansi pengeluaran kas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 272
merupakan fungsi akuntansi SKPKD.
Pasal276
(1) Fungsi akuntansi SKPKD berdasarkan bukti transaksi pengeluaran kas
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 273 ayat (1) melakukan pencatatan ke dalam
blJku jurnai pengeluaran kas dengan mencantumkan uraian rekening-lawan asal
pengeluaran kas berkenaan.
www.gi.co.id Global Intermedia
- 92 -
(2) Secara periodik jurnal atas transaksi pengeluaran kas diposting ke dalam buku
besar rekening berkenaan.
(3) Setiap akhir periode semua buku besar sebagaimana dimaksud pada ayat (2)
ditutup sebagai dasar penyusunan laporan keuangan SKPKD.
Pasal277
Ringka,an prosedur akuntansi pengeluaran kas pada SKPKD tercantum dalam Lampiran
E.XVII peraturan mF.nteri ini.
Paragraf 3
Prosedur Akuntansi Aset pada SKPKD
Pasal278
(1) Prosedur akuntansi aset pada SKPKD meliputi serangkaian proses pencatatan dan
pelaporan akuntansi atas perolehan, pemeliharaan, rehabilitasi, penghapusan,
pemindahtanganan, perubahan klasifikasi, dan penyusutan terhadap aset tetap
yang dikuasai/digunakan SKPKD yang dapat dilakukan secara manual atau
menggunakan aplikasi komputer.
(2) Prosedur akuntansi aset pada SKPKD digunakan sebagai alat pengendali dalam
pengelolaan aset \'ang dikuasai/digunakan SKPD dan/atau SKPKD.
Pasal279
Bukti transaksi yang digunakan dalam prosedur akuntansi aset sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 278 berupa bukti memorial dilampiri dengan:
a. berita acara penerimaan barang;
b. surat keputusan penghapusan barang;
c. surat keputusan mutasi barang (antar SKPKD);
d. berita acara p ~ m u s n n barang;
e. berita acara serah terima barang;
f. berita acara penilaian; dan
g. berita acara penyelesaian pekerjaan,
Pasal280
Buku yang digunakan untuk mencatat transaksi dan/atau kejadian dalam prosedu;
akuntansi aset sebagaimana dimaksud dalam Pasal 278 mencakup:
a. buku jurnal umum;
b. buku besar; dan
c. buku besar pembantu.
Pasal 281 '
Prosedur akuntansi aset sebagaimana dimaksud dalam Pasal 278 dilaksanakan oleh
fungsi akuntansi pada SKPKD.
Pasal282
(1) Fungsi akuntansi SKPKD berdasarkan bukti transaksi dan/atau kejadian
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 279 membuat bukti memorial.
www.gi.co.id Global Intermedia
- 93 -
(2) Bukti memorial sebagaimana dimaksud pada ayat (1) sekurang-kurangnya
memuat informasi mengenai jenis/nama aset tetap, kode rekening, klasifikasi aset
tetap, nllal aset tetap, tanggal transaksi dan/atau kejadian.
(3) Bukti memorial sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dicatat ke dalam buku jurnal
umurn.
(4) Secara periodik jurnal atas transaksi dan/atau kejadian aset tetap diposting ke
dalam buku besar rekening berkenaan.
(5) Setiap akhir periode semua buku besar sebagaimana dimaksud pada ayat (4)
ditutup sebagai dasar penyusunan laporan keuangan SKPKD.
Paragraf 4
Prosedur Akuntansi Selain Kas pada SKPKD
Pasal283
(1) Prosedur akuntansi selain kas pada SKPKD meliputi serangkaian proses mulai dari
pencatatan, pengikhtisaran, sampai dengan pelaporan keuangan yang berkaitan
dengan semua transaksi atau kejadian selain kas yang dapat dilakukan secara
manual atau menggllnakan aplikasi komputer.
(2) Prosedur akuntansi selain kas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) mencakup
mencakup:
a. koreksi kesalahan pembukuan;
b. penyesuaian terhadap akun tertentu dalam rangka menyusun laporan
keuangan pada akhir tahun;
c. reklasifikasi belanja modal menjadi aset tetap; dan
d. reklasifikasi akibat koreksi yang ditemukan dikemudian hari.
Pasal284
Bukti transaksi yang diqul1akan dalam prosedllr akuntansi selain kas sebagaimana
dimaksud dalarn Pasal 283 ayat (1) berupa bukti memorial dilampiri dengan:
a. berita acara penerimaan barang;
b. sur'lt keputusan penghapusan barang;
c. surat keputusan mutasi barang (antar SKPKD);
d. berita acara pemusl1ahan barang;
C. berita acara serah terima barang;
f. berita acara penilaian; dan
g. berita acara penyele;aian pekerjaan.
Pasal285
Buku yang digunakan untuk mencatat trallsaksi dan/atau kejadian dalam prosedur
akuntansi selain kas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 283 ayat (1) mencakup:
a. buku jurnal umum;
b. buku besar; dan
c. buku besar pembantu.
Pasal286
Prosedur akuntansi selain kas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 283 ayat (1)
dilaksanakan oleh fungsi akuntansi pada SKPKD.
www.gi.co.id Global Intermedia
- 94 -
Pasal287
(1) Fungsi akuntansi berdasarkan bukti transaksi dan/atau kejadian sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 284 membuqt bukti memorial.
(2) Bukti memorial sebagaimana dimaksud pada ayat (1) sekurang-kurangnya
memuat informasi mengenai tanggal transaksi dan/atau kejadian, kode rekening,
uraian transaksi dan/atau kejadian, dan jumlah rupiah.
(3) Bukti memorial sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dicatat ke dalam buku jurnal
umum.
(4) Secara periodik jurna! atas transaksi dan/atau kejadian selain kas diposting ke
dalam buku besar rekening berkenaan.
(5) Setiap akhir periode semua buku besar sebagaimana dimaksud pada ayat (4)
ditutup sebagai dasar penyusunan laporan keuangan SKPKD.
Pasal288
Ringkasan prosedur akuntansi selain kas pada SKPKD tercantum dalano Lampiran
E.XVIII peraturan menteri ini.
Paragraf 5
Laporan Keuangan pada SKPKD
Pasal289
(1) Kepala SKPKD menyusun dan melaporkan laporan arus kas secara periodik kepada
kepala daerah.
(2) Laporan arus kas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) disusun dan disiljikan
sesuai dengan peraturan pemerintah yang mengatur tentang standar akuntansi
pemerintahan.
(3) Format laporan arus kas sebagaimana dimaksud pada ayat (2) tercantum dalam
Lampiran E.XIY. peraturan menteri ini.
[3AB XII
PERTANGGUNGJAWABAN PELAKSANAAN APBD
Bagian Pertama
Laporan Reali!'asi Semester Pertama Anggaran Pendapatan dan Belanja
Pasal 290
(1) Kepala SKPD menyusun laporan realisasi semester pertama anggaran pendapatan
dan belanja SKPD sebagai hasil pelaksanaan anggaran yang menjadi tanggung
jawabnya.,
(2) Laporan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) disertai dengan prognosis untuk 6
(enam) bulan berikutnya.
(3) Laporan sebagaimana dimaksud pada ayat (2). disiapkan oleh PPK-SKPD dan
disampaikan kepada pejabat pengguna anggaran untuk ditetapkan sebagai
laporan realisasi semester pertama anggarar; pendapatan dan belanja SKPD serta
prognosis untuk 6 (enam) bulan berikutnya paling lama 7 (tujuh) hari kerja setelah
semester pertama tahun anggaran berkenaan berakhir.
www.gi.co.id Global Intermedia
- 95 -
(4) Pejabat pengguna anggaran menyampaikan laporan realisasi semester pertama
anggaran pendapatan dan belanja SKPD serta prognosis untuk 6 (enam) bulan
berikutnya sebagaimana dimaksud pada ayat (3) kepada PPKD sebagai dasar
penyusunan laporan realisasi semester pertama APBD paling lama 10 (sepuluh)
hari kerja setelah semester pertama tahun anggaran berkenaan berakhir.
(5) Format laperan realisasi semester pertama anggaran pendapatan dan belanja
SKPD dan prognosis untuk 6 (enam) bulan berikutnya sebagaimana dimaksud
pada ayat (4) tercantum dalam Lampiran E.XX peraturan menteri ini.
Pasal291
PPKD menyusun laporan realisasi semester pertama APBD dengan cara
menggabungkan seluruh laporan realisasi semester pertama anggaran pendapatan dan
belanja SKPD sebagaimana dimaksud dalam Pasal 290 ayat (4) paling lambat minggu
kedua bulan Juli tahun anggaran berkenaan dan disampaikan kepada sekretaris daerah
selaku koordinator pengelolaan keuangan daerah.
Pasal292
Laporan realisasi semester pertama APBD dan rrognosis untuk 6 (enam) bulan
berikutnya sebagaimana dimaksud dalam Pasal 291 disampaikan kepada kepala daerah
paling lambat minggu ketiga bulan Juli tahun anggaran berkenaan untuk ditetapkan
sebagai laporan realisasi semester pertama APBD dan prognosis untuk 6 (enam) bulan
berikutnya.
Pasal 293
(1) Laporan realisasi semester pertama APBD dan prognosis 6 (enam) bulan
berikutnya sebagaimana dimaksud dalam Pasal 292 disampaii<an kepada DPRD
paling lambat akhir bulan Juli tahun anggaran berkenaan.
(2) Format laporan realisa"si semester pertama APBD dan prognosis untuk 6 (enam)
bulan berikutnya sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tercantum dalam Lampiran
E.XXI peraturan menteri ini.
Bagian Kedua
Laporan Tahunan
Pasal294
(1) PPK-SKPD menyiapkan laporan keuangan SKPD tahun anggaran berkenaan dan
disampaikan kepada kepala SKPD untuk ditetapkan laporan
pertanggungjawaban pelaksanaan anggaran SKPD.
(2) Laporan keuangan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) disampaikan kepada
PPKD sebagai dasar penyusunan laporan keuangan pemerintah daerah.
Pasal 295
(1) Laporan keuangan SKPD sebagaimana dimaksud dalam Pasal 294 ayat (1)
disampaikan kepada kepala daerah melalui PPKD paling lambat 2 (dua) bulan
setelah tahun anggaran berakhir.
(2) Laporan keuangan sebagaimana dimakslJd pada ayat (1) disusun oleh pejabat
penggun3 anggaran sebagai has!1 pelaksanaan anggaran yang berada di SKPD
yang menjadi tangg!Jng jawabnya.
www.gi.co.id Global Intermedia
cara
dalam
tahun
- 96 -
(3) Laporan keuangan SKPD sebagaimana dimaksud pada ayat (2) terdiri dari:
a. laporan realisasi anggaran;
b. neraca; dan
c. catatan atas laporan keuangan.
(4) Laporan keuangan SKPD sebagaimana dirnaksud pada ayat (1) dilampiri dengan
surat pernyataan kepala SKPD bahwa pengelolaan APBD yang menjadi tanggung
jawabnya telah diselenggarakan berdasarkan sistem pengendalian intern yang
memadai dan standar akuntansi pemerintahan sesuai dengan peraturan
perundang-undangan.
(5) Format surat pernyataan sebagaimana dimaksud pada ayat (4) tercantum dalam
Lampiran E.XXII peraturan menteri ini.
Pasal296
(1) PPKD meny-Jsun laporan keuangan pemerintah daerah dengan
menggabungka,l laporan-Iaporan keuangan SKPD sebagaimana dimaksud
Pasal 295 ayat (3) paling lambat 3 (tiga) bulan setelah berakhirnya
anggaran berkenaan.
(2) Laporan keuangan pemerintah daerah sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
disampaikan kepada kepala daerah melalui sekretaris daerah selaku koordinator
pengelolaan keuangan daerah dalam rangka memenuhi pertanggungjawaban
pelaksanaan APBD.
(3) Laporan keuangan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri dari:
a. laporan realisasi anggaran;
b. neraca;
c. laporan arus kas; dan
d. catatan atas laporan keuangan.
(4) Laporan keuangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) disusun dan disajikan
sesuai dengan peraturan pemerintah yang mengatur tentang standar akuntansi
pemerintahan.
(5) Laporan keuangan pemerintilhan daerah sebagaimana dimaksud pada ayat (2)
dilampiri dengan laporan ikhtisar realisasi kinerja dan laporan keuangan
BUMD/perusahaan daerah.
(6) Laporan ikhtisar realisasi kinerja sebagaimana dimaksud pada ayat (5) disusun dari
ringkasan laporan keterangan pertanggungjawaban kepala daerah dan laporan
kinerja interim di lingkungan pemerintah daerah.
(7) Penyusunan laporan kinerja interim sebagaimana dirnaksud pilda ayat (6)
berpedoman pada Peraturan Menteri Dalam Negeri yang mengatur mengenai
laporan kinerja interim di lingkungan pemerintah daeran.
(8) Laporan keuangan pemerintah daerah sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilampiri dengan surat pernyataan kepala daerah yang menyatakan pengelolaan
APBD yang menjadi tanggung jawabnya telah diselenggarakan berdasarkan sistem
pengendalian i.ltern yang memadai, sesuai dergan peraturan perundang-
undangal'l.
(9) Format laporan realisas; anggaran sebagaimana dimaksud pada ayat (3) huruf a
tercantum dalam Lampiran E.XXIII peraturan menteri ini.
(10) Format neraca seba:)airnana dimaksud pada ayat (3) huruf b tercantum dalam
Lampiran E.XXIV peraturan menteri ini.
(11) Format laparan arus kas sebagaimana dimaksud pada ayat (3) huruf c sesuai
dengan Lampiran E.XIX peraturan menteri ini.
www.gi.co.id Global Intermedia
- 97 -
(12) Format catatan atas laporan keuangan sebagaimana dimaksud pada ayat (3) huruf
d tercantum dalam Lampiran E.XXV peraturan menteri ini.
(13) Format surat pernyataan kepala daerah bahwa pengelolaan APBD yang menjadi
tanggung jawabnya telah diselenggarakar. berdasarkan sistem pengendalian intern
yang memadai sebagaimana dimaksud pada ayat (6) tercantum dalam Lampiran
E.XXVI peraturan menteri ini.
Pasal297
(1) Laporan keuangan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 296 ayat (2) disampaikan
oleh kepala daerah kepada Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) untuk dilakukan
pemeriksaan paling lambat 3 (tiga) bulan setelah tahun anggilran berakhir.
(2) Kepala daerah memberikan tanggapan dan melakukan penyesuaian terhadap
laporan keuangan pp.merintah daerah berdasarkan hasil pemeriksaan BPK.
Bagian Ketiga
Penetapan Raperda Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD
Pasal298
(1) Kepala daerah rnenyampaikan rancangan peraturan daerah tentang
pertanggungjawaban pelaksanaan APBD kepada DPRD paling lambat 6 (enam)
bulan setelah tahun <lngguran berakhir.
(2) Rancangan peraturan daerah tentang pertanggungjawaban pelaksanaan APBD
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) memuat laporan keuangan yang meliputi
laporan realisasi anggaran, neraca, laporan arus kas, catatan atas laporan
keuangan, serta dilampiri dengan laporan kinerja yang telah diperiksa BPK dan
ikhtisar laporan keuangan badan usaha milik daerahjperusahaan daerah.
(3) Format laporan realisasi anggaran sebagaimana dimaksud pada ayat (2) sesuai
dengan Lampiriln E.XXIII peraturan menteri ini.
(4) Format neraca sebilgaimana dimaksud pada ayat (2) sesuai dengan Lampiran
. E.XXIV peraturan menteri ini.
(5) Format laporan arus kas sebagaimana dimaksud pada ayat (2) sesuai dengan
Lampiran E.XIX peraturan menteri ini.
(6) Format catatan atas laporan keuangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2)
sesuai dengan Lampiran E.XXV peraturan menteri ini.
(7) Format dan isi laporan kinerja berpedoman pada Peraturan Menteri Dalam Negeri
tentang laporan keuangan dan kinerja interim di Iingkungan pemerintah daerah.
(8) Format dan ikhtisar laporan keuangan BUMDjperusahaan daerah sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.
(9) Format rancangan peraturan daerah tentang pertanggungjawaban pelaksanaan
APBD beserta lampiran sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tercantum dalam
Lampiran E.XXVII peraturan menteri ini.
Pasal 299
(1) Apabila sampai batas waktu 2 (dua) bulan setelah penyampaian laporan keuangan
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 297 ayat (1), BPK belum menyampaikan hasil
pemeriksaan, kepala daerah menyampaikan rancangan peraturan daerah tentang
pertanggungjawaban pelaksanaan APBD kepada DPRD.
www.gi.co.id Global Intermedia
- 98 -
(2) Rancangan peraturan daerah sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilampiri
dengan laporan realisasi anggaran, neraca, laporan arus ki'ls, catatan atas laporan
keuangan, dan laporan kinerja yang isinya sama dengan yang disampaikan
kepada BPK.
Pasal300
(1) Rancangan pp.raturan daerah tentang pertanggungjawaban pelaksanaan APBD
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 299 ayat (1) d:rinci dalam rancangan
peraturan kepala daerah tentang penjabaran pertanggungjawaban pelaksanaan
APBD.
(2) Rancangan peraturan kepala daerah sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilengkapi dengan lampiran terdiri dari:
a. ringkasan laporan realisasi anggaran; dan
b. penjabaran laporan realisasi anggaran;
(3) Format rancangan peraturan kepala daerah tentang penjabaran
pertanggungjawaban pelaksanaan APBD beserta lampiran sebagaimana dimaksud
pada ayat (2) tercantum dalam Lampiran E.XXVIII peraturan menteri ini.
(4) Jadwal pertanggungjawaban pelaksanaan APBD tercantum dalam Larnpiran E.XXIX
peraturan menteri ini.
Pasal301
(1) Agenda pembahasan rancangan peraturan daerah tentang pertanggungjawaban
pelaksanaan APBD sebagaimana dimaksud dalam Pasal 299 ayat (1) ditentukan
oleh DPRD.
(2) Persetujuan bersama terhadap rancangan peraturan daerah tentang
pertanggungjawaban pelaksanaan APBD oleh DPRD paling lama 1 (satu) bulan
terhitung sejak rancangan peraturan daerah diterima.
Pasal302
(1) Laporan keuangan pemerintah daerah wajib dipublikasikan.
(2) Laporan keuangan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah laporan keuangan
yang telah diaudit oleh BPK dan telah diundangkan dalam lembaran daerah.
Bagian Keempat
Evaluasi Rancangar. Peraturan Daerah tentang Pertanggungjawaban
Pelaksanaan APBD dan Peraturan Kepala Daerah tentang
Penjabaran Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD
Pasal303
(1) RancangaQ peraturan daerah provinsi tentang pertanggungjawaban pelaksanaan
APBD yang telah disetujui bersama DPRD dan rancangan peraturan gubernur
tentang penjabaran pertanggungjawaban pelaksanaan APBD sebelum ditetapkan
oleh gubernur paling lama 3 (tiga) hari kerja disampaikan terlebih dahulu kepada
Menteri Dalam Negeri untuk dievaluasi.
(2) Hasil evaluasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) disampaikan oleh Menteri
Dalam Negeri kepada Gubernur paling lama 15 (lima belas) hari kerja terhitung
sejak diterimanya rancangJn dimaksud.
www.gi.co.id Global Intermedia
- 99 -
(3) Apabila Menteri Dalam Negeri menyatakan hasil evaluasi rancangan peraturan
daerah tentang pertanggungjawaban pelaksanaan APBD dan rancangan peraturan
gubernur tentang penjabaran pertanggungjawaban pelaksanaan APBD sudah
sesuai dengan kepentingan umum dan peraturan perundang-undangan yang lebih
tinggi, gllbernur menetapkan rancangan daerah dan rancangan
peraturan gubernur menjadi peraturan daerah dan peraturan gubernur.
Pasal304
(l) Dalam hal Menteri Dalam Negeri menyatakan hasil evaluasi rancangan peraturan
daerah tentang pertanggungjawaban pelaksanaan APBD dan rancangan peraturan
gubernur tentang penjabaran pertanggungjawaban pelOiksanaan APBD
bertentangan dengan kepentingan umum dan peraturan perundang-undangan
yang lebih tinggi, gubernur bersama DPRD wajib melakukan penyempurnaan
paling lama 7 (tujuh) hari kerja terhitung sejak diterimanya hasil evaluasi.
(2) Apabila hasil evaluasi tidak ditindaklanjuti oleh gubernur dan DPRD, dan gubernur
tetap menetapkan rancangan peraturan daerah tentang pertanggungjawaban
pelaksanaan' APBD dan rancangan peraturan gubernur tentang penjabaran
pertanggungjawaban pelaksanaan APBD menjadi peraturan daerah dan peraturan
gubernur, Menteri Dalam Negeri membatalkan peraturan daerah dan peraturan
gubernur dimaksud sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
Pasal 305
(1) Rancangan peraturan daerah kabupaten/kota tentang pertanggungjawaban
pelaksanaan APBD yang telah disetujui bersama DPRD dan ra'.cangan peraturan
bupati/walikota tentang penjabaran pertanggungjawaban pelaksanaan APBD
sebelum ditetapkan oleh bupati/walikota paling lama 3 (tiga) hari kerja
disampaikan kepada gubernur untuk dievaluasi.
(2) Hasil evaillasi disampaikan oleh gubernur kepada bupati/walikota paling lama 15
(lima belas) hari kerja terhitung sejak diterimanya rancangan peraturan daerah
kabupaten/kota dan rancangan peraturan bupati/walikota tentang penjabaran
pertanggungjawaban pelaksanaan APBD sebagaimana dimaksud pada ayat (1).
(3) Apabila gubernur menyatakan hasil evaluasi rancangar. peraturan daerah tentang
pertanggungjawaban pelaksanaan APBD dan rancangan peraturan bupati/waliko:a
tentang penjabaran pertanggungjawaban pelaksanaan APBD sudah sesuai dengan
kepentlngan umum dan peraturan perundang-undangan yang lebih tinggi,
bupati/waiikota menetapkan rancangan dimaksud menjadi peraturan daerah dan
peraturan bupati/walikota.
Pasal306
(1) Dalam hal gubernur menyatakan hasil evaluasi rancangan peraturan daerah
tentang pertanggungjawaban pelaksanaan APBD dan rancangan peraturan
bupati/walikota tentang penjabaran pertanggungjawaban pelaksanaan APBD tidak
sesuai dengan kepentingan umum dan peraturan perundang-undangan yang lebih
tinggi, bupati/walikoca bersama DPRD melakukan penyempurnaan paling lama 7
(tujuh) hari kerja terhitung sejak diterimanya hasil evaluasi.
(2) Apabila hasil evaluasi tidak ditindaklanjuti oleh bupati/walikot', dan DPRD, dan
tetap menetapkan rancangan peraturan daerah tentang
pertanggungjawaban pelaksanaan APBD dan rancangan peraturan bupati/walikota
tentang penjabaran pertanggungjawaban pelaksanaan APBD menjadi peraturan
daerah dan peraturan bupati/walikota, Gubernur membatalkan peraturan daerah
dan peraturan bupati/walikota dimaksud sesuai dengan peraturan perundang-
undangan.
www.gi.co.id Global Intermedia
- 100 -
Pasal307
Gubernur menyampaikan hasil evaIi lasi rancangan peraturan daerah kabupaten/kota
tentang pertanggungjawaban pelaksanaan APBD dan rancangan peraturan
bupati{walikota tentang penjabaran pertanggungjawaban pelaksanaan APBD kepada
Menteri Dalam Negeri.
BAB XIII
PEMBINAAN DAN PENGAWASAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH
Bagian Pertama
Pembinaan dan Pengawasan
Pasal308
Pemerintah melai<ukan pembinaan dan pengawasan pengelolaan I(wangan daerah
kepada pemerintah daerah yang dikoordinasikan oleh Menteri Dalam Negeri.
Pasal309
(1) Pembinaan sebagaimana dimaksud da!am Pasal 308 meliputi pemberian pedoman,
bimbingan, supervisi, konsultasi, pendidikan dan pelatihan.
(2) Pemberian pedoman sebagaimana dimaksud pada ayat (1) mencakup
perencanaan dan penyusunan APBD, pelaksanaan, r;enatausahaan dan akuntansi
keuangan daerah, pertanggungjawaban keuangan daerah, pemantauan dan
evaluasi, serta kelembagaan pengelolaan keuangan daerah.
(3) Pemberian bimbingan, supervisi, dan konsultasi sebagaimana dirnaksud pada a'/at
(1) mencakup perencancan dan penyusunan APBD, pelaksanaan, penatausaha<Jn
dan akuntansi keuangan daerah, serta pertanggungjawaban keuang<Jn dael'al1
yang dilaksanakan secara berkala dan/atau sewaktu-waktu, baik secara
menyeluruh kepada seluruh daerah maupun kepada daerah tertentu sesuai
dengan kebutuhan.
(4) Pendidikan dan pelatihan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan
secara berkala bagi kepala daerah atau wakil kepala daerah, pimpinan dan
anggota DPRD, perangkat daerah, dan pegawai negeri sipil daerah serta kepada
bendahara penerimaan dan bendahara pengeluaran.
Pasal310
Pembinaan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 309 ayat (1) untuk kabupaten/kota
dikoordinasikan oleh gubernur selaku wakil pemerintah.
Pasal311
(1) DPRD melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan peraturan daerah tentang
APBD.
(2) f'engawasan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) bukan per:1eriksai1n tetapi
p n g w ~ n yang lebih mengarah untuk menjamin pencapaian sasaran yang telah
ditetapkan dalam peraturan daerah tentang APBD.
Pasal312
Pengawasan pengelolaan keuangan daerah berpedoman pada ketentuan peraturan
perundang-undangan.
www.gi.co.id Global Intermedia
- 101 -
Bagian Kedua
Pengendalian Intern
Pasal313
(1) Dalam rangka melingkatkan kinerja transpnransi dan akuntabilitas pengelolaan
keuangan daerah, kepala daerah mengatur dan menyelenggarakan sistem
pengendalian intern di Iingkllngan pemerintahan daerah yang dipimpinnya.
(2) Pengendalian intern sebagaimana dimaksud pada ayat (1) merupakan proses yang
dirancang ul1tuk memberikan keyakinan yang m=madai mengenai pencapaian
tujuan pemerintah daerah yang tercermin dari keandalan laporan keuangan,
efisiensi dan efektivitas pelaksanaan program dan kegiatan serta dipatuhinya
peraturan perundang-undangan.
(3) Pengendalian intern sebagaimana dimaksud pada ayat (2) sekurang-kurangnya
memenuhi kriteria sebagai berikut:
a. terciptanya Iingkungan pengendalian yang sehat;
b. terselenggaranya penilaian risiko;
c. terselenggarany3 aktivitas pengendalian;
d. terselenggaranya sistem informasi dan komunikasi; dan
e. lerselenggaranya kegiatan pemantauan pengendalian.
(4) Penyelenggaraan pengendalian intern sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
berpedoman pada ketentuan peraturan perundang-undangan.
Bagian Ketiga
Pemeriksaan Ekstern
Pasal314
PemeriksClan pengelolaan dan pertanggungjalVaban keuangan daerah dilakukan oleh
BPK sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
BAB XIV
KERUGIAN DAERAH
Pasal315
(1) Setiap kerugian daerah yang disebabkan oleh tindakan melanggar hukum atau
kelalaian seseorang harus segera diselesaikan sesuai dengan ketentuan
perundang-undangan.
(2) Bendahara, pegawai negeri sipil bukan bendahara, "ltau pejabat lain yang karena
perbuatannya melanggar hukum atau melalaik3n kewajiban yang dibebankan
kepadanya secara langsung merugikan keuangan daerah, wajib mengganti
kerugian tersebut.
(3) Kepala SKPD dapat segera melakukan tuntutan ganti rugi, setelah mengetahui
bahwa dalam SKPD yang bersangkutan terjadi kerugian akibat perbuatan dari
pihak manapun.
P'asa1316
(1) Kerugian daerah wajib dilaporkan oleh atasan langsung atau kE:rala SKPD kepada
kepala daerah dan diberitahukan kepada BPK paling lama 7 (tujuh) hari kerja
setelah kerugian daerah'itu diketahui.
www.gi.co.id Global Intermedia
- 102 -
(2) Segera setelah kerugian daerah tersebut diketahui, kepada bendahara, pegawai
negeri sipil bukan bendahara, atau pejabat lain yang nyata-nyata melanggar
hukum atau mela\aikan kewajibannya sebagaimana dimaksud dalam Pasal 315
segera dimintakan surat pernyataan kesanggupan dan/atau pengakuan bahwa
kerugian tersebut menjadi tanggung jawabnya dan bersedia mengganti kerugian
daerah dimaksud.
(3) Jika surat keterangan tanggung jawab mutlak tidak mungkin diperoleh atau tidak
dapat pengembalian kerugian daerah, kepala daerah segera
mengeluarkan surat keputusan pembebanan penggantian kerugian sementara
kepada yang bersangkutan.
Pasal 317
(1) Dalam hal bendahara, pegawai negeri sipil bukan bendahara, atau pejabat lain
yang dikenai tuntutan ganti kerugian daerah berada dalam pengampuan,
melarikan diri, atau meninggal dunia, penuntutan dan penagihan terhadapnya
beralih kepada pengampufyang memperoleh hak/ahli waris, terbatas pada
kekayaan yang dikelola atau diperolehnya, yang berasal dari bendahara, pegawai
negeri sipil bukan bendahara, atau pejabat lain yang bersangkutan.
(2) Tanggung jawab pengampufyang memperoleh hak/ahli waris untuk membayar
ganti kerugian daerah sebagaimana dimaksud pada ayat (1) menjadi hapus
apabila dalarr. waktu 3 (tiga) tahun sejak keputusan pengadilan yang menetapkan
pengampuan kepada bendahara, pegawai negeri sipil bukan bendahara, atau
pejabat lain yang bersangkutan, atau sejak bendahara, oegawai negeri bukan
bendahara, atau pejabat lain yang bersangkutan diketahui melarikan diri atau
meninggal dunia, pengampufyang memperoleh hak/ahli waris tidak diberi tahu
oleh pejabat yang berwenang mengenai adanya kerugian daerah.
Pasal318
(1) Ketentuan penyelesaian kerlJgian daerah sebagaimana diatur dalam peraturan
menteri ini berlaku pula untuk uang dan/atau barang bukan milik daerah, yang
berada dalam penguasaan bend"hara, pegawai negeri sipil bukan bendahara, atau
pejabat lain yang digunakan dalam penyelenggaraan tugas pemerintahan.
(2) Ketentuan penyelesaian kerugian daerah dalam peraturan menteri ini berlaku pula
untuk pengelola perusahaan daerah dan badan-badan lain yang
menyelenggarakan pengelolaan daerah, sepanjang tidak diatur dalam
peraturan perundang-undangan tersendiri.
Pasal319
(1) Bendahara, pegawai negeri sipil bukan bendahara, dan pejabat lain yang telah
ditetapkan untuk mengganti kerugian daerah dapat dikenai sanksi administratif
dan/atau sanksi pidana sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
(2) Putusan pidana atas kerugian daerah terhadap bendahara, pegawai negeri sipii
bukan bendahara dan pejabat lain tidak membebaskan yang bersangkutan dari
tuntutan ganti rugi.
Pasal320
Kewajiban bendahara, pegawai negeri sipil bukan bendahara, atau pejabat lain untuk
membayar ganti rugi, menjadi kedaluwarsa jika dalam waktu 5 (lima) tahun sejak
diketahuinya kerugian tersebut atau dalam waktu 8 (del.lpan) tahun sejak terjadinya
kerugian tidak dilakukan penuntutan ganti rugi terhadap yang bersangkutan.
www.gi.co.id Global Intermedia
- 103 -
Pasal321
(1) Pengenaan ganti kerugian daerah terhadap bendahara ditetapkan oleh BPK.
(2) Apabila dalam pemeriksaan kerugian daerah ditemukan unsur pidana, BPK
menindaklanjutinya sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
Pasal 322
Pengenaan ganti kerugian daerah terhadap pegawai negeri sipil bull.an bendahara
ditetapkan oleh kepala daerah.
Pasal323
Ketentuan lebih lanjut mengenai tata cara tuntutan ganti kerugian daerah diatur
dengan perall:ran daeral1 dengan berpedoman pada peraturan perundang-undangan.
BAB XV
PENGELOlAAN KEUANGAN
BAOAN LAYANAN UMUM OAERAH
Pasal 324
(1) Pemerintah daerah dapat membentuk BLUD untuk :
a. menyediakan barang dan/atau jasa untu' layanan umum; dan
b. mengelQla dana khusus dalam rangka meningkatkan ekonomi dan/atau
pelayanan kepada masyarakat.
(2) Instansi yang menyediakan barang dan/atau jasa sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) huruf a, antara lain rumah sakit daerah, penyelenggara pendidikan,
penerbit lisensi dan dokumen, penyelenggara jasa penyiaran publik, penyedia jasa
penelitian dan pengujian, serta instansi layanan umum lainnya.
(3) Dana kl1usus dalam rangka meningkatkan ekonomi dan/atau pelayanan kepada
masyarakat sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b, C'otara lain instansi
yang rnelaksanakar, pengelolaan dana seperti dana bergulir usaha kecil menengah,
tabungan perumahall, dan instansi pengelola dana lainnya.
Pasal325
(1) BLUD dibentuk unt'Jk meningkatkan pelay<:man kepada masyarakat dalam rangka
memajukan kesejah,eraan umum dan mencerdaskan kehidupan bangsa.
(2) Kekayaan BLUD merupak"n kekayaan daerah yang ~ i k dipisahkan serta dikelola
dan dimanfaatkan sepenuhnya untuk menyelenggarakan kegiatan BLUD yang
bersangkutan.
Pasal 326
(1) Pembinaan keuangan BLIJD dilakukan oleh PPKD dan pembinaan teknis dilakukan
oleh kepala SKPD yang bertanggung jawab atas urusan pemerintahan yang
bersangkutan.
(2) Pembinaan keuangan BLUD sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi
pemberian pedoman, bimbingan, supervisi, pendidikan dan pelatihan dibidang
pengelolaan keuangan BLUD.
(3) Pembinaan teknis sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi pemberian
pedoman, bimbingan, supervisi, pendidikan dan pelatihan dibidang
penyelenggaraan program dan kegiatan BLUD.
www.gi.co.id Global Intermedia
- 104 -
Pasal327
BLUD dapat memperoleh hi:>ah atau sumbangan dari masyarakat atau badan lain.
Pasal328
Seluruh pendapatan BLUD dapat digunakan langsung untuk membiayai belanja BLUD
yang bersangkutan.
Pasal329
Pedoman teknis mengenai pengelolaan keuangan BLUD diatur lebih lanjut oleh Menteri
Dalam Negeri setelah memperoleh pertimbangan Menteri Keuangan.
aAB XVI
PENGATURAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH
Pasal330
(1) Ketentuan tentang pokok-p:)kok pengelolaan keuangan daerah diatur dengan
peraturan daerah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(2) Berdasarkan peraturan daerah sebagaimana dimaksud pada ayat (1), kepala
daerah menetapkan peraturan kepala daerah tentan;:) sistem dan prosedur
pengelolaan keuangan daerah.
(3) Sistem dan prosedur pengelolaan keuangan daerah sebagaimana dimaksud pada
ayat (2) mencakup tata cara penyusunan, pelaksanaan, penatausahaan dan
akuntansi, pelaporan, pengawasan dan pertanggungjawaban keuangan daerah
(4) Peraturan kepala daerah tentang sistem dan prosedur pengelolaan keuangan
daerah sebagaimana dimaksud pada ayat (2), juga memuat tata cara penunjukan
pejabat yang diberi wewenang BUD, kuasa BUD, pengguna anggaran/kuasa
pengguna anggaran, bendahara penerimaan, dan bendahara pengeluaran
berhalangan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 216 ayat (8), Pasal 211 ayat (3),
Pasal 194, dan Pasal 226.
BAB XVII
KETENTUAN PERALIHAN
Pasal 331
Pada saat peraturan menteri ini ditetapkan, semua peraturan perundang-undangan
yang berkaitan dengan pengelolaan keuangan daerah sepanjang belum diganti dan
tidak bertentangan dengan peraturan menteri ini dinyatakan tetap berlaku.
Pasal332
Dengan ditetapkannya peraturan menteri ini:
a. Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 14 ayat (1), Pasal 90 ayat (2), dan
Pasal 296 ayat (4), tentang bendahara penerimaan dan bendahara pengeluaran,
penyusurfan RKA-SKPD dengan menggunakan pendekatan berdasarkan prestasi
kerja, dan penyusunan laporan keuangan pemerintah daerah berdasarkan standar
akuntansi pemerintahan dilaksanakan secara bertahap mulai tahun anggaran
2006.
b. Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 87 ayat (1) dan Pasal 116 ayat (1)
tentang penyusunan rancangan PPAS dan penetapan APBD setelah dievaluasi
mulai dilaksanakan untuk penyusunan dan pelaksanaan APBD tahun anggaran
2007.
www.gi.co.id Global Intermedia
- 105 -
c. Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 233 ayat (2) tentang sistem
akuntansi pemerintahaq daerah yang mengacu pada standar akuntansi
pemerintahan dilaksanakan secara bertahap mulai tahun anggaran 2007.
d. Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 90 ayat (2) tentang penyusunan
RKA-SKPt;> denCJan menggunakan pendekatan kerangka pengeluaran jangka
menengah d<Jerah dilaksanakan mula! tahun anggaran 2009.
e. Peraturan daerah tentang pokok-pokok pengelolaan keuangan daerah ditetapkan
paling lambat 2 tahun sejak ditetapkan peraturan menteri ini.
Pasal333
Pada saat perat:.Jlan menteri ini ditetapkan, bagi pemerintah daerah yang belum
menetapkan RPJMD sebagaimana dimaksud dalam Pasal 81 ayat (1), dokumen
perencanaan daerah lainnya dapat digunakan sebagai pedoman penyusunan RKPD.
BAB XVIII
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 334
(1) Direktur Jenderal Bina Administrasi Keuangan Daerah Departemen Dalam Negeri
melakukan fasilitasi pelaksanaan peraturan menteri ini.
(2) Fasilitasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) mencakup mengkoordinasikan,
menyempurnakan lampiran-Iampiran sesuai dengan ketentuan perundang-
undangan, melaksanakan 50sialisasi,' super"isi dan bimbingan teknis, serta
memberikan asistensi untuk kelancaran penerapan peraturan menteri ini.
Pasal335
Dengan ditetapkannya peraturan m n ~ r ini, Keputusan Menteri Dalam Negeri yang
mengatur tentang pedoman pengurusan, pertanggungjawaban dan pengawasan
keuangan daerah serta tata cara penyusunan anggaran pendapdtan dan belanja
daerah, pe!aksanaan tata usaha keuangan daerah dan belanja daerah, serta petunjuk
pelaksanaannya, dicabut dan dinyatakan tidak berlaku.
Pasal336
Peraturan menteri in! mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.
Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal 15 Mei 2006
MENTERI DALAM NEGERI,
ttd
H. MOH. MA'RUF, SE.
www.gi.co.id Global Intermedia
DEPARTEMEN DALAM NEGERI
REPUBLIK INDONESIA
LAMPIRAN A
PERMENDAGRI
NOMOR 13 TAHUN 2006
TENTANG
PEDOMAN PENGELOlAAN
KEUANGAN DAERAH
PERENCANAAN DAN PENGANGGARAN
DEPARTEMEN DALAM NEGERI
REPUBLIK INDONESIA
DIREKTORAT JENDERAL BINA ADMINISTRASI KEUANGAN DAERAH
www.gi.co.id Global Intermedia
DAFTAR LAMPIRAN A
PERENCANAAN DAN PENGANGGARAr-1
1. Lampiran A.I
2. Lampiran A.II
3. Lampiran A.II!
4. Lampiran A.IV
5. Lampiran A. V
6. Lampiran A. VI
7. Lampiran AVII
Kode dan klasifikasi urusan pemerintahan daerah dan
organisasi
Susunan kode akun keuangan daerah
Kode rekening pendapatan provinsi
Kode rekening pendapatan kabupaten/kota
Kode dan klasifikasi fungsi
klasifikasi belanja daerah menurut fungsi untukKeselarasan
dan keterpaduan pengelolaan keuangan negara
Kode dan daftar program dan kegiatan menurut urusan
pemerintahan daerah
-,8",._.:L",am=p:,-ira",n"-"A":.V",I",1I,-.__-"K",0"de=..:;re",k",e",n,,in,,,g"b=elae;n:'lj"-a.."d"a"er"'a';'h_-,-- _
g. Lampiran A.IX Kode rekening pembiayaan daerah
10. Lampiran A.X Format KUA
11. Lampiran A.XI Format PPAS
--.!.LLamp"-ir"an""A"'.X.;:I"'I;-__---';;F;o0'-'rm'-'a"'t"n,;o"t"ac;k"es"'e"'p'"a"'k"'at"'a.;:n-:K"U:;.A"d""a"'n'-'-P"PA-'S'-'-'A'-P"B=.D _
13. Lampiran A.XIIl Bagan alir pengerjaan RKA-SKPD
14. Lampi."ra"-n"A;C."'X"IV;-_---,_F"'o"'r"m"'a"'t.'-'R"'KA""-'-S"'K"P-'D'---_--,-__-;c-----;----;---,,----==-,----;-:-
15. Lampiran A.XV Format rancangan peraturan daerah tentang APBD beserta
lampiran
A. Rancangan peraturan daerah tentang APBD
B. Ringkasan APBD
C. Ringkasan APBD menurut urusan pemerintahan daerah
dan organisasi
D. Rindan APBD menurut urusan pemerintahan daerah,
organisasi, pendapatan, belanja dan pemb"'iae.Jy"'a"'a"n-,----,__
E. Rekapitulasi belanja menurut urusan pemerintahan
daerah, organisasi, program dan kegiatan
F. P.ekapitulasi belanja daerah untuk keselarasan dan
keterpaduan urusan pemerintahan daerah dan fungsi
dalam kerangka pengelolaan keuangan negara
G. Daftar jumlah pegawai per golongan dan per jabatan
H. Daftar piutang daerah
__________----'1. Daftar penyertaan modal (investasi) daerah
J. Daftar perkiraan penambahan dan pengurangan aset
tetap daerah
K. Daftar perkiraan penambahan dan pengurangan aset
lainnya
L. Daftar kegiatan-kegiatan tahun sebelumnya yang belum
diselesaikan dan dianggarkan kembali dalam tahun
anggaran ini
1. Tahun Pertama
2. Tahun Kedua
M. Daftar dana cadangan daerah
16. Lampiran AXVI
17. Lampiran A.XVII
18. Lampiran A.XVlII
19. Lampiran A.XIX
N. Daftar pinjaman daerah
Format rancangan peraturan I:epala daerah tentang
penjabaran APBD
A. Rancangan peraturan kepala daerah tentang penjabaran
APBD
B. Ringkasan penjabaran APBD
c Penjabaran APBD
Format susunan nota keuangan RAPBD
Format persetujuan bersama RAPBD
Format'rancangan peraturan kepala daerah tentang APBD
be.erta lampiran
A. Rancangan peraturan kepala daerah tentang APBD
B. Rngkasan APBD
C. Ringkasan APBD menurut urusan pemerintahan daerah
dan organisasi
D. Rincian APBD
E. Rekapitulasi belanja menurut urusan pemerintahan
daerah, organisasi, program dan kegiatan
www.gi.co.id Global Intermedia
20. Lampiran A.XX
21. Lampiran A.XXI
22. Lampiran A.XXII
F. Rekapitulasi belanja daerah untuk keselarasan dan
keterpaduan urusan pemerintahan daerah dan fungsi
dalam kerangka pengelolaan keuangan negara
G. Daftlr jumlah pegawai per golongan dan per jabatan
H. Daftar piutang daerah
1. Daftar penyertaan modal (investasi) daerah
J. Daftar perkiraan penambahan dan pengurangan aset
tetap daerah
K. Daftar perkiraan penambahan dan pengurangan aset
lainnya
L. Daftar kegiatan-kegiatan tahun anggaran sebelumnya
yang belum diselesaikan dan dianggarkan kembali dalam
tahun anggaran ir;i
M. Daftar dana cadangan daerah
N. Daftar pinjaman daerah
Format penetapan rancangan peraturan daerah tentang APBD
Format penetapan rancangan.., peraturan kepala daerah
tentang penjabaran APBD .'
Jadwal tJenyusunan APBD
www.gi.co.id Global Intermedia
- I -
LAMPIRAN A.I PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI
NOMOR 13 TAHUN 2006
TANGGAL : 15 Mei 2006
KODE DAN KLASIFIKASI URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH
DAN ORGANISASI
X
" "
02 25 Pemeliharaan rutin/berkala oerlen<jkapan rumah jabatan/dlnas
X
"
"
02 26 PelT'diharaan rutin/berkata perlengkapan gedung kantor
www.gi.co.id Global Intermedia
- 23 -
KODE PROGRAM DAN KEGIATAN
,
" "
02 27 Pemeliharaan rutin/berkala peralatan tumah jabatanjcmas
f-
,
"
"
02 28 Pemellharaan rvtln/berkala peralatan ge<lung kantor
,
" "
02 29 Pemeliharaan rutin/berkala mebeleur
,
"
"
02 30 Pemeliharaan rutin/ber1tala ....
sid
,
" "
02 39 dst ...
,
" "
02 'lO P.ehabilitaSl seclang/berat rumah jabatan
,
"
"
02
'1
Rehabilitasi sedang/berat rurnah dinas
,
"
"
02 .2 sedang/berat gedung !tantor
,
" "
02 <3 RehabJlitasi sedanq/berat mobil jabatan
,
"
"
02 .. Rehabilitasi sedang/berat kendaraan dinaS/operaSlonal
,
"
"
02
'5
Dst.. .........
,
" "
03 Progrom peningkatan disiplin aparatur
,
"
"
03 01 Pengadaan mesin/kartu absenSi
,
" "
03 02 Pengadaan pakaian dinas be:serta perlengkapannya
.,
"
"
OJ 03 Pengadaan pakaian kerja lapangao
,
"
"
OJ O. Pengadaan pak.aian KORPRI
,
" "
03 05 Pengadaan pakaian khusus harihari tertentu
,
" "
03 06 Ost.. ... ..........
,
" "
O'
p:rogram fasilitasi pindah Ipurna tugas PNS
,
" "
O'
01 Pemulangan pegawar yang pensiun
" "
0< 02 Pemulangan pegawai yang tewas dalam melaksanakan tugas
,
" "
04 03 Pemindahan tugas PNS
,
" "
0<
O'
OSL...
,
"
"
05 Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur
,
"
"
05 01 Pendidikan dan pelatihan fannal
,
" "
05 02 SOSiilllsaSI peraturan perundang-undangan
,
..
"
05 03 Bimbmgan teknis lmplementasi peraturan perundang-undangan
,
"
"
05 0< Ds! ........- ..._.
,
" "
06 Program peningkatan pengembangan sistem pelaporan capaian kinerja dan keuangan
,
..
"
06 01 Penyuo;unan laporan capalan kmer)a dan Ikht'Silr reahsaSI klner)a SKPO
,
"
.. 06 02 Penyusunan pelaporan keuangan semesteran
_..
-
,
" "
06 03 Pcnyusunan pelaP')ran progOOSlS reahsaSl angardn
,
" "
06 0< Penyusunan pelaporan keuangan akhlr tahun
,
" "
06 05 OK.. ....
,
" "
09 Program dst ........
s.d
,
" "
I'
Program dst ..........
1 URUSAN WA]IB
1 01 xx Pendidikan
I 01 .. 15 Program Pendidikan Anak. Usia Oini
I 01
"
15 01 Pembangunan gedung sekolah
I 01
"
15 02 Pembangunan rumah dinas kepala sekolah, guru, penJaga sekolah
I 01
"
15 03 Penambahan ruang kelas sekolah
I 01
"
15 01 renambahan ruang guru sekolah
I 01
"
15 05 flembangunan rucong locker Slswa
www.gi.co.id Global Intermedia
. 24 .
.
=l
KODE PROGRAM DAN KEGIATAN
,
01
"
15 06 Pembangunan sarana dan prasarana olahraga
1 01
"
15 07 Pembangunan sarana dan prasarana bermain
1 01
"
15 08 Pembangunan rutlng serba guna/aula
-l 1 01
"
15 09 Pembangunan taman, lapangan upacara dan fasilitas pan:ir
1 01
"
15 10 Pembangunan ruang unit kesehatan sekolah
]
1 01
"
15 11 Pembangunan ruang ibadah
I
1 01
"
15 12 Pembangunan perpustakaan sekolah
1 01
"
15 13 Pembangunan jaringan instalasi hstnk sekolah dan perlengkapannya
I
I
1 01
"
15 14 Pembangunan sarana air bersih dan sanitary
J
1 01
"
15 15 Pengadaan buku-buku dan alat tulls siswa
1 01
"
15 16 Pengadaan p<.Ikaian seragam sekolah
-I
1 01
"
15 17 Pengadaan pakaian olahraga
1 01
"
15 18 Pengadaan alat praktlk dan peraga siswa
1 01
"
15 19 Pengadaan mebeluer sekolah
1 01
"
15 20 Pengadaan perlengkapan sekolah
1 01
"
15 21 Pengadaan alat rumah ta099a sekolah
1 01
"
15 22 Pengadaan sarana mobititas sekolah
1 01
"
15 23 Pemeliharaan rutin/berkala bangunan sekolah
1 01
"
15
2'
Pemelihar, Ian rUtin/berkala rumah dina!> kepala sekolah, guru, penjaga sekolah
---
I 01
"
15 25 Pemeliltaraan rUtin/berkala ruang kelas sekolah
1 01
"
15 26 Pemeliharaan rutin/berkala ruang guru sekolah
1 01
"
15 27 Perneliharaan rutin/berkala ruang locker slswa
1 01
"
15 28 Pemeliharaan rutin/berkala sarana dan pras.lraoa olahraga
1 01
"
15 29 Pemeliharaan rutin/berkala sarana dan prasarana bermain
1 01
"
15 30 Pemeliharaan rutin/berkala ruang 5erba guna/aula
1 01
"
IS 31 Pemeliharaan rutin/berkala taman, lapangan upacara dan fasilitas parkir
1 01
"
15 32 Pemeliharaan rutLn/berkala ruang unit kesehatan sekolah
I 01
"
15 33 Perneliharaan rutin/berkala ruallg Ibadah
1 01
"
15 3. Pemeliharaan rutln/terkala perpustakaan sekolah
1 01
"
15 35 Perneliharaan rutin/berkala jaringan InstalaSI hstrik sekolah dan perlengkapannya
1 01
"
15 36 Pemeliharaan rutin/berkala sarana air bersih dan sanitary
1 01
"
15 37 Pemeliharaan rutin/berkala alat praktik dan peraga siswa
1 01
"
15 J8 Pemelihar.1an rutin/berkala mebeluer sekolah
1 01
"
15 39 Pemeliharaan rutin/berkala perlengkapan sekolah
I
1 01 xx 15
'0
Pernellharaan rutin/berkala alat rumah tangga sekolah
1 01
"
15
.,
Pemeliharaan rutin/berkala sarana mobilitas sekolah
I
1 01
"
15
'2
Rehabilitasi sedang/berat bangunan sekolah I
1 01
"
15
'3
RehabiHtasl sedang/berat rumah dlnas kepala sekolah, guru, penjaga sekolah
1 01
"
15 .. Rehabilitasi sedang/berat asrama siswa
- -
1 01
"
15
'5
Rehabilitasl sedang/berat ruang kelas sekolah
1 01
"
15 .6 Rehabilitasi sedang/berat ruang guru sekolah
1 01
"
15
.,
Rehabititasi sedang/berat ruang locker siswa
1 01
"
15 .8 Rehabilitasi sedang/berat sarana olahraga
I
1 01
"
15
'9
Rehabilitasi sedang/berat sarana bermaln
1 01
"
15 50 Rehabilitasl sedang/berat ruang serba guna/aula
01 15 51 Rehabititasi sedang/berat tarnafl, lapangan upacara dan fasilitas parlour
-1
1
"
1 01
"
15 52 Rehabilitasi sedang/berat ruang unit kesehatan sekolah
1 01
"
15 53 Rehabilitasi sedang/berat ruang ibadah
1 01 xx 15
5'
Rehabititasi sedang/berat perpustakaan sekolah
1 01
"
15 55 Rehabilitasi sedang/berat jaringJn instalasi listrik sekolah dan perlengkapannya
1 01
"
15 56 Rehabilitasi sedang/berat $itrana air bersih dan sanitary
1 01 xx 15 57 Pelatihan KompetenSl tenaga pendidik
1 01
"
15 59 Pengembangan Peodidikan Anak Usia Din;
www.gi.co.id Global Intermedia
25 -
KODE PROGRAM DAN KEGIATAN
1 01
"
15 59 Penyelenggaraan "endidikan Anak Us-a Dlnl
1 01
"
15 60 Pengembangan data dan informasi PencMikan Anak USIa O,ni
1 01 xx 15 61 Penyusunan kebijakan Pendidikan Ar.ak DiN
1 01 xx 62 Pengembangan kurikulum. bahan ajar dan model pembelajaran Pendidikan Anak Usia Dini
1 01
"
15 63 Penyeleoggaraan koordinasi dan kerjasama Pendidikan Anak Usia Dini
1 01
"
15 6'1 Perencanaan dan penyusunan program Pendiclikan Anak Usia Dini
1 01
"
15 65 Publikasi dan sosialisasi Pendidikan ANk Usia Dir..
1 01
"
15 66 MonItoring, evaluasi dan pelaporan
1 01 xx 15 67 OSl ...............
1 01 xx 16 Progrilm Wajib Bel.jar Pendidikan Dasar 5embilan Tahun
1 01
"
16 01 gedung selu;jah
1 01 xx 16 02 Pembangunan rumah dinas kepala saolah. 9Uf1J, pen}<KJa
1 01 xx 16 03 Fenambahan ruang kelas sekolah
1 01 xx 16 04 Penambahan ruang 901 u sekolah
1 01 xx 16 05 Pembangunan lGborattA"ium dan ruang praktlkum sekolah
I 01
"
16 06 Pembangunan ruang locker siswa
I 01 xx 16 07 Pembangunan sarana d=tn prasarana olahraga
1 01
"
16 08 Pembangunan ruang svba guna/aula
1 01 xx 16 09 Pemuangunan Ulman, lapangan upacara dan fc:silitas par1tir
1 01
"
16 10 Pembangunan ruang unit kesehatan sekolah
1 01
"
16 11 Pembangunan ruang ibadah
1 01 .. 16 12 Pembangunan perpustakaan sekolah
1 01
"
16 13 Pembanyunan jaringan instalasi listrik sekolah dan perlengkapannya
1 01 xx 16
"
Pembangunan sarana air bersih dan sanitary
1 01
"
10 15 Penyadaan buku-buku dan alat tulis siswa
1 01
"
16 16 Pengadaan pakaian seragam sekolah
1 01 .. 16 17 Fengadaan pakaian oIahraga
1 01 .. 16 18 Pengadaan a!at praktik .dan peraga siswa
1 01 xx 16 19 Pengadaan mebeluer sekolah
1 01 .. 16 20 Peogadaan per1engk3pan sekolah
1 01 xx 16 21 Pengadaan alat ru.-nah tangga sekolah
1 01 .. 16 22 Pengadaan sarana mobilitas sekolah
1 01 .. 16 23 Pemeliharaan rutin/berkala bangunan sekolah
1 01 xx 16
,.
Pemeiiharaan rutil"l/berkala rumah dinas kepal3 sekolah. gur.... penjaga sekolah
1 01 .. 16 25 Pemellharaan rutin/bet"kala Nang kelas sekolah
1 01 .. 16 26 Pemeliharaan mtin/beritala Nang guru sekolah
1 01 .. 16 27 Pemeliharaan rutin/berkala ruang locker siswa
I 01 .. 16 28 Pemcliharaan rutin/berkala sarana dan prasarana olahr3'ja
1 01 xx 16 29 PemE:liharaan rutin/berititla ruang serna guna/aula
1 01 xx 16 30 f'emeliharaan rutin/berkala taman, Iapangan upacara dan fasilitas parkir
1 01 xx 16 31 Pemeliharaan rutin/berkala Nang unit kesehatan sek.olah
1 01 xx 16 32 Pemeliharaan rutln/berkala ruang ibadah
I 01 .. 16 33 !Jemeliharaan rutin/berkala perpustak.l3n sekolah
1 01 .. 16 3. Pemeliharaan rutin/berkala jaringan instalasi listrik sekolah dan perlengkapamya
1 01 xx 16 3S rutin/befkala sarana air bersih dan saOltary
1 01 .. 16 36 Pemeliharaan rutin/berkala alat praktik dan peraga Slswa
1 01 xx 16 37 Pemeliharaan rutin/berkala roebeluer sekolah
1 01 xx 16 )8 Pemeliharaan rutin/berkala perlengkapan sekolah
I 01
"
16 39 Pemeiiharaan rutin/berkala alat rumah tangga sekolah
1 01 .. 16 .0 Pemeliharaan rutin/berkala sarana mobilitas sekolah
1 01 xx 16
"
Rehabilitasi sedang/berat bangunan sekolah
1 01 xx 16
.,
Rehabilitasi sedang/berat rumah dinas kepala sekolah, guru, penjaga sekolah
www.gi.co.id Global Intermedia
KODE PROGRAM DAN KEGIATAN
-
1 01
"
16 43 Rehabilitasi sedang/berat asrama siswa ,
--
I 01
"
16 44 Rehabilitasl sedang/berat ruang kelas sekolah
1 01
"
16 45 Rehabifitasi sedang/berat ruang guru sekolah
1 01
"
16 46 Rehabilitasi sedang/berat labJratorium dan ruang praktikum sekolah
1 01
"
16 47 Rehabilitasi sedang/berat sarana mobilltas sekolah
1 01
"
16 48 Rehabilitasi sedang/berat ruang locker siswa
1 01
"
16 49 Rehabiritasi sedang/berat sarana olahraga
1 01
"
16 50 Rehabifitasi sedang/berat ruang serba guna/aula
1 01
"
16 51 Rehabilitasi sedang/berat taman, lapangan upacara dan fasilitas parkir
1 01
"
16 52 Rehabilitasi sedang/berat ruang unit kesehatan sekolah
1 01
"
16 53 Rehabilitasi sedang/berat ruang ibadah
1 01
"
16 54 Rehabilitasi sedang/berat perpustakaan sekolah
1 01
"
16 55 Rehabilitasi sedang/berat ]aringan instalasl hstrik sekolah dan perlen']kapannya
1 01
"
16 56 Rehabilitasi sedang/berat sarana air berslh dan sanitary
-
1 01
"
16 57 Pelatihan Kompetensi tenaga pendid'k
1 01
"
16 58 Pelatihan Kompetensi siswa berprestasl
1 01
"
16 59 Pelatihan Penyusunan kurikulum
1 01
"
16 60 Pembinaan forum masyarakat peduli pend,dikan
1 01
"
16 61 Pembmaan SMP Terbuka
1 01
"
16 62 Penambahan rU<lng kefas bJru SMP/MTS/SMPlB
1 01
"
16 63
Penyediaan Bantuan Operasionar Sekolah (BOS) jenja"9 SD/MI/SDlB dan SMP/MTS serta pesantren Sdlafiyah dan
Satuan Pendidlkan Non-Jslam Setara SO ~ a l l 5MP
1 01
"
16 .. Penyedlaan Blaya OperaSlonal Madrasah
-
1 01
"
16 65 Penyediaan buku pelajaran untuk SD/MI/SOLB dan SMP/MTS
1 01
"
16 66 Penyedlaan dana pengembangan sekolah iJntuk SD/MI dan SMP/MTS
1 01
"
16 67 Penyelenggaraan Paket A Setara SO
1 01
"
16 68 Penyelenggaraan Paket BSetara SMP
1 01
"
16 6.
Pembinaan kelembagaan dan menaJemen sekolah dengan penerapan Manajel":1en Berbasls Sekolah (MBS) dl Satuan
Pendidikan Dasar
1 01
"
16 70 Pembinaan minat, bakat, jan kreativltas Slswa
1 01
"
16 71 Pengembangan ComprehenSIVe Teaching And learning (CTl)
1 01
"
16 72
Pengembangan materi belajar mengajar dan metode pembelajaran dengan menggunakan teknologi informasi dan
komunikasl
1 01
"
16 73 Penyebarluasan dan sosiallsasl berbagal InfQfmasl pendidikan dasar
1 01
"
16 74 Penyediaan beaSlswa retrIeval untuk an<lk puluS sekolah
1 01
"
16 75 Penyediaan beaslswd tranSISI
1 01
"
16 76 Penyelenggaraan akreditasi sekolah d ~ r
1 01
"
16 77 Penyelenggaraan MulnGrade Teachmg dl caerah terpeneil
1 01
"
16 78 MonitOring, evaluas. ddn pelaporan
1 01
"
16 79 Ost .........
1 01
"
17 Program Pendidikan Menengah
1 01
"
17 01 Pembangunan gedung sekoldh
1 01
"
17 02 Pembangunan rumah dinas kepala sekolah, guru, penJaga sekolah
1 01
"
17 03 Penambahan ruang kelas sekolah
1 01
"
17 04 Penambahan ruang guru sekolah
1 01
"
17 05 Pembangunan laboratoflum dan rU.=lng praktrkum sekolah (Iaboratorium bahasa, komplJter, IPA IPS dan lalnlain)
1 01
"
17 06 Pembangundn rUdng locker Slswa
I
1 01
"
17 07 Pembanguoan sarana dan prasaran,) olahraga
1 01
"
17 08 Pembangunan rUdng serba guna/aula
1 01
"
17 09 Pembangunan taman, lapangan upaCdrJ dan fasilitas parklr
1 01
"
17 10 Pembangullall ruang unit kesehatan selo:olah
1 01
"
17 II Pembangunan ruang loadah
1 01
"
17 12 Pembangunan perpustakaan sekolah
1 01
"
17 13 Pemba!'l9unan jaringan instalaSl hstrlk sekolah dan per1engkdpannya
www.gi.co.id Global Intermedia
- 27 -
KODE PROGRAM DAN KEGIATAN
1 01 xx 17
I'
Pembilngunan sarana air bersih dan sanitary
1 01 xx 17 15 Pengad3an buku-buku dan alat tulis siswa
1 01 xx 17 16 Pengadaan pakaian seragam sekolah
1 01 xx 17 17 Pengadaan pakaian oIahraga
1 01 xx 17 18 Pengadaan alat praktik dan peraga siswa
1 01 xx 17 19 Pengadaan mebeluer sekolah
1 01 xx 17 20 Pengadaan sekolah
I 01 xx 17 21 Pengadaan atat rurnah tangga sek.oIah
1 01 xx 17 22 Pengadaan sarana mobilitas sekolah
1 01 xx 17 23 Pemeliharaan rutin/berkala bangunan sekolah
1 01 xx 17
2'
Pemehharaan rutinjberkala rumah dinas kepala sek.oIah, guru, penjaga sekolah
I 01 xx 17 25 Pemeliharaan rutinjber1<ala ruang kelas sekolah
I 01 xx 17 26 rutin/berkala Nang guru sekolah
I 01 xx 17 27 Pemefiharaan rutin/berkala Nang locker siswa
1 01 X< 17 28 Pemeliharaan rutin/berbla sarana dan prasarana olahraga
1 01 xx 17 29 Pemeliharaan rutin/berkala Nang serna guna/aula
1 01 xx 17 30 Pemeliharaan rutin/berkala taman, lapangan upacara dan fasilitas parkir
1 01 xx 17 31 Pemeliharaan rutin,lberl<ala ruang unit kesehatan sekolah
1 01 xx 17 32 Pemeliharaan rutin/bmala ruang ibadah
1 01 xx 17 33 Pemeliharaan rutin/berkala perpustakaan sekolah
1 01 xx 17 34 Pemeliharaan jaringan instalasi listrik sekolah dan perlengkapannya
1 01 xx 17 35 Pemeliharaan rutin/berkala sarana air bersih dan sanitary
1 01 xx 17 36 Pemeliharaan rutin/berkala alat praktik dan peraga siswa
1 01 xx 17 37 Pemeliharaan rutin/berkala mebeluer sekolah
1 01 xx 17 38 Pemeliharaan rutin/berkata perlengkapan sekolah
1 01 xx 17 39 Pemeliharaan rutin/berkala alat rumah tangga sekolah
I
1 01 xx 17
'0
Pemeliharaan rutin,lberkala sarana mobilitas sekolah
1 01 xx 17 .1 Rehabilitasi seclang/beiat bangunan sekolah
1 01 xx 17 <2 Rellabilitasi sedang/berat rumah dinas kepala sekolah, guru, penjaga sekolah
I 01 xx 17 .3 R.ehabilitasi sedang/berat asrama siswa
1 01 xx 17
06 21
1
0Q Koordinasl perenanaan pembangunan bldang ekonoml I
" -
2'1 ias I Penyusunan tabel,nput output daerah , I 06
" ,-
I I
06
"
22: 06 Penyusunan masterplan penanggulangan keml!'klnan
,-
; I 06
"
22 07 Penyusunan indikator dan pemetaan daerah rawan pangan
I I
06
"
22 08 f<o1Ol1ltOflng, evaluaSl dan pelaporan
I 06
"
22 09 Ost.
I 06
"
23 Program perencanHn sosial dan budaya
I-
! I 06
"
23 01 KoordinaSl penyusunan masterplan pendidikan
-.,- -
I 06
"
23 'l2
Koordlnasl penyusunan masterplan kesehatan
...
r-
..
I 06
"
23 03 Kuoro,nasl pere-nunda" pembangunan bidang !oOslal dan budaya
1 06
"
23 04 MonitOring. evalUasl dan pelaporan
: I 06
"
23 05 I 0501 ..
/'"
,
r,
06
"
24 Program perenranaan prasarana wilayah dan sumber daya alam
1- :
06
"
24 01 Koordinasi penyusunan m<.lsterplan prasarana perhubungan daerah
06
"
24 02 KoordlnaSi penyusunan masterplar. pengendahan sumber daya alam dan lingkungc.n hidup
! I
061 xx 2-1 03 Monitoring, evaiuasl dan pelaporan
, I
06
"
24 04 Dst. .. ....
L._
c-- f--
I 06
"
25 Program perencanaan pembar.gunan daerah rawan beneana
i-
.
! I 06
"
25 01 KoordinaSI penyusunan profile daerah rawan ben(a"a
rI
06
"
25 02 l<;oordinasi pembangunan daerah rawan beneana
I 06
"
25 03 Monitoring, e"..aluaS! dan pelaporan
-
I 06
"
25 04 Ost..
1 07 Perhubungan
l
07
"
'5
Program PembangL.nan Prasarana dan Fasilitas Perhubungan
f-.
I 07
"
IS
0'
Perencdl13an pembangunan prasarana dan faS/btas perhubungan
I 07
"
IS 02 ?enyusunan "ebl}<lkan, norma, standelr dan prosedur bldang perhubungan
I 07
"
15 03 Koordlna!>l dalam pembangunan prasarana dan faS/htas perhubungan
I 07
"
15 04 !>OS! )hsaSl kebijakan dl bKlang perhubungan
1 07
"
IS OS Pembangunan sarana dan prasarana jembatan timbang
I 07
"
IS 06 Penmgkaran pengelolaan terminal angkutan sungal. danau dan penyeberangan
I 07
"
15 07 PEningkatan pengeK)laan terminal angkutan d'lrat
I 07
"
15 08 f'1()nltonng, evaluasl dan pelaporan
I 07
"
is 09 Dst
I 07
"
'6
Pr..>gram Rehabilihsi dan Pemeliharaan Prasarana dan Fasilitas lLAJ
I 07
"
i6 01 Rehabilitasi/pemt:lihdraan sarana alat pengujlan kendaraan bermotor
1 07
"
16 02 Rehabilitasl/pemeliharan prasarana batai penguJlan kendaraan bermotor
1 07
"
16 OJ Rehabilltasi/per.leliharaan sarana dan jelllbatan timbang
I 07
"
16 04 terminal/pelabuhan
I 07
"
16 05 Ost.
.
www.gi.co.id Global Intermedia
- 42 -
r----,-----------------------,
KODE PROGRAM OAN KEGIATAN
1 07 ltX 17 Program peningkatan pelavanan angkutan
1 07 xx 17 01 Kegtatan penyuluhan bagl para soprr/ruru mud. untuk penmgkatan keselarr.atan penumpang
-------
1 07 xx 17 02 Kegiatan peningkatan dlslphn masyarakat mer.gguoakan angkutan I
1 07 xx 17 03 Kaglatan temu wicara pengelola angkutiln umum guna menmgkatkan keselamatan pef.umPJII9.
1 07 lO( 17 04 Kegiatan Ujl kelayakan sarana transportasi gun" keselamatan penumpang
1 07 xx 17 as Kegiatan pengendallan dislphn pengoperasran angkutan umum dijalan raya. 1
1 07 xx 17 06 Kegiatan peociptaan kemanan dan kenvarnanan penumpang dihngkungan terminal.
1 07 xx 17 07 Kegiatan pengawasan perala!,," kearn.man dalam keadaan darurat dal'\ perlengkapan peltolor'l9an pertama
1 07 XlC 17 08 Kegiatan penataan tempat-tempat pemberhentian angkutan umum
1 07 xx 17 09 Kegiatan penciptaan disiplin dan pemellharaan kebersihan dilingkungan terminal.
1 07 xx 17 10 Kegiatan penCIptaan pelaya,..an (epal, tepat, murah dan mudah I
1
,
1 07 xx 17 13 Fasilitasi perijman dl btdang perhubungan I
1 07 xx 17 1<1 Sosialisasi/penyuluhan keternban lalu hntas lMn angkutan
1 07 xx 17 17 Monltonng, evaluaSl dan pelaporan
I 07 xx 17 15 Kegiatan pemibhan dan pembenan penghargaan sOplrJjuru mudl/awak kendaraan angkutan umum teladail ==J'
1 07 xx 17 16 Koordindsi dalam penlOgkatan pelayanan angkutan _
1 07 xx 17 18 Dst .
1-,-I-
O
-
7
+-
xx
-l-,-a+--1-
p
-"-,,,-,,-m-p-.-m-'-b-.-n-g-u-n-.-n-.-.-'-.-n-.-d-.-n-p-'-.-sa-'-.-n-.-pe-m-u-b-u-n-<g-.-n------------------!
1-+-+--+--+--+-----'-------'------'-------'--------'---'----------------
1 07 xx 18 01 Pembangunan gedung termmal
I 07 xx 18 02 Pembangunan Halte bus, taxlgedung :ermmal
1 07 xx 18 03 Pembangunan jembatiln penyebranyan gedung terminal
1 07 xx 18 04 OsL .
07 xx 19 Program pengendalian dan pengamanan lalu lintas
07 xx 19 01 Pengadaan rambu-rambu Iatu lintas
07 xx 19 02 Pengadaan marka JOlan
07 xx 19 03 Pengadaan pagor pengaman Jalan
07 xx 19 0<1 Ost... ..
U7 xx 20 Program peningkatan kelaikan pengoperasian kendaraan bermotor
1 07 llll xx Program dst............
f----+---+--+-+---- -
1 08 lingkungan Hidup
1 07 xx 20 01 Pembangunan balal pengUJId(, kendaraan !>ernlOtor
H-=--+-=-+-=--=+=-+-====--=c::.::.c=:c:::.==--===----------------
1 07 xx 20 02 Pengadaan alat pengu).an kendaraan bermotor
1 07 xx 20 03 Pelaksanaan uji petlk kendaraan bermotor ---1
r-'+O.:.7+-"xx,+",20+0:..'+D.:.Sl",<::::..<== ==j
-----j
I
I 08 )IX 15 Program Pengembangan Kinerja Pengelolaan
1 08 )IX 15 01 Penyusunan kebtJ<lkan mana,emen peoqekA.l3n sampah
'---------'-----------------
1 08 xx 1S 02 Penyediaan prasarana dan sarana _
1 08 J(X 15 03 Penyusunan kebt}akan ket}asama pelWI'_oioaan pefsampahan
I 08 xx IS 04 Penmgkatan operaSl dan pemellharaan praSdrana dan sarana persampilhan
I 08 xx 1S 05 Pengembangan teknologi pengolahan persampahan
1 08 xx IS 06 Bimbmgan tek.nts persampahan I
1 08 xx IS 07 Peningkatan kemampuan aporat pengelolaan persampahan I
1 08 xx 15 10 Sosiallsasi kebi)akan pengelolaan
www.gi.co.id Global Intermedia
- 43 -
KODE PROGRAM DAN KEGIATAN
1 08 xx 15 11 Peningkatan peran serta masyarakat dalam pengclolaan persampahan
1 08 xx 15 12 Monitoring, evaluasi dan pelaporan
1 08 xx 15 13 Dst .... ............
I 08 xx 16 Program Pengendallan Pencemaran dan Perusakan L1ngkungan Hidup
1 08 xx 16 01 Koordinasi penilaian Kota SehatjAdipura
1 08 xx 16 02 Koordinasi penilaian langit biru
I 08 xx 16 03 Pemantauiln Kualitas Ungkungan
1 08 xx 16 ()<I Pengawasan pelaksan3an kebijakan bidang lingkungan hidup
I U8 xx 16 05 Koordinasi peoertiban kegiatan Pertambangan Tanpa Izin (PEn)
I 08 xx 16 06 Pengelolaan 83 dan limbah 83
I 08 xx 16 07 dampalc:
1 08 xx 16 08 Peningkatan pengelolaan lingkungan pertambangan
1 08 xx 16 09 Peningkatan peringkat k.Jnerja perusahaan (proper)
1 08 xx 16 10 Koordinasi pengelolaCln Prokasih/Superkasih
1 08 xx 16 11 rcngembangan produksi ramah lingkurlgan
1 Op xx 16 12 PenYlisunan kebijakan pengendalian pencemaran dan perusakal1 lingkungan hidup
1 08 xx 16 13 Koordinasi penyusunan AMOAl
1 08 xx 16 14 Peningkatan peran serta masyarakat dalam peogendalian lingkungan hidup
I 08 xx 16 IS ?engkajian pengembangan sistem insentif dan disinsentif
1 08 xx 16 16 Monitoring, evaluasi dan pelaporan
J 08 xx 16 17 D!:t. ...............
1 08 xx 17 Program Perlindungan dan Konservasi Sumber Oaya Alam
I 08 xx 17 01 Konservasi Sumber Daya Air dan Pengendalian Kerusakan Sumber-Sumber Air
I 08 xx 17 02 Pantai taut Lestari
I 08 xx 17 03 Pengemllangan d3n Pemantapan Kawasan KOrlSelvasi taut, Suaka Perikanan, dan Keanekaragaman Hayati Laut
1 08 xx 17
()<I Pengembangan Ekowisata dan Jasa Ungkungan
I 08 xx
"
05 Pengendalian Dampak Perubahan Iklim
1 08 xx 17 06 Pengendalian Kerusakan Hutan dan LaMn
1 08 xx 17 07 Peningkatan Konservasi Oaerah Tangkapan Air dan Sumber-Sumber Air
I 08 xx 17 08 Pengendalian dan pengawasan pemanfaatJn SOA
1 08 xx 17 09 Koordinasi pengeloiaan konservasi SOA
1 08 xx 17 10 Pengelolaan keanekaragaman hayati dan ekosistem
1 08 xx 17 II Pcngembangan dan Pengelolaan Kawasan World Heritage laut
1 08 xx 17 12 Pengembangan Kerjasama Pengelolaan Kawasan KonSCfVasi Laut Regional
1 08 xx 17 13 Koordinasi pengendalian Kebakaran Hutan
I OS xx 17
"
reningkatan peran serta masyarakat dalam perlindungan dan konservasi SOA
1 08 xx 17 15 Koordinasi peningkatan pengelolaan kawasan konservasi
--
I 08 xx 17 16 ,.1onitonng, evaluasi dan pelaporan
1 08 xx 17 17 Ost ...........
1 08 xx 18 Program Rehabilitasl dan Pemulihan Cadangan Sumber Oaya Alam
1 OS xx 18 01 Pengelolaan dan rehabilitasi terumbu karang, mangrove, padang lamun, estuaria dan teJuk
I 08 xx 18 02 Perencanaan dan penyusunan program pembangunan pengendalian sumber daya atam dan lingkungan hidup
1 08 xx 18 03 Rehabilitasi hutan dan lahan
1 08 xx 18
()<I Pengembang::1iO kelelTibagaan rehabilitasi hutan dan lahan
1 08 xx 18 OS Penyusunan pedoman standar"CIan prosedur rehabilitaSl terumbu karang, mangrove, dan padang Iamun
1 08 xx 18 06 Sosialisasi pedoman standar dan prosedur rehabilitasi rerumbu karang, mangrove, dan padang lamun
I 08 xx 18 07 Peningkatan peran serta masyarakat dalam rehabilitasi dan pemulihan cadangan SDA
I 08 xx 18 08 Monitoring, dgn pelaporan
1 08 xx 18 09 Dit... ..........
-
www.gi.co.id Global Intermedia
- 44 -
KODE PROGRAM DAN KEGIATAN
1 08 xx 19 Program Peningkatan Kualitas dan Akses Informasi Sumber Cava Alam dan lingkungan Hidup
1 08 xx 19 01 Peningkatan edukasl dan komunikasi masyarakat di bidang lingkungan
1 08 xx 19 02 Pengembangan data dan informasi lingkungan
1 08 xx 19 03 Penyusunan data 5umberdaya alam dan neraca sumberdaya hutan (NSDH) nasional dan daerah
1 08 xx 19 O. Penguatan jejaring informasi lingkungan pusat dan daerah
1 08 xx 19 05 Monitorilly, evaluasi dan pelaporan
1 08 xx 19 06 05t.......
-
1 08 xx 20 Program peningkatan pengendalian polusi
1 08 xx 20 01 Pengujian emisi kendaraan bermotor
1 08 xx 20 02 Pengujian emisi/polusi udara akibat aktivitas mdustri
1 08 xx 20 03 Pengujian kadar polusi limbah padat dan limbah cair
1 08 xx 20 O. Pembangunan tempat pembuangan benda padat/cair yang menimbulkan polus,
1 08 xx 20 05 Penyuluhan dan pengendalian polusi dan pencemaran
-
1 08 xx 20 06 Monitoring, evaluasi dan pelaporan
1 08 xx 20 07 Ost...
-
1 08 xx 21
Program pengembangan ekowisata dan jasa lingkungan dikawasan-kawasan konservasi laut dan
hutan
1 08 xx 21 01 Pengembangan ekowisata dan jasa lingkungan dikawasan konservasi
1 08 xx 21 02 Pengembc.ngan konservasi taut dan hutan wisata
1 08 xx 21 03 Monitoring, evaluasi dan pelaporar,
1 08 xx 21 O. Ost..
1 08 xx 22 Program pengendalian kebakaran hutan
1 08 xx 22 01 Pengadaan alat pemadam kebakaran hutan
--
I 08 xx 22 02 Pemetaan kawasan rawan kebakaran hutan
1 08 xx 22 03 Koordinasi pengendalian kebakaran hutan
1 08 xx 22 O. Penyusunan norma, standar, pr.\)sedur dan manual pengendalian kebakaran hut.::n
1 08 xx 22 05 Sosialisasi kebijakan pencegahan kebakaran hutan
1 08 xx 22 06 Monitoring, evaluasi dan pelaporan
I 08 xx 22 07 Dst ...............
-
1 08 xx 23 Program pengelolaan dan rehabilitasi ekosistem pesisir dan laut
1 08 xx 23 01 Pengelolaan dan rehabilitasi ekoslstem pesisir dan laut
--
I 08 xx 23 02 Pengembangan sistem manajemen pengelolaan pesisir laut
I 08 xx 23 03 Ost. . . .........
1 08 xx
2'
Program pengelolaan ruang terbuka hijau (RTH)
1 08 xx
2'
01 Penyusunan kebijakan, norma, standard, prosedur dan manual pengelolaan RTH
1 08 xx 2. 02 Sosialisasi kebijakan, norma, standard, prosedur dan manual pengelolaan RTH
1 08 xx
2'
03 Penyusunan dan analisis data/informasl pengelolaan RTH
1 08 xx
2'
0< Penyusunan program pengembahan RTH
1 08 xx
2'
05 Penataan RTH ,
1 08 xx
2'
06 Pemeliharaan RTH
1 08 xx 07 Pe"gembangan taman rekreasi
1 08 xx
2'
08 Pengawasan dan pengendalian RTH
1 08 xx
2'
09 Peningkatan peran serta masyarakat dalam pengetolaan RTH
1 08 xx 2< 10 Monitoring dan evaluasi
1 08 xx 2. 11 Ost ................
1 08 xx xx Program dst............
www.gi.co.id Global Intermedia
- 45 -
KODE PROGRAM DAN KEGIATAN
1 09 Pertanahan
I 09
"
IS Program pembangunan sistem pendaftaran tanah
I 09
"
IS 01 Penyusunan sistem pendaft..ran tanah
I 09
"
IS 02 Sosialisasi sistem pendaf'taran tanah
1 09
"
15 OJ Osl.................
1 09
"
16 Program penataan penguasaan, pemilikan, pen99unaan dan pemanfaatan tanah
1 09
"
16 01 Penatilan penguasaan. pemilikan, penggunaan dan ?ernanfaatan tanah
I 09
"
16 02 Penyuluhan hukum pertanahan
I 09
"
16 OJ Osl ...............
1 09
"
17 Program penyelesaian konflik-konflik pertanahan
1 09
"
17 01 Fasilitasi penyeles"aian konflik-konflik pertanahan
I 09
'x
17 02 Ost................
I 09
"
18 Program pengemban!1an sistem informasl pertanahan
1 09
"
18 01 Penyusunan sistem informasi pertanahan yang handal
1 09
"
18 0, OsL...... .......
1 09
" "
Program dst............
1 10 KepenJudukan dan catatan Sipil
I 10
"
IS Program Penataan Administrasi Kependudukan
1 10
"
15 01 Pembangunan dim pengoperasian $IAK 5eC2Ir21 terpadu
1 10
"
15 02 Pelatihan tenaga pengelola SIAl(
1 10 xx IS OJ SistE:m Administrasi I(epeodudukan (membangun, updating dan pemelihc.raan)
1 10 KX 15 04 Pemhentukan dan Penataan Sistem t<oneksl (Inter Phase Tahap Awal) NIt<
1 10 KX 15 OS t<oordinasi pelaksanaan kebijakan Kependudukan
I 10 KX IS 06 Pengolahan dalam penyusunan lapofan informasi kependudukan
I 10 KX IS 06 Penyediaan informas: yang dapat diakses masyardkar
,
10 KX IS 07 Peningkatan publik dalam btdang kepcndudukoln
-_.
I 10 xx 15 08 Pengembangan data base kependudukan
1 10
"
IS 09 Penyusunan kebijakan kependudukan
1 10 KX 15 10 Peningkatan kapa"Ita!; apar:at kependudukan dan catalan sipll
1
'0
KX 15 II SoSialisasi kebijakan kependudukan
.-
1 10 KX 15 12 kapasilas kelembagaan kependudukan
I 10 xx 15 13 Monitoring, evaluasi d3n pelaporan
I 10 xx 15 14 Ost. ................
1 11 Pemberdayaan Perempuan
1 11 KX 15 Program Keserasian Kebijakan Peningkatan Kualitas Anak dan Perempuan
1 11 xx
'5 01 Perumusan kebijakan peningkatan kualitas hidup perempuan di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi
1 11 KX 15 02 Perumusan kebijakan peningkatan peran dan posisi perempuan di bidang politik dan jabatan publik
1 11 KX 15 OJ Pelaksanaan sosialisaSi yang terkait dengan kesetaraan gender, pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak
1 11
"
15 O'
Monitorrng, evalua!ol dd;' pelaporan
1 11 15 OS Ost. ..............
.
xx
1 11 xx 16 Program PenglJatan Kelembagaan Pengarusutamaan Gender dan Anak
1 11 xx 16 01 Advokasi dan fasihtilsi PUG bagi Perempuan
www.gi.co.id Global Intermedia
- 46-
KOOE PROGRAM DAN KEGII.TAN
1 11 xx 16 02 Fasilitasi pengembangan pusat ve1ayanan terpadu pemberdayaan (P2TP2)
1 11 xx 16 03 Pemetaan p('tensi organisasi dan lembaga masyarakat yang berperan da!am pemberdayaan perempuan dan anal<:
1 11 xx 16 04 Pengembangan materi dan pelaksanaan KIE tentang kesetaraan dan keadilan gender (KKG)
1 11 xx 16 05 Penguatan kelembagaan pengarusutamaan gender dan aoak
1 11 xx 16 06 Peningkatan kapasitas dan jaringan kelembagaan pemberdayaan perempuan dan aoak
1 11 xx 16 07 Evatuasi pelaksanaan PUG
1 11 xx 16 08 Pengembangan Sistem lnformasi Gender dan Anak
1 11 xx 16 09 Monitoring, evaluasi dan pelaporan
1 11 xx 16 10 Dst ................
1 11 xx 17 Program Peningkatan Kualitas Hidup dan Perlindungan Perempuan
1 11 xx 17 01 Pelaksanaan kebijakan perlindungan perempuan di daerah
1 11 xx 17 02 Pelatihan bagi peJatih (TOT) SDM pelayanan dan pendampingan korban KDRT
1 11 xx 17 03 Penyusunan sistem perlindungan bagi perempuan
1 11 xx 17 04 Soslalisasi dan advokasi kebijakan penghapusan buta aksara perempuan (PBAP)
1 11 xx 17 05 Sosialisasi dan kebijakan perlindungan tenaga kerja perempuan
1 11 xx 17 06 Sosialisasi sistem pencatatan dan pe!aporan KDRT
1 11 xx 17 07 Penyusunan prom perlindungan perem,)uan lansia dan cacat
1 11 xx 17 08 Fasilitasi upaya perlindungan perempuan terhadap tindak kekerasan
--
I 11 xx 17 09 Monitoring, evaluasi dan pelaporan
1 11 xx 17 10 051... ... ..........
1 11 xx 18 Program peningkatan perall serta dan kesetaraan jender dalam pembangunan
1 11 xx 18 01 Kegiaton pembinaan organisasi perempuan
1 11 xx 18 02 Kegiatan pendidikan dan pelatihan peningkatan peran serta dan kesetaraan jender
1 11 xx 18 03 Kegiatan penyuluhan bagi ibu rumah langga dalam membar.gun keluarg< sejahtera.
1 11 xx 18 04 Kegiatan bimbingan manajemen usaha bagi perempuan dalam meng210la usaha.
1 11 xx 18 05 Kegiatan pameran hasil karya perempuan dibidang pembangunan
1 11 xx 18 06 Monitoring, evaluasi dan pelaporan
1 11 xx 18 07 Dst....
1 11 xx 19 Program penguatan kelembagaan pengarusutamaan gender dan anak
1 11 xx 19 01 Workshop peningkatan peran perempuan dalam pengambilan keputusan
1 11 xx 19 02 Pemberdayaan lembaga yang berbasis gender
1 11 xx 19 03 Ost. .... ..........
1 1:! Keluarga dan Keluorga Sejahtera
1 12 xx 15 Program Kelua rga Serencana
1 12 xx 15 01 Penyediaan Pelayanan KB dan Alat Kontrasepsi bagi Keluarga Miskin
1 12 xx 15 02 Pelayanan KIE
1 12 xx 15 03 Peningkatan Perlindungan Hak Reproduksi Individu
1 12 xx 15 04 Promosi Pelayanan Khiba
1 12 xx 15 05 Pembinaan Keluarga Berencana
1 12 xx 15 06 Pengadaan sarana mobilitas tim KB keliling
1 12 xx 15 07 Ost ....... .......
1 12 xx 16 Program Kesehaun Reproduksi Remaja
1 12 xx 16 01 Advokasi dan KIE tentang Kesehatan Reproduksi Re:maja (KRR)
1 12 xx 16 02 Memperkuat dukungan dall partisipasi masyarakat
1 12 xx 16 03 Ost.................
1 12 xx 17 Program pelayanan kontrasepsl
www.gi.co.id Global Intermedia
- 47 -
KODE PROGRAM DAN KEGIATAN
1 12
"
J7 01 Pelayanan konseling K8
1 12
"
17 02 Pelayanan pemasangan kontrasepsi K8
I 12
"
17 03 Pcngatlaan al3t kontrasepsi
I 12
"
17 0< PelaYi:lnan K8 medis operasi
I 12
"
17 OS 051.................
1 12
"
18 Program pemblnaan peran serta masyarakat dalam pelaya:lan KB/KR yang mandln
1 12 xx 18 01 pembentukan kelompok masyarakat peduli K8
1 12 xx 18 02 Cst................
I 12 xx 19 Program promosl kesehatan Ibu, bayl dan anak melalul kelompok kegiatan dimasyarakat
I 12 xx 19 01 kesehatan ibu, bay! dan anak melalui kelompok kegiatan dimasyarakat
1 12 xx 19 02 Dst. ...............
1 12
"
20 Vrogranl pengembangan pusat pelayanan infarmasl dan konseling KRR
1 12
"
20 01 Pendirian pusat infarmasi dan konseting KKR
1 12
"
20 02 fasilitasi forum pelayanan KKR bagl kelompok remaja dan kelompok sebaya diluar sekolah
1 12
"
20 03 Ost.................
1 12
"
21 Program peningkatan penanggulangan narkoba, PHS termasuk thV/AIDS
1 12 xx 21
0'
Penyuluhan penanggulangan narkoba dan PMS di sekolah
I 12 xx 21 02 Ost.................
Program pengembangan bahan informasi tentang pengasuhan dan pembinaan tumbuh I 12 xx 22
I 12 xx 22 01 Pengumpulan bahan informasi tentang pengasuhan dan pembinaan tumbuh kembang anak
I 12 xx 22 02 051. ................
I 12
"
23 Program penyiapan tenaga pendamping kelompok bina keluarga
I 12 xx 23 01 Pelatihan tenaga pendamping kelompok bina di kecamatan
1 12 xx 2J 02 Ost.................
-
1 12 xx 2< Program pengembangan model operasional BK8-Posyandu-PADU
1 12
"
2< 01 Pengkajian penyembangan model operasional
1 12
"
2< 02 ................
1 13 Soslal
1 13 xx IS 01
Miskin, Komunitas Adat Terpencil (KAT) dan Penyandang Masalah
Kese ahteraan Sosial PMKS Lainnva
I 13 xx IS 02
Peningk<ltan Kem<.mpuan (Capacity Building) petugas dan pendamping sosial pemberdayaan fakir miskin, KAT dan
PMK$ lainnva
I 13 xx IS 03 Pelatihan ketrampilan berusaha bagi keluarga miskin
1 13 xx IS 0< Fasllitasl manajemE:n usaha bagi keluarga miskjn
1 13 xx IS OS Pengadaan saran) dan Pf'asarana pendukung usaha lJagi ketuarga miskin
1 13 xx IS 06 keterampilan bagi penyandang masalah kesejahteraan sosial
1 13 xx IS 07 Ost.................
1 13 xx 16 Program Pelayanan dan Rehabllitasi Kesejahteraan Sosial
1 13 xx 16 01 Pengembangan kebijakan tentang akses sarana dan prasarana publik bagi penyandang cacat dan lansia
1 13 xx 16 02 Pelayanan dan perlindungan Sosial, hukum bagi korban ekspl:>itasi, perdagangan perempuan dan anak
1 13 xx 16 03 Felak.sonaan KJE konseling dan kampanye sosial bagi Penyandang Masalah Kesejahteraan $aslal (PMKS)
1 13 xx 16 O'i
Pelatihan keterampilan dan praktek belajar kerja bagi anak terlantar termasuk anak jalanan, anak cacat, dan anak
nakal
1 13 xx 16 OS Pelayanan psikoso5ial bagi PMKS di traum3 centre termasuk bagi korban bencana
1 13 xx 16 06 Pembentukan pUSilt informasi penyandang cacat eran trauma center
www.gi.co.id Global Intermedia
4X
,
KODE PROGRAM DAN KEGIATAN
I
,
1 13 xx 16 07 Peningkatan kualitas pelavanan, sarana. dan pl"el5arelna rehabilitasi kesejahteraan sosiar bagi PMKS
,
1 13 xx 16 08 Penyusunan kebijakan pelayanan dan rehabditasl soslill bagi Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial
1 13 16 09
Koordinasi perumusan kebijakan dan Sinkromsasi pelaksanaan upaya-upaya penanggulangan kemiskinan dan
j
IOC
I oenurunan kesen'anoan
1 13 xx 16 10 Penanganan masalahmasalah strategts yang menyangkut tanggap cepat darutat dan kejadlan IUClt biasa
...2.!...
__Bela'.'.!? bahen baku bangunan __
5 2 2 02 02 Beli1llja baha<1/bibit tanaman
5 L 2 02 03 Belanja bibit ternak
-,-.
--
2 2 02
Belanja bahan abat-abatan
...2-
2 L 02 as Belanja bahan kimia
5 2 2 02 06 Ost. ......................................
5 2 2 03 Belania Jasa Kantor
5 2 2 03 01 Belania telepon
5 2 2 03 02 Belanja air
Belania listrik
-
5 2 2 03 03
5 2 2 03 0', Belania iasa oenaumuman lelang/ pemenanu lelJng
5 2 2 03 04 Belania surat kabar/maialah
5 2
,
03 as Belania kawat/faksimili/internet L
5 2 L 03 06 Belania paket!oenqiriman
5 2 2 03 07 Belania Strtifikasi
5 2 2 03 08 Belania J"sa Transaksi Keuanqan
5 2 2 03
09 I
Belania iasa administrasi pemungutan Pajak Penerangan Jalan Umum
5 2 2 03 10 Belania iasa administrasi oemunautan Paiak Bahan Bakar Kendaraan Bermatar
5 2 2 03 11 Ost. ................................._....
I
5 2 2 04 Belanja Premi Asuransi
5 2 2 04 01 Belania Premi Asuransi Kesehatan 2)
5 2 2 04 02 Belanja Premi Asuransi Baranq Milik Oaerah
5 2 2 04
Ost. ......................................
5 2 2 05 Belanja Perawatan Kendaraan Bermotor
www.gi.co.id Global Intermedia
- 72 -
Kode
Uraian
I Rekenino
1 2
5 2 2 as 01 Belania Jasa Service
5 2 2 as 02 Belania Penqqantian Suku Cadann
5 2 2 as 03 Belania Bahan Bakar dan oelumas
5 2 2 as 04 Belania Jasa KIR
5 2 2 as as Belania Surat Tanda Namar Kendaraan
5 2 2 as 06 Belania perpanianqan Surat Iiin Menqemudi
=1
5 2 2 as 07 Dst. ......................................
5 2 2 06 Belania Cetak dan Penooandaan
5 2 2 06 01 Belanja cetak
I
5 2 2 06 02 Belania Penggandaan
5 2 2 06 03 Dst. ............................. ........
5 2 2 07 Belania Sewa Rumah/Gedung/Gudang/Parkir
5 2 2 07 01 Belania sewa rumah jabatan/rumah dinas
5 2 2 07 02 Belania sewa qedunq/ kantor/tempat
5 2 2 07 03 Belania sewa ruanq raoat/oertemuan
5 2 2 07 04 Belania sewa tempat parkir/uanq tambat/hanqqar sarana mobilitas
5 2 2 07 as Dst. ......................................
5 2 2 08 Belanja Sewa Sarana Mobilitas
5 2 2 08 01 Belania sewa Sarana Mobilitas Darat
5 2 2 08 02 Belania sewa Sarana Mobilitas Air
5 2 2 08 03 Belanja s'wa Sarana Mobilitas Udara
5 2 2 08 04 Dst. .........................
5 2 2 09 Belanja Sewa Alat Berat
5 2 2 09 01 Belanja sewa Eskavator
5 2 2 09 02 Belania sewa Buldoser
5 2 2 09 03 Dst. ............................. ........
5 2 2 10 Belanja Sewa Perlengkapan dan Peralatan Kantor
5 2 2 10 01 Belania sewa meia kursi
5 2 2 10 02 Belania sewa komputer dan printer
5 2 2 10 03 Belania sewa provektor
5 2 2 10 04 Belania sewa qenerator
5 2 2 10 as Belania sewa tenda
5 2 2 10 06 Belania sewa oakalan adat/tradisional
5 2 2 10 07 Dst. ......................................
5 2 2 11 Belania Makanan dan Minuman
5 2 2 11 01 Belanja makanan dan minuman harian pegawai
5 2 2 11 02 Belania makanan dan minuman raoat
5 2 2 11 03 Belania makanan dan minuman tamu
5 2 2 11 04 Dst... .. ...................... ..........
5 2 2 12 Belanja Pakaian Dinas dan Atributnva
5 2 2 12 01 Belania oakaian Dinas KDH dan WKDH
5 2 2 12 02 Belanja Pakaian Sipil Harian (PSH)
.Ji
2 2 12 03 Belanja Pakaian Sipil Lenqkap (PSL)
S 2 2 12 04 Belania Pakaian Dinas Harian (PDH)
S 2 2 12 as Belanja Pakaian Dinas Upacara (PDU)
5 2 2 12 06 Dst. ......................................
S 2 2 13 Belania Pakaian Keria
5 2 2 13 01 Belania pakaian kerja lapangan
5 2 2 13 02 Dst. .................. .......... ........
www.gi.co.id Global Intermedia
- 73 -
"ode
Uraian
Rekenino
1 :l
5 2 2 14 Belania Pakaian khusus dan hari-hari tertentu
5 2 2 14 01 Belania oakaian KORPRI
5 2 2 14 02 Belania oakaian adat daerah
5 2 2 14 03 Belania aakalan batik tradisianal
5 2 2 14 04 Belania nakaian alahrana
5 2 2 14 05 Dst. ......................................
5 2 2 15 Belania Perialanan Dinas
5 2 2 15 01 Belania aerialanan dinas dalam daerah
5 2 2 15 02 Belania aerialanan dinas luar daerab
5 2 2 16 Belania Perialanan Pindah Tucas
5 2 2 16 01 Belania aerialanan aindah tuaas dalam daerah
5 2 2 16 02 Belania aerialanan aindah tuaas luar daerah
5 2 2 17 Belanja Pemulangdn Pegawai
5 2 2 17 01 Belania pemulangan pegawai yang pensiun dalam daere h
5 2 2 17 02 Belania nemulal1aan-rlPaawai vana-nensiun luar daerah
5 2 2 17 03 Belania aemulanaan aeaawai vana tewas dalam melaksanakan tuaas
5 2 2 17 04 Dst. ......................................
5 2 3 BELANJA MODAL
5 2 3 01 Belania Modal Penoadaan Tanah
5 2 3 01 01 Belania madal ""noadaan tanah kantar
5 2 3 01 02 Belania modal oenaadaan tanah sarana kesehatan rumah sakit
5 2 3 01 03 Belania modal oenoadaan tanah sarana kesehatan ouskesmas
5 2 3 01 04 Belania modal aenaadaan tanah sarana kesehatan ooliklinik
5 2 3 01 05 Belania modal oenaadaan tanah sarana Dendidikan taman kanak-kanak
5 2 3 01 06 Belania modal oenoadaan tanah sarana aendidikan sekolah dasar
5 2 3 01 07
Belanja modal pengadaan tanah sarana pendidikan menengah umum dan
keiuruan
5 2 3 01 08
Belanja modal pengadaan tanah sarana pendidikan menengah lanjutan dan
keiuruan
'--
1-.
Bela.!ia modal Denoadaan tanah sarana Dendidikan luar biasa/khusus 5 2 3 01 09
5 2 3 01 10 Belania modal nenaadaan tanah sarana nendidikan nelatihan dan kursus
5 2 3 01 11 Belania modal Denaadaan tanah sarana sosial Danti asuhan
5 2 3 01 12 Belania modal aenaadaan tanah sarana sosial cacti iomao
5 2 3 01 13 Belania modal aenaadaan tanah sarana umum terminal
5 2 3 01 14 Belania modal oenaadaan tanah sarana umum dermaaa
5 2 3 01 15 Belania modal aenaadaan tanah sarana umum laDanaan terbana aerintis
5 2 3 01 16 Belania modal nena-adaan tanah sarana umUTT, rumah potong hewan
--
5 2 3 01 17 Belania modal Denaadaan tanah sarana umum temD"t Delelanaan ikan
:i
:j
01
Bo;l.<mig mQdal. Qo;nqadaan tanah sarana umum pasar
5 2 3 01 19
Belanja modal pengadaan tanah sarana umum tempat pembuangan akhir
samDah
5 2 3 01 20 Belania modal nennadaan tanah sarana umum taman
5 2 3 01 21 Belania modal Denaadaan tanah sarana umum Dusat hiburan rakvat
5 2 3 01 22 Belania modal nenaadaan tanah sarana umum ibadah
5 2 3 01 23 [lelania modal nennadaan tanah sarana stadion olahraaa
5 2 3 01 24 Belania modal oenaadaan tanah Derumahan
5 2 3 01 25 Belanja modal pengadaan tanah pertanian
5 2 3 01 26 Belania modal Denaadaan tanah Derkebunan
5 2 3 01 27 Belania modal oenaadaan lanah aerikanan
5 2 3 01 28 Bela,ia modal nennadaan tanah neternakan
5 2 3 01 29 Belania modal oenaadaan tanah Derkamnunnan
www.gi.co.id Global Intermedia
- 74 -
Kode
Uraian
I Rekenina
1 2
5 2 3 01 30
Belanja modal pengadaan tanah pergudangan/tempat penimb"nan material
bahan baku
5 2 3 01 31
Ost._. __ ._________ .__ ._ .......
...........
5 2 3 02 l1elania Modal Pengadaan Alat-alat Berat
5 2 3 02 01 Belanja modal penqadaan traktor
5 2 3 02 02 Belania modal penqadaan buldozer
5 2 3 02 03 Belania modal Denqadaan stoom wals
5 2 3 02 04 Belania modal Denqadaan eskavator
5 2 3 02 05 Belania modal Denaadaan dump truk
5 2 3 02 06 Belanja modal penqadaan crane
5 2 3 02 07 Belania modal penqadaan kendaraan penyapu jalall
5 2 3 02 08 Belanja modal penqadaan mesin penqolah semen
5 2 3 02 09 Belanja modal pengadaan mesin pengolah air hersih (reservoir osmosis)
5 2 3 02 10
Ost.. __ ._ ... __ ....... __ ........ __ ....
....
5 2 3 03 Belanja Modal Penaadaan Alat-alat Anakutan Darat Bermotor
5 2 3 03 01 Belania modal Denqadaan alat-alat anakutan 03rat bermotor sedan
5 2 3 03 02 Belania modal Denaadaan alat-alat anokutan d"rat bermotor jeep
5 2 3 03 03 Belania modal penqadaan alat-alat angkutan darat bermotor staticn waaon
5 2 3 03 04 Belania modal penaadaan alat-alat anakutan darat bermotor bus
5 2 3 03 05 Belania modal Denqadaan alat-alat anakutan darat bermotor micro bus
5 2 3 03 06 Belania modal Denqadaan alat-alat anqkutan darat bermotor truck
5 2 3 03 07
Belanja modal pengadaan alat-alat angkutan darat bermotur tangki (air,
minvak tinia)
5 2 3 03 08 Belania modal Denoadaan alat-alat angkutan darat bermotor boks
5 2 3 03 09 Belania modal pengadaan alat-alat anqkutan darat bermotor Dick UD
5 2 3 03 10 Belania modal penqadaan alat-alat anakutan darat bermotor amhulans
5 2 3 03 11
Belanja modal pengadaan alat-alat angkutan darat bermotor pemaoam
kebakaran
5 2 3 03 12 Belanja modal per,qadaan alat-alat anakutan darat bermotor seDeda motor
5 2 3 03 13 Belania modal Denqadaan alat-alat anakutan darat bermotor lift/elevator
5 2 3 03 14 Belania modal Denaadaan alat-alat anakutan darat bermotor tanaaa berialan
5 2 3 03 15
Ost.._.. ___ ._____ ._____ .. ___ ... ________ .. _
5 2 3 04 Belanja Modal P,ngadaan Alat-alat Angkutan Darat Tidak Bermotor
5 2 3 04 01 Belanja modal penqadaan aerobak
5 2 3 04 02 Belania modal penqadaan pedati/delman/dokar/bendi/cidomo/andonq
5 2 3 04 03 Belania modal pengadaan becak
5 2 3 04 04 Belania modal Denqadaan seDeda
5 2 3 04 05 Belania modal Denqadaan karavan
5 2 3 04 06
Ost. .. ___ .__ .... _. __ .___ .. _._. ____ .__ .__ ._
5 2 3 05 Belanja Modal Pengadaan Alat-alat Angkutan di Air Bermotor
5 2 3 05 01 Belanja modal penaadaan kapal motor
5 2 3 05 02 Belania modal penqadaan kaDJI feri
5 2 3 05 03 Belania modal Denqadaan sDeed boat
5 2 3 05 04 Belania modal Denaadaan motor boat/motor temDei
5 2 3 05 05 Belania modal Dengadaan hydro foil
5 2 3 05 06 Belania modal oenaadaan iet foil
5 2 3 05 07 Belanja modal pengadaan kapal tuq boat
5 2 3 05 08 Belanja modal penaadaan kapal tanker
5 2 3 05
Og Belanja modal penaadaan kapal karao
5 2 3 05 10
Ost. ________________ .__ .. ____ ... __ .__ .__ ..
5 2 3 06 Belania Modal Penaadaan Alat-alat Angkutan di Air Tidak Bermotor
www.gi.co.id Global Intermedia
- 75 -
Kode
Uraian
Rekeninq
1 2
5 2 3 06 01 Belania modal penqadaan Derahu lavar
5 2 3 06 02 Belania modal penqadaan Derahu samDan
5 2 3 06 03 Belania modal penoadaan Derahu tonqkanq
5 2 3 06 04 Belania modal oenoadaan oerahu karet
5 2 3 06 05 Belania modal pengadaan perahu rakit
5 2 3 06 06 Belan;a modal Denqadaan Derahu sekod
5 2 3 06 07 Dst. .....................................
5 2 3 07 Elelanja Modal Pengadaan Alat-alat Angkutan Udara
5 2 3 07 01 Belania modal penqadaan Desawat karqo
5 2 3 07 02 nelania modal penqadaan Desawat DenUmDanq
5 2 3 07 03 Belanja modal pengadaan pesawat helikopter
5 2 3 07 04 Belania moual pengadaan pesawat pemadam kebakaran
5 2 3 07 05 Belania modal Denqadaan Desawat CaDunq
5 2 3 07 06 Belania modal Denoadaan Desawat terbanq amDibi
5 2 3 07 07 Belanja modal pengadaan pesawat terbang lavang
5 2 3 07 OB Dst. ......................................
5 2 3 03 Belania Modal Penoadaan Alat-alat Benokel
5 2 3 OB 01 Belanja medal pengadaan mesin las
5 2 3 08 02 Belanja modal penqadaan mesin bubut
5 2 3 08 03 Belania modal Denqadaan mesin donqkrak
5 2 3 08 04 Belania modal Denoadaan mesin kompresor
5 2 3 08 05 Ost. ......................................
5 2 3 09
Belanja Modal Pengadaan Alat-alat Pengolahan Pertanian dan
Peternakan
5 2 3 09 01 Belania modal Denoadaan Denooilino hasil pertanian
5 2 3 09 02 Belanja modal pengadaan alat pengering gabah
5 2 3 09 03 Belania modal penqadaan mesin baiak
5 2 3 09 04 Belania modal Denqadaan alat Denetas
5 2 3 09 05 Ost. ......................................
5 2 3 10 Belanja Modal Pengadaan Peralatan Kantor
5 2 3 10 01 Belania modal penqadaan mesin tik
5 2 3 10 02 Belania modal Denoadaan mesin hituno
5 2 3 10 03 Belanja modal pengadaan mesin stensil
5 2 3 10 04 Belanja modal penqadaan mesin fotocopv
5 2 3 10 05 Belania modal Denqadaan mesin cetak
5 2 3 10 06 Belanja modal pengadaan mesin jllid
5 2 3 10 07 Belania modal pengadaan mesin potonq kertas
5 2 3 10 OB Belania modal Denqadaan mesin Denqhancur kertas
5 2 3 10 09 Belania modal Denoadaan DaDan tulis eiektronik
5 2 3 10 10 Belanja modal penqadaan papan visual elektronik
5 2 3 10 11 Belania modal Denqadaan tabunq Demadam kebakaran
5 2 3 10 12 OsL.....................................
5 2 3 11 Belanja Modal Pengadaan PeriengkaDan Kantor
5 2 3 11 01 Belania modal Denqadaan meia qambar
5 2 3 11 02 Belania modal Denqadaan almari
5 2 3 11 03 Belania modal Denoadaan brankas
2 3 11 04 Belania modal oenoadaan filling kabinet
5 2 3 11 05 Belan;a modal pengadaan white board
c-2-
2 3 11 06 Belanja modal penqadaan penunluk waktu
5 2 3 11 07 Ost. ......................................
5 2 3 I 12 Belanja Modal Pengadaan KomDuter
www.gi.co.id Global Intermedia
Kode
Uraian
.---1
RekeniM
--
1 2
5 2 3 12 01 modal oenoadaan komouter
5 2 3 12 02 Belania modal oenoadaan komouter/PC
5 2 3 12 03 Belania modal oenoadaan komouter note book
5 2 3 12 04 Belanja modal pengadaan printer
5 2 3
12 .
05 Belanja modal pengadaan scaner
5 2 3 12 06 Belanja modal pengadaan monitor/display
5 2 3 12 07 Belania modal oenqadaan CPU
5 2 3 12 08 Belania modal oenqadaan UPS/stabilizer
5 2 3 12 09
Belanja modal pengadaan kelengkapan komputer (flash disk, mouse, keyboard,
hardisk soeaker)
5 2 3 12 10 Belanja modal penqadaan peralatan jaringan komputer
-i
S 2 3 12 11
OsL..... __ .. __ .__ ... __ .. __ .__ ..... ____ ..
I
S 2 3 13 Belania Modal Pengadaan
S 2 3 13 01 Belania modal pengadaan meja kerja
5 2 3 13 02 Belanja modal pengadaan meja rapat
5 2 3 13 03 Belanja modal oenqadaan meia makan
5 2 3 13 04 Belania modal oenqadaan kursi keria
5 2 3 13 05 Belania modal oenoadaan kursi raoat
5 2 3 13 06 Belania modal oenoadaan kursi makan
5 2 3 13 07 Belanja modal penqadaan tempat tidur
5 2 3 13 08 Belanja modal pengadaan sofa
5 2 3 13 09 Belanja modal penqadaan rak buku/tv/kembanq
5 2 3 13 10
Ost.. __ .__ .__ .__ .__ .__ ....... __ .. __ .......
5 2 3 14 Belania Modal Penaadaan Peralatan Daour
5 2 3 14 01 Belanja modal pengadaan tabung gas
5 2 3 14 02 Belanja modal oenqadaan komoor qas
5 2 3 14 03 Belania modal oenoadaan lemari makan
5 2 3 14 04 Belania modal oengadaan dispenser
5 2 3 14 05 Belanja modal pengadaan kulkas
5 2 3 14 06 Belanja modal penqadaan rak pirinq
5 2 3 14 07 Belanja modal oenqadaan oirinq/qelas/manqkok/canqkir/sendok/qarou/oisau
5 2 3 14 08
OsL....... __ .__ .__ ...
I
5 2 3 15 Belania Modal Pengadaan Penghias Rua'ngan Rumah Tangga
5 2 3 15 01 Belania modal oenqadaan lamou hias
5 2 3 15 02 Belania modal oenoadaan iam dindino/meia
5 2 3 15 03
Ost. ........... __ .__ .... .................
5 2 3 16 8elanja Modal Pengadaan Alat-alat Studio
5 2 3 16 01 Belanja modal pengadaan kamera
5 2 3 16 02 Belanja modal penqadaan handycam
5 2 3 16 03 Belania modal oenoadaan oroyektor
5 2 3 16 04 Ost. ............ __ .__ ....... __ ........ __ ..
--
5 2 3 17 Belania Modal Penaadaan Alat-alat Komunikasi
--
5 2 3 17 01 Belanja modal pengadaan telepon
5 2 3 17 02 Belania modal pengadaan faximili
5 2 3 17. 03 Belania modal oenqadaan radio SSB
5 2 3 17 04 Belania modal oenoadaan radio HF/FM (Handy Talkie)
-
5 2 3 17 05 8elania modal oenoadaan radio VHF
5 2 3 17 06 Belanja modal pengadaan radio UHF
5 2 3 17 07 Belanja modal penqadaan alat sandi
5 2 3 17 08
OsL..... __ .... __ ... __ .. ____ ... __ ... __ .
5 2 3 18 Belanja Modal Pengadaan Alat-alat Ukur
www.gi.co.id Global Intermedia
- 77 -
Kode
Uraian
Rekenina
1 2
5 2 3 18 01 Belania modal oenoadaan timbanoan
5 2 3 18 02 Belanja modal pengadaan teodolite
5 2 3 18 03 Belanja modal pengadaan alat uii emisi
5 2 3 18 04 Belanja modal pengadaan alat GPS
5 2 3 18 OS Belania modal pengadaan kompas/peralatan navigasi
5 2 3 18 06 Belania modal pengadaan beiana ukur
5 2 3 18 06 Belania modal penQadaan barometer
5 2 3 18 07 Belania modal penQadaan seismoqraph
5 2 3 18 08 Belania modal penQadaan ultrasonoqraph
5 2 3 18 09 OsL....................................
5 2 3 19 Belan;a Modal Penaadaan Alat-alat Kedokteran
5 2 3 19 01 Belania modal pengadaan alatalat kedokteran umum
5 2 3 19 02 Belania modal penoadaan alatalat kedokteran oioi
5 2 3 19 03 Belania modal penoadaan alat-alat kedokteran THT
5 2 3 I 19 04 Belania modal penoadaan alatalat kedokteran mata
5 2 3 19 05 Belania modal penQadaan alat-alat kedokteran bedah
5 2 3 \9 06 Belania modal oenoadaan alat-a,at kedokteran anak
5 2 3 19 07
Belanja modal pengadaan alat-alat kedokteran kebidanan dan penyakit
kandunoan
5 2 3
I 19
08 Belania modal oenoadaan alat-alat kedokteran kulit dan kelamin
5 2 3 19 09 Belania modal oenoadaan alat-alat kedokteran kardiologi
5 2 3 19 10 Belania modal oenoadaan alat-alat kedokteran neurologi
5 2 3 19 11 Belanja modal pengadaan alat-alat kedokteran ortho Jedi
5 2 3 19 12 Belanja modal pengadaan alat-alat kedokteran hewan
5 2 3 19 13 .Belania modal penQadaan alat-alat farmasi
5 2 3 19 14 Belania modal penQadaan alat-alat penyakit dalam/internis
5 2 3 19 15 Osl. ......................................
5 2 3 20 Belania Modal Penaadaan Alat-alat laboratorium
5 2 3 20 01 Belania modal oenoadaan alat-alat laboratorium biologi
5 2 3 20 02 Belanja modal pengadaan alat-alat laboratorium fisika/geologi/geodesi
5 2 3 20 03 Belanja modal pengadaan alat-alat laboratorium kimia
5 2 3 20 04 Belanja modal penoadaan alat-alat laboratorium pertanian
5 2 3 20 05 Belania modal penQadaan alat-alat laboratorium peternakan
5 2 3 20 06 Belenia modal oenQadaan alat-alat laboratorium perkebunan
5 2 3 20 07 Belania modal penQadaan alat-alat laboratorium oerikanan
5 2 3 20 OB Belania modal oenoadaan alat-alat laboratorium bahasa
5 2 3 20 09 Belania modal oenoadaan alat-alat oeraoa / oraktik seko'ah
5 2 3 20 10 Ost. ......................................
5 2 3 2: Belania Modal Penaadaan Konstruksi Jalan
5 2 3 21 01 Belania modal oenoadaan konstruksi ialan
5 2 3 21 02 Belania modal oenoadaan konstruksi ialan flv over
5 2 3 21 03 Belania modal oenoaoaan konst'uksi ialan under oass
5 2 3 21 04 Ost. .....................................
5 2 3 22 Belania.Modal Penaadaan Konstruksi Jembatan
5 2 3 22 01 Belania modal oenQadaan konstruksi iembatan oantuno
5 2 3 22 02 Belania modal oenoadaan konstruksi iembatan ocnton
5 2 3 22 03 Belan;a modal oenoadaan konstruksi iembatan oenvebranoan orang
5 2 3 22 04 Belanja modal pengadaan konstruksi jembatan penyebrancjan diatas air
5 L 3 22 OS Ost.. .....................................
5 2 3 23 Belanja Modal Pengadaan Konstruksi Jaringan Air
5 2 3 23 01 8elanja modal pengadaan konstruksi bendungan
5 2 3 23 02 Belania modal pengadaan konstruksi waduk
www.gi.co.id Global Intermedia
- 7X-
Kode
Uraian
Rekeninll
1 2
5 2 3 23 03 Belania modal oengadaan konstruksi kanal permukaan
5 2 3 23 04 Belania modal oenoad'aan konstruksi kanal bawah tanah
5 2 3 23 05 Belania modal oenoadaan konstruksi iarinoan irioasi
5 2 3 23 06 Belania modal oenqadaan konstruksi iarinoan air bersih/air minum
5 2 3 23 07 Belanja modal pengadaan konstruksi reservoir
5 2 3 23 08 Belania modal oenoadaan konstruksi ointu air
5 2 3 23 09 Ost. ......................................
5 2 3 24 Belanja Modal Pengadaan Penerangan Jalan, Taman dan Hutan Kota
5 2 3 24 01 Belania modal oenoadaan lamou hias ialan
5 2 3 24 02 Belanja modal pengadaan lampu hias taman
5 2 3 24 03 Belania modal oenqadaan lampu peneranq hutan kota
5 2 3 24 04 Ost. ......................................
5 2 3 25 Belanja Modal Pengadaan Instalasi Listrik dan Telepon
5 2 3 25 01 Belania modal oenoadaan instalasi listrik
5 2 3 25 02 Belania modal oenoadaan instalasi teleoon
5 2 3 25 03 Ost. .....................................
5 2 3 26 Belania Modal Penoadaan Banounan
5 2 3 26 01 Belania modal uenoadaan konstruksijoembelian gedur.g kantcr
5 2 3 26 02 Belania modal penqadaan konstruksijpembelian rumah iabatan
5 2 3 26 03 Belania modal penqadaan konstruksijoembelian rumah dinas
5 2 3 26 04 Belania modal penqadaan konstruksijpembelian qedunq qudanq
5 2 3 26 05 Belania modal oenqadaan konstruksijpembelian banqunan berseiarah
5 2 3 26 06 Belania modal penqadaan konstruksijoembelian banqunan rnonumen
5 2 3 26 07 Belania modal penqadaan konstruksi tUqU perinqatan
5 2 3 26 08 Ost. ......................................
5 2 3 27 Belania Modal Penoadaan Buku/Keoustakaan .
5 2 3 27 01 Belania modal oenoadaan buku matema:ika
5 2 3 27 02 Belania modal oenoadaan buku fisika
5 2 3 27 03 Belania modal oenoadaan buku kimia
5 2 3 27 04 Belanja modal pengadaan buku biologi
5 2 3 27 05 Belania modal oenoadaan buku bioorafi
5 2 3 27 06 Belanja modal oengadaan buku geoqrafi
5 2 3 27 07 Belania modal oenoadaan buku astronomi
5 2 3 27 08 Belania modal oenoadaan buku arkeolooi
5 2 3 27 09 Belania modal pengadaan buku bahasa dan sastra
5 2 3 27 10 Belania modal oenoadaan buku keagamaan
5 2 3 27 11 Belania modal oenoadaan buku seiarah
5 2 3 27 12 Belania modal oenoadaan buku seni dan budava
5 2 3 27 13 Belanja modal penoadaan buku ilmu oenoetahuan umurr.
5 2 3 27 14 Belania modal penqadaan buku ilmu oenqetahuan sosial
5 2 3 27 15 Belania modal pengadaan buku ilmu politik dan ketatanegaraan
5 2 3 27 16 Belania modal pengadaan buku ilmu pengetahuan dan teknolooi
5 2 3 27 17 Belanja modal pengadaan buku ensiklopedia
5 2 3 27 18 Belania modal oengadaan buku kamus bahasa
5 2 3 27 19 Belania modal oenoadaan buku ekonomi dan keuangan
5 2 3 27 20 Belania modal oenoadaan buku industri dan perdagangan
5 2 3 27 21 Belania modal Denoadaan buku oeraturan oerundano-undanoan
5 2 3 27 22 Belania modal oenoadaan buku naskah
5 2 3 27 23 Belania modal oenoadaan terbitan berkala (iurnal Comoact Oisk)
5 2 3 27 24 Belania modal oenoadaan mikrofilm
5 2 3 27 25 Belania modal oenoadaan oeta/atlas/olobe
5 2 3 27 26 Ost. ......................................
www.gi.co.id Global Intermedia
- 79 -
Kode
Uraian
Rekenino
1 2
5 2 3 28 Belania Modal Penaadaan Barana bercorak Kesenian, Kebudavaan
5 2 3 28 01 Belania modal oenoadaan lukisan/foto
5 2 3 28 02 Belania modalnennadaan patunn
5 2 3 28 03 Belania modal oenaadaan ukiran
5 2 3 ' 28 04 Belania modal oenaadaan oahatan
5 2 3 28 05 Belania'modal nenoadaan batu alam
5 2 3 28 06 Belania modal nennadaan maket/miniatur/diorama
5 2 3 28 07 Ost ......................................
5 2 3 29 Belanja Modal Pengadaan Hewan/Ternak dan Tanaman
5 2 3 29 01 Belania modal oenoadaan hewan kebun binatano
5 2 3 29 02 Belanja modal nPnnadaan ternak
5 2 3 29 03 Belania modal oenoadaan tanaman
5 2 3 29 04 051. ......................................
5 2 3 30 Belania Modal Penoadaan AlaI-alaI Perseniataan/Keamanan
5 2 3 30 01 Belarlia modal-oenoadaan serliata ani
5 2 3 30 02 Belania modal nPnnadaan radar
5 2 3 30 03 Belania modal oenoadaan mobil water canon
5 2 3 30 04 Belania modal oenoadaan borool
5 2 3 30 OS Belania modal oenaadaan sanakur/baYonet
5 2 3 30 06 Belania modal oenoadaan oerisai{tameno
5 2 3 30 07 Belania modal oenaadaan detektor looam
5 2 3 30 08 8elanja modal pengadaan romoi anti oeluru
5 2 3 30 09 6elania modal oenaadaan oentunaan
5 2 3 30 10 Belania modal oenoadaan helm
5 2 3 30 11 Belania modal oenaadaan alarm/sirene
5 2 3 30 12 Belania modal oenoadaan sentolon/senter
5 2 3 30 13 051. ......................................
Keterangan ;
l) Oigllnakan untuk Belanja Pimpinan dan Anggota OPRO, Kepala Oaerah dan Wakil Kepala Daerah
serta PNS
2) Hanya untuk Belanja Pimpinan dan Ang90ta OPRO
Ji Belanja hibah kepada provinsi, kabupaten/kota, pemerintahan desa di luar wilayah provinsi atau
kepada proYinsi/kabupaten/kota di wilayah proYinsi pembtri hibah
4) Belanja hibah provinsi, kabupaten/kota kepada perusahaan daerah/BUMO milik proYinsi,
kabupaten/kota yang bersangkutan atau milik pravinsi, kabupaten/kota lainnya dan kepada BUMN
0) Belanja bagi hasil pajak pravinsi kepada provinsi{kabupaten/kota diluar wilayah proYinsi atau bagi
hasil pajak kabupaten/kota kepada provinsi{kabupaten/kota dalam wilayah provinsi yang
bersangkutan
*) Coret yang tidak perlu
MENTER! DALAM NEGERI,
ttd
H. MOH. MA'RUF, SE.
www.gi.co.id Global Intermedia
- xo -
LAMPIRAN A. IX PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI
NOMOR 13 TAHUN 2006
TANGGAL : 15 Mei 2006
KODE REKENING PEMBIAYAAN DAERAH
Kode
Uraian
Rekening
1 2
6 PEMBIAYAAN DAERAH
6 1 Penerimaan Pembiayaan Daerah
--
6 1 1 Sisa Lebih Perhitungan Anggaran Tahun Anggaran Sebelumnva
6 1 1 01 PelamDauan Denerimaan PAD
6 1 1 01 01 Paiak Daerah
6 1 1 01 02 Retribusi Daerah
6 1 1 01 03 Hasil Penqelolaan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan
...3
1 1 01 04 Lain-Lain PAD yanq sah
6 1 1 02 Pelampauan penerimaan Dana Perimbanqan
6 1 1 02 01 Baqi Hasil Pajak
6 1 1 02 02 Baqi Hasil Bukan Pajak/Sumber Dava Alam
6 1 1 02 03 OsL..........
6 1 1 03 Pelampauan penerimaan Lain-lain Pendapatan Daerah Yang Sah
6 1 1 03 01 Ost. ............
--
6 1 1 04 Sisa PenQhematan Belania atau akibat lainnva
6 1 1 04 01 Belania PeQawai dari Belania Tidak lanqsunq
6 1 1 04 02 Belania Peqawai dari Belania lanqsunq
-
6 1 1 04 03 Belanja Baranq dan Jasa
6 1 1 04 04 Belanja Modal
6 1 1 04 05 Belanja Bunqa
6 1 1 04 06 Belanja Subsidi
6 1 1 04 07 Belanja Hibah
6 1 1 04 08 Belanja Bantuan Sosial
6 1 1 04 09 Belania Belanja Bagi Hasil
6 1 1 04 10 Belania Bantuan Keuanqan
6 1 1 04 11 Belania Tidak Terduqa
6 1 1 05
Kewajiban kepada pihak ketiga sampai dengan akhir tahun
belum terselesaikan
6 1 1 OS 01 Uanq iaminan . ....
6 1 1 05 02 Potonqan Taspen
6 1 1 05 03 Potonqan Beras
6 1 1 05 04 Askes
6 1 1 OS 05 OsL..........
6 1 1 06 Kegiatan lanjutan
6 1 1 06 01 Keqiatan laniutan ......
6 1 1 06 02 OsL..........
1
6 1 2 Pencairan Dana Cadangan
6 1 2 01 Pencairan Dana Cadangan
6 1 2 01 01 Pencairan Oana Cadanqan nomor ......
www.gi.co.id Global Intermedia
- 81 -
Kode
Uraian
Rekening
1 2
6 1 2 01 02 Ost... ..........
6 1 3 Hasil Peniualan Kekavaan Daerah vanq Dipisahkan
6 1 3 01 Ha.il oeniualan oerusahaan milik daerah/BUMD
6 1 3 01 01 BUMO ....
6 1 3 01 01 Ost... ..........
6 1 3 02
Hasil penjualan aset milik pemerintah daerah yang
dikeriasamakan denqan pihak ketiqa
6 1 3 02 01 ................................
6 1 3 02 02 Ost... ..........
6 1 4 Penerimaan Piniaman Oaerah
6 1 4 01 Penerimaan Piniaman Daerah dari Pemerintah
6 1 4 01 01 Penerusan pinjaman.....
6 1 4 01 02 Ost... .........
6 1 4 02 Penerimaan Piniaman Daerah dari pemerintah daerah lain
6 1 4 02 01 Pemerintah daerah .....
6 1 4 02 02 Os!.. ...........
6 1 4 03 Penerimaan Piniaman Oaerah dari lembaqa keuanqan bank
6 1 4 03 01 Bank .....
6 1 4 03 02 Ost... ..........
6 1 4 04
Pcnerimaan Pinjaman Dae.ah dari lembaga keuangan bukan
ballk
6 1 4 04 01 lernbaqa keuangan bukan bank ......
6 1 4 04 02 Os!.. ...........
6 1 4 05 Penerimaan hasil penerbitan Obligasi daerah
6 1 4 05 01 Obliqasi atas nama ....
6 1 4 05 02 Obliqasi nomor ....
6 1 4 05 03 Ost... ..........
6 1 5 Penerimaan Kembali Pemberian Piniaman
6 1 5 01 Pellerimaan Kembali Penerimaan Piniaman
6 1 5 01 01 Penerimaan Kembali Penerimaan Pinjaman ....
6 1 5 01 02 Ds!.. ...........
1 6 Penerimaan Piutano Daerah
6 1 6 01 Penerimaan oiutanq daerah dari oendaoatan daerah
6 1 6 01 01 Pellerimaan piutanq daerah dari pendapatan pajak daerah
6 1 6 01 I 02 Penerimaan oiutano daerah dari pendapatan retribusi daerah
6 1 6 01 03 Penerimaan piutanq daerah dari lain-lain pendapatan vanq sah
6 1 6 02 Penerimaan oiutanq daerah dari pemerintah
6 1 6 02 01 Penerirnaan piutanq daerah dari pemerintah
6 1 6 03 Penerimaan piutang daerah dari pemerintah daerah lain
6 1 6 03 01 Pemerintah daerah ................
6 1 6 03 02 Dst. ............
www.gi.co.id Global Intermedia
- 82 -
Kode
Uraian
Rekening
1 2
6 1 6 04 Penerimaan Diutana daerah dari lembaga keuangan bank
6 1 6 04 01 Bank ....................
6 1 6 04 02 051... ..........
6 1 6 05 Penerimaan piutang daerah dari lembaga keuangan bukan ~ ~
6 1 6 05 01 Lembaaa keuangan bukan bank .........................
6 1 6 05 02 051... ..........
6 2 Penaeluaran Pembiayaan Oaerah
6 2 1 Pembentukan Oana Cadangan
6 2 1 01 Pembentukan Dana Cadangan
6 2 1 01 01 Pembentukan Oana Cadanaan nomor ......
--
6 2 1 01 02 051... ..........
6 2 2 Penyertaan Modal (Investasi) Pemerintah Oaerah
6 2 2 01 Badan usaha miJik pemerintah U M ~
6 2 2 01 01 BUMN .......
6 2 2 01 02 051... .........
6 2 2 02 Badan usaha milik daerah (BUMO)
--
6 2 2 02 01 BUMO ..........
6 2 2 02 02 051... ..........
6 2 2 03 Badan usaha milik swasta
6 2 2 03 01 Badan ..............
6 2 2 03 02 OsL..........
6 2 3 Pembavaran Pokok Utana
6 2 3 01 Pembayaran Pokok Utang yang Jatuh Tempo kepada Pemerintah
6 2 3 01 01 Penerusan oiniaman..
6 2 3 01 02 Ost.. ..........
6 2 3 02
Pembayaran Pokok Utang yang Jatuh Tempo kepada
Demerintah daerah lain
6 2 3 02 01 Pemerintah dae,.ah .
6 2 3 02 01 OsL..........
-
6 2 3 03
Pembayaran Pokok Utang yang Jatuh Tempo kepada lembaga
keuanaan bank
6 2 3 03 01 Bank .....
6 2 3 03 02 OsL..........
6 2 3 04
Pembayaran Pokok Utang yang Jatuh Tempo kepada lembaga
keuangan bukan bank
6 2 3 04 01 Lembaaa keuanaan bukan bank. ....
6 2 3 04 02 OsL..........
6 2 3 05
Pembayaran Pokok Utang sebelum Jatuh Tempo kepada
Pemerintah
6 2 3 05 01 Penerusan oiniaman.....
--
6 2 3 05 02 051... ..........
www.gi.co.id Global Intermedia
- 83 -
Kode
Uraian
Rekening
1 2
6 2 3 06
Pembayar"n Pokok Utang sebelurY, Jatuh Tempo kepada
pemerintah daerah lain
6 2 3 06 01 Pemerintah daerah ......
6 2 3 06 02 Dst.............
6 2 3
1
07
Pembayaran Pokok Utang sebelum Jatuh Tempo kepada
lembaga keuangan bank
6 2 3 07 01 Bank .....
6 2 3 07 02 Dst.. ...........
6 2 3 08
Pembayaran Pokok Utang sebelum Jatuh Tempo kepada
lembaga keuangan bukan bank
6 2 3 08 01 Lembaqa keuanqan bukan bank ......
6 2 3 08 02 Dst.. ...........
6 2 3 09 Pelunasan oblioasi daerah pada saat iatuh tempo
6 2 3 09 01 Obliqasi atas nama ...... ....
6 2 3 09 02 Obliqasi nemer ............
6 2 3 09 03 Dst.. ...........
6 2 3 10 Pembelian kembali obliqasi daerah sebelum iatlJh tempo
6 2 3 io 01 Obligasi atas nama ............
6 2 3 10 02 Obliqasi nemer ............
6 2 3 10 03 Dst.. ...........
6 2 4 Pemberian Piniaman Daerah
6 2 4 01 Pemberian Pinjaman Daerah kepada Pemerintah
6 2 4 01 01 Pemerintah
6 2 4 02 Pemberian Pinjaman Daerah kepada pemerintah daerah lain
6 2 4 02 01 Pemerintah daerah ......
6 2 4 02 02 Dst.. ...........
6 3 Sisa lebih Pembiayaan Anqqaran Tahun Berkenaan
MENTERI DALAM NEGERI,
ttd
H. MOH. MA'RUF, SE.
www.gi.co.id Global Intermedia
- 84 -
LAMPlRAN A.X PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI
NOMOR 13 TAHUN 2006
TANGGAL : 15 Me; 2006
FORMAT KUA
PROVINSI/KABUPATEN/KOTA .)....
KEBIJAKAN UMUM APBD
TAHUN ANGGARAN ....
I. PENDAHULUAN
(Pada Bab I Pendahuluan, memuat antara lain:
1.1. Uraian kondisi/prestasi yang telah berhasil dicapai pada tahun
sebelumnya, tahun berjalan dan perkiraan pencapaian pada tahun
anggaran yang akan datang;
1.2. Uraian ringkas identifikasi permasalahahan/hambatan dan tantangan
utama yang dihadapi pada tahun sebelumnya, tahun berjalan dan
tahun yang akan datang.)
II. GAMBARAN UMUM RKPD
Memuat gambaran umum prioritas pembangunan daerah yang diamanatkan
dalam RKPD untuk menyelesaikan permasalahahan/hambatan dan tantangan
utama serta menjawab tantangan yang mendesak dan berdampak luas bagi
peningkatan kesejahteraan masyarakat serta mendukung upaya mewujudkan
sasaran dan tujuan yang telah ditetapkan dalam RPJMD.
Target Pencapaian Kinerja yang Terukur Dari Setiap Urusan
Pemerintahan Daerah
BIDANG URUSAN
SASARAN PAGU
KOOE PROGRAM! TARGET (%) ORGANISASI INDlKATIF
PEMERINTAHAN OAERAH
KEGIATAN (Juta Rn)
1 URUSAN WAJIB
1 01 Pendidikan
Program ......
Kegiatan ......
dst ...
1 02 Kesehatan
Program ......
Kegiatan ......
ds! ...
1 03 Pekerjaan Umum
www.gi.co.id Global Intermedia
- 85 -
BIDANG URUSAN
SASARAN PAGU
KOOE PROGRAM! TARGET (Ufo) ORGANISA51 INOIKATIF
PEMERINTAHAN OAERAH
KEGIATAN (Juta Rol
Program
Kegicotan ......
dst ...
1 O. Perumahan Rakyat
Program .....
Kegiatan .
1 05 Penostaan Ruang
Program
Kegiatan ......
dst ...
1 06 Perencanaan Pembangunan
Program
Kegiatan ......
dst .. ,
1 07 Perhubungan
Program .....
Kegiatan .
dst.
1 08 Lingkungan Hidup
Program ......
Kegiatan ......
dS! .
1 09 Pertanahan
ProgrClm ......
Keg;atln ."...
dst ...
1 10 Kependudukan dan catatan Sipil
Program ......
Kegiatan ......
dst.
1 11 Pemberdayaan Perempuan
Program ......
Kegiatan ......
--
dst ...
1 12
Keluarg3 8ereneana dan Keluarga
5eiahtera
Program ......
Kegiat3n ....
dst ...
1 13 Scsial
Program ......
Kegiatan ......
dst.
1 i. Tenaga Kerja
Program ......
Kegi.ltan ......
dst ...
www.gi.co.id Global Intermedia
- 86-
BIOANG URUSAN
SASARAN PAGU
KODE
PEMERINTAHAN DAERAH
PROGRAMI TARGET(Ofo) ORGANISASI
I N I ~ ~
KEGlATAN -.Quta R
1 15 Koperasl dan Usaha Keeil Menengah
Program ......
Kegiatan ......
dst ...
1 16 Penanaman Modal
Program ......
Kegiatan ......
dst ...
1 17 Kebudayaan
Program ......
Kegiatan .....
dst ...
1 18 Pemuda dan Olah Raga
Program ......
Kegiatan ......
dst ...
1 19
Kesatuan Bangsa dan Politik Oalam
Neaeri
I
Program ......
Kegiatan ......
dst _..
1 20 Pemerintahan Umum
Program ......
Kegiatan ......
dst ...
1 21 Kepegawaian
Program ......
Kegiatan ......
dst ,"
1 22
Pemberdayaan Masyarakat dan
De..
Program ......
Kegiatan ......
dst ...
1 23 Statisitik
Program ......
Kegiatan . ...
dst ...
1 24 Kearsipan
Program ......
Kegiatan ......
dst ...
1 25 Komunikasi dan Infonnatika
Program ......
Kegiatan ......
dst ...
www.gi.co.id Global Intermedia
- 87 -
BIOANG URUSAN
SASARAN PAGU
KODE PROGRAMI TARGET(Ofo) ORGANISASI
PEMERINTAHAN DAERAH
KEGIATAN 'Juta R
2 URUSAN PIUHAN
2 01 Pertanian
Program ......
Kegiaran ......
dst ...
2 02 Kehutanan
Program ......
Kegiatan ......
dst ...
2 03 dan Sumberdfllya Mineral
Program ......
Kegiatan ......
dst ...
2 04 Pariwisata
Program ......
Kegiatan ......
dst ...
2 05 Ketautan dan Perikanan
-
Prcgram ......
Kegiatan ......
dst ...
2 06 Perdagangan
Program ......
Kegiatan ......
dst ...
2 07 Perindustrian
ProgrC!m ......
Kegiatan ......
dst ...
-
2 08 Transmigrasi
Program ......
Kegiatan ......
dst ...
JUMLAH
.-
III. KERANGKA Er<ONOMI MAKRO DAN IMPLlKASINYA TERHADAP
SUMBER PENDANAAN
(Pada Bab II, diuraikan dan dijelaskan tentang asumsi, k.:mdisi yang telah
dan diperkirakan akan terjadi yang menjadi dasar
Kebijakan Umum APBD.
Contoh asumsi dan kondisi yang menjadi dasar pencapaian sasaran pada
tahun yang akan datang adalah: (1) laju inflasi, (2) pertumbuhan ekonomi
regional (3) tingkat pengangguran reCjional, dan (4) lain-lain asumsi yang
relevan dengan kondisi daerah setempat.
Dalam rangka implementasi asumsi dan kondisi yang menjadi dasar
pencapaian sasaran, Kebijakan Umum APBD harus mampu menjelaskan
kebijakan penganggaran sesuai dengan kebijakan pemerintah. Perlu dicermati
www.gi.co.id Global Intermedia
- KK -
dalam uaraian dan penjelasan tersebut, bahwa kondisi yang berbeda akan
menghasilkan target/sasaran yang berbeda.
Selain daripada itu, dalam Bab ini juga diuraikan dan dijelaskan mengenai
perkiraan penerimaan untuk mendanai seluruh pengeluaran pada tahun yang
datang, baik penerimaan yang besumber dari pendapatan asH daerah, dana
perimbang<'n (DAU, Dana Bagi Hasil dan DAK) maupun penerimaan yang
berasal dari pinjaman maupun hibah.)
Proyeksi
Pendapatan, Belanja, dan Pembiayaan Daerah
JUMLAH
DERTAMBAHI
r.RKURANGl
NO URAIAN
Proyeksi
TA (n-l)
TA' (nl
Rp %
1.
PNOAPATAN OARAH
1.1 Pendapatan asli daerah
1.1.1
Pajak Oaerah
1.1.2
Retribusi Daerah
1.1.3
Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang dipisahkan
~
Lain-lain Pendapatan AsH Daerah yang sah
1.2
Dana perimbangan
1.2.1
Dana Bagi Hasil Pajakl Bagi Hasil Bukoln Pajak
1.2.2
Dana Alokasi Umum
1.2.3
Dana Alokasi Khusus
1.3 lain-lain pendapatan daerah yang sah
1.3.1
Hibah
1.3.2
Dana Oarurat
1.3.3 Dana Bagi Hasil Pajak dan Provinsi dan Pemerintah
Daerah Iainnva
-
1.3.4
Dana Penyesuaian dan Otonomi Khusus
1.3.5 Bantuan Keuangan daM Provinsi atau Pemerintah
Oaerah Iainnva
Jumlah Pendapatan
2.
.ELANJA OAERAH
2.1
Belanja Tidak Langsung
2.1.1
Belanja pegawai
2.1.2
Betanja bunga
2.1.3
Belanja subsidi
2.1.4
Belanja hi bah
2.1.5 Belanja bantuan sosial
2.1.6 Belanja Bagi Hasil Kepada Provinsi/Kabupat.en/Kota
dan Pemerintahan Desa
--
2.1.7 Belanja Bantuan Keuangan Kepada
Provinsi/Kabuoaten/Kota Dan Pemerintahan De..
2.1.8
Belanja Tidak Terduga
2.2
Belanja Langsung
2.2.1 Belanja peqawai
2.2.2 Belanja barang dan jasa
2.2.3
Belanja modal
lumlah 8elanja
www.gi.co.id Global Intermedia
- 89 -
JUMLAH
BERTAMBAHI
'BERKURANGl
NO URAlAN
TA (n-1)
TA n
Rp %
Surplus/(Defisit}
3. .' PEMBIAYAAN DAERAH
3.1
Penerimaan pembiayaan
3.1.1 Sisa lebih Perhitungan Anggaran Tahun Anggaran
sebelumnyil (SiLPA)
3.1.2
Pencairan dand cadangan
3.1.3
HasH penjualan kekayaan Daerah yang dipisahkan
3.1.4
Penerimaan pinjaman daerah
3.1.5
Penerimaan kembali pernberian pinjaman
3.1.6
Penerimaan piutang daerah
'umlah penerimaan pembiayaan
3.2
PengeJuaran pembiayaan
3.:U
Pembentukan dana cadangan
3.2.2
Penyertaan modal (lnvestasi) daerah
3.2.3
Pembayaran pokok utang
3.2.4
Pemberia'l pinjaman daerah
Juml.,h pengeluaran pembiayaan
Pembiayaan nelo
3.3 Sisa lebih anggaran tahun
berkenaan 51LPA
IV. PENUTUP
Demikian rancangan kebijakan umum APBD ini disusun untuk dibahas dan
disepakati sebagai dasar penyusunan dan pembahasan prioritas dan plafon
anggaran sementara.
.. , tanggal ..
GUBERNURjBUPATIjWALIKOTA *).....
(tanda tangan)
(nama lengkap)
Keterangan :
'J coret yang tidak perlu
MENTERI DALAM NEGERI,
ttd
H. MOH. MA'RUF, SE.
www.gi.co.id Global Intermedia
- 90 -
LAMPlRAN A.XI PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI
NOMOR 13 TAHUN 2006
TANGGAL : 15 Me; 2006
----
FORMAT PPAS
PROVINSI/KABUPATEN/KOTA *) .....
PRIORITAS DAN PLAFON ANGGARAN SEMENTARA
TAHUN ANGGARAN .....
1. PENDAHULUAN
(Pada Bab I Pendahuluan, memuat antara lain:
1.1. Uraian kondisi(prestasi yang telah berhasil dicapai pada tahun sebelumnya, tahun
berjalan dan perkiraan pencapaian pada tahun anggaran yang akan datang;
1.2. Uraian ringkas identifikasi permasalahahan/hambatan dan tantangan utama yang
dihadapi pada tahun sebelumnya, tahun berjalan dan tahun yang akan datang.)
II. KEBIJAKAN UMU"" APBD TAHUN ANGGARAN ....
Memuat gambaran ringkas tentang target pencapaian kinerja yang terukur dari setiap
urusan pemerintahan daerah dan proyeksi pendapatan, belanja, dan pembiayaan daerah
sebagai dasar penentuan prioritas program dan plafon anggaran menurut bidang
pemerintahan.
III. PROYEKSI PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN DAERAH
Memuat penjelasan tentang asumsi makro ekonomi yang disepakati terhadap implikasi
kemampuan fiskal daerah, kebijakan yang ditempuh dalam upaya peningkatan pendapatan
daerah, faktor-faktor yang mempengaruhi tidak terjadinya atau terjadinya peningkatan
belanja daerafl dan kebijakan pemerintah daerah di bidang pembiayaan daerah tahun
anggaran .....
Penjelasan tersebut diatas secara ringkas digambarkan dalam Ringkasan Proyeksi APBD
Tahun Anggaran .....
Ringkasan Proyeksi APBD Tahun Anggaran .....
JUMLAH
BERTAMBAHI
NO URAIAN
(BERKURANG)
TA (n-1)
Proveksi
Rp %
TA (n)
1. PENDAPATAN DAERAH
1.1 Pendapatan asH daerah
1.1.1 Paiak Daerah
1.1.2 Retribusi Daerah
1.1.3 Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang
dipisahkan
1.1.4 Lain-lain Pendapatan Asli Daerah yang
sah
.
1.2 Dana perimbanqan
1.2.1 Dana Bagi Hasil Pajak! Bagi Hasil Bukan
Paiak
1.2.2 Dana Alokasi Umum
1.2.3 Dana Alokasi Khusus
1.3
Lain-lain pendapatan daerah yang
www.gi.co.id Global Intermedia
- 91 -
JUMLAH
BERTAMBAH/
(BERKURANG)
NO URAIAN
TA (n-l)
Proyeksi
Rp %
TA (n)
sah
1.3.1 Hibah
1.3.2 Dana Darurat
1.3.3 Dana Bagi Hasil Pajak dari Provinsi dan
Pemerintah Daerah lainnva
1.3.4 Dana Penvesuaian dan Olonomi Khusus
1.3.5 Bantuan Keuangan dari Provinsi atau
Pemerintah Daerah lainnva
Jumlah PendaDatan
2. BELANJA DAERAH
2.1 Belania Tidak Lanasuna
2.1.1 Belania oeaawa;
2.1.2 Belania bunaa
2.1.3 Belanja subsidi
2.1.4 Belania hibah
2.1.5 Belania bantuan sosial
2.1.6 Belanja Bag; Hasil Kepada
Pravinsi/Kabupaten/Kata dan
Pemerintahan Desa
2.1.7 Belanja Bantuan Keuangan Kepada
Provinsi/Kabupaten/Kota Dan
Pemerintahan Desa
2.1.B Belania Tidak Terduoa
2.2 Belanja Lan'lsun'l
2.2.1 Belania peaawai
2.2.2 Belania baranc dan iasa
2.2.3 Belania modal
Jumlah Belania
-
SlJrplusf(Defisitl
3. PEMBIAYAAN DAERAH
3.1 Penerimaan Dembiavaan
3.1.1 Sisa Lebih Perhitungan Anggaran Tahun
Ancaaran sebelumnva (SiLPA)
3.1.2 Pencairan dana cadanaan
3.1.3 Hasi! penjualan kekayadn Daerah yang
dioisahkan .
3.1.4 Penerimaan oiniaman daerah
3.1.5 Penerimaan kembali oemberian oiniaman
3.1.6 Penerimaan oiutano daerah
Jumlah Dencrimaan Dembiavaan
3.2 Penaeluaran Dembiavaan
3.2.1 Pembentukan dana (adanaan
3.2.2 Penyertaan modal (Investasi1 daerah
3.2.3 Pembavaran pokok utang
3.2.4 Pemberian pinidman caerah
www.gi.co.id Global Intermedia
- 92 -
JUMLAH
BERTAMBAHI
I
(DERKURANG)
NO URAIAN
TA (n-l)
Proyeksi
Rp %
TA (n)
Jumlah pengeluaran pembiayaan
Pembiavaan neto
3.3 Sisa lebih pembiayaan anggaran
tahun berkenaan (SILPA)'
IV. PRIORITAS PROGRAM DAN PLAFON ANGGARAN
Menguraikan tentang prioritas program dan plafon anggaran yang disepakati mencakup
capaian sasaran program, dasar pertimbangan penentuan besaran pagu indikatif untuk
mencapai sasaran program serta hal-hal yang perlu memJapatkan perhatian SKPD dalam
menjabarkan program lebih lanjut ke dalam masing-masing kegiatan.
MATRIKS PRIORITAS PROGRAM DAN PLAFON ANGGARAN
PRIORITAS PROGRAM
SASARAN
JUMLAH PLAFON I
NO. PROGRAMI ORGANISASI
DAN KEGIATAN
KEGIATAN
ANGGARAN
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Dst.
JUMLAH
V. PLAFON ANGGARAN MENURUT ORGANISASI
PLAFON ANGGARAN
KOOE
URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH
BELANJA
JUMLAH
DAN ORGANISASI
TIDAK
BELANJA
LANGSUNG
LANGSUNG
1 URUSAN WAlIB
1 01 Pendidikan
1 01 01 Oinas Pendidikan
1 01 02 Kantor Perpustakaan Daerah
1 01 03 cst. ........ .......
1 02 Kesehatan
1 02 01 Dinas Kesehatan
1 02 02 Rumah Sakit Umum Daerah
1 02 03 Rumah sakit Jiwa
1 02 04 Rumah Sakit r u ~ p r u
1 02 05 Rumah Sakit Ketergantungan Obat
www.gi.co.id Global Intermedia
- 93 -
PLAFDN ANGGARAN
KDDE
URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH
BELANJA
I
JUMLAH
DAN DRGANlSASl
TIOAK
BELANJA
LANGSUNG
LANGSUNG
I 02 06 OsLo .............
-
1 03 Pekerjaan UmlJm
1 03 01 Dmas Pekerjaan Umum
I 03 02 Dinas Bina Marga
1 03 03 Dinas Pengairan
1 03 04 Dinas Pengawasan Bangunan dan Tata Kota
1 03 05 Dinas Cipta Karya
I 03 06 Dst.. ....... ......
1 04 Perumahan
1 04 01 Dinas Permukiman
1 04 02 Dinas Pernadam Kebakaran)
1 04 03 Dinas Pemakaman*)
I 04 04 Dst............ .....
1 OS Penataan Ruang
1 05 01 Dinas lata Ruang-)
1 05 02 OsLo ............. -
..
1 06 Pel'enca"aa" Pembangunan
1 06 01 BAPPEOA
\ 06 02 Cst............
1 07 Perhubungan
1 07 01 Dinas PerhubUngan
1 07 02 Dst ....... .........
1 08 Ungkungan Hidup
I OB 01 Dinas Lingkungan Hidup
I OB 02
Badan Pengendaljan Dampak Ungkl!ngan
Daerah
I OB 03 Dinas Pertamanan
1 OB 04 Dinas Kebersihan
1 OB 05 Ost. ....... .......
1 09 Pertanahan
-
1 09 01 Badan Pertanahan Daerah
1 09 02 Dst. .................
1 10 Kependudukan dan Catatan Sipil
1
. 10
01 Oinas Kependudukan dan Capil
1 10 02 Ost... ..............
1 11 Pemberdayaan Perempuan
1 11 01 Oinas Pemberdayaan Perempuan
1 11 02 Dst .......... ......
1 12
Keluarga Berencana dan Keluarga
Sejahtera
1 12 01 BKKBD
1 12 02 Ost ...... ..........
www.gi.co.id Global Intermedia
- 94 -
PU.FON ANGGARAN
.<ODE
URUSAfIJ rEMERINTAHAN DAERAH
BELANJA
JUMLAH
["AN ORGANISASI
TIDAK
BELANJA
LANGSUNG
LANGSUNG
1 13 Sosial
1 13 01 Dinas Sosial
1 13 02 ost ........ .......
--
1
1"
Tenaga Kerja
1 14 01 Dinas Tenaga Kerja
1 I. 02 ost............
1 15 Koperasi dan Usaha Kedl Menengah
1 15 01 Oinas Koperasi dan UKM
1 15 02 Dst..
1 16 Penanaman Modal
1 16 01 Badan Penanaman Modal Daerah
--
I 16 02 ost .................
1 17 Kebudayaan
1 17 01 Oinas Kebudayaan
1 17 02 Permuseuman
1 17 03 ost... ......
-
1 18 Pemuda dan Olah Raga
I 18 01 Dinas Pemuda dan Olah Raga
I 18 02 ost.. ...............
1 19
Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam
Neaeri
I 19 01 Dinas Kesbang Unmas
1 19 02 Dinas Ketenb'aman dan Ketertiban
1 19 03 Kantor Satuan Polisi Pamong Praia
I 19 O. Ost ........... ....
1 20 Pemerintahan Umum
1 20 01 OPRO
I 20 02 KDH & WKDH
I 20 03 Sekretariat Daerah
1 20 O. Sekretariat OPRD
1 20 05 Badem Pengelola Keuangan Oaerah
1 20 06 Badan Penelitian dan Pengembangan
1 20 07 Badan Pengawasan Oaerah
1 20 08 Kantor Penghubung
1 20 09 Kec.amatan
1 20 10 Kelurahan
1 20 11 Ost.. .....
1 21 Kepegawalan
1 21 01 Badan Pendidikan dan Pelatihan
1 21 02 Badan Kepegawaian Oaerah
I 21 03 OsL...... .......
I
www.gi.co.id Global Intermedia
- 95 -
PLAFON ANGGARAN
KODE
URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH
BELANJA
JUMLAH
DAN ORGANISASI
nOAK
BELANJA
LANGSUNG
LANGSUNG
1 22 pemberdayaan Masyarakat dan Desa
1 22 01 Badan Pemberday3an Masyarakat Desa
1 22 02 OsL... .....
1 23 Statistik
1 23 01 fkIdan Statistik Daerah
1 23 02 Kantor Stiltistik Daerilh
1 23 03 Dst..
1 2. Kearsipan
1
2'
01 Kantor Arsip Daerah
1 2. 02 Dst ..... .......
1 25 Komunikasi dan Informatika
-
1 25 01 Dinas Jnformasi dan
1 25 02 Kantor Pengolahan Data Elektlonik
1 25 03 Dst.
2 URUSAN PIUHAN
2 01 Pertanian
2 01 01 Dinas Pertanian
2 01 02 Dinas Perkebunan
2 01 03 Dinas Peternakan
2 01 O. Dinas Ketahanan Pangan
2 01 05 OsL.. ........
2 02 Kehutanan
2 02 01 Dina5 Kehutanan
2 02 02 DsL
2 03 Energi dan SumbenJaya Mineral
2 03 01 Dinas Pertambangan
2 03 02 Dst...
2 O. Pariwisata
2 O. 01 DinClS Pariwisata
2 O. 02 Kebun
2 O. 03 Dst. ................
2 05 dan Perikanan
2 05 01 Dinas Kelautan dan Perikanan
2 05 02 Dst ......... .......
2 06 Perdagangan
2 06 01 Dinas Perdagangan
2 06 02 Dinas Pasar
2 06 03 Dst. ...............
2 07 Perbdustrian
2 07 01 Dinas Perindustrian
www.gi.co.id Global Intermedia
- 96 -
PLAFON ANGGARAN
KODE
URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH
BELANJA
JUMLAH
DAN ORGANISASI
TIDAK
BELANJA
LANGSUNG
LANGSUNG
2 07 02 Dst..................
2 08 Transmlgrasl
2 08 01 Dinas Transmigrasi
2 08 02 Dst.. ................
Jumlah
VI. PENUTUP
Demikian rancangan PPAS ini disusun untuk dibahas d",n disepakati sebagai dasar
penyusunan Rancangan Peraturan Daerah tentang APBD Tahun Arlggaran .
....... , tanggal .........
GUBERNUR/BUPATI/WALIKOTA *).....
(tanda tangan)
(nama lengkap)
Keterangan :
*) caret yang tidak perlu
MENTERI DALAM NEGERI,
ttd
H. MOH. MA'RUF, SE.
www.gi.co.id Global Intermedia
- 97 -
LAMPIRAN A. XII : PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI
NOMOR 13 TAHUN 2006
TANGGAL : 15 Me; 2006
FORMAT NOTA KESEPAKATAN
A. KUA
NOTA KESEPAKATAN
ANTARA
PEMERINTAH PROVINSI/KABUPATEN/KOTA *) ..
DENGAN
DEWAN PERWAKIlAN RAKYAT DAERAH
PROVINSI/KABUPATEN/KOTA *) ..
NOMOR
TANGGAL
TENTANG
KEBIlAKAN UMUM
ANGGARAN PENDAPATAN DAN BElANJA DAERAH
TAHUN ANGGARAN .....
Yang bertanda tangan di bawah ini :
1. Nama
Jabatan
Alamat Kantor
Gubernur/Bupati/Walikota .) .
bertindak selaku dan atas nama pemerintah Provinsi/Kabupaten/Kota *) ..
2. a. Nama
Jabatan
Alamat Kantor
b. Nama
Jabatan
Alamat Kantor
c. Nama
Jabatan
Alamat Kantor
Ketua DPRD Provinsi/Kabupaten/Kota .) .
Wakil Ketua DPRD Provinsi/Kabupaten/Kota *) ..
Wakil Ketua DPRD Provinsi/Kabupaten/Kota *) .
sebagai Pimpinan DPRD bertindak selaku dan atas nama Dewan Perv'akilan Rakyat Daerah
(DPR[)) Provir,sifKabupaten/Kota*) .
Dengan ini mel1yatakan bahwa dalam rangka penyusunan APBD diperlukan Kebijakan Umum
APBD yang disepakati bersama antara DPRD dengan Pemerintah Daerah untuk selanjutnya
dijadikan sebagai dasar penyu5unan prioritas dan plafon anggaran sementara APBD Tahun
Anggaran .......
Berdasarkan hal tersebut di atas, sepakat terhadap target pencapaian kinerja yang terukur dari
setiap urusan pemerintahan daerah dan proyeksi pendapatan, belanja, dan pembiayaan daerah
yang direncanakan akan dicapai dalam tahun anggaran sebagai berikut :
www.gi.co.id Global Intermedia
- 98 -
I. PENDAHULUAN
(Pada Bab I Pendahuluan, memuat antara lain:
1.1. Uraian kondisi/prestasi yang telah berhasil dicapai pada tahun sebelumnya, tahun
berjalan dan perkiraan pencapaian pada tahun anggaran yang akan datang;
1.2. Uraian ringkas identifikasi permasalahahanjhambatan dan tantangan utama yang
dihadapi pada tahun sebelumnya, tahun berjalan dan tahun yang akan datang.)
II. GAMBARAN UMUM RKPD
Memuat gambaran umum prioritas pembangunan daerah yang diamanatkan dalam RKPD
untuk menyelesaikan permasalahahanjhambatan dan tantangan utama serta menjawab
tantangan yang mendesak dan berdampak luas bagi peningkatan kesejahteraan
masyarakat serta mendukung upaya mewujudkan sasaran dan tujuan yang telah
ditetapkan dalam RPJMD.
Target Pencapaian Kinerja yang Terukur Dari Setiap Urusan
Pemerintahan Daerah
BIDANG URUSAN
$ASARAN PAGU
KOOE PROGRAMI TARGET(Ofo) ORGANISASI INDIKATIF
PEMERINTAHAN DAERAH
KEGIATAN fJuta RDl
1 URUSAN WAlIB
1 01 Pendidikan
Program ......
Kegiatan ... ..
dst ...
1 02 Kesehatan
Program ......
Kegiatan . ....
dst ...
1 03 Pekerjaan Umum
Program ......
Kegiatan ..
dst ...
1 04 Perumahan Rakyat
Program ....
Kegiatan .....
1 OS Penataan Ruang
Program ......
Kegiatan ......
dst o.
1 06 Perencanaan Pembangunan
Program " ....
Kegiatan ... ..
dst ...
1 07 Perhubungan
Program ......
Kegiatan ....
dst ..
www.gi.co.id Global Intermedia
- 99 -
BIDANG URUSAN
SASARAN PAGU
KOOE PROGRAMI TARGET(%) ORGANISASI
~ O ~ ~
PEMERINTAHAN DAERAH
KEGIATAN Juta R
1 08 Ungkungan Hidup
Program ......
Kegiatan ......
dst ,..
1 09 Pert.anahan
Program ......
Kegiatan .....
dst ...
1 10 Kependudukan dan Catatan Sipil
Progl7tm ......
Kegiatan ......
dst ...
1 11 Pemherdayaan Perempuan
Program ......
Kegiatan ......
dst ...
1 12
Keluafg3 Bere-nea";, dan Keluarga
Seiahtera
Program ......
l<egi3tan ......
dst ...
1 13 $asial
Program ......
Kegiatan ......
dst ...
1 14 Tenoga Kf!rja
Program ......
Keqiatan ......
dst ...
1 15 Koperasi dan Usaha Kedl Menengah
Program ......
Kegiatan ......
dst ...
1 16 Penanaman Modal
Program ......
Kegiat3n ......
dst ...
1 17 Kebudayaan
Program ......
Kegiatan ......
dst ...
1 L8 Pemuda dan Olah Raga
?rogrtlm ......
Kegic:tan ......
dst ...
1 19
Kesatuan Bangsa dan Politik;, Dalam
Neaeei
www.gi.co.id Global Intermedia
- 100-
BIDANG URUSAN
SASARAN PAGU
KODE PROGRAM! TARGET(%) ORGANlSASJ INDIKATIF
PEMERlNTAHAN DAERAH
KEGlATAN I)uta Rn\
Program ......
Kegiat.ln ......
dst ...
1 20 Pemerintahan Umum
Program ......
Kegiatan ......
dst ...
1 21 Kepegawalan
Program ......
Kegiatan ......
dst ...
1 22
Pembetdayaan Masyarakat dan
Doso
Program ......
I---
Kegiatan ......
--
dst ...
1 23 Statisitik
Program .. ...
Kegiatan ......
dst ...
1 2. Kearsipan
Program ....
Kegiatan .. ...
dst ...
1 25 Komunikasi dan Informatika
Program ......
Kegiatan ......
dst ...
2 URUSAN PIUHAN
2 01 pettanian
Program ......
Kegiatan ......
dst ...
2 02 KehutJinan
Program ......
Kegiatan ......
dst ...
2 03 Energi dan Sumberdaya Mineral
--
Program ......
Kegiatevl ......
dst ...
2 D. Pariwlsata
Program ......
Kegiatan ......
dst ...
2 05 Kelaut3n dan Perikanan
-;
www.gi.co.id Global Intermedia
- 101 -
81DANG URUSAN
SASARAN PAGU
KODE PROGRAM! TARGET(OJo) ORGANlSASI INDIKATIF
PEMfRlNTAHAN DAERAH
KEGlATAN I)uta Rn'
Pro:Jram ......
Kegiatan ......
ds! ...
2 06 Perdagangan
Program ......
Kegiatan ......
dst ._.
2 07 Perindustrian
Program ......
Kegiatan ......
dst ...
2 08 Trar.smigrasi
Prcgram ......
Kegiatan _.....
dst ...
JUMLAH
III. KERANGKA EKONOMI MAKRO DAN IMPLlKASINYA TERHADAP SUMBER
PENDANAAN
(Pada 6ab Ill, diuraikan dan dijelaskan tentang asumsi, kondisi yang telah terjadi dan
diperkirakan akan terjadi yang menjadi dasar penyusunan Kebijakan Umum APBD.
COlltoh asumsi dan kondisi yang menjadi dasar pencapaian sasaran pada tahun yang akan
datang adalah: (1) laju inflasi, (2) pertumbuhan ekonomi regional (3) tingkat
pengangguran regional, dan (4) lain-lain asumsi yang relevan dengan kondisi daerah
setempat.
Dalam rangka implementasi asumsi dan kondisi yang menjadi dasar pencapaian sasaran,
Kebijakan Umum I.PBD harus mampu menjelaskan kebijakan penganggaran sesuai
dengan kebijakan pemerin\ah. Perlu dicermati dalam uaraian dan penjelasan tersebut,
bahwa kondisi yang berbeda akan menghasilkan yang berbeda.
Selain daripada itu, dalam Bab ini juga diuraikan dan dijelaskan mengenai perkiraan
penerimaan untuk mendanai seluruh pengeluarar, pada tahun yang datang, baik
penerimaan yang besumber dari pendapatan asli daerah, dana perimbangan (DAU, Dana
Bagi Hasil dan OAK) maupun penerimaan yang berasal dari pinjaman maupun hibah.)
Proyeksi
Pendapatan, Belanja, dan Pembiayaan Daerah
JUMLAH
BERTAMBAHI
(8ERKURANGI
NO URAIAN
PROYEKSI
TA (n-1;
TAt.'
Rp '10
.1. PENDAPATAN o.-ERAH
-
1.1 Pendapatan asH daera:'
0/
....
1.1.1 Pa'ak Daerah
i:1.2 Retribusi Oaerah
1.1.3 Hasil Pengelotaan Kekavaal'l Oaerah yang dipisahkan
1.1.4 Lain-lain Pendapatan Asli r:.aerah yang sah
1.2 Dana perimbangan
1.2.1 Dana Bagi HasH Pajak! BaQi Hasil Bukan Pajak
1.2.2 Dana AJokasi Umum
1.2.3 Dana AJokasi Khusus
www.gi.co.id Global Intermedia
- 102 -
JUMLAH
BERTAMBAHI
(8ERKURANGI
NO URAIAN
PROYEKSI
TA (n-l)
TA Inl
Rp %
1.3 Lainlaln pendapatan daerah yang sah
1.3.1 Hibah
1.3.2 Dana Darurat
1.3.3
Dana Bagi Hasil Pajak dari Provinsi dan Pemerintah
Daerah lainnva
1.3.4 Dana Penyesuaian dan Otonomi Khusus
1.3.5
Bantuan Keuangan dan Provinsi atau Pemenntah
Oaerah lainnva
Jumlah Pendapatan
2. E L r ~ J OAERAH
2.1 Belanja Tidak Langsung
2.1.1 Belanja pegawai
2.1.2 Belania bUnQ3
2.1.3 Belanja subsidi
2.1.4 Belanja hibah
2.1.5 Belan;a bantuan sosial
2.1.6
Belanja Bagi Hasil Kepada Provinsi/Kabupaten/Kota
dan Pemerintahan Desa
2.1.7
Belanja Bantuan Keuangan Kepada
ProvinsiJKabuoatenJKota Dan Pemerintahan Desa
2.1.8 8elanja Tidak Terduga
2.2 Belanja Langsung
2.2.1 6elanja pegawai
2.2.2 8elanja barang dan jasa
2.2.3 Belanja modal
Jumlah Belanja
Surplus/(Defisit)
3. PEMBlAYAAN DAERAH
3.1 Penerimaan pembiayaan
3.1.1
Sisa Lebih Perhitui'l9an AnggJran Tahul) AAggaran
sebelumnya (SiLPA)
3.1.2 Pencairan dana cadanQan
3.1.3 Hasil penjualan kekayaan Daerah yang dipisahkan
3.1.4 Penerimaan pinjaman daerah
3.1.5 Penerimaan kembali pemberian pinjaman
3.1.6 Penerimaan piutang daerah
Jumlah penerimaan pembiayaan
3.2 Pengeluaran pemblayaan
:;.2.1 Pembentukan dana cadangan
3.2.2 Penyer..aan modal (lnvestasi) daerah
3.2.3 Pembayaran pokok utang
3.2.4 Pemberian pinjaman daerah
Jumlah pengeluaran pembiayaan
Pembiayaan neta
3.3
Sisa lebih pembiayaan anggaran tahun
berttenaan {SILP';"
www.gi.co.id Global Intermedia
- 103 -
IV. PENUTUP
Demikian Nota Kesepakatan ini dibuat untuk dijadikan sebagai dasar penyusunan
dan pembahasan prioritas dan plafon anggaran sementara APBD Tahun n g ~ r n
,..... " tanggal, .......
GUBERNUR/BUPATI/WALIKOTA "')
selaku,
PIHAK PERTAMA
(tanda tangan)
(nama lengkap)
Keterangan :
*) coret yang tidak perlu
PIMPINAN
DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH
PROVINSI/KABUPATEN/KOTA *)
selaku,
PIHAKKEDUA
(tanda tangan)
(nama lengkap)
KETUA
(tanda tangan)
(nama lengkap)
WAKIL KETUA
(tanda tangan)
(nama lengkap)
WAKIL KETUA
www.gi.co.id Global Intermedia
- 104 -
8. PPAS
NOTA KESEPAKATAN
ANTARA
PEMERINTAH PROVINSI/KABUPATEN/KOTA *)...........
DENGAN .
DEWAN PERWAKIlAN RAKYAT DAERAH
PROVINSI/KABUPATEN/KOTA *) ..
NOMOR
TANGGAL
TENTANG
PRIORITAS DAN PLAFON ANGGARAN
TAHUN ANGGARAN .....
Yang bertanda tangan di bawah ini :
1. Nama
Jabatan
Alamat Kantor
Gubernur/Bupati/Walikota *) .
bertindak selaku dan atas nama pemerintah Provinsi/Kabupaten/Kota *) : .
2. a. Nama
Jabatan
Alamat Kantor
b. Nama
Jabatan
Alamat Kantor
c. Nama
Jabatan
Alamat Kantor
. , .
Ketua DPRD Provinsi/Kabupaten/Kota .) ..
Wakil Ketua DPRD *) .
Wakil Ketua DPRD Provinsi/Kabupaten/Kota *) .
sebagai Pimpinan Dewan bertindak selaku dan atas nama Dewan Perwakilan Rakyat Daerah
(DPRD) Provinsi/Kabupaten/Kota .) ..
Dengan ini menyatakan bahwa dalam rangka penyusunan APBD diperlukan prioritas dan plafon
anggaran yang disepakati bersama antaro DPRD dengan Pemerintah Daerah untuk dijadikan
sebagai dasar penyusunan rancangan Peraturan Daerah tentang APBD Tahun Anggaran .......
Berdasarkan hal tersebut di atas, sepakat terhadap pagu dan prioritas APBD untuk mencapai
sasaran program tahun 2006 sebagai berikut :
1. PENDAHULUAN
(Pada Ball I Pendahuluan, memuat antara lain:
1.1. Uraian kondisi/prestasi yang telah berhasil dicapai pada tahun sebelumnya,
tahun berjalan dan perkiraan pencapaian pada tahun anggaran yang akan
datang;
www.gi.co.id Global Intermedia
- 105 -
1.2. Uraian ringkas identifikasi permasalahahan/hambatan dan tantangan utama
yang dihadapi pada tahun sebelumnya, tahun berjalan dan tahun yang akan
datang.)
II. KUA TAHUN ANGGARAN ....
Memuat gambaran ringkas tentang target pencapaian kinerja yang terukur dari setiap
urusan pemerintahan daerah dan proyeksi pendapatan, belanja, dan pembiayaan daerah
sebagai dasar penentuan prioritas program dan plafon anggaran menurut bidang
pemerintahan.
III. PROYEKSI PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN DAERAH
Memuat penjelasan tentang asumsi makro ekonomi yang disepakati terhadap implikasi
kemarnpuan fiskal daerah, kebijakan yang ditempuh dalam upaya peningkatan
pendapatan daerah, faktor-faktor yang mempengaruhi tidak terjadinya atau terjadinya
pen'ingkatan bela"ja daerah dan kebijakan p2merintah daerah di bidang pembiayaan
daerah tahun anggaran .....
Penjelasan tersebut diatas secara ringkas digambarkan dalam Proyeksi APBD
Tahun Anggaran .....
Ringkasan Proyeksi APBD Tahun Anggaran .....
JUMLAH
BERTAMBAHI
(BERKURANG)
NO URAIAN
TA (n-l)
PROYEKSI
Rp %
TA (n)
1-
PENDAPATAN DAERAH
1.1 Pendapatan asH daerah
1.1.1 Pajak Daerah
1.1.2
Retribusi Daerah
1.1.3 Hasii Pengelolaan Kekayaan Oaerah yang dipisahkan
1.1.4 Lain-lain Pendapatan AsH Oaerah y;:mQ sah
1.2 Dana perimbangan
1.2.1
Dana Sarli HasH Pajak! Bagi Hasil Bukan Pajak
i.2.2 Dana AlokJsi Umum
r2:!3
Dana Alokasi Khusus
1.3 pendapiltan daerah yang sah
1.3.1 Hibah
1.3.2 Dana Darurat
1.3,3 Dana Bagi Hasil Pajak dan Provinsi dan Pemerintah
Oaerah ldinnya
1.3.4 Dana Pt:nyesuaian dan Otonomi Khusus
1.3,5 Bantuan Keuangan dan Provinsi ltau Pemerintah
Dacrah lainnva
Jumlah Pendapatan
2.
BEIAI'OA DAERAH
2.1 Belania Tldak Lan sun
2.1.1 Belanja pegawai
2.1.2 Belania bunga
2.1.3
8elanja subsidi
2.1.4 Belanja hibah
2.1.5 Belanja bantuan
2.1.6 Belanja Bagi Hasil Kepada Provinsi/Kabupaten/Kota
dan Pernerintahan Desa
2.1.7 Belanja Bantuan Keuangan Kepada
PrQvinsi/Kabuoaten/Kota Dan Pemerintah<ln Desa
2.1.8 Tidak Terdu9a
www.gi.co.id Global Intermedia
- 106 -
JUMIAH
BER1AMBAHI
(BERKURANG)
NO URAIAN
r-:=
TA ( -1) PROYEKSI
Rp %
n l'A (n)
--
2.2 Belanja Langsung
2.2.1 Belania peqawai
2.2.2 Belanja barang dan jasa
2.2.3 Belanja modal
Jumlah Belanja
SUI'" ~ Oefisit
3.
PEMBlAYAAN DAERAH
3.1 Penerimaan pembiayaan
3.1.1 Sisa lebih Perhitungan Anggaran Tahun Anggaran
sebelumnva (SilPA)"
3.1.2 Pencairan dana cadangan
3.1.3 Hasil penjualan kekayaan Oaerah yang dipisahkan
3.104 Penerimaan pinjaman daerah
U.S Penerimaan kembali pemberian pinjaman
3.1.6 Penerimaan piutang daerah
Jumlah penerimaan pembiayaan
3.2 Pengeluaran pembiayaan
3.2.1 Pembentukan dana cadangan
3.2.2 Penyertatl" modal (Investasi) daerah
3.2.3 PembaVi.lran ookok utano
3.204 Pemberian pinjaman daerah
Jumlah pengeluaran pembiayaan
Pembiayaan neto
3.3 Sisa lebih pembiayaan anggaran tahun
berkenaa,; (SllPA)
IV. PRIORITAS PROGRAM DAN PLAFON ANGGARAN
Menguraikan tentang prioritas program dan plafon anggaran yang disepakati mencakup
capaian sasaran program, dasar pertimbangan penentuan besaran pagu indikatif untuk
mencapai sasaran program serta hal-hal yang perlu mendapatkan perhatian SKPD dalam
menjabarkan program lebih lanjut ke dalam masing-masing kegiatan.
MATRIKS PRIORITAS PROGRAM DAN PLAFON ANGGARAN
PRIORITAS PROGRAM
SASARAN
JUMLAH PLAFON
NO.
DAN KEGIATAN
PROGRAM! ORGANISASI
ANGGARAN
KEGIATAN
l.
2.
3.
4.
5.
6.
Dst.
JUMLAH
www.gi.co.id Global Intermedia
- 107 -
V. PLAFON ANGGARAN tJlENURUT ORGANISASI
PLAFON ANGGARAN
KODE
URUSAN PEMERINTAHAN OAERAH
BELANJA
JUMLAH
DAN ORGANISASI
TIOJ.K
BELANJA
LANGSUNG
LANGSUNG
1 URUSAN WAllS
1 01 Pendidikan
1 01 01 Oinas Pendidikan
1 01 02 Kantor Perpustakaan Oaerah
1 01 03 Cst. ........
1 02 Kesehati'ln
1 02 01 Dinas Kesehatan
1 02 02 RUf1lah Sakit Umum Daerah
1 02 OJ Rumah Sakit Jiwa
1 02
O'
Rumah Sakit Paru-paru
1 02 05 Rumah Sakit Ketergantungan Obat
1 02 06 Ost. .............
1 03 Pekerjaan Umum
1 OJ 01 Dinas Pekerjaan UmL.:rn
1 OJ 02 Dinas Bina Marga
1 OJ OJ Oinas Pengairan
1 OJ J. i n ~ s Pengawasan Bang_unan dan lata Kota
1 OJ 05 Dinas Cipta Karya
1 OJ 06 DsL- ......
1
0_
Perumahan
1 O. 01 Dinas Permukiman
1 O. 02 Dinas Pemadam Kebakaran)
1 04 OJ Dinas Pemakaman*)
1 04
O'
Ost ..............
1 05 Penataan RU3n9
1 05 01 Dinas Tata Ruang*)
j 0, 02 OsL.... ........
.-
1 06 Perencanaan Pembangunan
1 06 01 BArPEDA
1 06 02 Cst. ..
1 07 Perhubungan
1 07 01 Dinas Perhubungan
1 07 02 Ost .......... ......
1 08 Ungkungan Hidup
1 OB 01 Dinas Ungkungan Hidup
1 OB 02
'Barlan Pengendalian Dampak Lingkungan
~ r h
1 08 OJ Dinas Pertamanan
1 08
O'
Dinas Kebersihan
1 08 05 Dst.. ..
1 O. Pertanahan
1 09 01 &dan Pertanahan Daerah
1 09 02 Ost ..........
1 10 Kependudukan dan Catatan Sipil
1 10 01 Dinas Kependudukiln dan Capil
1 10 02 Dst ...........
www.gi.co.id Global Intermedia
- 108 -
PLAFON ANGGARAN
KOOE
URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH
BELANJA
JUMLAH
DAN ORGANISASI
TlOAK
BELANJA
LANGSUNG
Ll\NGSUNG
1 11 Pemberdayaan Perempuan
1 11 01 Dinas Pemberdayaan Perempuan
1 11 02 Ost ..........
1 12
Keluarga Berencana dan Keluarga
.
Seiahtera
1 12 01 BKKBD
1 12 02 Ost .............
1 13 Sosial
1 13 01 Dinas Sosial
1 13 02 Ost ..........
1 14 Tenaga Kerja
1 14 01 Dinas Tenaga Kerja
1 14 02 Dst. ................
1 15 Koperasi dan Usaha Kedl Menengah
1 15 01 Dinas Koperasi dan UKM
1 15 02 Dst ........... .....
1 16 Penanaman Modal
1 16 01 Badan Penanaman Modal Daerah
1 16 02 Dst ..... ...........
1 17 Kebudayaan
1 17 01 Dinas Kebudayaan
1 17 02 Permuseuman
1 17 03 Cst. ....... ... ....
1 18 Pemuda Lan Olah Raga
1 18 01 Dinas Pemuda dan Olah Raga
1 18 02 Cst.. ......... ....
1 19
Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam
~ r l
1 19 01 Dinas Kesbang Unmas
1 19 02 Dinas Ketenb'aman dan Ketertiban
,
1 19 03 Kantor Satuan Polisi Pamong Praja
1 19 04 Dst..................
1 20 Pemerintahan Umum
1 20 01 OPRD
1 20 02 KDH & WKDH
1 20 03 . Sekretariat Daerah
1 20 04 Sekretariat DPRD
1 20 05 Badan Pengelola Keuangan Daerah
1 20 06 Badan Penelitian dan Pengembangan
1 20 07 Badan Pengawasan Daerah
1 20 08 Kantor Penghubung
-
1 20 09 Kecamatan
-
1 20 10 Kelurahan
1 20 11 Dst.: ......... .....
1 21 Kepegawaian
1 21 01 Badan Pendidikan dan Pelatihan
1 21 02 Badan Kepegawaian Daerah
1 21 03 Dst.. ...... .......
1 22 Pemberdayaan Masyarakat dan Desa
1 22 01 Badan Pemberdayaan Masyarakat Desa
www.gi.co.id Global Intermedia
- 109 -
PLAFON ANGGARAN
KODE
URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH
BELANJA
JUMLAH
DAN ORGANISASI
TIDAK
SELANJA
UNGSUNG
LANGSUNG
I 22 02 Dst. .................
1 23 Statistik
I 23 01 Badan Statistik Daerah
1 23 02 KantOf Statistik Daerah
1 23 03 Ost.................
1 24 Kursipan
1
2'
01 Kantor Arsip Oaerah
1
2'
02 Ost...............
1 25 Komunibsi dan Informatika
1 25 01 DiMS Infonr.asi dan Komunikasi
I 25 02 Kantor Pengolahan Data ~ k t r o n k
1 25 03 Ost. .... ..........
2 URUSAN PIUHAN
2 01 Pertanian
2 01 01 Dina5 Pertanian
2 01 02 Dinas Perkebunan
2 01 03 Dinas Peternakan
2 01
0'
Dinas Ir.etahanan Pangan
2 01 05 Dst. .................
2 02 Kehutanan
2 02 01 Dinas Kehutanan
2 02 02 Ost..................
2 03 Eneryi dan Sumberdaya Mineral
2 03 01 Dinas Pertambangan
2 03 02 Ost. .................
2 04 Pariwisata
2 04 01 Dinas Pariwi:-.ata
2 04 02 Kebun Binatal'lg
2
0'
03 OsL.... ..........
2 05 Kelautan dan Perikanan
2 05 01 Dinas Kelautan dan Perikanan
2 05 02 Ost.................
2 06 Perdagangan
2 06 01 Dinas Perdagangan
2 06 01 Dinas Pasar
2 06 03 Dst...: ..............
2 07 Perindustrian
2 07 01 Dinas Perindustrian
2 07 02 [)st. ...............
2 08 Transmigrasi
2 08 01 Dina:. Transmigrasi
2 08 02 Dst. .................
Jumlah
www.gi.co.id Global Intermedia
110-
VI. PENUTUP
Demikian Nota Kesepakatan ini dibuat untuk dijactikan sebagai dasar penyusunan
Rancangan Peraturan Daerah tentang APBD Tahun Angqaran ......
GUBERNUR/BUPATI/WALIKOTA *)
selaku,
PIHAK PERTAMA
(tanda tangan)
(nama lengkap)
Keterangan :
'j coret yang tidak perlu
PIMPINAN
DEWAN PERWA1<ILAN RAKYAT DAERAH
PROVINSI/KABUPATEN/KOTA *)
selaku,
PIHAK KEDUA
(tanda tangan)
(nama lengkap)
KETUA
(tanda tangan)
{llama leno.!@Q1
WAKIL KETUA
(tanda tangan)
(noma lengkap)
WAKIL KETUA
MENTERI DALAM NEGERI,
ttd
H. MOH. MA'RUF, SE.
www.gi.co.id Global Intermedia
- I I I -
LAMPIRAN A.XIII : PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI
NOMOR : 13 TAHUN 2006
TANGGAL : 15 Me; 2006
BAGAN ALIR PENGERJAAN RKA-SKPD
RKA
SKPD 1
RKA
SKPD 2.1
RKA
RKA RKA
SKPD 2.2.1
SKPD 2.2 SKPD
RKA
SKPD 3.1
RKA
SKPD 3.2
MENTERI DALAM NEGERI,
ttd
H. MOH. MA'RUF, SE.
www.gi.co.id Global Intermedia
- 112 -
LAMPIRAN A.XIV : PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI
NOMOR : 13 TAHUN 2006
TANGGAL : 15 Mei 2006
FORMAT RKA-SKPD
LOGO
DAERAH
ProvinsifKabupatenfKota ..> .
RENCANA KERJA ANGGARAN
SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH
(RKA - SKPD)
TAHUN ANGGARAN .
URUSAN PEMERINTAHAN
ORGANISASI
Pengguna Anggaran
a. Nama
b. NIP
c. Jabatan
: x.xx
: x.xx.xx
Kode Nama Formulir
RKA - SKPD
Ringkasan Anggaran Pendapatan, Belanja dan Pembiayaan
Satuan Kerja Perangkat Daerah
RKA - SKPD 1 Rincian Anggaran Pendapatan Satuan Kerja Perangkat Daerah
RKA - SKPD 2.1
Rincian Anggaran Belanja Tidak Langsung Satuan Kerja
Perangkat Daerah
RKA - SKPD 2.2
Rekapitulasi Rincian Anggaran Belanja Langsung menurut
Program dan Kegiatan Satuan Kerja Perangkat Daer;;lh
RKA - SKPD 2.2.1
Rincian Anggaran Belanja Langsung menurut Program dan Per
Kegiatan Satuan Kerja Perangkat Daerah
RKA - SKPD 3.1 Rincian Penerimaan Pembiayaan Daerah
RKA - SKPD 3.2 Rincian Pengeluaran Pembiayaan Daerah
.) caret yang tidak perlu
www.gi.co.id Global Intermedia
- 113 -
A. FORMULIR RKA-SKPD
Halaman ........
RENCANA KERJA DAN ANGGARAN
SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH
Formulir
Provinsi/Kabupaten/Kota .......
RKA - SKPD
Tahun Anggaran ......
Urusan Pemerintahan : x. xx. . .....................
Organisasi : x. xx. xx. ......................
Ringkasan Anggaran Pendapatan, Belanja dan Pembiayaan
Satuan Kerja Per;angkat: Daerah
Kode
Uraian
Jumlah
Rekening (Rp)
1 2 3
Surplusj (Defisit)
-
Pembiavaan neta
........ ,tanggal... ........
:<epala SKPD
(tanda tangan)
(nama lengkap)
NIP.
www.gi.co.id Global Intermedia
- 114 -
Cara Pengisian Formulir RKA - SKPD
Formulir RKA - SKPD merupakan formulir ringkasan anggaran satuan kerja perangkat Daerah
yang sumbel' datanya berasal dari peringkasan jumlah pendapatan menurut kelompok dan jenis
yang dBsi dalam formulir RKA - SKPD 1, jumlah belanja tidak langsung menurul kelompok dan
jenis belanja yang dii,i dalam formulir RKA - SKPD 2.1, dan penggabungan dari seluruh jumlah
kelompok dan jenis belanja langsung yang diisi dalam setiap formulir RKA - SKPD 2.2.1.
Khusus formulir RKA - SKPD Satuan Kerja Pengelola Keuangiln Daerah setelah baris surplus dan
defisit anggaran diuraikan kembali penerimaan dan pengeluaran pembiayaan sebagaimana
tercantum dalam formulir RKA - SKPD 3.1 dan formulir RKA - SKPD 3.2.
1. Provinsi/kabupatenjkota diisi dengan nama provinsi/kabupatenjkota.
2. Tahun anggaran diisi dengan tahun anggaran yang direncanakan.
3. Urusan Pemerintahan diisi dengan nomoI' kode urusan pemerintahan dan nama urusan
pemerintahan daerah yang dilaksanakan sesuai dengan tugas pokok dan fungsi SKPD.
4. Organisasi diisi dengan nomoI' kode perangkat daerah dan nama satuan kerja perangkat
daerah.
5. Kolom 1, diisi dengan nomoI' kode rekening pendapatanjnomor kode rekening
belanjajnomor kode rekening pembiayaan.
Pengisian kode rekening dimaksud secara berurutan dimulai dari kode rekenig akun
pendapatanjbelanjajpembiayaan, diikuti dengari masing-masing kode rekening kelompok
pendapatanjbelanjajpembiayaan dan diakhiri dengan kode rekening jenis
pendapatanjbelanjajpembiayaan.
6. Kolom 2, diisi dengan uraian pendapatanjbelanjajpembiayaan.
a. Pencantuman pendapatan diawali dengan uraian pendapatan, selanjutnya diikuti
dengan uraian kelompok dan setiap uraian kelompok diikuti dengan uraian jenis
pendapatan yang dipungut atau diterima oleh satuall kerja perangkat daerah
sebagaimana dianggarkan ~ l m formulir RKA - SKPD 1.
b. Untuk belanja diawali dengan pencantuman uraian belanja, selanjutnya uraian
belanja dikelompokkan ke dalam belanja Tidak Langsung dan belanja Langsung.
Dalam kelompok belanja Tidak Langsung diuraikan jenis-jenis belanja sesuai dengan
yang tercantum dalam formulir RKA - SKPD 2.1.
Dalam kelompok belanja Langsung diuraikan jenis-jenis belanja sesuai dengan yang
tercantum dalam formulir RKA - SKPD 2.2.1.
c. Untuk pembiayaan diawaii dengan pencantuman uraian pembiayaan, selanjutnya
uraian pembiayaan dikelompokkan ke dalam penerimaan dan pengeluaran
pembiayaan.
Dalam kelompok penerimaan pembiayaan diuraikan jenis-jenis penerimaan sesuai
dengan yang tercantum dalam formulir RKA - SKPD 3.1.
Dalam kelompok pengeluaran pembiayaan diuraikan jenis-jenis pengeluaran sesuai
dengan yang tercantum dalam formulir RKA - SKPD 3.2.
7. Kolom 3 diisi dengan jumlah menurut kelompok, menurut jenis pendapatan, menurut jenis
belanja. Jumlah dimaksud merupakan penjumlahan dari jumlah y ~ g tercantum dari
formulir RKA - SKPD 1, formulir RKA - SKPD 2.1, seluruh formulir RKA - SKPD 2.2.1.
8. Surplus diisi apabila jumlah anggaran pendapatan diperkirakan lebih besar dari jumlah
anggaran Iielanja.
9. Defisit diisi apabila jumlah anygaran pendapalan diperkirakan lebih keeil dari jumlah
anggaran belanja, dan ditulis dalam landa kurung.
10. Khusus formulir RKA - SKPD sekretariat daerah atau satuan kerja pengelola keuangan
daerah. sebagaimana diterangkan di atas, pada kolom 3 diisi dengan jumlah menurul
kelompok, menurut jen;s penerimaan dan pengeluaran pembiayaan.
Selanjutnya pada kolom 2 diisi dengan uraian pembiayaan neto untuk menerangkan selisih
www.gi.co.id Global Intermedia
- 115 -
antara jumlah penerimaan pembiayaan dengan jumlah pengeluaran pembiayaan yang
tercanturn dalam kolom 3.
Pencantuman mengenai ringkasan pembiayaan pada formulir RKA - SKPD pada prinsipnya
sama dengan yang diuraikan dalam formulir RKA - SKPD 3.1 dan formulir RKA - SKPD 3.2
11. Nama ibukota, bulan, tahun diisi berdasarkan pembuatan formulir RKA - SKPD, dengan
mencantumkan nama jabatan Kepala SKPD.
12. Formulir RKA - SKPD ditandatangani oleh Kepala SKPD dengan mencantumkan nama
lengkap dan nomor induk pegawai.
13. Formulir RKA - SKPD dapat diperbanyak sesuai dengan kebutuhan.
14. Apabila formulir RKA - SK?D lebih dari satu halaman, maka pada halaman-halaman
berikutnya cukup diisi mulai dari ringkasan anggaran pendapatan, belanja dan
pembiayaan satuan kerja perangkat daerah serta pengisian nama ibukota, bulan, tahun,
nama jabatan, tandatangan Kepala SKPD ditempatkan pada halaman terakhir dan setiap
halaman diberi nomor urut halaman.
www.gi.co.id Global Intermedia
- 116-
B. FORMULIR RKA-SKPD 1
Halaman .........
RENCANA KERJA DAN ANGGARAN
SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH
Formulir
ProvinsijKabupaten/Kota .......
RKA - SKPD 1
Tahun Anggaran ...
Urusan Pemerintahan x. xx. .....................
Organisasi x. xx. xx. .....................
Rincian Anggaran Pendapatan Satuan Kerja Perangkat Daerah
Kode
Rincian Penqhitunqan
Jumlah
Uraian
Tariff
Rekening volume satuan
Harga
(Rp)
1 2 3 4 5 6 =(3 x 5)
x x x xx xx
x x x xx xx
x X X xx xx
X X X XX XX
I
X X X XX XX
X X X XX xx
X X X XX XX
X X X XX XX
X X X XX XX
Jumlah
........ ,tanggal. ..........
Kepala SKPD
(tanda tangan)
(nama lengkap)
NIP.
Keterangan
Tanqqal Pembahasan
Catatan Hasil Pembahasan :
1.
2.
Dst
Tim Anggaran Pemerintah Daerah:
No Nama NIP Jabatan Tandatangan
1
2
Dst
www.gi.co.id Global Intermedia
- 117 -
CarOl Pengisian Formulir RKA - SKPD 1
Formulir RKA - SKPD 1 sebagai formulir untuk menyusun rencana pendapatan atau penerimaan
satuan kerja perangkat daerah dalam tahun anggaran yang direncar.akan. Oleh karena itu
nomor kode rekening dan uraian nama kelompok, jenis, obyek dan rincian obyek pendapatan
yang dicantumkan dalam formulir RKA - SKPD 1 disesuaikan dengan pendapatan tertentu yang
akan dipungut atau penerimaan tertentu dari pelaksanaan tugas pokok dan fungsi satuan kerja
perangkat daerah sebagaimanana ditetapkan berdasarkan peraturan perundang-undangan.
Pengisian formulir RKA - SKPD 1 supaya mempedomani ketentuan Pasal 25 peraturan ini. Untuk
memenuhi azas tranparansi dan prinsip anggaran berdasarkan rencana p ~ n p t n yang
dianggarkan, pengisian rincian penghitungan tidak diperkenankan mencantumkan satuan
ukuran yang tidak terukur, seperti paket, pm, up, lumpsum.
1. Provinsi/kabupaten/kota diisi dengan nama provinsi/kabupaten/kota.
2. Tahun anggaran diisi dengan tahun anggaran yang direncanakan.
3. Urusan Pemerintahan diisi dengan nomor kode urusan pemerintahan dan nama urusan
pemerintahan daerah yang dilaksanakan sesuai dengan tugas pokok dan fungsi SKPD.
4. Organisasi diisi dengan nomor kode perangkat daerah dan nama satuan kerja perangkat
daerah.
5. Kolom 1 (kode rekening) diisi dengan kode rekening akun,. kelompok, jenis, objek, rincian
objek pendapatan satuan kerja perangkat daerah.
6. Kololr. 2 (uraian) diisi dengan uraian nama akun, kelompok, jenis, obyek dan rincian .obyek
Pendapatan.
7. Kolom 3 (volume) diisi dengan jumlah target dari rincian obyek pendapatan yang
direncanakan, seperti jumlah kendaraan bermotor, jumlah liter bahan bakar kendaraan
bermotor, jumlah tingkat hunian hotel, jumlah pengunjung restoran, jumlah kepala
keluarga, jumlah pasien, jumlah pengunjung, jumlah kendaraan yang memanfaatkan lahan
parkir, jumlah bibit perika'1an/pertanian/peternakan/ kehutanan/perkebunan, jumlah
limbah yang diuji, jumlah kios/los/kakilima, jumlah pemakaian/penggunaan sarana
olahraga/gedung/gudang/lahan milik pemda, jumlah unit barang bekas milik pemerintah
daerah yang dijual, jumlah uang yang ditempatkan pada bank tertentu dalam bentuk
tabungan atau giro, jumlah modal yang disertakan atau diinvestaslkan.
8. Kolom 4 (satuan) diisi dengan satuan hitung dari target rincian obyek yang
direncananakan seperti unit, waktu/jam/hari/bulan/tahun, ukuran berat, ukuran luas,
ukuran isi dan sebagainya.
9. Kolom 5 (tarif/harga) diisi dengan tarif pajak/retribusi atau harga/nilai satuan lainnya
dapat berupa besarnya tingkat suku bunga, persentase bagian laba, atau harga atas
penjualan barang milik daerah yang tidak dipisahkan.
10. Kolom 6 (jumlah) diisi dengan jumlah pendapatan yang direncanakan menurut kelompok,
jenis, objek, rincian objek pendapatan. Jumlah pendapatan dari setiap rincian obyek yang
dianggarkan merupakan hasil perkalian kolom 3 dengan kolom 5.
11. Formulir RKA - SKPD 1 merupakan input data untuk menyusun formulir RKA-SKPD.
12. Nama ibukota, bulan, tahun diisi berdasarkan pembuatan formulir RKA-SKPD 1, dengan
mencantumkan nama jabatan Kepala SKPD.
13. Formulir RKA - SKPD 1 ditandatangani oleh Kepala SKPD denqan mencantumkan nama
lengkap dan nomor induk pegawai.
14. Keterangan diisi dengan langgal pembahasan formulir RKA-SKPD 1 oleh tim anggaran
pemerintail daerah. Apabila terdapat catatan dari hasil pembahasan oleh tim anggaran
pemerintah daerah untuk rhendapatkan perhalian Kepala SKPD dicantumkan dalam baris
catatan hasil pembahasan.
15. Seluruh anggota tim anggaran pemeintah daerah menandatangani formulir RKA-SKPD 1
yang telah dibahas yang dilengkapi dengan nama, NIP dan jabatan.
16. Formulir RK'" - SKPD 1 dapat diperbanyak sesuai dengan kebutuhan.
17. Apabila formulir RKA - SKPD 1 lebih dari satu halaman, maka pada halaman-halaman
berikutnya cukup diisi mulal. dari rincian anggaran pendapatan satuan kerja perangkat
daerah serta pengisian nama ibukota, bulan, tahun, nama jabatan, tandatangan Kepala
SKPD ditempatkan pada halanlan terakhir dan setiap halaman diberi nomor urut halaman.
www.gi.co.id Global Intermedia
C. FORMULIR RKA-SKPD 2.1
- 118 -
RENCANA KERJA DAN ANGGARAN
SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH
Formulir
RKA
Provinsi/Kabupaten/Kota .......
SKPD 2.1
Tahun Anggaran ...
Urusan Pemerintahan x. xx. ......................
Orqanisasi x. xx. Xx. ........... , ..........
Rincian Anggaran Belanja Tidak langsung Satuan Kerja Perangkat Daerah
Kode
Tahun n
Tahun
Rekening
Uraian
Harga Jumlah
n+1
volume satuan
satuan (Rp)
1 2 3 4 ;; 6=(3xS) 7
x X x xx xx
x x x xx xx
x x x xx xx
;(
x x xx xx
-
x x x xx xx
x x x xx xx
x
;(
x xx xx
x x x xx xx
x x x xx xx
x x x xx xx
x x x xx xx
x x x xx xx
x x x xx xx
Jumlah
........ ,tanggal... ........
Kepala SKPD
(tanda tangan)
(nama lengkap)
NIP.
Keteranqan :
Tanqqal Pembahasan
.
.
Catatan Hasil Pembahasan :
l.
2.
Dst
Tim Anggaran Pemerintah Daerah:
No Nama NIP Jabatan Tandatangan
1
2
dst
www.gi.co.id Global Intermedia
- 119 -
Cara Pengisian Formulir RKA - SKPD 2.1
Formulir RKA - SKPD 2.1 merupakan formulir untuk menyusull rencana kebutuhan belanja tidak
langsung satuan kerja perangkat daerah dalam tahun anggaran yang direncanakan. Pengisian
jenis belanja Tidak Langsung supaya mempedomani ketentuan Pasal 37 peraturan ini. Untuk
memenuhi azas tranparansi dan prinsip anggaran berdasarkan prestasi kerja, pengisian rincian
penghitungan tidak diperkenankan mencantumkan satuan ukuran yang tidak terukur, seperti
paket, pm, up, 11Impsum.
1. Provinsi/kabupaten/kota diisi dengan nama provinsi/kabupaten/kota.
2. Tahun anggaran diisi dengan tahun anggaran yang direncanakan.
3. Urusan Pemerintahan diisi dengan nomor kode urusan pemerintahan dan nama urusan
pemerintahan daerah yang dilaksanakan sesuai dengan tugas pokok dan fungsi SKPD.
4. Organisasi diisi dengan nomor kode perangkat daerah dan nama satuan kerja perangkat
daerah.
5. Kolom 1 (kode rekening) diisi dengan kode rekening akun, kelompok, jenis, objek, rincian
objek belanja Tidak Langsung .
6. Kolom 2 (uraian) uraian diisi dengan nama akun, kelompok, jenis, obyek dan rincian obyek
belanja Tidak Langsung.
7. Kolom 3 (volume) diisi dengan jumlah satuan dapat berupa jumlah orang/pegawai.
8. Kolom 4 (satuan) diisi dengan satuan hitung dari target rincian obyek yang
direncananakan seperti unit, waktu/jam/hari/bulan/tahun, ukuran berat, ukuran luas,
ukuran isi dan sebagainya. .
9. Kolom 5 (harga satuan) diisi dengan harga satuan dapat berupa tarif, harga, tingkat suku
bunga, nilai kurs.
10. Kolom 6 (jumlah tahun n) diisi dengan jumlah perkalian antara jumlah volume dengan
jumlah harga satuan. Setiap jumlah uraian rincian obyek dijumlahkan menjadi jumlah
rincian obyek belanja. Set!ap jumlah rincian obyek pada masing-masing obyek belanja
selanjutnya dijumlahkan menjadi obyek belanja berkenaan. Setiap obyek belanja pada
masing-masing jenis belanja kemudian dijumlahkan menjadi jumlah jenis belanja.
11. Kolom 7 (jumlah tahun n+1) diiisi dengan perkiraan jumlah menurut jenis belanja untuk 1
tahun berikutnya.
12. Baris jumlah pada kolom 7 merupakan penjumlahan dari seluruh jenis belanja Tidak
Langsung yang tercantum dalam kolom 7.
13. Formulir RKA - SKPD 2.1 dapat diperbanyak sesuai dengan kebutuhan.
14. Apabila Formulir RKA - SKPD 2.1 lebih dari satu halaman, maka pada halaman-halaman
berikutnya cukup diisi mulai dari rincian belanja Tidak Langsung satuan kerja perangkat
daerah dan setiap halaman diberi nomor urut halaman.
15. Tanggal, bulan, tahun diisi berdasarkan pembuatan RKA - SKPD 2.1.
16. Formulir RKA - SKPD 2.1 ditandatangani oleh Kepala SKPD dengan mencantumkan nama
lengkap dan NIP yang bersangkutan.
17. Keterangan diisi dengan tanggal pembahasan formulir RKA - SKPD 2.1 oleh Tim Anggaran
Pemerintah Daerah. Apabila terdapat catatan c1ari hasil pembahasan oleh Tim Anggaran
Pemerintah Daerah untuk mendapatkan perhatian Kepala SKPD dicantumkan dalam baris
catatan hasil pembahasan.
18. Seluruh anggota tim anggaran pemerintah daerah menandatangani formulir RKA - SKPD
2.1 yang telah dibahas yang dilengkapi dengan nama, NIP dan jabatan .
19. Apabila formulir RKA - SKPD 2.1 lebih dari satu halaman m.::lka tanggal, bulan dan tahun
pembuatan, kolom tanda tangan dan nama Kepala SKPD, ser(a keterangan, t n ~ l
pembahasan, catatan hasil pembahasan, noma, NIP, Jabatan dan tanda tangan Tim
Anggaran Pemerintah Daerah ditempatkan pada halaman terakhir .
Se!anjutnya setiap lembar RKA - SKPD 2.1 yang telah dibahas diparaf oleh setiap anggota
Tim Anggaran Pemerintah Daerah.
20. Formulir RKA - SKPD 2.1 merupakan input data untuk menyusun formulir RKA - SKPD.
www.gi.co.id Global Intermedia
D. FORMULIR RKA-SKPD 2.2.1
- 120 -
RENCANA KERJA DAN ANGGARAN
SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH Formulir
ProvinsifKabupaten/Kota
RKA - SKPD 2.2.1
.....
Tahun Anqqaran ......
Urusan Pemerintahan : x. xx. ........... ..........
Organisasi : x. xx, xx. .. ......... .........
Program : x. xx. xx. xx. ...... ...... ........
Kegiatan : x. xx. xx. xx. xx. ..... ................
Lokasi kegiatan : ......................
Jumlah Tahun n-l : Rp .................. (...... ............... ................................................ )
Jumlah Tahun n : Rp .................. (.................................................................................)
Jumlah Tahun n+1 Rp .................. (............................................:....................................)
Indikator &. Tolok Ukur Kinerja Belanja Langsung
Indikator Tolok Ukur Kinerja Target Kinerja
..
capaian Program
Masukan
Keluaran
Hasil
,-' . .'. .... 1',
':1
....,.
':, ,;!/
,
;. ",
Kelompok Sasaran Kegiatan : ...............
Rincian Anggaran Belanja Langsung
menurut Program dan Per Kegiatan Satuan Kerja Perangkat Daerah
Kode
Rincian Penghitungan
Jumlah
Rekening
Uraian
Harga
(Rp)
volume satuan
satuan
1 2 3 4 5 x 5)
-
X x X xx xx
X x X xx xx
X x X xx xx
X x X xx xx
Jumlah
..... .. ,tanggal ...........
Kepala SKPO
tangan)
f,'\tJma leng,,1gjQ}
NIP.
--
._..'------_..
Keteranqan :
Tanggal Pembahasan :
-
ratatan HasH Pembahasan :
1.
2.
Ost
Tim AnoQaran Pemerintah Oaerah:
No Nama NIP Jabatan
-
Tandatanqan
1
-
2
Dst
www.gi.co.id Global Intermedia
- 12 I -
Cara Pengis;an Formulir RKA - SKPD 2.2.1
Formulir RKA - SKPD 2.2.1 digunakan untuk merencanakan belanja Langsung dari setiap kegiatan yang
diprogramkan. Dengan demikian apabila dalam 1 (satu) program terdapat 1 (satu) atau lebih kegiatan
maka setiap kegiatan dituangkan dalam formulir RKA - SKPD 2.2.1 masing-masing. Pengisian jenis belanja
Langsung supaya mempedomani ketentuan Pasal 50 peraturan menteri ini. Untuk memenuhi azas
tranparansi dan prinsip ang9aran berdasarkan prestasi kerja, pengisian rincian penghitungan tidak
diperkenankan mencantumkan Xltuan ukuran yang tidak terukur, seperti paket, pm, up, lumpsum.
1. Provinsi/kabupatenjkota diisi dengan nama provinsijkabupatenjkota.
2. Tahun anggaran diisi dengan tahun anggaran yang direncanakan.
3. Urusan Pemerintahan diisi dengan nomor kode urusan pemerintahan dan nama urusan
pemerintahan daerah yang dilaksanakan sesuai dengan tugas pokok dan fungsi SKPD.
4. Organisasi diisi dengan nomor kode perangkat daerah dan nama satuan kerja perangkat daerah.
5. Baris kolom program diisi dengan nomor kode program dan nama program dari kegiatan yang
berkenaall. Program merupakan instrumen kebijakan yang berisi satu atau lebih kegiatan yang
dilaksanakan atau kegiatan masyarakat yang dikoordinasikan oleh satuan kerja perangkat daerah
untuk mencapai sasaran dan tujuan kegiatan yang ditetapkan untuk memperoleh alokasi anggaran.
6. Baris kolom kegiatan diisi dengan nomor kode kegiatan dan nama kegiatan yang akan
dilaksanakan.
Kegiatan merupakan tindakan yang akan dilaksanakan sesuai dengan program yang direncanakan
untuk memperoleh keluaran atau hasil tertentu yang diinginkan dengan memanfaatkan sumber
daya yang tersedia.
7. Baris kolom lokasi kegiatan dilsi dengan nama lokasi atau tempat dari setlap kegiatan yang akan
dilaksanakan. Lokasi atau tempat dimaksud dapat berupa nama desajkelurahan, kecamatan.
8. Baris kolom Jumlah Tahun n-1 diisi dengan jumlah perkiraan belanja kegiatan berkenaan untuk 1
(satu) tahun sebelumnya.
9. Baris kolom Jumlah Tahu'n n diisi dengan jumlah perkiraan belanja kegiatan berkenaan pada tahun
yang direnc.makan.
10. Baris kolom Jurnlah Tahun n+1 diisi dengan jumlah perkiraan belanja kegiatan berkenaan untuk
tahun berikutnya.
11. Indikator dan tolok ukur kinerja belanja langsung:
Contoh 1.
Program Peningkatan peran serta dan kesetaraan jender dalam pembangunan
Kegiatan Pelatihan ketrampilan dalam rangka peningkatan kualitas dan produktivitas hasil
jahitan ibu-ibu rumah tangga
Tolok ukur untuk capaian program: ibu-ibu rumah tangga yang bergerak di bidang usaha jahit
menjahit
Target kinerja untuk capaian program: 5000 orang
Tolok uk"r untuk masukan: jumlah dana yang dibutuhkan
Target kinerja untuk masukan: Rp100 juta
Tolok lIkur untuk keluaran: terlatihnya ibu-ibu rumah tangga mendayagunakan peralatan
menjahit secara optimal
Target killerja untuk keluaran: 500 orang
Tolok ukur untuk hasil: meningkatnya kemampuap menjahit ibu-ibu rumah tangga yang dilatih.
Target kinerja untuk hasil: 450 orang dari 5000 orang (9% dari target capaian program)
Contoh 2.
Program : Program Wajib e l ~ j r Pendidikan Dasar Sembi Ian Tahun
Kegiatan : Pembangunan gedung sekolah SMP
Tolok ukur untuk capaian program: kualitas pendidikan bagi seluruh anak usia pendidikan SMP
Target kinerja untuk capaian program: 1000 anak didik usia SMP
Tolak ukur untuk masukan: jumlah dana yang dibutuhkan
Target kinerja dari tolok ukur masuk"n: Rp5 miliar
Tolok ukur untuk keillaran: tersedianya ruang belajar bagi peserta didik 3MP
Target kinerja dari tolok ukur keluaran: 5 gedung SMP
Tolok ukur untuk hasil: tersedianya ruang belajar yang dapat menampung peserta didik SMP
Target kinerja dari tolok ukur hasil: 5 gedung untuk 600 peserta didik atau 60% dari target
capaian program
www.gi.co.id Global Intermedia
- 122 -
12. Kelompok sasaran kegiatan diisi dengan penjelasan terhadap karakteristik kelompok sasaran
seperti status ekonomi dan gender.
Contoh 1: ibu-ibu rumah tangga yang f1)empunyai lJotensi menjahit yang perlu dikembangkan
namun disisi lain kemampuan ekonomi terbatas.
Contoh 2: peserta didik usia SMP yang belum tertampung di sekolah SMP
13. Kolom 1 (kode rekening) diisi dengan kode rekening akun, kelompok, jenis, objek, rincian objek
belanja Langsung . .
14. Kolom 2 (uraian) diisi dengan uraian nama akun, kelompok, jenis, obyek dan rincian obyek belanja
Langsung.
15. Kolom 3 (volume) diisi dengan jumlah satuan dapat berupa jumlah orang/pegawai dan barang.
16. Kolom 4 (satuan) diisi dengan satuan hitung dari target rincian obyek yang direncananakan seperti
unit, waktu/jam/hari/bulan/tahun, ukuran berat, ukuran luas, ukuran isi dan sebagainya.
17. Kolom 5 (harga satuan) diisi dengan harga satuan dapat berupa tarif, harga, tingkat suku bunga,
nilai kurs.
18. Kolom 6 Uumlah) diisi dengan jumlah perkalian antara jumlah volume dengan harga satuan. Setiap
jumlah uraian I incian obyek dijumlahkan menjadi jumlah rincian obyek belanja. Setiap jumlah
rincian obyek pada masing-masing obyek belanja selanjutnya dijlimlahkan menjadi obyek belanja
berkenaan. Setiap obyek belanja pada masing-masing jenis belanja kemudian dijumlahkan menjadi
jumlah jenis belanja. Penjumlahan dari seluruh jenis belanja merupakan jumlah keiompok belanja
Langsung yang dituangkan dalam formulir RKA - SKPD 2.2.
19. Baris jumlah pada kolom 7 merupakan penjumlahan dari seluruh jenis belanja Langsung yang
tercantum dalam kolom 7.
20. Formulir RKA - SKPD 2.2.1 dapat diperbanyak sesuai dengan kebutuhan.
21. Apabila Formulir RKA - SKPD 2.2.1 lebih dari satu halaman, maka pada halaman-halaman
berikutnya cukup diisi mulai dari r:ncian belanja Langsung program perkegiatan satuan kerja
perangkat daerah dan setiap halaman diberi nomor urut halaman.
22. Tanggal, bulan, tahun diisi berdasarkan pembuatan RKA - SKPD 2.2.1.
23. Formulir RKA - SKPD 2.2.1 ditandatangani oleh Kepala SKPD dengan mencantumkan nama
lengkap dan NIP yang bersangkutan.
24. Keterangan diisi dengan tanggal pembahasan formulir RKA - SKPD 2.2.1 oleh Tim Anggaran
Pemerintah Daerah. Apabila terdapat catatan dari hasH pembahasan oleh tim anggaran pemerintah
daerah untuk mendapatkan perhatian Kepala SKPD dicantumkan dalam baris catatan hasil
pembahasan.
25. Seluruh anggota tim anggaran pemeintah daerah menandatangani formulir RKA - SKPD 2.2.1 yang
telah dibahas yang dilengkapi dengan nama, NIP dan jabatan.
26. Apabila formulir RKA - SKPD 2.2.1 lebih dari satu halaman maka tanggal, bulan dan tahun
pembuatan, kolom tanda tangan dan nama lengkap Kepala SKPD, serta keterangan, tanggal
pembahasan, catatan hasil pembahaJan, nama, NIP, Jabatan dan tanda tangan Tim Anggaran
Pemerintah Daerah ditempatkan pada halaman terakhir.
Selanjutnya setiap lembar RKA - SKPD 2.2.1 yang telah dibahas diparaf oleh setiap anggota Tim
Anggaran Pemerintah Daerah.
27. Formulir RKA - SKPD 2.2.1 merupakan input data untuk menyusun formulir RKA - SKPD dan RKA -
SKPD 2.2.
www.gi.co.id Global Intermedia
- 123 -
E. FORMULIR RKA-SKPD 2.2
Halaman .....
. RENCANA KERJA DAN ANGGARAN
SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH
Formulir
Provinsi/Kabupaten/Kota .......
RKA - SKPD 2.2
Tahun Anggaran ...
Urusan Pemerintahan : x. xx. .......................
Organisasi : x. xx. xx. ........................
Rekapitulasi Anggaran Belanja La'lgsung Berdasarkan Program dan Kegiatan
Kode Jumlah
Uraian
Lokasi Target Kinerja
Tahun n
Kegiatan (Kuantitatif)
Tahun
Program Kegiatan
Belanja Barang
Modal Jumlah
n+1
Peaawai & Jasa
1 2 3 4 5 6 7 8 9=6+7+8 10
xx Program ..
xx Kegiatan ....
xx Kegiatan ....
xx dst ....
xx Program ....
xx Kegiatan ....
xx Kegiatan ... :
xx dst ....
xx Program ...
xx Kegiatan ....
-
xx Kegiatan ....
-
xx dst ....
xx dst ....
Jumlah
........ ,tanggal ...........
Kepala SKPD
(tanda tangan)
(nama lengkap)
NIP.
www.gi.co.id Global Intermedia
- 124,
Cara Pengisian Formulir RKA - SKPD 2.2
Formulir RKA - SKPD 2.2 merupakan formulir rekapitulasi dari seluruh program dan kegiatan
satuan kerja perangkat daerah yang dikutip dari setiap formu'ir RKA - SKPD 2.2.1 (Rincian
Anggaran Belanja Langsung menurut Pmgram dan Per Kegiatan Satuan Kerja Perangkat
Daerah).
1. Provinsijkabupaten/kota diisi dengan nama provinsijkabupaten/kota.
2. Tahun anggaran diisi dengar, tahun anggaran yang di(encanakan.
3. Urusan Pemerintahan diisi dengan nomor kode urusan pemerintahan dan nama urusan
pemerintahan daerah yang dilaksanakan sesuai dengan tugas pokok dan fungsi SKPD.
4. Organisasi diisi dengan nomor kode perangkat daerah dan nama satuan kerja perangkat
daerah.
5. Kolom 1 (kode program) diisi dengan nomor kode program.
6. Kolom 2 (kode kegiatan) diisi uengan nomor kode kegiatan.
7. Untuk nomor kQde program dan kegiatan tersebut pada angka 5 dan 6 tersebut di atas
disesuaikan dengan kebutuhan daerah.
8. Kolom 3 (uraian) diisi dengan uraian nama program yang :oelanjutnya diikuti dengan
penjabaran uraian kegiatan untuk mendukung terlaksananya program dimaksud.
6. Kolom 4 (Iokasi kegiatan) diisi dengan nama lokasi atau tempat setiap kegiatan
dilaksanakan. Lokasi atau tempat dimaksud dapat berupa nama desa/kelurahan atau
kecamatan.
7, Kolom 5 (Target kinerja Kuantitatif) diisi dengan target capaian program dari masing-
masing prograrn dan target kinerja dari masing-masing kegiatan.
8. Kolom 6 (Jumlah Tahun n belanja pegawai) diisi dengan jumlah belanja pegawai per
program dan kegiatan yang akan dilaksanakan dalam tahun ,ang direncanakan. Jumlah
belanja pegawai per program merupakan penjumlahan dari seluruh jumlah belanja
pegawai per kegiatan yang termasuk dalam program dimaksud, sedangkan untuk jumlah
belanja pegawai setiap kegiatan merupakan jumlah belanja pegawai untuk mendukung
pelaksanaan masing-masing kegiatan.
9. Kolom 7 (Jumlah Tahun n barang & jasa ) diisi dengan jumlah belanja barang dan jasa
per program dan kegiatan yang akan dilaksanakan dalam tahun yang direncanakan.
Jumlah belanja barang dan jasa per program merupakan penjumlahan dari seluruh
jumlah belanja barang dan jasa per kegiatan yang termasuk dalam program dimaksud,
sedangkan untuk jumlah belanja barang dan jasa setiap kegiatan merupakan jumlah
belanja barang dan jasa untuk mendukung pelaksanaan masing-masing kegiatan.
10. Kolom 8 (Jumlah Tahun n modal) diisi dengan jumlah belanja modal per program dan
kegiatan yang akan dilak5anakan dalam tahun yang direncanakan. Jumlah belanja modal
per program merupakan penjumlahan dari seluruh jumlah belanja modal per kegiatan
yang termasuk dalam program dimaksud, sedangkan untuk jumlah belanja modal setiap
kegiatan merupakan jumlah belanja modal untuk mendukung pelaksanaan masing-masing
kegiatan.
11. Kolom 9 (Jumlah Tahun n) diisi dengan jumlah menurut program dan kegiatan yang akan
dilaksanakan dalam tahun yang direncanakan. Jumlah program merupakan penjumlahan
dari seluruh jumlah kegiatan yang termasuk dalam program dimaksud, sedangkan untuk
jumlah setiap kegiatan merupakan penjumlahan dari seluruh jenis belanja untuk
mendukung pel<Jksanaan masing-masing kegiatan.
12. Kolom 10 Uumlah Tahun n+1) diisi dengan jumlah menurut program dan kegiatan yang
akan dilaksanakan 1 tahun berikutnya dari tahun yang direncanakan. Kolom ini dilsi
apabila program dan kegiatan tersebut diselesaikan lebih dari satu tahun. Dalam hal
program dan kegiatan tersebut dalam tahun yang direncanakan merupakan tahun terakhir
maka kolom 10 tidak perlu diisi.
13. Baris jumlah pada kolom 6,7,8,9 dan kolom 10 diisi dengan penjumlahan dari seluruh
jumlah program yang tercantum dalam kolom 6,7,8,9 dan kolom 10.
www.gi.co.id Global Intermedia
- 125 -
14. Nama ibukota, bulan, tahun diisi berdasarkan pembuatan formulir RKA SKPD 2.2,
dengan mencantumkan nartJa jabatan Kepala SKPD.
15. Formulir RKA - SKPD 2.2 c1itandatangani oleh Kepala SKPD dengan mencantumkan nama
lengkap dan nomor induk pegawai.
,
16. Formulir RKA - SKPD 2.2 dapat diperbanyak sesuai dengan kebutuhan.
17. Apabila formulir RKA - SKDD 2.2 lebih dari satu halaman, maka pada halaman-halaman
berikutnya cukup diisi mulai dari rekapitulasi anggaran belanja Langsung berdasarkan
program dan kegiatan serta pengisian nama 'ibukota, bulan, tahun, nama jabatan,
tandatangan Kepala SKPD ditempatkan pada halaman terakhir dan setiap halaman diberi
nomor urut halaman.
www.gi.co.id Global Intermedia
- 126-
F. FORMULIR RKA-SKPD 3.1
Halaman.....
RENCANA KERJA DAN ANGGARAN
SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH Formulir
ProvinsifKabupatenfKota
RKA - SKPD 3.1
.......
Tahun Anqqaran ......
Urusan Pemerintahan : x. xx. ......... .. . ..... ..
Organisasi : x. xx. xx. ..... -. . ............ ,
Rindan Penerimaan Pembiayaan
Kode
Uraian
Jumlah
Rekeninq
(Rp)
1 2 3
x x x xx xx
x x x xx xx
x x x xx xx
x x x xx xx
x x x xx xx
x x x xx xx
X X X xx xx
x x x xx xx
x x x xx xx
x x x xx xx
x x x xx xx
x x x xx xx
x x x xx xx
x x x xx xx
x x x xx xx
-
x x x xx xx
x x x xx xx
Jumlah Penerimaan
........ ,tanggal. ..........
Kepala SKPKD
(tanda tangan)
(nama lengkao)
NIP.
Keteranqan
Tanqqal Pembahasan
Catatan Hasil Pembahasan
1.
2.
Ost
Tim Ang, aran Pemerintah Daerah:
No Nama NIP Jabatan Tandatangan
1
2
dst
www.gi.co.id Global Intermedia
- 127 -
Cara Pengisian Formulir RKA - SKPD 3.1
Formulir ini tidak diisi oleh satuan kerja perangkat daerah lainnya, pengerjaan dilakukan oleh
satuan kerja pengelola keuangan daerah.
1. Provinsifkabupaten/kota diisi dengan nama provinsi/kabupaten/kota.
2. Tahun anggaran diisi dengan tahun anggaran yang direncanakan.
3. Urusan Pemerintahan diisi dengan nomor kode urusan pemerintahan dan nama urusan
pemerintahan daerah yang dilaksanakan sesuai dengan tugas pokok dan fungsi SKPD.
4. Organisasi diisi dengan nomor kode perangkat daerah dan nama satuan kerja perangkat
daerah.
5. Kolom 1 (kode rekening) diisi dengan nomCir kode rekening
akun/kelornpok/jenis/objek/rincian objek penerimaan pembiayaan.
6. Kolom 2 (uraian) diisi dengan nama akun, kelompok, jenis, obyek dan rincian obyek
penerimaan pembiayaan.
7. Kolom 3 (jumlah) diisi dengan jumlah jenis penerimaan pembiayaan berkenaan yang
merupakan hasil penjumlahan dari seluruh obyek penerimaan pembiayaan yang termasuk
dalam jenis penerimaan pembiayaan bersangkutan. Jumlah obyek penerimaan merupakan
penjumlahan dari seluruh rincian obyek penerimaan pembiayaan yang termasuk dalam
obyek penerimaan pembiayaan bersangkutan.
8. Jumlah penerimaan merupakan hasil dari penjumlahan seluruh jenis penerimaan
pembiayaan.
9. Formulir RKA - SKPD 3.1 dapat diperbanyak sesuai dengan kebutuhan.
10. Apabila Formulir RKA - SKPD 3.1 lebih dari satu halaman, maka pada halaman-halaman
berikutnya cukup diisi mulai dari rincian penerimaan pembiayaan dan setiap halaman
diberi nomor urut halaman.
11. Tangqal, bulan, tahun diisi berdasarkan pembuatan RKA - SKPD 3.1
12. Formulir RKA - SKPD 3.1 ditandatangani oleh kepala SKPKD dengan mencantumkan nama
lengkap dan NIP yang lJersangkutan.
13. Keterangan diisi dengan tanggal pembahasan formulir RKA - SKPD 3.1 oleh tim anggaran
pemerintah daerah. Apabila terdapat catatan dari hasil pembahasan oleh tim anggaran
pemerintah daerah untuk mendapatkan perhatian Kepala SKPD dicantumkan dalam kolom
catatan hasil
14. Seluruh anggota tim anggaran pemerintah daerah menandatangani formulir RKA - SKPD
3.1 yang telah dibahas yang dilengkapi dengan nama, NIP dan jabatan.
15. Apabila formulir RKA - SKPD 3.1 lebih dari satu halaman maka tanggal, bulan dan tahun
pembuatan, kolom tanda tangan dan nama Kepala SKPKD, serta keterangan, tanggal
pembahasan, catatan hasil pembahasan, nama, NIP, Jabatan dan tanda tangan Tim
Anggaran Pemerintah Daerah ditempatkan pada halaman terakhir.
Selanjutnya setiap lembar RKA - SKPD 3.1 yang telah dibahas diparaf oleh setiap anggota
Tim Anggaran Pemerintah Daerah.
16. Formulir RKA - SKPD 3.1 merupakan input data untuk menyusun formulir RKA - SKPD.
www.gi.co.id Global Intermedia
- 128.-
G. FORMULIR RKA-SKPD 3.2
Haiaman .. .......
RENCANA KERJA DAN ANGGARAN
Formulir
SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH
RKA - SKPD
Provinsi/Kabupaten/Kota .......
1-
3.2
Tahun Anaaaran .. ...
Urusan Pemerintahan : x. xx. ......... . ........ ..
Organisasi : x. xx. xx. ....... ...........
Rincian Pengeluaran Pembiayaan
Kode
Uraian
Jumlah
Rekening (Rp)
x x x xx xx
"
x x xx xx
x x x xx xx
x x x xx xx
x x x xx xx
x x x xx xx
x x x xx xx
r-
x x xx xx
x x x xx xx
x x x xx xx
x x x xx xx
x x x xx xx
x x x xx xx
x x x xx xx
x x x xx xx
x x x xx xx
x x x xx xx
x x x xx xx
Jumlah Penqeluaran
........ ,tanggal. . ........
Kepala SKPKO
(tanda tangan)
(nama leng!sQQJ.
rHP. _.__.
Keteranaan :
-
Tanaaal Pernbahasan
Catatan Hasil Pembahasan :
1.
2.
Ost
Tim Angl aran Pemerintah Daerah:
No Nama NIP Jabatan Tandatangan
1
2
dst
www.gi.co.id Global Intermedia
- 129 -
Cara Pengisian Formulir RKA - SKPD 3.2
Formulir ini tidak diisi oleh satuan kerja perangkat daerah lainnya, pengerjaan dHakukan oleh satuan
kerja pengelola keuangan daerah.
1. Provinsi/kabupaten/kota diisi dengan nama provinsi/kabupaten/kota.
2. Tahun anggaran diisi dengan tahun anggaran yang direncanakan.
3. Urusan Pemerintahan diisi dengan nomor kode urusan pemerintahan dan nama urusan
pemerintahan daerah yang dilaksanakan sesuai dengan tugas pokok dan fungsi SKPD.
4. Organisasi diisi dengan nomor kode perangkat daerah <.Jan nama satuan kerja perangkat
daerah.
5. Kolom 1 (kode rekening) diisi dengan nomor kode rekening akun,
kelompok/jenis/objek/rincian objek pengeluaran pemliayaan .
6. Kolom 2 (uraian) diisi dengan nama akun, kelompok, jenis, obyek dan rincian obyek
pengeluaran pembiayaan.
7. Kolom 3 (jumlah) diisi dengan jumlah jenis pengeluaran pembiayaan berkenaan yang
merupakan hasil penjumlahan dari seluruh obyek pengeluaran pembiayaan yang termasuk
dalam jenis pengeluaran pembiayaan .bersangkutan. Jumlah obyek pengeluaran merupakan
penjumlahan dari s ~ u r u rincian obyek pengeluaran pembiayaan yang termasuk dalam obyek
pengeluaran- pembiayaan bersangkutan.
B. Jumlah pengeluaran merupakan hasH dari penjumlahan seluruh jenis pengeluaran pembiayaan.
9. Formulir RI<A - SKPD 3.2 dapat diperbanyak sesuai dengan kebutuhan.
10. ApabHa Formulir RKA - SKPD 3.2 lebih dari satu halaman, maka pada halaman-halaman
berikutnya cukup diisi mulai dari rincian pengeluaran pembiayaan dan setiap halaman diberi
nomor urut halaman.
11. Tanggal, bulan, tahun diisi berdasarkan pembuatan RKA - SKPD 3.2
12. Formulir RKA - SKPD 3.2 ditandatangani oleh kepala SKPKD dengan mencantumkan nama
lengkap dan NIP yang bersangku\an.
13. Keterangan diisi dengan tanggal pembahasan formulir RKA - SKPD 3.2 oleh tim anggaran
pemerintah daerah. IIpabila terdapat catatan dari hasil pembahasan oleh tim anggaran
pemerintah daerah untuk mendapatkan perhatian Kepala SKPD dicantumkan dalam kolom
cat"tan hasil pembahasan.
14. Seiuruh anggota tim anggaran pemerintah daerah menandatangani formulir RKA - SKPD 3.2
yang teiah dibahas yang dilengkapi dengan nama, NIP dan jabatan .
15. Apabila formulir RKA - SKPD 3.2 lebih dari satu halaman maka tanggal, bulan dan tahun
pembuatan, kolom tanda tangan dan nama Kepala SKPKD, serta keterangan, tanggal
pembahasan, catatan hasH pembahasan, nama, NIP, Jabatan dan tanda tangan Tim Anggaran
Pemerintah Daerah ditempatkan pada halaman terakhir .
Selanjutnya setiap lembar RKA - SKPD 3.2 yang telah dibahas diparaf oleh setiap anggota Tim
Anggaran Pemerintah Daerah.
16. Formulir RKA - SKPD 3.2 merupakan input data untuk menyusun formulir RKA - SKPD.
MENTERI DALAM NEGERI,
ttd
H. MOH. MA'RUF, SE.
www.gi.co.id Global Intermedia
- 130 -
LAMPIRAN A. XV PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI
NOMOR 13 TAHUN 2006
TANGGAL : 15 Me; 2006
FORMAT
RANCANGAN PERATURAN OAERAH TENTANG APBO
BESERTA LAMPlRAN
A. RANCANGAN PERATURAN DAERAH TENTANG APBD
RANCANGAN PERATURAN DAERAH
PROVINSI/KABUPATEN/KOTA *) ..
NOMOR TAHUN ..
TENTANG
ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH
TAHUN ANGGARAN .
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
GUBERNUR/BUPATI/WALIKOTA *).....,
Menimbang
Mengingat
a. bahwa untuk melaksanakan kE:tentuan Pasal 181 ayat (1)
Und,mg-Undang Nemer 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan
Daerah sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang
Nemer 8 Tahun 2005 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah
Pengganti Undang-Undang Nemer 3 Tahun 2005 Tentang
Perubahan Undang-Undang Nemer 32 Tahun 2004 tentang
Pemerintahan Daerah menjadi Undang-Undang, Kepala daerah
mengajukan Rancangan Peraturan Daerah tentang Anggaran
PendalJatan dan Belanja Daerah (APBD) kepada Dewan
Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) untuk mempereieh
persetujuan bersama;
b. bahwa Rancangan Peraturan Daerah tentang Anggaran
Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) yang diajukan
sebagaimana dimaksud dalam huruf a, merupakan perwujudan
dari Rencanil Kerja Pemerintah ;)aerah Tahun .... yang
dijabarkan kedalam kebijakan umum ,l\PBD serta prieritas dan
plafen anggaran yang telaI') disepakati bersama antara
pemerintah daerah dengan DPRD pada tanggal .. ...... bulan
...... tahun ...... ;
c. bahwa tJerdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada
huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Rancangan Peraturan
Daerah tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah
Previnsi/Kabupaten/Keta Tahun Anggaran
............... ,
1. Undang-Undang Nemer Tahun tentang
Pembentukan Daerah (Lembaran Negara Republik
Indenesia Tahun Nemer , Tambahan Lembaran
Negara Republik Indenesia Nomer );
www.gi.co.id Global Intermedia
- 131 -
2. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1985 tentang Pajak Bumi
dan Bangunan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
1985 Nomor 68, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 3312) sebagaimana telah diubah dengan
Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1994 (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 1994 Nomor 62, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3569);
3. Undang-Undang Nomor 18 Tahun 1997 tentang pajak Daerah
dan Retribusi Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 1997 Nomor 41, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 3685) sebagaimana telah diubah dengan
Undang-lJndang Nomor 34 Tahun 2000 (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor 246 Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4048);
4. Undang-Undang Nomor 21 Tahun 1997 tentang Bea Perolehan
Hak Atas Tanah dan Bangunan (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 1997 Nomor 44, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 3688);
5. Undang-undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang
Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas dari Korupsi,
Kolusi dan Nepotisme (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 1999 Nomor 75, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 3851);
6. Undarg-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan
Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003
Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4286);
7. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan
Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004
Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4355);
8. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2004 tentang Pembentukan
Peraturan Perundang-undangan (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2004 Nomor 53, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4389);
9. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksanaan
Pengelolaan dan Tanggungjawab Keuangan Negara (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 66, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4400);
10. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem
Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4421);
11. Undang-Undang NomoI" 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan
Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004
Nomor 125, Tambahan Lembaran. Negara Republik Indonesia
Nomor 4437) sebagaimana telah diubah dengan Undang-
Undang Nomor 8 Tahun 2005 tentang Penetapan Peraturan
Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2005
www.gi.co.id Global Intermedia
- 132 -
Tentang Perubahan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004
tentang Pemerintahan Daerah menjadi Undang-Undang
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 108,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia nomor 4548);
12. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan
Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438);
13. Peraturan Pemerintah Nomor 20 Tahun 2001 tentang
Pembinaan dan Pengawasan atas Penyelenggaran
Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2001 Nomor 41, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4090);
14. Peraturan Pemerintah Nomor 65 Tahun 2001 tentang Pajak
Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2001
Nomor 118, Tambahan Lembaran e g ~ Republik Indonesia
Nomor 4138);
15. Peraturan Pemerintah Nomor 66 Tahun 2001 tentang Retribusi
Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2001
Nomor 119/ Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4139);
16. Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2004 tentang
Kedudukan Protokoler dan Keuangan Pimpinan dan Anggota
DPRD (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004
Nomor 90, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4416) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan
Pemerintah Nomor 37 Tahun 2005 tentang Perubahan Atas
Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2004 tentang
Kedudukan Protokoler dan Keuangan Pimpinan dan Anggota
Dewan Penvakilan Rakyat Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2005 Nomor 94/ Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4540);
17. Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2005 tentang
Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 48, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomer 4502);
18. Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2005 tentang Standar
Akuntansi Pemerintahan (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2005 Nomor 49, Tambahan lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4503);
19. Peraturan Pemerintah Nomor 54 Tahun 2005 tentang Pinjaman
Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005
Nomor 136, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4574);
20. Peraturan Pemerintah Nomor 55 Tahun 2005 tentang Dana
Perimbangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2005 Nomor 137, Tambahan Lembaran Np.gara Republik
Indonesia Nomor 4575);
www.gi.co.id Global Intermedia
- 133 -
21. Peraturan Pemerintah Nomor 56 Tahun 2005 tentang Sistem
Informasi Keuangan Daerah (Lembaran Negara RepLlblik
Indonesia Tahun 2005 Nomor 138, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4576);
22. Peraturan Pemerintah Nomor 57 Tahun 2005 tentang Hibah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 139,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4577);
23. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2009 tentang
Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2005 Nomor 140, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4578);
24. Peraturan Pemerintah Nomor 65 Tahun 2005 tentC'ng Pedoman
Penyusunan dan penerapan Standar Pelay.'lnan Minimal
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 150,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4585);
25. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan
Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 25, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4614);
26. Peraturan Menteri Dalam Negeri NomoI" ... ~ u n ... tentang
Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah;
27. Peraturan Daerah Provinsi/Kabupaten/Kota Nomor
........... Tahun ...... tentang Pokok-pokok Pengelolaan Keuangan
Daerah;
Dengan Persetujuan Bersama
DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH ..
dan
'J
GUBERNUR/,BUPATI/WAlIKOTA .
MEMUTUSKAN:
Menetapkan : PERATURAN DAERAH PROVINSI/KABUPATEN/KOTA ........ (nama
daerah) TENTANG ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH
TAHUN ANGGARAN .
Pasall
Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran sebagai berikut:
1. Pendapatan Daerah
2. Belanja Daerah
3. Pembiayaan Daerah:
Surplus/(Defisit)
Rp ..
Rp .
------(-)
Rp .
www.gi.co.id Global Intermedia
a. Penerimaan
- 134-
Rp .
b. Pengeluaran Rp (_)
Pembiayaan Netto
Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran tahun Berkenaan:
Rp .
------(-)
Rp .
Pasal2
(1) Pendapatan Daerah sebagaimana dimaksud dalam P<Jsal 1 terdiri dari :
a. Pendapatan Asli Daerah sejumlah Rp .
b. Dana perimbangan sejumlah Rp .
c. Lain-lain pendapatan daerah yang sah sejumlah Rp .
(2) Pendapatan Asli Daerah sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a terdiri
dari jenis pendapatan:
a. Pajak daerah sejumlah Rp .
b. Retribusi daerah sejumlah Rp .
c. Hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan sejumlah Rp .
d. Lain-lain pendapatan asli daerah yang sah sejumlah Rp .
(3) Dana perimbangan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b terdiri dari
jenis pendapatan:
a. Dana bagi hasil sejumlah Rp .
b. Dana alokasi umum sejumlah Rp : .
c. Dana alokasi khusus sejumlah Rp .
(4) Lain-lain pendapatan daerah yang sah sebagaimana dim3ksud pada ayat (1)
huruf c terdiri dari jenis pendapatan:
a. Hibah sej'Jmlah Rp .
b. Dana darurat sejumlah Rp ..
c. Dana Bagi Hasil Pajak sejumlah Rp ..
d. Dana Penyesuaian dan otonomi Khusus sejumlah Rp ..
e. Bantuan keuangan dari provinsi atau dari pemerintah daerah lainnya
sejumlah Rp ..
Pasal3
(1) Belanja Daerah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 terdiri dari :
a. Belanja Tidak Langsung sejumlah Rp ..
b. Belanja Langsung sejumlah Rp .
(2) Belanja Tidak Langsung sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a terdiri
dari jenis belanja:
a. Belanja pegilwai sejumlah Rp ..
b. Belanja bunga sejumlah Rp ..
c. Belanja subsidi sejumlah Rp ..
d. Belanja hibah sejumlah Rp ..
e. Belanja bantuan sosial sejumlah Rp .
f. Belanja bagi hasil sejumlah Rp .
g. Belanja bantuan keuangan sejumlah Rp ..
h. Belanja tidak terduga sejumlah Rp ..
(3) Belanja Lang,;ung sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b terdiri dari jenis
belanja:
a. Belanja pegawai sejumlah Rp .
www.gi.co.id Global Intermedia
- 115 -
b. Belanja belanja barang dan jasa sejumlah Rp .
c. Belanja modal sejumlah Rp .
Pasal4
(1) Pembiayaan Daerah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 terdiri dari :
a. Penerimaan sejumlah Rp .
b. Pengeluaran sejumlah Rp .
(2) Penerimaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a terdiri dari jenis
pembiayaan :
a. Sisa Lebih Perhitungan Anggaran Tahun .A.nggaran sebelumnya (SiLPA)
sejumlah Rp .
b. Pencairan dana cadangan sejumlah Rp .
c. Hasil penjualan kek<lyaan Daerah yang dipisahkan sejumlah Rp .
d. Penerimaan pinjaman daerah sejumlah Rp .
e. Penerimaan kembali pemberian pinjaman sejumlah Rp .
f. Penerimaan piutang daerah sejumlah Rp ..
(3) Pengeluaran sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b terdiri dari jenis
pembiayaan:
a. pernbentukan dana cadangan sejumlah Rp ..
b. penyertaan modal (investasi) pemerintah daerah sejumlah Rp ..
c. Pembayaran pokok utang sejumlah Rp ..
d. Pemberian pinjaman daerah sejumlah Rp ..
Pasal 5
Uraian lebih lanjut Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 1, tercantum dalam Lampiran yang merupakan bagian yang tidak
terpisahkan dari Peraturan Daerah ini, terdiri dari:
1. Lampiran I Ringkasan APBD;
2. Lampiran II Ringkasan APBD menurut Urusan Pemerintahan Daerah dan
Organisasi;
3. Lampiran III Rincian APBD menurut Urusan Pemerintahan Daerah, Organisasi,
Pendapatan, Belanja dan Pembiayaan;
4. Lampiran IV Rekapitulasi Belanja menurut Urusan Pemerintahan Daerah,
Organisasi, Progr.am dan Kegiatan;
5. Lampiran V Rekapitulasi Belanja Daerah Untuk Keselarasan dan Ke,erpaduan
Urusan Pemerintahan Daerah dan Fungsi dalam Kerangka
Pengelolaan Keuangan Negara;
6. Lampiran VI Daftar Jumlah Pegawai Per Golongan dan Per Jabatan;
7. Lampiran VII Daftar piutang daerah;
8. Lampiran VIll Daftar penyertaan modal (investasi) daerah;
9. Lampiran IX Daftar Perkiraan Penambahan dan Pengurangan Aset Tetap
Daerah;
10. Lampiran X Daftar perkiraan penambahan dan pengurangan aset lainnya;
11. Lampiran Xl Daftar kegiatan-kegiatan tahun anggaran sebelumnya yang
belum diselesaikan dan dianggarkan kefTIbali dalam tahun
anggaran ini;
www.gi.co.id Global Intermedia
12. Lampiran XII Daftar dana cadangan daerah ;dan
13. Lampiran XIII Daftar pinjaman daerah dan obligasi daerah.
Pasal6
Gubernur/Bupati/WaIiKota menetapkan Peraturan tentang Penjabaran -Anggaran.
Pendapatan dan Belanja Daerah sebagai landasan orerasional pelaksanaan APBD.
Pasal7
Peraturan Daerah ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.
Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Daerah
ini dengan penempatannya dalam Lembaran Daerah.
Ditetapkan di ..
pada tanggal .
.)
GUBERNUR/BUPATI/WALIKOTA ..
(tanda tangan)
(nama lengkap)
.0) Perda ini dinyatakan sah
pada tanggal ..
Diundangkan di ..
pada tanggal ..
SEKRETARIS DAERAH .... (Nama Provinsi/Kabupaten/Kota),
(tanda tangan)
(nama lengkap)
NIP .
LEMBARAN DAERAH PROVINSI/KABUPATEN/KOTA T H U I ~ NOMOR .
Keterangan :
OJ coret yang tidak perlu
"'J
Dalam hal rancangan Peraturun Daerah tidak ditetapkan Gubernur atau Bupati atau
Walikota paling lambat 30 (tiga puluh) hari sejak rancangan tersebut disetujui
bersama.
www.gi.co.id Global Intermedia
B. RINGKASAN APBD
- 137 -
LAMPIRAN]
PROVINSI/KABUPATEN/KOTA .....
RINGKASAN APBD
TAHUN ANGGARAN ..
PERATURAN DAERAH
NOMOR
TANGGAl
Nomor
Uraian Jumlah
Urut
1 2 3
1. PENDAPATAN OAERAH
1.1 Pendapatan asli daerah
1.1.1 Paiak Daerah
1.1.2 Retribusi Daerah
1.1.3 Hasil Penoelolaan Kekayaan Daerah yano dioisahkan
1.1.4 Lain-lain Pendaoatan AsH Daerah yano sah
1.2 Dana Derimbanaan
1.2.1 Dana Baoi Hasil Paiak/ Baoi Hasil Bukan Paiak
1.2.2 Dana Alokasi Umum
1.2.3 Dana Alokasi Khl.sUS
1.3 Lain-lain pendapatan rlaerah yang sah
1.3.1 Hibah
1.3.2 Dana Darurat
1.3.3 Dana Baoi Hasil Paiak dari Prayinsi dan Pemerintah Daerah lainnya
1.3.4 Dana Penyesuaian dan Dtonomi Khusus
1.3.5 Bamuan Keuanoan dari Prayinsi atau Pemerintah Daerah lainnya
Jumlah Pendaoatan
2. BELANJA DAERAH
2.1 Belanja Tidak Langsung
2.1.1 Belanja peqawai
2.1.2 Belanja bunga
2.1.3 Belanja subsidi
2.1.'1 Belanja hibah
2.1.5 Belania bantuan sasial
2.1.6 Belanja Bagi Hasil Kepada ProYinsijKabupaten/Kata dan Pemerintahan
Des3
2.1.7 Belanja Bantuan Keuangan Kepada Prayinsi/Kabupaten/Kota Dan
Pemerintahan Desa
2.1.8 8elania Tidak Terduoa
2.2 Belania Langsunq
2.2.1 Beldnia oeoawai
22.2 8elania barano dan jasa
2.2.3 Belanja modal
Jumlah Belania
Surolus/IDefisitl
www.gi.co.id Global Intermedia
- 138.-
Nomor
Uraian JlImlah
Urut
1 2 3
3. PEMBIAYAAN OAERAH
3.1 Penerimaan pembiayaan
3.1.1 Sisa Lebih Perhitunoan Anggaran Tahun Anggaran sebelumnva (SiLPA)
3.1.2 Pencairan dana cadangan
3.1.3 Hasil penjualan kekayaan Daerah yang dipisahkan
3.1.4 Penerimaan pinjaman daerah
3,1.5 Penerimaan kembali pemberian ninjaman
3.1.6 Penerimaan piutang daerah
Jumlah penerimaan pembiayaan
3.2 Penqeluaran pembiayaan
3.2.1 Pembentukan (ana cadangan
j
3.2.2 Penyertaan modal (In\,estasi) pemerintah daerah
3.2.3 Pembayaran pokok utano
3.2.4 Pemberian pinjaman daerah
--
-
Jumlah pengeluaran pembiayaan
Pembiayaan neto
3.3 Sisa lebih pembiayaan anggaran tahun berkenaan (SIlPA)
Keterangan :
*) caret yang tidak perlu
.........,tanggal. .
Gubernur/Bupati/Walikota*).....
(tanda tangan)
(nama lengkap)
www.gi.co.id Global Intermedia
- -
C. RINGKASAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH DAN ORGANISASI
LAMPIRAN II PERATURAN DAEUH
NDMQR
TANGGAL
PROVINSI/KABUPATEN/KOTA ...
RINGKASAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH DAN ORGANISASI
TAHUN ANGGARAN .
Bebllnia
Pendapatan Urusan Daerah Kode Tidak Jumlah
Lanosuno langsung Belanta
f_---;-,--+----.----;,,---------+----::3--f-'=";.C"''''-+--=.--+--'''''',='''''--i
WAne
I 01 01 Dinas Pendldikan
I 01 02 Kantor Perpustakaan OaerJh
.!- _.Q!_+O"'J'--+"'os"'t."'''''' .. .....;_,''.;.''C- +- +- + + -1
__.
7--1''''==:..:=.:1'''--------+-----+---1-------+----1
-'-+--=t-"''---+'''''-''''-'-'----------I----+-----l----+----.J
0'
,
02
0'
Oinas
,
02 02 R:umah Sdkit Umum Daerah
,
02 OJ Rumah Saklt Jiwa
l 02 Il4 Rumah Sakit Paru-paru
I 02 OS Rumah Sakn KetP,fgantung.m Obat
'--
02 06 Ost .... " .
I ,
03 PekerjiUn Umum
!-'
OJ
0'
DlnilJS Pekef)clan Umum
,
OJ 02 DiMS elna t-1arga
r-;-.
OJ OJ Oinas Pengalran . l
04 Din.as P':flga.....a!.<ln BangunJll dan Tata Kota
OJ OS Oinas (Ipta Karya
,
OJ 06 D>t , ....
-
f- .-----+-----+----+---+-------1
1_' O.
'1 04 0 I Dir\cl!. Pt..,.muklln.ln
-1----- +----+------
r .. .. --' ....-_-__ -.--1f--_--..
;; .. ..
----- -- -_.--1----+----1------1
,.---. ---=---------- - -------+-----j---.---if_-.----
I 06 Perenc.nun ------+-----+------1--------1
01 BAPPEOA ------!-------+------I--------1
06 02 Dst ..
1 07 .-,-- .---.. ---+-----l-----+-----l
f I 07 01 Dlnas perhuEu"og"'"",,n . __._. 1-- -+ -1- -1
..0'_+0"'.+,,,0=.2-+="'=-'--,--,-.'-.- __----+_---+_---+----+----_1
r I 08 01 Dina., lIngkungan tl"''''"U'''P'--,---,---,--_._::--,--__-!-_. _jf_-----1'------1--------1
I 08 02 Badan Pengendalian DOlmpak Oaerah
I 08 OJ Dtnas P('I'tdmalldn ===---+-------+-----+-----+------1
I 08 04 Dina..
LI 08 as Ost .....
www.gi.co.id Global Intermedia
- 140-
Belania
-,
Kode Urusan Pemerintahan Daerah Pendapatan TIdak
Jumlah ]
LanQsunq
Langsung
Belanli1
1 2 3
5 6
I
I
1 09 Pertanahan
1 09 01 Badan Pertanahan Daerah
1 09 02 Dst ................ I
I
1 10 Kependudukan dan Catatan Sipil
-i 1 10 01 Dinas Kependudukan dan Caatatan Siptt
1 10 02 Ost... I
1 11 Pemberdayaan Perempuan
1 11 01 Dinas Pemberdayaan Perempuan
,
,
1 11 02 Dst... I
1 12 Keluarga 6ereneana dan Keluarga 5ejahtera
1 12 01 Badan Koordinasi Keluarga Berencana Daerah
1 12 02 Dst ..........
1 13 Soslal
1 13 01 Dinas Sosial
1 13 02 Dst... .
1
,.
Tenaga Kerja
1
"
01 Dinas TenaQa Kerja
1
"
02 Ost...
-
1 15 Koperasi dan Usaha Kedl Menengah
1 15 01 Dinas Koperasi dan Usaha Kedl Menengah
1 15 02 Dst ..
l
1 I. Penanaman Modal
1 I. 01 Badan Penanaman Modal Daerah
1 I. 02 Dst. ..
1 17
1 17 01 Dinas Kebuday."lan I
1 17 02 Permuseuman
1 17 03 Ost. ...........
1 18 Pemuda dan Olah Raga
1 18 01 Dioas Pemuda dan 01ah Raga
1 18 02 Dst .....
-
1 19 Kesatuan Bangsa dan Politik Oalam Negeri
1 19 01 Dinas Kesbang Unmas
1 19 02 Dinas Ketentraman dan Ketertiban
1 19 03 Kantor Satuan Polisi Pamong Praja
1 19 04 Ost ...............
1 20 Pemerintahan Umum
1 20 01 Dewan Perwakilan Rakyat Daerah
1 20 02 Kepala Daerah & Wakil Kepala Oaerah
1 10 03 Sekretariat Oaerah
=j
1 20
O'
Sekretariat OPRD
1 20 OS Badan Pengelola Keuangan Oaerah
1 20 06 Badan Penelitian dan Pengembangan
1 20 07 Badan Pengawasan Oaerah
1 10 08 Kantor Penghubung
1 20 09 Kecamatan
1 20 10 Kelurahan
1 20 11 OsL.. ......
1 21 Kepegawaian
1 21 01 Badan Pendidikan dan Pelatihan
1 21 02 Badan Kepegawaian Daerah
www.gi.co.id Global Intermedia
- 141 -
1
Belania
I
Kode Urusan Pemerintahan Daerah Pendapatan Tidak
Langsung
Jumlah
I
lanosuna Bel.nla
1 2 3
6
I 21 03 Os! .. .....
1 22 Pembc.rdayun ....kat d.n Des.
1 22 01 Bada!l Pemberdayaan Masyarakat Desa
I 22 02 Dst............ ....
1 23 Stilltistik
,
I 23 01 Badan Stabstik Oae:rah
1 23 02 KantOf StatJstik Daerah
1 23 03 Cst .. .........
I
1
2'
I 1. 01 Kantor ArSlp Daerah
i
1 24 02 Cst. .. ........
j
1 2. Komunikasi dan Informatika
1 25 01 D1nas lnformasi dan Kornunikasi
I 25 02 Kantor PenQoIahan Data E.lektronlk
I 25 03 Ost ..............
2 URU5AN 'JUHAN
:
,
2 01 PetUnia"
j
2 01 01 Dinas
-
I 01 02 Dinas Perlcebunan
I
1 01 03 Dinas Peternakan
I
I 01 04 Oinas Ketahanan Pangan
I 01 05 Ost. ..... ..
I
I
2 02 Kehutanan
I
2 02
0'
Kehutanan
:2 02 02 Cst.. ....
:
2 03 Energi dan Sumberdava Mineral
.
I 03 01 DIMS Pertambangan
2 03 02 Os! ...
-
- 1--
2 O. Pariwisata
--
I 04 01 DIOdS PJnwlsata
I 04 02 Kebun Billatang
2 04 03 Ost... . .....
I
2 OS Kelautan dan Perikanan
I
I 05 01 Dlnas Kelttut.ln dan Perikanan
2 05 02 DsL. ........
,
-
, 2 06 Perdagangan
1_ I
06 01 Dinas PerC:aganyan
I 06 02 Omas Pasar
,
I 06 03 Dst.... .....
,
2 07 Perindustrian
2 01
0'
DINS Penndustriar.
,
01 02 Ost. ............... .
2 08 Trilnsmigrasi
I 08 01 Dinas Trallsmtgrasi
I 08 02 0St.,......... ....
Jumlah
r
I
SUR.PlUS/(DEFlSn)
www.gi.co.id Global Intermedia
- 142 -
PEMBIAYAAN
J(04M URIAn Pemerintahan Daer.h SJLPATAI
PENERIMAAN HNGElUARAN
PEMaIAYAAN
NETTO
1 2 J 4 5z:3-4 6
20 Pem.mtahan Umum
"
D3 5ekretariat Daerah/ t! P K 0
.........,tanggal. .
Gubernur/Bupati/Walikota*).....
(tanda tangan)
(nama lengkap)
www.gi.co.id Global Intermedia
- 14_\ .
D_ RINCIAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN
PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN
DAERAH, ORGANISASI,
LAMPJRAN In PlllAlUUN DAtUH
NOMQR
lANGGAl
PROVINSI/KABUPATEN/KOTA ..
R1NCIAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI,
PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN
TAHUN ANGGARAN ......
If-----
--j---_._-'
,
,
I
,
-i
,
--t-
-
I
,
------1
1
JUMUH DASAR HUKUM
------,---3=---t----.,-.----j
---'--r- .----------
URUSAH PEMERIHTAHAH
ORGANISASI
,u ':!....
! -
-
--
, ,-;-
I
+--4--i-
- t--'
r- 1-
f- I. xx All llX J,)(
".-
IllI )0( -..: "}- :lI.IU
IOl )IX 10l T s : :
LlI.llll
lCX I ) I .
uu
" "
" r _.-
";=r
IUt
"
"
- ..
l,U
" " "
5
-
www.gi.co.id Global Intermedia
- 144
KOOE REKENING URAIAN )UMLAH DASAR HUKUM
.,-
1 2 J 4
-==1==..
-
X.xx xx xx Program ....
._--_.
X.xx xx xx xx Kegiatan .....
I
I X.xx xx xx xx 5 2 1 Belanja pegawai
_..
I
.._-_.._-
X.xx xx xx xx 5 2 2 Belanja barang dan jasa
-_..
I
x.xx xx xx xx 5 2
) Belanja modal
----- ----
..
X.xx xx xx xx Keglatan .....
X.xx xx xx xx 5 2 1 BelanJa pegawal
x.xx xx xx xx 5 2 2 Belanja barang dan j<lsa.
dst .. ....
. -
"----'-
__A __ )umlah Belanja ,
--t-_.
-.
1
....
Surplus! (Defisit)
-
_..--
I
i
_..
I I
X.xx XX 00 00 6 PEMBIAYAAN DAERAH
.. _-
--
-.--_..
) .xx xx 00 00 6 01 Penerimaan
--
----_.... __.
x.xx xx 00 00 6 01 1 Tahun Angg<lfdn _
--
x.xx xx 00 00 6 01 2 dana __
x.xx xx 00 00 6 01 3 Hasd penjualan y<lll<j d,plsahkan j
X.xx xx 00 00 6 01 '1 ________
x.xx xx 00 00 6 01 5 Penerlmaan kembal, pinjaman =+:
.
-
x.xx xx 00 00 6 01 6 Penerlmaan plutarlCj ..____..
._----
1 penerimaan t---===--=-
x,xx xx 00 00 6 02
-_-
x.xx xx 00 00 6 02
1 I """"""ok," ""' ,,,,,"g.,,
X.xx xx 00 00 6 02
2 -t"Penyerl.aan modal (lnve;tdsl) 'pcmerlfltah daerah-----t------. ----
X.xx xx 00 00 6 02
3 Ip=,.,,,," __. _____,
X.xx xx 00 00 6 02 .. PemlJenan pll1jaman .. _ . --t--
._--
__..==-+.____
- . I
-
Pembiayaao oeto I
Keterangan :
*) caret yang tidak perlu
......... ,tanggal. .
GubernurjBupatijWalikata"').....
(tanda tangan)
(nama lengkap)
www.gi.co.id Global Intermedia
E.
- 145 -
REKAPITULASI BELANJA MENURUT URUSAN
ORGANISASI, PROGRAM DAN KEGIATAN
PEMERINTAHAN DAERAH,
LAMPIRAN IV PERATURAN DAERAH
NOMOR
TANGGAL
PROVINSI/KABUPATEN/KOTA .....
REKAPITULASI BELANJA M[NURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI
PROGRAM DAN KEGIATAN TAHUN ANGGARAN ..
Jenis Belan'a
Kode
Uraian Urusan, Organisasi,
Barang Jumlah
Program dan Kegiatan Pegawai
dan Jasa
Modal
1 2 3
5 6 = 3+4+5
1 URUSAN WAll8
1 01 Pendidikan
,
01 01 Dinas Pendidi!<.an
1 01
0'
>X Program .,_, ..
1 01 01 >X >X Kegiatan '"
1 01 02 Kantor Perpustokaan Daerah
1 01 02 >X Program ..
I 01 02
"
>X .,
I
I 01 03 Ost. ..............
1 02 Kesehatan
I 02 01 Dinas Kesehatan
I 02 01 >X Program.
1 02 01 >X >X Kegi,n3n .....
1 02 02 Rumah sakit Umum Daerah
I 02 02 >X Program.
I 02 02 >X >X Kegiatan ..
,
1 02 03 Rumah Sakit )lwa
1 02 03 >X Program ,.,
1 02 03 >X
"
KP.giatan " ..
,
02 04 _Rumah Paru' paru
1 02 04 >X Program ...
I 02 04 >X
"
Kegiatan .....
,
02 05 Rumah Sakit Keterganrungan
1 02 OS >X Program ...
1 02 OS >X
"
Kegiatan ....
I 02 06 OsL.....
1 03 Pekerjaan Urnum
1 03 01 Dinas Pekerlaan Umum
1 03 01 >X P'ogram.
1 03 01 >X >X Kegiatan ..
I 03 02 Oinas Bin,) Marga
www.gi.co.id Global Intermedia
- I 41> -
,.-------...,----------- -------
Jenis Bel,,,a,,-n,+-a"-- _
Barang
Pegawai dan Jasa Modal
Kode
1
OJ 02 xx
OJ 02 xx xx
1 OJ OJ
1 OJ OJ xx
- 1 OJ OJ xx xx
OJ lH
OJ lH xx
OJ lH xx X<
Uraian Urusan, Organisasi,
Program dan Kegiatan
2
Program ..
J 4 5
Jumlah
r-::-- -- -
-r-
1 07 01
,
,
I 07 01
-;;i--r-
._-
1 07 01
1 07 02
01
T I
tIt Og
01
I
--
Ill( ; i
i 1106 i 01
xx I ltx I
! I !
.L-l-
Dlnas __---1 -
. .-
f----+-4--!--I-+----------------- ---- ----+--,-(-.-+------1
--j
xx --
.-.-- -+ -j--1-------
I 04 01 lOt ..:..:..:.:-_-------- -_+---+-- t-..---- _. _
04 02 _
+ ::::::J=::::::: ':::::C--==
, ----t--
-----t.--.------t... --.__.- -------.._J
------.------ -------,----.--.- - -- - -------I
04 -- ------.--. ---t- ._-_.- 1---------1
f-'---+,--04__+ -. --t -_-- ----J
04 lH __
I! I
1 05 p t R ---. ----------r-----r-- --(----==1 .. 1
f-''-1c-'--'--I_+_I__ ..__. ... __.-_+__
1 OS _01 .. ... -.--..----j--.----t-----.-
f
-.. -- __.I
"'+'':1'' I'i ..,.., ------+----- ----1-------+----- :
1 05 01 " __u -.- -.-._.---i-._-._-+-._.._-..--t-.- ._. __..--_.. - i
1-- - ---.- - - - --- i
1 02 J- . __ . . --i---- __ ----I ! '
I ' , I t= '
-,-=:-r-I--t I On. ----. -... -.------.-.j.---. _n' --_........ ---- --;-.----
__ i -_ .. __ .. . - t--- - --..-_ ;
---i---j---"--+'- -+-'---1
.... -,. --..l- __ .. _ _.. .
. i
;-.. .- -. r ._. -- - ;
-.-: ._-=:-
Os< .------ - --j---- - +-- -+.----.,
------.--.. - -----t- - - - -.- + --- -=r:=----:
www.gi.co.id Global Intermedia
- 147 -
Jenis Belanoa
Kode
Uraian Urusan, Organis3si,
Barang Jumlah
Program dan Kegiatan Pegawai
dan )asa
Modal
1 2 3 4 5 6 =3+4+5
I 08 02
Badon Penyendalian Oampak llOgkungan
O'....h
I 08 02
"
Program ......
I 08 02
"
xx ~ i t n .....
I 08 03 Dinas Pertamanan
I 08 03
"
Program ......
I 08 03
" "
Kegiatan .....
I 08 04 Dinas Kebersihan
0
I 08 04
"
Program ......
I 08 04
" "
Kegiatan _....
I 08 05 Dst.......... ......
1 09 Pertanahan
I 09 01 Badan Pertanahan Daerah
I 09 01
"
Program ......
I 09 01
" "
Kegiatan .....
I 09 02 OSL.. ..........
1 10 KependuJukan dan Catatan Sipil
1 10 01
f--o-
0-
~ ~ s Kepenr1udukan dan Caatatan Sipil
1 10 01
"
Program ... o _
I 10 01
"
"
Kegiatan .....
1 10 02 Ost ............ ,'
1 11 Pemberdayaan Perempuan
I 11 01 Olnas Pemberdayaan Perempuan
11 01
"
Prognm ......
I 11 01
" "
Kegiatan" ..
I 11 02 Osl ................
1 12
Keluarga Sereneana dan Keluarga
se"ahtera
I 12 01 Badan KoordioaSI Keluarga Bereocana l'aerah
I 12 01
"
Program
I 12 01
" "
Kegtatan .....
I 12 02 Os. ................
1 13 Sosial
1 1J 01 DinasSowl
1J 01
"
Program ......
1 .3 01 ..
"
Kegiatan ....
\
I 13 02 OsL......... ......
1
,.
Tenaga Kerja
1 14 01 Dinas Tenaga Kerja
1 14 01
"
Program ......
I 14 01 ..
"
Kegiatar, .....
I 14 02 Ds! .................
1 15 Koperasi dan Usaha Kedl Menengah
I 15 01 Oinas Koperasi dan Usaha Keell Menengah
www.gi.co.id Global Intermedia
- 14K-
Jenis Belan"a
-1
,
Kode
Uraian Urusan, Organisasi,
Barang Jumlah
I
Program dan Kegiatan Pegawai
dan Jasa
Mod.1
I
1 2 3 4 5
6 = 3+4+5 -j
1 15 01 xx Program
1 15 01 xx
"
Kegiatan .....
I
I
I 15 02 Ost .................
,
1 16 Penanaman Modal
!
e---!---
16 01 Bacan Penanaman Modal Daerah I
1 16 01 xx PrCJgram .....
J
1 16 01 xx xx Kegiatan. ...
I 16 02 Ost. ................
1 17 Kebudayaan
1 17 01 Oinas Kebudayaan
1 17 01 xx Program .....
1 17 01 xx xx Kegiatan .....
.-
-
.-_1
1 17 02 Permuseuman
===J
1 17 02 xx Program
1 17 02 xx xx Kegiatan .....
I 17 03 Cst.. I
I
1 18 Pemuda dan Olah Raga
1
1 18 01 Dinas Pemuda dan Olah Raga
I 18 01 xx Program.
I
1 18 01 xx xx Kegiatan "'0-
J
I
I 18 02 pst.. l
I
1 19
Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam
I
NeQeri
1 19 01 Oinas Kesbang Linmas
1 19 01
"
Program.
I 19 01 xx xx Kegiatan .....
'.
1 19 02 ' Dinas Ketentraman dan Ketertlban
1 19 02 xx Program.
1 19 02 xx xx Kegiatan .....
1 19 03 Kantor Satuan Polisi Pamong Praja
1 19 03
"
Program.
I 19 03 xx xx Kegiatan .....
1 19 O. Ost..
1 20 Pemerintahan Umum
-
I 20 03 Sekretariat Daerah
I 20 03 xx Program.
I 20 03 xx xx Kegiatan .
I
1 20 04 Sekretariat DPRD
I 20
O'
xx Program .. ...
1 20
O'
xx xx Keglat.an.
1 20 05 Badan Pengelola Keuangan Daerah
1 20 05 xx Program .....
I 20 OS xx xx Kegiatan .....
www.gi.co.id Global Intermedia
. 149
T
T Jenis Belan-a
Uraian Urusan, Organisasi,
!
Kode
IPegawai
Barang Jumlah
Program dan Kegiatan
dan Jasa
Modal
1 2 3 4 5 6 = 3+4+5
1 20 06 Badan Penehtian dan Pengembangan
I 20 06 X> Program .....
1 20 06 X> X> Kegiatan .....
1 20 07 Badan Pengawasan Daerah
1 20 07 X> Program "., ..
I 20
01 I X> X> Kegiatan .....
1 20 08 Kantor Penghubung
1 20 08 xx Program. ...
1 20 08 xx
Kegiatan ..
I 20 09 Kecamatar.
1 20 09 xx Program _.....
1 20 09 xx u Keglalan.
20 10 Kelurahan
1 20 10 xx Program ....
1 20 10 xx <X Kegiatan ...
1 20 II Ost. .. .. ..........
-
1 21 Kepegawaian
1 21 01 Badan Pendidikan dan Pelatihan
1 21 01 <X Program.
1 21 01 xx xx Kegiatan ....
1 21 02 Badan Kepcgawdlan Daerah
1 21 02 xx Program.
1 21 02 X> xx Kegiatan.
1 21 OJ OS! ...
1 22 Pemberdayaan Masyarakat dan Desa
1 22 01
.1-_
Badan Mdsyarakat DeSd
I 22 01 xx Program
-
1 22 01 xx X> Keglatan
I
-
-- !
I 22 02
----1
... I
.. _.
._-
--r-
1 23 Statistik
----j
-
-
>-!-
23 01 Badan Statistik Daerah
1 23 01
'"
Program '"
-
1 23 01 xx xx Kegiatan.
- -- -
-
1 23 03 Dst. ...
.
1
2'
1--- -
--
I 2. 01 Kantor ArSlp Oaerah
.
-
I
2'
01 xx Program
1 2. 01 xx xx Kegiati\n ..
1-___
--_.
--I
.- . -
I 2. 02 Dst.
...---
_I--- .. __.....
1 25 dan [n(ormatika
--
_._.
I-!--
25 01 Ulnas Inforlilasl dan Komuntkast
.
I 25 01 <X Program.
I 25 01 I
Kegiatan
www.gi.co.id Global Intermedia
- 150-
Jenis Belan'a
Kode
Uraian Urusan, Organisasi,
Bal'ang Jumlah
Program dan Kegiatan Peqawai
dan Jasa
Modal
1 2 3 4 5 6 = 3+4+5
1 25 02 Kantor Pengolahan Data Elektronik
1 25 02 xx IJrogram ..
1 25 02 xx xx Kegiatan .....
1 25 03 Ost ........... .....
2 URUSAN PJLlliAN
2 01 Pertanian
2 01 01 Oinas Pertanian
2 01 01 xx Program ...
2 01 01 xx xx Kegiatan.
--
2 01 02 Dinas Perkebunan
2 01 02 xx Program ....
2 01 02 xx xx Kegiatan .....
--
2 01 03 Dinas Peternakan
2 01 03 xx Program ......
2 01 03 xx xx Kegiatan.
2 01 04 Dinas Ketahanan Pangan
2 01 04 xx Program.
2 01 04 xx xx Kegiatan .....
2 01 05 Ost.... .......
2 02 Kehutanan
2 02 01 Dinas Kehutanan
2 02 01 xx Program ....
2 02 01 xx xx Kegiatan .....
2 02 02 Dst...
2 03 E"ergi dan Sumberdaya Mineral
2 03 01 Oinas Pertambangan
2 03 01 xx Program ......
2 03 01 xx xx Kegiatan .....
2 03 02 OsL... ............
2 04 Pariwisata
2 O. 01 Dinas Pariwisat<:t
2 O. 01 xx Program ......
2 O. 01 xx xx Kegiatan.
2 O. 02 Kebun Binatang
2 O. 02 xx Program.
2 O. 02 xx xx Kegiatan .....
2 O. 03 OsL.........
2 05 Kelautan darl Perikanan
2 05 01 Dinas Kelautan dan Perikanan
2 05 01 xx Program.
2 05 01 xx xx Kegiatan .....
www.gi.co.id Global Intermedia
- 151 -
) Untuk Kabupaten/Kata
.. ) caret yang tidak perlu
Jenis Belan"a
Kode
Uraian Urusan, Organisasi,
Barang Jumlah
Program dan Kegiatan Pegawal
dan Jasa
Modal
1 2 3 4 5 6 = 3+4+5
2 OS 02 Dst.. ................
2 06 Perdagangan
2 06 01 Dinas Perdagangan
2 06 01 xx Program ......
2 06 01 Kegiatan .....
xx xx
2 06 02 Dinas PaS<Jr
2 06 02 xx Program ......
2 06 02 xx xx Kegiatan .....
2 06 03 Dst................
2 07 Perindustrian
2 07 OJ Dinas Perindustrian
2 07 01 xx Program ......
2 07 01 xx xx Kegiatan .....
.
2 07 02 Dst.. ...............
2 08 Transmigrasi
2 08 OJ Dinas Transmigrasi
2 08 OJ xx Program ......
2 08 01 xx xx Kegiatan .....
2 08 02 Dst.................
Jumlah
.
......... , tanggal.. .
GUBERNUR/BUPATI/WALIKOTA).....
(tanda tangan)
(nama lengkap)
www.gi.co.id Global Intermedia
- l:i 2 -
F. REKAPITULASI BELANJA DAERAH UNTUK KESELARASAN DAN KETERPADUAN
URUSAN lOMERINTAHAN DAERAH DAN FUNGSI DALAM KERANGKA
PENGELOlAAN KEUANGAN NEGARA
LAMPI RAN V PERATURAN DAERAH
NOMOR
TANGGAl
PROVINSI/KABUPATEN/KOTA. .....
REKAPITULASI BELANJA DAERAH UNTUK KESELARASAN DAN
KETERPADUAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH DAN FUNGSI DALAM
KERANGKA PENGELOLAAN KEUANGAN NEGARA
TAHUN ANGGARAN .
JENIS BELANJA
KODE
URAIAN
BARANG
JUMLAH
PEGAWAI
DAN JASA
MODAL
1 2 .3 4 5 6=3+4+5
01 Pelayanan umum
-+- 01 1 06 Perencanaan Pembangunan
01 1 20 Pemerintahan Umum
01 1 21 Kepegawaian
--1----
01 1 23 Statistik
+-
01 1 24 Kearsipan
--------
---_.. -----
1--------
01 1 25 Komunikasi dan Informatil<.a
02 Pertahanan
I
--
03 Ketertiban dan keamanan
03 1 19
Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam
Neaeri
,
04 Ekonomi
-
-
04 1 07 Perhubungan
---
04 1 14 Tenaga Kerja dan Transmigrasi
--
04 1 15 Koperasi dan Usaha Kedl Menengah
Penanaman Modal
,
04 1 16 I
-.",,,... M...co"' ~ ~ = = r : : : : : --:L - I
--
04 1 22
04 2 01 Pertanian
' -+ I
04 2 02 Kehutanan
-- -;---- - - ---r------
, .
- --
------T-=----1=-- =F--=
04 2 03 Energi dan Sumberdaya Mineral
--- -
04 2 as Kelautan dan Perikanan
---
-.--t--- -. -- ---
04 2 06 Perdagangan
---,-
04 2 07 Perindustrian
04 2 08 Transmigrasi
----
---_.
----
OS Lingkungan hidup I
as 1 as Penataan Ruang
-t==----r-
OB Lingkungan Hidup as 1
-r- -+-----
as 1 09 Pertanahan
www.gi.co.id Global Intermedia
- 153 -
lENIS BELANlA
KODE
URAIAN
BARANG
lUMLAH
PEGAWAI
DAN lAS/,
MODAL
-
1 2 3 4 S 6=3+4+S
,
----
06 Perumahan dan fasilitas umum
06 1 03 Pekeljaan Umum
06 1 04 Perumahan
--
07 Kesehatan
-
07 1 02 Kesehatan
07 1 12 Keluarga Berencana
-
08 Pariwisata dan budaya
08 1 17 Kebudayaan
08 2 04 Pariwisata
09 Agama
10 Pendidikan
--
10 1 01 Pendidikan
10 1 18 Pemuda dan Olah Raga
-
11 Perlindungan sosial
11 1 10 Kependudukan cian Cdtatan Sipil
11 1 11 Pemberdayaan Perempuan
10 1 12 Keluarga Sejahtera
10 1 13 Sosial
-
i
, coret yang tidzk perlu
......... , tanggal .
GUBERNUR/BUPATI/WALIKOTA).....
(tanda tangan)
(nama lengkap)
www.gi.co.id Global Intermedia
- 154 -
G. DAFrAR JUMLAH PEGAWAI PER GOLONGAN DAN PER JABATAN
LAMPIRAN VI : PERATURAN DAERAH
NOMOR
TANGGAL
PROVINSI/KABUPATEN/KOTA *) ..
DAFTAR JUMLAH PEGAWAI PER GOLONGAN DAN PER JABATAN
TAHUN ANGGARAN
caret yang tldak perlu
ESElON
,
NON ESELON
GOLONGAN/RUANG JUMLAH
I II III IV V
TENMiA
STAF
FUNGSIONAL
Golongan IV/e
Golongan IV/d
Golongan IV/e
-
Golongan IV/b
Golongan IV/a
JUMLAH GOLONGAN IV
Golongan IIIld
Golongan IIl/e
Golongan III/b
Golongan III/a
JUMLAH GOLONGAN III
Golongan Hid
Golongan 1I1e
Golongan 1I/b
Golongan Ilia
-
JUMLAH GOLONGAN II
Golongan lid
Golongan lie
Golongan lib
Golongan I/a
JUMLAH GOLONGAN I
TOTAL
*)
......... , tanggal. .
GUBERNUR/BUPATI/WALIKOTAj .....
(tanda tangan)
\:1ama lengkap)
www.gi.co.id Global Intermedia
H. DAFTAR PILJTANG DAERAH
PROVINSI/KABUPATEN/KOTA* ) .
DAFTAR PIUTANG DAERAH
TAHUN ANGGARAN.......
LAMPIRAN VII PERATURAN DAERAH
NOMOR
TANGGAl
J
[ - Tahun pengakuan I
I
No.
j
Uraian rincian
Jumlah piutang
piutang
I p;utang I
sampai dengan
I
tahun n-2
1 I 2 I 3 4
Perkiraan
penambahan
tahun n-1
5
Perkiraan
pengurangan
tahun n-1
6
Perkiraan
saldo
akhir tahun
tahun n-1
7 = 4+5-6
I I +- I I
i-' I I I
~
1 = _ _ ==+==------j I I
I ! .-.- ----4 I j --1
_- 1 I ,---------
I Jumlah ---------..-----r--- ---t. ~
I . ,
! I
Keterangan :
*) coret yang tidak perlu
.........,tanggal. .
GUBERNUR/BUPATI/WALIKOTA*).....
(tanda tangan)
(nama lengkap)
,.
www.gi.co.id Global Intermedia
- 156,-
CARA PENGISIAN:
Judul Diisi nama provinsi/kabupaten/kota dan tahun anggaran.
Kolom 1 Diisi dengan nomor urut jenis piutang daerah dan/atau nama debitur.
Kolom 2 Diisi dengan seluruh jenis piutang daerah dan/atau nama debitur yang belum
memenuhi kewajiban ke;Jada pemerintah daerah (belum tertagih) mulai dari
sampai dengan tahun anggaran yang direncanakan. Jenis piutang dirnaksud dapat
diuraikan secara berturut-turut berdasarkan objek pendapatan asli daerah, dana
perimbangan dan lain-lain pendapatan yang sah.
Kolom 3 Diisi dengan tahun pengal<uan terjadinya piutang: daerah terhadap setiap jenis
piutang/debitur.
Kolom 4 Diisi dengan jumlah kumulatif dari sejak terjadinya piutang daerah sampai dengan
2 (dua) tahun terakhir belum dapat ditagih dari pihak yang bersangkutan, seperti
pajak daerah, retribusi daerah, dana perimbangan dan lain-lain pendapatan
daerah yang sah.
Kolom 5 Diisi dengan perkiraan jumlah piutang yang akan bertambah sampai dengan 1
(satu) tahun sebelum tahun anggaran yang direncanakan. Kolom ini selain untuk
memperkirakan penambahan baik terhadap jenis piutang dan/atau debitur yang
lama maupun untuk mencatat adanya jumlah piutang yang baru dalam tahun
anggaran yang direncanakan.
Kolom 6 Diisi dengan perkiraan pengurangan atas jumlah piutang bE;rkenaan yang akan
diterima Kas Daerah sampai dengan 1 (satu) tahun sebelum tahun anggaran yang
direncanakan.
Kolom 7 Diisi dengan perkiraan Saldo Piutang Daerah dari setiap jenis/debitur yang belum
tertagih sampai dengan 1 (satu) tahun sebelum tahun anggaran yang
direncanakan.
Jumlah Diisi dengan jumlah seluruh piutang daerah sampai dengan 2 (rlua) tahun terakhir
belum dapat ditagih, perkiraan seluruh jumlah piutang daE;rah yang akan
bertambah sampai dengan 1 (satu) tahun sebelum tahun anggaran yang
direncanakan, perkiraan seluruh pengurangan atas jumlah piutang daerah yang
akan diterima Kas Daerah sampai dengan 1 (satu) tahun sebelum tahun anggaran
yang dire lcanakan dan perkiraan jumlah Saldo Piutang Daerah yang belum
tertagih sampai dengan 1 (satu) tahun sebelum tahun anggaran yang
direncanakan.
www.gi.co.id Global Intermedia
I. DAFTAR PENYERTAAN MODAL (INVESTASI) DAERAH
.
DAFTAR PENYERTAAN MODAL (INVESTASI) DAERAH
TAHUN A:IGGARAN.......
LAMPIRAN VIII PERATURAN DAERAH
NOMOR
Dasar hukum Bentuk Jumlah Jum!ah modal Jumlah modal Hasil
Jumlah Inodal Jumlah Sisa
Tahun Nama penyertaan penyertaan penyertaan yang telah yang telah Sisa modal yang penyertaan
(investasi) Modal
Penyertaan yang aka" (Investasi) yang
No. Penyer1aan Badan/Lembaga modal modal modal disertakan
modal tahun ini
disertakan belum modal
diterima disertakan
Modal I Pihak Ketiga (investasi) (investasi) (investasi) sampai tahun sampai denga" disertakan (investasi)
kembali t2!hun sampai dengan
daerah daerah daerah anggara" lalu tahun ini daerah tahun ini
ini tahun ini
1 2 3 4 5 6 7 8 9=7+8 11 12
I.
2.
3.
4.
5.
6.
Dst
JUMLAH
.....
V1
'-J
Keterangan :
*) caret yang tidak perlu
.........,tanggal. .
GUBERNUR/BUf'ATI/WAUKOTA*).....
(tanda tangan)
(nama lengkap)
www.gi.co.id Global Intermedia
- 15X -
CARA PENGISIAN:
Judul Oiisi dengan nama provinsi/kabupaten/ ota dan tahun anggaran
Kolom 1 OIiSI dengan nomor urut penyertaan modal (Investasi) daerah
Kolom 2 Oiisi dengan tahun pada saat dilaksanakannya/dllakukan penandatanganan perjanjlan penyertaan modal
(mvestasi) daerah
Kolom 3 Oiisi dengan seluruh nama lembaga/badan usaha atau perusahaan pihak ketlga tempat disertakannya
modal pemerintah daerah. Nama lembaga/badan usaha atau perusahaan pihak ketlga dimaksud secara
berturut-turut dlcantumkan mulai dan saat pertama kali penyertaan modal (investi3si) daerah sampai
dengan yang dianggarkan dalam tahun anggaran yang direncanakan.
Kolom 4 Oiisi dengan peraturan daerah (nomor, tahun, tentang) ya'ng menjadi dasar hukurn penyertaan modal
(investasi) daerah
Kolom 5 Oiisi dengan bentuk penyertaan modal (investasi) daerah dapat berupa saham, deposito berjangka atau
dalam bentuk penyertaan lainnya.
Kolom 6 Oilsi dengan jumlah modal yang harus dlsertakan sesuai dengan perjanjian penyertaan modal daerah
Kolom 7 Oiisi dengan jumlah modal yang telah disertakan sampai dengan tahun anggaran lalu apabila untuk
pemenuhan modal dilakukan secara bertahap
Kolom 8 Oiisi dengan jumlah modal yang akan disertakan dan dianggarkan dalam pengeluaran pemblayaan APBO
tahun berkenaan
Kolom 9 Oiisi dengan jumlah modal yang telah disertakan sampai dengan tahun yang dlrencanakan dengan cara
menjumlahkan kulom 7 dan kolom 8.
Kolom 10 Oiisl dengan Slsa jumlClh modal yang belum disertakan atas penyertaan modal (investasl) daerah
berkenaan dengan mengurangkan kolorn 6 dengan kolom 9.
Kolom 11 Oiisi dengan jumlah hasll/deviden/baglan laba/bunga dan hasil penyertaan modal dalam tahun anggaran
yang direncanakan.
Kolom 12 Oiisi dengan jumlah pengembahan modal atau rencana penarikan investasi untuk dljual dan/atau
dialihkan ke tempat lain (apabila ada)
Kolom 13 Oiisl dengan jumlah slsa modal (mvestasl) daerah yang disertakan sampai dengan tahun anggaran
berkenaan dengan mengurangkan kolm 9 dengan kolom 12.
Jumlah. Oilsi dengan seluruh jumlah modal yang harus dlsertakan sesuai oengan perjanj1an penyertaan modal
daerah, jumlah seluruh modal (investasl) daerah yang telah disertakall sampal den9an tahull allggaran
lalu, jumlah seluruh modal (investasl) daerah yang akan dlsertakan dan dlanggilrkan di3lam penyeluaran
pembiayaan ~ P O yang direncanakan, )umlah seluruh sisa modal (investasl) daerah yang belum
disertakan sampai dengan tahun anggaran yang dlrencanakan, jumlah seluruh hasil/devlden/bagian
laba/bunga dari hasH penyertaan modal (investasi) daerah yang akan ditenma kas daerah dalam tahun
anggaran yang direncanakan dan jumlah seluruh pengembalian modal atau rencana penarikan Investasl
untuk dijual dan/atau dialihkan ke tempat lam dalam tahun anggaran yang direncanakan.
www.gi.co.id Global Intermedia
- 159 -
J. DAFTAR PERKHtAAN PENAMBAHAN DAN PENGURANGAN ASET TETAP DAERAH
LAMPJRAN IX PERATURAN DAERAH
NOMOR
TANGGAL
PROVINSI/KABUPATEN/KOTA*) .
DAFTAR PERKIRAAN PENAMBAHAN DAN PENGURANGAN .ASET TETAIt DAERAH
TAHUN ANGGARAN.......
) caret yang tidak perlu
--
(Dalam rupiah)
Saldo Perkiraan Perkiraan
Perkiraan
No.
Jenis aset tetap
pada akhir penambahan
saldo
ctaerah
pengurangan
pada akhir
tahun n-2 tahun n-1 tahun n-1
tahun n-1
1--.
1 2 3 4 5 6 = 3+4-5
~ l
2
3
4
~ s t
--------
Jumlah l-...
I
......... ,tanggal. .
GUBERNUR/BUPATI/WALIKOTAoJ
(tanda tangan)
(nama lengkap)
CARA PENGISIAN:
Judul Diisi nama provinsi/kabupaten/kota dan tahun anggaran.
Kolom 1 Diisi dengan nomor urut jenis aset tetap daerah,
Kolom 2 Diisi dengan seluruh jenis asset daerah,
Kolom 3 Diisi dengon saldo asset tetap daerah sampai dengan 2 (dua) tahun sebelum tahun anggaran
yang direnr.anakan.
Kolom 4 Diisi dengan perkiraan aset tetap yang akan bertambah sampai dengan 1 (satu) tahun
sebelum tahun anggaran yang dlrencar,akan.
Kolom 5 Diisi dengan perkiraan aset tetap yang akan berkurang sampai dengan 1 (satu) tahun sebelum
tahun anggaran yang direncanakan,
Kolom 6 Diisi dengan lJerkiraan saldo aset tetap daerah pada akhir tahun pada 1 (satu) tahun sebelum
tatlUn anggaran yang direncanakan dengan cara menjumlahkan kolom 3 dan kolom 4 untuk
selanjutnya dikurangi kolom 5,
Jumlah Diisi dengan jumlah seluruh saldo aset tetap daerah sampai dengan 2 (dua) tahun terakhir,
perkiraan seluruh jumlah aset tetap daerah yang akan bertambah sampJi dengan 1 (satu)
tahun sebelum tahun anggaran yang direncanakan, perkiraan seluruh pengurangan atas
jumlah aset tetap daerah sampai dengan 1 (satu) tahun sebelum tahun anggaran yang
direncanakan dan perkiraan jumlah saldo aset tetap daerah sampai dengan 1 (satu) tahun
sebelum tahun anggaran yang direncanakan.
www.gi.co.id Global Intermedia
- 160-
K. DAFTAR PERKIRAAN PENAMBAHAN DAN PENGURANGAN ASET LAIN-LAIN
LAMPIRAN X PERATURAN DAEP.AH
NOMOR
TANGGAL
-----
PROVINSI/KABUPATEN/KOTA*).........
DAFTAR PERKIRAAN PENAMBAHAN DAN PENGURANGAN ASET LAIN-LAIN
TAHUN ANGGARAN .
) coret yang tldak perlu
(Oalam rupiah)
Saldo Perkiraan Perkiraan
Perkiraan
saldo
No. Jenis Aset Lainnya pada akhir penambahal J pengurangan
pada k ~ r
tahun n-2 tahun n-1 tahun n-1
I
tahun n-1
1 2 3 4 5 6 = 3+4-5
1.
2.
3.
4.
clst
Jumlah
.
. ,tanggal ..
GUBERNUR/BUPATI/WAUKOTA'....
(tanda tangan)
(nama lengki:lp)
CARA PENGISIAN:
Judul
Kolom 1
Kolom 2
Kolom 3
Kolom 4
Kolom 5
Kolom 6
Jumlah
Diisi nama provinsifkabupaten/kota dan tahun anggaran.
Diisi dengan nomor urut jenis aset lainnya daerah.
Diisi dengan seluruh jenis aset daerah.
Diisi dengan Saldo pada akhir tahun n-2
Diisi dengan perkiraan aset lainnya yang akan bertambah sampai dengan 1 (Si'ltu) tahun
sebelum t3hun anggaran yang direncanakan.
Diisi dengan perkiraan aset lainnya yang akan berkurang sampai dengan 1 (satu) tahun
sebelum tahun anggaran yang direncanakan.
Diisi dengan perkiraan saldo aset lainnya daerah pada akhir tahun pada 1 (satu) tahun
sebelum tahun anggaran yang direncanakan dengan cara menjumlahkan kolom 3 dan kolom
4 untuk selanjutnya dikurangi kolom 5.
Diisi dengan jumlah seluruh saldo aset lainnya daerah 5ampai dengan 2 (dua) tahun
terakhir, perkiraan seluruh jumlah aset lainnya daerah yang akan bertambah sampci
dengan 1 (satu) tahun sebelum tahun anggaran yang direncanakan, perkiraan seluruh
pengurangan atas jumlah aset lainnya daerah sampai dengan 1 (satu) tahun sebelum tahun
anggaran yang direncanakan dan perkiraan jumlah saldo aset lainnya daerah sampai
dengan 1 (satu) tahun sebelurTI tahun anggaran yang direncanakan.
www.gi.co.id Global Intermedia
L.. DAFTAR KEGIATAN-KEGIATAN TAHUN SEBELUMNYA YANG BELUM DISELESAlKAN DAN DIANGGARKAN KEMBALI DALAM TA.HUN ANGGARAN
INI
1. TAHUN PERTAMA
LAMPIRAN Xl
.
DAFTAR KEGIATAN-KEGIATAN TAHUN SEBELUMNYA YANG BElUM DISElESAIKAN DAN
DIANGGARKAN KEMBAlI DALAM TAHUN ANGGARAN INI
TAHUN ANGGARAN n
PERATURAN DAFRAH
NOMOR
TANGGAL
Anggaran
TAHUN n-I
Na I. ..... I lu'uOk..;....
I
APBD
TAn-I
PERUBAHAN
APBD
TAn-I
Jumlah Realisasi s.d
akhirTA n-I
Jumlah sisa anggaran yang dianggarkan
dalam tahun ini
(Rp)
TAn
APBD I PERUBAHAN APBD
1 I 2
-
1.
-
.c.
-
3.
-
4.
-
S.
-
dst
3
Jumlah
4 5 6 7 I 8
......
0\
......
*) caret yang tidak perlu ...... I tanggal .....,.....
GUBERNUR/BUPATI/WALIKOTA') ...
(tanda tangan)
( nama lengkap)
www.gi.co.id Global Intermedia
2. TAHUN KEDUA
LAMPIRAN XI
PROVINSI/KABUPATEN/KOTA* } .
DAFTAR KEGIATAN-KEGIATAN TAHUN SEBElUMNYA YANG BElUM DOSElESAIKAN DAN
DIANGGARKAN KEMBAlI DALAM TAHUN ANGGARAN INI
TAHUN ANGGARAN n
PERAl\JRAN DAERAH
NOMOR
TANGGAL
~
I
Jumlah Tahun Awal , . I '"mi "y....".ny ~
No, '
P Jumlah Reahsasl Jumlah Anggaran Jumlah Realisasi dianggarkan dalam tahun ini
on,.n"".n ..~ sampai dengan (Rp)
I
(R ) sampal denqan akhlr TAHUN n-1
Kode Kegiatan Judul I<egiatan p .--:-:-- TA n-2 akhir TA n-1 TAn
I APBD N U ~ PERUBAHAN; (Rp) APBD INDUK' PERUBAHAN
(Rp)
I
TA n-2 APBD i TA n-1 APBD
INDUK PERUBAHAN
I
..
TA n-2 TA n-1
-
u'-=j 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
L
.'
-
2.
=1
3. I
dst. _l-.____._
Jl.mlah
L I
'---'-,-_.-
caret yang tidak perlu
""",., .. ,tanggaL" ........
GUBERNUR/BUPATI/WALIKOTA)... ,
(tanda tangan)
(nama lengkap)
.,..
0\
N
www.gi.co.id Global Intermedia
M. DAFfAR DANA CADANGAN DAERAH
PROVINSI/KABUPATEN/KOTA*} .
DAFTAR DANA CADANGAN
TAHUN ANGGARAN.......
LAMPlRAN XII PERAlURAN OAERAH
NOMOR
TANGGAL
Dasar hukum
Jumlah dana
Transfer dari Transfer ke kas Saldo akhir
Sisa dana yang
No.
Tujuan pembentukan
pembentukan
cadangan yang SaldoAwal
kas daerah daerah (Rp)
belum
dana cadangan
dana cadangan
direncanakan (Rp)
(Rp) (Rp)
dicadangkan
(Rp) (Rp)
1 2 3 4 5 6 7 8 9
1
2
3
-
4
dst
Jumlah
caret yang tidak perlu
......, tanggal .....,.....
GUBERNUR/BUPATI/Io'IAUKOTA) .. ".
(tanda tangan)
(nama leno1(ap)
......
en
w
www.gi.co.id Global Intermedia
- 164.-
CARA PENGISIAN:
Judul
Kolom 1
Kolom 2
Kolom 3
Kolom4
Kolom 5
Kolom 6
Kolom 7
Kolom 8
Kolom 9
Diisi dengan nama ProvinsifKabupatenjKota dan Tahun Anggaran
Diisi dengan nomor urut Dana Cadangan yang direncanakan
Diisi dengan tujuan pembentukan dana cCldangan atau seluruh nama kegiatan atau proyek-proyek
pembangunan sarana dan prasarana pemerintah daerah/pelayanan masyarakat yang
pendanaanya direncanakan bersumber dari dana cadangan mulai sejak sampai dengan terakhir
kali pemerintah daerah melaksanakan dana cadangan.
Diisi dengan peraturan daerah tentang pembentukan dana cadc:ngan dilengkapi dengan nomor
dan tahun. .
Diisi dengan besarnya dana cadangan yang harus dipenlJhijdisisihkan dari Kas Daerah sesuai
dengan peraturan daerah.
Diisi dengan jumlah saldo awal dane. cadangan atas kegiatan t..erkenaan yang tersedia pada
rekening dana cadangan dalam tahun anggaran yang direncanakan.
Diisi dengan jumlah yang akan ditransfer dari rekening Kas' Daerah ke rekening dana cadangan
yang berkenaan dalam tahun anggaran yang direncanakan.
Diisi dengan jumlah yang digunakan dalam tahun anggaran yan,;) direncanakan atau ditransfer
dari rekening dana cadangan ke rekening Kas Daerah.
Diisi dengan jumlah posisi sc:ldo akhir dana cadangan pada akhir tahun anggaran yang
direncanakan.
Diisi dengan sisa jumlah dana cadangan yang belum dicadangkan untuk setiap kegiatan yang
pendanaannya bersumber dari dana cadangan.
www.gi.co.id Global Intermedia
N. DAFTAR PINJAMAN DAERAH
PROVINSI/KABUPATEN/KOTA*) .
DAFTAR PINJAMAN DAERAH
TAHUN ANGGARAN
LAMPIRAN XIII PERATURAN DAERAtl
NOMOR
TANGGAL
Jumlah pembayaran Jumlah
tahun ini sisa pembayaran
Tangggall Tahun Jumlah Persentase
(Rp)
,,"
(Rp)
Dasar Hukum Jangka waktu Tujuan
Sumber pinjalTlan
Pinjamanl
Perjanjian Pinjamanl Nilai
pinjaman
bunga
penggunaan
No daerah Pinjamanl Nominal Obligasi pinjaman Poko!: Pokok
Obligasi
Obligasi (Rp)
(tahun)
010
pinjaman
Pinjaman Bunga Pinjaman Bunga
Daerah Daerah
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1
2
3
4
dst
Jumlah
coret yang tidak perlu
...........,tanggal. ..
GUBERNUR/BUPATI/WAUKOTA>.....
(tanda tangan)
(nama lengkap)
0'>
LT1
www.gi.co.id Global Intermedia
- 166 -
CARA PENGISIAN:
Judul
Kolom 1
Kolom 2
Kolom 3
Kolom 4
Kolom 5
Kolom 6
Kolom 7
Kolom 8
Kolom 9 &.10
Kolom 11 &. 12
Jumlah
Diisi dengan nama provinsifkabupatenjkota dan tahun anggaran
Diisi dengan nomor urut pinjaman daerah
Diisi dengan nama lembagajinstansi yang memberi pinjaman mula: sejak pemerintah
daerah melakukan pinjaman sampai dengan tahun terakhir melakukan pinjaman.
Diisi dengan dasar hukum pinjamanjobligasi.
Diisi dellgan nomor, tanggal dan tahun perjanjian pinjaman
Diisi dengan jumlahjbesarnya pinjaman daerah sebagaimana disebut dalam surat
perjanjian pinjaman.
Diisi dengan jangka waktu pinjaman.
Diisi dengan persentase bunga yang dikenakan atas pokok pinjaman
Diisi dengan tujuan penggunaan dana pinjaman
Diisi dengan jumlah besaran cicilan pokok, bunga dan denda pinjaman yang akan
dibayar dalam tahun anggaran yang direncanakan.
Diisi dengan jumlah sisa pembayaran cicilan pokok dan bunga pinjaman yang
direncanakan masih hal us dibayar sampai dengan akhir jangka w ~ u pinjaman.
Diisi dengan jumlah cicilan pokok, bunga dan denda pinjaman yang akan dibayar
dalam tahun anggaran yang direncanakan dan' jumiah seluruh sisa pembayaran
cicilan pokok dan bunga pinjaman yang direncanakan masih harus dibayar sampai
dengan akhir jangka waktu pinjaman.
MENTERI DALAM NEGERI,
ttd
H. MOH. MA'RUF, SE.
www.gi.co.id Global Intermedia
- 167 -
LAMPlRAN A.lNI PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI
NOMOR 13 TAHUN 2006
TANGGAL : 15 Mei 2006
FORMAT RANCANGAN PERATURAN KEPALA DAERAH BESERTA LAMPIRAN
A. RANCANGAN PERATURAN KEPALA OAERAH
RANCANGAN PERATURAN GUBERNUR/BUPATI/WALIKOTA*).......
NOMOR : TAHUN ..
TENTANG
PENJABARAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH
TAHUN ANGGARAN ......
GUBERNUR/BUPATI/WALIKOTA*) .........
Menimbang
Mengingat
bahwa memenuhi ketentuan Pasal 6 Peraturan Oaerah Nomor...... Tahun
...... tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Oaerah Tahun Anggaran
.......... , perlu ditetapkan Peraturan Gubernur/Bupati/Walikota*) tentang
Penjabaran Anggaran Pendapatan dan Belanja Oaerah Tahun Anggaran
..... sebagai landasan operasional pelaksanaan APBO Tahun Anggaran .. ;
1. Undang-undang Nomor Tahun tentang Pembentukan
Oaerah .. (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
......... Nomor , Tambahan Lembaran Negara Nomor ....... );
2. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1985 tentang Pajak Bumi dan
Bangunan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1985 Nomor
68, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3312)
sebagaimana telah diubah dengan n d a n g n d a r ~ Nomor 12 Tahun
1994 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1994 Nomflr 62,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3569);
3. Undang-Undang Nomor 18 Tahun 1997 tentang Pajak Oaerah dan
Retribusi Oaerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1997
Nomor 41, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
3685) sebagaimana telah d;ubah dengan Undang-Undang Nomor 34
Tat-un 2000 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2000
Nomor 246 TambahanLembaran Negara Republik Indonesia Nomor
4048);
4. Undang-Undang Nomor 21 Tahun 1997 tentang Bea Perolehan Hak
Atas Tanah dan Bangunan(Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 1997 Nomor 44, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 3688);
5. Undang-undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan
Negara yqng Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 75,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3851);
6. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286);
7. UndanCl-Undang Nomer 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan
Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4355);
www.gi.co.id Global Intermedia
- 168'-
8. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 20J4 tentang Pembentukan
Peraturan Perundang-undangan (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2004 Nomor 53, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4389);
9. Undang-Undang Nemor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksanaan
Pengelolaan dan Tanggungjawab Keuangan Negara (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 66, Tamballan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4400);
10. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang SistE:m Perencanaan
Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2004 Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4421);
11. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia, Nomor 4437)
sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 8 Tahun
2005 tentang Penetapan Peraturan Pernerintah Pengganti Undang-
Undang Nomor :; Tahun 2005 Tentang Perubahan Undang-Undang
Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah menjadi
Undang-Undang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005
Nomor 108, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia nomor
4548);
12. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan
Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomer 126,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438);
13. Peraturan Pemerintah Nomor 20 Tahun 2001 tentang Pembinaan dan
Pengawasan atas Penyeler.ggaran Pemerintahan Daerah (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2001 Nomor 41, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4090);
14. Peraturan Pemerintah Nomor 65 Tahun 2001 tentang Pajak Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2001 Nomor 118,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4138);
15. Peraturan Pemerintah Nomor 66 Tahun 2001 tentang Retribusi Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2001 Nomor 119,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesii'l Nomor 4139);
16. Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2004 tentang Kedudukan
Protokoler dan Keuangan Pimpinan dan Anggota DPRD (Lembaran
'Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 90, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4416) sebagaimana
telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 37 Tahun 2005
tentang Peruba"an Atas Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2004
tentang Kedudukan Protokoler dan Keuangan Pimpinan dan Anggota
Dewan perwakilan Rakyat Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tdhun 2005 Nomor 94, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4540);
17. Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2005 tentang Pengelolaan
Keuangan Badan Layanan Umum (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2005 Nomor 48, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4502);
18. Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2005 tE:ntang Standar
Akuntansi Pemerintahdn (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2005 NomoI' 49, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4503);
www.gi.co.id Global Intermedia
- 169 -
19. Peraturan Pemerintah Nomor 54 Tahun 2005 tentang Pinjaman
Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tilhun 2005 Nomor
136, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4574);
20. Peraturan Pemerintah Nomor 55 Tahun 2005 tentang Dana
Perimbangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005
Nomor 137, Tambahan Lembarar, Negara Republik Indonesia Nomor
4575);
21. Peraturan Pemerintah Nomor 56 Tahun 2005 .tentang Sistem
Informasi Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2005 Nomor 138, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4576);
22. Peraturan Pemerintah Nomor 57 Tahun 2005 tentang Hibah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 139,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4577);
23. Peraturan Pemerintah Nomor 58 T<ihun 2005 tentang Pengelolaan
Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005
Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
4578);
24. Peraturan Pemerintah Nomor 65 Tahun 2005 tentang Pedoman
Penyusunan dan penerapan Standar Pelayanan Minimal (Lembaran
Negara e p u l i ~ Indonesia Tahun 2005 Nomor 150, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 45e5);
25. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan
Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 25, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4614);
26. Per aturan Menteri Dalam Negeri Nomor ... Tahun ... tentang Pedoman
Pengelolaan Keuangan Daerah;
27. Peraturan Daerah Provinsi/Kabupaten/Kota Nomor ..
Tahun ...... tentang Pokok-pokok Pengelolaan Keuangan Daerah.
MEMUTUSKAN :
Menetapkan PERATURAN GUBERNUR/BUPATI/WAUKOTA TENTANG
PENJABARAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH
TAHUN ANGGARAN .
Pasall
Rp ..
Rp .
Rp ..
Rp .
Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran .... terdiri atas :
1. Pendapatan :
a. Pendapatan Asli Daerah
b. Dana Perimbangan
c. Lain-lain Pendapatan yang Sah
Jumlah Pendapatan
www.gi.co.id Global Intermedia
2. Belanja:
a. Belanja Tidak Langsung
1) Belanja Pegawai
2) Belanja Bunga
3) Belanja Subsidi
4) Belanja Hibah
5) Belanja Bantuan Sosial
6) Belanja Bagi Hasil
7) Belanja Bantuan Keuangan
8) Belanja Tidak Terduga
b. Belanja Langsung
1) Belanja Pegawai
2) Belanja Barang dan Jasa
3) Belanja Modal
Jumlah Belanja
Surplus/(Detisit)
3. Pembiayaan :
a. Penerimaan
b. Pengeluaran
J 70-
Rp .
Rp .
Rp .
Rp .
Rp .
Rp .
Rp ..
Rp .
Rp .
Rp ..
Rp ..
Rp ..
Rp .
Rp ..
Rp ..
Rp .
Rp .
Jumlah Pembiayaan Neto
Sisa lebih pembiayaan anggaran tahun berkenaan
Rp ..
Rp ..
Pasal2
Ringkasan Penjabaran APBD sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 tercantum dalam Lampiran
I Peraturan Gubernur/Bupati/Walikota ini.
Pasal3
Penjabaran APBD sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 dirinci lebih lanjut dalam Lampiran II
Peraturan Gubernur/Bupati/Walikota ini.
Pasal4
Lampiran sebagaimana tersebut dalam Pasal 2 dan Pasal 3 merupakan bagian yang tidak
terpisahkan dari Peraturan Gubernur/Bupati/Walikota.......
PasalS
Pelaksanaan penjabaran APBD yang ditetapkan dalam peraturan ini dituangkan lebih lanjut
dalam dokumen pelaksanaan anggaran satuan kerja perangkat daerah sesuai dengan ketentuan
perundang-undangan.
Pasal6
Peraturan Gubernur/Bupati/Walikota....... ini mula! berlaku pada tanggal ditetapkan.
www.gi.co.id Global Intermedia
- 171 -
Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan
Gubernur/Bupati/Walikota ini dalam Berita Daerah.
Ditetapkan di .
pada tanggal .
0)
GUBERNUR/BUPATI/WALIKOTA .......
(tanda tangan)
(nama lengkap)
Diundangkan dalam Lembaran Daerah
Provinsi/Kabupaten/Kota0) .
Nomor Tanggal ..
SEKRETARIS DAERAH,
(tanda tangan)
(nama lengkap)
NIP ..
LEMBARAN DAERAH PROVINSI/KABUPATEN/KOTAO) ..... .TAHUN ...... NOMOR .........
0) coret yang tidak perlu
www.gi.co.id Global Intermedia
- 172 -
B. RINGKASAN PENJABARAN APBD
LAMPI RAN I PERAT\lRAN GUBERNUR/BUPATI/WALIKOTA ....
NQMQR
TANGGAl
PROVINSI/KABUPATEN/KOTA*) .....
RINGKASAN PENlABARAN APBD
TAHUN ANGGARAN ..
Nomor
Uraian lumlah
I
Urut
1 2 3
1. PENDAPATAN DAERAH
1.1 Pendapalan asli daerah
--
1.1.1 Paiak daerah
1.1.2 Retribusi daerah
1.1.3 Hasil oenaelalaan kekavaan daerah yana dipisahkan
I 1.1.4 Lain-lain oendaoatan asli daerah 'lana sah
1.2 Dana Derimbanaan
1.2.1 Dana Baai HasH Paiakf Baai Hasil Bukan Paiak
1.2.2 Dana Alakasi Umum
1.2.3 Dana Alokasi Khusus
1.3 Lain-lain Dendaoatan daerah 'lana sah
1.3.1 Hibah
1.3.2 Dana Darurat
1.3.3 Dana Baai HasH Paiak dari Provinsi dan Pemerintah Daerah lainnva
1.3.4 Dana Penyesuaian dan Gtanami Khusus
1.3.5 Bantuan Keuanaan dari Provinsi atau Pemerintah Daerah lainnya
!
I
Jumlah Pendapatan
:
I
2. BELANJA DAERAH
I
2.1 Belanja Tidak Langsung
2.1.1 Belania peaawai
2.1.2 Belan;a bunaa
2.1.3 Belania subsidi
2.1.4 Belania hibah
2.1.5 Belania bantuan sasial
2.1.6 Belanja Bagi HasH lepada PravinsifKabupatenfKata dan Pemerintahan
Desa I
2.1.7 Belanja Bantuan Keuangan kepada PravinsifKabupatenfKata dan
Pemerintahan Desa
2.1.8 Belania Tidak Terduaa
,
2.2 Belania Lanasuna
,
2.2.1 Belania peqawai
2.2.2 Belania barana dan iasa
2.2.3 Belania madal
I
-
,
Jumlah Belania :
SurolusflDefisitl
www.gi.co.id Global Intermedia
- 17, -
I Namar
Uraian Jumlah
LUrut
,
1 2 3
i
i 3. PEMBIAYAAN DAERAH
I
3.1 Penerimaan pembiavaan
3.1.1 Sisa Lebih Perhitunaan Anaaaran Tahun Anaaaran sebelumnya (SiLPA)
3.1.2 Pencairan dana cadanaan
[3.U Hasil Pcniualan kekavaan daerah vana diaisahkan .
I 3.104 Penerimaan pinjaman daerah
I J.l.S Penenmaan kembali pemberian piniaman
IJ.l.6
Penerimaan piutang daerah
I----
I
Jumlah penerimaan pembiavaan
3.2 Penaeluaran aembiavaan
3.2.1 Pembentukan dana cadanaan
3.2.2 Penyertaan madal (Investasi) daerah
3.2.3 Pembavaran pakak utang
f3.2A
Pemberianj:!iniaman daerah
t
Jumlah pengeluaran pembiayaan
,
I
Pembiavaan netta
\...--
i 3.3 Sisa lebih pembiavaan anqqaran tahun berkenaan (SILPA)
I-
t
.) Caret yang tidak perlu
........ ,tanggal. .
GUBERNUR/BUPATI/WALIKOTA).....
(tanda tangan)
(nama lengkap)
www.gi.co.id Global Intermedia
C. PENJABARAN APBD
Urusan Pemerintahan
Organisasi
: x.xx
: X.XX XX
PROVINSI/KABUPATEN/KOTA* )...
PENJABARAN APBD
TAHUN ANGGARAN .....
LAMPIRAN II PERAl\IRAN GUBERNUR/BUPATJ/WAUKOTA ..
NOMOR
TANGGAL
KODE REKENING URAIAN
JUMLAH
PENJELASAN
(Rp)
1 2 3 4
., ) ., ., .
-
,
I
*) caret yang tidak perlu
........ ,tanggal ..
GUBERNUR/BUPATI/WALIKOTA).....
(tanda tangan)
(nama lerigkap)
"
'""
www.gi.co.id Global Intermedia
- 175 -
Cara Pengisian Lampiran III Peraturan Kepala Daerah, format penjabaran APBD:
1. Provinsi/kabupaten/kota diisi dengan nama provinsi/kabupaten/kota.
2. Tahun anggaran diisi dengan tahun anggaran yang direncanakan.
3. Urusan Pemerintahan diisi dengan nomor kode urusan pemerintahan dan nama urusan
pemerintahan daerah yang dilaksanakan sesuai dengan tugas pokok dan fungsi
4. Organisasi diisi dengan nomor kode perangkat daerah dan nama satuan kerja perangkat
daerah.
S. Pengisian kolom 1 (kode rekening) sebagai berikut :
a. Untuk Penganggaran Pendapatan Daerah :
Kolom kesatu diisi dengan nomor kode urusan pemerintahan dan kolom kedua diisi
dengan nomor kode organisasi. Kolom ketiga dan keempat diisi dengan angka 00. Kolom
kelima diisi dengan nomor 4 untuk kode akun anggaran pendapatan daerah. Kolom
keenam diisi dengan nomor kode untuk kelompok pendapatan daerah, kolom ketujuh diisi
dengan nomor kode untuk jenis pendapatan, kolom kedelapan diisi dengan nomor kode
untuk objek pendapatan, dan kolom kesembilan/terakhir diisi dengan nomor kode untuk
rincian objek pendapatan.
b. Untuk Penganggaran Eelanja Daerah :
Kolom kesatu diisi dengan nomor kode urusan pemerintahan dan kolom kedua diisi
dengan nomor kode organisasi.
Untuk pengisian kolom-I;olom selanjutnya sebagai berikut:
1) Tidak Langsung :
Setelah kode organisasi, kolom ketiga dan keempat masing-masing diisi dengan
angka 00.
Kolom selanjutnya secara berturut-turut diisi sesuai dengan nomor kode akun
belanja, kode kelompok belanja tidak langsung, kode jenis belanja tidak langsung,
kode objek belanja tidak langsung, dan kode rincian objek belanja tidak langsung
yang berkenaan.
2) Langsung :
Setelah kode kolom ketiga diisi dengan nomor kode program, kolom
keernpat diisi dengan nomor kode kegiatan.
Kolom selanjutnya secara berturut-turut diisi sesuai dengan nomor kode akun
belanja, kode kelompok belanja langsung, kode jenis belanja langsung, kode objek
belanja langsung, dan kode rincian objek belanja langsung yang berkenaan untuk
belanja dari setiap kegiatan.
c. Untuk penganggaran pembiayaan daerah :
Kolom kesatu diisi dengan nomor kode urusan pemerintahan dan kolom kedua diisi
dengan nomor kode organisasi.
Untuk pengisian kolom selanjutnya sebagai beriklt:
1) Penerimaan pembiayaan daerah :
Setelah kode organisasi, kolom ketiga ':Ian keempat masing-masing diisi dengan
angka 00.
Kolom selanjutnya secara berturut-turut diisi sesuai dengan nomor kode akun
pembiayaan, kode kelompok penerimaan pembiayaan, kode jenis penerimaan
pembiayaan, kode objek penerimaan pembiayaan, dan kode rincian objek
penerimaan pembiayaan yang berkenaan.
2) Pengeluaran pembjayaan daerah :
Setelah kode organisasi, kolom ketiga dan keempat masi.lg-masing diisi dengan
angka 00.
Kolom selanjutnya secara berturut-turut diisi sesuai dengan nomor kode akun
pembiayaan, kode kelompok pengeluaran pembiayaan, kode jenis pengeluaran
pemhiayaan, kode objek pengeluaran pembiayaan, dan kode rincian objek
pengeluaran pembiayaan yang berkenaan.
6. Pengisian Kolom 2 (uraian) sebagai berikut :
a. Penganggaran Pendapatan Daerah :
1) Uraian pendapatan daerah dicantumkan pada urutan pertama.
www.gi.co.id Global Intermedia
- 176 -
2) Setelah mencantumkan uraian pendapatan daerah, selanjutnya dicantumkan uraian
kelom[Jok pendapatan daerah yang akan dipungut/diterima seperti pendapatan asli
daerah/dana perimbangan atau lain-lain pendapatan daerah yang sah.
3) Untuk setiap kelompok pendapatan daerah diuraikan jenis-jenis pendapatan
berkenaan. Jenis-jenis pendapatan daerah yang termasuk dalam kelompok
pendapatan asli daerah seperti hasil pajak daerah/hasil retribusi daerah/hasil
pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan dan lain-lain pendapatan asli daerah.
Sedangkan dana bagi hasil, DAU, DAK merupakan jenis pendapatan daerah yeng
termasuk dalam kelompok pendapatan daerah yang bersumber dari penerimaan
dana perimbangan. Demikian halnya dengan penguraian kelompok, dan jenis dari
pendapatan daerah yang lain.
4) Setelah setiap jenis pendapatan daerah selanjutnya diuraikan nama
obyek pendapatan daerah yang berkenaan, misalnya pajak kendaraan bermotor,
pajak kendaraan di atas air, bea balik nama kendaraan bermotor yang merupakan
obyek pendapatan daerah yang termasuk dalam jenis hasil pajak daerah. Retribusi
Jasa Umum, Retribusi Jasa Usaha, Retribusi Perizinan tertentlJ merupakan obyek
pendapatan daerah yang termasuk dalam jenis retribusi daerah, dan seterusnya.
S) Untuk setiap obyek pendapatan daerah yang dicantumkan selanjutnya diuraikan
rincian obyek pendapatan daerah yang berkenaan, seperti A-l Sedan, Jeep, Station
Wagon ( Pribadi), A-2 Sedan, Jeep, Station Wagon ( Umum ), B-1 Bus, Micro Bus
(Pribadi) yang merupakan rincian obyek pendapatan daerah yang termasuk dalam
obyek pajak kendaraan bermotor. Retribusi Pelayanan K<esehatan, Retribusi
Pengujian Kendaraan bermotor, Retribusi Penggantian Biaya Cetak Peta, Retribusi
Pelayanan Tera/Tera Ulang merupakan rincian obyek pendapatan daerah yang
termasuk dalam obyek Retribusi Jasa Umum dan seterusnya.
6) Pencantuman kelompok, jenis, obyek dan rincian obyek dalam uraian rincian
penjabaran APBD disesuaikan dengan kewenangan untuk memungut atau menerima
pendapatan daerah sesuai dengan tugas pokok dan fungsi masing-masing satuan
kerja perangkat daerall sebagaimana ditetapkan dalam k2tentuan perundang-
undangan. Sehubungan dengan hal tersebut untuk efektivitas penilaian pencapaian
prestasi kerja dibidang pengelolaan pendapata:l daerah, tidak diperkenankan
mencantumkan rincian obyek pendapatan daerah yang pemungutan atau
penerimaannya bukan menjadi kewenangan satuan kerja perangkat daerah yang
bersangkutan.
b. Penganggaran Belanja Daerah :
Uraian pertama yang harus dicantumkan untuk menjabarkan belanja yakni uraian belanja
daerah. Selanjutnya untuk menguraikan lebih lanjut belanja kedalam kelompok belanja,
yang pertama kali dicantumkan adalah belanja tidak langsung, kemudian diikuti dengan
masing-masing jenis belanja tidak langsung, obyek belanja tidak langsung dan rincian
obyek belanja tidak langsung berkenaan. Setelah menguraikan belanja tidak langsung,
langkah selanjutnya adalah menguraikan belanja langsung mulai dari jenis belanja
langsung, dengan masing-masing obyek belanja langsung dan rincian obyek belanja
langsung berkenaan
Penjabaran lebih lanjut dari masing-masing kelompok belanja agar memperhatikan hal-hal
sebagai berikut :
1) Penganggaran belanja tidak langsung :
a) Setelah mencantumkan uraian belanja tidak langsung, selanjutnya diuraikan
jenis-jenis belanja yang termasuk dalam kelompok belanja tidak langsung
dimaksud. Jenis-jenis belanja tidak langsung seperti belanja pegawai, belanja
bunga, belanja subsidi, belanja hibah, belanja bantuan sosial, belanja bagi hasil
kepada provinsi/kilbupaten/kota dan pemerintahan desa, belanja bantuan
keuangan kepada provinsi/kabupaten/kota dan pemerintahan desa dan belanja
tidak terduga.
b) Pencantuman setiap jenis belanja harus diikuti dengan menguraikan obyek
belanja berkenaan, misalnya untuk belanja pegawai, uraian obyek t>elanja yang
termasuk dalam jenis belanja pegawai tersebut seperti gaji dan tunjangan,
tambahan penghasilan PNS, biaya pemungutan pajak daerah. Bunga utang
pinjaman dan bunga utang obligasi merupakan obyek dari jenis belanja bunga
dan seterusnya.
www.gi.co.id Global Intermedia
- 177 -
c) Setelah mellcantumkan obyek belanja tidak langsung yang diperlukan,
selanjutnya diikuti dengan menguraikan rincian obyek belanja yang termasuk ,
dalam obyek belanja berkenaan. Gaji Pokok PNS/Uang Representasi,
Tunjangan Keluarga, Tunjangan Jabatan, Tunjangan F'Jngsional, Tunjangan
Fungsional Umum, Tunjangan Beras, Tunjangan "Ph/Tunjangan Khusus,
Pembulatan Gaji, luran Asuransi Kesehatan, Uang Paket, Tunjangan Panitia
Musyawarah, Tunjangan Komisi, Tunjangan Panitia Anggaran, Tunjangan
Badan Kehormatan, Tunjangan Alat Kelengkapan Lainnya, Tunjangan
Perumahan merupakan rincian obyek dari obyek belanja gaji dan tunjangan.
Tambahan Penghasilan berdasarkan beban kerja, Tambahan Penghasilan
berdasarkan tempat bertugas, Tambahan Penghasilan oerdasarkan kondisi
kerja, Tambahan Penghasilan berdasarkan kelangkaan profesi, Tambahan
Penghasilan berdasarkan prestasi kerja adalah merupakan rincian obyek dari
obyek Tambahan Penghasilan PNS, dan seterusnya.
2) Penganggaran belanja langsung
a) Untuk penganggaran belanja langsung, terlebih dahulu dimulai dengan
mencantumkan uraian belanja langsung, yang kemudian diikuti dengan nama
program yang akan didanai melalui belanja langsung.
b) Setelah mencantumkan nama program, selanjutnya dicantumkan nama
kegiatan yang termasuk dalam bagian program berkenaan.
c) Setiap mencantumkan uraian nama kegiatan langkah selanjutnya diikuti dengan
mencantumkan jenis-jenis belanja langsung, dan masing-masing obyek belanja
langsung serta rincian obyek belanja langsung yang dibutuhkan ul1tuk
mendanai kegiatan berkenaan.
d) Jenis-jenis belanja yang termasuk dalam kelompok belanja langsung dapat
berupa belanja pegawai, belanja barang dan jasa, atau belanja modal.
e) Obyek I;elanja langsung yang termasuk dalam jenis belanja pegawai seperti
honorarium PNS, honorarium Non PNS, uang lembur. Obyek belanja langsung
yang termasuk dalam jenis belanja bardng dan jasa seperti belanja bahan pakai
habis, t>elanja bahan/material, belanja jasa kantor, belanja premi asuransi,
belanja perawatan kendaraan bermotor, belanja jasa pendidikan dan pelatihan
PNS, Belanja Cetak dan Penggandaan dan seterusnya. Belanja Modal
Pengadaan Tanah, belanja modal pengadaan alat-alat berat, belanja modal
pengadaan alat-alat angkutan darat bermotor, belanja modal pengadaan alat-
alat angkutan darat tidak bermotor, belanja modal pengadaan alat-alat
angkutan di air bermotor, belanja modal pengadaan alat-alat angkutan di air
tidak bermotor, belanja modal pengadaan alat-alat angkutan udara, belanja
modal pengadaan alat-alat bengkel, belanja modal pengadaan alat-alat
pengolahan pertanian dan peternakan, belanja modal pengadaan peralatan
kantor, belanja modal pengadaan perlengkapan kantor, belanja modal
pengadaan komputer dan seterusnya merupakan obyek belanja langsung yang
termasuk dalam jenis belanja modal.
f) Rincian obyek belanja langsung yang termasuk dalam salah satu obyek belanja
langsung Honorarium PNS misalnya honorarium panitia/tim. Belanja alat tulis
kantor, Belanja alat Iistrik dan elektronik ( lampu pijar, battery kering), Belanja
perangko, materai dan benda pos lainnya, Belanja peralatan kebersihan dan
bahan pembersih, Belanja Bahan Bakar Minyak/Gas, Belanja pengisian tabung
pemadarn kebakaran, Belanja pengisian tabung gas dan seterusnya merupakan
rincian obyek belanja langsung yang termasuk dalam obyek belanja Belanja
Bahan a k ~ i Habis. Belanja modal pengadaan tanah kantor, Belanja modal
pengadaan tanah sarana kesehatan rumah sakit, Belanja modal pengadaan
tanah sarana kesehatan puskesmas, Belanja modal pengadaan tanah sarana
kesehatan poliktinik, Belanja modal pengadaan tanah sarana pendidikan taman
k a n a k k a n a ~ dan seterusnya merupakan rincian obyek belanja langsung yang
termasuk dalam obyek Belanja Modal Pengadaan Tanah, dan seterusnya.
c. Penganggilran Pembiayaan Daerah :
1) Penerimaan pembiayaan
www.gi.co.id Global Intermedia
- 17M.-
a) Uraian pertama yang dicantumkan untuk menguraikan lebih lanjut penerimaan
pembiayaan daerah yakni uraian penerimaan pembiayaan.
b) Selanjutnya diuraikan jenis-jenis penerimaan pembiayaan yang termasuk dalam
kelompok penerimaan pembiayaan berkenaan, seperti sisa lebih perhitungan
i',1ggaran tahun anggaran sebelumnya, pencairan dana cadangan, hasil
penjualan kekayaan daerah yang dipisahkan, iJenerimaan pinJaman daerah,
penerimaan kembali pemberian pinjaman, penerimaan piutang daerah
merupakan jenis penerimaan pembiayaan yang termasuk dalam kelompok
penerimaan pembiayaan.
c) Untuk masing-masing jenis penerimaan pcmbiayaan yang dicantumkan
selanjutnya diuraikan obyek penerimaan pembiayaan yang termasuk dalam
jenis penerimaan pembiayaan berkenaan, seperti pelampauan penerimaan
PAD, pelampauan penerimaan dana perimbangan, pelampauan penerimaan
lain-lain pendapatan daerah yang sah, sisa 'penghematan belanja atau akibat
lainnya yang merupakan obyek penerimaan pembiayaan yang termasuk dalam
jenis sisa lebih perhitungan anggaran tahun lalu. Penerimaan Pinjaman Daerah
dari Pemerintah, Penerimaan Pinjaman Daerah dari pemerintah daerah lain,
Penerimaan Pinjaman Daerah dari lembaga keuangan bank, Penerimaan
Pinjaman Daerah dari lembaga keuangan bukan bank, Penerimaan hasil
peroerbitan Obligasi daerah merupakan obyek penerimaan pembiayaan yang
termasuk dalam jenis Penerimaan Pinjaman Daerah, dan seterusnya.
d) Setelah mencantumkan setiap uraian obyek penerimaan pembiayaan,
selanjutnya dicantumkan uraian rincian obyek penerimaan pcmbiayaan yang
termasuk dalam obyek pencrimaan pembiayaan berkenaan, seperti
pelampauan penerimaan pajak daerah, retribusi daerah, hasil pengelolaan
kekayaan daerah yang dipisahkan, lain-lain PAD yang sah merupakan rincian
obyek penerimaan pembiayaan yang termasuk dalam obyek pelampauan
penerimaan PAD.
2) Pengeluaran pembiayaan
a) Uraian pertama yang dicantumkan untuk menguraikan lebih lanjut penerimaan
pembiayaan daerah yakni uraian pengeluaran pembiayaan.
b) Selanjutnya diuraikan jenis-jenis pengeluaran pembiayaan yang termasuk
dalam kelompok pengeluaran pembiayaan berkenaan, seperti pembentukan
dana cadangan, penyertaan modal (investasi) pemerintah daerah, pembayaran
pokok utang, pemberian pinjaman daerah yang merupakan jenis pengeluaran
pembiayaan yang termasuk dalam kelompok pengeluaran pembiayaan.
c) Untuk masing-masing jenis pengeluaran pembiayaan yang dicantumkan
selanjutnya diuraikan obyek pengeluaran pembiayaan yang termasuk dalam
jenis pengeluaran pembiayaan berkenaan, seperti pembayaran pokok utang
yang jatuh tempo kepada pemerintah, pembayaran pokok utang yang jatuh
tempo kepada pemerintah daerah lain, pembayaran pokok utang yang jatuh
tempo kepada lembaga keuangan bank, pembayaran pokok utang yang jatuh
tempo kepada lembaga keuangan bukan bank yang merupakan obyek
pengeluaran pembiayaan yang termasuk dalam jenis pembayaran pokok utang.
d) Setelah mencantumkan setiap' uraian obyek pengeiuaran pembiayaan,
selanjutnya dicantumkan uraian rincian obyek pengeluaran pembiayaan yang
termasuk dalam obyek pengeluaran pembiayaan berkenaan.
7. Pengisian kolom 3 (jumlah) sebagai berikut :
a. Pendapatan Daerah:
1) Pengisian jumlah pendapatan daerah secara horizontal sesuai dengan jumlah yang
direncanakan menurut kelompok, jenis, objek, dan rincian objek pendapatan daerah
yang dicantumkan dalam kolom uraian.
2) Jumlah menurut kelompok pendapatan daerah diisi dengan jumlah hasil penjumlahan
dari seluruh jumlah jenis pendapatan daerah berkenaan.
3) Jumlah menurut jenis pendapatan daerah diisi dengan jumlah hasil penjumlahan dari
seluruh jumlah obyek pendapatan daerah berkenaan.
www.gi.co.id Global Intermedia
- I 79 -
4) JurrJlah menurut obyek pendapatan daerah diisi dengan jumlah hasil penjumlahan
dari seluruh jumlah rincian obyek pendapatan daerah berkenaan.
5) Jumlah menurut rincian obyek pendapatan daerah diisi dengan jumlah rincian obyek
pendapatan daerah berkenaan.
6) Jumlah seluruh pendapatan daerah sama dengan penjumlahan dari seluruh jumlah
kelompok pendapatan daerah yang dianggarkan.
b. Belanja Daerah :
1) Belanja tidak langsung
a) Jumlah belanja tidak langsung merupakan penjumlahan dpri seluruh jumlah
jenis belanja tidak langsung yang tercantum dalam kolom uraian.
b) Jumlah jenis belanja tidak langsung diisi dengan penjumlahan dari seluruh
jumlah obyek bel3nja pada jenis belanja tidak langsung berkenaan.
c) Jumlah obyek belanja tidak langsung diisi dengan penjumlahan dari seluruh
jumlah rincian obyek belanja p2da obyek belanja tidak langsung berkenaan.
d) Jumlah menurut rincian obyek belanja tidak langsung diisi dengan jumlah
rincian obyek belanja tidak langsung berkenaan.
2) Belanja Langsung
a) Jumlah belanja langsung merupakan penjumlahan dari seluruh jumlah program
belanja langsung yang tercantum dalam kolom uraian.
b) Jumlah menurut program diisi dengan pen.iumlahan dari seluruh jumlah belanja
kegiatan yang termasuk dalam program berkenaan.
c) Jumlah menurut kegiatan diisi dengan jumlah hasil penjumlahan dari seluruh
jenis belanja langsung yang dalam kegiatan berkenaan.
d) Jumlah jenis belanja langsung diisi dengan penjumlahan dari seluruh jumlah
obyek belanja .... pada jenis belanja langsung yang termasuk dalam kegiatan
berkenaan.
e) Jumlah obyek belanja langsung diisi dengan penjumlahan dari seluruh jumlah
rincian obyek belanja. pada obyek belanja langsung yang termasuk dalam
kegiatan berkenaan.
f) Jumlah menurut rincian obyek diisi dengan jumlah al1ggaran rincian obyek
belanja langsung kegiatan berkenaan.
c. Pembiayaan daerah :
1) Penerimaan Pembiayaan
a) Jumlah penerimaan pembiayaan merupakan penjumlahan dari seluruh jumlah
jenis penerimaan pembiayaan daerah yang tercantum dalam kolom uraian.
b) Jumlah jenis penerimaan pembiayaan diisi dengan penjumlahan dari seluruh
jumlah obyek penerimaan pembiayaan pada jenis penerimaan pembiayaan
berkenaan.
c) obyek penerimaan pembiayaan diisi dengan penjumlahan dari seluruh
jumlah rincian obyek penerimaan pembiayaan pada obyek penerimaan
pembiayaan berkenaan.
d) Jumlah menurut rincian obyek penerimaan pembiayaan diisi dengan jumlah
rincian obyek penerimaan pembiayaan berkenaan.
2) Pengeluaran Pernbiayaan
a) Jumlah pengeluaran pembiayaan merupakan penjumlahan dari seluruh jumlah
jenis pengeluaran pembiayaan daerah yang tercantum dalam kolom uraian.
b) Jumlah jenis pengeluaran pembiayaan diisi dengan penjumlahan dari seluruh
jumlah obyek pengel'Jaran pemblayaan pada jenis pengeluaran pembiayaan
berkenaan.
c) Jumlah obyek pengeluaran pembiayaan diisi dengan penjumlahan dari seluruh
jumlah rincian obyek pengeluaran pembiayaan pada obyek pengeluaran
pembiayaan berkenaan.
d) Jumlah menurut rincian obyek pengeluaran pembiayaan diisi dengan jumlah
rincian obyek pengeluaran pembiayaan berkenaan.
www.gi.co.id Global Intermedia
- I XO-.
3) Pembiayaan neto
Jumlah pembiayaan neto diisi dengan jumiah selisih antara jumlah penerimaan
pembiayaan dikurangi dengan jumlah pengelual an pembiayaan
8. Pengisian kolom 4 (penjelasan) sebagai berikut ;
Kolom penjelasan wajib diisi untuk memenuhi prinsip transparansi dan aKuntabilitas keuangan
daerah/APBD. Dalam kolom ini harus disajikan data dan informasi yang lengkap guna
memudahkan berbagai pihak memperoleh penjelasan mengenai dasar penganggaran
pendapatan, belanja dan pembiayaan dalam tahun anggarpn berkenaan.
a. Untuk penjelasan penganggaran pendapatan daerah diisi dengan;
1) Dasar hukum penganggaran untuk setiap obyek pungutan/penE:rimaan dapat berupa
Undang-Undang, Peraturan Pemerintah, Peraturan Presiden, atau Peraturan Daerah
yang disertai dengan nomor, tahun dan tentang. .
2) Dasar penentuan jumlah pendapatan/penerimaan yang dianggarkan pada kolom
jumlah, seperti kwantitas unit, orang, rumah tangga, frekwensi
pemakaian/penggunaan, waktu, luas, bobot, k p ~ l keluarga, atau volume dan
ukuran lainnya yang digunakan yang disertai den\:ian besarnya tarif pungutan atau
harga/nilai satuan lainnya.
b. Untuk penjelasan belanja daerah sebagai berikut:
1) Belanja tidak lan':Jsung sebagai berikut:
Setiap jumlah rincian obyek belanja tidak langsung yang dianggarkan dalam kolom
jumlah supaya diberi penjelasan mengenai;
a) Dasar hukum penganggaran belanja tidak langsung
b) Sasaran peruntukan penyediaan belanja tidak langsung, dengan cara
menguraikan jumlah rincian obyek belanja tidak langsung seperti jumlah orang,
kwantitas waktu/jam/hari/bulan/tahun, atau satuan ukuran lainnya yang
digunakan disertai dengan besarnya harga satuan sebagai tolok ukur
pengeluaran belanja tidak langsung seperti tarif dan harga.
Contoh 1
Uang representasi sejumlah Rp1,499.400.000,00
Dalam kolom penjelasan diuraikan lebih lanjut sebagai terikut :
Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 37 Tahun 2005, disediakan untuk :
1. Ketua = 1 org x 12 bin x Rp3.000.000,00 = Rp36.000.000,00
2. Wakil Ketua = 3 org x 12 bin x (80%xRp 3.000,000,00) = Rp86.400.000,00
3. Anggota = 51 org x 12 bin x (75% x Rp 3.000.000,00) =
Rr1.377. 000. 000,00
2) Untuk penjelasan belanja langsung sebagai berikut ;
a) Untuk setiap kegiatan yang dicantumkan pada kolom uraian, harus disertai
dengan penjelasan ;
(1) Lokasi kegiatan, diisi dengan nama lokasi atau tempat dari setiap kegiatan
yang akan dilaksanakan. Lokasi atau tempat dimaksud dapat berupa
nama desa/kelurahan, kecamatan.
(2) sumber dana diisi dengan jenis sumber dana (PAD, bagi hasil, DAU, DAK,
lain-lain hibah, dana darurat atau jenis lain-lain pendapatan yang sah
berkenaan, daea cadangan dan pinjaman daerah) untuk mendanai
pelaksanaan program dan kegiatan yang direncanakan.
(3) keluaran yang akan dihasilkan dari kegiatan yang dianggarkan dan
manfaat yang akan diterima pada masa yang akan datang.
Untuk setiap jumlah rincian obyek belanja dari setiap kegiatan yang dicantumkan
dalam kolom jumlah, pada kolom penjelasan supaya disertai dengan keterangan
selengkapnya mengenai sasaran penggunaan dari rincian obyek belanja langsung
berkenaan.
c. Pembiayaan Daerah :
Setiap jumlah obyek penerimaan dan pengeluaran pembiayaan yang dianggarkan harus
disertai dengan penjelasan selengkapnya seperti :
www.gi.co.id Global Intermedia
- IHI -
(1) Dasar hukum (Undang-Undang, Peraturan Pemerintah, Peraturan Presiden, Peraturan
Daerah yang dilengkapi dengan penjelasan nomor, tahun dan tentang,
perjanjian/berita acara atau dokumen lain yang dijadikan dasar penganggaran dari
setiap rincian obyek penerimaan pembiayaan daerah;
(2) Penjelasan lain yang dapat mendukung aspek legalitas dari setiap rincian obyek
penerimaan/pengeluaran pembiayaan yang dianggarkan.
MENTERI DALAM NEGERI,
ttd
H. MOH. MA'RUF, SEe
www.gi.co.id Global Intermedia
- I -
LAMPIRAN A.XVII PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI
NOMOR 13 TAHUN 2006
TANGGAL : 15 Mei 2006
FORMAT SUSUNAN NOTA KEUANGAN
SUSUNAN NOTA KEUANGAN
ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH
Sab I. Pendahuluan
1.1. Umum;
1.2. Maksud dan Tujuan Penyusunan Nota Keuangan;
1.3. Landasan Hukum Penyusunan Nota Keuangan;
1.4. Sistematika Penulisan Nota Keuangan;
Sab II. Kondisi dan Kebijakan Anggaran Pendapatan Daerah
2.1. Kondisi Umum Pendapatan Daerah;
2.2. Permasalahan Utama Pendapatan Daerah;
2.3. Estimasi Pendapatan Daerah;
2.4. Kebijakan Umum Pendapatan DJerah;
Sab III. Kondisi dan Kebijakan Anggaran Selanja Daerah
3.1. Kondisi Umum Selanja Daerah;
3.2. Permasalahan Utama Selanja Daerah;
3.3. Kebijakan Umum Selanja Daerah;
3.4. Prioritas dan Plafon Anggaran Selanja Daerah;
Sab IV. Kondisi dan Kebijakan Anggaran Pembiayaan
4.1. Kondisi Umum Pembiayaan;
4.2. Permasalahan Utama Pembiayaan;
4.3. Kebijakan Umum Pembiayaan;
Sab V. Program dan Kegiatan
Memuat penjelasan ruang lingkup target dan sasaran program dan kegiatan
APSD menurut penyelenggaraan urusan pemerintahan daerah.
Sab VI. Penutup
MENTERI DALAM NEGERI,
ttd
H. MOH. MA'RlJF, SE.
www.gi.co.id Global Intermedia
- 1X.1 -
LAMPlRAN A.XVlll PERATURAN MENTER! DALAM NEGERI
NOMOR 13 TAHUN 2006
TANGGAL : 15 Mei 2006
FORMAT PERSETUJUAN BERSAMA
BERITA ACARA
Nomor: .
PERSETUJUAN BERSAMA KEPALA DAERAH DAN D:'RD
PROVINSI/KABUPATENjKOTA *) .
TENTANG
RANCANGAN PERATURAN DAERAH TENTANG APBD
TAHUN ANGGARAN .
Pada hari tanggal bulan tahun , kami yang bertandatangan di
bawah ini:
1. (na.lla lengkap)
2. (nama lengkap)
3. (nama lengkap)
4. (nama lengkap)
menyatakan bahwa:
GubernurjBupati/Walikota'), dalam
hal ini bertindak untuk dan atas nama
Pemerintah e r ~ h Provinsij
KabupatenjKota) .
yang beralamat di .
selanjutnya disebut sebagai PIHAK
PERTAMA.
Ketua DPRD Provinsi/Kabupatenj
Kota) .
Wakil Ketua DPRD Provinsi/
Kabupaten/I<ota) .
Wakil Ketua OPRD Provinsi/
Kabupaten/Kota) ..
dalam hal ini bertindak untuk dan
alas nama Dewan Perwakilan Rakyat
Daerah Provinsi/Kabupaten/Kota
.) selanjutnya disebut
sebagai PIHAK KEDUA
1. PIHAK KEDUA telah membahas dan menyetujui Rancangan Anggaran Pendapatan
Belanja Daerah (RAPBD) Tahun Anggaran.... yang telah diajukan oleh PIHAK PERTAMA.
dengan penyesuaian dan perubahan sebagaimana tertuang pada catatan yang terlampir
Berita Acara ini.
2. PldAK PERTAMA dapat menerima dengan baik penyesuaian dan perubahan RAPBD
Tahun Anggaran ......... sebagaimana tertuang pada catatan yang terlampir Berita Acara
ini.
www.gi.co.id Global Intermedia
- 1X4 -
3. Selanjutnya PIHAK PERTAMA akan menyelesaikan perubahan dan koreksi atas RAPBD
Tahun Anggaran selaras dengan penyesuaian dan perubahan sebagaimana
tertuang pada catatan yang terlampir Berita Acara ini selambat-Iambatnya sebelum 3
(tiga) hari kerja setelah tanggal ditandatangani Berita Acara ini.
4. PIHAK PERTAMA akan menyampaikan kepada Menteri Dalam Negeri/Gubernur*) untuk
mendapat pengesahan selambat-Iambatnya 3 (tiga) hari kerja setelah ditandatangani
Berita Acara ini.
Demikianlah Berita Acara ini dibuat dan ditandatangani oleh kedua belah pihak dalam
rangkap 2 (dua) untuk dapat dipergunakan sebagairnana mestinya.
................ , .
GUBERNUR/ BUPATI/ WALIKOTA
PEMERINTAH DAERAH
PROVINSI/ KABUPATEN/ KOTAOj .
(Landa tangan)
(nama lengkap)
'J caret yang tidak perlu
KETUA DPRD
0)
PROVINSI/KABUPATEN/KOTA .......
(tanda tangan)
(nama lengkap)
WAKIL KETUA DPRD
0)
PROVINSI/KABUPATEN/KOTA .
(tilnda tangan)
(nama lengkap)
WAKIL KETUA DPRD
PROVINSI/KABUPATEN/KOTAoJ .
(tanda tangan)
(nama lengkap)
r",ENTERI DALAM NEGERI,
ttd
H. MOH. MA'RUF, SE.
www.gi.co.id Global Intermedia
- I H5 -
LAMPIRAN XIX PERATURAN MENTERI DALAM
NEGERI
NOMOR 13 TAHUN 2006
TANGGAL 15 Mei 2006
FORMAT RACANGAN PERATURAN KEPALA DAERAH BESERTA LAMPIRAN
A. RANCANGAN PERATURAN KEPALA DAERAH
RANCANGAN PERATURAN GUBERNUR/BUPATI/WALIKOTA*) ...
PROVINSI/KABUPATEN/KOTA*) .
NOMOR TAHUN .
TENTANG
ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH
TAHUN ANGGARAN .
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
GUBERNUR/BUPATI/WALIKOTA') .....,
Menimbang
Mengingat
a. bahwa Pasal 187 ayat (1) Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004
tentang Pemerintahan Daerah sebagaimana telah diubah dengan
Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2005 tentang Per,etapan Peraturan
Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2005 Tentang
Perubahan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang
Pemerintanan Daerah menjadi Undang-Undang, menyatakan apabila
Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) sampai batas waktu yang
ditetapkan tidak mengambil keputusan bersama dengan kepala
daerah terhadap rancangan peraturan daerah tentang Anggaran
Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD), kepala daerah
melaksanakan pengeluaran setinggi-tingginya sebesar angka APBD
tahun anggaran sebelumnya untuk membiayai keperluan setiap bulan
yang disusun dalam rancangan peraturan kepala daerah tentang
APBD;
b. bahwa berhubung sampai n g ~ n tanggal 30 November Tahun ....
DPRD Provinsi/Kabupaten/Kota') ..... belum memberi persetujuan
terhadap Rancangan Peraturan Daerah tentang APBD yang telah
dibahas/diajukan'), maka uncuk memperoleh persetujuan Menteri
Dalam Negeri/Gubernur).... guna melaksanakan pengeluaran
setinggi-tingginya sebagaimana dimaksud pada huruf a, perlu
menetapkan Rancangan Peraturan Gubernur/Bupati/Walikota') ....
tentang APBD Tahun Anggaran .....
1. Undang-Undang 'Nomor Tahun tentang Pembentukan
Daerah (Lembaran Negara Repub'ik Indonesia Tahun
......... Nomor , Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor );
2. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1985 tentang Pajak Bumi dan
Bangunan.(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1985 Nomor
68, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3312)
sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun
1994 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1994 Nomor 62,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3569);
www.gi.co.id Global Intermedia
- I R6.-
3. Undang-Undang Nomor 18 Tahun 1997 tentang Pajak Daerah dan
Retribusi Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1997
Nomor 41, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
3685) sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 34
Tahun 2000 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2000
Nomor 246 Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
4048);
4. Undang-Undang Nomor 21 Tahun. 1997 tentang Bea- Perolehan Hak
Atas Tanah dan Bangunan. (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 1997 Nomor 44, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 3688);
5. Undang-undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan
Negara yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme
(Lembaran Nf'gara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 75,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3851);
6. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara
(Lembaron Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomar 4286);
7. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan
Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4355);
8. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2004 tentang Pembentukan
Peraturan Perundang-undangan (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2004 Nomor 53, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomer 4389);
9. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksanaan
Pengelolaan dan Tanggungjawab Keuangan Negara (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 66, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4400);
10. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan
Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2004 Nomer 104, Tambahan Lembaran Negara Repllblik Indonesia
Nomor 4421);
11. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan
Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor
125, Tambahan Lembaran Negara e ~ u l i k Indonesia Nomor 4437)
sebagaimana telah diubah dengan Unjang-Undang Nomor 8 Tahun
2005 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-
Undang Nomor 3 Tahun 2005 Tentang Perubahan Undang-Undang
Nomer 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah menjadi
Unddng'Undang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005
Nomor 108, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia nomor
4548);
12. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan
Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomer 126,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438);
13. Peraturan Pemerintah Nomor 20 Tahun 2001 tentang Pembinaan dan
Pengawasan atas Penyelenggaran Pemerintahan Daerah (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahur 2001 Nomer 41, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia NomJr 4090);
www.gi.co.id Global Intermedia
- ) X7 -
14. Peraturan Pemerintah NomoI' 65 Tahun 2001 tentang Pajak Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2001 NomoI' 118,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomer 4138);
IS. Perat.uran Pemerintah Nomer 66 Tahun 2001 tentang Retribusi
Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2001 Nomer
119, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia NomoI' 4139);
16. Peraturan Pemerintah NomoI' 24 Tahun 2004 tentang Kedudukan
Protokoler dan Keuangan Pimpinan dan Anggota DPRD (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2004 NomoI' 90, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomer 4'116) sebagaimana
telah diubah dengan Peraturan Pemerintah NomoI' 37 Tahun 2005
tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah NomoI' 24 Tahun 2004
tentang Kedudukan Protokoler dan Keuangan Pimpinan dan Anggota
Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2005 Nomor 94, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomer 4540);
17. Peraturan Pemerintah NomoI' 23 Tahun 2005 tentang Pengelolaan
Keuangan Badan Layanan Umum (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2005 NomoI' 48, Tambaha', Lembaran Negar3
Republik Indonesia NomoI' 4502);
18. Perilturan Pemerintah NomoI' 24 Tahun 2005 tentang standar
Akuntansi Pemerintahan (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2005 NomoI' 49, Tambahan Lembaran Negara Repubiik
Indonesia NomoI' 4503);
19. Peraturan Pemerintah NomoI' 54 Tahun 2005 tentang Pinjaman
Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 NomoI'
136, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia NomoI' 4574);
20. Peraturan Pemerintah Nomer 55 Tahun 2005 tentang Dana
Perimbangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005
NomoI' 137, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia NomoI'
4575);
21. Peraturan Pemerintah NomoI' 56 Tahun 2005 tentang 5istem
Infermasi Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indor,esia
Tahun 2005 NomoI' 138, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia NomoI' 4576);
22. Peraturan Pemerintah NomoI' 57 Tahun 2005 tentang Hibah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 NomoI' 139,
Tallibilhan Lembaran Negara Republik Indonesia NomoI' 4577);
23. Peraturan Pemerintah Nomer 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan
Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2005 Nomer 140, Tambahall Lembaran Negara Republik Indonesia
NomoI' 4578);
24. Peraturan Pemerintah Nomer 65 Tahun 2005 tentang Pedoman
Penyusunan dan penerapan standar Pelayanan Minimal (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2005 NomoI' 150, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia NomoI' 4585);
25. Peraturan Pemerintah NomoI' 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan
Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2006 NomoI' 25, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia NomoI' 4614);
26. Peraturan Menteri Dalam Negeri NomoI' ... Tahun ... tentang
Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah;
www.gi.co.id Global Intermedia
- IXX -
27. Peraturan Daerah Provinsi/Kabupaten/Kota Nomor
........... Tahun ...... tentang Pokok-pokok Pengelolaar, Keuangan
Daerah.
GUBERNUR/BUPATI/WALIKOTA*) .
MEMUTUSKAN :
Menetapkan PERATURAN GUBERNUR/BUPATI/WALIKOTA*) TENTANG ANGGARAN
PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH TAHUN ANGGARAN .
Pasall
Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran sebagai berikut:
1. Pendapatan Caerah
2. Belanja Daerah
Surplus/(Defisit)
Rp .
Rp .
(-)
Rp .
3. Pembiayaan Daerah:
a. Penerimaan Rp .
Pengeluaran b. Rp........................... (_)
Pembiayaan Netto Rp ..
_______1_)
Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran tahun Berkenaan: Rp ..
Pasal2
(1) Pendapatan Daerah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 terdiri dari :
a. Pendapatan Asli Daerah sejumlah Rp .
b. Dana perimbangan sejumlah Rp ..
c. Lain-lain pendapatan daerah yang sah sejumlah Rp
(2) Pendapatan Asli Daerah sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a terdiri dari jenis
pendapatan:
a. Pajak daerah sejumlah Rp ..
b. Retribl'si daerah sejumlah Rp ..
c. Hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan sejumlah Rp ..
d. Lain-lain pendapatan asli daerah yang silh sejumlah Rp .
(3) Dana perimbangan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b terdiri dari jenis
pendapatan:
a. Dana bagi hasil sejumlah Rp ..
b. Dana alokasi umum sejumlah Rp ..
c. Dana alokasi khusus sejumlah Rp..
(4) Lain-lain pendapatan daerah yang sah sebagaimana dimaksud [Jada ayat (1) huruf c
terdiri dari jenis pendapatan:
a. Hibah sejumlah Rp ..
b. Dana Darurat sejumlah Rp...
c. Dana Bagi Hasil Pajak sejumlah Rp ..
d. Dana Penyesuaian dan Otonomi Khusus sejumlah Rp ..
e. Bantuan keuangan dari provinsi atau dari pemerintah daerah lainnya sejumlah
Rp ..
www.gi.co.id Global Intermedia
1. Lampiran I
2. Lampiran II
3. Lampiran III
4. Lampiran IV
S. Lampiran V
- I H9 -
Pasal3
(1) Belanja Daera:, sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 terdiri dari :
a. Belanja Tidak Langsung sejumlah Rp .
b. Belanja Langsung sejumlah Rp .
(2) Belanja Tidak Langsung sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a terdiri dari jenis
belanja:
a. Belanja pegawai sejumlah Rp .
b. Belanja tu"ga sejumlah Rp..
c. Belanja sejumlah Rp .
d. Belanja hibah sejumlah Rp .
e. Belanja bantuan sosial sejumlah Rp
f. Belanja bagi hasil sejumlah Rp .
g. Belanja bantuan keuangan sejumlah Rp
h. Belanja tidak terduga sejumlah Rp .
(3) Belanja Langsung sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b terdiri dari jenis
belanja:
a. Belanja pegawai sejumlah Rp .
b. Belanja belanja barang dan jasa sejumlah Rp..
c. Belanja modal sejumlah Rp .
Pasal4
(1) Pembiayaan Daerah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 terdiri dari :
a. Penerimaan sejumlah Rp....
b. Pengeluaran sejumlah Rp..
(2) Penerimaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a terdiri dari jenis pembiayaan
a. SiLPA tahun anggaran sebelumnya sejumlah Rp.....
b. Pencairan dana cadangan sejumlah Rp .
c.Hasil penjualan kekayaan daerah yang dipisahkan sejumlah Rp....
d. Penerimaan pinjaman daerah sejumlah Rp
e. Penerimaan kembali pemberian pinjaman sejumlah Rp...
f. Penerimaan piutang daerah sejumlah Rp..
(3) Pengeluaran sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b terdiri dari jenis
pembiayaan:
a. pembentukan dana cadangan seju'Tllah Rp
b. penyertaan modal (investasi) pemerintah daerall sejumlah Rp .
c. pembayaran pokok utang sejumlah Rp.....
d. Pemberian pinjaman daerah sejumlah Rp
Pasal 5
Uraian lebih lanjut Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 1, tercantllm dalam Lampiran yang merupakan bagian yang tidck terpisahkan dari
Peraturan Gubernur/Bupati/Walikota*) ini, terdiri dari:
Ringkasan APBD;
Ringkasan APBD menurut Urusan Pemerintahan Daerah dan
Organisasi;
Penjabaran APBD menurut Urusan Pemerintahan Daerah, Organisasi,
Pendapatan, Belanja Program dan Kegiatan serta Pembiayaan yang
dirinci menurut kelompok, jenis, obyek dan rincian obyek;
Rekapitulasi Belanja menurut Urusan Pemerintahcll Daerah,
Program dan Kegiatan;
Rekapitulasi Belanja Daerah Untllk Keselarasan dan Keterpaduan
Urusan Pemerintahan Daerah dan Fungsi Dalam Kerangka Pengelolaan
Keuangan Negara;
www.gi.co.id Global Intermedia
6. Lampiran VI
7. Lampiran VII
8. Lampiran VIII
9. Lampiran IX
10. Lampiran X
11. Lampiran XI
12. Lampiran XII
13. Lampiran XIII
- .190 -
Daftar Jumlah Pegawai Per Golongan dan Per Jabatan;
Daftar piutang daerah;
Daftar penyertaan modal (investasi) daerah;
Daftar Perkiraan Penambahan dan Pengurangan Aset Tetap Daerah;
Daftar perkiraan penambahan dan pengurangan aset lainnya;
Daftar kegiatan-kegiatan tahun anggaran sebelumnya yang belum
diselesaikan dan dianggarkan kembali dalam tahun anggaran ini;
Daftar dana cadangan daerah ;deJn
Daftar Pinjaman Daerah Dan Obligasi Daerah.
Pasal6
Pelaksanaan APBD yang ditetapkan dalam peraturan ini dituangkan lebih lanjut dalam
dokumen pelaksanaan anggaran satuan kerja perangkat daerah sesuai dengan ketentuan
perundang-undangan.
Pasal7
Peraturan Gubernur/Bupati/Walikota'"') ini mulai berlaku patla tanggal diundangkan.
Agar setiap orang memerintahkan pengundangan Peraturan
Gubernur/BupatijWalikota*) ini dengan penempatannya dalam Berita Daerah.
Ditetapkan di .
pada tanggal .
GUBERNUR/BUPATI/WALIKOTA) .
(tanda tangan)
(nama lengkap)
Diundangkan di ..
pada tanggal ..
SEKRETARIS DAERAH PROVINSI/KABUPATEN/KOTA*) .
(tandatangan)
(nama lengkap)
NIP ..
BERITA DAERAH PROVINSI/KABUPATEN/KOTA TAHUN NOIVIOR .
'j caret yang tidak perlu
www.gi.co.id Global Intermedia
B. RINGKASAN APBD
- I II I -
LAMPI RAN I PERATURAN GUBERNUR/BUPATI/WAllKOTA ...
NOMQR
TANGGAl
PROVINSI/KABUPATEN/KOTA*) .....
RINGKASAN APBD
TAHUN ANGGARAN .
I
Nomor I
Uraian Jumlah
Urut
1 2 3
-
1. PENDAPATAN DAERAH
.._--_.
1.1 PendaDatan asli daerah
.
1.1.1 Pajak daerah
1.1.2 Retribusi daerah
1.1.3 HasH '. kekayaan daerah yang c!p..!?ahkan
1.1,4 Lain-lain pendapatan asli daerah yang _____
------
-- . b
t.2 Dana perlm angan
1.2.1 Dana BaQi Hasil Pajak/ Bagi HasH Bukan Paiak
1.2.2 Dana Alokasi Umum
1.2.3 Dana Alokasi Khusus
1.3 l!'in-Iain pendapatan daerah yang sah
1.3.1 Hibah
1.3.2 Dana Darurat
1.3.3 Dana Bagi Hasil dari Provinsi can Peme""tah Daerah lainnva
1.3,4 Dana Penyesuaian dan Otonomi Khusus
1.3.5 Bantuan Keuangan dari Provinsi atau Pemerintah Daerah lai:1nya
---_._-
f---------..--. ------------ -
.-jum'lah PendaDatan
2. BELANJA DAERAH
I
2.1 Belanja Tidak langsung
2.1.1 Belania Peqawai
2.1.2 Belania Bunga
2.1.3 Bel<:'!ia 5ubsidi
2.1.4 Belanja Hibah
2.1.5 Belania Bantuan Sosial
2.1.6 Belanja Bag! HasH Kepada Provinsi/Kabupaten/Kota dan Pemerintahan
Desa
2.1.7 Beianja Bantuan Keuangan Kepada Provinsi/Kabupaten/Kota Dan
Pemerintahan Desa
2.1.8 Belania Tidak TerduQa
2.2 Belanja Langsung
2.2.1 Belenia pegawai
2.2.2 Belania barang dan jasa
2.2.3 l3elania modal
-
F
Jumlah Belanja
L
www.gi.co.id Global Intermedia
Il):! -
Nomor
Uraian Jumlah
Urut
1 2 3
Surplus/(Defisit)
3. PEMBIAYAAN DAERAH
3.1 Penerimaar ~ e m i v n
3.1.1 SiLPA Tahun Anqqaran sebelumnva
3.1.2 Pencairan dana cadangan
3.1.3 Hasil peniualan kekayaan Daerah yang dipisahkar.
3.1.4 Penerimaan pinjaman daerah
3.1.5 Penerimaan kembali oemberian oiniaman
3.1.6 Penerimaan oiutanq daerah
._._..
-
JumJah penerimaan pembiavaan
3.2 Pengeluaran pembiayaan
3.2.1 Pembentukan dana cadangan
3.2.2 Penvertaan modal (Investasi) daerah
3.2.3 Pembavaran pokok utang _..
-------
3.2.4 Pemberian piniaman daerah
Jumlah pengeluaran pembiayaan
.-
Pembiayaan neto
j
3.3 Sisa lebih pembiayaan anggaran tahun berkenaan (SILPA)
.) Coret yang tidak perlu
..........., tanggal... ........
GUBERNUR/BUPATI/WALIKOTA).....
(tanda tangan)
(nama lengkap)
www.gi.co.id Global Intermedia
- I 'J.1 "
C. RINGKASAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH DAN ORGANISASI
LAMPIRAN II PEkATURAN GUBERNUR/BUPATI/WAUKOTA
NOMQR
TANGGAl
PROVINSI/KABUPATEN/KOTA-) .
RINGKASAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH DAN ORGANISASI
TAHUN ANGGARAN .
I
I
Belanja
I
Kode Urusan F'emcrintahan Daerah Pendapatan
Tidak
lanasuna
Langsl,ng
Belan a
1 2 3 4 5 6
I URUSAN WAJIB
I
01
Pendidikan
1 01 01 Dinas Pdldidikan
1 01 02 Kantor Perpustakaan Daerah
1 01 03 0St... .... ....... ..
1
02
Kesehatan
1 02 01 Dinas kesehatan
1 02 02 Rumah Saklt Umum Daerah
,
02 03 Rurnah Sakit Jiwa
I 02 04 Rumah Saklt Paru'paru
1 02 05 Rumah Saklt Ketergantungan Obat
1 02 Of Ost...
"
I
03 Pek_<.:rjaan .Umum
.
I 03 01 DU1JS Peker'j<1clO Umurn
_._-
03 02 Dloas Blna Marga
1 03 03 Dina!. Peng.uran
1 03 04 Dmas Peogawasan Bangunan dan TiIta Kota
"
I
1 03 05 Dmas Clpla Karya
1 03 06 Ost.
.,
I 04 Perumahan
1 04 01 Dlnas Permuklman
I
I 04 02 Oinas Pemadam Kebal<aran
1 10 03 Dlnas Pemakaman
. ,
1
O'
04 Dst... . ...
..
,
1 05
Penataan Ruang
...
I 05 01 Dinas Tala Ruang
I 05 02 Dst. ...........
r:.::.
f,1
06
Perencanaan Pembangunan
.-
_.
. 1 06 01 BAPPEDA
1 06 02 Dst. ......
f--
________.________
.+-
I
..
-
I 07 01 DlIlas Perhubungan
--
--'-.
07 02
Os'
........
-
1
08
lingkungan Hidup
I 08 01 Dina!. Ungkungan Hidup
I 08 02 Bada:1 Pengendallan Darr.pak llngkungan Daerah
1 08 03 Dina!. Pertamanan
1 08 04 Oinas KeberSlhan
----"
I 08 05 Ost.
,- .
I 09
Pertanahan
1 09 01 Badan Pertanahan Daerah
1 09 02 Dst..
www.gi.co.id Global Intermedia
-
Belanja I
Kode Urusan Pemerintahan Daerah Pendapatan
Tidak Jumlah
LanQsunQ
Langsung
1 2 3
5
--
1
,.
Kependudukan dan catatan Sipil
1
I'
01 Dinas Kependudukan dan Capil
1 10 02 Cst..................
1 11 Pemberdayaan Perempuan
I 11 01 Oinas Pemberdayaan Perempu.1"
=J
1 11 02 Cst...............
,
,
-
,
1 12 KeluargOil &erencana dan Keluarga 5ejahtera I
I 12 01 BKKBO
I
--1-
:j
1 J2 02 Dst..............
I
I
1 13 Sosial I
=i
1 13 01 Dlnas Sosial
I
,
1 IJ 01 Osl ...
-j
I
I t -
I
,
I
-
1
,.
Tenaga Kerja
-- --
- ----,
I 14 01 Dinas Tenaga Kerj3
-
-
I 1 14 02 CSt. .............
I
1 15 Koperasi dan Usaha Kedl Menengah
--
I
I IS 01 Dinas Koperasr dan UKM
I
._......-
--1
I IS 01 Dst.. ......
- -.
-
----
-j
1
,.
Penanaman Modal
+
-
-
I I. 01 Badan Pellanaman Modal Daerah
_.-
..----.J
1 I. 02 Dst.
._,
----
1------- -:
1 17 Kebudayaan
I 17 01 Dinas Kebudayaan
-!
... -
---,
I 17 01 Permuseuman
,
--
---1
f--"--
17 OJ Ds< ......
--
.-
I
._...
--t
1 18 Pemuda dan Olah Raga
I
-1
,
.. ,
I IS 01 Dinas Pemuda dan Olah Raga I
...-
._.
I IS 01 Ost. ...
-1
..
,
- ----,
1
,.
Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri
..j
I
I'
01 Dmas Kesbang Unmas
,
I
l'
02 Dinas Kelenlraman dan Ketertlban
1
l'
OJ KantOf Satuan Polis. Pamong Praia
I
l'
04 Ost.... .... I
,
1 20 Pemerintahan Urn"," I
I 20 01 DPRD
---'
I 20 01 KDH & WKDH
I 20 OJ Sekretanat Oaerah
1 10 04 Sekretanat DPRD
"
1 10 OS Badan Pengelola Keuangan Daerat'l
--'-
10 06 8cldan Penehtlan dan Pengembangan
I
...
I 20 07 Badan Pengawasan Daerah
I 10 OS Kantor Penghubung
I
-l - _.-
,..-----
I 10
O'
Kecamatan
-_.
I 10 10 Kelurahan
l 1 10 11 Ost. ........ ..
.
I
1 21 Kepegawaian I
1 21 01 Badan Pendidikan dan Pelatihan
-
I 11 02 8cldan Kepegawaian Daerah
--
I 11 OJ Dst... ............
..-
1 22 Pemberdayaan Masyarakat dan Desa
I 21 01 Badan Pemberdayaan Masyarakat Desa
._-- -.
1 11 02 Dst.. ......
._,,--
I --_._-,
www.gi.co.id Global Intermedia
- IlJ:'\-
- -- -
Kode Urusan pfmerintahan Oaerah
1 2
1 23 Statistik
1 23 01 Badan StalJstik Daerdh
1 23 02 Kantur Statisllk Daerah
1 23 03 Os!. _... ,.
1 24 Kearsipan
I 24 01 Kantor Arsip Daerah
1 24 02 Os!. . ..... .-
Belanja
Pendapatan
25
l. 1 25
1 25
1 25
0;1 Kantor Pengolahan Data Elektronlk
03 OSl
.----------.------- ---- -, - -----------jl--------t--------t--------j
_-U-SA-N-. - . _-------jf------f-------+------1
2 01 Pertanian ====i-
2 01 01 Olnas Pertanian I
.
2 01 03 Pett'rnakan
2 01 04 Dinas Ketahanan Pangan
.-f--I-'-....::..:.--=---'---''---'----''-=-----------+------+-----;-----+-------;
2 01 05 OSI .
2 02 Kehutanan
-
2 02 01
- - -------
-"
2 02 02 Ds! ...
2 03 Energi dan Sumberdaya Mineral
2 03 01 Dinas Pertambangan
2 03 02 Os!. .................
" 04 Pariwisata ..
-
2 04 0] Oinas Panwlsata
2 04 02 Keblln timatang
2 04 03 DSL... . ' .....
2 05 Kelautan dan Perikanan
2 05 01 Dinas Kelautan Clan renkanan
2 OS 02 Ds!.
I
. - ..
--
2 06 Perdagangan
2 06 01 Dinas I'croagilngan
- -- . .-
2 06 02 Dmas Pasar
----
2 06 03 Ost.. ..
- --
2 07 Perindustrian
2 07 01 Dina:; PerinClustnall
1 07 0;1 Os!.
.. _..- .
-- ---
. .. -"- "-- - .. _----_..-_.. -
2 08 Transmigrasi
2 08 01 Olnas Transmlgras;
2 08 02 O:;t .....
Jumlah
SURPLUS! (DEFJSIT)
www.gi.co.id Global Intermedia
- 196-
coret yang t1dak perlu
PEMBIAYAAN
Kode Urusan Pemerlntahan Daerah SILPATAB
PENERIMAAN PENGELUARAN
PEMBIAYAAN
NETTO
1 2 3 4 5=3-4 6
1 20
Pemerlntahan Umum
1 20 03 Sekretariat Daerahl B PK D
.)
........, tanggal.. .
GUBERNUR/BUPATI/WAUKOTA'.....
(tanda tangan)
~ n lengkap)
www.gi.co.id Global Intermedia
D. RINCIAN APBD
Urusan Pemerintahan
Organisasi
: x.xx
: X.XX XX
PROVINSI/KABUPATEN/KOTA*)...
RINCIAN APBD
TAHUN ANGGARAN .....
LAMPIRAN III : PERATURAN GUBERNUR/BUp:.n/WAUKOTA
HOMOR
TANGGAl
KODE REKENING URAIAN
JUMLAH
PENJELASAN
(Rp)
1 2 3 4
1 2 J 5 7
,
6'" 3.. U5
,
"
"
DonA
,
,
" "
"
--
,
" "
" "
.......
"
.. 00rIHI'ei .. 8itlguo'\l CI In. KW
"
..
."-
"
.. ..
"
.....,
,
" "
DiNs OPW K;Ity;I
" "
"
....-
,
" "
"
..
,
"
"
0>,
"
l'.rum;lMn
,
..
"
Dinu
,
..
"
.. PtOCJr;vn ,
-
,
..
"
.. .. K"lj,"un
,
..
"'
D.... Kebikif.n
..
"'
..
--
..
"
"
"
___
,
..
"
Don.o.
,
..
"
"
....-.
,
..
"
" "
-
.. ..
""
,
"
PeNlt.un 1IlYA9
,
" "
"
"
"
--
" "
"
..
-""
-
" "
Dot...
'"
Pe,en(;lnwn ' ....w"'il"rwn
,
" "'
-..
..
"
..
_.m
,
..
"
.. .. Kegi".n
,
..
"
Dot..
'"
Perh"bll"'il;ln
" "'
" "
.. proo..m,
" "
..
" -""
,
'"
"
'"
linslk"fl9;1ft Hidup
..
"
DiN, I1Idlcl
..
"
..
--
'" "'
"
.......
'"
"
-
...........
-
-
,
'"
"
..
--
..
"
.. ..
.......
www.gi.co.id Global Intermedia
- 207
Jenis Belan a
Kod.
Ural." Urusa". Otga"isasi.
1m",
Jumlah
Program da" I(egiatiln pegawal
dan Jap
Mod.1
, , ,
,
'3.....'
,
"
....-
,
"
u
-
,
"
n ..
......
,
...........
,
.. ..
--
,
..
.,
O. n
,
..
"
....
-
,
..
.
,
" "
.
_._,
,
" "
..
,
" "
n ..
......
-
,
..
" '"
" "
...
,
..
,
,..,.
,
"
"
Onn
,
" "
..
-
1
.
,
" "
.. ..
,
" "
...
1
,
u
;
ltd...... ...rtne....
N"
Itel..
'aliter.
" "
-.. 0-,.,
,
" "
..
- ,
" "
.. n
......
,
"
"
...
_.
,
u Sasi.t
.
,
" "
Sos.II
,
,
,
" "
.. 1'<'.JMm
,
-
I
,
" "
.. .. Kt9',t/ln
.
,
"
,
...
- -
..
--
.
,
.. T... It..-}a
, ,.
"
O-WOs TffWO'
,
..
"
..
--
,
..
"
.. n ......
, ,.
"
...
-
"
UsMo kedl
,
" "
Onn Koller.. _
,
" "
..
-
,
,
" "
.. n
......
,
" "
...
www.gi.co.id Global Intermedia
,
,
,
,
,
,
,
,
Kode
..
01
" III
01
16 02
"11 01
11 01
11 01
17 02
17 02
11 O.
n OJ
..
L8 01
IS 01
II 01
18 01
..
..
..
..
..
..
..
..
..
..
""
.... _.
llo.., ,:,,0, 0l.I/l
.=.=. ... . .. 1
i . - 1- - l' . i ..-_., 1
t
l
..... I
! ...1-...- . . ..
I I . I i
- I
T-.
I I
!
.-I
1=--. -
==t:
I
=.. . +
-. .=t- .. -..
.. t. -=
__.... I l . __
- ==J
i
' ..J
. I!' .. _ .' I
, I --L...- i
Soe\.r",,,",,,,; Ooterah
P....".'"
I(ewtu_ 1a"9U' u" I"oIititt
-.......
--
.."..,
..
..
..
..
..
..
..
..
..
..
..
..
..
..
..
..
..
'" "
'" "
'" "
20 OJ
10 OJ
20 0]
20 05
20 05
'" "
"
., 02
'9 01
19 OJ
.. "
" "
..
\, 01
19 01
I' 01
,
,
,
,
www.gi.co.id Global Intermedia
]umlillh
, _).4.5
,
M....'
'enis
,
-I _
,
,
!
-;
-
I
-
"
,
:
-
.
- ! -
-
,
- -
-
L
- ....
..
"
"
"
"
"
_ :!ll'l _
I 21 K_pe;awalan
: 21 01
1 21 01 "I Program
1 rE 1 01 "1"." I
5
....!... 21 0'... rPr<y....
1 02'.,' .. r -
,
,
I
I
I Kode U,..,iilln UnlSilIn, Otgilnisasi,
Progfillm dan Kegiilltan
-'--'
,
';1 ;l!!...I--.
I
--
-
,
" ,
" "
,
n
"
..
-
,
.. ..
1 -
,
"
"
P_berN,Nt< M40sy....bt <ian Da.a
A.MlI ....... O!:>-o
Prow__
I --
I I _ SboU.tlk .
E]
!l -I III B.a.on $tal""'''' 0...-.-.....
1 n Progr;om
I 24
1 N 01 I
1 UI.. P<o<;'''''''
I III .. Ko'qw"..-,
-
., ProQr....
--
- I -
-
l
-
-
-- -
r
--
- I-
...J_
..
!
-
,
--
..l.
,
,
----
-
I
,
,
--
,
K..........kNl C\.II" lnf-...atib
o.w.. I"'''''''''"' ll.In
"..-
-..
,
M
'S 01
01 .,
01 .... ...
,
,
,
www.gi.co.id Global Intermedia
, .::! I 0 '.
Jenis 8el;sn
ood.
Urill;sn Urus;sn, Org;sn;sasi,
Bu.. ng
Progrilm dan Kegi;stiln Peg........,
dan J..S11
Modal
, ,
,
,. s
..-
-
,
" "'
DiNs Pe\_
- - ---
,
" "'
..
,-
--
,
"
"'
.. n
,
-
,
"
"
Di""s
,
" "'
..
"
,-
I
- --
,
,
" "
.. .. ......0
,
"
..
Olna. KeYlIol _ P'ngMI
,
"
.. ..
...'-
,
"
.. .. n
..-
-
,
"
'"
,
..
......
,
" "
,
" "
..
--
,
" "
D
..-
--
,
" "' ""
,
.. Nt> s.....berdloy.
,
"
"
-............
,
" "
..
--
,
"
"
.. n
,
" "' ""
,
.. ;>ariwi...ll
,
..
"'
OIn..
,
..
"'
.. p,og'MIl
--
---,
,
..
"'
.. .. ......0
---
f--
-
,
..
"'
Kebun 61'\1I'"
,
..
"'
n
_.m
,
..
"
n ..
-
,
..
" ""
,
'"
Ili1lutH C1... 'eriI<_
,
"
DIn.ios K.dIo.ol.. Gin ""..-...-
,
"
n
-
,
"
.. ..
..-
-
,
" " '"
,
..
'""llMl9ol'''
,
'" "
Onn",-","
-
www.gi.co.id Global Intermedia
- 211 -
caret yang tldak perlu
Jenis Belana
Kode
Uraian Urusan, Organisasi,
Barang Jumlah
Program dan Kegiatan Pegawal
dan Jasa
Modal
1 2 3 4 5 6 =3+4+5
2. 06 01 xx Program ......
2 06 01 xx 10l Kegiatall .....
2 06 02 Dinas Pasar
2 06 02 xx Program ......
2 06 02 xx xx Kegiatall .....
2 06 0] Dsl .................
2 07 Perindustrlan
1 2. 07 01 Dinas Perindustrian
2. 07 01 XX Program ......
2 07 01 xx xy. Kegiatan .....
2. 07 02 Dst .................
2 08 Tnlllsmigrasl
2. OB 01 Dillas Trallsmigrasi
2 OB 01 lO" Program ......
2. 08 01 xx xx ~ i t n .....
2 08 02 OSL................
Jumlah
')
...... ,,/ tanggal. .. ,."........ ,
GUBERNUR/BUPATI/WAUKOTA).....
(tanda tangan)
(nama lengkap)
www.gi.co.id Global Intermedia
- 212-
F. REKAPITULASI BELANJA DAERAH UNTUK KESELARASAN DAN
KETERPADUAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH DAN FUNGSI DALAM
KERANGKA PENGELOLMN KEUANGAN NEGARA
LAMPlRAN V : PERATURAN GUBERNUR/BUPATl/WAUKOTA ....
NOMOR .
TANGGAL
PROVINSI/KABUPATEN/KOTA *>
REKAPITULASI BELANJA DAERAH UNTUK KESELARASAN DAN
KETERPADUAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH DAN FUNGSI DALAM
KERANGKA PENGELOLAAN KEUANGAN NEGARA
TAHUN ANGGARAN .
J ~ S BELANJA
KODE
URAIAN
BARANG
JUMLAH
PEGAWAI
DAN JASA
MODAL
1 2 3 4 5 6=3+4+5
01 Pelayanan umum
01 1 06 Perencanaan Pembangunan
01 1 20 Pemerintahan Umum
01 1 21 Kepegawaian
01 1 23 Statistik
01 1 24 Kearsipan
01 1 25 Komunikasi dan Informatika
02 Pertahanan **)
03 Ketertiban dan keamanan
03 1 19
Kesatuan Bangsa dan POlitik Dalam
Negeri
04 Ekonomi
04 1 07 Perhubungan
04 1 14 Tenaga Kerja dan Transmigrasi
04 1 15 Koperasi dan Usaha Kedl Menengah
04 1 16 Penanaman Modal
04 1 22 Pemberdayaan Masyarakat dan Desa
-
04 2 01 Pertanian
04 2 02 Kehutanan
04 2 03 Energf dan Sumberdaya Mineral
04 2 05 Kelautan dan Perikanan
04 2 06 Perdagangan
04 2 07 Perlndystrian
04 2 08 Transmigrasf
05 Lingkungan hidup
OS 1 05 Penataan Ruang
05 1 08 Ungkungan Hldup
OS 1 09 Pertanahan
www.gi.co.id Global Intermedia
- 213 -
JENIS BELANJA
KODE
URAlAIl
BA-RANG
JUMLAH
PEGAWA.I
DAN JASA
MODAL.
1 2 3 4 5 6=3+4+5
06 Perumilhan d... n filsi1itas umum
06 I 03 f'ckCJjaan Umum
06 I 04 Perumwn Rakyat
.
07 Ke:sehatan
07 I 02 keseha!i1n
07 I 12 Keluarga 8erencana
08 Pilriwlsata dan budaya
08 I 17 Kebudilyaan
08 2 04 PariwiQta
,
091
Agilmil )
10 Pendldikan
10 I 01 Pendidikan
10 I 18 Pemudil dan O!clh Raga
U Perlindungan sosial
-
II I 10 Kependudt.kan dim catatan Sipft
II I II Pemberdayaan Perempuan
:0 I 12 i<e111arga 5ejahteril
10 I 13 50sial
caret yang tidak per!u
....) Kewenangan/urusan Pemerintah Pusat
........, tanggal. ,
GUBERNUR/BUPATI/WAUKOTAI.....
(tanda tangan)
(nama lengkap)
,
www.gi.co.id Global Intermedia
G. DAFTAR JUMLAH PEGAWAI PER GOLONGAN DAN PER JABATAN
LAMPIRAN VI , PERATURAN GUBEIl.NUll./lIUPAn/WAUKOTA
"""'" M;<'..
PROPINSI/KABUPATEN/KOTA *) ..
DAFTAR JUMLAH PEGAWAI PER GOLONGAN DAN PER JABATAN
TAHUN ANGGARAN ......
coret yang t1dak perlu
ESELON NON :ESF.LON
GOLONGAN/RUANG JUMLAH
I II III IV V
TENAGA
STA'
FUNGSIONAL
GoIonsan IV/e
Go>ongan IV/d
GoIong<Jn N/e
6olong3n Nib
6olong3n N/a
JUMlAH GOLONGAN IV
Golongan lIl/d
GoIongan llI/e
Golongan 1II/b
6olongan III/a
1UMLAH GOLONGAN III
GoIor.gan !lId
Golongan II/e
GoIongan Il/b
Golcngan 11/3
JUMLAH GOLONGAN II
6olor.gan I/d
GoIong3n lIe
Golongan lib
Goloogan I/a
JUMLAH GOLOHGAH I
TOTAL
.
........, tanggal. .
GUBERNUR/BUPATI/WALIKOTA"l.
(tarlda tangan)
(nama lengkap)
www.gi.co.id Global Intermedia
H. OAFTAR PIUTANG OAERAH
PROVINSI/KABUPATEN/KOTAl .
DAFTAR PIUTANG DAERAH
TA-HUN ANGGARAN.......
l.AHPIRAH VU : I"fRAT1JRAH CiUlfItHUR/&UPATl/WAUICOT.....
"'""" ~
J u m ~ h piutang
Perldr.ln
Urall'; rlndan plutang
Tahun pengakuln Perttlraan Pel1d,"aan nldo
No.
plutang
,ampal dengan
penambahln pengurangan akhlr tahun
tahun n2
tahun n-1 tahun n-1 tillhun n-1
1 2
,
7 = 4+5-6
.
Jumllfl
coret yang tidak perlu
..........., tangga1.. .
GUBERNUIYaUPATI,llNALIKOTA).....
(tancla tangan)
(nama lengk.ap)
,.
~
www.gi.co.id Global Intermedia
.- 216-
CARA PENGISIAN:
Judul Diisi nama provinsi/kabupatenjkota dan tahun anggaran.
Kolom 1 Diisi dengan nomor L'rut jenis piutang daerah dan/atau nama debitur.
Kolom 2 Diisi dengan seluruh jenis piutang daerah dan/atau nama debitur yang belum
memenuhi kewajiban kepada pemerintah daerah (belum tertagih) mulai dari
sampai dengan tahun anggaran yang direncanakan. Jenis piutang dimaksud dapat
diuraikan secara berturut-turut berdasarkan objek pendapatan asli daerah, dana
perimbangan dan lain-lain pendapatan y<:1ng sah.
Kolom 3 Diisi dengan tahun pengakuan terjadinya piutang daerah terhadap setiap jenis
piutang/debitur.
Kolom 4 Diisi dengan jumlah kumulatif dari sejak terjadinya piutang daerah sampai dengan
2 (dua) tahun terakhir belum dapat ditagih dari pihak yang bersangkutan, seperti
pajak daerah, retribusi daerah, dana perimbangan dan lain-lain pendapatan
daerah yang sah.
Kolom 5 Diisi dengan perkiraan jumlah piutang yang akan bertambah sampai dengan 1
(satu) tahun sebelum tahun anggaran yi.lng direncanakan. Kalam ini selain untul<
memperkirakan penambahan baik terhadap jenis piutang dan/atau debitur yang
lama maupun untuk mencatat adanya jumlah piutang yang baru dalam tahun
anggaran yang direncanakan.
Kolom 6 Diisi dengan perkiraan pengurangan atas jumlah piutang berkenaan yang akan
diterima Kas Umum Daerah sampai dengan 1 (satu) tahun sebelum tahun
anggaran yang direncanakan.
Kolom 7 Diisi dengan perkiraan Saldo Piutang Daerah dari setiap jenis/debitur yang belum
tertagih sampai dengan 1 (satu) tahun sebelum tahun anggaran yang
direncanakan.
Jumlah Diisi dengan jumlah seJuruh piutang daerah 3ampai dengan 2 (dua) tahun terakhir
belum dapat ditagih, perkiraan seluruh jumlah piutang daerah yang akan
bertambah sampai dengan 1 (satu) tahun sebelum tahun anggaran yang
direncanakan, perkiraan seluruh pengurangan atas jumlah piutang daerah yang
akan diterima Kas Urnum Daerah sampai ~ n g n 1 (satu) tahun sebelum tahLln
anggaran yang direncanakan dan perkiraan jumlah Saldo Piutang Daerah yang
belum tertagih sampai dengan 1 (satu) tahun sebelum lahun anggaran yang
direncanakan.
www.gi.co.id Global Intermedia
I. DAFTAR PENYERTAAN MODAL (INVESTASI) DAERAH
LAMPlRAH VIII PERATURAH GUURfWR/lUPAn/WAUKOTA
"''''''
''''''''
PROVIN$I/KA"UPATl:N/ICOTA -) ....
DAFTAR PENYERTAAH MODAL (INVESTASt) DAERAH
TAHUN ANGGAAAN
lumlall Hasll
luml.h Juml.IISis.ll
Dlu,lIukum ...W< Jumlill )umlill modill mod.1 Modll
"......
"'-
........... peny..rtNn ,.....,eoU...
modill yl"9
SIH modal
ptIn.,..rt",n
(Irnout;ul) (lnvestilsll
No ...,......
......., ....... .......
...,
diHrtlllr.oll
y... "'.....
.......
,..........
_bo mod.1 t.Jllun In! (lnvabsl)
- ,Ing
_.,
II ''hak Ketlg. (Irwe,obtl) (Inyut..l) (In-.asi) ump;ol den9an dl$eot.lkan dltwlm. dlserbk.n
d.e11 d11 cl."""h
..mlNll tlIhun
tallun Inl
dnr.1I tlIllun
kemboilll Am'pal deng.n
."II&'In 1.lu
,.,
tlIllun In! tlIllun Inl
, ,
,
,_1...
10"6-' .. .. 13=,-U
1.
2.
,.
"" JUMLAH
OJ coret yang tidak perl:J
..... tall!J9a1 . ..
GUBERNuR/BUPAn/WALIKOTA .).....
(tarllla tlW'lgaro)
(nama Ienglulp)
www.gi.co.id Global Intermedia
- 218-
CARA PENGISIAN: -
Judul Diisi dengan nama provinsi/kabupaten/kota dan tahun anggaran
Kolom 1 Diisi dengan nomor urut penyertaan modal (investasi) daerah
Kolom 2 Dfisi dengan tahun pada saat dilaksanakannya/dilakl'kan penandatanganan perjanjian
penyertaan modal (investasi) daerah
Kolom 3 Diisi dengan seluruh nama lembaga/badan usaha atau perusahaan pihak ketiga tempat
disertakannya modal pemerintah daerah. Nama lembaga/badan usaha atau perusahaan pihak
ketiga dimaksud secara berturut-turut dicantumkan mulai dari saat pertama kali penyertaan
modal (investasi) daerah ~ m p i dengan yang 'dianggarkan dalam t3hun anggaran yang
direncanakan.
Kolom 4 Diisi dengan peraturan daerah (nomor, tahun, tentang) yang menjadi dasar hukum
penyertaan modal (investasi) daerah
Kolom 5 Oilsi dengan bentuk penyertaan modal (investasi) daerah dapat berupa saham, deposito
berjangka atau dalam bentuk penyertaan lainnya.
Kolom 6 Diisi dengan jumlah modal yang harus disertakan sesuai dengan perjanjian penyertaan modal
daerah
Kolom 7 Oiisl dengan jumlah modal yang telah disertakan sampai dengan tahun anggaran lalu apabila
untuk pemenuhan modal dilakukan secara bertahap
Kolom 8 Dilsi dengan jumlah modal yang akan disertakan dan dianggarkan dalam pengeluaran
pembiayaan APBO tahun berkenaan
Kolom 9 Oiisi dengan jumlah modal yang telah disertakan sampai dengan tahun yang direncanakan
dengan cara menjumlahkan kolom 7 dan kolom 8.
Kolom 10 Diisl dengan sisa jumlah modal yang belum disertakan atas penyertaan modal (investasi)
daerah berkenaan dengan mengurangkan kofom 6 dengan kolom 9.
Kolom 11 Oilsl dengan jumlah hasil/deviden/bagian laba/bunga dan hasH penyertaan modal dalam
tahun aFlggaran yang direncanakan.
Kolom 12 Diisl c..engan jumlah pengembalian modal atau rencana penarikan irwestasi untuk dijual
dan/atau dialihkan ke tempat lain (apabila ada)
Kolom 13 Oiisi dengan jumlah sisa modal (investaSi) daerah yang disertakan sampal dengan tahun
anggaran berkenaan dengan mengurangkan kolm 9 dengan kolom 12.
Jumlah Diisi dengan seluruh jumlah modal yang harus discrtakan sesuai dengan perjanjian
penyertaan modal daerah, jumlah seluruh modal (investasi) daerah yang telah disertakan
sampai dengan tahun anggaran lalu, jumlah seluruh modal (investasl) daerah yang akan
disertakan dan dianggarkan dalam pengeluaran pembiayaan APBD yang direncanakan, jumlah
seluruh slsa modal (investasi) daerah yang belum disertakan sampai dengan tahun anggaran
yang direncanakan, jumlah seluruh hasil/deviden/bagian laba/bunga dan hasil penyertaan
modal (investasi) daerah yang akan diterima kas daerah dalam tahun anggaran yang
dlrencanakan ~ jumlah seluruh pengembalian modal atau rencana penarikan investasl
untuk dijual dan/atau dialihkan ke tempat lain dalam tahun anggaran yang direncanakan.
www.gi.co.id Global Intermedia
- 219-
J. DAFTAR PERKIRAAN PENAMBAHAN DAN PENGURANGAN A5ETTETAP DAERAH
LAMPIRAN IX. PUlATURAN GUBERNUR/BUPATl/WAUKOTA ....
NOMOR
TANGG.o\L
PROVINSI/KABUPATEN/KOTA *)......... .
DAFTAR PERKIRAAN PENMtBAHAN DAN PENGURANGAN ASET TETAP DAERAH
TAHUN ANGGARAN .
coret yang tldak perlu
malam ruoiah\
Saldo Perkiraan Perklraan
Perldr3an
,.
,.
,.
-
'"
"""'"
coret yang tidak perlu
..... "., tanggal .
GUBERNUR/BUPATI/WAUKOTA'I
(tar,da tangan)
(nama lengkap)
CARA PENGISIAN:
Judul
Kolom 1
Kolom 2
Kolom 3
Kolom 4
Kolom 5
Kolom 6
Jumlah
Oiisi nama provlnsl/kabupilten/kota dan tattun anggaran.
Oiisl dengan nomor urut jenis aset lainnya daerah.
Oiisl dengan seluruh jenis aset. daerah.
Oiisl dengan Saldo pada akhir tahun n-2
Diisl dengan perkiraan aset lainnya yang akan bertambah sampai dengan 1 (satu)
tahun sebelum tahun anggaran yang direncanakan.
Diisl dengan perkiraan aset lainnya yang akan berkurang sampai dengan 1 (satu)
talmn sebelum tahun anggaran y<lng direncanakan.
Diisi dengan perkiraan saJdo aset lainnya daerah pada ",!chir tahun pada 1 (satu)
tahun sebelum tahun anggaran yang direncanakan dengan cara menjumlahkan
kolom 3 dan kolom 4 untuk selanjutnya dlkurangi kolom S.
Olisl dengan jumlah seluruh saldo aset lainnya daerah sampai dengan 2 (dua)
tahun terakhir, perkiraan seluruh jumlah aset lainnya daerah yang akan
bertambah sampai dengan 1 (satu) tahun sebelum tahun anggaran yang
direncanakan, perkiraan seluruh pengurangan atas jumlah aset lainnya daerah
sampai dengan 1 (satu) tahun sebeJum tahuo ar.ggaran yang direncanakan dan
perkiraan jUl"'llah sardo aset iainnya daerah sampai dengan 1 (satu) tahun sebelum
tahun anggaran yar,g direncanakan.
www.gi.co.id Global Intermedia
L. DAFTAR KEGlATAN-KEGIATAN TAHUN ANGGARAN SEBELUMNYA YANG BElUM DISELESAlKAN DAN DIANGGARKAN KEMBAU DALAM TAI,UN
ANGGARAN INI
1. TAHUN PERTAt-iA
lAMP,,,,,H xu , PElU.TUItAN GUIlERHUR/IUPAn/wAUICOTA ..
''''''''''
PI{OVINSI/KABUPATEN/KOTA *) .
DAFTAR KEGIATAN-KEGIATAN TAHUN ANGGARAN SEBELUMNYA YANG BELUM DISELESAIKAN DAN
DIANGGARKAN KEMBALI DALAM TAHUN ANGGARAN INI
TAHUN ANGGARAN ....
Jumlah Anggaran lumtah Real1sui "'mlah slsa a"SlGlfan ya"Sl diaflll'illfkan
TAHUN n-l sampat den;an ;akhir datam tahun Inl
N. Nllma SKPO N'am;a K<!glab," lokllsl' Kllglatan
'Op
TA n-l (Rp)
APIID P,rubahan APID
(Rp)
m. Petubahan APIID
fA n-1 TA n-l
n" n.
2 3
,
L
2.
,.
do.
JUMLAH
*) caret yang tldak perlu
....... tanggal .....,.....
GUBERNUR/BUPATI/VtAUKOTA *).....
(tanda tangan)
( nama lengkap)
'"
www.gi.co.id Global Intermedia
2. TAHUN KEDUA
LAMPlllAH l(J.1 ",RATURAN GUIEIlHUR/IUPAn,WAUKOTA_
....,.
'''''"'
PROVIN$I/KABUPATEN/KOTA *) .
DAFTAR KEGIATAN-KEGIATAN TAHUN ANGGARAN SEBELUMNYA YANG BELUM DISELESAIKAN DAN
DIANGGARKAN KEMBAU DALA.M TAHUN ANGGARAN INI
TAHUN ANGGARAN
'0
i"
coret yang tidak perlu
JllnUII T.""........., )lIml." Anv!I_
lum"h sta NI1Iv....... W...,
........fI9lI."' ..
T"'HUN ..-1
Rulisoosi dl,",".r1I... "'"'.... 1.;0......
(llpl
(Rpl
urn,.,. cIeng...
>0. Na..... SKPO Nama .. l.CIkul akllir TA ..-2 .klll.TA .. 1
"'PeO
P......I>IIII... (lip)
APIO
P.rllb...... (lip)
"'PeO
PI",b.h...
TA n-2
APeD
TA n-1
APIO
n"
APIO
TA .. 1 TA n-1
""
, , ,
,
,
" " "
I.
,.
3.
d...
JUMLAH
......, tanggal .....,.....
GUBERNURjBUPATI/WALIKOTA ")..
(tanda tangan)
(nama lengkap)
www.gi.co.id Global Intermedia
M. OAFTAR DANA CADANGAN DAERAH
PROVIN5I/KA8UPATEN/KOTA .) ..
DAFT,AR DANA CADANGAN DAERAH
TAHUN ANGGARAN.......
LAM"IRAN Xli "fRATlJRAN GUI!RNUII./IUPATl/WAUKOTA .
,.,.,.
''"''''''
Dasar hukum
Jumhlh dana Transfer dari
Transfer ke Kas 5aldo akhlr
5153 dana vang
...
Tujuan Pembentllkan
pembentukan
cadangan vang Saldo Awal KasUmum
Umurri Dael'lllh (Rp)
belum
dana cadangan
dana cadangan
dlrencanakan (Rp) Daerah
(Rp)
dlcadangkan
(Rp) (Rp) (Rp)
1 2
,
4 5
7 8
I
2
3
4
d'l
Jumlah
coret yang tidak per1u
.......... tanggal. .
GUBERNUR/BUPATl/WAllKOTA ..).....
(tanda tangan)
(nama Ienglcap)
'"
'"
'.
www.gi.co.id Global Intermedia
- 224-
CARA PENGISIAN:
Judul Dilsi dengan nama Provinsf/Kabupaten/Kota dan Tahun Anggaran
Kolom 1 Diisi dengan nomor urut Dana Codangan yang direncanakan
Kolom 2 Diisi dengan tujuan pembentukan dana cadangan atau seluruh nama kegiatan atau proyek-proyek
pembangunan sarana dan prasarana pemerintah daerah/pelayanan masyarakat yang
pendanaanya direncanakan bersumber dart dana cadangan mulai sejak sampai dengan terakhir
kali pemerintah daerah melaksanakan dana cadangan,
Kolom 3 Dilsi dengan peraturan daerah tentang pembenrukan dema cadangan diiengkapi dengan nomor
dan tahun.
Kolom 4 Diisi dengan besarnya dana cadansan yang haws dari Kas Umum Daerah
sesuai dengan peraturan daerah.
Kolom 5 DHsi dengan jumlah saldo awal dana cadangan atas keg!atan berkenaan yang tersedia pada
rekening dana cadangan dalam tahun anggaran yang direncanakan.
Kolom 6 Diisi dengan jumlah yang akan ditransfer dad rekening Kas Umum Daerah ke rekening dana
cadangan yang berkenaan dalam tahun anggaran yang direncanakan.
Kolom 7 Diisi dengan jumlah yang digunakan dalam tahun anggaran yang direnc"nakan aau ditransfer
dari dana cadangan ke rekening Kas Umum Daerah.
Kolom 8 . Diisi dengan jumlah posisi saldo akhir dana cadangan pada akhir tahun anggaran yang
direncanakan,
Kolom 9 Dilsi dengan sisa jumlah dana cadangan yang belum dicadangkan untuk setiap kegiatan yang
pendanaannya bersumber dari dana cadangan.
www.gi.co.id Global Intermedia
N. DAFTAR pmJAMAN DAERAH
Uo.MPIRAN lUll PERAT\lRAN .
"""'"
'''''''''
PROVINSI/KABUPATEN/KOTA .) .
DAFTAR PINJAMAN OAERAH
TAHUN ANGGARAN .......
ti
'.
coret yang tiOOk pertu
1.. nggg,11 Jllml.h
Juml.lh pemtNIy.lrlln Jllml.lh
Persentue Inl I;sa peml::Iy.lrln
Sllmber
D.....r Hllkum
T.hlln Plnj.lm.n/NII .. r Ji'"Wk.l w.ktll
bllngll
Tllju.. n
p/niolmlln Pery.nJI.ln NomInal plnJ.m.n JHl"'9'i!un..an Pollok Pokok
No
dJer.h
P1nJlmlIn!Obljga$l
PlnJ.mlIn!Oblig Obllgasl (tlIhlln)
pinJ.mlln
plnjaman Plnjam'n "Ilnga Plnjam'n ......
..,
(Rp)
..
(Rp)
(Rp)
,
, ,
, , ,
,
" " "
I
2
3
'51
Jumlah
........., tanggal. .
GUBERNUR/BUPAJ1/WAUKOTA'.....
(tanda tangan)
(nama lengkap)
www.gi.co.id Global Intermedia
- 226-
CARA PENGJSIAN:
Judul
Kolom 1
Kolom 2
Kolom 3
Kolom4
Kolom 5
Kolom 6
Kolom 7
Kolom8
Kolom 9 &10
Kolom 11 &12
Jumlah
Diisi dergan nama provinsifkabupaten/kota dan tahun anggaran
Diisi dengan nomor urut pinjaman daerah
Diisi dengan nama lembaga/instansi yang memberi pinjaman mulai sejak pemerintah
daerah melakukan pinjaman sampai dengan tahun terakhir melakukan pinjaman.
Diisi dengan dasar hukum pinjaman/obligasi.
Diisi dengan nemer, tanggal dan tahun perjanjian pinjaman
Diisl dengan jumlah/besarnya pinjaman daerah sebagaimana disebut dalam surat
perjanjian pinjaman.
Dllsi dengan jangka waktu pinjaman.
Oilsi dengan persentase bunga yang dikenakan atas pokok pfnjaman
Oiisi dengan tujuan penggunaan dana pinjaman
Oiisi dengan jumlah besaran cicilan pokok, bunga dan denda pil1jaman yang akan
dibayar dalam tahun anggaran yang direneanakan.
Diisi dengan jumlah sisa pembayaran cicilan pokok dan bunga pinjaman yang
direncanakan masih harus dibayar sampai dengan akhir jangka waktu pinjaman.
Oiisl dengan jumlah clellan pokok, bunga dan denda plnjaman yang akan dibayar
dalam tahun anggaran yang dlrencanakan dan jumlah seluruh sisa pembayaran
cicilan pokok dan bunga pinjaman yang direncanClkan maslh harus dibayar sampal
dengan akhir jangka wClktu pinjaman,
Mk:NTERI DALAM NEGERI,
ttd
H. MOH. MA'RUF, SE.
www.gi.co.id Global Intermedia
- '227 -
LAMPIRAN A.XX PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI
NOr-10R 13 T"AHUN 2006
TANGGAL : 15 Mei 2006
FORMAT PENETAPAN RANCANGAN PERTAURAN DAERAH TENTANG APBD
PERATURAN DAERAH
.)
PROVINSI/KABUPATEN/KOTA .
NOMOR TAHUN ..
TENTANG
ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH
TAHUN ANGGARAN ..
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
GUBERNUR/BUPATI/WALIKOTA *) .....,
Menimbang
Mengingat
a. bahwa memenuhi ketentuan Pasal 185 ayat (4) Undang-
Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah
sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 8
Tahun 2005 tentang Penetapan Feraturan Pemerintah
Pengganti Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2005 Tentang
Perubahan Undang-Undang Nomer 32 Tahun 2004 tentang
Pemerintahan Daerah menjadi Undang-Undang, Dewan
Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) bersama
Gubernur/Bupati/Walikota *).... telah menyempurnakan
Rancangan Peraturan Daerah tentang Anggaran Pendapatan
dan Belanja Daerah (APBD) Tahun Angggaran sesuai
dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri/Gubernur *) Nomor
.... Tahun .... tentang Evaluasi Rancangan Peraturan Daerah
tentang APBD Provinsi/Kabupaten/Kota *) ... Tahun Angggaran
f
b. bahwa penyempurnaan sebagaimana dimaksud pada huruf a,
dilakukan agar Peraturan Daerah tentang APBD Tahun
Anggaran ..... tidak bertentangan dengan kepentingan umum
dan peraturan perundang-undangan yang lebih tinggi;
c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud
dalam huruf a dan huruf b, perlu ditetapkan Peraturan Daerah
tentang APBD Provinsi/Kabupaten/Kota *)...... ...... ..... Tahun
Anggaran .... ;
1. Undang-Undang Nomor Tahun tentang
Pembentukan Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun ... Nomor , Tambahan Lembaran
Negara 'Republik Indonesia Nomor );
www.gi.co.id Global Intermedia
- 228 -
2. UndangUndang Nomar 12 Tahun 1985 tentang Pajak Bumi
dan Bangunan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
1985 Nomar 68, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomer 3312) sebagaimana telah diubah dengan
Undang-Undang Namer 12 Tahun 1994 (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 1994 Nomar 62, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomar 3569);
3. Undang-Undang Nomar 18 Tahun 1997 tentang Pajak Daerah
dan Retribusi Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 1997 Nomer 41, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomar 3685) sebagaimana telah diubah dengan
Undang-Undang Namar 34 Tahun 2000 (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2000 Namor 246 Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4048);
4. Undang-Undang Nomar 21 Tahun 1997 tentang Bea Perolehan
Hak Atas Tanah dan Bangunan (Lembaran Negara Republlk
Indonesia Tahun 1997 Nomor 44, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Namor 3688);
5. Undang-undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang
Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas dari Korupsi,
Kolusi dan Nepotisme (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 1999 Nomor 75, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 3851);
6. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan
Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003
Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Namar 4286);
7. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentailg Perbendaharaan
Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004
Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Namar 4355);
8. Undang-Undang Nomar 10 Tahun 2004 tentang Pembentukan
Peraturan Perundang-undangan (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2004 Nomor 53, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomar 4389);
9. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksanaan
Pengelolaan dan Tanggungjawab Keuangan Negara (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 66, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4400);
10. UndangUndang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem
Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4421);
11. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan
Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004
Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomar 4437) sebagaimana telah diubah dOllgan Uodang-
Undang Nomor 8 Tahun 2005 tentang Penetapan Peraturan
Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2005
www.gi.co.id Global Intermedia
- 229-
Tentang Perubahan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004
tentang Pemerintahan Daerah menjadl Undang-Undang
(Lemb'3ran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomar 108,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia nomar 4548);
12. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan
Keuan{Jan Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomar 4438);
7=3.4+5+6
1 Pendapatan
2.1 Belanja tidak langsung
2.2 Belanja langsung
3.1 Penerimaan Pembiayaan
3.2 Pengeluaran Pembiayaan
........ ,tanggal ...........
Menyetujui
Sekretaris Daerah,
(tanda tangan)
\
I
-
,
(nama lengkaol
NIP.
www.gi.co.id Global Intermedia
-) -
Cara Pengisian Formulir DPA SKPD Ringkasan Dokumen Pelaksanaan
AnggaranSatuan Kerja Perangkat Daerah :
Sumber data formulir OPA SKPD dipe:roleh dari peringkasan jumtah pendapatan menurut
kelompok dan jenis pendapatan yang diisi dalam formulir OPA SKPD 1, jumlah belanja tidak
langsung menurut kelompok dan jenis belanja yang diisi dalam formulir OPA SKPD 2.1, dan
penggabungan dari seluruh jumlah kelompok dan jenis belanja langsung yang diisi dalam setiap
formulir OPA SKPD 2.2.1.
Khusus Satuan Kerja Pengelola Keuangan Daerah pada formulir OPA SKPD !.etelah surplus dan
defisit anggaran d:uraikan kembali ringkasan penerimaan dan pembiayaan
sebagaimana tercantum dalr.lm formulir OPA SKPD 6.
1. ProvinsijKabupaten/Kota diisi dengan nama Provinsi/Kabupaten/Kota.
2. Tahun anggaran diisi dengan tahun anggaran yang direncanakan.
3. Urusan Pemerintahan diisi dengan nomor kode urusan pemerintahan daerah dan nama
. urusan pemerintahan daerah yang dilaksanakan sesuai dengan tugas pokok dan fungsi
SKPD.
4. Organisasi diisi dengan nomar kode perangkat daerah dan nama .;atuan kerja peran9kat
daerah
S. Kalom 1 (kode rekening), diisi dengan namar kode rekening pendapatan/nomor kode
rekening belanja/nomor kode rekening pembiayaan.
Pengisian kode rekening dimaksud secara berurutan dimulai dari kode rekening anggaran
pendapatan/belanja/pembiayaan, diikuti dengan masing-masing kode rekening kelompok
pendapatan/belanja/pembiayaan dan diakhiri dengan kode rekening jenis
pendapatan/belanja/pembiayaan.
6. Kolom 2 (uraian), diisi dengan uraian pendapatan/belanjajpembiayaan.
a. Pencantuman pendapatan diawali dengan uraian pendapatan, selanjutnya diikuti
dengan uraian kelompok dan setiap uraian kelompok diikuti dengan uraian jenis
pendapatan yang dipungut atau diterima oleh satuan kerja perangkat daerah.
b. Untuk belanja diawali dengan pencantuman uraian belanja, selanjutnya uraian
belanja dikelompokkan ke dalam belanja tidak langsung dan belanja langsung.
Oalam kelampok belanja tidak langsung diuraikan jenis-jenis belanja sesuai dengan
yang tercantum dalam formulir OPA SKPO 2.1.
Oalam ketompok belanja langsung diuraikan jenis-jenis belanja sesuai dengan yang
terC'antum dalam formulir OPA SKPO 2.2.1.
c. Untuk pembi3yaan diawali dengan penC''lntuman uraian pembiayaan, selanjutnya
uraian pembiayilan dikelompokkan ke dalam penerimaan dan pengeluaran
pembiayaan.
Oalam kelompok penerimaan pembiayaan diuraikan jenis-jenis penerimaan sesuai
dengan yang tercantum dalam formulir OPA SKPD 3.1.
Dalam kelompok pengeluaran pembiayaan diuraikan jenis-jenis pengeluaran sesuai
dengan yang tercantum dalam formulir OPA SKPD 3.2.
7. Kolom 3 (jumlah) diisi dengan jumlah menurut kelompok, menurut jenis pendapatan dan
belanja.
8. Surplus diisi apabila jumlah anggaran pendaoatan diperkirakan lebih besar dari
anggaran belanja.
9. Defisit diisi apabila jumlah anggaran pendapatan diperkirakan tebih kecil dari jumlah
anggaran belanja, dan ditulis delam tanda kurung.
10. Khusus satuan kerja pengelola keuangan daerah pada formulir DPA SKPD, setelah
5urplus/defisit anggaran diuraikan mengenai pembiayaan.
11. Kode rekening, uraian dan jumlah penerimaan atau pengeluaran pembiayaan
sebagaimana dimaksud pada angka 10 diisi menui"ut kelompok, jenis penerimaan dan
pengeluaran pembiayaan.
www.gi.co.id Global Intermedia
- 4 -
12. Selanjutnya pada baris uraian pembiayaan neto menerangkan selisih antara jurnlah
penerimaan pembiayaan dengar, jumlah pengeluaran pembiayaan yang tercantum dalam
kolom 3.
13, Rencana pelaksanaan anggaran satuan kerja perangkat daerah per triwulan diisi sebagai
berikut:
a. Baris pendapatan diisi dengan jumlah pendapatan yang dapat dipungut at.au diterima
setiap triwulan selama satu tahun anggaran yang'direncanakan.
b. Baris belanja tidak langsung diisi dengan jumlah belanja tidak langsung yang
dibutuhkan setiap triwulan selama satu tahun anggaran yang direncanakan,
c. Baris belanja langsung diisi dengan jumlah belanja !angsung yang d:butuhkan untuk
mendanai program dan kegiatan setiap triwulan dalam tahun anggaran yang
direncanakan.
d. Baris penerimaan pembiayaa;'1 diisi dengan jumlah pembiayaan yang direncanakan
dapat diterima setiap triwulan selama satu tahun anggaran.
e. Baris pengeluaran pembiayaan diisi dengan jumlah pembiayaan yang akan
dikeluarkan setiap triwulan selama satu tahun anggaran.
Kolom 7 Uumlah) diisi dengan penjumlahan dari jumlah pada kolom 3, kolorn 4, kolom 5
dan kolom 6.
Pengisian setiap kolom triwulan I sampai dengan triwulan IV hClruS disesuaikan dengan
rencana kegiatan berdasarkan jadwal pelaksanaan kegiatan. Oleh karena itu tidak
dibenarkan pengisian jumlah setiap triwulan dengan cara membagi 4 dari jumlah yang
direncanakan dalam satu tahun anggaran. Keakurasian data pelaksa'naan anggaran
pertriwulan sangat dibutuhkan untuk penyusunan anggaran kas dan mengendalikan
likuiditas Kas Umum Daerah serta penerbitan SPD.
Formulir DPA - SKPD ditandatangani oleh sekretaris daerah dengan mencantumkan nama
lengkap dan nomor induk pegawai.
14. Formulir DPA - SKPD dapat diperbanyak sesuai dengan kebutuhan.
15. Apabila formulir DPA - SKPD lebih dnri satu halaman setiap ~ l r n n diberi nomcr urut
halaman.
www.gi.co.id Global Intermedia
- 5 -
B. FORMULIR DPA-SKPD 1
LOGO
DAERAH
PROVINSI/KABUPATEN/KOTA *).......
DOKUMEN PELAKSANAAN ANGGARAN
SATUAN KERJA PERANGKAT OAERAH (OPA SKPD)
TAHUN ANGGARAN .
PENDAPATAN
NO DPASKPO
URUSAN PEMERINTAHAN
ORGANISASI
PENGGUNA ANGGARANI
KUASA PENGGUNA
ANGGARAN
NAMA
NIP
JABATAN
X.XX
x.xx.xx
www.gi.co.id Global Intermedia
- 6 -
Halaman ......
DOKUMEN PELAKSANAAN ANGGARAN
NOMOR DPA SKPD
Formulir
SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH
X X X I X X I O O I ~
DPA -
SKPD 1
ProvinsifKabupatenfKota ......
Tahun Anggaran .....
Urusan Pemerintahan : X.xx .....................
Organisasi : x.xx.xx .....................
Rincian Dokumen Pelaksanaan Anggaran
Pendapatan Satuan Kerja Perangkat Daerah
Kode
Rincian Pengnitungan
Jum'ah
Rekenlng
Uraian
Tariff
Volume Satuan
Harqa
1 2 3 4 5 6=3x5
xx xx xx xx xx
xx xx xx xx xx
-
xx xx xx xx xx
-
xx xx xx xx xx
xx xx xx xx xx
xx xx xx xx xx
xx xx xx xx xx
xx xx xx xx xx
xx xx xx xx xx
xx xx xx xx xx
xx xx xx xx xx
xx xx xx xx xx
xx xx xx xx xx
xx xx xx xx xx
xx xx xx xx xx
xx xx xx xx xx
--
xx xx xx xx xx
xx xx xx xx xx
xx xx xx xx xx
xx xx xx xx xx
xx xx xx xx xx
Jumlah
Rencana Pendapatan per Triwulan
Triwulan I Rp .................. ........,tangga:...........
Triwulan II Rp ..................
Mengesallkan,
Triwulan III Rp .................. Pejabat Pengelola Keuangan Daerah
Triwulan IV Rp ..................
Jumlah Rp .................. (tanda tangan)
(nama len..9.k,gQ)
NIP.
www.gi.co.id Global Intermedia
7-
Cara Pengisian Formulir DPA - SKPD 1 Rindan Dokumen Pelaksanaan Anggaran
Pendapatan Satuan Kerja Perangkat Daerah :
1. Nomor DPA SKPD diisi dengan nomor kode urusan pemerintahan, nomor kode organisasi
SKPD, nomor kode program diisi dengan kode 00 dan nomor kode kegiatan d,iisi dengan kode
00 serta nomor kode anggaran pendapatan diisi dengan kode 1
2. Provinsi/kabupaten/kota diisi dengan nama provinsi/kabupaten/kotao
3, Tahun anggaran diisi dengan tahun anggaran yang direncanakan.
4, Urusan PemerintahCln diisi dengan nomor kode urusan pemerintahan daerah dan nama urusan
pemerintallan daerah yang dilaksanakan sesuai dengan tugas pokok dan fungsi SKPD.
50 Organisasi c1iisi dengan nomor kode perangkat daerah dan nama satuan kerja perangkat
daerah
6, Kolom 1 kode rekeniny diisi dengan kode rekening kelompok, jenis, objek, rincian objek
pendapatan satuan kerja perangkat daerah,
7, Kolom 2 (uraian) diisi dengan uraian nama kelompok, jenis, obyek dan rincian obyek
Pend,lpatano
8, Kolom 3 (volume) dlisi dengan jumlah target dari rincian obyek pendapatan yang
direncan;:Jkan, seperti jumlah kendaraan bermotor, jumlah liter bahan bakar kendaraan
bermotor, jumlah tingkat hunian hotel, jumlah pengunjung restoran, jumlah kepala keluarga,
jumlah pasien, jumlah pengunjung, jurrolah kendaraan yang memanfaatkan lahan parkir,
jumlah bibit perikanan/pertanian/peternakan/ kehutanan/perkebunan, jumlah limbah yang
diuji, jumlah Kios/los/kakilima, jumlah pemakaianjpenggunaan sarana
olahragajgedung/gudang/lahan milik pemda, jumlah unit barang bekas milik pemerintah
daerah yang diJual, jumlah uan9 yang ditempatkan pada bank tertentu dalam bentuk tabungan
atau giro, jumlah modal yang disertakan atau diinvestasikan.
90 Kolom 4 (satuan) diisi dengan satuan hitung dari target rincian obyek yang direncananakan
seperti unit, waktu/jam/hari/bulan/tahun, ukuran berat, ukuran luas, ukuran isi dan
sebagainya,
10. Kolom 5 (tarif/harga) diisi dengan tarif pajak/retribusi atau harga/nilai satuan lainnya dapat
berupa bp.sarnya tingkat suku bunga, persentase bagian laba, atau harga atas penjualan
barang milik daerah yang tidak dipisahkano
11. Kolom 6 Uumlah) diisi dengan jumlah pendapatan yang direncanakan menurut kelompok,
jenis, objek, rincian obJek pendapatan, Jumlah pendapatan dari setiap rincian obyek yang
dianggarkan merupakan hasil perkalian kolom 3 dengan kolom So
6. Rencana Pendapatan per triwulan diisi dengan jumlah pendapatan yang dapat dipungut atau
diterima setiap triwulan selama tahun anggaran yang direncanakan.
Pengisian setiap triwulan harus disesuaikan dengan rencana yang dapat dipungut atau
diterima. Oleh karena itu tidak dibenarkan pengisian jumlah setiap triwulan dengan cara
membagi 4 dar! jumlah yang direncanakan dalam satu tahun angyaran. Keakurasian data
pelaksanaan anggaran pertriwulan sangat dibutuhkan untuk peny sunan anggaran kas dan
mengendalikan Iikuiditas ~ Umum Daerah serta penerbitan SPD.
12. Formulir DPA SKPD 1 merupakan input data untuk menyusun formulir DPA SKPD,
13. Nama ibukotCl, bulan, tahun diisi berdasarkan pembuatan formulir DPA SKPD 1, dengan
mencanlumkan nama jabatan kepala satuan kerja pengelola keuangan daerah.
14. Formulir DPA SKPD 1 ditandatangani oleh Pejabat Pengelola Keuangan Daerah dengan
mencantumkan nama lengkap dan nomor induk pegawai.
15. Formulir DPA SKPD 1 dapat diperbanyak sesuai dengan kebutuhan.
16. Apabila formulir DPA SKPD 1 lebih dari satu halaman setiap halaman diberi nomor urut
halaman.
www.gi.co.id Global Intermedia
- R.
C. FORMULIR DPA-SKPD 2.1
LOGO
DAERAH
PROVINSI/KABUPATEN/KOTA *) .
DOKUMEN PELAKSANAAN ANGGARAN
SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH (DPA SKPD)
TAHUN ANGGARAN .
BELANJA TIDAK LANGSUNG
URUSAN PEMERINTAHAN
ORGANISASI
PENGGUNA ANGGARAN I
KUASA PENGGUNA ANGGARAN
NAMA
NIP
JABATAN
x.xx
x.xx.x
x
www.gi.co.id Global Intermedia
- 9 -
Halaman . . ....
NOMOR DPA SKPD
Formulir
DOKUMEN PELAKSANAAN ANGGARAN SATUAN
DPA-
KERJA PERANGKAT DAERAH
x.xx IXXIOOIOOISll SKPD 2.1
Provinsi/Kabupaten/Kota .......
Tahun Anggaran ...
Urusan Pemerintahan : x.xx ......................
Orqanisasi : x.xx.xx ......................
Rincian Dokumen Pelaksanaan Anggaran
Belanja Tidak Langsung Satuan J<erja Perangkat Daerah
Kode
Uraian
Rincian Penghitungan
Jumlah
Rekening
Volume Satuan
Harga (Rp)
satuan
1 2 3 4 5 6=3xS
xx xx xx xx xx
xx xx xx xx xx
xx xx xx xx xx
xx xx xx xx xx
xx xx xx "()( xx
xx xx xx xx xx
xx xx xx xx 7.X
xx xx xx xx xx
xx xx xx xx xx
xx xx xx xx xx
Jumlah
Rencana Penarikan Dcma oer Triwulan
" Triwulan I Rp .................. ........,tanggal...........
Triwulan II Rp .................. Mengesahkan,
Triwulan III Rp .................. Pejabat Pengelola Keuangan Daerah
Triwulan IV Rp ..................
(tanda tangan)
Jumlah Rp ..................
(nama lengkap)
NIP.
www.gi.co.id Global Intermedia
- 10 -
Cara Pengisian Formulir DPA SKPD 2.1 Rincian Dokumen Peiaksanaan Anggaran
Belanja Tidak Langsung Satuan Kerja Perangkat Daerah
1. Nomor DPA SKPD diisi dengan nomor kode urusan pemerintahan, nomor kode organisasi
SKPO, nomor '<ode program diisi dengan kode 00 dan nomor kode kegjatan diisi dengan
kode 00, nomo,' kode anggaran bela,nja diisi dengan kode 5 serta nomar kocte kelompok
belanja tidak langsung diisi dengan kode 1.
2. Provinsi/kabupaten/kota diisi dengan nama provinsi/kabupater./kota.
3. Tahun anggaran diisi dengan tahun anggaran yang dlrencanakan.
4. Urusan Pemerintahan diisi dengan namar kade urusan pemerintahan daerah dan nama
urusan pemerintahan daerah yang dilaksanakan sesuai dengan tugas pokok dan fungsi
SKPO.
5. Organisasi diisi dengan nomor kode SKPD dan nama satuan kerja perangkat daerah
6. Kalom 1 (kode rekening) diis' dengan dengan nomor kode rekening kelompok/jenis/
objek/rincian objek belanja tidak langsung .
7. Kolom 2 (uraian) diisi dengan nama kelampok, jenis, obyek dan rincian obyek belanja tidak
langsung.
8. Kolom 3 (volume) diisi dengan jumlah dapat berupa jumlah orang/pegawai dan barang
9. Kolom 4 (satuan) diisi dengan satuan hitung dari target rincian obyek yang
direncananakan seperti unit, waktuijam{hari/bulan{tahuil, ukuran beral, ukuran luas,
ukuran isi dan sebagainya.
10. Kolom 5 (harga satuan) diisi dengan harga satuan dapat berupa tarif, harga, tingkat suku
bunga, nilai kurs.
11. Kolom 6 (ket. jumlah/volume) diisi dengan keterangan jumlah{volume seperti orang per
hari (org/hr), orang per bulan (org/bln), orang per tahun (org/th), bUoh per hari (bh/hr),
unit per tahun (unit/th) dan sebagainya.
12. Kolom 7 UumlJh) diisi dengan jumlah perkalian antua volume dengan harga satuan.
Setiap jumlah uraian rincian obyek dijumlahkan menjadi jumlah rincian obyek belanja.
Setiap jumlah rincian obyek pada masing-masing obyek belanja selanjutnya dijumlahkail
menjadi obyek belanja berkenaan. Setidp obyek belanja pada masing-masing jenis belanJa
kemudian dijumlahkan menjadi jumlah jenis belanja.
13. Baris Jumlah diisi dengan penjumlahan dari seluruh jenis relanja kolom 7 yang merupakan
jumlah kelompok belanja tidak langsung yang dituangkan dalarn formulir RKA - SKPD 2.1
7. Rencana penarikan dana betanja tidak langsung setiap triwulan selama tahun anggaran
yang direncanakall, diisi dengan jumtah yang disesuaikan dengan rencana kebutuhan.
Oleh karena itu tidak dibenarkan pengisian jumlah setiap trJwulan dengan cara membagi 4
dari jumlah yang direncanakan dalam satu tahun anggaran. Keakurasian data
pelaksanaan anggaran pertriwulan sangat dibutuhkan untuk penyusunan anggaran kas
dan mengendalikan Iikuiditas Kas Umum Oaerah serta penerbitan SPO.
14. Formulir OPA - SKPO 2.1 merupakan input data untuk menyusun o r m ~ l i r OPA SKPD.
15. Formulir OPA - SKPO 2.1 dapat diperbanyak sesuai dengan kebutuhan.
16. Apabila Formulir OPA - SKPO 2.1 lebih dari satu halaman setiap halaman diberi namor
urut halaman.
17. Tanggal, bulan, tahun diisi berdasarkan pembuatan DPA - SKPD 2.l.
18. Formulir DPA - SKPD 2.1 ditandatangani oleh Pejabat Pengelola Keuangan Oaerah dengan
mencantumkan nama lengkap dan NIP yang bersangkutan.
www.gi.co.id Global Intermedia
D. FORMULIR DPA-SKPD 2.2
- I I -
DOKUMEh PELAKSANAAN ANGGARAN
Formulir
SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH
DPA - SKPD
Provinsi/Kabupaten/Kota .......
2.2
Tahun Anggaran ...
Urusan Pemerintahan : x.xx ......................
Organisasi : x.xx,xx ......................
Rekapitulasi Belanja Langsung Berdasarkan Program dan Kegiatan
Kode
Lokasi
Target
Sumber
Triwulan
Program! Uraian
Kegiatan
Kinerja
dana
Jumlah
Kegiatan
(Kuantitatif)
1 II III IV
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11=7+8+9+10
xx PrQgram ....
xx Kegiatan ....
xx KE!(]iatan ....
xx dst ....
xx Program ....
xx Kegiatan ....
f---
xx Kegiatan ....
xx dst ....
-
xx Program ....
xx KE!(]iatan ....
xx l<egiatan ... ,
xx dst ....
xx dst ...
Jumlah
........ ,tanggal.. .........
Mengesahkan,
Pejabat Pengelola Keuangan Daerah
(tanda tangan)
(nama lengkap)
NIP.
www.gi.co.id Global Intermedia
- 12 -
Cara Pengisian Formulir DPA SKPD 2.2 Rekapitulasi Belanja Langsung menurut
Program dan Kegiatan Satuan Kerja Perangkat Daerah
1. Provinsi/kabupaten/kota diisi dengan nama provinsi/kabupaten/kota.
2. Tahun anggaran diisi dengan tahun anggaran yang direncanakan.
3. Urusan Pemerintahan diis.i dengan nomor kode urusan pemerintahan daerah dan nama
urusan pemerintahan daerah yang dilaksanakan sesuai dengan tugas pokok dan fungsi
SKPO.
4. Organisasi SKPD diisi dengan nomor kode SKPD d ~ n m satuan kerja perangkat daerah
5. Kolom 1 (kode program/kegiatan) diisi dengan nomor kode program.
6. Kolom 2 (kode program/kegiatan) diisi dengan nomor kode kegiatan.
7. Kolom 3 (uraian) diisi dengan nam2 program yang diikuti selanjutnya dengan nama
masing-masing kE giatan untuk mendukung terlaksananya program dimaksud.
8. Kolom 4 (Iokasi kegiatan) diisi dengan nama tempat atau lokasi dari setiap kegiatan yang
akan dilaksanakan. Tempat atau lokasi dimaksud dapat berupa nama desa/k<:llIrahan fltau
kecamatan.
9. Kolom 5 (target kinerja) diisi dcngan target kinerja program dan kegiatan yang akan
dilaksanakan
10. Kolom 6 (sumber dana) diisi dengan jenis sumber dana (PAD, bagi hasil, DAU, DAK, lain-
lain pendapatan yang sah) untuk mendanai pelaksanaan program dan kegiatan yang
direncanakan. [atatan untuk kolom ini diisi oleh tim anggaran pemerintah daerah, kecuali
apabila pendcrlaan untuk program kegiatan tersebut sumber d,manya sudah pasti, seperti
DAK, pinjaman daerah, dana darurat, bantuan khusus yang telah ditetapkan berdasarkan
ketentuan peraturan perundang-undangan
11. Jumlah per triwulan diisi sebagai berikut :
a. Kolom 7 diisi dengan jumlah belanja langsung yang dibutuhkan untuk mendanai
program dan kegiatan triwulan I dalam tahun anggaran yang direncanakan.
b. Kolom 8 diisi dengan jumlah belanja langsung yang dibutuhkan lIntuk mendanai
program dan kegiatan triwulan II dalam tahun anggaran yang direncanakan.
c. Kolom 9 diisi dengan jumlah belanja langsung yang dibutuhkan untuk mendanai
program dan kegiatan triwulan III dalam tahun anggaran yang direncanakan.
d. Kolom 10 diisi dengan jumlah belanja langsung yang dibutuhkan untuk mendanai
program dan kegiatan triwulan IV dalam tahun anggaran yang direncanakan.
Pengisian setia,:> kolom triwulan I sampai dengan triwulan IV harus disesuaikan dengan
rencana kegiatan yang senyatanya berdasarkan jadwal pelaksanaan kegiatan. Oleh karena
itu tidak dibenarkan pengisian kolom triwulan dengan cara membagi 4 dari setiap jumlah
yang direncanakan dalam satu tahun anggaran. Hal tersebut mengingat keakurasian data
pelaksanaan anggaran pertriwulan sangat dibutuhkan untuk penyusunan anggaran kas
sebagai dasar pengendalian likuiditas Kas Umum Daerah dan penerbitan SPD.
12. Kolom 11 (jumlah) diisi dengan hasil penjumlahan kolom 7, kolom 8, kolom 9 dan kolom
10.
13. Formulir OPA - SKPO 2.2. ditandatangani oleh Pejabat Pengelola Keuangan Daerah
dengan mencantumkan nama lellgkap dan NIP yang bersangkutan.
14. Formulir OPA SKPD 2.2. dapat diperbanyak sesuai dengan kebutuhan.
15. Apabila Formulir DPA - SKPD 2.2. lebih dari satu halaman setiap halaman diberi nomor
urut halaman.
www.gi.co.id Global Intermedia
- 13 -
E. FORMULIR DPA-SKPD 2.2.1
LOGO
DAERAH
PROVINSI/KABUPATEN/KOTA *) .
DOKUMEN PELAKSANAAN ANGGARAN
SATUAN KERJA PERANGKAT OAERAH (OPA SKPD)
TAHUN ANGGARAN .
BELANJA LANGSUNG
URUSAN PEMERINTAHAN
ORGANISASI
PROGRAM
KEGIATAN
lOKASI KEGIATAN
SUMBER DANA
JUMLAH ANGGARAN
TERBILANG
PENGGUNA ANGGARAN/
KUASA PENGGUNA ANGGARAN
NAMA
NIP
JABATAN
X.XX
x.xx.xx
x.xx.xx.xx
x.xx,xx,xx,x
x
Rp
( .
........................................................... )
1,.,1 I." II " II II
www.gi.co.id Global Intermedia
- 14 -.
Halaman .....
NOMOR DPA SKPD
FORMULIR
DOKUMEN PELAKSANAAN ANGGARAN
DPA -
SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH
512
SKPD
x.xx xx xx xx
i
2.2.1
Provinsi/Kabupaten/Kota .......
Tahun Anggaran ......
Urusan Pemerintahan : x.xx ..............................................................................
Orqanisasi : x.xx .xx ..............................................................................
Proqram : x.xx .xx .xx ..............................................................................
Keqiatan : X.xx .xx .xX.xx ..............................................................................
Waktu pelaksanaan ..................................................................... ,.....................
Lokasi keQiatan ................................................................................ 1
Sumber dana ........... , ...... ,,, .. ............................... , ....................................
Indikator & Tolok Ukur Kinerja Belanja Langsung
Indikator Tolok Ukur Kinerja Target I<inerja
Capaian Proqram
Masukan
Keluaran
Hasil
Kelompok Sasaran Kegiatan : ..............
Rincian Dokumen Pelaksanaan Anggaran Belanja Langsung
ProQram dan Per Kegiatan Satuan Kerja Perangkat Daerah
Kade
Rincian Penghitungan
Jumlah
Uraian
I
I
Rekening
Volume Satuan
Harga satuan I
(Rp)
-
1 2 3 4 5 5=3xS
xx xx xx xx xx
xx xx xx xx xx
- -
xx xx xx xx xx
xx xx xx xx xx
Jumlah
Rencana Penarikan Dana per Triwulan
........ ,tanggal. ..........
Triwulan I Rp .................. Mengesahkan,
Triwula.'l II Rp .................. Pejabat Pengelola Keuangan Daerah
Triwulan III Rp ..................
Triwulan IV Rp .......... __ ._ .... (tanda tangan)
Jumlah Rp ..................
(nama !engkap)
NIP.
www.gi.co.id Global Intermedia
15
Cara Pengisian Formulir DPA - SKPD 2.2.1 Rincian Dokumen Pelaksanaan Anggaran
Belanja Langsung PrograM dan Per Kegiatan Sablan Kerja Perangkat Oaerah
1. Nomar OPA SKPD diisi dengan nomor kode Urusan Pemerintahan, nomor kode
Organisas:i, nomor kode program diisi dengan kode program dan nomar kode kegiatan
diisi dengan kode kegiatan, nomar kode anggaran belanja diisi dengan kocle 5 serta nomor
k.ode kelompok belanja langsung diisi dengan kode 2.
2. Provinsi/kabupaten/kota diisi dengan nama provinsijkabupaten/kota.
3. Tahun anggaran diisi dengan tahun anggaran yang direncanakan.
4. Urusan Pemerintah<ln diisi dengan nomor kode urusan pemerintanan daerah dan nama
urusan pemerintahan daerah yang dilaksanakan sesuai dengan tugas pokok dan fungsi
SKPD.
5. Organisasi diisi dengan nomN kode SKPD dan nama satuan kerja perangkat daerah
6. Baris kolom program diisi dengan kode program dan nama program dari kegiatan yang
berkenaan. Program merupakan instrumen kebijakan yang berisi satu atau lebih kegiatan
yang dilaksanakan atau kegiatan masyarakat yang dikoordinasikan oleh satuan kerja
perangkat daerah untuk mencapai sasaran dan tujuan kegiatan yang ditetapkan untuk
memperoleh alokasi anggaran.
7. ~ i s kolom kegiatan diisi dengan kode kegiatan dan nama kegiatan yang akan
dilaksanakan.
8. Baris koiom waktu pelaksanaan diisi dengan tanggal bulan dan tahun kegiatan yang akan
dilaksanakan.
9. Baris kolom lokasi kegiatan diisi dengan nama Iokasi atau tempat dari setiap kegiatan
yang akan dilaksanakan. lokasi atau tempat dimaksud dapat berupa nama
desa/kelurahan atau kecamatan.
10. Baris koiom sumber dana diisi dengan jenis sumber dana (PAD, bagi hasil, DAU, OAK,
lain-lain pendapatan yang sah) untuk mendanai pelaksanaan program dan kegiatan yang
direncanakan. Catatan untuk baris kolom ini dHsi oleh tim anggaran pemerintah daerah,
kecuati apabila pendanaan untuk program kegiatan tersebut sumber dananya sudah pasti,
seperti OAK, pinjaman daerah, d::ma darurat, bantuan khusus yang telah ditetapkan
berdasarkan ketentuan peraturan perundang'undangan dapat diis, langsung oleh satuan
kerja perangkat dacrah.
6. Kolom tolok ukur kinerja diisi dengan tolok ukur kinerja dari setiap masukan dapat berupa
jumlah dana, jumlah SDM, jumlah jam kerja, jumlah perafatan/teknologi yang dibutuhkan
untuk menghasilkan keluaran dalam tahun anggaran yang direncanakan. Tolok ukur
kine:ja dari setiap keluaran diisi dengan jumlah keluaran yang akan dihasilkan dalam
tahun anggaran yang direncanakan. Tolok ukur kinerja hasi' diisi dengan manfaat yang
akan diterima pada masa yang akan datang.
7. Kolam target kinerja diisi dengan tingkat prestasi kerja yang dapat diukur pencapaiannya
atas capaian program, masukan, keluaran dan hasil yang ditetapkan dalam kolom tolok
ukur kinerja.
8. Kolom 1 (kode rekening) djisi dengan nomor kode rekening ketompok, jenis, objek,
rincian cbjek belanja langsung .
9. Kolom 2 (uraian) dijsi dengan uraian nama kelompok, jenis, ob',el< dan rincian obyek
belanja langsung.
10. Kolom 3 (volume) diisi dengan jumlah dapat berupa jumlah orang/pegawai dan barang
11. Kolom 4 (satuan) diisi dengan satuan Mung dari target rincian obyek yang
direncananakan seperti unit, waktu/jam/hari/bulan/tahun, ukuran berat, ukuran luas,
ukuran isi dan sebagainya.
12. Kolom 5 (harga satuan) diisi dengan harga satuan dapat berupa tarif, harga, tingkat suku
bunga, nHai kurs.
www.gi.co.id Global Intermedia
- 16 -
13. Kolom 6 (ket. jumlah/volume) diisi dengan keterangan jumlah/volume seperti orang per
hari (org/hr), orang per bulan (org/bln), orang per tahun (org/th), buah per hari (bh/hr),
unit per tahun (ul1it/th) dan sebagainya.
14. Kolom 7 Uumlah) diisi dengan jumlah perkalian antara jumlah volume dan harga satuan.
Setiap jumlah uraian rincian obyek dijumlahkan menjadi jumlah rincian obyek belanja.
Setiap jumlah rincian obyek pada masing-masing obyek belanja selanjutnya dijumlahkan
menjadi obyek belanja berkenaan. Setiap obyek belanja pada masing-masing jenis
belanja kemudian dijumlahkan menjadi jumlah jenis belanja. Penjumlahan dari seluruh
jenis belanja merupakan jumlah I<elompok belanja langsung yang dituangkan dalam
formulir DPA - SKPD 2.2.1.
15. Rencana penarikan dana belanja langsung setiap triwulan selama tahun anggaran yang
direncanakan, diisi dengan jumlah yang disesuaikan dengan rencana kebutuhan
mendanai pelaksanaan kegiatan. Oleh karena itu tidak dibenarkan pengisian jUlTllah setiap
triwulan dengan cara membagi 4 dari jumlah yang direncanakan dalam satu tahun
anggaran. Keakurasian data pelaksanaan anggaran pertriwulan sangat dibutuhkan untuk
penyusunan anggaran kas dan mengendalikan likuiditas Kas Umum Daerah serta
penerbitan SPD.
16. Formulir OPA - SKj)D 2.2.1 merupakan input data untuk menyusufl formulir OPA SKPD
dan formulir OPA - SKPD 2.2. .
17. Formulir DPA - SKPD 2.2.1 dapat diperbanyak sesuai dengan kebutuhan.
18. Apabila Formulir OPA - SKPD 2.2.1 lebih dari satu halaman setiap halaman diberi nomor
urut halaman.
19. Tanggal, bulan, tahun diisi berdasarkan pembuatan DPA - SKPD 2.2.1.
20. Formulir DPA - SKPD 2.2.1 ditandatangani oleh Pejabat Pengelola Keuangan Daerah
dengan mencantumkan nama lengkap dan nomor induk pegawai yang bersangkutan.
www.gi.co.id Global Intermedia
- 17 -
F. FORMULIR DPA-SKPD 3.1
LOGO
DAERAII
PROVINSI/KABUPATEN/KOTA *) .
DOKUMEN PELAKSANAAN ANGGARAN
SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH COPA SKPD}
TAHUN ANGGARAN .
PENERIMAAN PEMBIAYAAN
NO DPASKPD : Ix.xxIXXIOOIOOI61
1
I
URUSAN PEMERINTAHAN
ORGANISASI
PENGGUNA ANGGARAN
NAMA
NIP
lABATAN
x.xx
x.xx.xx
www.gi.co.id Global Intermedia
- I X-
NOMOI< DPA SKPD
Formulir
DOKUMEN PELAKSANAAN ANGGARAN
DPA -
SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH
x.xx xx 00 00 6
SKPD
3.1
ProvinsijKabupaten/Kota .......
Tahun Anggaran ......
Urusan Pemerintahan : x.xx ......................
Organisasi : x.xx.xx ......................
..
Rincian Penerimaan Pembiayaan
Kode
Uraian
Jumlah
Rekening (Rp)
1 2 3
xx xx xx xx xx
xx xx xx xx xx
xx xx xx xx xx
xx xx xx xx xx
xx xx xx xx xx
xx xx X" xx xx
xx xx xx xx xx
xx xx xx xx xx
.-
xx xx xx xx xx
.-
xx xx xx xx xx
x xx xx xx xx
xx xx xx xx xx
xx xx xx xx xx
xx xx xx xx xx
xx xx xx xx xx
xx xx xx xx xx
xx xx xx xx xx
xx xx xx xx xx
Jumlah Penerimaan
Rencana penerimaan per triwulan
........ ,tanggal. ..........
Triwulan I Rp .................. Mengesahkan,
Triwulan II Rp .................. Pejabat Pengelola Keuangan Daerah
Triwulan III Rp ..................
Triwulan IV Rp .................. (tanda tClngan)
Jumlah Rp ..................
!..o..ama lengkap}
NIP.
www.gi.co.id Global Intermedia
- 19 -
Cara Pengisian Formulir DPA - SKPD 3.1 Rincian Penerimaan Pembiayaan Daerah
1. Nomor DPA - SKPD diisi dengan nomor kode urusan pemerintahan, nomor kode organisasi
SKPD, nomor kode program diisi dengan kode 00 dan nomor kode kegiatan diisi dengan
kode DO, nomor kode anggaran pembiayaan diisi dengan kode 6 serta nomor kode
kelompok penerimaan pembiayaan diisi dengan kode 1.
2. Provinsijkabupaten/kota diisi dengan nama provinsi/kabupaten/kota.
3.' Tahun anggaran diisi dengan tahun anggaran yang direncanakan.
4. Urusan Pemerintahan diisi dengan nomor kode urusan pemerintahan daerah dan nama
urusan pernerintahan dael"ah yang dilaksanakan sesuai dengan tugas pokok dan fungsi
SKPD.
5. Organisasi diisi dengan nomor kode SKPD dan nama satuan kerja perangkat daerah
6. Kolom 1 (kode rekening) ~ s dengan dengan nomor kode rekening
kelompok/jenis/objek/rincian objek penerimaan pembiayaan .
7. Kolom 2 (uraian) diisi dengan nama kelompok, jenis, obyek dan rincian obyek penerimaan
pembiayaan.
8. Kolom 3 (jumlah) diisi dengan jumlah jenis penerimaan pembiayaan berkenaan yang
merupakan hasil penjumlahan.dari seluruh obyek penerimaan pembiayaan yang termasuk
dalam jenis penerimaan pembiayaan bersangkutan. Jumlah obyek penerimaan merupakan
penjumlahan dari seluruh rincian obyek penerimaan pembiayaan yang termasuk dalam
obyek penerimaan pembiayaan bersangkutan.
9. Baris jumlah penerimaan merupakan nasi! dari penjurnlahan seluruh jenis penerimaan
pembiayaan.
10. Rencana penerimaan per triwulan diisi dengan jumlah penerimaan pembiayaan yang
diterima setiap triwulan selama tahun anggaran yang direncanakan.
Pengisian setiap triwulan harus disesuaikan dengan rencana penerimaan pembiayaan.
Oleh karena itu tidak dibenarkan pengisian jumlah setiap triwulan denga'1 cara membagi 4
dari jumlah yang direncanakan dalam satu tahun anggaran. Keakurasian data pelaksanaan
anggaran pertriwulan sangat dibutuhkan untuk penyusunan anggaran kas dan
mengendalikan Iikuiditas Kas Umum Daerah serta penerbitan SPD.
11. Formulir DPA - SKPD 3.1 merupakan input data untuk menyusun formulir DPA SKPD.
12. Formulir DPA - SKPD 3.1 dapat diperbanyak sesuai dengan kebutuhan.
13. Apabila Formulir DPA SKPD 3.1 lebih dari satu halaman setiap halaman diberi nomor urut
halaman.
14. Tanggal, bulan, tahun diisi berdasarkan pembuatan DPA - SKPD 3.1.
15. Formulir DPA - SKPD 3.1 dita:1datangani oleh Pejabat Pengelola Keuangan Daerah dengan
mencanturnkan nama lengkap dan nomor induk pegawai yang bersangkutan.
www.gi.co.id Global Intermedia
- 20-
G. FORMULIR DPA-SKPD 3.2
LOGO
DAERAH
PROVINSI/KABUPATEN/KOTA *).......
DOKUMEN PELAKSANAAN ANGGARAN
SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH (OPA - SKPO)
TAUUN ANGGARAN .
PENGELUARAN PEMBIAYAAN
URUSAN PEMERINTAHAN
ORGANISASI
PENGGUNA ANGGARAN
NAMA
NIP
JABATAN
\
x.xx
x.xx.xx II II I II II
www.gi.co.id Global Intermedia
- 21 -
NOMOR DPA SKPD
Formulir
DOKUMEN PELAKSANAAN ANGGARAN
DPA -
SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH
x.xx XX 00 00 6 2
SKPD
3.2.
Provinsi/Kabupaten/Kota .......
Tahun Anqqaran ......
Urusan Pemerintahan : x.xx ......................
Organisasi : x.xx.xx ......................
Rincian Pengeluaran Pembiayaun
Kode
Uraian
Jumlah
Rekening (Rp)
1 2 3
xx xx xx xx xx
xx xx xx xx xx
xx xx xx xx xx
xx xx xx xx xx
xx xx xx xx xx
xx xx xx xx xx
xx xx xx xx xx
xx xx xx xx xx
xx xx xx xx xx
xx xx xx xx xx
xx xx xx xx xx
xx xx xx xx xx
xx xx xx xx xx
xx xx xx xx xx
xx xx xx xx xx
xx xx xx xx xx
xx xx xx xx xx
xx xx xx xx xx
Jumlah Pengeluaran
Rencana pengeluaran perttiwulan
........,tanggal ...........
Triwulan I Rp .................. Mengesahkan,
Triwulan II Rp .................. F'ejabat Pengelola Keuangan Daerah
Triwulan III Rp ..................
Triwulan IV Rp .................. (tanda tangan)
Jumlah Rp ..................
(nama lengkaR)
NIP.
www.gi.co.id Global Intermedia
- 22 -
Cara Pengisian Formulir OPA - SKPO 3.2
Rindan Pengeluaran Pembiayaan Daerah
1. Nomar DPA - SKPD diisi dengan nornor kode urusan Pemerintahan, nam:)r kode ')rganisdsi
SKPD, nomar Ic'ode program diisi dengan kode 00 dan nomor kode kegiatan diisi dengan
kode 00, nomar kode anggaran pembiayaan diisi dengan kode 6 serta nomor kode
kelompok pt::ngeluaran pembiayaan dllsi dengan kode 2.
2. Provinsijkabupatenjkota diisi dengan nama provlnsi/kapupatenjkota.
3. Tahun anggaran diisi dengan tahun anggaran yang direncanakan.
4, Urusan Pemerintahan diisi dengan namar kode urusan pemerintahan daerah dan nama
urusan pemerintahan daerah yang ditaksanakan sesuai de:lgan tugas pokok dan fungsi
SKPD.
5. Organisasi diisi dengan nomor kodJ SKPO dan nama satuan 1<.erja perangkat daerah
6. Kolom 1 (kocle rekening) diisi dengan nomor kode rekening kelompok/jenisjobjek/rincian
objek pengeluaran pembiayaan .
7. Kolom 2 (uraian) diisi dengan nama kelompok, jenis, obyek dan rindan obyek pengeluaran
pembiayaan,
8. Kolom 3 Uumlah) diisi nengan jumlah jenis pengeluaran pembiayaan berkenaan yang
merupakan hasil penjumlahan dari seluruh obyek pengeluaran pembiayaan yang termasuk
dalam jenis pengeluaran pembiayaan bersangkutan. Jumlah obyek pengeluafan
merupakan penjumlahan dari seluruh rincian obyek pengcluaran pembiayaan yang
termasuk dalam obyek pengeluaran pcmbiayaan bersang!<utan.
9. Baris jumlah pengeluaran merupakiln hasil dad penjumlahan seluruh jellis pengeluaran
pembiayaan.
10. Rencana pengeluaran per triwulan diisi dengan jumlah pengeluaran pembiayaan setrap
triwulan selama ':ahun anggaran yang direncanakan.
Pengisian setiap trlwulan harus disesuaikan dengan rencana pengeluuan pembiayaan.
Oleh karena itu tidak dibenarkan penglsian jumtah setiap triViulan dengan cara membagi 4
dari jumlah yang direncanakan dalam satu tahun anggaran. Keakurasian data pelaksanaan
anggaran pertriwulan sangat dibutuhkan untuk penyusunan anggaran kas dan
mengendalikan likuiditas Kas Umum Oaerah serta penerbitan SPO.
11. Formulir OPA - SKPO 3.2 merupakan input data untuk menyusun formulir OPA - SKPO.
12. Formulir DPA SKPD 3.2 dapat diperbanyak sesuai dengan kebutuhan.
13. Apabila Formulir DPA - SKPD 3.2 lebih dari satu halaman setiap halaman diberi nomor
urut halaman.
14. Tanggal, bulan, tahun diisi berdasarkan pembuatan DPA SKPD 3.2.
15, Formulir DPA - SKPD 3.2 ditandatangani o!eh Pejabat Pengelola Keuangan Daerah dengan
mencantumkan nama lengkap dan nomor induk pegawai yang bersangkutan.
0) coret yang tidak. perlu
MENTERI DAL