Anda di halaman 1dari 9

DeZoort Feedback

Eko

Peneliti Hirst dan Luckett (1992)

Metode Eksperimen

Subjek 48 auditor pada satu kantor akuntan publik (KAP) Big 8

Tugas Responden Menilai kinerja

Feedback

Ashton (1990)

Eksperimen

182 auditor pada satu KAP Bg 8

Feedback

Lucket dan Hirst (1989)

Eksperimen

48 auditor pada satu KAP Big 8

Memprediksi peringkat bond yang diberikan oleh Moodys Investor Service menggunakan tiga rasio keuangan Mengevaluasi pemeringkatan yang dilakukan oleh 32 auditor hipotetikal Mengurutkan surat kabar persediaan kios untuk lebih dari satu periode Menentukan harga sekelompok produk Memprediks peringkat Moody atas bond perusahaan untuk 34 issues berdasarkan 3 rasio Mengevaluasi program pelatihan pilot Serangkaian simulasi anggaran Tiga skema terkait dengan audit atas persediaan, audit atas piutang, dan pelaporan jam CFE

Feedback Feedback Feedback

Hoskin (1983) Ashton (1981) Kessler dan Ashton (1981) Harrel (1971)

Eksperimen Eksperimen Eksperimen

61 mahasiswa MBA dan PhD 138 mahasiswa sarjana, MBA, dan PhD 69 mahasiswa MBA

Hasil Penelitian Subjek yang menerima feedback atas hasil pekerjaan (outcome) dan sifat-sifat pekerjaan (task properties) memiliki kinerja lebih baik pada tugas evaluasi kinerja daripada subjek yang hanya menerima feedback hail pekerjaan. Kedua kelompok subjek berkinerja lebih baik daripada kelompok subjek yang tidak menerima feedback Feedback meningkatkan tugas pemeringkatan bond ketika alat bantu keputusan (decision aid) tidak tersedia; tetapi kinerja mereka turun ketika alat itu tersedia. Tingkat persetujuan antar-pemeringkatt dan tingkat kepatuhan pada kebijakan kantor lebih besar pada subjek yang menerima feedback, terlepass dari jenis feedback. Feedback hasil kerja meningkatkan penilaian mengenai permintaan produk. Feedback mengenai sifat-sifat pekerjaan dan feedback yang bersifat umum tidak mempengaruhi kinerja subjek. Feedback mengenai sifat-sifat pekerjaan meninkatkan kinerja subjek dalam pemeringkatan bond, feedback kognitif tidak meningkatkan kinerja Subjek yang menerima informasi feedback berkinerja lebih baik dalam tugas pengevaluasian daripada yang tidak menerima feedback Frekuensi feedback berkorelasi positif dengan kualitas kinerja dan sikap. Auditor bawahan yang menerima instruksi yang tidak pantas dari seorang manajer atau partner cenderung melanggar norma profesional atau standar daripada auditor yang tidak

Feedback

Eksperimen

75 tentara angkatan udara (Air Force) 120 mahasiswa tingkat sarjana 146 auditor dari satu KAP internasional

Feedback Social Influence

Cook (1967) DeZoort dan Lord (1994)

Eksperimen Eksperimen

Social Influence

Ponemon (1992)

Eksperimen

88 auditor dari satu KAP internasional

Penyelesaian kertas kerja terkait audit atas kas

Social Influence Client pressure

Lightner et al. (1982) Hackenbrack and Nelson (1996)

Survei melalui surat

1016 akuntan pada KAP-KAP internasional 90 auditor dari satu KAP Big 6

Eksperimen

Client pressure

Tsui dan Gul (1996)

Eksperimen

80 auditor dari sembilan perusahaan di Hong Kong 50 auditor dari perusahaan-perusahan multinasional 49 petugas pinjaman bank dari New Zealand

Client pressure

Windsor dan Ashkanasy (1995)

Eksperimen

Client pressure

Gul (1991)

Eksperimen

Menentukan sebuah pilihan pengungkapan yang diminta klien dalam situasi piutang tak tertagih dan transfer piutang Ketidaksepakatan auditor-klien atas materialitas utang-utang tidak tercatat (unrecorded liabilities) Ketidaksepakatan auditor-klien atas materialitas utang-utang tidak tercatat (unrecorded liabilities) Ketidaksepakatan auditor-klien atas materialitas utang-utang tidak tercatat (unrecorded liabilities)

menerima tekanan kepatuhan. Tekanan conformity ditemukan sebagai anteseden signifikan pada perilaku underreporting. Lalu, auditor dengan tingkat perkembangan moral yang tinggi ditemukan tidak mudah terpengaruh pada tekanan conformity daripada auditor yang tingkat perkembangan moralnya rendah. Bawahan cenderung melaporkan waktu terlalu rendah ketika supervisor meminta mereka melaporkan terlalu rendah (underreporting). Auditor dengan situasi penugasan moderat (tinggi) mengijinkan pelaporan agresif (konservatif) yang dilakukan klien Penalaran etikal (ethical reasoning) memoderasi hubungan antara locus of control dan inappropriate compliance dengan permintaan klien. Auditor pragmatis dan auditor pengakomodasi terpengaruh oleh tekanan klien. Auditor autonomous yang memiliki kepercayaan mengenai dunia yang adil cenderung menolak tekanan klien. Responden menunjukkan hubungan terbalik antara ukuran bayaran audit dan kemampuan auditor untuk menolak tekanan klien. Ukuran KAP, keberadaan pendapatan dari MAS, dan tingkat kompetisi juga mempengaruhi persepsi atas kemampuan auditor untuk menolak tekanan tersebut. Auditor dipersepsikan lebih rentan terhadap tekanan klien terkait isu yang kurang memiliki arahan teknikal. Ukuran KAP, keberandaan pendapatan dari MAS, dan tingkat kompetisi juga berpengaruh pada persepsi atas kemampuan auditor

Client pressure

Lindsay (1990)

Eksperimen

55 account managers/loan officers Kanada

Ketidaksepakatan auditor-klien atas materialitas utang-utang tidak tercatat (unrecorded liabilities)

Client pressure

Knapp (1987)

Eksperimen

179 anggota komite audit

Client pressure

Knapp (1985)

Eksperimen

43 petugas pinjaman dari U.S.

Ketidaksepakatan auditor-klien atas pengungkapan kejadian setelah tanggal neraca dan tingkat materialitas terkait penyesuaian yang diajukan. Ketidaksepakatan auditor-klien atas pengungkapan kejadian setelah tanggal neraca dan tingkat materialitas terkait penyesuaian yang diajukan. -

Client pressure

Bartunek dan Reynolds (1983)

Survei melalui surat

121 partners dan manajer dari KAP-KAP di Massachusetts

Litigation pressure

Hackenbrack dan Nelson (1996)

Eksperimen

90 auditor dari satu KAP Big 6

Litigation pressure

Lord (1996)

Eksperimen

16 auditor dari satu KAP Big 6

Memilih sebuah pilihan pengungkapan yang diminta klien dalam situasi piutang tak tertagih dan transfer piutang Menentukan akseptabilitas dari sebuah pengungkapan yang tidak jelas yang diinginkan klien

dalam menolak tekanan klien. Responden cenderung mendukung auditor dalam perselisihan auditor-klien. Akan tetapi, responden tidak terlalu mendukung auditor ketika mereka bukan manajer perusahaan, ketika auditee dalam posisi kuat secara finansial, dan ketika tidak ada standar profesional. Responden mempersepsikan hubungan positif antara kondisi keuangan dan kemungkinan klien memperoleh hasil yang diinginkan. Responden juga mempersepsikan kemungkinan yang lebih besar bagi manajemen untuk memperoleh hasil yang diinginkan ketika standar profesional tidak ada. Responden menunjukkan bahwa klien memiliki pengaruh atas manajer daripada partners. Tekanan klien juga meningkatkan partners role conflict, dan menurunkan role conflict dan ambiguitas manajer.s Auditor dengan situasi penugasan moderat (tinggi) mengijinkan pelaporan agresif (konservatif) yang dilakukan klien Keputusan oleh auditor yang berada di bawah tekanan akuntabilitas menunjukkan bahwa kekuatan kondisi keuangan klien (terkait risiko litigasi) mempengaruhi kemungkinan auditor dalam menerima praktik-praktik pelaporan klien. Partner audit menunjukkan bahwa kekuatan finansial klien (terkait risiko litigasi) mempengaruhi kemingkinan menerima praktik-praktik pelaporan klien. Tekanan waktu secara signifikan mengurangi pengaruh informasi yang

Litigation pressure

Lord (1997)

Eksperimen

34 partner audit dari 22 KAP lokal dalam dua negara bagian (AS) 156 auditor dari empat KAP Big 6

Menentukan akseptabilitas dari sebuah pengungkapan yang tidak jelas yang diinginkan klien Menilai risiko bahwa saldo piutang akhir tahun secara

Time pressure

Glover (1997) (time deadline)

Eksperimen

Time pressure

Spilker dan Prawitt (1997) (time deadline)

Eksperimen

43 profesional perpajakan dan 53 mahasiswa pascasarjana perpajakan 48 auditor senior dan manajer dari KAP internasional dan regional 104 mahasiswa pascasarjana dan 43 profesional perpajakan dari satu KAP Big 6 638 auditor internal

material telah salah saji Memilih kata kunci yang relevan terkait isu pajak kemitraan

Time pressure

Chool (1995) (time deadline)

Eksperiman

Membuat penilaian terkait sampling dan jenis konfirmasi untuk akun banks demand deposit Memilik kata kunci terkait kasus pajak kemitraan -

Time pressure

Spilker (1995) (time deadline) Azad (1994) (time budget) Solomon dan Brown (1992) (time budget)

Eksperimen

Time pressure

Survei melalui surat

Time pressure

Eksperimen

74 auditor dari satu KAP internasional

Menilai risiko salah saji material sebagai akibat dari kelemahan pengendalian atas pengeluaran kas Mengujian rekonsiliasi bank dan pengendalian operasi atas kas

Time pressure

Ponemon (1992) (time budget)

Eksperimen

88 auditor dari satu KAP internasional

Time pressure

Wahhoner dan Cashell (1991) (time budget)

Eksperimen

25 staf auditor dari empat KAP besar

Menerapkan prosedur audit untuk transaksi pembelian dan pengeluaran kas

tidak relevan pada penilaian auditor. Subjek berpengalaman merespon tekanan waktu dengan mengasimilasi permasalahan, mengolah informasi kasus, dan mencari database lebih efisien daripada subjek yang tidak berpengalaman Penilaian auditor meningkat seiring peningkatan tekanan batas waktu dari tingkat rendah ke sedang, tetapi memburuk ketika tekanan waktu mencapai tingkat berlebihan (ada hubungan U terbalik). Subjek dengan pengeahuan prosedural merespon lebih baik pada tekanan waktu daripada mereka yang tidak memiliki pengetahuan. Responden mengindikasikan bahwa mereka mempersepsikan anggaran waktu sebagai memperketat dan mengganggu pelaksanaan audit yang memadai Strategi pengolahan informasi yang diterapkan auditor dipengaruhi oleh tekanan waktu. Batas waktu mengakibatkan penurunan pemrosesan configural dan meningkatkan ketidakstabilan penilaian. Auditor di bawah tekanan anggran waktu melaporkan lebih rendah kekurangan waktu dari pada auditor yang tidak berada di bawah tekanan anggaran waktu. Auditor dengan penalaran moral lebih tinggi melaporkan lebih rendah kelebihan waktu ketika berada di bawah tekanan anggaran waktu. Jumlah waktu yang digunakan untuk pengujian audit tidak sgnifikan mempengaruhi kemampuan subjek untuk mendeteksi penyimpangan yang ada. Subjek berhasil mendeteksi penyimpangan dalam prosentasi yang

Time pressure Time pressure Time pressure

Marxen (1990) (time budget) McDaniel (1993) (time budget) Kelley dan Margheim (1990) (time budget)

Eksperimen Eksperimen Survei melalui surat

66 auditor dari sembilan KAP besar 179 staf auditor dari sebuah KAP besar 85 pasangan senior/staf yang cocok dari dua KAP Big 8

Menentukan anggaran waktu persediaan Menguji catatan untuk mengevaluasi asersi penilaian dan kelengkapan -

Time pressure Time pressure

Bamber dan Bylinski (1988) (time deadline) Kermis dan Mahapatra (1985) (time budget)

Eksperimen Eksperimen

73 manajer audit dari sepuluh KAP besar 107 auditor senior dan manajer dari KAP besar Big 8

Time pressure

Alderman dan Detrick (1982) (time budget) Kelley dan Seiler (1982) (time budget) Lightner et al. (1992) (time budget)

Survei melalui surat

274 auditor dari KAP Big 8

Menyiapkan estimasi waktu untuk reviu kertas kerja Menyiapkan anggaran waktu audit dengan instruksi untuk mengurangi anggaran dari waktu aktual tahun sebelumnya -

lebih besar ketika berada di bawah tekanan lebih. Partner-subjek menetapkan anggaran waktu lebih tinggi daripada responden manajer, supervisor, dan staf. Seiring peningkatan tekanan waktu, efisiensi audit meningkat dan efektivitas audit menurun. Hasil menunjukkan bentuk hubungan U-terbalik antara tekanan dan pelaporan lebih rendah atas waktu audit dan suatu penurunan kemungkinan pelaporan lebih rendah ketika supervisor memiliki skor kepribadian Tipe A yang lebih rendah. Tekanan waktu tidak secara signifikan mempengaruhi estimasi waktu reviu. Seiring peningkatan tekanan waktu, audito mengurangi penilaian mereka atas waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan audit. Subjek mengindikasikan bahwa tekanan dapat mengakibatkan auditor menyelesaikan pekerjaan sesuai waktu yang mereka butuhkan, pindah kerja (turnover), premature sign-off. Akuntan senior mengindikasikan mengalami tekanan lebih besar dan ketegangan lebih tinggi dari pada partner, manajer, dan akuntan staf. Hasil menunjukkan suatu hubungan negatif antara pelaporan waktu lebih rendah dan kelayakan untuk memenuhi anggaran. Hasil juga menunjukkan suatu hubungan positif antara pelaporan lebih rendah dan permintaan eksplisit dan implisit supervisor. Sebagian besar responden mengindikasikan bahwa mereka telah

Time pressure

Survei melalui surat

91 auditor dari KAP internasional dan regional 1016 profesional audit dan perpajakan dari tiga KAP nasional

Time pressure

Survei melalui surat

Time pressure

Rhode (1978) (time budget)

Survei melalui surat

1526 praktisk dan mantan auditor

Accountability & Justification

Chang et al. (1997)

Eksperimen

312 mahasiswa (145 MBA dan 167 sarjana bisnis) dari tiga universitas 63 profesional perpajakan dari satu KAP Big 6

Accountability & Justification

Cloyd (1997)

Eksperimen

Tugas penyelesaian masalah melibatkan pemahaman dasar permasalahan dan permasalahan aplikasi kompleks Riset pajak berbasis komputer melibatkan pencarian informasi dan argumen untuk posisi pajak klien

melaporkan waktu lebih rendah dan menandatangani pekerjaan audit yang tidak dilakukan karena tekanan waktu. Tekanan justifikasi meningkatkan usaha subjek tetapi tidak signifikan meningkatkan kinerja, terlepas dari kompleksitas tugas Tekanan akuntabilitas meningkatkan jumlah waktu yang diperlukan subjek untuk suatu tugas dan memiliki dampak positif pada efektivitas pencarian pada subjek yang memiliki pengetahuan sebelumnya. Akan tetapi, akuntabilitas tidak memiliki dampak incremental pada efektivitas subjek dengan pengetahuan rendah. Tekanan akuntabilitas tidak memiliki pengaruh signifikan pada dilusi (perhatian pada informasi yang tidak relevan) yang ditunjukkan oleh auditor. Auditor yang akuntabel pada supervisor membuat penilaian risiko fraud lebih konservattif dibandingan auditor yang tidak akuntabel. Akan tetapi, auditor yang akuntabel dan yang tidak akuntabel menunjukkan efek dilusi Auditor dalam risiko situasi penugasan sedang (tinggi) menjustifikasi penerimaan pelapporan agresif (konservatif) melalui interpretasi standar akuntansi secara agresif (konservatif). Unuk klien yang berintegritas tinggi, partisipan yang diberi klien penjelasan oleh pemberi justifikasi untuk meningkatkan efisiensi memberikan kemungkinan penilaian lebih tinggi untuk penjelasan klien daripada partisipan yang memperoleh pemberi justifikasi yang menekanan objektivitas. Untuk klien

Accountability & Justification Accountability & Justification

Glover (1997)

Eksperimen

156 auditor dari empat KAP Big 6 44 auditor dari satu KAP Big 6

Menilai risiko bahwa saldo piutang akhir tahun secara material telah salah saji Penilaian risiko fraud dengan tersedianya informasi yang relevan dan tidak relevan Menentukan sebuah pilihan pengungkapan yang diminta klien dalam situasi piutang tak tertagih dan transfer piutang Menilai penjelasan nonerror klien mengenai peningkatan fluktuasi saldo akuntansi dan pencarian penjelasan alternatif

Hoffman dan Patton (1997)

Eksperimen

Accountability & Justification

Hackenbrack dan Nelson (1996)

Eksperimen

90 auditor dari satu KAP Big 6

Accountability & Justification

Peecher (1996)

Eksperimen

106 auditor dari dua KAP Big 6

Accountability & Justification Accountability & Justification Accountability & Justification Accountability & Justification

Koonce et al. (1995)

Eksperimen

202 advanced in-charge auditors 86 auditor dari satu KAP Big 8 156 akuntan publik 58 mahasiswa Executive MBA dari satu universitas dan 171 auditor dari satu KAP Big 6 59 auditor dari satu KAP Big 6 30 auditor dari satu KAP Big 6 101 auditor dari satu KAP Big 6 182 auditor dari satu KAP Big 6

Melakukan prosedur analitis untuk keperluan perencanaan Menilai kelayakan finansial klien Menilai kemungkinan bahwa perusahaan akan bankrut Prediksi peringkat bond yang diberikan Moody Investor Service menggunakan tiga rasio Mengeluarkan opini audit dalam situasi konflik auditor-klien Menilai risiko keusangan pada 20 item persediaan Prediksi peringkat bond yang diberikan Moody Investor Service menggunakan tiga rasio -

Tan (1995) Gibbons dan Newton (1994) Kennedy (1993)

Eksperimen Survei melalui surat Eksperimen

Accountability & Justification Accountability & Justification Accountability & Justification Accountability & Justification

Ashton (1992)

Eksperimen

yang integritasnya rendah, dampak serupa tidak muncul. Antisipasi atas reviu meningkatkan secara signifikan jumlah justifikasi oleh subjek, meskipun jenis justifikasinya sama. Kesadaran atas akuntabilitas meningkatkan kuelitas proses pembuatan keputusan subjek. Subjek mengindikasikan bahwa tekanan akuntabilitas adalah hal biasa dan kuat dalam situasi akuntan publik. Efek recency dimitigasi oleh akuntabilitas untuk subjek mahasiswa. Subjek auditor tidak dipengaruhi oleh akuntabilitas; tidak ada efek recency terlepas ada treatment akuntabilitas. Justifikasi pada eksperimenter mendorong kelebihakuratan dan konsistensi penilaian secara signifikan. Subjek yang akuntabel pada partner nasional akan mengeluarkan opini WTP daripada subjek anonymous. Subjek yang akuntabel menunjukkan konsensus dan self-insight yang lebih tinggi daripada subjek anonymous. Tanpa alat bantu keputusan, subjek yang akuntable meraih keakurasian klasifikasi lebih tinggi dalam pemeringkatan bonddari pada subjek yang tidak akuntabel. Penggunaan alat bantu keputusan mengurangi akurasi. Justifikasi mempengaruhi evaluasi auditor atas penilaian yang baik. Justifikasi lebih dibutuhkan dalam situasi yang tidak dikenali (unfamiliar) daripada dalam situasi yang dikenali. Responden pada semua level mengindikasikan bahwa kemampuan untuk menjustifikasi sebuah keputusan

Lord (1992) Johnson dan Kaplan (1991) Ashton (1990)

Eksperimen Eksperimen Eksperimen

Accountability & Justification

Emby dan Gibbins (1988)

Survei melalui surat

69 akuntan mewakili 21 KAP di lima negara

Accountability & Justification

Gibbins dan Emby (1984)

Survei melalui surat

136 akuntan dari KAP di lima negara

Role conflict, role ambiguity, PEU Role conflict, role ambiguity, PEU

Gregson et al. (1994) Rasch dan Harrell (1990)

Survei melalui surat Survei melalui surat

216 CPA dari KAP nasional dan non-nasional 117 akuntan dari satu KAP Big 8

adalah aspek yang paling penting dalam professional judgment. PEU, RA dan RC ditemukan sebagai konstruk yang berbeda Tingkat pencapaian motivasi berpengaruh langsung pada RC dan RA, tetapi jenis kepribadian, jender, tenure, dan orientasi pengaruh tidak. RC dan RA berhubungan terbalik dengan kepuasan kerja dan berhubungan langsung dengan niatan keluar (turnover intentions). Responden mengindikasikan bahwa PEU menciptakan ketegangan kerha dan hasil kerja yang tidak diinginkan. PEU juga ditemukan sebagai antesenden dari RC dan RA. RC lebih tinggi untuk responden dari KAP yang tidak terstruktur daripada mereka yang terstruktur. RA tidak berbeda secara signifikan antara responden dari KAP terstruktu dan KAP yang tidak terstruktur. Hasil ini juga menggarisbawahi sumber potensiap RC dan RA dalam KAP terstruktur dan idak terstruktur. PEU berhubungan negatif dengan kemampuan prediktif model expectancy terkait kinerja. RC dan RA berhubungan positif dengan ketegangan kerja, kepuasan kerja, dan kecenderungan keluar untuk semua kelompok akuntan. RA yang dialami manajer berasosiasi kuat dengan penurunan kepuasan kerja, peningkatan kecenderungan keluar dan peningkatan ketegangan kerja. RA yang dialami oleh partner hanya berasosiasi dengan kepuasan kerja. RC tidak signifikan berasosiasi dengan hasil apa

Role conflict, role ambiguity, PEU Role conflict, role ambiguity, PEU

Rebele dan Michaels (1990)

Survei melalui surat

155 auditor dari empat KAP internasional

Bamber et al. (1989)

Survei melalui surat

121 auditor senior dari empat KAP Big 8

Role conflict, role ambiguity, PEU Role conflict, role ambiguity, PEU Role conflict, role ambiguity, PEU

Anderson dan Kida (1986) Kemery et al. (1985)

Survei Survei melalui surat

60 auditor dari 13 KAP di Virginia 275 akuntan publik, 254 akuntan pemerintah, 456 akuntan industri, dan 66 pegawai rumah sakit 121 partner dan manajer dari 14 KAP besar

Bartunek dan Reynolds (1983)

Survei melalui surat

Role conflict, role ambiguity, PEU Role conflict, role ambiguity, PEU Role conflict, role ambiguity, PEU

Ferris (1982) Strawser et al. (1982) Senatra (1980)

Survei Survei melalui surat Survei melalui surat

180 akuntan dari tiga KAP 138 akuntan manajemen 88 senior auditor dari satu KAP Big 8

pun untuk semua kelompok responden. PEU berbanding terbalik dengan tingkat coping. RC dan RA ditemukan berasosiasi dengan ketegangan kerja yang tinggi. RC berhubungan signifikan dengan tekanan kerja (job tension), tetapi tidak dengan kepuasan kerja atau kecenderungan untuk keluar. RA berhubungan signifikan engan kepuasan kerja, tetapi tidak dengan tekanan kerja dan kecenderungan untuk keluar. PEU mempengaruhi tingkat motivasi dan kinerja PU berhubungan terbalik dengan kepuasan kerja.

Role conflict, role ambiguity, PEU Role conflict, role ambiguity, PEU

Ferris (1978) Ferris (1977)

Survei melalui surat Survei melalui surat

51 auditor dari dua KAP 51 auditor dari dua KAP

Anda mungkin juga menyukai