Anda di halaman 1dari 8

BAB IV PEMUTUS TENAGA (PMT)

4.1. Pengertian PMT Pemutus Tenaga (PMT) adalah alat yang paling penting dari semua alat penghilang/peredam dari gangguan tenaga. PMT merupakan saklar yang digunakan untuk menghubungkan atau memutuskan arus atau daya listrik sesuai dengan ratingnya.

PMT 20KV

PMT 150KV

PMT 500KV

Gambar 4.1. Macam-macam PMT PMT dapat memutuskan hubungan tenaga listrik dalam keadaan gangguan maupun dalam keadaan berbeban. Dalam keadaan berbeban,

proses ini harus dapat dilakukan dengan cepat, dengan membuka circuit dengan menutup circuit (sebagai saklar) dengan membawa beban secara pengawasan manual atau otomatis. Sedangkan dalam keadaan gangguan atau keadaan tidak normal, PMT dapat membuka dengan bantuan relay yang mendeteksi, sehingga gangguan dapat dipisahkan. Pada waktu pemutusan / penghubungan arus atau daya listrik akan terjadi busur api.

4.2. Klasifikasi PMT 4.2.1. Berdasarkan Kelas Tegangan PMT tegangan rendah (Low Voltage) Dengan range tegangan 0.1 s/d 1 kV (SPLN 1.1995 - 3.3)

20

PMT tegangan menengah (Medium Voltage) Dengan range tegangan 1 s/d 35 kV (SPLN 1.1995 3.4) PMT tegangan tinggi (High Voltage) Dengan range tegangan 35 s/d 245 kV (SPLN 1.1995 3.5) PMT tegangan ekstra tinggi (Extra High Voltage) Dengan range tegangan lebih besar dari 245 kVAC (SPLN 1.1995 3.6) 4.2.2. Berdasarkan Jumlah Mekanik Penggerak A. PMT Single Pole PMT tipe ini mempunyai mekanik penggerak pada masing-masing pole, umumnya PMT jenis ini dipasang pada bay penghantar agar PMT bisa reclose satu fasa.

Keterangan . 1. Pondasi 2. Kerangka (Struckture) 3. Mekanik penggerak 4. Isolator suport. 5. Ruang pemutus 6a. Terminal Utama atas 6b. Terminal Utama bawah 7. Lemari control lokal Gambar 4.2. PMT Single Pole

8. Pentanahan/Gorundin g

B. PMT Three Pole PMT jenis ini mempunyai satu mekanik penggerak untuk tiga fasa, guna menghubungkan fasa satu dengan fasa lainnya dilengkapi dengan kopel mekanik, umumnya PMT jenis ini dipasang pada bay trafo dan bay kopel serta PMT 20 kV untuk distribusi.

21

Keterangan . 1. Pondasi 2. Kerangka (Struckture) 3. Mekanik penggerak 4. Isolator suport. 5. Ruang pemutus 6a. Terminal Utama atas 6b. Terminal Utama bawah 7. Lemari control local 8. Pentanahan/Gorunding

Gambar 4.3. PMT Three Pole 4.2.3. Berdasarkan Media Pemadam Busur Api : A. PMT media Minyak Pada saat kontak dipisahkan, busur api akan terjadi di dalam minyak, sehingga minyak menguap dan menimbulkan gelembung gas yang menyelubngi busur api, karena panas yang ditimbulkan busur api, minyak mengalami dekomposisi dan menghasilkan gas hidrogen yang bersifat menghambat produksi pasangan ion. Pada PMT media minyak, pemadaman busur api tergantung pada pamanjangan dan pendinginan busur api dan juga tergantung pada jenis gasi hasil dekomposisi minyak. Saklar PMT ini dapat digunakan untuk memutus arus sampai 10 kA dan pada rangkaian bertegangan sampai 500 kV. Saklar pada PMT ini terbagi menjadi 2 jenis, yaitu : Saklar PMT dengan menggunakan banyak minyak (Bulk Oil) dan Saklar PMT dengan menggunakan sedikit minyak (Low Oil).

Gambar 4.4. PMT Media Minyak 22

B. PMT media Udara Hembus PMT udara hembus dirancang untuk mengatasi kelemahan pada PMT minyak, yaitu dengan membuat media isolator kontak dari bahan yang tidak mudah terbakar dan tidak menghalangi pemisahan kontak, sehingga pemisahan kontak dapat dilaksanakan dalam waktu yang sangat cepat. Saklar PMT ini dapat digunakan untuk meutus arus sampai 40 kA dan pada rangkaian bertegangan sampai 765 kV.

Gambar 4.5. PMT Media Udara Hembus C. PMT media Hampa Udara Pada PMT vakum, kontak ditempatkan pada suatu bilik vakum. Untuk mencegah udara masuk ke dalam bilik, maka bilik ini harus ditutup rapat dan kontak bergeraknya diikat ketat dengan perapat logam. Saklar PMT ini dapat digunakan untuk memutus rangkaian bertegangan sampai 38kV. D. PMT Gas SF6 PMT yang dipakai menggunakan media gas SF6 (Sulfur hexafluoride). Saklar PMT ini untuk memutus arus sampai 40 kA dan pada rangkaian bertegangan 765 kV. Sifat gas SF6 murni adalah tidak berwarna, tidak berbau, tidak beracun dan tidak mudah terbakar. Pada suhu di atas 150C, gas SF6 mempunyai sifat tidak merusak metal, plastik dan bermacam bahan yang umum digunakan dalam pemutus tenaga tegangan tinggi. Saklar PMT SF6 ada 2 tipe, yaitu PMT tipe Tekanan Tunggal (Single Pressure) dan PMT tipe Tekanan Ganda (Double Pressure).

23

Gambar 4.6. PMT Media Hampa Udara

Gambar 4.7. PMT Media Gas SF6

4.2.4. Berdasarkan Proses Pemadaman Busur Api Listrik di Ruang Pemutus A. PMT Jenis Tekanan Tunggal PMT terisi gas SF6 dengan tekanan kira-kira 5 Kg/cm2, selama terjadi proses pemisahan kontak kontak, gas SF6 ditekan (fenomena thermal overpressure) ke dalam suatu tabung/silinder yang menempel pada kontak bergerak selanjutnya saat terjadi pemutusan, gas SF6 ditekan melalui nozzle yang menimbulkan tenaga hembus/tiupan dan tiupan ini yang memadamkan busur api.
3

5 V t SF Saat Proses Pemutusan Arus Listrik Gambar 4.8. Interrupting chamber PMT 6 V p

1. Fixed contacts rod (Rod Kontak diam) 2. Valve (katup) 3. Main contacts (Kontak Utama)

24

4. Insulating Nozzle 5. The Moving Contact support Vt. Thermal Pressure Vp. The Compression of the Volume B. PMT Jenis Tekanan Ganda PMT terisi gas SF6 dengan sistem tekanan tinggi kira-kira 12 Kg/cm2 dan sistem tekanan rendah kira-kira 2 Kg/cm2, pada waktu pemutusan busur api gas SF6 dari sistem tekanan tinggi dialirkan melalui nozzle ke sistem tekanan rendah. Gas pada sistem tekanan rendah kemudian dipompakan kembali ke sistem tekanan tinggi, saat ini PMT SF6 tipe ini sudah tidak diproduksi lagi. 4.3. Komponen-Komponen PMT Sistem Pemutus Tenaga (PMT) terdiri dari beberapa sub-sistem yang memiliki beberapa komponen. Pembagian komponen dan fungsi dilakukan berdasarkan Failure Modes and Effects Analysis (FMEA). Failure Modes and Effects Analysis (FMEA) adalah prosedur analisa dari model kegagalan (failure modes) yang dapat terjadi dalam sebuah sistem untuk diklasifikasikan berdasarkan hubungan sebab-akibat dan penentuan efek dari kegagalan tersebut terhadap sistem. Tabel 4.1. Pembagian Komponen dan Fungsi Komponen N o 1 Penghantar arus listrik (electrical current carrying) Bagian konduktif untuk menghantarkan / mengalirkan arus listrik Asesoris interrupter (jika ada) Terminal utama Interrupter Kontak utama (bergerak dan tetap) Kontak arcing Resistor Kapasitor Sub sistem Fungsi Sub sub sistem Komponen

25

Sistem isolasi (electrical insulation)

Sebagai isolasi bagian yang bertegangan dengan yang tidak bertegangan serta antara bagian yang bertegangan

Isolator interrupter chamber Isolator support / penyangga

Media pemadam busur api

Sebagai media pemadam busur api yang timbul pada saat PMT bekerja membuka atau menutup

Mekanik penggerak

Bagian untuk menggerakkan kontak gerak (moving contact) untuk operasi pemutusan atau penutupan PMT

Control / Auxilary circuit

Sebagai tempat / wadah secondary equipment dan

Lemari mekanik / kontrol Terminal &

melindungi peralatan wiring kontrol tegangan rendah, serta sebagai terminal wiring kontrol dan memberikan trigger untuk operasi PMT

26

Struktur mekanik

Sebagai dudukan struktur dan penyangga peralatan

Struktur besi/baja atau beton Pondasi

Sistem grounding

Sebagai pengaman peralatan / orang terhadap tegangan lebih, arus bocor dan tegangan induksi

27

Anda mungkin juga menyukai