Anda di halaman 1dari 5

Teknologi yang mendukung berjalannya sistem ERP : 1.

Jaringan Sistem ERP dibangun berdasarkan model client-server, dimana komputer pengguna (client) dapat mengakses program dan data yang ada di server. Komputer client ditempatkan di berbagai macam lokasi pada setiap perusahaan atau pada setiap departemen tertentu di perusahaan sedangkan komputer server diletakkan terpusat. Arsitektur jaringan ERP terbagi menjadi 2 model : a. Two Tier Model Yaitu model jaringan dimana server menangani 2 tugas yaitu aplikasi dan database. Komputer cilent bertanggung jawab untuk menyajikan data kepada pengguna dan mengirimkan inputan dari pengguna ke server. Perusahaan penyedia paket sistem ERP menggunakan pendekatan Local Area Network untuk mengkoneksikan jaringan komputer pengguna di perusahaannya pada model two tier ini.Model two tier dapat diilustrasikan pada gambar 1 dibawah ini:

b. Three Tier Model Yaitu model jaringan dimana fungsi application dan database terpisah di dalam server, dengan application server sendiri dan database server sendiri. Proses pada model ini yaitu komputer client membangun komunikasi dengan application server, kemudian application server memulai membangun hubungan dengan database server. Perusahaan penyedia paket sistem ERP menggunakan pendekatan Wide Area

Network untuk mengkoneksikan jaringan komputer pengguna di berbagai cabang perusahaan dalam tingkat regional atau nasional.Model three tier dapat diilustrasikan pada gambar 2 dibawah ini:

2. Data WareHousing Data warehouse merupakan basis data relational atau multidimentional yang dapat berisi data giga sampai tera bytes yang bersifat subject-oriented (data disimpan berdasarkan subject),terintegrasi/terpadu, Nonvolatile (data tidak berubah) dan time variant (keterangan waktu). Lima tahapan pokok dari proses data warehouse : Perancangan data untuk data warehouse Mengekstrak data dari database operasional Pembersihan data yang diekstrak. Mengubah data menjadi model warehouse Memuat data kedalam database data warehouse

3. Supply Chain Management (SCM) Supply chain management adalah rangkaian kegiatan yang berhubungan dengan memindahkan barang dari tahap bahan baku sampai ke pelanggan termasuk pengadaan, penjadwalan produksi, pemrosesan order tersebut, manajemen inventarisasi, transportasi, pergudangan, layanan pelanggan, dan ramalan permintaan untuk barang. Dengan kata

lain, model SCM mengaplikasikan bagaimana suatu jaringan kegiatan produksi dan distribusi dari suatu perusahaan dapat bekerja bersama-sama untuk memenuhi tuntutan konsumen. Selain itu, SCM menghubungkan semua mitra dalam rantai, termasuk vendor, perusahaan pengangkut, perusahaan logistic pihak ketiga, dan penyedia sistem informasi. SCM sistem adalah suatu aplikasi perangkat lunak yang mendukung tugas tersebut. Peralatan fungsional yang dimiliki sistem SCM adalah: Demand management/forecasting Perangkat peralatan untuk mendapatkan hasil peramalan yang lebih akurat secara statistik. Advanced planning and scheduling Suatu peralatan untuk menciptakan taktik perencanaan, jangka menengah dan panjang untuk mengambil keputusan yang menyangkut sumber yang harus diambil demi melengkapi jaringan supply. Transportation management Fungsi yang berkaitan dengan proses pendisitribusian produk dalam supply chain. Distribution and deployment Suatu alat perencanaan yang menyeimbangkan dan mengoptimalkan jaringan distribusi pada waktu yang diperlukan. Production planning Perencanaan produksi dan jadwal penjualan menggunakan taraf yang dinamis dan teknik yang optimal. Available to-promise Tanggapan yang cepat dengan mempertimbangkan alokasi, produksi dan kapasitas transportasi serta biaya dalam keseluruhan rantai supply . Supply chain modeler

Perangkat untuk mengarahkan serta mengontrol rantai supply serta mengamati mekanisme kerja dari konsep supply chain. Optimizer The optimizer adalah perangkat yang didalamnya terdapat linear & integer programming, non-linear programming, heuristics and genetic algorithm. Genetic algorithm adalah suatu computing technology yang mampu mencari serta menghasilkan solusi terbaik atas jutaan kemungkinan kombinasi atas setiap parameter yang digunakan. 4. CRM (Costumer Relation Management) CRM adalah sebuah strategi bisnis yang berbasis kostumer untuk memaksimalkan keuntungan dan pendapatan serta meningkatkan kepuasan pelanggan. Beberapa teknologi yang melatarbelakangi CRM diantaranya adalah mendapatkan, menyimpan, analisis terhadap kostumer, vendor, partner, dan proses informasi internal. Dengan fungsi pendukung CRM adalah sales, marketing, training, pengembangan professional, manajemen performa, human resource development, dan kompensasi. Keseluruhan teknologi dan fungsi-fungsi yang melingkupi CRM haruslah terintegrasi sebagai bagian tak terpisahkan strategi bisnis yang fokus pada kostumer.. Teknologi pendukung CRM Costumer Database

Costumer database adalah Informasi yang diperoleh dari konsumen baik berupa interaksi dengan perusahaan dan prospek kedepannya, order kostumer, informasi tentang support yang diberikan, request kostumer, complain, interview dan survey yang telah diberikan. Costumer Intelligence

Costumer intelligence adalah sebuah upaya untuk memilih kostumer sesuai dengan kebutuhannya masing-masing. Contohnya adalah pembagian kostumer potensial, kostumer biasa, dan kostumer tak potensial. Ini akan memudahkan kita untuk mengetahui tingkat kepuasan cutomer.

Costumer Capacity and Competency Development

Teknologi yang memungkinkan perusahaan berada sedikit lebih dekat dengan apa yang diinginkan oleh kostumer yang memungkinkan perusahaan terus berada di depan dalam kompetisi CRM. 5. Perangkat Lunak Bolt-On Bolt-Ons merupakan perangkat lunak yang berfungsi untuk memodifikasi fungsionalitas dari Sistem ERP seperti menambahkan, mengurangi, atau mengedit beberapa fitur yang terdapat pada Sistem ERP sesuai dengan kebutuhan instansi. 6. Online transaction processing (OLTP) OLTP adalah aplikasi yang mendukung tugas penting manajemen melalui Queri sedehana pada oprasional database seperti penjualan dan distribusi, perencanaan bisnis, perencanaan produksi, pengendalian dasar perusahaan dan logistik. 7. Online Analitycal Processing (OLAP) OLAP adalah aplikasi yang mendukung tugas penting manajemen melalui pemeriksaan analisis pada gabungan data yang kompleks yang didapat dari data warehouse. 8. Screen mask Adalah sebuah layar kostumasi yang disediakan dapat berupa penambahan tombol, penambahan parameter tertentu, sampai penambahan proses bisnis tertentu. 9. Workflow programming Adalah Pemrograman alur kerja dilakukan dengan memanipulasi proses bisnis meliputi teknis, persyaratan yang diperlukan untuk otomatisasi dan pengendalian proses yang disediakan oleh sistem ERP. 10. User exits User Exits merupakan antarmuka yang disediakan oleh pembuat ERP untuk menggabungkan program yang dibangun oleh pelanggannya.

Anda mungkin juga menyukai