Anda di halaman 1dari 7

DISKUSI

Dilaporkan seorang anak perempuan berumur 2 bulan dengan berat 4,5 kg di rawat di ruang anak RSUD Ulin Banjarmasin dari tanggal 29 November 2 4 Desember 2 ! dengan diagnosa Bronkopneumonia# !"

Bronkopneumonia adala$ peradangan akut parenkim paru %ang men%ebar pada daera$ bronkiolus dan sekitar alveolus, men%atakan adan%a pen%ebaran in&eksi %ang berber'ak, serta terdapat konsolidasi lobuler# Bronkopneumonia merupakan in&eksi serius %ang sering dan potensial mengenai anak(anak di seluru$ dunia, %aitu sekitar )4* kasus dapat men%ebabkan kematian# Ba%i dan anak(anak lebi$ rentan ter$adap pen%akit ini karena respon imunitas mereka masi$ belum berkembang dengan baik# ),2,+ Bronkopneumonia dapat men%erang berbagai usia, angka kejadian tertinggi ditemukan pada usia kurang dari 4 ta$un atau ba%i dan angka kejadiann%a berkurang seiring meningkatn%a umur# ,nak dengan da%a ta$an tubu$ terganggu akan menderita bronkopneumonia berulang atau tidak dapat sembu$ dengan sempurna# -n&eksi dapat berupa in&eksi virus, bakteri maupun m%'oplasma!# .ada kasus ini, berdasarkan umur sesuai dengan kepustakaan %aitu ba%i berumur 2 bulan# Respon in&lamasi baru mun'ul pada anak setela$ anak terin&eksi dengan durasi ) " 2 minggu/, se$ingga pada anak ini dapat terjadi penularan dari ban%ak pi$ak, pada keluarga anak tidak ada %ang menderita pen%akit serupa#

)0

Beberapa gejala dan tanda %ang mungkin didapatkan pada anak %ang menderita bronkopneumonia antara lain 1 )# Dapat diawali gangguan atau in&eksi dari saluran perna&asan atas# 2# Demam tinggi antara +9 " 4 o2, gelisa$ dan dapat diserta gangguan saluran 'erna# +# .ada gangguan saluran na&as bawa$ dapat terjadi sesak na&as, takipnue, perna&asan 'uping $idung, batuk dan apabila gangguan berat dapat timbul sianosis# 4# .ada pemeriksaan &isik dapat ditemukan pekak pada perkusi 'endrung merata, &remitus melema$ 'endrung simetris ronk$i basa$ $alus %ang tersebar diseluru$ lapang paru# 5# 3erdapat retraksi9 Diagnosa .ada kasus ini diagnosa ditegakkan berdasarkan1 )# ,namnesa# Berdasarkan anamnesa bisa didapatkan se'ara umum tanda dan gejala dari bronkopneumonia antara lain 1 mani&estasi non spesi&ik dari in&eksi saluran na&as bagian atas berupa panas terus(menerus dan kelu$an gastrointestinal !, pada anak ini didapatkan demam tinggi %ang terus menerus tidak turun, demam tanpa diserta kejang dan menggigil, kelu$an gastrointestinal pada anak ini berupa B,B 'air seban%ak + kali per$ari, 4 gelas a5ua setiap kali B,B, berampas, warna kuning, tidak ada lendir maupun dara$# 6ejala gangguan pada saluran na&as bawa$ berupa sesak na&as, batuk, dan na&as 'epat !# .ada

)!

anak ini menderita pen%akit perna&asan berupa sesak na&as ringan sebelumn%a, kemudian bertamba$ berat#, anak menderita batuk %ang pada awaln%a ringan kemudian bertamba$ berat dengan sekret berwarna %ang pada awaln%a bening kemudian memuti$# 7eadaan ini kemudian dapat berlanjut menjadi kegawatan perna&asan %aitu dispneu!# Berdasarkan anamnesa pada anak tersebut tidak ada riwa%at tersedak min%ak mineral, ruma$ dekat pabrik %ang meng$asilkan debu, penggunaan obat, ataupun riwa%at terpapar sinar Roentgen se$ingga etiologi %ang mungkin dari bronkopneumoni disini adala$ in&eksi# 2# .emeriksaan &isik .ada pemeriksaan &isik pasien dengan bronkopneumonia didapatkan takipnu, perna&asan 'uping $idung, sianosis, &remitus raba melema$, ronk$i $alus pada auskultasi, retraksi dan peningkatan &rekuensi na&as# / .ada pasien ini, &rekuensi perna&asan 0/ kali per menit dan tergolong dalam takipnea, ditemukan perna&asan 'uping $idung, terdapat retraksi suprasternal dan sub'ostal, serta ronk$i ronk$i basa$ $alus pada kedua bela$ paru# +# .emeriksaan penunjang Dari $asil laboratorium nilai eritrosit, agak menurun $al tersebut dimungkinkan karena asupan anak %ang menurun disaat sakit, sedang leukosit dan trombosit meningkat 'ukup bermakna serta ditemukan peningkatan neutro&il %ang terjadi pada in&eksi bakteri9,) # .ada &oto t$orak ditemukan in&iltrat para$ilar kanan dan kiri, dengan gambaran bintik bintik tersebar %ang merupakan sala$ satu dari 'iri brokopneumonia))

)/

.erbedaan antara brok$opneumonia dengan pneumonia lobaris dari gambaran radiologi)) Bronkhopneumonia Pneumonia lobaris 3ersebar dan tidak $omogen 8omogen dan seragam Sering bilateral atau distribusi Sering uni&okal multi&okal ,irbron'$ogram jarang terli$at 9alan udara volumen%a terli$at $ilang ,irbron'$ogram terli$at 9alan udara volumen%a tidak terli$at $ilang

Diagnosis banding .ada kasus ini diagnosis banding %ang dikaji adala$ bronk$iolitis# Diagnosis banding disingkirkan berdasarkan pada bronkopneumoni didapatkan ronk$i %ang lebi$ dominan daripada w$ee:ing, sedangkan pada bronk$iolitis justru w$ee:ing %ang lebi$ dominan, ronk$i pada bronk$iolitis $an%a kadang( kadang saja terdengar)2, dari gambaran radiologi untuk bronk$iolitis kemungkinan didapatkan $iperin&asi dan ber'ak in&iltrat, gambaran udara terperangkap, atelektrasis &okal meningkatn%a diameter anteroposterior, untuk

bronkopneumonia gambaran radilogis %ang mungkin didapatkan antara lain gambaran in&iltrat tersebar dan tidak $omogen, sering bilateral atau distribusi multi&okal, gambaran udara terperangkap tidak ada, jalan udara volumen%a terli$at $ilang# .ada kasus ini ronk$i terdengar jelas dan berlangsung selama 0 $ari perawatan, w$ee:ing tidak ditemukan, pada pemeriksaan penunjang &oto t$orak $asil berupa gambaran ke ara$ bronkopneumonia, juga didiagnosis banding dengan pneumonia lobaris, disingkirkan dengan pemeriksaan &isik# .ada pneumonia lobaris lebi$ bersi&at lokalisata seperti gerakan pada torak %ang

)9

terkena berkurang, n%eri %ang timbul lebi$ asimetris sedangkan pada bronkopneumonia kelainan lebi$ merata# Selain itu, dibedakan juga dari pemeriksaan penunjang %aitu &oto t$orak, pada pneumonia lobaris terdapat gambaran konsolidasi pada satu atau beberapa lobus sedangkan untuk bronkopneumonia gambaran in&iltrat tersebar pada satu atau beberapa lobus#)+ Komplikasi Bakteri mempun%ai kemampuan meng$an'urkan jaringan paru dan membentuk abses, kemudian men%ebabkan kerusakan paru %ang permanen seperti bronkiektasis, &ibrosis, dan bronkostenosis# Selain itu, bakteri mempun%ai ke'enderungan meluas ke peri&er, ke rongga pleura, menimbulkan empiema, &istula bronkopleura, dan piopneumotoraks, keadaan umum penderita menjadi jelek dengan sesak napas dan n%eri pleura %ang $ebat# 7omplikasi bakteriemia dapat disertai meningitis, otitis media, sinusitis, abses otak, abses ginjal, abses $ati, endokarditis bakterialis %ang umumn%a ber$ubungan dengan prognosis %ang buruk# Selain itu, pada bronkopneumonia $arus diwaspadai adan%a kematian karena gagal na&as dan septikemia#)4,)5 Pengobatan .ada kasus ini anak tersebut diinapkan di ruma$ sakit dan mendapatkan pengobatan suporti& oksigen# 8al ini sesuai dengan kepustakaan ba$wa pada kasus bronkpneumonia, anak dengan kegawatan perna&asan $arus diinapkan di Ruma$ sakit, tetapi %ang diindikasikan $an%a pengobatan suporti&# .emberian oksigen pada kasus ini bertujuan untuk mengurangi $ipoksemia dan mengurangi

ke$ilangan air insensible akibat takipnea, pengobatan ini bertujuan untuk mengurangi dispneu dan sianosis serta mengurangi ke'emasan dan kegelisa$an#2 .ada kasus ini, antibotik %ang diberikan adala$ ampisilin dan gentam%'in, merupakan antibiotik spektrum luas, karena belum dilakukan kultur se$ingga tidak dapat ditentukan kuman pen%ebab se'ara tepat# Selain itu, pada ban%ak penelitian, pen%ebab spesi&ik bronkopneumonia tidak dapat diidenti&ikasi pada 4 (0 * kasus# Berdasarkan umur anak %aitu 2 bulan ke'endrungan etiologin%a adala$ kemungkinan in&eksi bakteri dan virus# Diberikan juga kortikosteroid %ang ber&ungsi untuk men'ega$ bertamba$ luasn%a proses peradangan dan meng$indari terjadin%a proses perlengketan pleura %ang bisa semakin menamba$ berat gangguan perna&asan# Selain itu, suspensi ambro;ol juga diberikan untuk pengen'er da$ak )0 sedangkan untuk kelu$an berak 'air dapat tertutupi dengan pemberian 'airan in&us#

PENUTUP

2)

Berikut tela$ dilaporkan satu bua$ kasus bronkopneumoia pada seorang anak %ang datang dengan kelu$an utama sesak na&as# .ada pemeriksaan &isik ditemukan retraksi suprasternal dan sub'ostal, ronk$i basa$ $alus n%aring pada kedua bela$ paru# .ada pemeriksaan penunjang ditemukan leukositosis, trombositosis dan gambaran paru berupa para$iler pulmo kiri dan kanan# Selama dalam perawatan anak mendapat terapi -<=D D5 4 NS )0 tts>menit, ,moksisilin +;+ mg -<, 6entam%'in 2;25 mg -<, De;amet$ason +;)>4 ampul -<, ?2 ) liter

per menit bila perlu, dan,mbro;ol drop +; ,+''# ,nak pulang pada $ari perawatan ke enam dengan keadaan se'ara klinis membaik#

22

Anda mungkin juga menyukai