Anda di halaman 1dari 22

16

BAB III GEOLOGI DAN KEADAAN ENDAPAN

3.1. Geologi 3.1.1. Stratigrafi/Lithologi Pengendapan dan pengangkatan batuan di daerah ini diduga sangat erat hubungannya dengan tektonik yang berkembang pada bagian timur Indonesia, tempat saling bertubrukannya lempeng Samudera pasifik, Lempeng Benua Australia dan lempeng Benua Eurasia. Secara regional daerah penyelidikan inventarisasi terletak pada dua mandala geologi yaitu !andala Sula"esi #imur yang ditandai oleh batuan ultramafik, mafik, batuan malihan dan !andala$An%ungan #ukangbesi&Buton yang ditandai oleh batuan sedimen pinggiran benua yang beralaskan batuan malihan.

Batuan tertua pada !andala 'eologi Sula"esi #imur adalah batuan ultramafik yang merupakan batuan alas, terdiri dari har(burgit, serpentinit, dunit, "herlit, gabro, basal, mafik malihan dan magnetit, )diduga berumur *apur+. Batuan malihan *omplek Pompangeo terdiri dari berbagai %enis sekis dan sedimen malihan serta serpentinit dan sekis glaukofan. Batuan ini diperkirakan terbentuk dalam la%ur penun%aman Benioff pada akhir *apur A"al hingga Paleogen )Siman%untak, ,-./, ,-.0+. Batuan ultramafik dan batuan *ompleks Pompangeo tersebut berhubungan secara sentuhan tektonik.

!andala$An%ungan #ukangbesi&Buton berupa batuan alas malihan terdiri dari sekis mika, sekis kuarsa, sekis klorit, sekismika&ampibolit, sekis grafit dan genes berumur Permo&*arbon. 1i atasnya menindih tak selaras 2ormasi !eluhu )Lembar *olaka+ yang terdiri dari batugamping hablur dengan sisipan filit dan setempat sisipan kalsilutit ri%angan. *edua formasi diperkirakan berumur #rias Akhir sampai 3ura A"al. 1i atas kedua mandala yang saling bersentuhan diendapkan secara tak selaras 2ormasi Langko"ala yang terdiri dari batupasir dan konglomerat yang saling men%emari, diperkirakan berumur akhir !iosen #engah. 1i atasnya menindih selaras 2ormasi Eemoiko yang terdiri dari batugam ping koral, kalkarenit, batupasir gampingan, napal4 dan 2ormasi Boepi nang terdiri dari batulempung pasiran, napal pasiran dan batupasir. *edua formasi tersebut berumur !iosen Akhir sampai Pliosen. 1i atas kedua formasi ini ditindih tak selaras oleh 2ormasi Alangga terdiri dari konglomerat dan batupasir yang belum padat4 dan 2ormasi Buara terdiri dari terumbu koral, setempat lensa konglomerat dan batupasir yang belum padat. *edua formasi ini saling men%emari berumur Pliosen. Satuan batuan termuda adalah endapan sungai, ra"a dan kolovium.

!ineralisasi yang di%umpai di daerah ini adalah nikel laterit. 5ikel laterit banyak di%umpai didaerah penyelidikan, terutama daerah Pulau *abaena termasuk kedalam *abupaten Bombana.

37

Berdasarkan data digital potensi bahan galian mineral kabupaten oleh direktorat inventarisasi sumber daya mineral, terdapat indikasi mineralisasi logam nikel laterit dengan kadar bi%ih 5i 6 /,78 9 ,,80: didaerah *ecamatan *abaena. Selain itu laporan dari *an"il 1eptamben Propinsi Sula"esi Selatan dan Sula"esi #enggara, indikasi logam khromit dengan kadar bi%ih ;/: & </: tersebar di S. Purano daerah Pongkalero *ecamatan *abaena Barat, *abupaten Bombana. Selain mineral logam, terdapat beberapa daerah potensi mineral bukan logam lainnya.

3.1.2. Struktur Aktifnya kembali Sesar Sorong yang berarah hampir timur&barat pada kala =ligosen, mengakibatkan terbentuknya sesar&sesar dan kelurusan pada lengan Sula"esi #enggara )Siman%untak dkk, ,-.7+. 1iantaranya Sesar Lasolo berarah baratlaut&tenggara merupakan sesar geser mengiri, dan Sesar *olaka berarah baratlaut&tenggara merupakan sesar geser menganan. Adanya Sesar sungkup yang terdapat di P. *abaena. Sesar ini berarah hampir barat&timur mensesarsungkupkan *ompleks >ltramafik ke atas *omplek Pompangeo dan sedimen malih *abaena, diduga ter%adi pada !eso(oikum.

1i Buton Selatan umumnya sesar&sesar berarah timurlaut& baratdaya, sedangkan di Buton bagian tenggara sesar berarah utara&selatan dan Buton >tara sesar berarah baratlaut&tenggara. Sesar utama mempunyai

37

arah se%a%ar dengan arah meman%angnya tubuh batuan pra&#ersier dan sumbu cekungan sediment !iosen. #ektonika di daerah ini berkembang se%ak pra&!iosen )2ormasi #ondo+ dan berlan%ut sampai 2ormasi Sampolakosa terendapkan. Pada akhir =ligosen mintakat Buton bertubrukan dengan mintakat Sula"esi #enggara yang menyebabkan ter%adi perlipatan kuat dan sesar naik pada batuan pra&!iosen. *egiatan ini diikuti dengan rumpang sedimentasi hingga !iosen A"al. Pada !iosen #engah terbentuk 2omasi #ondo. 2ormasi #ondo bercirikan endapan darat di Buton >tara, sedangkan di Buton #engah berupa endapan turbidit distal. Sedimentasi berlan%ut hingga Pliosen dengan terendapkannya 2ormasi Sampolakosa. *egiatan #ektonik pada Plio&Plistosen mengakibatkan terlipatnya batuan pra&Pliosen dan

menggiatkan kembali sesar&sesar yang terbentuk sebelumnya.

3.1.3. Geoteknik Pertimbangan geoteknik disini )tambang terbuka+ termasuk u%i kekuatan batuan )u%i kuat tekan, u%i kuat tarik, u%i geser, pemetaan bidang lemah, dll+ yang diperlukan untuk menentukan kestabilan lereng. 1ari sini lereng berikut sudutnya dapat didesain. 1esain lereng melibatkan

analisis tiga komponen penting pada lereng tambang yaitu ,. *onfigurasi %en%ang )bench configuration+. 1idalamnya terdapat

komponen tinggi %en%ang, lebar %en%ang, beserta sudut muka ) face

37

angle +. ;. Sudut lereng antar %alan )interramp angle+. Sudut lereng

gabungan beberapa %en%ang diantara dua %alan angkut. 7. Sudut lereng keseluruhan )overral slope angle+. Sudut sebenarnya dari dinding pit keseluruhan.

Ga !ar 3.1. 3en%ang, sudut lereng antar %alan, sudut lereng keseluruhan

3.2. Kea"aan En"a#an 3.2.1. Bentuk "an Pen$e!aran En"a#an Berdasarkan data lubang bor, dan korelasi geologi kegiatan eksplorasi detail yang dilakukan telah diketahui bah"a lapisan pemba"a bi%ih di lokasi studi kelayakan adalah formasi *! )matano, bagian selatan, umur kapur atas+ dan formasi *> )kompleks ultramafik, bagian utara, umur

37

kapur tengah+. Litologi batuan berdasrkan formasi *! terdiri dari perselingan batuan ultramafik yaitu dunit, peridotit, piroksenit, hornbendit, magnesit, dan setempat rodingit. Sedangkan litologi batuan berdasarkan formasi *> terdiri dari batugamping terhablur ulang dan terdaunkan, ri%ang, radiolarian, dan batu sabak. Endapan yang di%umpai pada daerah studi, ditin%au dari kondisi fisik lapangan dengan dip yang relative landai dengan kondisi topografi tidak begitu terganggu oleh perubahan struktur yang berarti. Secara keseluruhan kondisi litologi daerah penelitian adalah sebagai berikut

KE%E&ANGAN

#anah Penutup

Limonite =re

Saprolite =re

Beddrock

Ga !ar 3.2. Profil laterit

37

'ambar diatas dapat di%elaskan sebagai berikut ,. Lapisan #anah Penutup )Overburden+ Lapisan ini terletak di bagian atas permukaan, lunak dan ber"arna coklat kemerahan hingga gelap dengan kadar air antara ;8: sampai 78:, kadar nikel maksimal ,,7: dan di permukaan atas

di%umpai lapisan iron capping. Lapisan ini mempunyai ketebalan berkisar antara , 9 ,; meter., merupakan kumpulan massa goethite dan limonite. Iron capping mempunyai kadar besi yang tinggi tapi kadar nikel yang rendah. #erkadang terdapat mineral&mineral hematite, chromiferous. ;. Lapisan bi%ih Limonit berkadar )limonit ore+ Lapisan ini terletak di ba"ah lapisan tanah penutup Fine grained, merah&coklat atau kuning, agak lunak, berkadar air antara 7/: & </:, kadar nikel ,,8:, 2e <<:, !g= 7:, Si=;:, lapisan kaya besi dari limonit soil menyelimuti seluruh area dengan ketebalan rata& rata 7 meter.. Lapisan ini tipis pada lereng yang ter%al, dan setempat hilang karena erosi. Sebagian dari nikel pada (ona ini hadir di dalam mineral manganese oxide, lithiophorite. #erkadang terdapat mineral talc, tremolite, chromiferous, ?uart(, gibsite, maghemite. Limonite di daerah west block (unserpentinized) umumnya mempunyai nikel lebih tingi di bandingkan dengan limonite di daerah ast block

(!erpentinized). Limonit dibedakan men%adi ;, yaitu "ed limonit yang biasa disebut hematit dan #ellow limonit yang disebut goethit .

37

Biasanya pada goetit nikel berasosiasi dengan 2e dan mengganti unsur 2e sehingga pada (ona limonit ter%adi pengayaan unsur 5i. 7. Lapisan Bi%ih )!aprolit ore+
Lapisan ini merupakan hasil pelapukan batuan peridotit, ber"arna kuning kecoklatan agak kemerahan, terletak di bagian ba"ah dari lapisan limonite berkadar menengah, dengan ketebalan rata&rata @ meter. Aampuran dari sisa&sisa batuan, butiran halus limonite,saprolitic rims, vein dari endapan garnierit, nickeliferous $uartz, mangan dan pada beberapa kasus terdapat silica boxwork, bentukan dari suatu (ona transisi dari limonite ke bedrock. #erkadang terdapat mineral kuarsa yang mengisi rekahan, mineral& mineral primer yang terlapukan, clorite. 'arnierit dilapangan biasanya diidentifikasikan sebagai colloidal talc dengan lebih atau kurang nickeliferous serpentin. Struktur dan tekstur batuan asal masih terlihat. Lapisan ini terdapat bersama batuan yang keras atau rapuh dan sebagian saprolite. *adar 5i ,,.8:, 2e ,0:, !g= ;8:, Si=; 78:. Lapisan ini merupakan lapisan yang bernilai ekonomis untuk ditambang sebagai bi%ih.

<.

Lapisan Batuan 1asar )%ed "ock+ Bagian terba"ah dari profil laterit Lapisan ini merupakan batuan peridotit yang tidak atau belum mengalami pelapukan. Blok peridotit )batuan dasar+ dan secara umum sudah tidak mengandung mineral ekonomis lagi )kadar logam sudah mendekati atau sama dengan batuan dasar+. Ber"arna kuning pucat sampai abu&abu kehi%auan. Bona ini terfrakturisasi kuat, kadang membuka, terisi oleh mineral garnierit

37

dan silika. 2rakturisasi ini diperkirakan men%adi penyebab adanya root zone yaitu (ona high grade 5i, akan tetapi posisinya tersembunyi. *etebalan dari masing&masing lapisan tidak merata, tergantung dari morfologi dan relief,endapan laterit terakumulasi banyak pada bagian

ba"ah bukit dengan relief yang landai. Sedang relief yang ter%al endapan semakin menipis, disamping adanya kecenderungan akumulasi mineral yang berkadar tinggi di%umpai pada (ona&(ona retakan, (ona sesar dan rekahan pada batuan. )=sborne C Daraspati, ,-.0+

3.2.2. Sifat "an Kualita' En"a#an 5ikel logam yang cukup keras putih mengkilat terdapat didalam kerak bumi sebanyak kurang lebih /,/;:. 5ikel terdapat pada batuan ultrabasa seperti dunit dan peridotit yang mengalami serpentinisasi dan lapuk yang menghasilkan mineral sekunder bi%ih nikel garnierit. Sampai sekarang dikenal dua macam endapan nikel, yaitu nikel laterit dan nikel sulfida. 5ikel laterit merupakan hasil pelapukan )laterit+ dari batuan ultrabasa dan meninggalkan konsentrat residual, seperti yang ditemukan pada endapan nikel di 5e" Aalidonia dan di sula"esi #enggara )Soroako dan Pomalaa+, Indonesia. Penelitian endapan nikel dia"ali dengan pemetaan geologi, kemudian diikuti dengan pembuatan test pit )untuk endapan laterit+.

37

%a!el 3.1. !ineral Bi%ih 5ikel yang penting

5ama !ineral 5iccolit !illerit Pentlandit 'arnierit

Senya"a *imia 5iAs 5iS )2e5i+S )5i,!g+0)Si<=,,+

*adar 5i ):+ <7,0<,0 </,/ 0,<

5ikel diperoleh dari endapan yang terbentuk akibat proses oksidasi dan pelapukan batuan ultramafik yang mengandung nikel /.;&/.< :. 3enis& %enis mineral tersebut antara lain olivine, piroksin, dan amphibole.

>mumnya ditemukan pada daerah tropis, dikarenakan curah hu%an yang mendukung ter%adinya pelapukan, selain topografi, drainase, tenaga tektonik dan struktur geologi. Endapan merupakan bi%ih yang dihasilkan dari proses oksidasi dan pelapukan batuan ultrabasa yang ada di atas permukaan bumi.

Genesa pembentukan endapan nikel laterit Proses pembentukan nikel laterit dia"ali dari proses oksidasi dan pelapukan batuan ultrabasa, dalam hal ini adalah batuan har(burgit. Batuan ini banyak mengandung oliivin, piroksen, magnesium silikat, dan besi, mineral&mineral tersebut tidak stabil dan mudah mengalami proses pelapukan. Proses pelapukan dimulai pada batuan ultramafik )peridotit, dunit, serpentinit+, dimana batuan ini banyak mengandung mineral mineral olivin, piroksen, magnesium silikat, dan besi silikat, yang pada umumnya mengandung /,7/: nikel. Batuan tersebut sangat mudah dipengaruhi oleh pelapukan lateritik )Boldt, ,-0@+.
37

Proses laterisasi adalah proses pencucian pada mineral yang mudah larut dan silika dari profil laterit pada lingkungan yang bersifat asam, hangat dan lembab serta membentuk konsentrasi endapan hasil pengkayaan proses laterisasi pada unsur 2e, Ar, Al, 5i, dan Ao. !enurut Easanudin, dkk, ,--;, air permukaan yang mengandung A=; dari atmosfir dan terkayakan kembali oleh material 9 material organis di permukaan meresap ke ba"ah permukaan tanah sampai pada (ona pelindian, dimana fluktuasi air tanah berlangsung. Akibat fluktuasi ini air tanah yang kaya A=; akan kontak dengan (ona saprolit yang masih mengandung batuan asal dan melarutkan mineral&mineral yang tidak stabil seperti olivin$serpentin dan piroksen. !g, Si dan 5i akan larut dan terba"a sesuai dengan aliran air tanah dan akan memberikan mineral&mineral baru pada proses pengendapan kembali. Endapan besi yang bersenya"a dengan oksida akan terakumulasi dekat dengan permukaan tanah, sedangkan magnesium, nikel dan silika akan tetap tertinggal di dalam larutan dan bergerak turun selama suplai air yang masuk ke dalam tanah terus berlangsung. Fangkaian proses ini merupakan proses pelapukan dan pelindian$leaching. Bona pelindihan merupakan (ona peralihan antara (ona limonit dan (ona saprolit dimana 2e akan tertinggal di (ona limonit sebagai konsentrasi residu sedangkan Si dan !g terlindi dan termigrasi ketempat lain meninggalkan tempat semulanya. Pada proses pelapukan lebih lan%ut magnesium )!g+, silika )Si+, dan nikel )5i+ akan tertinggal di dalam larutan selama air masih bersifat

37

asam. #etapi %ika dinetralisasi karena adanya reaksi dengan batuan dan tanah, maka (at&(at tersebut akan cenderung mengendap sebagai mineral hidrosilikat )&i'magnesium hidrosilicate+ yang disebut mineral garnierit G)ni,!g+0Si<=,/)=E+.H atau mineral pemba"a 5i. Adanya suplai air dan %alur&%alur perembesan air, dalam hal berupa kekar, maka 5i yang terba"a oleh air akan turun ke ba"ah, lambat laun akan terkumpul di (ona saprolit sudah tidak dapat turun lagi dan tidak dapat menembus batuan dasar )bedrock+. Ikatan dari 5i yang berasosiasi dengan !g, Si= dan E akan membentuk mineral 'arnierit dengan rumus kimia )5i, !g+ Si<=8)=E+<. Apabila proses ini berlangsung terus menerus, maka yang akan ter%adi adalah proses pengkayaan supergen$supergen enrichment. Bona pengkayaan supergen ini terbentuk di (ona Saprolit. 1alam satu penampang vertikal profil laterit dapat %uga terbentuk (ona pengkayaan yang lebih dari satu, hal tersebut dapat ter%adi karena muka air tanah selalu berubah&ubah, terutama tergantung dari perubahan musim. 1i ba"ah (ona pengkayaan supergen terdapat (ona mineralisasi primer yang tidak terpengaruh oleh proses oksidasi maupun pelindihan, yang sering disebut sebagai (ona batuan dasar )bed rock+. Biasanya berupa batuan ultramafik seperti Peridotit atau 1unit. 2aktor yang mempengaruhi pembentukan bi%ih nikel laterit ini adalah ,. Batuan asal

37

Adanya batuan asal merupakan syarat utama untuk terbentuknya endapan nikel laterit, batuan asalnya adalah batuan ultrabasa. 1alam hal ini pada batuan ultrabasa terdapat elemen 5i yang paling banyak diantara batuan lainnya dan mempunyai mineral&mineral yang paling mudah lapuk atau tidak stabil )seperti olivin dan piroksen+, mempunyai komponen&komponen yang mudah larut dan memberikan lingkungan pengendapan yang baik untuk nikel. ;. Iklim Adanya siklus musim kemarau dan musim penghu%an dimana ter%adi kenaikan dan penurunan permukaan air tanah %uga dapat menyebabkan ter%adinya proses pemisahan dan sekaligus akumulasi unsur&unsur. Perbedaan temperatur yang cukup besar akan membantu ter%adinya pelapukan mekanis, dimana akan ter%adi rekahan&rekahan dalam batuan yang akan mempermudah proses atau reaksi kimia pada batuan. 7. Feagen&reagen kimia dan vegetasi Iang dimaksud dengan reagen&reagen kimia adalah unsur&unsur dan senya"a&senya"a yang membantu mempercepat proses pelapukan. Air tanah yang mengandung A=; memegang peranan penting didalam proses pelapukan kimia. Asam&asam humus menyebabkan dekomposisi batuan dan dapat merubah pE larutan. Asam&asam humus ini erat kaitannya dengan vegetasi daerah. 1alam hal ini, vegetasi akan mengakibatkan

37

Penetrasi air dapat lebih dalam dan lebih mudah dengan mengikuti %alur akar pohon&pohonan.

Akumulasi air hu%an akan lebih banyak Eumus akan lebih banyak Eumus akan lebih tebal keadaan ini merupakan suatu petun%uk, dimana hutannya lebat pada lingkungan yang baik akan terdapat endapan nikel yang lebih tebal dengan kadar yang lebih tinggi.

<. #opografi *eadaan topografi setempat akan sangat mempengaruhi sirkulasi air beserta reagen&reagen lain. >ntuk daerah yang landai, maka air akan bergerak perlahan&lahan sehingga akan mempunyai kesempatan untuk mengadakan penetrasi lebih dalam melalui rekahan&rekahan atau pori& pori batuan. Akumulasi endapan umumnya terdapat pada daerah&daerah yang landai sampai kemiringan sedang, hal ini menerangkan bah"a ketebalan pelapukan mengikuti bentuk topografi. Pada daerah yang curam, secara teoritis, %umlah air yang meluncur )run off+ lebih banyak daripada air yang meresap ini dapat menyebabkan pelapukan kurang intensif.

8. Struktur Struktur yang sangat dominan adalah struktur kekar )%oint+ dibandingkan terhadap struktur patahannya. Seperti diketahui, batuan

37

beku mempunyai porositas )kemampuan batuan untuk meloloskan air+ dan permeabilitas )kemampuan batuan untuk menahan air+ yang kecil sekali sehingga penetrasi air sangat sulit, maka dengan adanya rekahan& rekahan tersebut akan lebih memudahkan masuknya air dan berarti proses pelapukan akan lebih intensif.

3.2.3. (a"angan 1alam perhitungan cadangan tertambang dilihat dari analisis data bor dan sesuai dengan standar dengan harga yang ditetapkan perusahaan yaitu
%a!el. ).3. Pembagian 'rade 5ikel

Gra"e Nikel Lo" 'rade !edium 'rade Eigh 'rade Klasifikasi Sumberdaya Mineral

Ka"ar J,.;: ,.;: & ,..: K,..:

*etentuan dan peraturan klasifiksi sumberdaya dan cadangan mineral pada industri pertambangan memiliki batasan&batasan yang bervariasi di masing&masing perusahaan maupun negara. 5amun de"asa ini telah ada usaha&usaha penyeragaman pedoman standar pelaporan

sumberdaya mineral yang dipelopori oleh lembaga terkait dari beberapa negara yang selama ini banyak men%adi acuan perkembangan ilmu geologi dan pertambangan.

37

Studi tersebut menghasilkan garis besar klasifikaasi sumberdaya bi%ih sebagai berikut ,. Sumberdaya tereka )inferred reseurces+, yaitu pada area&area yang telah dilakukan pemboran$sampling dengan spasi yang lebih besar dari 8/ m atau pada badan bi%ih yang sulit dilakukan interprestasi antar section. Sumberdaya mineral yang dimana tonase, kadar dan kandungan mineral dapat diestimasi dengan tingkat keyakinan rendah. Pada tahap ini dilakukan asumsi dari fakta&fakta geologi yang ada, dan tidak ada verifikasi dari informasi geologi dan$atau kemenerusan kadar. Informasi&informasi yang didapat dari lokasi outcrop, paritan, test'pit, lubang bor dimana informasi yang didapat terbatas dan kualitasnya tidak pasti dan masih diragukan. ;. Sumberdaya terindikasi )indicated resources+, yaitu apabila

pemboran$sampling dilakukan dengan %arak spasi ;8&8/ m dan pada badan bi%ih yang cukup tebal$strukturnya cukup %elas. Sumberdaya mineral dimana tonase, densiti, bentuk, karakteristik fisik, kadar dan kandungan mineral dapat diestimasi dengan range dari reasonable sampai confidence. Estimasi didasarkan pada informasi ekplorasi, sampling, dan hasil pengu%ian yang terkumpul melaui teknik&teknik tertentu yang teru%ih dari lokasi pengambilan sample misalnya singkapan, trench )paritan+, sumur u%i )test pit+ atau lubang bor. Lokasi yang diteliti terlalu luas dibandingkan informasi&informasi yang

37

dikumpulkan

sehingga

tidak

cukup

untuk

melakukan

asumsi

kemenerusannya. 7. Sumberdaya terukur )measured resources+, yaitu apabila pemboran dilakukan pada %arak spasi ,;,8&;8 m. Sumberdaya mineral dimana tonase, kerapatan, bentuk, karasteristik fisik, kadar dan kandungan mineral dapat diestimasikan dengan tingkat keyakinan yang tinggi. Estimasi didasarkan pada informasi detail yang didapat dari kegiatan eksplorasi, sampling, dan data&data yang yang dikumpulkan dari lokasi& lokasi singkapan, trench )paritan+, sumur u%i )test pit+, lubang bukaan dan lubang bor dan telah teru%i dengan menggunakan teknik tertentu. Antar luas lokasi penelitian dengan data&data yang dikumpulkan mempunyai relasi yang kuat sehingga cukup untuk mengkomfirmasi kemenerusan geologi dan$atau kadar.

Aplikasi Perangkat Lunak Surpac Surpac merupakan salah satu perangkat lunak terpadu yang dirancang khusus untuk industri pertambangan dan biasa digunakan untuk keperluan pengolahan, database, analisis data eksplorasi, geologi, geokimia, mekanika batuan, pemetaan, pemodelan badan bi%ih, perancangan tambang ba"ah tanah dan tambang terbuka serta perencanaan pen%ad"alan produksi. Surpac mempunyai komitmen untuk memberikan solusi dalam setiap tahapan proses dalam siklus !ine Planning baik untuk tambang terbuka )open pit mining+, tambang ba"ah tanah )undergraund mining+, maupun

37

industri mineral )Luari+. Perangkat lunak tersebut memiliki fasilitas agar data hasil olahannya dapat diaplikasikan oleh perangkat lunak tambang lainnya. *emudian perangkat tersebut memiliki standar internasional dalam interprestasi keadaan geologi dan mineralisasi sehingga resources dapat dianalisis, ditentukan, divisualisasikan serta dihitung dan selan%utnya menggunakan kumpulan parameter penambangan didapat reserve. Selain itu perangkat ini menggunakan komponen standar yang sesuai untuk membuat solusikomprehensif dalam aktifitas eksplorasi dan penambangan.

Metode Perhitungan Cadangan Aadangan merupakan bagian dari sumber daya yang berdasarkan kelayakan ekonomi dan ditin%au dari berbagai aspek, bahan galian tersebut dapat ditambang. Aspek yang menentukan kelayakan suatu bahan tambang adalah ekonomi, teknologi, )penambangan dan pengolahan+ pemasaran, lingkungan, social, peratutan perundang&undangan dan kebi%aksanaan pemerintah. !etode perhitungan cadangan pada P#. Ahibi Ahibi Aorperation adalah menggunakan metode daerah pengaruh. 1imana daerah pengaruh merupakan daerah kisaran sebaran dari lubang bor, %ika spasinya 8/ meter maka pengaruh terhadap titik bor yang lain adalah ;8 meter. !enghitung cadangan dengan cara mempergunakan metoda daerah pengaruh

37

3 2

6 daerah pengaruh titik satu dapat diukur )S,+ )N:+ 6 S, M t, M k,


5

t,6 ketebalan endapan bi%ih pada titik ,


6

S,6 daerah pengaruh

Bila spesifikasi gravit( dari bi%ih 6 misalnya 5i , tonnage !i*ih + S1 , t1 , k1 , 1-) .tonnage /0 !etoda included dan extended area

50 m

!etoda included area & cadangan dihitung di dalam batas&batas yang ada )pola penyampelan bu%ur sangkar 6 sisi M sisi+

Perhitungan Cadangan Menggunakan Metode Daerah Pengaruh Perhitungan cadangan di P#. Ahibi Ahibi Aorporation menggunakan metode daerah pengaruh yaitu metode included area )cadangan dihitung di dalam batas&batas yang ada, pola penyampelan bu%ur sangkar 6 sisi M sisi+.

37

50 m

Ga !ar 3.3. !etode Included Area

Perhitungan cadangan nikel laterit di daerah penelitian dilakukan berdasarkan pada data yang diperoleh dari pemboran eksplorasi. 1ata&data pemboran tersebut akan dianalisis sesuai dengan kadar nikel baik secara high grade, medium grade dan low grade sehingga dapat mengetahui volume total ore dan overburden )=B+. 1ari hasil perhitungan cadangan tiap lubang bor untuk total volume ore adalah 1-312-1)3.32 ton dan total volume =B )overburden+ 343-)45 BA!.

Perhitungan Cadangan Menggunakan Program Surpac Low Grade re S=LI1 !=1ELLI5' =B3EA# FEP=F# Layer 5ame orebodyOlo".str =b%ect , #risolation , Nalidated 6 true
37

Status 6 solid #risolation EMtents P !inimum 70-;-/.0,@ P !aMimum 70--/0.,,, I !inimum -<,.<-0.@,8 I !aMimum -<,.@/<..0, B !inimum 7<.@@7 B !aMimum ,/<.-/Surface area ;./.,<.;; Nolume ;,,,;,-77.<0

Medium Grade re S=LI1 !=1ELLI5' =B3EA# FEP=F# Layer 5ame orebody.str =b%ect , #risolation , Nalidated 6 true Status 6 solid #risolation EMtents P !inimum 70-;.-.0-@ P !aMimum 70--/7.78/ I !inimum -<,.<-@..@@ I !aMimum -<,.@/7.8-/ B !inimum 7@.-,8 B !aMimum -.../0 Surface area ;88,.-..@7 Nolume ,,/-/,../.8;

37

!igh Grade re S=LI1 !=1ELLI5' =B3EA# FEP=F# Layer 5ame orebodyOhigh.str =b%ect , #risolation , Nalidated 6 true Status 6 solid #risolation EMtents P !inimum 70-;.-.-80 P !aMimum 70-.-..@.; I !inimum -<,.<-@.-0/ I !aMimum -<,.@/0.0<. B !inimum <...<7 B !aMimum ...8-; Surface area -@,7<-.0@ Nolume ;,8,@,<.<3adi, total volume =re tiap berdasarkan Eole I1 dan badan bi%ih adalah ;,,,;,-77.<0 m7.

37

Anda mungkin juga menyukai