Anda di halaman 1dari 1

Edisi khusus SSC 01, 20 Maret 2013

Nur Pamudji : Saya Sepakat SSC PLN Tidak Ditangani Accenture


pekerjaan-pekerjaan lain, seperti pengelolaan data, account officer pelanggan dan lain-lain. Saya tidak pernah terpikir untuk mengurangi pegawai. Lha wong pertumbuhan kita 10 persen kok. Ini pertumbuhan yang sangat tinggi. Setiap tahun kita perlu merekrut sekitar 2.000 pegawai, masa' kita harus mengurangi pegawai katanya. Pegawai yang dahulu mengurusi pekerjaan yang akan dialihkan ke SSC ke depan akan dialihkan kompetensinya untuk mengurusi pekerjaan lain. membantu Icon+. Icon+ harus menentukan berapa lama Accenture akan mengajari Icon+ soal SSC ini. Saat ini proses negosiasi tentang hal itu sedang dilakukan. Jadi Accenture tidak akan menangani SSC PLN, namun hanya menjadi konsultan dalam proses awal penerapannya. Saya sepakat SSC tidak ditangani Accenture tegas Nur. Saya tidak mau Accenture menguasai data PLN. Soal belajar ke Accenture itu biasa. Belajar ke pihak yang lebih pintar dan lebih berpengalaman tidak ada masalah. Sama seperti kita belajar revenue assurance kepada konsultan EY (Ernst and Young) atau proyek lain dengan konsultan lain supaya proses implementasi berjalan lancar. Setelah proses set up selesai dan SSC PLN sudah berjalan baik maka Accenture silahkan get out (keluar) kata Nur. Untuk menjalankan SSC PLN, Icon+ memerlukan staf yang kompeten dan sebagian akan diambil dari pegawai PLN. Jadi pegawai PLN yang memiliki kriteria yang sesuai untuk menjalankan SSC (melalui proses seleksi) akan ditugaskaryakan ke Icon+". Saat ini aturan tentang tugas karya yang berlaku di kedua belah pihak yaitu PLN anak perusahaan sudah ada dan sudah sangat baik. Hak-hak pegawai yang diperoleh di perusahaan induknya tetap berlaku. Sedangkan pegawai yang memilih tetap di PLN akan dialihkan kompetensinya sesuai kebutuhan perusahaan. Saya tegaskan sekali lagi, tidak ada PHK, tidak ada unbundling dan tidak akan ada pegawai yang kehilangan pekerjaan" tandas Nur.****)

Di sela kunjungannya ke PLN Area Bandengan Distribusi Jakarta dan Tangerang Selasa sore (19/3) untuk mengetahui secara langsung perkembangan program revenue assurance, Direktur Utama PLN Nur Pamudji membuka kesempatan tanya jawab dengan pegawai. Kesempatan itu tidak disia-siakan oleh pegawai Area Bandengan untuk menanyakan soal isu yang lagi hangat akhir-akhir ini yaitu Share Service Center (SSC). Dipandu oleh General Manager PLN Disjaya Moch. Sulastyo "nyore" di Bandengan kemarin jadi seru. Menjawab pertanyaan pegawai tentang kekhawatiran SSC akan menjadi semacam modus unbundling fungsional, peran konsultan Accenture dan juga proses tugas karya, Nur mengatakan bahwa SSC akan membuat pekerjaan kita menjadi bertambah ringan dan mudah. Kantor PLN akan benar-benar mengurusi listrik sehingga kita bisa fokus menangani dan meningkatkan pelayanan pelanggan. Hal ini bukan berarti orang non teknik tidak diperlukan. Orang non teknik tetap diperlukan untuk menangani

Nur Pamudji mengatakan telah menerima surat dari DPP SP PLN yang intinya meminta agar SSC PLN ditangani oleh struktur setingkat divisi di bawah PLN, jangan ditangani Accenture. Artinya sebenarnya SSC bukan sesuatu yang ditolak oleh pegawai dan saya lega".
Kenapa harus ditangani Icon+? Icon plus itu seratus persen milik PLN kata Nur. Kenapa harus kuatir? Manajemen tidak akan pernah menjual Icon+. Nur menambahkan bahwa sebenarnya PLN bisa saja mensetting sendiri konsep SSC tersebut namun akan memakan waktu sangat lama. Karena itu dicari pihak yang telah berpengalaman dalam penerapan konsep SSC agar implementasi berjalan dengan lancar, benar dan cepat. Dari beberapa konsultan yang berpengalaman tersebut dilakukan seleksi dan terpilihlah Accenture untuk

Anda mungkin juga menyukai