Di sela kunjungannya ke PLN Area Bandengan Distribusi Jakarta dan Tangerang Selasa sore (19/3) untuk mengetahui secara langsung perkembangan program revenue assurance, Direktur Utama PLN Nur Pamudji membuka kesempatan tanya jawab dengan pegawai. Kesempatan itu tidak disia-siakan oleh pegawai Area Bandengan untuk menanyakan soal isu yang lagi hangat akhir-akhir ini yaitu Share Service Center (SSC). Dipandu oleh General Manager PLN Disjaya Moch. Sulastyo "nyore" di Bandengan kemarin jadi seru. Menjawab pertanyaan pegawai tentang kekhawatiran SSC akan menjadi semacam modus unbundling fungsional, peran konsultan Accenture dan juga proses tugas karya, Nur mengatakan bahwa SSC akan membuat pekerjaan kita menjadi bertambah ringan dan mudah. Kantor PLN akan benar-benar mengurusi listrik sehingga kita bisa fokus menangani dan meningkatkan pelayanan pelanggan. Hal ini bukan berarti orang non teknik tidak diperlukan. Orang non teknik tetap diperlukan untuk menangani
Nur Pamudji mengatakan telah menerima surat dari DPP SP PLN yang intinya meminta agar SSC PLN ditangani oleh struktur setingkat divisi di bawah PLN, jangan ditangani Accenture. Artinya sebenarnya SSC bukan sesuatu yang ditolak oleh pegawai dan saya lega".
Kenapa harus ditangani Icon+? Icon plus itu seratus persen milik PLN kata Nur. Kenapa harus kuatir? Manajemen tidak akan pernah menjual Icon+. Nur menambahkan bahwa sebenarnya PLN bisa saja mensetting sendiri konsep SSC tersebut namun akan memakan waktu sangat lama. Karena itu dicari pihak yang telah berpengalaman dalam penerapan konsep SSC agar implementasi berjalan dengan lancar, benar dan cepat. Dari beberapa konsultan yang berpengalaman tersebut dilakukan seleksi dan terpilihlah Accenture untuk