Anda di halaman 1dari 10

TUGAS PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN Demokrasi

Disusun Oleh :
Ketua Moderator : Kholifatul Aulia Umar : Galuh Rahmadini

Anggota: 1. Febriansyah 2. Masayu Nabila 3. Edo Septa Pirando Kelompok Guru : II : Ibu Nova

DEMOKRASI
Demokrasi adalah bentuk pemerintahan yang semua warga negaranya memiliki hak setara dalam pengambilan keputusan yang dapat mengubah hidup mereka. Demokrasi mengizinkan warga negara berpartisipasibaik secara langsung atau melalui perwakilandalam perumusan, pengembangan, dan pembuatan hukum. Demokrasi mencakup kondisi sosial, ekonomi, dan budaya yang memungkinkan adanya praktik kebebasan politik secara bebas dan setara. Kata ini berasal dari bahasa Yunani (dmokrata) "kekuasaan rakyat", yang terbentuk dari (dmos) "rakyat" dan (kratos) "kekuatan" atau "kekuasaan" pada abad ke-5 SM untuk menyebut sistem politik negara-kota Yunani, salah satunya Athena; kata ini merupakan antonim dari (aristocratie) "kekuasaan elit". Secara teoretis, kedua definisi tersebut saling bertentangan, namun kenyataannya sudah tidak jelas lagi.[2] Sistem politik Athena Klasik, misalnya, memberikan kewarganegaraan demokratis kepada pria elit yang bebas dan tidak menyertakan budak dan wanita dalam partisipasi politik. Di semua pemerintahan demokrasi sepanjang sejarah kuno dan modern, kewarganegaraan demokratis tetap ditempati kaum elit sampai semua penduduk dewasa di sebagian besar negara demokrasi modern benar-benar bebas setelah perjuangan gerakan hak suara pada abad ke-19 dan 20. Kata demokrasi (democracy) sendiri sudah ada sejak abad ke-16 dan berasal dari bahasa Perancis Pertengahan dan Latin Pertengahan lama. Suatu pemerintahan demokratis berbeda dengan bentuk pemerintahan yang kekuasaannya dipegang satu orang, seperti monarki, atau sekelompok kecil, seperti oligarki. Apapun itu, perbedaan-perbedaan yang berasal dari filosofi Yunani ini[3] sekarang tampak ambigu karena beberapa pemerintahan kontemporer mencampur aduk elemen-elemen demokrasi, oligarki, dan monarki. Karl Popper mendefinisikan demokrasi sebagai sesuatu yang berbeda dengan kediktatoran atau tirani, sehingga berfokus pada kesempatan bagi rakyat untuk mengendalikan para pemimpinnya dan menggulingkan mereka tanpa perlu melakukan revolusi. Ada beberapa jenis demokrasi, tetapi hanya ada dua bentuk dasar. Keduanya menjelaskan cara seluruh rakyat menjalankan keinginannya. Bentuk demokrasi yang pertama adalah demokrasi langsung, yaitu semua warga negara berpartisipasi langsung dan aktif dalam pengambilan keputusan pemerintahan. Di kebanyakan negara demokrasi modern, seluruh rakyat masih merupakan satu kekuasaan berdaulat namun kekuasaan politiknya dijalankan secara tidak langsung melalui perwakilan; ini disebut demokrasi perwakilan. Konsep demokrasi perwakilan muncul dari ide-ide dan institusi yang berkembang pada Abad Pertengahan Eropa, Era Pencerahan, dan Revolusi Amerika Serikat dan Perancis.

1. Demokrasi Pancasila

Demokrasi Pancasila adalah demokrasi yang mengutamakan musyawarah mufakat tanpa oposisi dalam doktrin Manipol USDEK disebut pula sebagai demokrasi terpimpin merupakan demokrasi yang berada dibawah komando Pemimpin Besar Revolusi kemudian dalam doktrin repelita yang berada dibawah pimpinan komando Bapak Pembangunan arah rencana pembangunan daripada suara terbanyak dalam setiap usaha pemecahan masalah atau pengambilan keputusan, terutama dalam lembagalembaga Negara. Prinsip dalam demokrasi Pancasila sedikit berbeda dengan prinsip demokrasi secara universal. Ciri demokrasi Pancasila pemerintah dijalankan berdasarkan konstitusi adanya pemilu secara berkesinambungan adanya peran-peran kelompok kepentingan adanya penghargaan atas HAM serta perlindungan hak minoritas. demokrasi Pancasila merupakan kompetisi berbagai ide dan cara untuk menyelesaikan masalah. ide-ide yang paling baik akan diterima, bukan berdasarkan suara terbanyak.

Demokrasi Pancasila merupakan demokrasi konstitusional dengan mekanisme kedaulatan rakyat dalam penyelenggaraan negara dan penyelengaraan pemerintahan berdasarkan konstitusi yaitu Undang-undang Dasar 1945[4]. Sebagai demokrasi pancasila terikat dengan UUD 1945 dan pelaksanaannya harus sesuai dengan UUD 1945 a) Prinsip Demokrasi Pancasila Prinsip pokok demokrasi Pancasila adalah sebagai berikut: 1. Perlindungan terhadap hak asasi manusia 2. Pengambilan keputusan atas dasar musyawarah 3. Peradilan yang merdeka berarti badan peradilan (kehakiman) merupakan badan yang merdeka, artinya terlepas dari pengaruh kekuasaan pemerintah dan kekuasaan lain contoh Presiden, BPK, DPR atau lainnya 4. adanya partai politik dan organisasi sosial politik karena berfungsi untuk menyalurkan aspirasi rakyat 5. Pelaksanaan Pemilihan Umum 6. Kedaulatan adalah ditangan rakyat dan dilaksanakan menurut Undang-Undang Dasar (pasal 1 ayat 2 UUD 1945)

7. Keseimbangan antara hak dan kewajiban 8. Pelaksanaan kebebasan yang bertanggung jawab secara moral kepada Tuhan YME, diri sendiri, masyarakat, dan negara ataupun orang lain 9. Menjunjung tinggi tujuan dan cita-cita nasional 10. Pemerintahan berdasarkan hukum, dalam penjelasan UUD 1945 dikatakan: Indonesia ialah negara berdasarkan hukum (rechtstaat) dan tidak berdasarkan kekuasaan belaka (machtstaat) pemerintah berdasar atas sistem konstitusi (hukum dasar) tidak bersifat absolutisme (kekuasaan tidak terbatas) kekuasaan yang tertinggi berada di tangan rakyat.

b) Fungsi Demokrasi Pancasila Adapun fungsi demokrasi Pancasila adalah sebagai berikut: Menjamin adanya keikutsertaan rakyat dalam kehidupan bernegara, misalkan:

1. Ikut menyukseskan Pemilu 2. Ikut menyukseskan pembangunan 3. Ikut duduk dalam badan perwakilan/permusyawaratan.

Menjamin tetap tegaknya negara RI Menjamin tetap tegaknya negara kesatuan RI yang mempergunakan sistem konstitusional Menjamin tetap tegaknya hukum yang bersumber pada Pancasila Menjamin adanya hubungan yang selaras, serasi dan seimbang antara lembaga negara Menjamin adanya pemerintahan yang bertanggung jawab.

2. Pentingnya Kehidupan Demokrasi dalam Masyarakat Manusia diciptakan oleh Tuhan sebagai makhluk sosial yang bersama sama orang lain ditengah tengah masyarakat. Demokrasi merupakan system dan tatanan yang dipandang mampu menampung segala permasalahan dan aspirasi yang berkembang didalam kehidupan masyarakat maka perlu dikembangkan dalam kehidupan masyarakat. Adapun arti penting kehidupan demokratis dalam kehidupan masyarakat antara lain : a. Meningkatkan rasa kasih sayang di antara sesame warga masyarakat. b. Terjalinnya komunikasi yang akrab dan harmonis di antara sesama warga masyarakat sebab semua kehendak/keinginan anggota masyarakat dapat disalurkan.

c. Terhindarnya tindak kekerasan antara warga masyarakat demokrasi anti kekerasan, permasalahan diselesaikan secara damai. d. Memberi motivasi kepada seluruh warga masyarakat untuk bekerja lebih giat karena semua anggota keluarga merasa senang dan puas, merasa lebih dihargai kedudukannya di masyarakat. e. Dapat meningkatkan keamanan, ketertiban masyarakat sebab dengan terwujudnya kehidupan demokratis semua warga masyarakat puas, tidak ada yang memiliki rasa dendan dan benci terhadap warga masyarakat lainnya. f. Meningkatkan rasa kebersamaan dan kegotong royongan sehingga semangat didalam melaksanakan pembangunan. g. Menghilangkan rasa saling curiga mencurigai di antara sesama warga masyarakat. Perwujudan demokrasi Pancasila dalam berbagai kehidupan : a. Keluarga Masalah keluarga dibahas secara musyawarah mufakat. Menghormati pendapat anggota keluarga. Mengakui perbedaan yang ada. b. Sekolah Menghargai pendapat teman. Berani menyampaikan gagasan atau pendapat. Pemilihan ketua kelas atau OSIS.

c. Masyarakat Pemilihan Kepala Desa atau Ketua RT/RW. Rembug desa (musyawarah desa) menyangkut pembangunan desa. d. Bangsa dan Negara Pemilihan Presiden. Sidang umum MPR dan DPR. Pemilu 5 tahun sekali.

3. Pengertian Budaya Demokarsi Budaya berasal dari bahasa sansekerta, buddhayah yang merupakan bentuk jamak dari buddhi, yang berarti akal atau budi. Dengan demikian, budaya dapat diartikan semuah hal yang berhubungan dengan akal. Budaya atau kebudayaan yang dihasilkan manusia dapat dibedakan sebagai berikut.

1. Wujud ideal seperti ide, gagasan, nilai, nilai, peraturan yang bersifat ideal dan abstrak 2. Wujud kegiatan seperti aktivitas, tindakan berpola dari manusia dalam masyarakat. Misalkan budaya demokrasi 3. Wujud material seperti benda, atau alat yang diciptakan manusia untuk kelangsungan hidupnya. Sedangkan pengertian dari demokrasi itu sendiri secara etimologis yaitu , demokrasi berasal dari bahasa Yunani demos dan cratos. Demos artinya rakyat dan cratos artinya pemerintahan. Secara sederhana berarti pemerintahan dari rakyat, oleh rakyat dan untuk rakyat/kedaulatan tertinggi berada di tangan rakyat. Pandangan-pandangan tentang pengertian demokrasi telah banyak dikaji oleh para ahli diantaranya adalah: a. Abraham Lincoln (presiden AS ke-16) Demokrasi adalah pemerintahan dari rakyat, oleh rakyat dan untuk rakyat b. Giovanni Sartori Memandang demokrasi sebagai suatu sistem dimana tak seorang pun dapat memilih dirinya sendiri, kemudian tidak dapat juga untuk merebut dari kekuasaan lain dengan cara-cara tak terbatas dan tanpa syarat c. Ensiklopedi Populer Politik Pembangunan Pancasila Demokrasi adalah suatu pola pemerintahan dalam mana kekuasaan untuk memerintah berasal dari mereka yang diperintah. Atau demokrasi adalah pola pemerintahan yang mengikut sertakan secaara aktif semuah anggota masyarakat dalam keputusan yang diambil oleh mereka yang berwenang. Berdasarkan pemahaman di atas maka dapat disimpulkan bahwa budaya demokrasi merupakan kemampuan manusia yang berupa sikap dan kegiatan yang mencerminkan nilai-nilai demokrasi seperti menghargai persamaan, kebebasan, dan peraturan. Dengan kata lain, budaya demokrasi adalah segala hasil usaha manusia dalam suatu pemerintahan dari, oleh dan untuk rakyat. Jadi hakikat demokrasi ialah suatu sistem bermasyarakat dan bernegara yang menekankan kekuasaan berada di tangan rakyat.

4. Prinsip-prinsip Budaya Demokrasi Prinsip-prinsip budaya demokrasi adalah prinsip-prinsip demokrasi yang telah diterapkan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara sehingga menjadi suatu budaya demokrasi.

a. Prinsip Budaya Demokrasi Menurut Para Ahli


Robert A. Dahl berpendapat bahwa terdapat tuju prinsip yang harus ada dalam sistem demokrasi, yaitu kontrol atas keputusan presiden, pemiliihan yang teliti dan jujur, hak memilih dan dipilih, kebebasan menyatakan pendapat tanpa ancaman, kebebasan mengakses informasi, dan kebebasan berserikat. Frans Magnis-Suseno berpendapat bahwa prinsip-prinsip budaya demokrasi terdiri atas negara hukum, pemerintah berada di bawah kontrol nyata masyarakat, pemilihan umum yang bebas, prinsip mayoritas, dan adanya jaminan terhadap hak-hak minoritas. Masykuri Abdillah berpendapat bahwa prinsip-prinsip demokrasi terdiri atas prinsipprinsip persamaan, kebebasan, dan pluralisme. Mirriam Budiardjo berpendapat bahwa prinsip-prinsip budaya demokrasi sebagai berikut: Perlindungan konstitusional, dalam arti bahwa konstitusi selain menjamin hak-hak individu, harus menentukan pula prosedur untuk memperoleh perlindungan atas hak-hak yang dijamin Badan kehakiman yang bebas dan tidak memihak Pemilihan umum yang bebas Kebebasan umum untuk menyatakan pendapat Kebebasan untuk berserikat/berorganisasi dan beroposisi Pendidikan kewarganegaraan

b. Prinsip Budaya Demokrasi yang Berlaku Universal


Pemilu berkala Keterlibatan warga negara dalam pembuatan keputusan politik Tingkat persamaan (kesetaraan) diantara warga negara Kebebasan atau kemerdekaan yang diakui dan dipakai oleh semuah warga Supremasi hukum

5. Unsur-unsur Budaya Demokrasi

a. Kebebasan adalah kemerdekaan untuk membuat pilihan terhadap beragam pilihan atau melakukan sesuatu untuk kepentingan bersama tanpa tekanan dari pihak manapun.

b. Persamaan adalah kedudukan yang sama di depan hukum, politik, mengembangkan kepribadiannya masing-masing dan mempunyai hak yang sama untuk menduduki jabatan pemerintahan. c. Solidaritas adalah kesediaaan untuk memperhatikan kepentingan dan bekerjasama dengan orang lain. d. Toleransi adalah sikap saling menghargai orang lain atau toleran terhadap semuah orang tanpa membedakan jenis kelamin, gender, suku, budaya, keturunan, pekerjaan dan agama. e. Menghormati kejujuran adalah keterbukaan untuk menyatakan kebenaran. f. Menghormati penalaran adalah menyadari adanya perbedaan pandangan pada setiap individu. g. Keadaban adalah kebaikan budi pekerti dan tingkat kecerdasan berpikir lahir dan batin. Perilaku yang beradab adalah perilaku yang mencerminkan penghormatan terhadap kehadiran orang lain, yang diwujudkan dengan sopan santun dan berperilaku yang baik.
6. Macam-macam Budaya Demokrasi

Budaya demorasi menitik beratkan pada praktik demokrasi, artinya budaya demokrasi merupakan perwujudan dan peneraapan demokrasi dan prinsip-prinsipnya. a. Budaya Demokrasi Ditinjau Dari Cara Penyaluran Kehendak Rakyat

Demokrasi Langsung Demokrasi langsung adalah demokrasi yang melibatkan seluruh rakyat secara langsung dalam membicarakan atau menentukan sesuatu urusan negara terkait dengan kebijakan publik. Demokrasi Tidak langsung Demokrasi tidak langsung disebut juga demokrasi perwakilan. Demokrasi perwakilan adalah suatu sistem demokrasi dengan penyaluran demokrasi rakyat melaluui wakil-wakilnya yang ada dalam DPR. Rakyat tidak terlibat secara langsung, tetapi kekuasaannya diwakilkan atau dilegasikan kepada orang=orang yang dipilih melalui pemilu. Demokrasi Campuran atau Gabungan Demokrasi campuran adalah sistem demokrasi gabungan antara demokrasi langsung dan demokrasi perwakilan. b. Budaya Demokrasi Berdasarkan Titik Perhatiannya Demokrasi Campuran atau Gabungan (Demokrasi Tengah)

Demokrasi campuran adalah sistem demokrasi gabungan antara demokrasi formal dan demokrasi material. Demokrasi Material (demokrasi Timur atau Proletar) Demokrasi material adalah sistem demokrasi yang mengutamakan paham kebersamaan dan meniadakan perbedaan kelas diantara rakyat. Demokrasi Formal (demokrasi Barat atau Liberal) Demokrasi formal adalah sistem demokrasi yang mengutamakan kebebasan berpikir, mengeluarkan pendapat, dan bergerak serta menjunjung tinggi persoalan hak dalam bidang politik. c. Budaya Demokrasi Ditinjau dari Sistem Pemerintahan

Demokrasi dengan Sistem Parlementer Demokrasi sistem parlementer adalah suatu sistem dalam suatu pemerintahan negara yang menuju kepada badan perwakilan atau parlemter. Artinya dalam demokrasi ini DPR secara terus menerus mengawasi kebijakan pemerintah serta jalannya pemerintahan. Demokrasi dengan Sistem Pemisahan Kekuasaan (Demokrasi Sistem Presidensial) Demokrasi sistem pemisahan kekuasaan adalah sistem demokrasi yang memisahkan kekuasaan negara menjadi tiga bidang yang keberadannya saling terpisah satu sama lainnya, yaitu legislatif, eksekutif dan yudikatif. Demokrasi dengan Sistem Referendum (Demokrasi Rakyat) Demokrasi dengan sistem referendum adalah sistem demokrasi yang meminta pendapat rakyat atas persoalan-persoalan terutama mengenai pemerintahan. Demokrasi Pancasila Demokrasi pancasila adalah paham demokrasi yang bersumber kepada kepribadian dan falsafah bangsa Indonesia, pelaksanaan demokrasi pancasila didasarkan atas hakikat negara Indonesia yang berkedaulatan rakyat.

7. Prinsip Pemerintahan Demokrasi dan Non Demokrasi

No Prinsip pemerintahan demokrasi Prinsip pemerintahan otoriter Adanya pemisahan kekuasaan, yaitu Adanya pemusatan kekuasaan terhadap tiga 1
eksekutif, legislatif dan yudikatif kekuasaan, yaitu eksekutif, legislatif, dan yudikatif. Ketiga kekuasaan itu dipegang dan dijalankan oleh satu lembaga saja. Pemerintahan konstitusional, yaitu Pemerintahan tidak berdasarkan onstitusional. pemerintahan yang dijalankan berdasarkan Pemerintahan dijalankan berdasarkan konstitusi kekuasaan

Rule of law (prinsip negara hukum) yang Rule of fower (prinsip negara kekuasaan) yang ditandai dengan supremasi hukum dan ditandai dengan kekuasaan dan ketidak kesamaan di depan hukum samaan di depan hukum Adanya 4 pemilu yang bebas dan demokratis Pemilu yang tidak demokratis

Hanya ada satu partai yaitu partai pemerintah Kepemimpinan yang terbuka dan Kepemimpinan yang tertutup dan tidak 6 bertanggung jawab bertanggung jawab Pengakuan terhadap hak-hak minoritas 7 Tidak adanya pengakuan terhadap hak-hak minoritas warga negara Adanya kebebasan berpendapat, dan 8 Tidak adanya kebebasan berperdapat, berbicara, dan kebebasan pers berbicara dan kebebasan pers Adanya perlindungan HAM 9 Tidak adanya perlindungan HAM 10 Adanya badan peradilan yang merdeka dan Badan peradilan yang tidak bebas dan bisa indipenden diintervensi oleh pemerintah

Adanya beberapa partai politik

Anda mungkin juga menyukai