Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Oleh:
Fariz masyhuri Gunawan
Pembimbing:
Dr. Dian Adi s, Sp.BA
pendahuluan
Appendicitis acud merupakan penyebab abdomen akut yang paling sering pd anak2 Terdapat sekitar 70.000 kasus di Amerika Serikat/tahun Insidensi terbanyak pada anak usia 6-18 tahun, sangat jarang pada anak usia<1tahun laki-laki : perempuan = 3:2
Definisi
Appendicitis adalah peradangan yang terjadi
Anatomi
Merupakan organ berbentuk tabung Panjang 10cm (3-15cm)
Berpangkal di caecum
Lumen sempit di proksimal dan melebar di
distal 95% intraperitoneal (30% rongga pelvis,65% belakang caecum) 5% di ekstra peritoneal
Fisiologi
EMBRIOLOGI
Apendik terbentuk pada minggu ke-8 masa gestasi Posisi akhir apendiks pada bagian posteromedial dari caecum Variasi dari rotasi apendiks menyebabkan variasi letak akhir apendiks
16 Januari 2014 Appendicitis supervisor : dr.Dian, Sp.BA
Inervasi
Persarafan parasimpatis berasal dari cabang
Vascularisasi
a.apendikularis cabang dari a.Ileocecalis,
Etiologi
fecolith Hiperplasi folikel lymphoid Tumor Benda asing parasit
Eschericia coli Bacteriodes fragilis
Makan makanan rendah serat, tinggi lemak dan gula buatan berperan pada perubahan motilitas, flora normal, dan keadaan lumen yang mempunyai kecenderungan untuk timbul fecalith.
Obstruksi
Bakteriologi
Bakteri Anaerob
Bacteroides fragilis
Escherichia coli
Viridans streptococci
Pseudomonas aeruginosa Enterococcus
Peptostreptococcus
micros
Obstruksi Lumen
Mucus >>
Gambaran Klinis
Gejala awal sebelum nyeri gangguan
pencernaan ringan : kurang nafsu makan gangguan pencernaan perubahan BAB Nyeri berpindah di periumbilikal, kemudian berlokasi di abdomen kanan bawah Variasi lokasi anatomis appendiks dapat mengubah letak nyeri yang terjadi Mual dan muntah Demam ringan (37,5 -38,5 0 C)
16 Januari 2014 Appendicitis supervisor : dr.Dian, Sp.BA
Pemeriksaan Fisik
Secara klinis, dikenal beberapa manuver
diagnostik:
1.
Mc Burney Sign
2. Rovsings sign
3.
PSOAS Sign:
4. Obturator Sign
kontralateral) 6. Dunphys sign (nyeri ketika batuk) 7. Nyeri pada pemeriksaan rectal toucher pada saat penekanan di sisi lateral arah jam 9 dan 12.
Pemeriksaan Penunjang
Laboratorium
1. 2.
3.
4.
Jumlah leukosit 10.000 18.000 ditemukan pada 90% penderita Peningkatan persentase jumlah neutrofil (shift to the left) C-Reactive Protein (CRP 8 mcg/mL) Urinalisis
Ultrasonografi
Sensitifitas USG 78-95% dan spesifitasnya 85-98% 2. Appendix dengan diameter anteroposterior 6 mm atau lebih 3. Adanya cairan atau massa periappendix
1.
CT-SCAN
Sensitifitas dan spesifisitas 95-98% 2. Pada pasien obesitas, presentasi klinis tidak jelas, curiga abscess 3. Jika dilatasi dgn diameter lebih dari 5-7 mm 4. Dinding appendix akan mengecil sehingga memberi gambaran halo.
1.
Diagnosis banding
Tatalaksana
Tatalaksana Awal: 1.
2.
3. 4. 5.
Pemangan infus untuk rehidrasi/septikemia Stop oral intake Antibiotik Analgetik (dg konsultasi ahli bedas) Konsul Bedah Anak
Pemberian antibiotik sangat beragam : Selama 10 hari pemberian IV ; ampicilin, gentamicin, clindamicin atau metronidazole adalah gold standar Appendicitis dengan komplikasi
16 Januari 2014 Appendicitis supervisor : dr.Dian, Sp.BA
Tatalaksana Lanjutan:
Semua ahli bedah setuju bahwa terapi nya adalah appendectomy (Laparoscopy/ Open Laparoctomy)
1.
Laparoctomy
2.
Laparoscopy
Prognosis
Apendiktomi yang dilakukan sebelum
perforasi prognosisnya baik Kematian dapat terjadi pada beberapa kasus Setelah operasi masih dapat terjadi infeksi pada 30% kasus apendix perforasi atau apendix gangrenosa
TERIMA KASIH
ANY QUESTION??