Anda di halaman 1dari 27

BAB I PENDAHULUAN

Sindrom mata kering adalah suatu gangguan pada permukaan mata yang ditandai dengan ketidakstabilan produksi dan fungsi dari lapisan air mata. Angka kejadian Sindroma Mata Kering ini lebih banyak pada wanita dan cenderung meningkat sesuai dengan peningkatan usia. Banyak diantara penyebab sindrom mata kering mempengaruhi lebih dari satu komponen film air mata atau berakibat perubahan permukaan mata yang secara sekunder menyebabkan film air mata menjadi tidak stabil. Ciri histopatologik termasuk timbulnya bintik-bintik kering pada kornea dan epitel konjungti a! pembentukan filamen! hiangnya sel goblet konjungti a! pembesaran abnormal sel epitel non-goblet! peningkatan stratifikasi sel! dan penamhaban keratinasi." #asien dengan mata kering paling sering mengeluh tentang sensasi gatal atau berpasir $benda asing%. &ejala umum lainnya adalah gatal! sekresi mukus berlebihan! tidak mampu menghasilkan air mata! sensasi terbakar! fotosensiti itas! merah! sakit! dan sulit menggerakkan palpebra.' #ada kebanyakan pasien! ciri paling luar biasa pada pemeriksaan mata adalah tampilan yang nyata-nyata normal. Ciri yang paling khas pada pemeriksaan slitlamp adalah terputus atau tiadanya meniskus air mata di tepian palpebra inferior. Benang-benang mukus kental kekuning-kuningan kadang-kadang terlihat dalam forni( conjungti ae

inferior. #ada konjungti a bulbi tidak tampak kilauan yang normal dan mungkin menebal! edema dan hiperemik.) Mata kering merupakan salah satu gangguan yang sering pada mata! persentase insidenisanya sekitar "*-)*+ dari populasi! terutama pada orang yang usianya lebih dari ,* tahun dan -*+ terjadi pada wanita. .rekuensi insidensia sindrom mata kering lebih banyak terjadi pada ras /ispanik dan Asia dibandingkan dengan ras kaukasius., 0ntuk itulah penulis ingin mengupas lebih dalam mengenai sindrom mata kering! selain sebagai tugas telaah ilmiah sebagai syarat untuk menjalani kegiatan kepanitraan senior $KKS% di departemen Mata 1SM/ #alembang! telaah ilmiah ini juga diharapkan dapat digunakan pembaca untuk menambah ilmu! khususnya mengenai sindrom mata kering.

BAB II ANATOMI DAN FISIOLOGI

I.

Anatomi

Kompleks lakrimalis terdiri atas glandula lakrimalis! glandulae lakrimalis aksesori! kanalikuli! sakus lakrimalis! dan duktus nasolakrimalis." &landula lakrimalis terdiri atas struktur dibawah ini2 ". Bagian orbita Berbentuk kenari yang teretak didalam foss lakrimalis di segmen temporal atas anterior dari orbita! dipisahkan dari bagian palpebra oleh kornu lateralis dari muskulus le ator palpebrae. 0ntuk mencapai bagian ini dari kelenjar secara bedah! harus diiris kulit! muskulus orbikuaris okuli! dan septum orbitale."!3 '. Bagian #alpebrae Bagian palpebrae yang lebih kecil terletak tepat di atas segmen temporal dari forniks konjungti ae superior. 4uktus sekretorius lakrimalis! yang bermuara kira-kira sepuluh lubang kecil!

menghubungkan bagian orbital dan palpebrae glandula lakrimalis dengan forniks konjungti ae superior. #embuangan bagian palpebrae dari kelenjar memutuskan semua saluran penghubung dan dengan demikian mencegah kelenjar itu bersekresi."!3 &landula lakrimalis aksesori $glandula Krause dan 5olfring% terletk di dalam substansia propia di konjungti a palpebrae. Air mata mengalir dari lakuna lakrimalis melalui punktum superior dan inferior dan kanalikuli ke sakus lakrimalis! yang terletak di dalam fossa lakrimalis. 4uktus nasolakrimalis berlanjut kebawah dari sakus dan bermuara ke dalam meatus inferior dari rongga nasal! lateral terhadap turbinatum inferior. Air mata diarahkan kedalam punktum oleh isapan kapiler dan gaya berat dan berkedip. Kekuatan gabungan dari isapan kapiler dan gaya berat berkedip. Kekuatan gabungan dari isapan kapiler dalam kanalikuli! gaya berat dan dan kerja memompa dari otot /orner! yang merupan perluasan muskulus orbikularis okuli ke titik di belakang sakus lakrimalis! semua cenderung meneruskan aliran air mata ke bawah melalui duktus nasolakrimalis ke dalam hidung. "!3 ). #embuluh 4arah dan 6imfe #asokan darah dari glandula lakrimalis bersal dari arteria lakrimalis. 7ena yang mengalir pergi dari kelenjar bergabung dengan ena oftalmika. 4renase lime

menyatu dengan pembuluh limfe konjungti a untuk mengalir ke dalam limfonodus pra-aurikula."!3 ,. #ersarafan #asokan saraf ke glandula lakrimalis adalah melalui2 a% 8er us lakrimalis $sensoris%! sebuah cabang dari di isi trigeminus. b% 8er us petrosus superfisialis magna $sekretoris%! yang datang dari nukleus sali arius superior. c% 8er us simpatis yang menyertai arteria lakrimalis dan ner us lakrimalis."!3

&ambar ". 4iambil dari AA9 section : page '3'

II. Fisiologi ". Apparaus 6akrimalis Sistem apparatus lakrimalis mencakup struktur-sruktur yang terlibat dalam produksi dan drenase air mata. Komponen sekresi terdiri atas kelenjar yang menghasilkan berbagai unsur pembentuk cairan air mata. 4uktulus nasolakrimais merupakan unsur eksresi sistem ini! yang mecurahkan sekret kedalam hidung. Cairan air mata disebarkan di atas permukaan mata oleh kedipan mata. 3 '. Sistem Sekresi Air Mata 7olume terbesar air mata dihasilkan oleh kelenjar air mata utama yang teretak di fossa lakrimalis di kuadran temporal atas orbita. Kelenjar yang
6

berbentuk kenari ini dibagi oleh kornu lateral aponeurosis le ator menjadi lobus orbita yang lebih besar dan lobus palpebra yang lebih kecil! masing-masing degan sistem saluran pembuangannya tersendiri ke dalam forni( temporal superior. 6obus palpebra kadang-kadang dapat dilihat dengan membalikkan palpebra

superior. Sekresi dari kelenjar lakrimal utama dipicu okeh emosi atau iritasi fisik dan menyebabkan air mata mengalir berlimpah melewati tepian palpebra $epiphora%. #ersarafan kelenjar utama datang dari nucleus lakrimalis pons melalui ner us intermedius dan menempuh jalur rumit dari cabang ma(illaris ner us trigeminus. 4ener asi adalah konsekuensi yang terjadi dari neuroma akustik dan tumor lain di sudut cerebellopontin.3 Kelenjar lakrimal tambahan! meskipun hanya sepersepuluh dari massa utama! mempunyai peran penting. Kelenjar Krause dan 5olfring identik dengan kelenjar utama namun tidak memiliki sistem saluran. Kelenjar-kelenjar ini terletak di dalam konjungti a! terutama di forni( superior. Sel goblet uniseluler! yang juga tersebar di konjungti a! menghasilkan glikoprotein dalam bentuk musin. Modifikasi kelenjar sebasea meibom dan ;eis di tepian palpebra memberi lipid pada air mata. Kelenjar Moll adalah modifikasi kelenjar keringat yang juga ikut membentuk film air mata.3 Kelenjar tambahan dikenal sebagai <pensekresi dasar=. Sekretnya cukup untuk memelihara kornea! tanpa sekresi dari kelenjar lakrimal utama. >etapi hilangnya sel goblet berakibat mengeringnya kornea! meskipun banyak air mata dari kelenjar lakrimal."

). Sistem ?ksresi Air Mata Sistem sekresi air mata terdiri atas puncta! kanalikuli! sakus lakrimalis! dan duktus nasolakrimalis. Setiap berkedip! palpebra menutup mirip mulai di lateral! menyebarkan air mata secara merata di atas kornea! dan menyalurkannya ke sistem eksresi pada aspek medial palpebra. 4alam keadaan normal! air mata dihasilkan dengan kecepatan yang sesuai dengan jumlah yang diuapkan! dan itulah sebabnya hanya sedikit yang sampai ke sistem eksresi.3 Bila memenuhi sakus konjungti ae air mata akan memasuki puncta sebagian karena sedotan kapiler. 4engan menutupnya mata! bagian khusus orbikularis pra-tarsal yang mengelilingi ampula mengencang untuk mencegahnya keluar. Bersamaan waktu! palpebra ditarik ke arah krista lakrimalis posterior! dan traksi fascia mengelilingi sakus lakrimalis berakibat memendeknya kanalikulus dan menimbulkan tekanan negatif di dalam sakus. Kerja pompa dinamik ini menarik air mata kedalam sakus yang kemudian berjalan melalui duktus nasolakrimalis karena pengaruh gaya berat dan elastisitas jaringan! ke dalam meatus inferior hidung. 6ipatan-lipatan mirip katup dari epitel pelapis sakuscenderung menghambat aliran balik air matadan udara. @ang paling berkembang di antara lipatan ini adalah katup /asner di ujung distal duktus nasolakrimalis. Strukrur ini penting karena bila tidak berlubang pada bayi! menjadi penyebab obstruksi kongenital dan darkosistitis menahun." ,. Air Mata 6apisan air mata terdiri dari tiga lapisan2

". lipid atau lapisan luar. 6ipid ini dapat dihasilkan oleh kelenjar-kelenjar kecil di pinggir kelopak mata yang bernama kelenjar meibom. 6ipid ini berguna untuk melicinkan permukaan mata dan mengurangi penguapan air mata. '. akuos. 6apisan ini merupakan lapisan bagian tengah dari apa yang kita sebut sebagai air mata. 6apisan ini dihasilkan oleh kelenjar-kelenjar kecil yang tersebar di konjungti a. Air mata dihasilkan juga oleh kelenjar air $kelenjar lakrimal%. 6apisan ini berfungsi untuk membersihkan mata dan mengeluarkan benda-benda asing atau iritan. ). lapisan yang paling dalam yang terdiri dari lendir yang dihasilkan oleh sel lain di konjungti a. Musin ini memungkinkan air mata tersebar rata di permukaan mata dan membantu agar mata tetap basah. >anpa lapisan ini! air mata tidak akan menempel ke mata. Air mata pun terdiri dari dua macam. Air mata yang menjadi pelumas dan air mata yang menjadi pelumas mata dihasilkan terus sepanjang hari. Air mata diproduksi berlebihan jika mata terangsang oleh benda asing atau jika seseorang sedang emosi! seperti menangis. ,. Komposisi Air Mata 7olume air mata normal diperkirkan :AB- ' mikroliter pada setiap mata. Albumin merupakan 3*+ dari protein total dalam air mata. &lobulin lan liso;im berjumlah sama banyak pada bagian sisanya. >erdapat immunoglobulin CgA! Cg&! dan Cg?. @ang paling banyak adalah CgA!

yang berbeda dari CgA serum! yaitu bukan berasal dari transudat serum saja! namun diproduksi sel-sel plasma yang ada di dalam kelenjar lakrimal. #ada keadaan alergi tertentu! seperti konjungti itis ernal!

konsentrasi Cg? dalam cairan air mata meningkat. 6iso;im air mata merupakan '"-'D+ dari protein total dan bekerja secara sinergis dengan gamma globulin dan faktor anti bakteri non liso;im lain merupakan mekanisme pertahanan penting terhadap infeksi. ?n;im air mata lain juga berperan dalam diagnosis keadaan klinik tertentu! misal esei he(oseaminidase untuk diagnosis penyakit tay-sachs." KA! 8a A! Cl E terdapat dalam konsentrasi lebih tinggi dalam air mata dari dalam plasma. Air mata juga mengandung sedikit glukosa $D mgBd6% dan urea $*.*, mgBd6%! dan perubahan dalam konsentrasi darah diikuti perubahan konsentrasi glukosa dan urea air mata. p/ rata-rata air mata adalah :.)D! meski ad ariasi normal yang besar $D.'*-F.)D%. dalam keadaan normal! cairan air mata adalah isotonik. 9smolalitas film air mata ber ariasi dari '-D sampai )*- mosmB6.

10

BAB III TINJAUAN PUSTAKA

".

4efinisi Sindrom mata kering! atau keratoconjuncti itis sicca $KCS% adalah

penyakit mata dimana jumlah atau kualitas produksi air mata berkurang atau penguapan air mata film meningkat. " >erjemahan dari Gkeratoconjuncti itis siccaG dari bahasa 6atin adalah Gkekeringan kornea dan konjungti aG.3

11

'.

?tiologi Banyak diantara penyebab sindrom mata kering mempengaruhi lebih dari

satu komponen film air mata atau berakibat perubahan permukaan mata yang secara sekunder menyebabkan film air mata menjadi tidak stabil. Ciri histopatologik termasuk timbulnya bintik-bintik kering pada kornea dan epitel konjungti a! pembentukan filamen! hilangnya sel goblet konjungti a! pembesaran abnormal sel epitel non-goblet! peningkatan stratifikasi sel! dan penambahan keratinasi."!'!3 A. Kondisi ditandai hipofungsi kelenjar lakrimal ". Kongenital a. 4ysautonomia familier $sindrom 1iley-4ay% b. Aplasia kelenjar lakrimal $alakrima kongenital% c. Aplasia ner us trigeminus d. 4ysplasia ektodermal '. 4idapat a. #enyakit sistemik "% Sindrom sjorgen '% Sklerosis sistemik progresif )% Sarkoidosis

12

,% 6eukimia! limfoma D% Amiloidosis 3% /emokromatosis b. Cnfeksi "% >rachoma '% #arotitis epidemica c. Cedera "% #engangkatan kelenjar lakrimal '% Cradiasi )% 6uka bakar kimiawi d. Medikasi "% Antihistamin '% Antimuskarinik2 atropin! skopolamin )% Anestetika umum2 halothane! nitrous o(ide ,% Beta-adregenik blocker2 timolol! practolol e. 8eurogenik-neuroparalitik $fasial ner e palsy%

13

B. Kondisi ditandai defisiensi musin ". A itaminosis A '. Sindrom ste en-johnson ). #emfigoid okuler ,. Konjungti itis menahun D. 6uka bakar kimiawi 3. Medikasi-antihistamin! agen muskarin! agen Beta-adregenic blocker C. Kondisi ditandai defisiensi lipid2 ". #arut tepian palpebra '. Blepharitis 4. #enyebaran defektif film air mata disebabkan2 ". Kelainan palpebra a. 4efek! coloboma b. ?ktropion atau entropion c. Keratinasi tepian palpebra d. Berkedip berkurang atau tidak ada "% &angguan neurologik

14

'% /ipertiroid )% 6ensa kontak ,% 9bat D% Keratitis herpes simpleks 3% 6epra

e. 6agophthalmus "% 6agophthalmus nocturna '% /ipertiroidi )% 6epra '. Kelainan konjungti a a. #terygium b. Symblepharon ). #roptosis"!'!3 ). ?pidemiologi Mata kering merupakan salah satu gangguan yang sering pada mata! persentase insidenisanya sekitar "*-)*+ dari populasi! terutama pada orang yang usianya lebih dari ,* tahun dan -*+ terjadi pada wanita. .rekuensi insidensia

15

sindrom mata kering lebih banyak terjadi pada ras /ispanic dan Asia dibandingkan dengan ras kaukasius., ,. Manifestasi Klinis #asien dengan mata kering paling sering mengeluh tentang sensasi gatal atau berpasir $benda asing%. &ejala umum lainnya adalah gatal! sekresi mukus berlebihan! tidak mampu menghasilkan air mata! sensasi terbakar! fotosensiti itas! merah! sakit! dan sulit menggerakkan palpebra.' #ada kebanyakan pasien! ciri paling luar biasa pada pemeriksaan mata adaah tampilan yang nyata-nyata normal. Ciri yang paling khas pada pemeriksaan slitlamp adalah terputus atau tiadanya meniskus air mata di tepian palpebra inferior. Benang-benang mukuskental kekuning-kuningan kadang-kadang terlihat dalam forni( conjungti ae inferior. #ada konjungti a bulbi tidak tampak kilauan yang normal dan mungkin menebal! beredema dan hiperemik." ?pitel kornea terlihat bertitik halus pada fissura interpalpebra. Sel-sel epitel konjungti a dan kornea yang rusak terpulas dengan bengal rose "+ dan defek pada epitel kornea terpulas dengan fluorescein. #ada tahap lnjut keratokonjungti itis sicca tampak filamen-filamen dimana satu ujung setiap filamen melekat pada epitel kornea dan ujung lain bergerak bebas. #ada pasien dengan sindrom sjorgen! kerokan dari konjungti a menunjukkan peningkatan jumlah sel goblet. #embesaran kelenjar lakrimal kadang-kadang terjadi pada sindrom sjorgen. 4iagnosis dan penderajatan keadaan mata kering dapat diperoleh dengan teliti memakai cara diagnostik berikut2

16

A. >es Schirmer >es ini dilakukan dengan mengeringkan film air mata dan memasukkan strip Schirmer $kertas saring 5hatman 8o. ,"% kedalam cul de sac konjungti a inferior pada batas sepertiga tengah dan temporal dari palpebra inferior. Bagian basah yang terpapar diukur D menit setelah dimasukkan. #anjang bagian basah kurang dari "* mm tanpa anestesi dianggap abnormal. Bila dilakukan tanpa anestesi! tes ini mengukur fungsi kelenjar lakrimal utama! yang akti itas sekresinya dirangsang oleh iritasi kertas saring itu. >es Schirmer yang dilakukan setelah anestesi topikal $tetracaine *.D+% mengukur fungsi kelenjar lakrimal tambahan $pensekresi basa%. Kurang dari D mm dalam D menit adalah abnormal. >es Schirmer adalah tes saringan bagi penilaian produksi air mata. 4ijumpai hasil false positive dan false negative. /asil rendah kadangkadang dijumpai pada orang normal! dan tes normal dijumpai pada mata kering terutama yang sekunder terhadap defisiensi musin."!D

17

&ambar'. 4iambil dari http2BBwebeye.ophth.uiowa.edu B. Tear film break-up time pengukuran tear film break-up time kadang-kadang berguna untuk memperkirakan kandungan musin dalam cairan air mata. Kekurangan musin mungkin tidak mempengaruhi tes Schirmer namun dapat berakibat tidak stabilnya film air mata. Cni yang menyebabkan lapisan itu mudah pecah. Bintik-bitik kering terbentuk dalam film air mata! sehingga memaparkan epitel kornea atau konjungti a. #roses ini pada akhirnya merusak sel-sel epitel! yang dapat dipulas dengan bengal rose. Sel-sel epitel yang rusak dilepaskan kornea! meninggalkan daerah-daerah kecil yang dapat dipulas! bila permukaan kornea dibasahi flourescein. Tear film break-up time dapat diukur dengan meletakkan secarik keras berflourescein pada konjungti a bulbi dan meminta pasien berkedip. .ilm air mata kemudian diperiksa dengan bantuan saringan

18

cobalt pada slitlamp! sementara pasien diminta agartidak berkedip. 5aktu sampai munculnya titik-titik kering yang pertama dalam lapisan flourescein kornea adalah tear film break-up time. Biasanya waktu ini lebih dari "D detik! namun akan berkurang nyata oleh anestetika lokal! memanipulasi mata! atau dengan menahan palpebra agar tetap terbuka. 5aktu ini lebih pendek pada mata dengan defisiensi air pada air mata dan selalu lebih pendek dari normalnya pada mata dengan defisiensi musin."!D

&ambar ). 4iambil dari http2BBwww.systane.ca

C. >es .erning Mata Sebuah tes sederhana dan murah untuk meneliti mukus konjungti a dilakukan dengan mengeringkan kerokan konjungti a di atas kaca
19

obyek bersih. Arborisasi $ferning% mikroskopik terlihat pada mata normal. #ada pasien konjungti itis yang meninggakan parut

$pemphigoid mata! sindrom ste ens johnson! parut konjungti a difus%! arborisasi berkurang atau hilang."!D 4. Sitologi Cmpresi Sitologi impresi adalah cara menghitung densitas sel goblet pada permukaan konjungti a. #ada orang normal! populasi sel goblet paling tinggi di kuadran infra-nasal. /ilangnya sel goblet ditemukan pada ksus keratokonjungti itis sicc! trachoma! pemphigoid mata cicatri(! sindrom ste ens johnson! dan a itaminosis A."!D!3 ?. #emulasan .lourescein Menyentuh konjungti a dengan secarik kertas kering

berflourescein adalah indikator baik untuk derajat basahnya mata! dan meniskus air mata mudah terlihat. .lourescein akan memulas daerahdaerah tererosi dan terluka selain defek mikroskopik pada epitel kornea."!D!3

20

.. #emulasan Bengal 1ose Bengal rose lebih sensitif dari flourescein. #ewarna ini akan memulas semua sel epitel non- ital yang mengering dari kornea konjungti a."!D

&ambar ,. 4iambil dari http2BBwww.uptodate.com &. #enguji Kadar 6iso;im Air Mata #enurunan konsentrasi liso;im air mata umumnya terjadi pad awal perjalanan sindrom Sjorgen dan berguna untuk mendiagnosis penyakit ini. Air mata ditampung pada kertas Schirmer dan diuji kadarnya. Cara paling umum adalah pengujian secara spektrofotometri."!D /. 9smolalitas Air Mata /iperosmollitas air mata telah dilaporkan pada keratokonjungti itis sicca dan pemakaian kontak lens dan diduga sebagai akibat berkurangnya sensiti itas kornea. 6aporan-laporan menyebutkan
21

bahwa

hiperosmolalitas

adalah

tes

paling

spesifik

bagi

keratokonjungti itis sicca. Keadaan ini bahkan dapat ditemukan pada pasien dengan Schirmer normal dan pemulasan bengal rose normal."!D C. 6actoferrin 6actoferrin dalam cairan air mata akan rendah pada pasien dengan hiposekresi kelenjar lakrimal. Kotak penguji dapat dibeli dipasaran."!D D. >erapi #asien harus mengerti bahwa mata kering adalah keadaan menahun dan pemulihan pemulihan total sukar terjadi! kecuali pada kasus ringan! saat perubahan epitel pada kornea dan konjungti a masih re ersibel." Air mata buatan adalah terapi yang kini dianut. Salep berguna sebagai pelumas jangka panjang! terutama saat tidur. Bantuan tambahan diperoleh dengan memakai pelembab! kacamata pelembab bilik! atau kacamata berenang.' .ungsi utama pengobatan ini adalah penggantian cairan. #emulian musin adalah tugas yang lebih berat. >ahun-tahun belakangan ini! ditambahkan polimer larut air dengan berat molekul tinggi pada air mata buatan! sebagai usaha memperbaiki dan memperpanjang lama pelembaban permukaan.agen

mukomimetik lain termasuk 8a-hialuronat dan larutan dari serum pasien sendiri sebagai tetesan mata. Hika mukus itu kental! seperti pada sindrom Sjorgen! agen mukolitik $mis! acetylcystein "*+% dapat menolong.

>opikal cyclosporine A

22

>opikal corticosteroids >opikalBsistemik omega-) fatty acids2 9mega-) fatty acids menghambat sintesis dari mediator lemak dan memblok produksi dari C6-" and >8.alpha. #asien dengan kelebihan lipid dalam air mata memerlukan instruksi spesifik untuk menghilangkan lipid dari tepian palpebrae. Mungkin diperlukan antibiotika topikal atau sistemik. 7itamin A topikal mungkin berguna untuk memulihkan metaplasia permukaan mata. Semua pengawet kimiawi dalam air mata buatan akan menginduksi

sejumlah toksisitas kornea. Ben;alkonium chlorida adalah peparat umum yang paling merusak. #asien yang memerlukan beberapa kali penetesan sebaiknya memakai larutan tanpa bahan pengawet. Bahan pengawet dapat pula menimbulkan reaksi idiosinkrasi. Cni paling serius dengan timerosal." #asien dengan mata kering oleh sembarang penyebab lebih besar kemungkinan terkena infeksi. Blepharitis menahun sering terdapat dan harus diobati dengan memperhatikan higiene dan memakai antibiotika topikal. Acne rosacea sering terdapat bersamaan dengan keratokonjungti itis sicca! dan pemgobatan dengan tetrasklin sistemik ada manfaatnya."!' >indakan bedah pada mata kering adalah pemasangan sumbatan pada punktum yang bersifat temporer $kolagen% atau untuk waktu lebih lama $silikon%! untuk menahan sekret air mata. #enutupan puncta dan kanalikuli secara permanen dapat dilakukan dengn terapi themal $panas%! kauter listrik atau dengan laser."!'!3

23

3.

#rognosis Secara umum! prognosis untuk ketajaman isual pada pasien dengan

sindrom mata kering baik." :. Komplikasi #ada awal perjalanan keratokonjungti itis sicca! penglihata sedikit terganggu. 4engan memburuknya keadaan! ketidaknyamanan sangat menggangu. #ada kasus lanjut! dapat timbul ulkus kornea! penipisan kornea! dan perforasi. Kadang-kadang terjadi infeksi bakteri sekunder! dan berakibat parut dan askularisasi pada kornea! yang sangat menurunkan penglihatan. >erapi dini dapat mencegah komplikasi-komplikasi ini."!'!)

24

BAB IV KESIMPULAN

Sindrom mata kering adalah suatu gangguan pada permukaan mata yang ditandai dengan ketidakstabilan produksi dan fungsi dari lapisan air mata. Angka kejadian Sindroma Mata Kering ini lebih banyak pada wanita dan cenderung meningkat sesuai dengan peningkatan usia. #asien dengan mata kering paling sering mengeluh tentang sensasi gatal atau berpasir $benda asing%. &ejala umum lainnya adalah gatal! sekresi mukus berlebihan! tidak mampu menghasilkan air mata! sensasi terbakar! fotosensiti itas! merah! sakit! dan sulit menggerakkan palpebra. #ada kebanyakan pasien! ciri paling luar biasa pada pemeriksaan mata adaah tampilan yang nyata-nyata normal. Ciri yang paling khas pada pemeriksaan slitlamp adalah terputus atau tiadanya meniskus air mata di tepian palpebra inferior. Kompleks lakrimalis terdiri atas glandula lakrimalis! glandulae lakrimalis aksesori! kanalikuli! sakus lakrimalis! dan duktus nasolakrimalis. Air mata dihasilkan juga oleh kelenjar air $kelenjar lakrimal%. 6apisan ini berfungsi untuk membersihkan mata dan mengeluarkan benda-benda asing atau iritan. Banyak diantara penyebab sindrom mata kering mempengaruhi lebih dari satu komponen film air mata atau berakibat perubahan permukaan mata yang secara sekunder menyebabkan film air mata menjadi tidak stabil. #asien dengan mata kering paling sering mengeluh tentang sensasi gatal atau berpasir $benda
25

asing%. &ejala umum lainnya adalah gatal! sekresi mukus berlebihan! tidak mampu menghasilkan air mata! sensasi terbakar! fotosensiti itas! merah! sakit! dan sulit menggerakkan palpebra. Air mata buatan adalah terapi yang kini dianut. Salep berguna sebagai pelumas jangka panjang! terutama saat tidur. Bantuan tambahan diperoleh dengan memakai pelembab! kacamata pelembab bilik! atau kacamata berenang. Secara umum! prognosis untuk ketajaman isual pada pasien dengan sindrom mata kering baik. #ada kasus lanjut! dapat timbul ulkus kornea! penipisan kornea! dan perforasi. Kadang-kadang terjadi infeksi bakteri sekunder! dan berakibat parut dan askularisasi pada kornea! yang sangat menurunkan

penglihatan. >erapi dini dapat mencegah komplikasi-komplikasi ini.

26

DAFTAR PUSTAKA

". 7aughan 4.&. 9ftalmologi 0mum. Hakarta2 5idya Medika! '***2 -"--F
'. Clyas S. Clmu penyakit mata edisi ketiga. Hakarta2 Balai penerbit .K 0C! '**-

). 5ijana 8. ilmu penyakit mata. Hakarta2 Abadi tegal! "--) ,. Moss S! Klein 1! Klein B. #re alence and risk factors for dry eye syndrome. American medical association! '*** D. Sastrawan 4! dkk. Standar #elayanan Medis Mata. 4epartemen Clmu Kesehatan Mata 1S0# M. /oesin. #alembang ! '**: dkk
6. http2BBemedicine.medscape.comBarticleB"'"*,":-o er iew diakses tanggal "-

Huli '*"* :. AA9 section : '**:-'**F

27

Anda mungkin juga menyukai