OLEH: KELOMPOK 1
PENDAHULUAN
KADARZI adalah keluarga yang berperilaku gizi seimbang, mampu mengenali dan mengatasi masalah gizi anggotanya. (Depkes RI, Dinkes Jatim, 2007). Sasaran kadarzi ini adalah kepada keluarga di wilayah kerja puskesmas tertentu yang memiliki kriteria keluarga kelainan gizi, keluarga prasejahtera dan keluarga sejahtera 1 Pembina kadarzi di tingkat desa adalah bidan. Biasanya TPM bersama mitra kerjanya dari kalangan LSM dan tokoh masyarakat.
Sasaran kegiatan:
Kelompok penimbang (Alt-1)/ Kelompok UPGKPosyando (Alt-2) Kelompok UKS Kelompok Upaya Peningkatan Sumber daya keluarga (UPSDK) Posyandu (alt-1)/ Polindes (alt-2) & WOD
PROGRAM IMCI
Program Strategi IMCI merupakan suatu program yang dipromosikan oleh WHO divisi Child Health and Development(CHD) dan UNICEF yang bertujuan untuk menginisiasikan peran keluarga yang sangat penting untuk keberlangsungan hidup, pertumbuhan dan perkembangan anak Secara umum komponen dari Strategi IMCI antara lain adalah:
Perbaikan system kesehatan dan Perbaikan kemampuan tenaga kesehatan dalam menangani pasien. Mendukung upaya keluarga untuk memperhatikan anak mereka. Meningkatkan peran keluarga dan komunitas.
Untuk mendukung program ini, diperlukan peran dan perhatian keluarga. Maka dari itu keluarga harus memiliki pengetahuan, kemampuan, dan motivasi (kemauan) untuk dapat menngasuh anaknya. Salah satunya yang menjadi focus adalah pemberian asupan gizi kepada anak. Sehingga diperlukan kesadaran keluarga dalam hal gizi dan asupan makanan.
Menurut UNICEF peran keluarga terutama orang tua merupakan komponen penting dalam mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan anak. Dalam artikelnya UNICEF menyatakan bahwa Parenting means providing the ongoing care and support a child needs in order to survive and thrive.
Di dunia internasional peranan orang tua dan keluarga dalam pemenuhan kebutuhan anak juga sangat diperhatikan. Hal ini karena masih ada sebagian orang tua yang tidak memiliki pengetahuan, ketrampilan, maupun sumber daya materi yang kurang memenuhi untuk merawat dan mengasuh anaknya dengan baik. Dalam rangka memberikan keluarga keterampilan dan pengetahuan untuk memberikan perawatan, makan dan perlindungan, UNICEF berfokus pada program pengasuhan disesuaikan dengan berbagai kebutuhan anak-anak dan orang tua.
Namun kendala yang dihadapi masih kurangnya tingkat pengetahuan dan ketrampilan kader Posyandu/gizi/kesehatan dalam upaya pembinaan terutama untuk melakukan konseling gizi keluarga Sehingga ketrampilan dan pengetahuan petugas pembina (baik kader gizi/posyandu maupun kader kesehatan) sebagai pelaksana pendidilkan non formal sangat menentukan, karena permasalah yang muncul dari keluarga binaan sangatlah beragam.
Akan tetapi, pemberian ASI eksklusif hingga bayi berusia 6 bulan lebih banyak diterapkan pada keluarga tidak mampu. pemakaian garam beryodium pada keluarga mampu maupun keluarga tidak mampu samasama menggunakan garam beryodium. Jadi, kesimpulanya bahwa tingkat ekonomi cukup berperan dalam pemenuhan gizi sebuah keluarga.
EVALUASI KADARZI
Realitas yang terjadi di masyarakat adalah Program KADARZI ini belum mampu menerapkan indikator KADARZI secara keseluruhan. Hal ini disebabkan oleh masalah sosialisasi program. Pada umumnya masyarakat belum mengetahui atau belum mengerti apa itu sebenarnya KADARZI sehingga perilaku konsumsi pangan masyarakat, baik individu maupun keluarga belum mengarah pada keseimbangan gizi sehingga timbul masalah malnutrisi baik gizi kurang maupun gizi lebih serta berbagai penyakit degeneratif.
Melihat hal tersebut petugas kesehatan diharapkan agar lebih mensosialisasikan program KADARZI (Keluarga Sadar Gizi) pada masyarakat untuk memudahkan dalam penerapannya sebagai upaya peningkatan gizi di Indonesia utamanya di wilayah tersebut.
Daftar Pustaka
United Nations for Children Fund (UNICEF). 2012. Early Childhood Parenting Programs. Disitasi pada tanggal 10 Maret 2013. < http://www.unicef.org/earlychildhood/index_40754.html> who.int - Improving family and community practices.A component of the IMCI strategy. Departemen Kesehatan RI, 2007. Pedoman Strategi KIE Keluarga Sadar Gizi (KADARZI). Direktorat Jenderal Bina Kesehatan Masyarakat, Direktorat Bina Gizi Masyarakat. Simanjuntak, Esraida. 2009. Kajian Penerapan Keluarga Sadar Gizi (Kadarzi) pada Keluarga Mampu Di Kelurahan Mangga dan Tidak Mampu Di Kelurahan Simalingkar B Kecamatan Medan Tuntungan Tahun 2009. Medan: Skripsi FKM Universitas Sumatera Utara. Wijono, Djoko. 2009. Manajemen Gizi Masyarakat : Kebijakan Dan Strategi Pendekatan Kesehatan Komunitas. Surabaya : Duta