Anda di halaman 1dari 8

Impaksi Gigi molar ketiga merupakan gigi yang terletak paling belakang pada rahang atas dan rahang

bawah, serta mengalami pertumbuhan paling akhir diantara gigi yang lain. Menurut Schuurs (1993) molar ketiga rahang atas dan bawah erupsi pada umur 1 !"1 tahun. #elainan letak gigi molar ketiga paling sering ditemui dibandingkan gigi yang lain, serta dapat ter$adi pada rahang atas maupun rahang bawah karena gigi molar ketiga erupsi paling akhir. Menurut #ruger (19%&) kasus impaksi pada gigi molar ketiga menyebabkan gangguan 'ungsi dalam sistem oklusi dan pengunyahan sehingga sering menimbulkan keluhan pada penderita. Gigi molar ketiga adalah gigi ke delapan dari garis median, yaitu gigi yang di dalam rahang terletak paling belakang. Gigi ini lebih kecil dibandingkan gigi molar yang lain dan pertumbuhannya tidak begitu baik. Menurut Schuurs (1993) gigi molar ketiga merupakan gigi yang erupsi paling akhir yaitu pada usia 1 !"1 tahun. (rcher (19 )) menyatakan bahwa de'inisi dari gigi impaksi adalah gigi yang sebagian atau seluruh mahkotanya tidak dapat erupsi, karena terhalang oleh gigi yang lain, tulang dan $aringan sekitarnya, sehingga tidak dapat erupsi sesuai posisi anatomi. Sedangkan *edersen (199+) menyatakan bahwa gigi impaksi adalah gigi yang terhalang atau terhambat erupsi pada posisi anatomi, biasanya disebabkan oleh hambatan gigi sisi anterior atau keadaan patologis. Secara klinis gigi dapat diperkirakan akan mengalami impaksi apabila gigi antagonisnya sudah erupsi atau gigi yang terletak pada sisi lain pada rahang yang sama sudah erupsi. ,homa (19 )) berpendapat bahwa gigi yang tidak dapat erupsi adalah karena kurangnya pertumbuhan tulang rahang, terdapat halangan dari gigi sebelahnya, atau ada perbandingan tidak sesuai antara gigi dan rahang. Etiologi Impaksi -tiologi gigi impaksi menurut (lling (1993) kebanyakan disebabkan oleh karena kurangnya ruang untuk erupsi gigi molar ketiga secara normal, terbatasnya pertumbuhan skeletal dan bertambahnya ukuran pada mahkota gigi impaksi dibandingkan dengan mahkota pada gigi yang erupsi normal. Sedangkan Gro.er

(19%)) menyatakan penyebab gigi impaksi yaitu 'aktor lokal, 'aktor sistemik, dan 'aktor penyebab lain yang $arang ter$adi. /aktor lokal antara lain tekanan gigi tetangga yang tidak tumbuh teratur, kepadatan tulang yang menutupi dan mengelilingi gigi tersebut, keradangan kronis sehingga mengakibatkan padatnya membran mukosa yang meliputi mahkota gigi, kekurangan tempat karena pertumbuhan rahang yang kurang, retensi yang lama dari gigi sulung, gigi sulung yang tanggal prematur, dan penyakit yang didapat, misalnya 0 nekrosis tulang dan $aringan lunak karena in'eksi atau abses ((rcher, 19 )). /aktor sistemik penyebabnya bisa sebelum lahir dan sesudah lahir. *enyebab sebelum lahir adalah keturunan, sedangkan penyebab setelah lahir adalah semua penyebab yang dapat mengakibatkan gangguan pertumbuhan dari lahir sampai dewasa, terutama pertumbuhan tulang rahang. Misalnya 0 Rickets, Anemia, Congenital Syphilis, dan Tuberculosis ((rcher, 19 )). Komplikasi Gigi Impaksi Gigi impaksi harus diambil karena dapat menyebabkan ter$adinya komplikasi antara lain0 keluhan sakit, in'eksi, dan karies. #eluhan sakit. *enyebab utama gigi impaksi diambil antara lain karena adanya keluhan sakit pada gigi yang impaksi dan karies pada gigi sebelahnya (1awson, 19%&). #eluhan sakit pada rahang di daerah impaksi gigi molar ketiga tanpa disertai ge$ala patologis secara klinis atau radiogra'is biasanya dapat diatasi dengan pengeluaran dari gigi molar ketiga tersebut. 2amun sampai saat ini belum ada pen$elasan yang pasti tentang bagaimana keadaan relief of pain ini bisa ter$adi. #asus seperti ini berkisar antara 13 ! "3 (*eterson, 1993). 4n'eksi. 5ika sebagian mahkota gigi molar ketiga yang erupsi tertutup oleh flap gingiva (operculum) maka akumulasi plak dan makanan bisa menyebabkan ter$adinya in'eksi di bawah flap (pericoronitis). 5ika dipastikan bahwa gigi tersebut tidak bisa erupsi sempurna, maka seharusnya gigi diambil sesudah in'eksi akut diredakan terlebih dahulu (1awson, 19%&).Gigi molar ketiga yang erupsi sebagian

mempunyai potensi untuk membentuk respon inflamasi mirip seperti gingivitis disertai dengan rasa sakit yang ta$am, kemerahan, pembengkakan, dan trismus ((lling dkk, 1993). *erawatan pericoronitis biasanya dengan melakukan debridement pada poket, yaitu dengan irigasi dan disin'eksi dengan Hydrogen peroksida atau Chlorhexidin. 6ntuk mencegah kekambuhan dari pericoronitis dilakukan pengambilan gigi molar ketiga yang impaksi tersebut (*eterson dkk, 199"). 7ampir ")3 ! 383 dari impaksi gigi molar ketiga yang diambil karena pericoronitis atau recurrent pericoronitis (9ysell : ;ohlin, 199% ). #aries. #aries gigi bisa ter$adi pada gigi molar ketiga yang impaksi dan molar kedua terutama di cervical line, tergantung dari upaya penderita dalam membersihkan daerah tersebut dengan e'ekti' . <leh karena gigi molar ketiga sulit dicapai untuk dilakukan restorasi gigi, maka karies pada gigi molar ketiga atau molar kedua men$adi sebab molar ketiga yang impaksi diambil dan hal ini hampir ter$adi pada 1)3 dari penderita (9ysell : ;ohlin, 199%). Klasifikasi Impaksi Molar Ketiga Rahang Bawah Menurut =inter (19"+)0 >ertikal 7ori?ontal 4n.erted 6nusual Mesioangular @istoangular Aucoangular 9inguoangular #lasi'ikasi berdasarkan hubungan molar ketiga dengan ramus mandibula dan gigi molar kedua rahang bawah (=hite and *haroah, "88&) #las 4 0 $ika $arak antara distal gigi molar kedua dengan ramus mandibula cukup lebar untuk mesio!distal gigi molar ketiga rahang bawah.

#las 44 0 $ika $arak distal gigi molar kedua dengan ramus mandibula lebih kecil dibandingkan dengan lebar mesio!distal gigi molar ketiga rahang bawah. #las 444 0 $ika gigi molar ketiga rahang bawah terletak di dalam ramus mandibula. #lasi'ikasi berdasarkan kedalaman gigi molar ketiga rahang bawah impaksi dalam tulang (=hite and *haroah, "88&) *osisi ( 0 $ika bagian tertinggi molar ketiga rahang bawah impaksi sama dengan oklusal plane gigi molar kedua. *osisi A 0 $ika bagian tertinggi molar ketiga rahang bawah impaksi terletak antara oklusal plane gigi molar kedua dan garis ser.ikal gigi molar kedua rahang bawah. *osisi 1 0 $ika gigi molar ketiga rahang bawah impaksi terletak di bawah garis ser.ikal gigi molar kedua.

Klasifikasi Impaksi Molar Ketiga Rahang Atas Aerdasarkan posis sumbu pan$ang gigi molar ketiga rahang atas impaksi terhadap sumbu pan$ang gigi molar kedua rahang atas (=inter, 19"+) >ertikal 7ori?ontal 4n.erted 6nusual Mesioangular @istoangular Aucoangular 9inguoangular Aerdasarkan kedalaman molar ketiga rahang atas impaksi dalam tulang (=hite and *haroah, "88&) #las ( 0 $ika bagian terendah mahkota gigi molar ketiga rahang atas impaksi sama sendan oklusal plane gigi molar kedua rahang atas. #las A 0 $ika bagian terendah mahkota gigi molar ketiga rahang atas impaksi terletak diantara oklusal plane dan garis ser.ikal molar kedua rahang atas. #las 1 0 $ika bagian terendah mahkota gigi molar ketiga rahang atas impaksi terletak di bawah garis ser.ikal gigi molar kedua rahang atas. Aerdasarkan hubungan gigi molar ketiga rahang atas impaksi dengan sinus maksilaris 1hongruk (19%9) Sinus approBimation (S() 0 $ika bagian tertinggi molar ketiga rahang atas impaksi sangat dekat dengan sinus maksilaris kurang dari "mm. 2o Sinus approBimation (2S() 0 $ika $arak gigi molar ketiga rahang atas impaksi terhadap sinus maksilaris lebih dari "mm atau tidak ada hubungan dengan sinus maksilaris.

#lasi'ikasi M3 ;( 4mpaksi menurut #ruger (9anglais, "88")

DAFTAR PUSTAKA
(lling, 7el'rick, 5./. 1993. mpacted Teeth, =.A. Saunder 1ompany, *hiladelphia, 9ondon, ,oronto, Montreal, Sydney. *p0 391!9". (rcher, =.7., 19 ). !ral and "axillofacial Surgery, 1st .ol, )th ed., =.A.Saunders 1ompany, *hiladelpia. *p0 ")8, ")3!)+. 1awson, ;.( . 19%+ . Aids of #ental $athology. "nd ed. 1hurchill 9i.ingstone 1o. -dinburgh . pp. 38!93 Gro.er =7., 19%) 0 (natomy for Surgeons. A Hoeber % Harper nternational -dition 5oint by *ublished by 7arper : ;ow. >ol 1. 2ew Cork, -.aston, 9ondon, ,okyo. 5ohn =earherhill 4nc. *p0 " 8!) #ruger G.<, 19%&, Textbook of !ral and "axillofacial Surgery, ,he 1.>. Mosby 1ompany, St. 9ouis, ,oronto. *p0 "+&!"+ 9ysell, 9., ;ohlin, M. 19%%. A Study of ndication for removal of the mpacted Tooth, @etal 1linics o' 2orth (merica. *p0 "3D 333 *edersen, G.=. 199+. &uku a'ar $raktis &edah "ulut, ter$emah0 *urwanto dan Aasoesono, cetakan 4, -G1, 5akarta. *p0 +8!+ . 9anglais, ;obert *. "88". !ral Radiology and nterpretation. =.A. Saunders 1ompany, *hiladelphia, 9ondon, ,oronto, Montreal, Sydney. *0 1)9 *eterson, 9.5, -llis, 7upp 5.;, ,ucker M.;, 1993, Contemporary !ral and "axillofacial Surgery, "nd ed. Mosby!Cear Aook, 4nc. St. 9ouis. *p0+8!+). Schuurs, (. 7. A. 199". $atologi (igi)geligi (alih bahasa 0 Suryo, S.). Gad$ah Mada 6ni.ersity *ress, Cogyakarta. *p0 13)!1)1 ,homa, #.7., 19+9. !ral Surgery, 1st .ol, )th ed. ,he 1.>. Mosby 1ompany, St. 9ouis. *p0 3"9!33&.

=hite and *haroah. "88&. !ral Radiology. )th ed. ,he 1.>. Mosby 1ompany, St. 9ouis. *p0 3"9!33&. =inter, G. A., 19"+. mpacted "andibular Third "olar. (merican Medical Aook.

Anda mungkin juga menyukai