Anda di halaman 1dari 42

PENDAHULUAN

Keluhan msy terhadap para dokter antara lain : Kurangnya waktu dokter Kurang lancarnya komunikasi Kurangnya informasi yg diberikan ke pasien Tingginya biaya pengobatan Meningkatnya tarap pendidikan dan kesadaran hukum asyarakat. KODEKI, hanya berisikan kewajiban dokter dan belum memuat hak dokter, begitu pula belum termasuk semua hak dan kewajiban pasien. Sehingga perlu dikaji hubungan dokter dan pasien.

HAK PASIEN
Dalam pembukaan UUD RI 1945 dg tegas dicantumkan sila II pancasila. Dalam declaration of human rights perserikatan bangsa bangsa (PBB, 1948) Dalam hubungan dokter dengan pasien, pasien mempunyai hak-haknya yg harus dihormati oleh para dokter.

...HAK PASIEN

Dalam KODEKI terdapat pasal-pasal tentang kewajiban dokter terhadap pasien yg merupakan pula hak-hak pasien yang perlu diperhatikan.

...HAK PASIEN

Pada dasarnya hak-hak pasien adalah : Hak untuk hidup, hak atas tubuhnya sendiri dan hak untuk mati secara wajar. Memperoleh pel. Kedokteran yg manusiawi sesuai dg standar profesi kedokteran. Memperoleh penjelasan tentang diagnosis dan terapi dari dokter yg mengobatinya. Menolak prosedur diagnosis dan terapi yg direncanakan, bahkan dpt menarik diri dari kontrak terapeutik.

...HAK PASIEN

Memperoleh penjelasan tentang riset kedokteran yg akan diikutinya. Menolak atau menerima keikutsertaannya dalam riset kedokteran. Dirujuk kepada dokter spesialis kalau diperlukan, dan dikembalikan ke dokter yg merujuknya setelah selesai konsultasi atau pengobatan untuk memperoleh perawatan lanjutan.

...HAK PASIEN

Kerahasiaan dan rekam mediknya atas hal pribadi. Memperoleh penjelasan tentang peraturan rumah sakit. Berhubungan dengan keluarga, penasihat atau rohaniawan dan lainnya yg diperlukan slm perawatan di rumah sakit. Memperoleh penjelasan biaya dan pemeriksaan.

...HAK PASIEN

Kadang kala dlm memberikan informasi kpd pasien mengalami kesulitan menentukan informasi yg diberikan, bergantung usia, pendidikan, keadaan umum dan dan mentalnya.

...HAK PASIEN

Hal-hal yg harus diperhatikan dlm memberikan informasi : 1. Dengan bahasa yg dimengerti pasien. 2. Pasien harus dapat memperoleh informasi tentang penyakitnya, tindakan yg akan diambil, kemungkinan komplikasi dan resikonya. 3. Untuk anak-anak dan pasien penyakit jiwa, informasi diberikan kepada orang tua atau walinya.

...HAK PASIEN

CONTOH Seorang menderita diare, disertai kepala berputar dan jatuh di kamar mandi dibawa ke UGD RS X. Seorang coas yg jaga memeriksanya, seorang perawat dan coas yg lainnya memeriksa ulang TD. Hasilnya berbeda. Perawat mengatakan normal sdngkan 2 coas tdk memberikan informasi.

...HAK PASIEN

Tanpa melihat dan memeriksa pasien dokter jaga memerintahkan pasang infus dan sonde lambung, pasien dianjurkan dirawat. Karena tempat penuh pasien pindah ke RS Y. Di RS Y pasien diperiksa langsung oleh dokter yg bertugas. Setelah diperiksa dokter menjelaskan bahwa pasien dlm keadan baik, infusnya dan sonde lambungnya tidak perlu dilanjutkan. Pasien dibolehkan untuk pulang.

...HAK PASIEN

Kesimpulan : Di RS X pasien tidak memperoleh pelayanan kedokteran sesuai standar medik. Antara dokter dan pasien tdk terdapat komunikasi apalagi memperoleh informasi tentang penyakitnya.

KEWAJIBAN PASIEN
Kewajiban pasien : 1. Memeriksakan diri sedini mungkin pada dokter. 2. Memberikan informasi yg benar dan lengkap tentang penyakitnya. 3. Mematuhi nasihat dan petunjuk dokter. 4. Menandatangani surat-surat PTM, surat jaminan dirawat di RS.

KEWAJIBAN PASIEN

5. Yakin pada dokternya, dan yakin akan sembuh. 6. Melunasi biaya perawatan di RS, biaya pemeriksaan dan pengobatan serta honorarium dokter.

KEWAJIBAN DOKTER
Dokter yg membaktikan hidupnya untuk perikemanusiaan tentu akan selalu mengutamakan kewajiban diatas haknya ataupun kepentingan pribadi.

HAK DOKTER
1. Melakukan praktek dokter setelah memperoleh surat izin dokter dan surat izin praktek. 2. Memperoleh informasi yg benar dan lengkap dari pasien/keluarga tentang penyakitnya. 3. Bekerja sesuai standar profesi. 4. Menolak melakukan tindakan medik yg bertentangan dg etika, hukum, agama dan hati nuraninya. 5. Mengakhiri hubungan dg seorang pasien, jika menurut penilaiannya kerjasamanya tdk ada gunanya, kecuali dlm keadaan gawat darurat.

HAK DOKTER

6. Menolak pasien yg bukan bidang spesialisasinya, kecuali dlm keadaan darurat atau tidak ada dokter lain yg mampu menanganinya. 7. Hak atas privacy dokter. 8. Ketentraman bekerja. 9. Mengeluarkan surat-surat keterangan dokter 10.Menerima imbalan jasa. 11.Menjadi anggota perhimpunan profesi. 12.Hak membela diri.

SEJARAH DAN PERKEMBANGAN REKAM MEDIS


Dari penemuan arkeolog di spanyol didapat peninggalan purba berupa lukisan mengenai tata cara praktek pengobatan antara lain tentang amputasi jari tangan yg telah berumur 25.000 tahun. Adanya peninggalan catatan berupa pahatan, lukisan pd dinding piramid, tulang belulang, pohon, daun kering dari zaman mesir kuno (3000-2000 th SM)

PERKEMBANGAN RM DI INDONESIA
Men.Kes RI No.031/Birhup/1972 : semua rumah sakit harus mengerjakan medical recording dan reporting dan hospital statistic. Men.Kes.RI No.034/Birhup/1972 : tentang perncanaan dan pemeliharaan Rumah Sakit. Keputusan Menteri Kesehatan RI No.134/Menkes/SK/IV/78 : susunan organisasi dan tata kerja rumah sakit menyebutkan sub bagian pencatatan medik mempunyai tugas mengatur pelaksanaan kegiatan pencatatan medik.

..PERKEMBANGAN RM DI INDONESIA

Fatwa IDI tentang RM dalam SK No.315/PB/A.4/88 : menekankan bahwa praktek profesi kedokteran harus melaksanakan RM.

PENGERTIAN
REKAM MEDIS ADALAH : Kumpulan keterangan tentang identitas, hasil anamnesis, pemeriksaan dan catatan segala kegiatan para pelayan kesehatan atas pasien dari waktu ke waktu. PERMENKES No.749a/MenKes/XII/89 RM adl: Berkas yg berisikan catatan dan dokumen tentang identitas pasien, pemeriksaan, pengobatan, tindakan dan pelayanan lain kpd pasien pada sarana pelyanan kesehatan.

ISI REKAM MEDIS


Di RS terdapat 2 jenis RM : 1. RM pasien rawat jalan 2. RM pasien rawat inap Informasi RM pasien rawat jalan : 1. Identitas dan formulir perizinan. 2. Riwayat penyakit (anamnesis) 3. Laporan pemeriksaan fisik, lab, foto rontgen, scanning dll.

4. Diagnosa dan atau diagnosa banding 5. Instruksi diagnostik dan terapeutik


RM rawat inap : = rawat jalan di tambah : 1. Persetujuan tindakan medik. 2. Catatan perawat dan tenaga kesehatan lain 3. Catatan observasi klinik dan hasil pengobatan 4. Resume akhir dan evaluasi pengobatan

RESUME AKHIR
Resume dibuat segera setelah pasien pulang. Isinya : 1. Mengapa pasien masuk RS (anamnesis) 2. Hasil penting pemeriksaan fisik diagnostik, lab, rontgen dll 3. Pengobatan dan tindakan operasi yg dilaksanakan 4. Keadaan pasien waktu keluar (perlu berobat jalan, mampu untuk berjalan dll) 5. Anjuran pengobatan dan perawatan (nama obat, dosis, tindakan lain, dirujuk kemana dll)

TUJUAN PEMBUATAN RESUME


1. Menjamin kontinuitas pel medik dg kualitas yg tinggi serta bahan yg berguna bagi dokter pd waktu menerima pasien untuk dirawat kembali. 2. Bahan penilaian staf medik RS. 3. Memenuhi permintaan dari badan resmi atau perorangan tentang perawatan seorang pasien. Misalnya perusahaan asuransi. (persetujuan direktur). 4. Bhn informasi bagi dokter yg bertugas, dokter yg mengirim dan dokter konsultan. Untuk pasien yg meninggal dibuat laporan sebab kematian.

KEGUNAAN RM
Sebagai alat komunikasi antara dokter dan tenaga kesehatan lainnya. Dasar untuk perencanaan pengobatan/perawatan. Bukti tertulis atas segala pelayanan, perkembangan penyakit dan pengobatan pasien. Dasar analisis, studi, evaluasi terhadap mutu pelayanan

.KEGUNAAN RM

Melindungi kepentingan hukum bagi pasien, RS maupun dokter dan tenaga kesehatan lain. Menyediakan data-data khusus yg sangat berguna untuk keperluan penelitian dan pendidikan. Dasar di dalam perhitungan biaya pembayaran pelayanan medik pasien. Sumber ingatan yg harus di dokumentasikan serta sebagai bahan pertanggung jawaban dan laporan.

PEMILIK RM
Standar internasional menyatakan RM adalah milik RS, sedang isinya memang milik pasien. Begitu pula yg diatur dlm permenkes th 1989 tentang RM. Ada yg mengzinkan pasien mengcopy RM secara lengkap. Namun ada pula yg membuat ringkasan saja sesuai dg kebutuhan pasien.

KERAHASIAAN RM
RM sifatnya rahasia. Kewajiban dokter dan kalangan kesehatan untuk melindungi rahasia ini tertuang dalam lafal sumpah dokter, KODEKI, dan peraturan perundang-undangan.

LAMA PENYIMPANAN RM
Berpedoman kepada PERMENKES tentang RM tahun 1989, pada pasal 7 dinyatakan : 1. Lama penyimpanan RM sekurang-kurangnya 5 tahun terhitung tgl terakhir pasien berobat. 2. Lama penyimpanan RM yg berkaitan dg halhal yg bersifat khusus dapat ditetapkan sendiri.

PENGERTIAN PTM
PTM adalah terjemahan yg dipakai untuk istilah informed consent. Informed : telah diberitahukan telah disampaikan atau telah di informasikan. Consent : persetujuan yg diberikan kepada seseorang untuk berbuat sesuatu. Informed consent adalah : persetujua yg diberikan pasien kepada dokter setelah diberi penjelasan.

Yg dimaksud informed atau memberi penjelasan disini adalah semua keadaan yg berhubungan dengan penyakit pasien dan tindakan medik apa yg akan dilakukan dokter serta hal-hal lain yg perlu dijelaskan dokter atas pertanyaan pasien atau keluarga. Permenkes no. 589 th 1989, PTM adalah persetujuan yg diberikan pasien atau keluarga atas dasar penjelasan mengenai tindakan medik yg akan dilakukan terhadap pasien tersebut.

BENTUK PTM
Ada 2 bentuk PTM : 1. Tersirat atau dianggap telah (implied consent) Keadaan normal Keadaan darurat 2. Dinyatakan (expressed consent) Lisan Tulisan

diberikan

...BENTUK PTM

Implied consent adalah persetujuan yg diberikan pasien secara tersirat, tanpa pernyataan tegas. Tindakan yg biasa dilakukan atau sdh diketahui umum (suntikan pd pasien, penjahitan luka dll) Dalam keadan gawat darurat sedang dokter memerlukan tindakan segera, sementara pasien tidak bisa memberikan persetujuan dan keluarganya tdk ditempat, maka dokter dapat melakukan tindakan medik terbaik menurut dokter (permenkes no. 585 1989, psl 11) persetujuan ini disebut presumed consent.

Expressed consent adalah persetujuan yg dinyatakan secara lisan atau tulisan, bila yg akan dilakukan lebih dari prosedur pemeriksaan dan tindakan yg biasa.

INFORMASI
WHAT : bentuk, tujuan, resiko, manfaat dari terapi yg akan dilaksanakan dan alternatif terapi. WHEN : tergantung pd waktu yg tersedia stl dokter memutuskan akan melakukan tindakan invasif dimaksud. WHO : tergantung dari jenis tindakan. WHICH : harus selengkapnya, kecuali dokter menilai informasi tersebut dpt merugikan kepentingan kesehatan pasien atau pasien menolak diberikan informasi.

PERSETUJUAN
Yg harus diperhatikan adalah bahwa yg berhak memberikan persetujuan adalah pasien yg sudah dewasa (> 21 tahun atau sudah menikah) dan dalam keadaan sehat mental. Untuk pasien dibawah umur 21 dan pasien menderita gangguan jiwa yg menandatangani adalah orang tua/wali/keluarga terdekat atau induk semang.

5 SYARAT YG HARUS DIPENUHI UNTUK SAHNYA PTM

1. Diberikan secara bebas. 2. Diberikan oleh orang yg sanggup membuat perjanjian. 3. Telah dijelaskan bentuk tindakan yg akan dilakukan sehingga pasien dapat memahami tindakan itu perlu dilakukan. 4. Mengenai sesuatu hal yang khas. 5. Tindakan itu juga dilakukan pada situasi yg sama

PENOLAKAN
Tidak selamanya pasien atau keluarga setuju dengan tindakan medik yg akan dilakukan dokter. (informed refusal) Tdk ada hak dokter yg dapat memaksa pasien mengikuti anjurannya. Untuk keamanan dikemudian hari, sebaiknya dokter atau rumah sakit meminta pasien atau keluarga menandatangani surat penolakan terhadap anjuran tindakan medik yg diperlukan.

Anda mungkin juga menyukai