Anda di halaman 1dari 24

Surface Chemistry

Isotherm Model

ADSORPTION EQUILIBRIA If the adsorbent and adsorbate are contacted long enough an equilibrium will be established between the amount of adsorbate adsorbed and the amount of adsorbate in solution. The equilibrium relationship is described by isotherms.

Isotherm Adsorpsi
Ketergantungan penutupan permu aan adsorben oleh adsorbat pada te anan dan temperatur tertentu disebut isoterm adsorpsi. !i a suatu adsorben dibiar an onta dengan larutan" ma a #umlah $at yang teradsorpsi a an bertambah nai secara bertahap sampai suatu eadaan seimbang tercapai. %roses penyerapan biasanya dinyata an sebagai suatu isoterm adsorpsi &At ins" '((( ) *(+. ,eberapa persamaan matematis telah di embang an untu mempela#ari adsorpsi.

Some general isotherms are shown in the figure below.

Model / Persamaan Isotherm


-ambar di halaman beri ut menun#u an . model isotherm yang umum.

/angmuir
Ir0ing /angmuir &'('1+ mengguna an model sederhana untu mendes ripsi an #erapan mole ul pada permu aan padatan" dan menurun an persamaan untu isoterm. /angmuir Menganggap bahwa padatan mempunyai permu aan yang sama" mole ul yang di adsorpsi ditempat an pada tempat yang spesifi " energi permu aan tida tergantung pada ditempati atau tida nya permu aan" dan mole ul yang diadsorpsi hanya membentu satu lapis &monolayer+ &Ira. 2. /e0ine" 344*)*((5*.4+. 6engan asumsi ini" ma a sorbat ma simal yang dapat di#erap oleh sorben dapat dihitung dengan mengguna an persamaan /angmuir beri ut &!aslin et. al. '(((" 7engara# et. al. 344*" 7eddy 3448" Si0apra ash et. al. 344(+.

%ersamaan /angmuir
ASS9M%TI:2S A7;)
< SI2-/; M:2:/A=;7 < >I2IT; 29M,;7 :> SIT;S < 7;?;7SI,/; A6S:7%TI:2 < >I2IT; ;@9I/I,7I9M

C:2>I7MATI:2 :> /A2-M9I7 M:6;/


< 7;@9I7;S /I2;A7IAATI:2 :> TB; 6ATA 9SI2- a %/:T

%ersmaan /angmuir
9ntu rea si ) A C S &permu aan+ AS /a#u adsorpsi D KaC &1- + /a#u desorpsi D Kd %ada eadan setimbang" ma a la#u adsorpsi dan desorpsi mole ul5mole ul pada permu aan adalah sama. KaC &'5 + D KdE

K aC = K d + K aC

dengan

Ka =b Kd

Ma a)

( K a / K d )C bC = = 1 + ( K a / K d )C 1 + bC
6imana fra si penutupan permu aan adsorbat oleh mole ul pada onsentrasi secara isoterm )

X = Xm

X mbC X = 1 + bC
Transformasi e persamaan linier men#adi )

C 1 C = + X bX m X m

C 1 C = + X bX m X m

Keterangan )
C '5 Ka Kd b F Fm D onsentrasi $at terlarut pada eadaan stimbang D fra si penutupan permu aan oleh adsorbat D fra si permu aan yang osong D onstanta la#u adsorpsi D onstanta la#u desorpsi D onstanta langmuir D #umlah mole ul adsorbat yang diserap per5m3 penyerap &mol.m53+ D #umlah mole ul adsorbat yang dapat diserap per5 m3 $at penyerap yang membentu sebuah lapisan tunggal &mol.m53 +.

CGF

Slope D 'GFm 'GbFm

>reundlich
Isoterm >reundlich dapat diambil dengan mengubah anggapan /angmuir untu memperboleh an beberapa macam tempat adsorpsi pada padatan. Setiap tempat adsorpsi mempunyai panas adsorpsi yang berbeda &Ira. 2. /e0ine" 344* ) .4'+. Bubungan antara #umlah $at yang diadsorpsi dan onsentrasi dapat dinyata an sebagai beri ut) 1

X = log KC n M

FGM Ce K dan n

D #umlah adsorbat yang diadsorpsi per m3 sorben &molGm3+ D onsentrasi sorbat dalam larutan setelah diadsorpsi D onstanta yang tergantung pada suhu

6inyata an dlm /og


1 X Log = LogKC e n M

X 1 Log ( ) = LogK + log C e M n

FGM tg D 'Gn 555555555555 /og K C

BET (Brunauer, Emmett and Teller !sotherm" This is a more general" multi5layer model. It assumes that a /angmuir isotherm applies to each layer and that no transmigration occurs between layers. It also assumes that there is equal energy of adsorption for each layer eHcept for the first layer.

K B Ce Q qe = (C S C e ){1 + (K B 1)(C e / C S )}
0 a

6efine the following) qe D mass of material adsorbed &at equilibrium+ per mass of adsorbent. Ce D equilibrium concentration in solution when amount adsorbed equals qe. qeGCe relationships depend on the type of adsorption that occurs" multi5layer" chemical" physical adsorption" etc. CS Dsaturation &solubility limit+ concentration of the solute. &mgGliter+ K, D a parameter related to the binding intensity for all layers. 2ote) when Ce II CS and K, JJ ' and K D K,GCs ,;T isotherm approaches /angmuir isotherm.

>or the ,;T isotherm we can arrange the isotherm equation to get)

Ce K B 1 Ce 1 = + 0 (C S C e ) q e K B Q a C S K B Q 0 a
Intercept D

1 K B Q0 a
KB 1 K B Q a Cs
0

Slope D

Adsor#t!on $!net!%s& Adsorption is usually modeled as a three consecuti0e step process. These steps are film transport &through the stagnant boundary layer about the adsorbentG edges+K transport of the solute through the internal poresK and finally adsorption to the surface site. :ne or more of these steps can limit the rate of solute adsorption. In most cases the actual adsorption process does not limit the process. In some cases film transport limits and in other cases &most li ely+ pore diffusion limits.

Kineti a adsorpsi selalu di ait an dengan wa tu onta antara sorbat dan sorben" yang merupa an suatu proses yang menyeluruh tentang onsentrasi awal" a hir" dan wa tu yang dibutuh an untu perubahan dari onsentrasi awal e a hir" sehingga meleng api informasi proses adsorpsi dan me anisme rea si adsorpsi berdasar an data e sperimen sorpsi. 6ata ineti a sorpsi dapat dimodelGdianalisis dengan mengguna an persamaan /agergren yang sering disebut Lagergren Pseudo First Order atau Second Order Kinetic Model &Bo and McKay '((1+. %ersamaan tersebut telah dimanfaat an untu memodel data ineti a sorpsi &7eddy 3448" Si0apra ash et. al. 344(" 7enigade0i 34''+.

Bo and McKay &'((1+ mela u an a#ian tentang persamaan Lagergren. Pseudo-first Order Kinetic Model" yang mana persamaan tersebut ditulis an sebagai beri ut.

dqt = k1 (qe qt ) dt
6i mana qe dan qt adalah apasitas sorpsi pada saat esetimbangan dan pada saat t" dengan satuan mg g5'" sedang an ' adalah onstanta la#u dari sorpsi pseudo rea si pertama dengan satuan menit5'. Integral terhadap persamaan tersebut pada batas5batas tD4 sampai tDt" dan qtD4 sampai qtD qt" ma a persamaan Lagergren Pseudo-first Order Kinetic men#adi)

k1 log(qe qt ) = log(qe ) t 2,303


%ersamaan ini dapat diguna an untu model data e sperimen ineti a" di mana plotting log&qe -qt) 0ersus t a an menghasil an suatu garis lurus.

9ntu persamaan me anisme rea si order edua dalam suatu sorpsi" persamaan la#u Lagergren Pseudo-first Order Kinetic dinyata an dengan persamaan)

6imana satuan apasitas sorpsi q adalah mg g5'" sedang an satuan onstanta la#u k adalah mg g5' min5'. Integral yang sama dengan rea si order pertama" diperoleh persamaan)

dqt 2 = k ( q e qt ) dt

1 1 = + kt ( q e qt ) q e

t 1 1 = + t 2 qt kqe qe

%lotting tGqt 0ersus t a an menghasil an garis lurus.

'om#et!t!(e adsor#t!on" If more than one solute is competing for the same adsorption site the isotherm must be modified. >or eHample" the multi5solute /angmuir isotherm would loo li e)

q e ,i =

Q K i C e ,i
0 a ,i

1 + K i C e ,i
i

Anda mungkin juga menyukai