Anda di halaman 1dari 27

Analisis Pengaruh Pertumbuhan Ekonomi, Tingkat Pengangguran Dan Indeks Pendidikan Masyarakat Terhadap Jumlah Penduduk Miskin Di Provinsi

Lampung Tahun 2 !2 "

OLEH : Ferli Fernando 0811021031

Seminar Ekonomi Regional

E#$%$MI PEM&A%'(%A% )A#(LTA* E#$%$MI (%I+E,*ITA* LAMP(%' 2 - .2 --

&A& I

PE%DA/(L(A% -0-0 Latar &elakang Kemiskinan merupakan masalah dalam pembangunan yang bersifat multidimensi. Kemiskinan merupakan persoalan kompleks yang terkait dengan berbagai dimensi yakni sosial, ekonomi, budaya, politik serta dimensi ruang dan waktu. Kemiskinan didefinisikan sebagai kondisi di mana seseorang atau sekelompok orang, laki-laki dan perempuan, tidak terpenuhi hak-hak dasarnya untuk mempertahankan dan mengembangkan kehidupan yang layak. Hak-hak dasar terdiri dari hak-hak yang dipahami masyarakat miskin sebagai hak mereka untuk dapat menikmati kehidupan yang layak dan hak yang diakui dalam peraturan perundang-undangan. Hak-hak dasar yang diakui secara umum tersebut antara lain meliputi terpenuhinya kebutuhan pangan, kesehatan, pendidikan, pekerjaan, perumahan, air bersih, pertanahan, sumber daya alam dan lingkungan hidup, rasa aman dari perlakukan atau ancaman tindak kekerasan dan hak untuk berpartisipasi dalam kehidupan sosial-politik, baik bagi perempuan maupun laki-laki (Bappenas, 2004). Kemiskinan merupakan salah satu penyakit dalam ekonomi, sehingga harus disembuhkan atau paling tidak dikurangi. Permasalahan kemiskinan memang merupakan permasalahan yang kompleks dan bersifat multidimensional. Oleh karena itu, upaya pengentasan kemiskinan harus dilakukan secara komprehensif, mencakup berbagai aspek kehidupan masyarakat, dan dilaksanakan secara terpadu ( . !asir, dkk "##$%. Pertumbuhan ekonomi merupakan indikator untuk melihat keberhasilan pembangunan dan merupakan syarat keharusan (necessary condition) bagi pengurangan tingkat kemiskinan. &dapun syarat kecukupannya ialah bahwa pertumbuhan ekonomi tersebut efektif dalam mengurangi tingkat kemiskinan. &rtinya, pertumbuhan tersebut hendaklah menyebar disetiap

golongan pendapatan, termasuk di golongan penduduk miskin. 'ecara langsung, hal ini berarti pertumbuhan itu perlu dipastikan terjadi di sektor-sektor dimana penduduk miskin bekerja yaitu sektor pertanian atau sektor yang padat karja. &dapun secara tidak langsung, diperlukan pemerintah yang yang cukup efektif mendistribusikan manfaat pertumbuhan yang mungkin didapatkan dari sektor modern seperti jasa yang padat modal (Hermanto 'iregar dan (wi )ahyuniarti, "##$%. Pertumbuhan ekonomi pro*insi lampung sejak tahun "### sampai "##+ tidak lebih besar dari ,.+ persen. Hal ini menunjukan bahwa sebenarnya pro*insi lampung memiliki pertumbuhan ekonomi yang cukup melambat jika dibandingkan dengan pertumbuhan ekonomi pro*insi lainnya dipulau sumatera yaitu berkisar - sampai . persen. 'elama /# tahun terahir pertumbuhan ekonomi pro*insi lampung pada tahun "##/ mengalami pertumbuhan yang terkecil yaitu tumbuh sebesar 0,- persen. 1aktor lain yang berpengaruh terhadap tingkat kemiskinan adalah pendidikan. 2eori pertumbuhan baru menekankan pentingnya peranan pemerintah terutama dalam meningkatkan pembangunan modal manusia (human capital) dan mendorong penelitian dan pengembangan untuk meningkatkan produkti*itas manusia. Kenyataannya dapat dilihat dengan melakukan in*estasi pendidikan akan mampu meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang diperlihatkan dengan meningkatnya pengetahuan dan keterampilan seseorang. 'emakin tinggi tingkat pendidikan seseorang, maka pengetahuan dan keahlian juga akan meningkat sehingga akan mendorong peningkatan produkti*itas kerjanya. Perusahaan akan memperoleh hasil yang lebih banyak dengan memperkerjakan tenaga kerja dengan produkti*itas yang tinggi, sehingga perusahaan juga akan bersedia memberikan gaji yang lebih tinggi bagi yang bersangkutan. (i sector informal seperti pertanian, peningkatan

ketrampilan dan keahlian tenaga kerja akan mampu meningkatkan hasil pertanian, karena tenaga kerja yang terampil mampu bekerja lebih efisien. Pada akhirnya seseorang yang memiliki produkti*itas yang tinggi akan memperoleh kesejahteraan yang lebih baik, yang diperlihatkan melalui peningkatan pendapatan maupun konsumsinya. 3endahnya produkti*itas kaum miskin dapat disebabkan oleh rendahnya akses mereka untuk memperoleh pendidikan (3asidin K. 'itepu dan 4onar . 'inaga, "##5%. 2able iskin, Pertumbuhan 7konomi, 8ndeks Pendidikan (an Pengangguran 2ahun "###-"##+ Penduduk Pertumbuhan 8ndeks Kemiskinan 7konomi Pendidikan Pengangguran /,-+#.0# /,-.#.,# /,-,#..# /,,-$.## /,,-/..# /,,.".-# /,-$0.## /,--/..# /,,+..$# /,5+-.+# 5.5 0.,.,.$ ,./ 5 , ,.+ ,.0 ,./ .. .../ ...0 .../ ....$.0 .$..$.+/ .$.,5 .+.,..$ -.+ 102 302 204 102 302 204 2 3051

6umlah Penduduk 2ahun "### "##/ "##" "##0 "##5 "##, "##"##. "##$ "##+

'umber 94P' Pro*insi lampung

Pada table diatas dapat diketahui bahwa jumlah penduduk miskin pro*insi lampung terus mengalami penurunan pada tahun "### sampai tahun "##, namun pada tahun "##- jumlah penduduk miskin pro*insi lampung mengalami peningktan. Hal ini berbeda dengan indek

pendidikan pro*insi lampung yang sejak tahun "### sampai tahun "##+ terus mengalami kenaikan. eskipun kenaikan tersebut tidak begitu banyak, kenaikan tersebut cukup menunjukan

bahwa pendidikan penduduk dipro*insi lampung terus mengalami peningkatan. 1aktor lain yang juga berpengaruh terhadap tingkat kemiskinan adalah pengangguran. 'alah satu unsur yang menentukan kemakmuran suatu masyarakat adalah tingkat pendapatan. Pendapatan masyarakat mencapai maksimum apabila kondisi tingkat penggunaan tenaga kerja penuh (full employment) dapat terwujud. Pengangguran akan menimbulkan efek mengurangi pendapatan masyarakat, dan itu akan mengurangi tingkat kemakmuran yang telah tercapai. 'emakin turunya tingkat kemakmuran akan menimbulkan masalah lain yaitu kemiskinan ('adono 'ukirno, "##0% tingkat pengangguran pro*insi lampung selama sepuluh tahun terahir berfluktuasi dengan angka terbesar yaitu sebanyak $,, persen dan terkecil sebesar , persen. 4esarnya angka pengangguran pro*insi lampung menunjukan bahwa kemiskinan pro*insi lampung masih tergolong besar. 4elum meratanya hasil usaha pemerintah dalam mengatasi masalah kemiskinan ke seluruh kabupaten:kota menjadi penyebabnya, padahal dampak kemiskinan sangat buruk terhadap perekonomian. ;ntuk itu diperlukan penelitian lebih lanjut mengenai bagai mana pengaruh pertumbuhan ekonomi, indek pendidikan dan angka pengangguran terhadap jumlah kemiskinan di pro*insi <ampung, sehingga dapat digunakan sebagai dasar kebijakan bagi pemerintah dalam usaha mengatasi kemiskinan.

-020 ,umusan Masalah

4erdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas maka penulis merumuskan masalah sebagai berikut. 4agaimanakah pengaruh pertumbuhan ekonomi, indeks pendidikan dan angka pengangguran terhadap jumlah penduduk miskin pro*insi lampung=

-040 Tu6uan -0 ;ntuk mengetahui besarnya pengaruh pertumbuhan ekonomi, indeks pendidikan dan anka pengangguran terhadap jumlah penduduk miskin dipro*insi lampung 20 'ebagai bahan tugas akhir semester 40 'ebagai bahan untuk melakukan skripsi

-070 #erangka Pemikiran Pertumbuhan ekonomi adalah indikator yang la>im digunakan untuk melihat keberhasilan pembangunan dan merupakan syarat bagi pengurangan kemiskinan. Pertumbuhan ekonomi menunjukkan sejauh mana akti*itas perekonomian akan menghasilkan tambahan pendapatan masyarakat pada suatu periode tertentu. 2ambahan pendapatan dari akti*itas ekonomi akan berpengaruh terhadap kemiskinan jika mampu menyebar di setiap golongan pendapatan, termasuk golongan miskin. 'emakin banyak golongan miskin memperoleh manfaat dari pertumbuhan ekonomi maka kesejahteraannya akan meningkat dan lepas dari kemiskinan.
Pertumbuhan Ekonomi

Indek Pendidikan

Jumlah Penduduk Miskin

Pengangguran

Keterkaitan kemiskinan dan pendidikan sangat besar karena pendidikanmemberikan kemampuan untuk berkembang lewat penguasaan ilmu dan keterampilan yang akan meningkatkan produktifitas. 'emakin tinggi tingkat pendidikan, maka pengetahuan dan keahliannya akan meningkat, sehingga akan mendorong produkti*itas kerjanya. Pada akhirnya seseorang yang memiliki produkti*itas yang tinggi akan memperoleh kesejahteraan yang lebih baik, yang diperlihatkan melalui peningkatan pendapatan maupun konsumsinya. Pengangguran akan menimbulkan berbagai masalah ekonomi dan social kepada yang mengalaminya. Kondisi menganggur menyebabkan seseorang tidak memiliki pendapatan, akibatnya kesejahteraan yang telah dicapai akan semakin merosot. 'emakin turunnya kesejahteraan masyarakat karena menganggur tentunya akan meningkatkan peluang terjebak dalam kemiskinan.

-020 Landasan Teori


-020-0 #emiskinan

(alam arti proper, kemiskinan dipahami sebagai keadaan kekurangan uang dan barang untuk menjamin kelangsungan hidup. (alam arti luas. ?hambers (dalam ?hriswardani 'uryawati, "##,% mengatakan bahwa kemiskinan adalah suatu intergrated concept yang memiliki lima dimensi, yaitu9 /% kemiskinan (proper%, "% ketidakberdayaan (powerless%, 0% kerentanan menghadapi situasi darurat (state of emergency%, 5% ketergantungan (dependence%, dan ,% keterasingan (isolation% baik secara geografis maupun sosiologis. Hidup dalam kemiskinan bukan hanya hidup dalam kekurangan uang dan tingkat pendapatan rendah, tetapi juga banyak hal lain, seperti tingkat kesehatan dan pendidikan rendah, perlakuan tidak adil dalam hukum, kerentanan terhadap ancaman tindak kriminal, ketidak

berdayaan dalam menentukan jalan hidupnya sendiri (?hriswardani 'uryawati, "##,%. Kemiskinan dibagi dalam empat bentuk, yaitu9 a. Kemiskinan absolut, kondiai dimana seseorang memiliki pendapatan di bawah garis kemiskinan atau tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan pangan, sandang, papan, kesehatan, perumahan, dan pendidikan yang dibutuhkan untuk bisa hidup dan bekerja. b. Kemiskinan relatif, kondisi miskin karena pengaruh kebijakan pembangunan yang belum menjangkau seluruh masyarakat, sehingga menyebabkan ketimpangan pada pendapatan. c. Kemiskinan kultural, mengacu pada persoalan sikap seseorang atau masyarakat yang disebabkan oleh faktor budaya, seperti tidak mau berusaha memperbaiki tingkat kehidupan, malas, pemboros, tidak kreatif meskipun ada bantuan dari pihak luar. d. Kemiskinan struktural, situasi miskin yang disebabkan oleh rendahnya akses terhadap sumber daya yang terjadi dalam suatu sistem sosial budaya dan sosial politik yang tidak mendukung pembebasan kemiskinan, tetapi seringkali menyebabkan suburnya kemiskinan. Kemiskinan juga dapat dibedakan menjadi dua jenis yaitu9 a. Kemiskinan alamiah, berkaitan dengan kelangkaan sumber daya alam dan prasarana umum, serta keadaan tanah yang tandus. b. Kemiskinan buatan, lebih banyak diakibatkan oleh sistem modernisasi atau pembangunan yang membuat masyarakat tidak mendapat menguasai sumber daya, sarana, dan fasilitas ekonomi yang ada secara merata. enurut !asikun dalam ?hriswardani 'uryawati ("##,%,

beberapa sumber dan proses penyebab terjadinya kemiskinan, yaitu9 a. Policy induces processes, yaitu proses pemiskinan yang dilestarikan, direproduksi melalui pelaksanaan suatu kebijakan, diantaranya adalah a. kebijakan anti kemiskinan, tetapi relitanya justru melestarikan.

b. Socio-economic dualism, negara bekas koloni mengalami kemiskinan karena poal produksi kolonial, yaitu petani menjadi marjinal karena tanah yang paling subur dikuasai petani sekala besar dan berorientasi ekspor. c. Population growth, prespektif yang didasari oleh teori althus , bahwa pertambahan

penduduk seperti deret ukur sedangkan pertambahan pangan seperti deraet hitung. d. Resaurces management and the en ironment, adalah unsure mismanagement sumber daya alam dan lingkungan, seperti manajemen pertanian yang asal tebang akan menurunkan produkti*itas. e. !atural cycle and processes, kemiskinan terjadi karena siklus alam. isalnya tinggal

dilahan kritis, dimana lahan itu jika turun hujan akan terjadi banjir, akan tetapi jika musim kemarau kekurangan air, sehingga tidak memungkinkan produkti*itas yang maksimal dan terus-menerus. f. "he marginali#ation of woman, peminggiran kaum perempuan karena masih dianggap sebagai golongan kelas kedua, sehingga akses dan penghargaan hasil kerja yang lebih rendah dari laki-laki. g. $ultural and ethnic factors, bekerjanya faktor budaya dan etnik yang memelihara kemiskinan. isalnya pada pola konsumtif pda petani dan nelayan ketika panenj raya, serta

adat istiadat yang konsumtif saat upacara adat atau keagamaan. h. %&ploatif inetrmediation, keberadaan penolong yang menjadi penodong, seperti rentenir. -0202 (kuran #emiskinan enurut 4P' (4adan Pusat 'tatistik%, tingkat kemiskinan didasarkan pada jumlah rupiah konsumsi berupa makanan yaitu "/## kalori per orang per hari (dari ," jenis komoditi yang dianggap mewakili pola konsumsi penduduk yang berada dilapisan bawah%, dan konsumsi

nonmakanan (dari 5, jenis komoditi makanan sesuai kesepakatan nasional dan tidak dibedakan antara wilayah pedesaan dan perkotaan%. Patokan kecukupan "/## kalori ini berlaku untuk semua umur, jenis kelamin, dan perkiraan tingkat kegiatan fisik, berat badan, serta perkiraan status fisiologis penduduk, ukuran ini sering disebut dengan garis kemiskinan. Penduduk yang memiliki pendapatan dibawah garis kemiskinan dikatakan dalam kondisi miskin. enurut

'ayogyo, tingkat kemiskinan didasarkan jumlah rupiah pengeluaran rumah tangga yang disetarakan dengan jumlah kilogram konsumsi beras per orang per tahun dan dibagi wilayah pedesaan dan perkotaan (?riswardani 'uryawati, "##,%. -02040 Pertumbuhan Ekonomi Pertumbuhan ekonomi adalah kenaikan kapasitas dalam jangka panjang dari negara yang bersangkutan untuk menyediakan berbagai barang ekonomi kepada penduduknya yang ditentukan oleh adanya kemajuan atau penyesuaianpenyesuaian teknologi, institusional (kelembagaan%, dan ideologis terhadap berbagai tuntutan keadaan yang ada ('imon Ku>net> dalam 2odaro, "##5%. enurut 3obinson 2arigan ("##5% pertumbuhan ekonomi wilayah adalah

pertambahan pendapatan masyarakat yang terjadi di suatu wilayah, yaitu kenaikan seluruh nilai tambah ( alue added% yang terjadi di wilayah tersebut. enurut pandangan kaum historis, diantaranya 1riedrich <ist dan 3ostow, pertumbuhan ekonomi merupakan tahapan proses tumbuhnya perekonomian mulai dari perekonomian bersifat tradisional yang bergerak di sektor pertanian dimana produksi bersifat subsisten, hingga akhirnya menuju perekonomian modern yang didominasi oleh sektor industri manufaktur. pandangan ekonom klasik, &dam 'mith, (a*id 3icardo, 2homas 3obert 'traurt enurut

althus dan 6ohn

ill, maupun ekonom neo klasik, 3obert 'olow dan 2re*or 'wan, mengemukakan

bahwa pada dasarnya ada empat faktor yang mempengaruhi pertumbuhan ekonomi yaitu (/%

jumlah penduduk, ("% jumlah stok barang modal, (0% luas tanah dan kekayaan alam, dan (5% tingkat teknologi yang digunakan. 'uatu perekonomian dikatakan mengalami pertumbuhan atau berkembang apabila tingkat kegiatan ekonomi lebih tinggi dari pada apa yang dicapai pada masa sebelumnya ( udrajad Kuncoro, "##0%. 'edangkan menurut 'chumpeter, factor utama yang menyebabkan perkembangan ekonomi adalah proses ino*asi, dan pelakunya adalah ino*ator atau wiraswasta (entrepreneur%. Kemajuan ekonomi suatu masyarakat hanya bisa diterapkan dengan adanya ino*asi oleh para entrepreneur. enurut 4oediono, pertumbuhan ekonomi adalah proses kenaikan output per kapita dalam jangka panjang. Pertumbuhan ekonomi berkaitan dengan kenaikan output per kapita dimana ada dua sisi yang perlu diperhatikan, yaitu sisi output totalnya (@(P% dan sisi jumlah penduduknya. Output per kapita adalah output total dibagi dengan jumlah penduduk ('ri &ditya, "#/#%. enurut !af>iger ('ri &ditya, "#/#%, pertumbuhan ekonomi berkaitan dengan kenaikan produksi suatu negara atau kenaikan pendapatan per kapita suatu negara, sedangkan menurut Ku>nets (2odaro, "##0%, pertumbuhan ekonomi adalah kenaikan kapasitas dalam jangka panjang dari negara yang bersangkutan untuk menyediakan berbagai barang ekonomi kepada penduduknya. Kenaikan kapasitas itu sendiri ditentukan atau dimungkinkan oleh adanya kemajuan atau penyesuaian-penyesuaian teknologi, institusional (kelembagaan%, dan ideologis terhadap berbagai tuntutan keadaan yang ada. pertumbuhan ekonomi, yaitu 9 /. Akumulasi modal termasuk semua in*estasi baru yang berwujud tanah (lahan%, peralatan fiskal, dan sumber daya manusia (human resources%. &kumulasi modal akan terjadi jika ada sebagian dari pendapatan sekarang di tabung yang kemudian diin*estasikan kembali dengan enurut 2odaro ("##0%, ada tiga faktor utama dalam

tujuan untuk memperbesar output di masa-masa mendatang. 8n*estasi juga harus disertai dengan in*estasi infrastruktur, yakni berupa jalan, listrik, air bersih, fasilitas sanitasi, fasilitas komunikasi, demi menunjang akti*itas ekonomi produktif. 8n*estasi dalam pembinaan sumber daya manusia bermuara pada peningkatan kualitas modal manusia, yang pada akhirnya dapat berdampak positif terhadap angka produksi. ". Pertumbuhan penduduk dan angkatan ker6a. Pertumbuhan penduduk dan hal-hal yang berhubungan dengan kenaikan jumlah angka kerja (la'or force% secara tradisional telah dianggap sebagai faktor yang positif dalam merangsang pertumbuhan ekonomi. &rtinya, semakin banyak angkatan kerja semakin produktif tenaga kerja, sedangkan semakin banyak penduduk akan meningkatkan potensi pasar domestiknya. 0. #ema6uan Teknologi0 Kemajuan teknologi disebabkan oleh teknologi cara-cara baru dan cara-cara lama yang diperbaiki dalam melakukan pekerjaan-pekerjaan tradisional. &da 0 klasifikasi kemajuan teknologi, yakni 9 a. Kemajuan teknologi yang bersifat netral, terjadi jika tingkat output yang dicapai lebih tinggi pada kuantitas dan kombinasi-kombinasi input yang sama. b. Kemajuan teknologi yang bersifat hemat tenaga kerja (la'or sa ing% atau hemat modal (capital sa ing%, yaitu tingkat output yang lebih tinggi bisa dicapai dengan jumlah tenaga kerja atau input modal yang sama c. Kemajuan teknologi yang meningkatkan modal, terjadi jika penggunaan teknologi tersebut memungkinkan kita memanfaatkan barang modal yang ada secara lebih produktif. enurut !ugraheni, pengukuran akan kemajuan sebuah perekonomian memerlukan alat ukur yang tepat, beberapa alat pengukur pertumbuhan ekonomi antara lain yaitu ('ri &ditya, "#/#%9 a. Produk (omestik 4ruto (P(4%

Produk (omestik 4ruto (P(4%, atau di tingkat regional disebut Produk (omestik 3egional 4ruto (P(34%, merupakan jumlah barang dan jasa akhir yang dihasilkan oleh suatu perekonomian dalam satu tahun dan dinyatakan dalam harga pasar. 4aik P(4 atau P(34 merupakan ukuran yang global sifatnya, dan bukan merupakan alat ukur pertumbuhan ekonomi yang tepat, karena belum dapat mencerminkan kesejahteraan penduduk yang sesungguhnya, padahal sesungguhnya kesejahteraan harus dinikmati oleh setiap penduduk di negara atau daerah yang bersangkutan. b. Produk (omestik 4ruto Per kapita:Pendapatan Per kapita Produk domestik bruto per kapita atau produk domestik regional bruto per kapita pada skala daerah dapat digunakan sebagai pengukur pertumbuhan ekonomi yang lebih baik karena lebih tepat mencerminkan kesejahteraan penduduk suatu negara daripada nilai P(4 atau P(34 saja. Produk domestic bruto per kapita baik di tingkat nasional maupun di daerah adalah jumlah P(4 nasional atau P3(4 suatu daerah dibagi dengan jumlah penduduk di !egara maupun di daerah yang bersangkutan, atau dapat disebut juga sebagai P(4 atau P(34 rata-rata. 4ank (unia menggunakan Produk !asional 4ruto (P!4%, bukan P(4 sebagai alat ukur perkembangan ekonomi suatu negara. yaitu dengan memperhitungkan pendapatan bersih dan faktor produksi milik orang asing. )alaupun P(4 atau P!4 per kapita merupakan alat pengukur yang lebih baik. namun tetap belum mencerminkan kesejahteraan penduduk secara tepat, karena P(4 rata-rata tidak mencerminkan kesejahteraan ekonomi yang sesungguhnya dirasakan oleh setiap orang di suatu negara. (apat saja angkaangka rata-rata tersebut tinggi, namun sesungguhnya ada penduduk atau -02070 /ubungan Tingkat #emiskinan Dengan Pertumbuhan Ekonomi Pertumbuhan ekonomi merupakan indikator untuk melihat keberhasilan pembangunan dan merupakan syarat bagi pengurangan tingkat kemiskinan. 'yaratnya adalah hasil dari

pertumbuhan ekonomi tersebut menyebar disetiap golongan masyarakat, termasuk di golongan penduduk miskin. (Hermanto 'iregar dan (wi )ahyuniarti, "##.%. Penelitian yang dilakukan )ongdesmiwati ("##+%, menemukan bahwa terdapat hubungan yang negatif antara pertumbuhan ekonomi dan tingkat kemiskinan. Kenaikan pertumbuhan ekonomi akan menurunkan tingkat kemiskinan. Hubungan ini menunjukkan pentingnya mempercepat pertumbuhan ekonomi untuk menurunkan tingkat kemiskinan. 4egitu juga dengan penelitian yang dilakukan Hermanto 'iregar dan (wi )ahyuniarti ("##.%
Pendidikan 4erdasarkan ;ndang-;ndang 3epublik 8ndonesia !omor "# 2ahun "##0 2entang 'isitem

Pendidikan, pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujutkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan sepiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta ketrampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan negara. 2ujuan pendidikan adalah mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada 2uhan A 7, berakhlak mulia, sehat berilmu, cakap, kreatif mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. 6alur pendidikan9 /. Pendidikan formal adalah jalur pendidikan yang tersetruktur dan berjenjang yang terdiri atas pendidikan dasar, menengah dan tinggi.jenjang pendidikan formal9 a. Pendidikan dasar, merupakan jenjang pendidikan yang melandasi jenjang pendidikan menengah. Pendidikan dasar berbentuk 'ekolah (asar ('(% dan bentuk lain yang sederajat serta 'ekolah ( 2s%, atau bentuk lain yang sederajat. adrasah 8btidaiyah ( 8% atau

enengah Pertama (' P% dan madrasah tsanawiyah

b. Pendidikan menengah, merupakan lanjutan pendidikan dasar. Pendidikan menengah terdiri atas pendidikan menengah umum dan pendidikan menengah kejuruan. Pendidikan menengah berbentuk 'ekolah Kejuruan (' K%, dan sederajat. c. Pendidikan tinggi, merupakan jenjang pendidikan setelah pendidikan menengah yang mencakup program pendidikan diploma, sarjana, magister, spesialis, dan doctor yang diselenggarakan oleh pendidikan tinggi. Perguruan tinggi dapat berbentuk akademik, politeknik, sekolah tinggi, institut, atau uni*ersitas. ". Pendidikan nonformal adalah jalur pendidikan di luar pendidikan formal yang dapat dilaksanakan secara tersetruktur dan berjenjang. Pendidikan nonformal diselenggarakan bagi warga masyarakat yang memerlukan layanan pendidikan yang berfungsi sebagai pengganti, penambah, dan:atau pelengkap pendidikan formal dalam rangka mendukung pendidikan sepanjang hayat. Pendidikan ini meliputi pendidikan kecakapan hidup, pendidikan anak usia dini, pendidikan kepemudaan, pendidikan pemberdayaan perempuan, pendidikan keaksaraan, dan lain-lain. 0. Pendidikan informal adalah jalur pendidikan keluargadan lingkungan yang berbentuk kegiatan belajar secara mandiri. Hasil pendidikan formal diakui sama dengan pendidikan formal dan nonformal setelah peserta didik lulus ujian sesuai dengan setandar nasional pendidikan. (alam upaya mencapai pembangunan ekonomi yang berkelanjutan (sustaina'le de elopment%, sektor pendidikan memainkan peranan yang sangat strategis khususnya dalam mendorong akumulasi modal yang dapat mendukung proses produksi dan akti*itas ekonomi lainnya. 'ecara definisi, seperti yang dilansir dalam (orld $ommision on %n ironmental and )e elopment , enengah &tas (' &%, adrasah &liyah ( &%, 'ekolah enengah

adrasah &liyah Kejuruan ( &K%, atau bentuk lain yang

/++. dalam

cKeown (dalam (ian 'atria, "##$%, bahwa sustainable de*elopment adalah9

BSustaina'le de elopment is de elopment that meets the needs of the present without comprimising the a'ility of future generations to meet their own needs .C (alam konteks ini, pendidikan dianggap sebagai alat untuk mencapai target yang berkelanjutan, karena dengan pendidikan akti*itas pembangunan dapat tercapai, sehingga peluang untuk meningkatkan kualitas hidup di masa depan akan lebih baik. (i sisi lain, dengan pendidikan, usaha pembangunan yang lebih hijau (greener de elopment% dengan memperhatikan aspek-aspek lingkungan juga mudah tercapai. -02020 /ubungan Tingkat #emiskinan Dengan Pendidikan 2eori pertumbuhan baru menekankan pentingnya peranan pemerintah terutama dalam meningkatkan pembangunan modal manusia (human capital) dan mendorong penelitian dan pengembangan untuk meningkatkan produkti*itas manusia. Kenyataannya dapat dilihat dengan melakukan in*estasi pendidikan akan mampu meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang diperlihatkan dengan meningkatnya pengetahuan dan keterampilan seseorang. 'emakin tinggi tingkat pendidikan seseorang, maka pengetahuan dan keahlian juga akan meningkat sehingga akan mendorong peningkatan produkti*itas kerjanya. Perusahaan akan memperoleh hasil yang lebih banyak dengan memperkerjakan tenaga kerja dengan produkti*itas yang tinggi, sehingga perusahaan juga akan bersedia memberikan gaji yang lebih tinggi bagi yang bersangkutan. (i sector informal seperti pertanian, peningkatan ketrampilan dan keahlian tenaga kerja akan mampu meningkatkan hasil pertanian, karena tenaga kerja yang terampil mampu bekerja lebih efisien. Pada akhirnya seseorang yang memiliki produkti*itas yang tinggi akan memperoleh kesejahteraan yang lebih baik, yang diperlihatkan melalui peningkatan pendapatan maupun konsumsinya. 3endahnya produkti*itas kaum miskin

dapat disebabkan oleh rendahnya akses mereka untuk memperoleh pendidikan (3asidin K dan 4onar , "##5%.

Keterkaitan kemiskinan dan pendidikan sangat besar karena pendidikan memberikan kemampuan untuk berkembang lewat penguasaan ilmu dan keterampilan. Pendidikan juga menanamkan kesadaran akan pentingnya martabat manusia. endidik dan memberikan

pengetahuan berarti menggapai masa depan. Hal tersebut harusnya menjadi semangat untuk terus melakukan upaya mencerdaskan bangsa (?riswardani 'uryawati, "##,%. Hermanto 'iregar dan (wi )ahyuniarti ("##$%, di dalam penelitiannya menemukan bahwa pendidikan yang diukur dengan jumlah penduduk yang lulus pendidikan ' P, ' &, dan diploma memiliki berpengaruh besar dan signifikan terhadap penurunan jumlah penduduk miskin. 8ni mencerminkan bahwa pembangunan modal manusia (human capital) melalui pendidikan merupakan determinan penting untuk menurunkan jumlah penduduk miskin.

-02030 Pengangguran Pengangguran adalah seseorang yang sudah digolongkan dalam angkatan kerja, yang secara aktif sedang mencari pekerjaan pada suatu tingkat upah tertentu, tetapi tidak dapat memperoleh pekerjaan yang diinginkan ('adono 'ukirno, /+++%. 6enis-jenis pengangguran9 /% 6enis-6enis Pengangguran 4erdasarkan Penyebabnya9 a. Pengangguran &lamiah Pengangguran yang berlaku pada tingkat kesempatan kerja penuh. Kesempatan kerja penuh adalah keadaan dimana sekitar +, persen dari angkatan kerja dalam suatu waktu sepenuhnya bekerja. Pengangguran sebanyak lima persen inilah yang dinamakan sebagai pengangguran alamiah.

b. Pengangguran 1riksional 'uatu jenis pengangguran yang disebabkan oleh tindakan seorang pekerja untuk meninggalkan pekerjaannya dan mencari kerja yang lebih baik atau lebih sesuai dengan keinginannya. c. Pengangguran 'truktural Pengangguran yang diakibatkan oleh pertumbuhan ekonomi. 2iga sumber utama yang menjadi penyebab berlakunya pengangguran sturtural adalah9 /% Perkembangan teknologi. Perkembangan teknologi yang semakin maju membuat permintaan barang dari industri yang memproduksi barang-barang yang kuno menurun dan akhirnya tutup dan pekerja di industri ini akan mengangur. Pengangguran ini disebut juga sebagai pengangguran teknologi. "% Kemunduran yang disebabkan oleh adanya persaingan dari luar negeri atau daerah lain. Persaingan dari luar negeri yang mampu menghasilkan produk yang lebih baik dan lebih murah akan membuat permintaan akan barang lokal menurun. 8ndustri local yang tidak mampu bersaing akan bangkrut sehingga timbul pengangguran. 0% Kemunduran perkembangan ekonomi suatu kawasan sebagai akibat dari pertumbuhan yang pesat dikawasan lain. d. Pengangguran Konjungtur Penganguran yang melebihi pengangguran alamiah. Pada umumnya pengguran konjungtur berlaku sebagai akibat pengurangan dalam permintaan agregat. Penurunan permintaaan agregat mengakibatkan perusahaan mengurangi jumlah pekerja atau gulung tikar, sehingga muncul pengangguran konjungtur. "% 6enis-6enis Pengangguran 4erdasarkan ?irinya9 a. Pengangguran 2erbuka

Pengguran ini tercipta sebagai akibat penambahan pertumbuhan kesempatan kerja yang lebih rendah daripada pertumbuhan tenaga kerja, akibatnya banyak tenaga kerja yang tidak memperoleh pekerjaan. enurut 4adan Pusat 'tsatistik (4P'%, pengangguran terbuka adalah

adalah penduduk yang telah masuk dalam angkatan kerja tetapi tidak memiliki pekerjaan dan sedang mencari pekerjaan, mempersiapkan usaha, serta sudah memiliki pekerjaan tetapi belum mulai bekerja. b. Pengangguran tersembunyi Keadaan dimana suatu jenis kegiatan ekonomi dijalankan oleh tenaga kerja yang jumlahnya melebihi dari yang diperlukan. c. Pengangguran usiman

Keadaan pengangguran pada masa-masa tertentu dlam satu tahun. Penganguran ini biasanya terjadi di sektor pertanian. Petani akan mengganggur saat menunggu masa tanam dan saat jeda antara musim tanam dan musim panen. d. 'etengah enganggur enurut 4adan Pusat 'tatistik

Keadaan dimana seseorang bekerja dibawah jam kerja normal.

(4P'%, di 8ndonesia jam kerja normal adalah 0, jam seminggu, jadi pekerja yang bekerja di bawah 0, jam seminggu masuk dalam golongan setengah menganggur. -02050 /ubungan Tingkat #emiskinan Dengan Pengangguran enurut 'adono 'ukirno ("##5%, efek buruk dari pengangguran adalah mengurangi pendapatan masyarakat yang pada akhirnya mengurangi tingkat kemakmuran yang telah dicapai seseorang. 'emakin turunnya kesejahteraan masyarakat karena menganggur tentunya akan meningkatkan peluang mereka terjebak dalam kemiskinan karena tidak memiliki pendapatan. &pabila pengangguran di suatu negara sangat buruk, kekacauan politik dan sosial selalu berlaku dan

menimbulkan efek yang buruk bagi kepada kesejahteraan masyarakat dan prospek pembangunan ekonomi dalam jangka panjang.

-030 /ipotesis

Hipotesis adalah jawaban sementara:kesimpulan yang diambil untuk menjawab permasalahan yang diajukan dalam suatu penelitian yang sebenarnya masih harus diuji secara empiris. Hipotesis yang dimaksud merupakan dugaan yang mungkin benar atau mengkin salah. (engan mengacu pada dasar pemikiran yang bersifat teoritis dan berdasarkan studi empiris yang pernah dilakukan berkaitan dengan penelitian dibidang ini, maka akan diajukan hipotesis sebagai berikut 9 -0 Diduga pertumbuhan ekonomi, pengagguran dan indeks pengetahuan berpegaruh signi8ikan terhadap penduduk miskin provinsi lampung tahun 2 !2 "

20 Diduga variabel pertumbuhan ekonomi berpengaruh negati8 terhadap 6umlah kemiskinan provinsi lampung tahun 2 !2 "0

40 Diduga variabel pengangguran berpengaruh positi8 terhadap penduduk miskin provinsi lampung tahun 2 !2 "

70 Diduga variable indeks pengetahuan berpengaruh negati8 terhadap penduduk miskin provinsi lampug tahun 2 !2 "

&A& II Metode Penelitian

20-0 Jenis dan *umber Data

6enis data yang digunakan dalam penelitian ini berupa data sekunder yaitu data yang bukan diusahakan sendiri pengumpulannya oleh peneliti, misalnya diambil dari 4adan 'tatistik, dokumen-dokumen perusahaan atau organisasi, surat kabar dan majalah, ataupun publikasi lainnya ( ar>uki, "##,%. (ata sekunder yang digunakan adalah data deret waktu ( time-series data% untuk kurun waktu tahun "###-"##+. 'ecara umum data-data dalam penelitian ini diperoleh dari 4adan Pusat 'tatistik Pro*insi <ampung. 8nformasi lain bersumber dari studi kepustakaan lain berupa jurnal ilmiah dan buku-buku teks.
202 Metode Analisis

Penelitian ini akan menggunakan persamaan non linear berganda dan di transformasikan dalam bentuklogaritma dengan menggunakan kuadrat terkecil dengan formulasi sebagai berikut 9 9 : 8;<-, <2, <4= 9 :D>E-?- >E2?2 >E4?4 >Fi Kemudian persamaan diatas ditransformasikan kedalam bentuk logaritma natural menjadi9 Penduduk Miskin : 8 ;E',P,I#= . Penduduk Miskin :E >EE'>E2P > E4I# GH (imana9 E' : pertumbuhan Ekonomi P : Pengangguran I# : Indeks Pengetahuan;pendidikan= @o9 Konstanta @-, @2, @49 Koefisien regresi masing-masing *ariabel

A9 7rror

&ab III Pembahasan

40- (6i Pengaruh Pertumbuhan Ekonomi, Pengagguran Dan Indeks Pengetahuan


terhadap Penduduk Miskin Provinsi Lampung tahun 2 .
'; &3A O;2P;2

!2

"

Regression Statistics ultiple 3 #.5#.0/$ 3 'Iuare #./-,+#$ &djusted 3 'Iuare -#.",//5 'tandard 7rror .".-#5-5 Obser*ations /# &!OJ& df 3egression 3esidual 2otal 0 + SS -"+/./+5 0/-"$.0.+/+.$ Standard %rror ""-0.0+0 0,..5+-. "$.-0,+" "/.-#5,. *S "#+..#-, ,"./.505 + #.0+.$/. Significance + #..,+."0

8ntercept Pertumbuhan 7konomi 8ndeks Pendidikan Pengangguran

$oefficients 0$50.0," -..$/#0/ -"..+"$" -/.-//5-

t Stat /.-+$#5+ -#."/$5. -#.+.,"$ -#.#.5,+

P- alue #./5#5/. #.$050#0 #.0-.#$, #.+5"+--

,ower -./ -/-+5.+. -+,."$--+..++.. -,5.5.,+

0pper -./ +0$/.-..+.--,+. 5"./5/5" ,/.",0#"

,ower -.10/ -/-+5.+. -+,."$--+..++.. -,5.5.,+

0pper -.10/ +0$/.-..+.--,+. 5"./5/5" ,/.",0#"

(ari analisa regresi diatas dapat diketahui fungsi dari persamaan yaitu AK1(7@,8P,P% penduduk miskinK 0$50.0, -..$/7@-"..+8P-/.-P selain itu dapat diketahui bahwa uji signifikan dari persamaan diatas adalah sebesar #..- yang itu berarti tidak signifikan yang artinya bahwa persamaan penolakan hipotesis bahwa pertumbuhan ekonomi, indeks pengetahuan dan pengangguran berpengaruh signi8ikan terhadap 6umlah penduduk miskin diprovinsi Lampung0

402 (6i pengaruh pertumbuhan ekonomi terhadap 6umlah penduduk miskin


'; &3A O;2P;2

Regression Statistics ultiple 3 #./.",#, 3 'Iuare #.#"+.,$ &djusted 3 'Iuare -#.#+/," 'tandard 7rror -..$/,0Obser*ations /# &!OJ& df 3egression 3esidual 2otal / $ + SS //"$.5/, 0-.+/.0$ 0.+/+.$ Standard %rror /5+./5#/ "+.-0-,+ *S //"$.5/, 5,+$.+"0 + #."5,0-, Significance + #.-00-.-

8ntercept Pertumbuhan 7konomi

$oefficients /-$$.5"$ -/5.-$#0

t Stat //.0"/#+ -#.5+,05

P- alue 0.057-##.-00-.-

,ower -./ /055.,/ -$0.#""5

0pper -./ "#0".05, ,0.--/$/

,ower -.10/ /055.,/ -$0.#""5

0pper -.10/ "#0".05, ,0.--/$/

(ari hasil perhitungan diatas dapat diketahui bahwa pertumbuhan ekonomi berpengaruh negati*e terhadap jumlah penduduk miskin pro*insi lampung dengan fungsi regresinya yaitu 6umlah penduduk miskin : -31107 !-705E' yang artinya bahwa hipotesis pertumbuhan ekonomi berpengaruh negative terhadap 6umlah penduduk miskin provinsi lampung dapat diterima0

404 u6i pengaruh indek Pendidikan terhadap 6umlah penduduk miskin provinsi Lampung

';

&3A O;2P;2

Regression Statistics ultiple 3 #.0++#,0 3 'Iuare #./,+"55 &djusted 3 'Iuare #.#,5/5+ 'tandard 7rror -0./"$/, Obser*ations /# &!OJ& df 3egression 3esidual 2otal / $ + SS -#0$.5$. 0/$$/.0/ 0.+/+.$ Standard %rror /$",.+"$ "0.5#.-5 *S -#0$.5$. 0+$,./-5 + /.,/,"5" Significance + #.",00#/

8ntercept 8ndeks Pendidikan

$oefficients 0$-".$/, -"$.$/0.

t Stat ".//,,0, -/."0#+,

P- alue #.#-."+/ #.",00#/

,ower -./ -05...$0 -$"..+/$

0pper -./ $#.0.5/5 ",./-555

,ower -.10/ -05...$0 -$"..+/$

0pper -.10/ $#.0.5/5 ",./-555

(ari hasil uji regresi diatas dapat dietahui bahwa pengaruh indeks pengetahuan berpengaruh negati*e terhadap jumlah penduduk miskin pro*insi lampung dengan persamaanB Jumlah penduduk miskin: 413201 !2101IP Aang bertarti juga penerimaan hipotesis bahCa indeks pengetahuan berpengaruh negative terhadap 6umlah penduduk miskin provinsi lampung0 6adi semakin tinggi indeks pendidikan pro*insi lampung maka akan semakin mengurangi jumlah penduduk miskin.

407 u6i pengaruh pengangguran terhadap 6umlah penduduk miskin provinsi lampung

';

&3A O;2P;2

Regression Statistics ultiple 3 #./00"-/ 3 'Iuare #.#/..,$ &djusted 3 'Iuare -#./#,#" 'tandard 7rror -$."005" Obser*ations /# &!OJ& df 3egression 3esidual 2otal / $ + SS -.0.0+.. 0."5-.5 0.+/+.$ Standard %rror //+.#/+$ /..-#-55 *S -.0.0+.. 5-,,.$ + #./55-0Significance + #../0-/5

8ntercept Pengangguran

$oefficients /,.#.$#-.-+,+/$

t Stat /0./+.$, #.0$#0//

P- alue /.#57-##../0-/5

,ower -./ /"+-.05, -00.+#5-

0pper -./ /$5,."-5.."+-50

,ower -.10/ /"+-.05, -00.+#5-

0pper -.10/ /$5,."-5.."+-50

(ari pengujian regresi diatas dapat diketahui bahwa hipotesis tingkat pengangguran pro*insi lampung berpengaruh positif terhadap jumlah penduduk miskin dapat diterima dengan fungsi yaitu jumlah penduduk miskin: -25 01 > 305P yang artinya adalah bahwa peningkatan jumlah pengangguran akan mengakibatkan peningkatan jumlah penduduk miskin di pro*insi lampung

&ab I+ Penutup
70- kesimpulan (ari pembahasan diatas dapat disimpulkan bahwa 9 /. pertumbuhan ekonomi, indek pendidikan dan pengangguran terhadap jumlah penduduk miskin tidak berpengaruh secara signifikan ini artinya bahwa banyak *ariable lainnya yang masih dapat berpengaruh terhadap jumlah penduduk pro*insi lampung. ". Pertumbuhan ekonomi berpengaruh negati*e terhadap jumlah penduduk miskin dipro*insi lampung dan berarti bahwa semakin meningkatnya pertumbuhan ekonomi maka akan semain mengurangi jumlah penduduk miskin di pro*insi lampung. 0. 8ndeks Pendidikan berpengaruh negati*e terhadap jumlah penduduk misin pro*insi lampung yang juga berarti bahwa peningkatan poin indek pendidikan pro*insi akan mengakibatkan penurunan jumlah penduduk miskin pro*insi lampung. 5. Pengangguran berpengaruh positif terhadap jumlah penduduk miskin artinya adalah bahwa penurunan tingkat pengangguran akan mengakibatkan penurunan jumlah penduduk miskin dipro*insi lampung

702 *aran /. 4ila dilihat dari uji regresi secara parsial maka ;ntuk mengurangi jumlah penduduk miskin pro*insi lampung sebanyak /5.. ribu jiwa pemerintah harus menargetkan pertumbuhan ekonomi sebesar / (engan model regresi penduduk miskin : -31107 !-705E' ". ;ntuk mengurangi jumlah penduduk miskin pro*insi lampung sebayak ".$ ribu jiwa maka pemerintah harus meningkatkan indek pendidikan pro*insi lampung sebanyak / poin odel regresi Jumlah penduduk miskin: 413201 !2101IP 0. ;ntuk mengurangi jumlah penduduk miskin dipro*insi lampung sebesar -.. ribu jiwa pemerintah harus mengurangi jumlah pengangguran dipro*insi lampung sebesar / persen0 Model regresi penduduk miskin: -25 01 > 305P

Anda mungkin juga menyukai