Anda di halaman 1dari 13

MACAM-MACAM GANGGUAN MENSTRUASI

Menstruasi merupakan peluruhan dinding rahim yang terdiri dari darah dan jaringan tubuh. Kejadian tersebut akan berlangsung tiap bulan dan merupakan suatu proses normal bagi perempuan pada umumnya. Usia normal perempuan mendapatkan haid untuk pertama kalinya (menarche) adalah 12 atau 13 tahun., tetapi ada juga sebagian perempuan yang mengalami haid lebih awal (usia 8 tahun) atau lebih lambat yaitu diatas 18 tahun. Menstruasi ini akan berhenti pada usia sekitar 40-50 tahun. Siklus normal terjadi setiap 21-35 hari sekali dengan lama 4-7 hari, jumlah darah haid normal sekitar 30-40 ml. Menurut hitungan para hitungan para ahli perempuan akan mengalami 566 kali haid selama hidupnya. Sebagian perempuan mengalami haid yang tidak normal. Gangguan ini jangan didiamkan karena dapat berdampak serius, haid yang tidak teratur mislanya dapat menjadi pertanda seorang perempuan kurang subur (infertil). Gangguan yang terjadi saat haid dinilai normal jika terjadi selama dua tahun pertama setelah haid pertama kali. Gangguan dan kelainan menstruasi ada beberapa macam, yaitu : NYERI HAID (DISMENORRHOE) Pada saat menstruasi perempuan kadang mengalami nyeri. Sifat dan tingkat nyeri bervariasi, tergantung dari ambang batas sakit perempuan tersebut masing-masing. Rasa nyeri yang berlebihan disebut dismenorrhoe. Nyeri haid ada 2 macam:

Primer, timbul dari haid pertama dan akan hilang sendiri dengan berjalannya waktu, hal ini disebabkan oleh kestabilan hormon dalam tubuh atau posisi rahim setelah menikah dan melahirkan. Gejala ini tidak membahayakan. Gejala ini bisa timbul berlebihan karena dipengaruhi faktor psikis dan fisik (ketahanan tubuh) Sekunder, biasanya baru muncul kemudian, yaitu jika ada penyakit atau kelainan menetap, seperti infeksi rahim, kista, tumor atau kelainan kedudukan rahim.

SINDROM PRAMENSTRUASI (Pre Menstrual Syndrome/Pre Menstrual Tension/PMT) Adalah kumpulan gejala akibat perubahan hormonal yang berhubungan dengan siklus saat haid dan ovulasi. Penyebab

Tidak seimbang antara hormon estrogen dan progesteron, antara lain defisiensi progesteron Perbedaan genetik pada sensitivitas reseptor dan sistem pembawa pesan yang menyampaikan pengeluaran hormon seks dalam sel

Gangguan perasaan, faktor kejiwaan, masalah sosial PMT lebih mudah terjadi pada wanita yang lebih peka terhadap efek siklus hormon ovarium yang normal

Kunjungan pasien ke klinik a. Gejala pramenstrual fisiologis


Hanya terjadi pada fase luteal Hilang total saat menstruasi Tidak berat dan tidak mengganggu fungsi normal

b. Sindrom pramenstruasi

Hanya pada fase luteal siklus menstruasi Hilang total saat menstruasi Gejala berat menimbulkan efek besar pada fungsi normal dan hubungan antar pribadi

c. Eksaserbasi penyakit medis pada premenstruasi d. Eksaserbasi penyakit psikologis pada pramenstruasi e. PMT yang sudah ada dan penyakit psikologis yang mendasari

Sulit dibedakan Gejala mereda pada menstruasi tetapi hanya sampai ke tingkat penyakit yang mendasari

f. Penyakit psikologis nonsiklis


Gejala mirip PMT, tetapi tidak mereda sampai akhir menstruasi Perlu diagnosis alternatif, antara lain gangguan kepribadian, depresi, penyalahgunaan obat-obatan dan lain-lain.

Gejala

Gejala psikologis yang khas, iritabilitas agresi, ketegangan, depresi, mood berubah-ubah, perasaan lepas kendali, emosi yang labil Rasa malas dan mudah lelah Nafsu makan meningkat, BB bertambah karena tubuh menyimpan air dalam jumlah yang banyak Gejala fisik yang sering adalah pembengkakan dan nyeri pada payudara, dismenorrhoe (kram perut), sakit kepala, sakit pinggang, pegal-pegal, pingsan Paling sering menyebabkan distress adalah gejala psikologis

Faktor yang meningkatkan resiko PMT

Wanita yang pernah melahirkan Status perkawinan Usia Stress Diet Kekurangan zat gizi

Tipe dan gejala PMT, menurut Dr. Guy E. Abraham 1. PMT tipe A (anxiety), ditandai dengan adanya rasa cemas, labil, sensitif dan rasa tegang 2. PMT tipe H (hyperhidration), gejala ditandai pembengkakan, perut kembung, nyeri pada payudara, peningkatan BB 3. PMT tipe C (craving), ditandai dengan rasa lapar, ingin mengkonsumsi makanan yang manis dan berkarbohidrat 4. PMT tipe D (depretion), ditandai rasa depresi, ingin menangis, lemah, gangguan tidur, pelupa Waktu

Pada fase luteal siklus menstruasi dan reda pada akhir menstruasi Adapula gejala yang timbul beberapa hari segera sebelum menstruasi atau sejak ovulasi langsung melalui fase luteal sampai akhir menstruasi

Dampak

Psikososial (berkurang kinerja, masalah perkawinan, bunuh diri, pembunuhan, pemukulan anak) Kelainan medis(masalah perilaku, migrain, epilepsi, asma)

Kriteria diagnosis

Terjadi pada fase luteal Menimbulkan dampak besar pada fungsi normal Menghilang pada akhir menstruasi

Pengobatan Tujuan

Memperbaiki anomali neuroendokrin Menekan pemicu di ovarium

Hal-hal yang perlu dilakukan saat mengalami PMT


Mengurangi makanan bergaram, berupa tepung, gula, kafein dan coklat Meningkatkan makanan tinggi kalsium dan vitamin C seminggu sebelum menstruasi

Konsumsi makanan berserat dan banyak minum air putih Jika darah yang kelauar banyak, memperbanyak makanan yang emngandung zat besi

Hal-hal yang dilakukan untuk mengatasi sakit/kram perut saat menstruasi


Kompres dengan botol panas pada bagian yang terasa sakit Mandi air hangat, sebagai aroma terapi menenangkan diri Minum-minuman hangat yang mengandung kalsium tinggi Menggosok perut atau pinggang yang sakit Ambil posisi menungging sehingga rahim tergantung ke bawah dan relaksasi Tarik nafas dalam-dalam untuk relaksasi Minum analgetik/obat-obatan yang dinajurkan petugas kesehatan

Pertimbangan pada terapi

Usia pasien dan keinginan untuk hamil dalam waktu dekat atau lama (apakah mememrlukan kontrasepsi, pendekatan yang bersifat kontraseptif ataukah dapat dilakukan histerektomi?) Beratnya gejala (apakah memerlukan tindakan invasif?) Wanita mungkin hanya menerima metode non hormon, psikotropik, bedah Sifat gejala

1. SSRI (selevtive serotonin re-uptake inhibitor), efektif untuk gejala psikologis juga somatik 2. Gejala payudara (evening primrose oil, danazol fase luteal, bromokriptin) 3. Nyeri (anti inflamasi non steroid) 4. Gejala somatik terutama kembung berespon terhadap spironolakton Pendekatan terapi Terapi non hormon

Anjuran untuk sering mengkonsumsi karbohidrat, tidak ditunjang oleh percobaan Pemberian B6 Evening primrose oil (untuk gejala pada payudara) Mineral (Ca dan Mg) mungkin bermanfaat Terapi alternatif (olahraga dan relaksasi) Psikoterapi Obat psikotropik Diuretik (spironolakton) Inhibitor Pg (asam mefenamat dan natrium naproksen)

Terapi hormon

Progesteron/progestogen Estrogen

Danazol Analog agonis GnRH Bromokriptin Pil kontrasepsi oral

Pendekatan bedah

Histerektomi Ooforektomi

AMENORRHOE Yaitu tidak mendapatkan haid sama sekali Penyebab

Hymen imperforate, yaitu selaput dara tidak berlubang sehingga darah menstruasi terhambat untuk keluar. Keluhan pada kejadian ini biasanya mengeluh sakit perut tiap bulan. Hal ini bisa diatasi dengan operasi Menstruasi anovulatiore, yaitu rangsangan hormon-hormon yang tidak mencukupi untuk membentuk lapisan dinding rahim sehingga tidak terjadi haid/hanya sedikit. Pengobatannya dengan terapi hormon Amenorrhoe sekunder, yaitu biasanya pada wanita yang pernah menstruasi sebelumnya. Penyebab amenorrhoe sekunder ini karena hipotensi, anemia, infeksi atau kelemahan kondisi tubuh secara umum, stress psikologis.

DARAH HAID YANG BANYAK Ditandai dengan siklus menstruasi yang tidak teratur. Gangguan ini dapat disebabkan oleh infeksi penyakit kelamin, komplikasi pada kehamilan, penyakit kronis, trauma, konsumsi obatobatan tertentu, adanya gangguan hormon atau kanker. Tindakan-tindakan yang dilakukan

Pemeriksaan fisik terhadap kelenjar tiroid, hati dan vagina Pemeriksaan laboratorium, seperti pemeriksaan darah, tes kehamilan, fungsi tiroid dan fungsi hati atau pemeriksaan hormonal

Pengobatan

Pemberian suplementasi zat besi dan antiprostaglandin selama haid Pemberian asam folat Pemberian anti koagulan (pembekuan darah) untuk mengatasi terjadinya anemia karena pengeluaran darah yang berlebihan.

Menstruasi
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas Langsung ke: navigasi, cari

Siklus menstruasi pada wanita.

Menstruasi atau haid atau datang bulan adalah perubahan fisiologis dalam tubuh wanita yang terjadi secara berkala dan dipengaruhi oleh hormon reproduksi baik FSH-Estrogen atau LHProgesteron. Periode ini penting dalam hal reproduksi. Pada manusia, hal ini biasanya terjadi setiap bulan antara usia remaja sampai menopause. Selain manusia, periode ini hanya terjadi pada primata-primata besar, sementara binatang-binatang menyusui lainnya mengalami siklus estrus. Pada wanita siklus menstruasi rata-rata terjadi sekitar 28 hari, walaupun hal ini berlaku umum, tetapi tidak semua wanita memiliki siklus menstruasi yang sama, kadang-kadang siklus terjadi setiap 21 hari hingga 30 hari. Biasanya, menstruasi rata-rata terjadi 5 hari, kadang-kadang menstruasi juga dapat terjadi sekitar 2 hari sampai 7 hari. Umumnya darah yang hilang akibat menstruasi adalah 10mL hingga 80mL per hari tetapi biasanya dengan rata-rata 35mL per harinya.

Biasanya pada saat menstruasi wanita memakai pembalut untuk menampung darah yang keluar saat beraktivitas terutama saat tidur agar bokong dan celana tidak basah dan tetap nyaman. Pembalut harus diganti minimal dua kali sehari untuk mencegah agar tidak terjadi infeksi pada vagina atau gangguan-gangguan lainnya. Gunakanlah pembalut yang anti-bakteri dan mempunyai siklus udara yang lancar.

Daftar isi

1 Siklus menstruasi o 1.1 Fase menstruasi o 1.2 Fase pra-ovulasi o 1.3 Fase ovulasi 1.3.1 Menentukan masa subur o 1.4 Fase pascaovulasi 2 Tanda dan gejala 3 Penanggulangan 4 Kelainan menstruasi 5 Osteoporosis 6 Lihat pula 7 Referensi 8 Pranala luar

Siklus menstruasi
Siklus menstruasi dibagi atas empat fase.
Fase menstruasi

Yaitu, luruh dan dikeluarkannya dinding rahim dari tubuh. Hal ini disebabkan berkurangnya kadar hormon seks. Hali ini secara bertahap terjadi pada hari ke-1 sampai 7.
Fase pra-ovulasi

Yaitu, masa pembentukan dan pematangan ovum dalam ovarium yang dipicu oleh peningkatan kadar estrogen dalam tubuh. Hal ini terjadi secara bertahap pada hari ke-7 sampai 13.
Fase ovulasi

Masa subur atau Ovulasi adalah suatu masa dalam siklus menstruasi wanita dimana sel telur yang matang siap untuk dibuahi. menurut beberapa literatur, masa subur adalah 14 hari sebelum haid selanjutnya. Apabila wanita tersebut melakukan hubungan seksual pada masa subur atau ovulasi maka kemungkinan terjadi kehamilan.[1]

Menentukan masa subur

Beberapa metode dalam menentukan masa subur dapat dilihat dengan beberapa cara:
1. Perubahan Periode Menstruasi 2. Perubahan Lendir Servik 3. Perubahan Suhu Basal Tubuh Fase pascaovulasi

Yaitu, masa kemunduran ovum bila tidak terjadi fertilisasi. Pada tahap ini, terjadi kenaikan produksi progesteron sehingga endometrium menjadi lebih tebal dan siap menerima embrio untuk berkembang. Jika tidak terjadi fertilisasi, maka hormon seks dalam tubuh akan berulang dan terjadi fase menstruasi kembali.

Tanda dan gejala

Nyeri pada perut merupakan salah satu gejala menstruasi.

Berikut ini adalah beberapa tanda dan gejala yang dapat terjadi pada saat masa menstruasi:

Perut terasa mulas, mual dan panas. Terasa nyeri saat buang air kecil. Tubuh tidak fit. Demam. Sakit kepala dan pusing. Keputihan. Radang pada vagina. Gatal-gatal pada kulit. Emosi meningkat.

Nyeri dan bengkak pada payudara. Bau badan tidak sedap. Suara kurang menarik.[2]

Penanggulangan
Saat menstruasi, rasa nyeri akibat kram menstruasi seringkali datang. Bisa hanya samar-samar atau sangat nyeri. Kondisi ini memang sedikit menggangu saat menstruasi. Kondisi yang dalam istilah medisnya disebut dysmenorrhea ini biasanya terjadi di perut bagian bawah.Untuk mengurangi nyeri saat haid, ada beberapa hal yang dapat dilakukan yaitu:

Perbanyak asupan cairan untuk menghindari dehidrasi. Kekurangan cairan akan membuat nyerinya semakin terasa. Usahakan untuk minum air hangat untuk meningkatkan aliran darah ke daerah panggul. Membuat ramuan jahe. Caranya, rebus beberapa potong jahe yang telah dimemarkan dalam air lalu minumlah air jahe dalam keadaan hangat. Tempatkan handuk hangat di sekitar perut bagian bawah. Ini cara yang cukup mudah untuk menghilangkan nyeri sementara waktu. Hindari meminum minuman yang mengandung kafein karena bisa memicu iritasi pada usus halus. Meminum teh beraroma mint. Lebih baik jika diminum dalam keadaan hangat. Melakukan peregangan pada pagi hari dapat melancarkan pereedaran darah dan sekaligus mengurangi rasa nyeri.

Kelainan menstruasi

Menstruasi yang menyakitkan atau dysmenorrhea.

Dysmenorrhea pertama biasanya dihubungkan dengan naiknya kadar kimia alami di dalam tubuh saat ovulasi, yang menyebabkan rasa sakit. Dysmenorrhea kedua merupakan tanda suatu kelainan mendasar. Dysmenorrhea kedua ini mempengaruhi wanita yang belum pernah menstruasi sebelumnya. Kelainan reproduksi, endometriosis, atau fibroids dapat menimbulkan menstruasi dengan rasa sakit, dan satu-satunya cara untuk mengetahui penyebabnya secara pasti adalah dengan memeriksakannya ke dokter. Gejala dysmenorrhea termasuk rasa sakit pada punggung bagian bawah atau kaki, kram perut, atau sakit pada tulang panggul. Kelainan menstruasi ini dapat menunjukkan ketidaksuburan.[3]

Menstruasi yang sangat hebat, atau menorrhagia.

Ketidakseimbangan hormon atau kelainan rahim dapat menyebabkan volume darah menstruasi yang sangat tinggi, namun Dr Minkin mengatakan bahwa penyebabnya tidak selalu jelas. Jika wanita mengalami menstruasi selama tujuh hari atau lebih, dan darah yang keluar tidak tertampung lagi oleh pembalut, maka kemungkinan ia menderita menorrhagia. Darah yang menggumpal juga sebenarnya normal, namun gumpalan darah dalam jumlah besar merupakan tanda "heavy periods".Menorrhagia dapat menyebabkan anemia, jadi pastikan untuk mengonsumsi cukup banyak zat besi. Daging yang tidak berlemak, sayuran hijau, sereal,

oatmeal, kacang kedelai rebus, dan kacang-kacangan lain, merupakan sumber zat besi yang baik. Obat-obatan dari dokter mungkin dibutuhkan untuk mengatasi menstruasi yang berlebihan atau anemia, namun pastikan untuk memberi tahu dokter jika sedang berusaha untuk hamil.[3]

Menstruasi tidak teratur, atau oligomenorrhea.

Menstruasi yang tidak dapat diprediksi datangnya termasuk normal, namun hanya bila hal ini terjadi pada tahun pertama wanita mengalami menstruasi dan saat perimenopause (tahun-tahun menjelang menopause). Ketidakseimbangan hormon atau kelainan juga menyebabkan haid tidak teratur, yang dapat memengaruhi tingkat kesuburan dan kesempatan wanita untuk mendapatkan bayi.[3]

Tidak mengalami menstruasi atau amenorrhea.

Jika wanita tidak mengalami menstruasi selama tiga bulan, kemungkinan ia sedang hamil. Namun penyebab lainnya bisa juga karena ia mengalami amenorrhea, perimenopause, atau menopause. Penyebab yang paling umum dari absennya menstruasi adalah kehamilan. Amenorrhea juga merupakan efek samping dari penyakit, stres, latihan terlalu berat, atau turunnya berat badan yang terlalu banyak. Jika wanita tidak menstruasi, bisa jadi ia tidak berovulasi (tidak melepas telur setiap bulan). Jika tidak berovulasi maka ia akan kesulitan hamil. Penderita sebaiknya menghindari diet dan latihan yang ketat.[3]

Osteoporosis
Artikel utama untuk bagian ini adalah: Osteoporosis

Penyakit tulang keropos atau biasa dikenal dengan osteoporosis memang banyak dialami orang lanjut usia. Tetapi, penyakit yang tergolong "silent disease" ini sebenarnya juga menyerang kaum muda. Dan banyak orang tak sadar akan bahaya yang dapat ditimbulkan oleh penyakit ini, khususnya dari para kaum muda, karena sebagian besar dari mereka masih menganggap osteoporosis adalah penyakit orang tua. Osteoporosis bisa menyerang orang yang masih berusia 20-30 tahunan, meskipun jarang sekali terjadi.[4] Sekitar 90 persen perempuan yang mengalami masalah osteoporosis, penyebabnya dipengaruhi oleh hormon estrogen di dalam tubuh mereka. Hormon estrogen lebih aktif diproduksi oleh tubuh sebelum menopause. Namun setelah menopause, pembentukan hormon estrogen akan menurun dan melambat drastis sehingga mengakibatkan penghancuran tulang yang lebih cepat dibandingkan dengan proses pembentukannya.[4] Haid pertama dapat mempengaruhi serangan osteoporosis. Di beberapa kasus kesehatan, osteoporosis memiliki kemungkinan untuk menyerang remaja. Kemungkinan resiko penyakit osteoporosis bisa dilihat dari haid pertama, atau kista ovarium. Hormon estrogen adalah unsur penting dalam proses penentuan massa tulang, jadi memperoleh haid pada saat usia remaja menjadi sebuah pertanda yang sangat penting.[4]

Seorang remaja putri yang mendapat haid pertama atau menarche pada usia 15 tahun ke atas akan mempunyai resiko terserang osteoporosis yang lebih besar. Disamping itu, haid yang tidak teratur menjadi salah satu tanda kemungkinan resiko terjadi pengeroposan tulang.[4]

MENSTRUASI DAN PENYEBAB GANGGUAN SIKLUS MENSTRUASI


Menstruasi sampai saat ini masih menjadi problema yang bersifat individual bagi setiap kaum perempuan. Periode menstruasi (lamanya waktu menstruasi) normal biasanya dari 3 - 7 tujuh hari. Pola siklus menstruasi normal bisa berada pada rentang 21 hingga 35 hari. Dengan siklus menstruasi yang normal, secara fisiologis menggambarkan, organ reproduksi cenderung sehat dan tidak bermasalah. Sistem hormonalnya baik, ditunjukkan dengan sel telur yang terus diproduksi dan siklus menstruasinya teratur. Pada kenyataannya, siklus menstruasi tidak sama pada semua perempuan dan cenderung diluar kategori normal dengan berbagai pola. Mungkin pada awalnya siklus menstruasi lebih dari 35 hari, namun kemudian akan timbul perdarahan menstruasi di luar siklus menstruasi normal. Misal, siklusnya semula 35-40 hari, tetapi bulan berikutnya bisa tidak menstruasi selama 3 bulan. Di sisi lain, ada pula yang dalam sebulan bisa mengalami menstruasi lebih dari sekali.Haid yang berlangsung kurang dari 21 hari dikategorikan siklus menstruasi yang pendek. Apakah siklus menstruasi itu pendek maupun panjang, sama-sama menunjukkan ketidaknormalan pada sistem metabolisme dan hormonal. Dampaknya pun sama, yaitu jadi lebih sulit hamil dikemudian hari jika pola siklus menstruasi tidak segera di tangani oleh medis. Pada siklus pendek, perempuan mengalami unovulasi karena sel telur tidak terlalu matang

sehingga sulit untuk dibuahi. Pada siklus panjang, hal ini menandakan sel telur jarang sekali diproduksi atau perempuan mengalami ketidaksuburan yang cukup panjang. Jika sel telur jarang diproduksi berarti pembuahan akan sangat jarang terjadi. Padahal, menstruasi merupakan tanda kalau perempuan sedang subur. Beberapa kemungkinan penyebab dari ketidakteraturan siklus menstruasi yang penyebab pastinya dapat diketahui dengan pemeriksaan yang lebih intensif, diantaranya:
1. Fungsi hormon terganggu: menstruasi terkait erat dengan sistem

2.

3.

4.

5.

hormon yang diatur di otak, tepatnya di kelenjar hipofisa. Sistem hormonal ini akan mengirim sinyal ke indung telur untuk memproduksi sel telur. Bila sistem pengaturan ini terganggu, otomatis siklus mens pun akan terganggu. Masalah kelenjar tiroid: Terganggunya fungsi kelenjar gondok/tiroid juga bisa menjadi penyebab tak teraturnya siklus haid. Gangguan bisa berupa produksi kelenjar gondok yang terlalu tinggi (hipertiroid) maupun terlalu rendah (hipotiroid). Pasalnya, sistem hormonal tubuh ikut terganggu. Kelainan sistemik wanita yang tubuhnya sangat gemuk atau kurus: Hal ini bisa mempengaruhi siklus menstruasinya karena sistem metabolisme di dalam tubuhnya tak bekerja dengan baik. Atau penderita penyakit diabetes, juga akan memengaruhi sistem metabolisme sehingga siklus menstruasinya pun tak teratur Management stres yang tidak baik: Stres jangan dianggap enteng sebab akan mengganggu sistem metabolisme di dalam tubuh. Bisa saja karena stres, perempuan menjadi mudah lelah, berat badan turun drastis, bahkan sakit-sakitan, sehingga metabolismenya terganggu. Bila metabolisme terganggu, siklus menstruasi pun ikut terganggu. Hormon prolaktin (hormon menyusui) yang berlebihan Pada wanita menyusui: Hormon prolaktin ini sering kali membuat wanita tak kunjung menstruasi karena memang hormon ini menekan tingkat

kesuburan wanita. Pada kasus ini tak masalah, justru sangat baik untuk memberikan kesempatan pada wanita guna memelihara organ reproduksinya. Sebaliknya, jika tidak sedang menyusui, hormon prolaktin juga bisa tinggi, biasanya disebabkan kelainan pada kelenjar hipofisis yang terletak di dalam kepala. 6. Penurunan atau kenaikan berat badan secara drastis 7. Penggunaan obat pengontrol kehamilan: obat pengontrol kehamilan mengandung hormon progestin yang dapat menghambat proses ovulasi yang berhubungan siklus menstruasi. 8. ketidakseimbangan hormon: Ketika terjadi perubahan pada level hormon estrogen atau progesteron dalam tubuh, maka haid bisa menjadi tidak teratur. Ketidakseimbangan level hormon dalam tubuh disebabkan perubahan pola makan yang drastis stres dan PCOS (polycystic ovarian syndrome). PCOS adalah kumpulan gejala yang terjadi karena penumpukan folikel pada ovarium (indung telur) yang berkembang tidak sempurna. Pada keadaan normal, ovarium hanya memproduksi sedikit hormon androgen. Tetapi, penderita PCOS mengalami peningkatan level androgen yang ditandai dengan tidak teraturnya siklus haid. Apabila kamu mengalami siklus menstruasi yang tidak teratur dengan irama yang tidak konstan dalam jangka waktu tidak lama atau jarang jarang terjadinya, terapinya hanya cukup menerapkan gaya hidup dan pola makan yang sehat namun nyatanya perilaku ini masih sangat sulit diterapkan dalam kehidupan sehari-hari seperti mengontrol konsumsi makananminuman junkfood yang banyak penyedap/pewarna/pemanis buatan, rutin berolahraga, management stres yang baik dan cukup istirahat. Akan tetapi bila siklus menstruasi yang terganggu terjadi dalam jangka waktu yang lama dan mempunyai irama yang konstan sebaiknya segera konsultasikan ke dokter karena dikhawatirkan adanya gangguan pola hormon atau penyakit metabolik seperti penjelasan diatas. Untuk terapi biasanya dokter akan memberikan terapi hormonal atau terapi sesuai dengan penyakit yang menyertai.

Anda mungkin juga menyukai