Anda di halaman 1dari 7

RESUM INTERNATIONAL NURSING SEMINAR Tanggal 9 Februari 2014

1. Harif Fadillah Dunia keperawatan semakin berkembang seiring dengan perkembangan teknologi dan zaman. Selain perkembangan dari sisi pelayanan keperawatan, perkembangannya dalam bidang ilmu dan penelitian pun tidak diragukan. Sehingga, perawat pada era saat ini dituntut mampu memberikan kebutuhan pasien dalam rangka mepertahankan dan meningkatkan kualitas kesehatannya. Aturan perundang undangan yang mengatur bidang kesehatan menghasilkan kebijakan kesehatan dan memberikan upaya kesehatan promotif, preventif dan kuratif yang diberikan kepada perorangan dan kesehatan masyarakat melalui praktik tenaga kesehatan. Long Term Care masuk pada pelayanan kesehatan secara umum, long term care yang merupakan perawatan pasien untuk kasus penyakit kronis dan terminal diatur oleh Kep menkes No 812.Menkes/SK/VI/2007 tentang palliative care yang tujuan dari keperawatan palliative adalah meningkatkan kualitas hidup pasien. Jenis kegiatan dari long term care yang diberikan perawat adalah a. Penatalaksanaan nyeri b. Penatalaksanaan keluhan fisik c. Asuhan keperawatan d. Dukungan psikologis e. Dukungan social f. Dukungan cultural dan spiritual g. Dukungan persiapan dan selama masa duka cita Pelayanan long term care bisa dilakukan dengan melibatkan banyak profesi lintas sektor yang sudah diatur kebijakannya oleh pemerintah. Aspek medikolegal meliputi persetujuan tindakan dalam bentuk informed consent, resusitasi dan perawatan palliative care di ICU. Ketiga aspek tersebut sudah diatur oleh PPNI sebagai wadah perawat indonesia. Kebijakan jenjang perawat juga sudah diatur oleh pemerintah yang meliputi SIP, SIKP dan SIPP. SIP akan diperoleh seluruh lulusan perawat yang sudah lulus uji

kompetensi nasional. SIKP akan diperoleh perawat saat sudah bekerja di pelayanan kesehatan sedangkan SIPP dipergunakan jika perawat akan melakukan praktek secara mandiri. Dengan adanya kebijakan jenjang tersebut maka perawat akan terlindungi secara hukum jika dia melakukan tindakan keperawatan dan akan mendapatkan hukuman jika tidak sesuai.

2. Pengenalan dan Penanganan Penyakit Long Term secara Holistic oleh Prof Hwu Perawatan penyakit long term secara holistic care sudah dikenal sejak lama dan juga sudah diterapkan sejak adanya florence nightingale. Florence mencontohkan perawatan holistic meliputi kondisi fisik, lingkungan, sosial, psikologis, spiritual dan kultural. Orang sakit akan dipengaruhi oleh semua aspek tersebut, jika salah satu aspek tersebut mengalami ketidakseimbangan. Kompetensi perawat untuk long term care meliputi knowledge, values and skill. Contonya perawatan pada lansia dengan usia diatas 65 tahun memerlukan pengetahuan tentang proses degeneratif, skill tentang perawatan lansia apalagi lansia dengan penyakit degeneratif, nilai budaya yang dianut lansia serta kepercayaan yang dianutnya. Seorang perawat memerlukan evidence based practice untuk mendapatkan kemampuan yang lebih tentang keperawatan, mengasah pemikiran kritis dan meningkatkan kemampuan untuk menggabungkan teori keperawatan serta kemampuan untuk mengidentifikasi dan mengevaluasi tindakan keperawatan yang sudah dilakukan selama ini dan menemukan tindakan baru yang lebih baik lagi. Point utama untuk holistic care meliputi safety dan comfort. Safety meliputi administrasi kesehatan, tube care ( perawatan selang infus, selang NGT, kateter), bekerja secara tim dengan lintas profesi serta kerja sama yang baik dengan lintas profesi yang ada. Kompetensi pelatihan untuk evidence based practice meliputi jenis pelatihan, siapa pelatihnya, dimana dan kapan pelatuhan tersebut serta apa hasil dari pelatihan tersebut. Dengan adanya kompetensi tersebut maka perawat akan memiliki critical appraisal yang sangat bagus. Peningkatan kemampuan kompetensi perawat perlu diasah setiap hari dan setiap saat. Peningkatan intelektual perawat harus terus berkembang dengan kekuatan dan kemampuan klinik. Kekuatan meliputi pengetahuan, ketrampilan,

caring dan experience. Kemampuan klinik meliputi kecepatan dan ketepatan tindakan, objective dan kemampuan verbal dan non verbal. Membangun eksistensi perawat perlu dilakukan untuk meningkatkan servise excelence perawat terutama perawatan secara holistic. Eksistensi perawat dipengaruhi oleh kemajuan perawat secara terus menerus, peningkatan service yang bermakna lebih walaupun dilakukan secara minimal. Perawat perlu meningkatkan kepakaannya, melihat teori-teori jaman dulu yang sudah dilakukan perawat sebelumnya hari demi hari terus ditingkatkan. Jika semua itu dilakukan maka kedepannya perawat akan mendapatkan pujian yang luar biasa dari masyarakat.

3. Erna Rochmawati, MNSc., M.Med.,Ed. Istilah Long Term Care sama dengan Palliatif care yaitu Menurut definisi WHO, perawatan paliatif adalah pendekatan yang meningkatkan kualitas hidup pasien dan keluarga mereka menghadapi masalah yang terkait dengan penyakit yang mengancam kehidupan, melalui pencegahan dan bantuan penderitaan melalui identifikasi awal dan penilaian sempurna dan perawatan rasa sakit dan masalah lain, fisik, psikologis dan spiritual (WHO, 2010). Pada saat ini belum ada sistem standar perawatan paliatif di Indonesia, dan dalam SK Menkes telah ditunjuk lima daerah untuk melaksanakan perawatan paliatif, yaitu Jakarta, Yogyakarta, Surabaya, Denpasar dan Makasar (SK Menkes, 2007). Untuk itu kami akan mengadakan seminar ini dengan harapan semakin banyak pihak yang memahami dan pada akhirnya nanti mampu mengembangkan perawatan paliatif yang baik di Indonesia, terutama di daerah Yogyakarta, Jawa Tengah dan sekitarnya. Palliative care sudah berkembang di australia dengan 3 tingkatan yaitu palliative approach, palliative care spesialis dan perawatan terminal. Pelaksanaan palliative care di australia meliputi perawatan di rumah, comunity based dan hospital. Dalam pelaksanaannya palliative care di australia dilakukan secara tim oleh spesialis provider, generalis provider dan support servise. Tingkatan perawat dalam palliative care meliputi RN, RN dengan pelatihan, perawat klinik spesialis, perawat klinis konsultan dan perawat praktisi. Australia sudah memiliki 5 standart untuk spesialis perawatan palliative untuk

perawat yang meliputi komunikasi terapeutik, kolaborasi, pendukung perawatan kompleks, peningkatan praktek dan kepemimpinan. Penerapan holistic care pada long term care meliputi pengkajian, perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi yang semuanya berbasis pada evidence based practice. Managemen nyeri bisa dilakukan secara farmakologis dan nonfarmakologis. Intervensi perawat pada managemen nyeri untuk meningkatkan persepsi tentang nyeri, merencakan tindakan mengatasi nyeri, membuat strategi dan evaluasi yang efektif. Managemen penanganan gejala dengan cara farmakologis, non farmakologis, mengurangi penyebab gejala tersebut, merencanakan aktivitas, merencakan tindakan untuk meningkatkan tidur pasien. Perawatan spiritual untuk meningkatkan ibadah baik di rumah maupun di rumah sakit walaupun secara minimal. Strategi untuk perawatan spiritual meliputi perencanaan, riwayat kepercayaan dan membangun sistem kepercayaan. Perawatan psikososial

melibatkan dinamika keluarga, budaya dan hubungan sosial sehingga menghasilkan koordinasi dan kesinambungan perawatan, dukungan perawatan keluarga dan dukungan sosial sebelum berduka. Komplementari terapi yang bisa dilakukan pada palliative care meliputi terapi pijat, terapi relaksasi, terapi musik, hipnoterapi, terapi herbal dan aromaterapi.

4. Zaidul Akbar, MD Thibbun Nabawi atau kedokteran Nabi adalah suatu bentuk pengobatan atau konsep pengobatan yang dicontohkan oleh rosululloh yang bersumber Al quran dan hadist yang kemudian menjadi bentuk perilaku rosululloh yang menjadikan sehat jiwa dan raga. Konsep penyakit bermula dari terganggunya keseimbangan pada tubuh manusia akibat tidak halalnya produk yang dikonsumsi manusia. Islam telah mengatur tentang produk halal dan tidaknya makanan dan minuman yang dikonsumsi manusia. Produk yang tidak halal akan merusak organ tubuh manusia sehingga organ tersebut tidak berfungsi secara maksimal. Rasulullah telah mencontohkan pengobatan islami sejak zaman beliau yang bersumber pada Al-Qur'an dan Al Hadist kemudian menjadi bentuk

perilaku Rasulullah yang menjadikan jiwa dan raga Rasulullah menjadi sangat sempurna dan selalu sehat. Manusia berasal dari tanah yang sifatnya menyerap. Karena sifatnya menyerap maka racun yang masuk kedalam tubuh akan diserap dan ditumpuk hingga tubuh tersebut tidak mampu menampungnya lagi. Seandanya manuasia berasal dari air dimana air memiliki sifat pelarut jika termasuki oleh racun maka racun tersebut akan larut dalam tubuh manusia dan seketika itu manuasia akan mati. Dalam tubuh manusia komponen terbesar terdiri dari air yang lebih cenderung bersifat basa maka jika kondisi tubuh manusia dalam kondisi tidak seimbang maka diperlukan produk yang bersifat alkali. Produk yang termasuk alkali adalah air zam-zam, madu dan produk lebah serta puasa yang mampu membersihan tubuh dari racun. Kerusakan sel terjadi karena konsumsi produk yang tidak alami seperti protein yang sudah rusak, karbohidrat sederhana, lemak jenuh vitamin dalam bentuk jus dan peningkatan kadar air. Hiperkolesterolemia disebabkan oleh tingginya asupan produk yang dapat meningkatkan LDL dan menurunkan HDL dalam tubuh manusia serta konsumsi B-Bloker secara terus menerus. Penatalaksanaan hiperkolesterolemia bisa dilakukan dengan pendekatan Thibbun Nabawi dengan cara puasa, hijamah, minyak zaitun, habatussauda, madu, kurma, olah raga bahkan kunyit dan mengkudu sebagai pembersih pembuluh darah. Hijamah atau bekam dilakukan pada kulit karena pembuluh darah yang memiliki penampang melintang terbesar yaitu kapiler berada di kulit. Kapiler tersebut tidak dapat dinetralkan oleh obat apapun tetapi dengan bekam darah yang kotor akan keluar sehingga kapiler dapat dibersihkan. Rasulullah telah mencontohkan bekam saat beliau terkena racun sehingga bekam bisa sebagai penangangan. Bekam dapat mengangkat racun yang ada dalam kapiler yang tidak bisa diangkut oleh tubuh walaupun diberikan obat apapun. Penelitian tentang madu sudah banyak dilakukan untuk penangan peningkatan gizi. Habatus Sauda untuk meningkatkan kekebalan tubuh secara alami bahkan untuk pengobatan kanker. Habatus sauda dapat menghambat perkembangan jumlah sel kanker dan melawan bakteri termasuk bakteri yang terkenal kuat daya tahannya terhadap obat-obatan seperti V. Cholera, E.Coli dan Shigella. Kurma dapat membantu kontraksi rahim dan menambah kekuatan dorongan saat melahirkan. Kurma hampir sama dengan hormon oksitosin yang dapat menstabilkan kelenjar pituitari. Kurma

mengandung zat gizi penting bagi fungsi tubuh terutama pada jantung dan pembuluh darah yaitu kalium yang dapat menstabilkan denyut jantung, mengaktifkan kontraksi otot serta membantu mengatur tekanan darah.

TUGAS
RESUME SEMINAR INTERNATIONAL NURSING CONFERENCE "Application Holistic Care Toward A Better Quality Of Health On Long Term Disease"
Sebagai Tugas Mata Kuliah Blok II

DISUSUN OLEH :

NUR ISNAINI 201350028

PROGRAM PASCASARJANA MAGISTER KEPERAWATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA 2014

Anda mungkin juga menyukai