Anda di halaman 1dari 2

Substitusi adalah penggantian suatu zat dengan zat yang lain.

Dalam reksi yang terjadi di kimia organik, reaksi substitusi melibatkan nukleofil, grup alkil, dan leaving group. Nukleofil adalah sebuah atom tunggal yang memiliki muatan, memiliki pasangan elektron bebas atau ikatan phi dan cenderung akan memutus ikatan senyawa lain yang memiliki elektron defisien yang bisa berikatan dengan nukleofil tersebut. Dalam hal ini, senyawa lain tersebut adalah grup alkil halida yang merupakan ikatan antara karbon dengan atom halida yang membentuk sp3. Pada reaksi substitusi ini, ketika Nukleofil berusaha berikatan dengan ikatan karbon, maka atom halida akan memutuskan ikatan dan berdiri sebagai leaving group. Pada hal ini, nukleofil yang bersifat negatif akan tertarik dengan kuat pada atom yang bermuatan positif yaitu karbon yang bermuatan positif karena adanya halogen yang keelektronegatifannya tinggi. Reaksi substitusi terjadi karena Ada 2 macam reaksi substitusi nukleofilik, yaitu reaksi SN1 dan SN2. Dinamakan demikian karena berdasarkan jumlah ion yang terlibat didalamnya. SN1 melibatkan satu ion dan SN2 melibatkan 2 ion yang berinteraksi langsung. Reaksi SN1 terjadi pada alkil tersier, dimana kedudukan satu atom karbon yang bermuatan positif dikelilingi gugus-gugus alkil dan halida. Nukleofil yang terlibat adalah nukleofil yang sifatnya lemah karena pada reaksi ini nukleofil tidak membutuhnya banyak energi untuk berikatan dengan karbon. Reaksi SN1 terjadi dalam 2 tahap, dimana tahap 1 terjadi secara lambat dan tahap 2 terjadi dengan cepat. Tahap-tahap terjadinya reaksi SN1: Tahap 1: alkil halida tersier terionisasi menjadi ion karbonium dan ion bromida. Karbonium tersier lebih stabil daripada karbonium sekunder maupun primer karena tangan lainnya masih mengikat alkil-alkil lainnya karena alkil-alkil tersebut bisa memberikan elektron ke ion karbonium tersebut, maka dari itu karbon bisa melepas brom. Tahap 2: setelah terbentuk ion karbonium, nukleofil segera membentuk ikatan dengan karbonium karena elektron bebas nujeofil tertarik ke ion karbonium yang bermuatan positif. Reaksi SN2 terjadi pada alkil primer, dimana satu karbon hanya berikatan dengan satu alkil atau halogen sementara tangan yang lainnya berikatan dengan hidrogen. Ikatan pada alkil primer lebih mudah diputus karena karbonnya tidak dikelilingi oleh alkil seperti pada alkil tersier. Reaksi ini membutuhkan nukleofil yang kuat karena nukleofil tersebut membutuhkan energi untuk memutuskan satu ikatan karbon dengan halida. Reaksi SN2 terjadi dengan cepat dan terjadi dalam satu tahap. Tahap-tahap terjadinya reaksi SN2: Nukleofil kuat mendekati senyawa alkil primer, kemudian nukleofil itu mendekati karbon dari sisi yang jauh dari brom agar ikatan dengan brom lebih mudah untuk diputuskan, selain itu karena halogen dan nukleofil sama-sama bermuatan negatif jadi keduanya saling tolak menolak sehingga menimbulkan jarak. Pada saat ini, karbon mengalami masa transisi dimana tangannya terikat setengah dengan halogen dan terikat setengah dengan nukleofil, sehingga karbon harus melakukan

proses pemutusan dan pengikatan sekaligus. Ketika proses pengikatan dan pemutusan berlangsung, elektron dalam ikatan karbon dengan halogen bergerak ke arah halogen sehingga halogen semakin negatif dan karbon semakin positif. Hal itu menyebabkan ion halogen menjadi ion negatif dan terlempar keluar. Hal itu terjadi bersamaan dengan terikatnya nukleofil secara penuh dengan karbon menggantikan halogen.

Anda mungkin juga menyukai