Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
S, umur 33 tahun, yang datang dengan keluhan keluar cairan berwarna sedikit keruh merembes, agak sedikit berbau dari jalan lahir sebanyak tutupan botol minuman mineral bersi at keluar sempat berhenti dan keluar lagi sejak 3 hari sebelum masuk rumah sakit. Selain itu, pasien tidak mengeluhkan adanya perdarahan lewat jalan lahir serta pasien mengeluhkan kadang!kadang perut terasa mules. Pasien juga tidak mengeluhkan panas badan, mual, muntah, pusing. "uang air kecil dan buang air besar normal. Pasien memiliki riwayat keputihan # $Sedikit berbau, berwarna agak kekuningan, dan gatal%. Pada saat anamnesis didapatkan &P&' tanggal () *ebruari +(13, sehingga didapatkan perkiraan usia kehamilan +4!+, minggu. Pada pemeriksaan -' didapatkan pembukaan ( cm, e didapatkan hasil sebagai berikut.
Diff count Hct Hb LED Leukosit Trombosit GDA BT CT (1(12,+(1, +3,3 3,3 4213( 1(.3(( +43.((( 1+, +5((55 35((6
+3
3(
&asil Pemeriksaan /S0 "erdasarkan hasil anamnesis, pemeriksaan isik, dan pemeriksaan penunjang pasien di diagnosis sebagai 077 P1((1 8b((( 0r /9 +4!+, minggu '1& # ketuban pecah dini # se:ere ;ligohidroamnion. Planning diagnosis dan terapi yang diterapkan pada pasien ini adalah sebagai berikut < 1. "ed rest +. 7n us ringer asering 1,((cc1+4jam 3. =e ota>ime 3>1g 4. 8sam ?e anamat tab 3>,((mg ,. 8mo>cicillin tab 3>,((mg 4. "ricasma 1 ampul 2. =ytotec tab 3>1 ). ;bser:asi tanda!tanda :ital, @AA 3. NS' 9onsultasi Sp, ;0
31
4.+ Pembahasan Pasien ini datang dengan keluhan utama keluhan keluar cairan berwarna sedikit keruh merembes, agak sedikit berbau dari jalan lahir sebanyak tutupan botol minuman mineral bersi at keluar sempat berhenti dan keluar lagi sejak 3 hari sebelum masuk rumah sakit usia kehamilan +4!+, minggu dan didiagnosis sebagai 9etuban pecah dini disertai se:ere oligohidroamnion $dari hasil pemeriksaan radiologi< /S0%. 9etuban pecah dini adalah keadaan pecahnya selaput ketuban sebelum persalinan. "ila ketuban pecah dini terjadi sebelum usia kehamilan 32 minggu maka disebut ketuban pecah dini pada kehamilan prematur $Sarwono, +(()%. @ari hasil anamnsesis yang didapatkan kemungkinan penyebab dan aktor risiko dari pasien sudah terjadinya karioamniositis. 9orioamnionitis adalah keadaan pada perempuan hamil dimana korion, amnion dan cairan ketuban terkena in eksi bakteri. 9orioamnionitis merupakan komplikasi paling serius bagi ibu dan janin, bahkan dapat berlanjut menjadi sepsis $Sarwono, +(()%. satu! satunya indikator yang andal untuk menegakkan diagnosis ini hanyalah demamB suhu tubuh 3)C= atau lebih, air ketuban yang keruh dan berbau yang menyertai pecah ketuban yang menandakan in eksi $=unningham, +((4%. Selain itu pasien juga memiliki riwayat keputihan $Sedikit berbau, berwarna agak kekuningan, dan gatal% ketika hamil. &al ini dapat menjadi aktor penyebab maupun aktor risiko terhadap kejadian dari ketuban pecah dini. Pada wanita yang mengalami in eksi ini banyak mengalami keputihan saat hamil juga mengalami ketuban pecah dini kurang dari satu jam sebelum persalinan dan mengakibatkan berat badan lahir rendah $=unningham, +((4%. ?enurut Sarwono, $+(()% in eksi diyakini
3+
merupakan salah satu penyebab terjadinya ketuban pecah dini dan persalinan preterm. -aginosis bakterial adalah sindrom klinik akibat pargantian laktobasilus penghasil &+;+ yang merupakan lora normal :agina dengan bakteri anaerob dalam konsentrasi tinggi seperti gardnerella vaginalis, yang akan menimbulkan in eksi. 9eadaan ini telah lama dikaitkan dengan kejadian ketuban pecah dini @ari keluhan dan gejala klinis yang dikeluhkan pasien juga dapat mengarah ke 9etuban pecah dini, 'anda dan gejala yang selalu ada ketika terjadi ketuban pecah dini adalah keluarnya cairan ketuban merembes melalui :agina, cairan :agina berbau amis dan tidak seperti bau amoniak, mungkin cairan tersebut masih merembes atau menetes, disertai dengan demam1menggigil, juga nyeri pada perut, keadaan seperti ini dicurigai mengalami amnionitis $Sai uddin, +((+%.
Pada kasus pasien ini mengalami komplikasi terhadap bayinya akibat dari ketuban pecah dini serta oligohidroamnion. 9ematian yang terjadi pada anak sering terjadi akibat in eksi $korioamnionitis%, prolapsus tali pusat, presentasi abnormal dan lain!lain.
33
9esakitan dan kematian neonatal akibat ketuban pecah dini juga berkaitan dengan umur kehamilan pada saat persalinan terjadi, dan ketuban pecah dini menjadi aktor predisposisi dengan presentase yang besar terhadap terjadinya persalinan preterm dari neonates dengan berat badan D 1,(( gram dengan segala akibatnya $"own ER, +((4%. Pada pasien ini diberikan terapi< 7n us ringer asering 1,((cc1+4jam, =e ota>ime 3>1g, 8sam ?e anamat tab 3>,((mg, 8mo>cicillin tab 3>,((mg, "ricasma 1 ampul, =ytotec tab 3>1. Pada pasien ini diberikan antibiotik untuk mengatasi in eksi yang terjadi dan juga sebagai pencegahan terhadap suatu in eksi, kemudian diobser:asi +>+4 jam namun belum ada tanda!tanda inpartu dan juga menjurus ke komplikasi terhadap kematian janinnya sehingga di 97E untuk diakhiri kehamilan dari pasien. Pada pasien ini usia kehamilan +4!+,minggu sehingga masuk dalam kehamilan prematur dan tinggi undus uteri ++cm, sehingga untuk mengetahui perkiraan berat janin bayi memakai rumus Aahson< 9epala masuk panggul< 'A" $g%F $'*/!11% > 1,, 9epala belum masuk Panggul< 'A" $g%F $'*/!1+% > 1,,
34
Sehingga pada pasien didapatkan taksiran berat janinF $++!1+% > 1,, adalah 1,,( gram. 9etuban pecah dini dengan kehamilan Prematur $P@* /nair, +(()%< 1. E*G H 1,(( gram ! 8mpicilline 1gr1hari tiap 4 jam im1i: selama + hari dan gentamycine 4(! )(mg tiap )!1+jam selama + hari ! 9ortikosteroid $"ethametasone 1+mg 7-, +>selang +4 jam% untuk merangsang maturasi paru ! ;bser:asi +>+4 jam, kalau belum ada tanda!tanda inpartu segera terminasi ! ;bser:asi, suhu rektal tiap 3 jam. "ila ada kecenderungan meningkat H 32,4 derajat = segera terminasi 'erminasi persalinan yang dimaksud diatas adalah< 7nduksi persalinan dengan memakai drip o>ytocin $,/1,(( cc @,.%, bila persyaratan klinis /S0 dan NS' memenuhi Seksio Sesarea< bila persyaratan untuk drip o>yticin tidak terpenuhi $ada kotra indikasi% atau drip o>ytocin gagal. Skor pel:ik menurut "ishop $Sarwono, +(()% Skor Pembukaa n Serviks (!3(. 4(!,(. 4(!2(. )(. (cm) Penda aran Serviks 0 ( 1 1!+ 2 3!4 3 ,!4
3,
Penurunan ke!a"a diukur dari bidan# Hod#e III (cm) $onsis ensi Posisi Serviks
!3
!+
!1.(
#1 #+
"ila skor "ishop lebih dari ) kemungkinan besar induksi persalinan akan berhasil "ila skor pel:ik D ,, lakukan pematangan ser:iks kemudian induksi. Aika tidak berhasil akhiri persalinan dengan seksio sesarea "ila skor pel:ik H ,, induksi persalinan $Sarwono, +(()%
Pada pasien ini di dapatkan nilai dari pel:ik bishopnya adalah 3 $pembukaan ser:iks ( cm, e (., penurunan kepala !3, konsistensi sedang, posisi ser:iks
kearah depan%. ?aka menurut Sarwono, +(() dilakukan pematangan ser:iks kemudian induksi. Aika tidak berhasil akhiri persalinan dengan seksio sesarea.