Anda di halaman 1dari 4

PENGOLAHAN TEMPE

A. Tujuan : Siswa dapat mengetahui cara pembuatan tempe dengan menggunakan jamur Rhyzopus oryzae.

B. Teori dasar Bioteknologi adalah pemanfaatan prinsip-prinsip ilmiah yang menggunakan makhluk hidup untuk menghasilkan produk dan jasa guna kepentingan manusia. Bioteknologi dapat digolongkan menjadi bioteknologi konvensional/tradisional dan moderen. Bioteknologi konvensional merupakan bioteknologi yang memanfaatkan mikroorganisme untuk memproduksi alkohol, asam asetat, gula, atau bahan makanan, seperti tempe. Tempe kadang-kadang dianggap sebagai bahan makanan masyarakat golongan menengah ke bawah, sehingga masyarakat merasa gengsi memasukan tempe sebagai salah satu menu makanannya. Akan tetapi, setelah diketahui manfaatnya bagi kesehatan, tempe mulai banyak dicari dan digemari masyarakat dalam maupun luar negeri. Jenis tempe sebenarnya sangat beragam, bergantung pada bahan dasarnya, namun yang paling luas penyebarannya adalah tempe kedelai. Tempe mempunyai nilai gizi yang baik. Di samping itu tempe mempunyai beberapa khasiat, seperti dapat mencegah dan mengendalikan diare, mempercepat proses penyembuhan duodenitis, memperlancar pencernaan, dapat menurunkan kadar kolestrol, dapat mengurangi toksisitas, meningkatkan vitalitas, mencegah anemia, menghambat ketuaan, serta mampu menghambat resiko jantung koroner, penyakit gula, dan kanker. Untuk membuat tempe, selain diperlukan bahan dasar kedelai, juga diperlukan ragi. Dalam proses pembuatan tempe paling sedikit diperlukan empat jenis ragi dari genus Rhizopus, yaitu Rhyzopus oligospurus, Rhyzopus stolonifer, Rhyzopus arrhizus, dan Rhyzopus oryzae. Miselium dari ragi tersebut akan mengikat keping-keping biji kedelai dan memfermentasikannya menjadi produk tempe. Proses fermentasi tersebut menyebabkan terjadinya perubahan kimia pada protein, lemak, dan karbohidrat. Perubahan tersebut meningkatkan kadar protein tempe sampai sembilan kali lipat.

C. Alat dan Bahan 1. Alat dapur 2. Biji kedelai 3. Plastik 4. Ragi

D. Cara Kerja 1. Cucilah biji kedelai smpai bersih, kemudian rebuslah. 2. Rendamlah kedelai yang telah direbus di dalam air bersih sekurang-kurangnya 3 jam. 3. Hilangkan kulit biji kedelai dengan cara mencucinya kembali dengan air bersih. 4. Kukuslah biji kedelai yang sudah dihilangkan kulitnya hingga lunak, kemudian bentangkan biji kedelai pada nampan dan bubuhkan ragi tempe. 5. Bungkuslah biji kedelai tersebut dengan plastik, lalu berilah lubang-lubang kecil. 6. Simpanlah bungkusan biji kedelai tersebut selama 2-3 hari pada suhu kamar, dan amati bungkusan tersebut setiap hari . E. Jadwal Penelitian Penelitian dilakukan selama 10 hari dimulai pada tanggal 18-27 februari 2014 di rumah Toni Arisandi.

F. Rincian Biaya NO NAMA BAHAN 1 2 3 4 5 Kacang kedelai Ragi tempe Minyak kelapa Racik tempe Lain-lain JUMLAH BIAYA Rp. 9000 Rp. 5000 Rp. 5000 Rp. 1000 Rp. 8000 Rp. 28000

G. Kesimpulan Dari hasil percobaan ini dapat disimpulkan bahwa tempe sangat bergantung dari hasil fermentasi jenis bahan utama yaitu kacang kedelai, macam mikroba yang aktif dan kondisi di sekelilingnya yang mempengaruhi pertumbuhan dan metabolisme mikroba tersebut. Hal ini dapat dikatakan bahwa pengolahan kacang kedelai menjadi tempe sesuai dengan hasil akhir yang dikehendaki

LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai