PETUNJUK
TEKNIS
TEKNIS
PENILAIAN HASIL
BELAJAR
SEKOLAH MENENGAH
KEJURUAN
ii
KATA PENGANTAR
Sebagaimana diamanatkan oleh Peraturan Pemerintah Nomor 19
Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan, Badan Standar
Nasional Pendidikan (BSNP) telah menyelesaikan Standar Isi dan
Standar Kompetensi Lulusan yang kemudian dikukuhkan menjadi
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 dan Nomor 23 Tahun
2006, serta Nomor 24 Tahun 2006 yang disempurnakan dengan Nomor
6 tahun 2007 tentang ketentuan pelaksanaannya. BSNP juga telah
menerbitkan Panduan Penyusunan Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan Jenjang Pendidikan Dasar dan Menengah.
Pengalaman melakukan persiapan untuk penyusunan Model
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan pada Sekolah Menengah
Kejuruan (KTSP-SMK), ternyata berbagai ketentuan tentang
penyusunan KTSP yang termuat pada peraturan-peraturan tersebut,
termasuk pedoman penyusunannya, masih memerlukan analisis dan
upaya pensistematisan yang tidak sederhana, terutama karena ada
beberapa ketentuan yang saling terkait tapi berada pada dokumen yang
berbeda-beda. Atas dasar itulah, maka sesuai dengan tugas dan
fungsinya, Direktorat Pembinaan SMK berupaya merevisi Bahan
Bimbingan Teknis Penyusunan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
Sekolah Menengah Kejuruan tahun 2006 menjadi Edisi 2008 yang
sepenuhnya diturunkan secara sistematis dari peraturan-peraturan
tersebut dan pedoman pelaksanaannya.
Bahan bimbingan teknis hasil revisi ini diharapkan dapat
membantu para pihak yang terlibat dalam pengembangan dan
implementasi KTSP-SMK serta satuan pendidikan SMK pada
umumnya, dalam upaya menerapkan peraturan-peraturan dimaksud.
Pada gilirannya, seperti yang diharapkan, setiap SMK atau kelompok
SMK akan mampu menyiapkan sendiri KTSP yang akan
diimplementasikannya.
Seri bahan bimbingan teknis (Bimtek) ini meliputi judul-judul berikut.
1. Teknik Penyusunan KTSP dan Silabus SMK;
2. Teknik Penyusunan RPP;
3. Teknik Pengembangan Mata Pelajaran Muatan Lokal SMK;
4. Teknik Penyusunan Modul/Bahan Ajar;
iii
iv
DAFTAR ISI
HAL
KATA PENGANTAR ..................................................................
DAFTAR ISI ................................................................................
iii
v
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ...........................................................
B. Tujuan .........................................................................
C. Ruang Lingkup ............................................................
D. Sasaran Pengguna .....................................................
1
1
2
2
BAGIAN 1
PENILAIAN DAN PELAPORAN HASIL BELAJAR
BAB I.
BAB II.
5
6
7
7
8
12
13
TEKNIK PENILAIAN
A. Penilaian Unjuk Kerja ..........................................
B. Penilaian Sikap ....................................................
C. Penilaian Tes Tertulis ..........................................
D. Penilaian Proyek ..................................................
E. Penilaian Portofolio ..............................................
F. Penilaian Diri ........................................................
17
19
24
25
27
32
BAB III.
BAB IV.
PELAKSANAAN PENILAIAN
A. Penetapan Indikator Pencapaian Kompetensi ....
B. Pemetaan Penilaian Standar Kompetensi
Komptensi Dasar, dan Indikator .....................
............................................................................
............................................................................
38
C. Penetapan Teknik Penilaian ...............................
D. Contoh Alat dan Penskoran dalam Penilaian .....
PELAPORAN PENILAIAN HASIL BELAJAR
A. Interpretasi Hasil Penilaian .................................
B. Pemanfaatan Penilaian .
............................................................................
............................................................................
46
C. Pelaporan Hasil Penilaian ..
............................................................................
47
37
39
39
43
BAGIAN 2
PENGEMBANGAN BUTIR SOAL
BAB I.
BAB II.
BAB III.
BAB IV.
vi
PENGEMBANGAN KISI-KISI
A. Penyusunan Kisi-Kisi ..........................................
B. Kisi-Kisi Soal ......................................................
57
59
63
63
75
75
76
77
82
A. Pengertian ..........................................................
B. Kaidah Penyusunan Soal Praktik........................
C. Contoh Format Soal Praktik ...............................
85
85
86
vii
PENUTUP
LAMPIRAN-LAMPIRAN
1. Contoh Tabel Penilaian Sikap ...................................
2. Contoh Kisi-kisi dan Pengembangan Soal ...............
3. Contoh Format LEGER .
4. Contoh Format RAPOR ...........
5. Contoh Format
TRANSKRIP AKHIR TAHUN PENDIDIKAN ............
6. Contoh Format PASPOR KETERAMPILAN .
7. Contoh Kartu Hasil Studi .
..................................................................................
..................................................................................
103
8. Contoh Perumusan Kalimat Soal
Sesuai Tingkat Kesulitan ...
viii
93
96
97
99
101
102
104
ix
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Implementasi Peraturan Pemerintah No. 19 Tahun 2005 tentang
Standar Nasional Pendidikan dan Permendiknas Nomor 20 Tahun
2007 tentang Standar Penilaian Pendidikan membawa implikasi
terhadap sistem penilaian, termasuk model dan teknik penilaian
proses dan hasil belajar peserta didik. Penilaian hasil belajar
dilakukan oleh pendidik, satuan pendidikan dan pemerintah.
Penilaian hasil belajar pada Sekolah Menengah Kejuruan, selain
dilakukan oleh pendidik, satuan pendidikan, dan pemerintah juga
oleh masyarakat (Du/Di). Penilaian oleh pendidik dan satuan
pendidikan merupakan penilaian internal (internal assessment)
dalam rangka penjaminan mutu, sedangkan penilaian oleh
pemerintah dan masyarakat (Du/Di) merupakan penilaian eksternal
(external assessment) sebagai pengendali mutu.
Kurikulum berbasis kompetensi menuntut model dan teknik
penilaian yang dilakukan secara internal dan eksternal sehingga
dapat diketahui perkembangan dan ketercapaian berbagai
kompetensi peserta didik. Oleh karena itu, dibutuhkan petunjuk
teknis penilaian yang diperuntukkan bagi pelaksanaan penilaian
proses dan hasil belajar peserta didik Sekolah Menengah Kejuruan
B.
Tujuan
Penyusunan petunjuk teknis bertujuan sebagai berikut.
1. Memberikan penjelasan mengenai orientasi baru
penilaian hasil belajar yang berbasis kompetensi.
dalam
Sasaran Pengguna
Petunjuk Teknis Penilaian ini diperuntukkan bagi pihak-pihak
berikut:
1. Para guru di sekolah sebagai petunjuk teknis dalam menyusun
serta melaksanakan program penilaian peserta didik.
2. Pembina/Penanggung jawab langsung sekolah (pengawas dan
kepala sekolah) bagaimana merancang dan melibatkan
program supervisi pendidikan di sekolah.
BAB I
KONSEP DASAR PENILAIAN BERBASIS KOMPETENSI
A.
Pengerti
an Penilaian
Penilaian adalah proses sistematis meliputi pengumpulan informasi
(angka atau deskripsi verbal), analisis, dan interpretasi untuk
mengambil keputusan. Sedangkan penilaian pendidikan adalah
proses pengumpulan dan pengolahan informasi untuk menentukan
pencapaian hasil belajar peserta didik.
Untuk itu, diperlukan data sebagai informasi yang diandalkan
sebagai dasar pengambilan keputusan. Dalam hal ini, keputusan
berhubungan dengan sudah atau belum berhasilnya peserta didik
dalam mencapai suatu kompetensi. Jadi, penilaian merupakan
salah satu pilar dalam pelaksanaan Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan (KTSP) yang berbasis kompetensi.
Penilaian merupakan suatu proses yang dilakukan melalui langkahlangkah perencanaan, penyusunan alat penilaian, pengumpulan
informasi melalui sejumlah bukti yang menunjukkan pencapaian
hasil belajar peserta didik, pengolahan, dan penggunaan informasi
tentang hasil belajar peserta didik. Penilaian dilaksanakan melalui
berbagai bentuk antara lain: penilaian unjuk kerja (performance),
penilaian sikap, penilaian tertulis (paper and pencil test), penilaian
proyek, penilaian melalui kumpulan hasil kerja/karya peserta didik
(portfolio), dan penilaian diri.
Penilaian hasil belajar baik formal maupun informal diadakan dalam
suasana yang menyenangkan, sehingga memungkinkan peserta
didik menunjukkan apa yang dipahami dan mampu dikerjakannya.
Hasil belajar seorang peserta didik tidak dianjurkan untuk
dibandingkan dengan peserta didik lainnya, tetapi dengan hasil
yang dimiliki peserta didik tersebut sebelumnya. Dengan demikian
peserta didik tidak merasa dihakimi oleh guru tetapi dibantu untuk
mencapai apa yang diharapkan.
B.
Prinsip
Penilaian
Dalam melaksanakan penilaian mempertimbangkan prinsip-prinsip
sebagai berikut.
1.
Keguna
an Penilaian
Kegunaan penilaian antara lain sebagai berikut:
1.
Memberikan umpan balik bagi peserta didik agar
mengetahui kekuatan dan kelemahan dirinya dalam proses
pencapaian kompetensi.
2.
3.
4.
D.
Fungsi
Penilaian
Penilaian memiliki fungsi untuk:
1.
Menggambarkan
sejauhmana
menguasai suatu kompetensi.
2.
peserta
didik
telah
pengembangan kepribadian,
(sebagai bimbingan).
3.
maupun
untuk
penjurusan
4.
Menemukan
kelemahan
dan
kekurangan
proses
pembelajaran yang sedang berlangsung guna perbaikan
proses pembelajaran berikutnya.
5.
Pengendali bagi pendidik/guru dan sekolah tentang
kemajuan perkembangan peserta didik.
E.
JenisJenis Penilaian
Berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 19 Tahun 2005 tetang
Standar Nasional Pendidikan dan Permendiknas No. 20 Tahun
2007 tentang Standar Penilaian Pendidikan, jenis penilaian dan
bentuk pengadministrasiannya diuraikan seperti tabel berikut.
Penilai
No
Pendidik
1
2
Pendidik
(Satuan
Pendidikan)
Jenis
Penilaian
Unsur yang
terlibat
Ruang lingkup
materi
Guru
KD
Guru
(Internal/QA)
dan Unsur
Eksternal/ QC
Guru,
dan Unsur
Eksternal
Beberapa KD
atau SK
Bentuk Administrasi
Penilaian
Produktif
Normatif
dan Adaptif
KHS
KHS
KHS/Skill
Passport
KHS
Dapat berupa
port
ran
Hasil
Belajar
r
SKL yang dipelajari
pada tahun yang
/Skill
bersangkutan
Passport
KHS
Pass
R
aport
Le
ger
Lapo
Lege
KHS
R
aport
Penilai
No
Jenis
Penilaian
Unsur yang
terlibat
Bentuk Administrasi
Penilaian
Ruang lingkup
materi
Produktif
Normatif
dan Adaptif
Lapo
ran
Hasil
Belajar
Le
ger
Tran
skrip
Lege
r
Penilai
No
Jenis
Penilaian
Ujian Sekolah
10
Unsur yang
terlibat
Sekola
h, Pemerintah
(Intern
al/QA dan atau
Eksternal/QC)
Bentuk Administrasi
Penilaian
Ruang lingkup
materi
Mata pelajaran
yang tidak
diujikan dalam
UN untuk
seluruh SKL
yang sudah
Produktif
Normatif
dan Adaptif
KHS
/ Skills
Pass
port
Ija
zah
Tr
anskrip
Lapo
ran
Le
ger
Penilai
No
Jenis
Penilaian
Unsur yang
terlibat
Bentuk Administrasi
Penilaian
Ruang lingkup
materi
Produktif
Normatif
dan Adaptif
Hasil
Belajar
diajarkan
Tran
slrip
Ijaza
h
Lege
r
Pemerintah
Pememrintah
dan Du/Di
Ijaza
S
h
KHUN
SKH
Le
UN
ger
Serti
fikat
Kompetensi
11
Ulangan Harian
Ulangan harian adalah kegiatan yang dilakukan secara periodik
untuk mengukur proses pencapaian kompetensi peserta didik
setelah menyelesaikan satu Kompetensi Dasar (KD) atau lebih
dalam proses pembelajaran.
Ujian Sekolah
Ujian sekolah adalah kegiatan penilaian pencapaian kompetensi
peserta didik yang dilakukan oleh satuan pendidikan untuk
memperoleh pengakuan atas prestasi belajar peserta didik dan
merupakan salah satu syarat kelulusan dari satuan pendidikan.
Mata pelajaran yang diujikan adalah kelompok mata pelajaran ilmu
pengetahuan dan teknologi yang tidak diujikan pada ujian nasional,
kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia, serta kelompok
mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian yang diatur
dalam Permendiknas yang dikeluarkan oleh Depdiknas untuk tahun
yang bersangkutan dan Prosedur Operasional Standar (POS) ujian
sekolah yang diterbitkan oleh BSNP.
Ujian Nasional
Ujian Nasional adalah kegiatan penilaian pencapaian kompetensi
peserta didik yang dilakukan oleh pemerintah untuk memperoleh
pengakuan atas prestasi belajar peserta didik dan merupakan salah
satu syarat lulus dari satuan pendidikan. Pelaksanaan Ujian
Nasional (UN) mengikuti Permendiknas yang dikeluarkan setiap
12
Penetap
an Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM)
KKM merupakan kriteria ketuntasan belajar minimal untuk setiap
mata pelajaran yang ditentukan oleh satuan pendidikan, berkisar
antara 0-100%.
1.
indikator
b.
c.
13
2.
KKM =
(A + B + C)
---------------9
X 100
(2 + 2 + 2)
---------------9
X 100
G.
Kriteria
Penilaian
14
1.
Validitas
Validitas berarti menilai apa yang seharusnya dinilai dengan
menggunakan alat yang sesuai untuk mengukur kompetensi.
Misal, dalam pelajaran bahasa Indonesia, pendidik/guru ingin
menilai kompetensi berbicara. Bentuk penilaian valid jika
menggunakan tes lisan. Jika menggunakan tes tertulis
penilaian tidak valid.
2.
Reliabilitas
Reliabilitas berkaitan dengan konsistensi (keajegan) hasil
penilaian. Penilaian yang reliable (ajeg) memungkinkan
perbandingan yang reliable dan menjamin konsistensi. Misal,
guru menilai dengan proyek, penilaian akan reliabel jika hasil
4.
Menyeluruh/Komprehensif
Penilaian harus menyeluruh dengan menggunakan beragam
cara dan alat untuk menilai beragam kompetensi atau
kemampuan peserta didik, sehingga tergambar profil
kemampuan peserta didik.
5.
Objektivitas
Penilaian harus dilaksanakan secara objektif. Untuk itu,
penilaian harus adil, terencana, berkesinambungan, dan
menerapkan kriteria yang jelas dalam pemberian skor.
6.
Mendidik
Penilaian dilakukan untuk memperbaiki proses pembelajaran
bagi pendidik/guru dan meningkatkan kualitas belajar bagi
peserta didik.
b.
untuk
15
16
2.
3.
4.
b.
17
BAB II
TEKNIK PENILAIAN
Berbagai teknik penilaian dapat dilakukan untuk mengumpulkan
informasi kemajuan belajar peserta didik, baik yang berhubungan
dengan proses belajar maupun hasil belajar, sesuai dengan kompetensi
yang harus dikuasai. Penilaian kompetensi dilakukan melalui
pengukuran indikator-indikator pada setiap kompetensi dasar. Dalam
penilaian hasil belajar dapat digunakan berbagai teknik penilaian
diantaranya adalah: penilaian unjuk kerja, penilaian sikap, penilaian
tertulis, penilaian proyek, penggunaan portofolio, dan penilaian diri.
A.
Penilaia
n Unjuk Kerja
1.
Pengertian
Penilaian unjuk kerja merupakan penilaian yang dilakukan
dengan mengamati kegiatan peserta didik dalam melakukan
suatu pekerjaan/tugas. Penilaian ini cocok digunakan untuk
menilai ketercapaian penguasaan kompetensi yang menuntut
peserta didik melakukan tugas tertentu, seperti: praktik di
bengkel/laboratorium, praktik sholat, praktik olah raga,
presentasi, diskusi, bermain peran, memainkan alat musik,
bernyanyi, dan membaca puisi/deklamasi. Cara penilaian ini
dianggap lebih otentik daripada tes tertulis, karena apa yang
dinilai lebih mencerminkan kemampuan peserta didik yang
sebenarnya.
Penilaian unjuk kerja perlu mempertimbangkan hal-hal berikut:
a. langkah-langkah kerja yang diharapkan untuk dilakukan
peserta didik dalam menunjukkan kinerja dari suatu
kompetensi.
b. kelengkapan dan ketepatan aspek yang akan dinilai dalam
kinerja tersebut.
c.
18
KD/Indikator
A.
1.
Memilih telor:
Telor dipilih berdasarkan kesegarannya
2.
B.
1.
2.
C.
3.
Kelas: ________
Ya
Tidak
pembungkus 1:3
Dst.
Dst.
Pengolahan Data Penilaian Unjuk Kerja
Data penilaian unjuk kerja adalah skor yang diperoleh dari
pengamatan terhadap unjuk kerja peserta didik dari suatu
19
Penilaia
n Sikap
1.
Pengertian
Penilaian sikap merupakan penilaian yang dilakukan dengan
mengamati sikap peserta didik dalam berperilaku di lingkungan
tempat belajar.
Sikap bermula dari perasaan (suka atau tidak suka) yang terkait
dengan kecenderungan bertindak seseorang dalam merespon
sesuatu/objek. Sikap juga sebagai ekspresi dari nilai-nilai atau
pandangan hidup yang dimiliki oleh seseorang. Sikap dapat
dibentuk untuk terjadinya perilaku atau tindakan yang
diinginkan.
Secara umum, objek sikap yang perlu dinilai dalam proses
pembelajaran berbagai mata pelajaran adalah sebagai berikut:
20
a.
b.
c.
2.
d.
Sikap berkaitan dengan nilai-nilai atau normanorma tertentu berhubungan dengan suatu materi
pelajaran;
Misalnya: kasus atau masalah lingkungan hidup, berkaitan
dengan materi Biologi atau Kimia. Peserta didik juga perlu
memiliki sikap yang tepat, yang dilandasi oleh nilai-nilai
positif terhadap kasus lingkungan tertentu (kegiatan
pelestarian/kasus perusakan lingkungan hidup). Misalnya,
peserta didik memiliki sikap positif terhadap program
perlindungan satwa liar. Dalam kasus yang lain, peserta
didik memiliki sikap negatif terhadap kegiatan ekspor kayu
glondongan ke luar negeri.
e.
21
selalu
kegiatan massa
4
sering
di sekolah/ber3
kadang
masyarakat
-kadang
2
jarang
1
sangat
jarang
Observasi perilaku di sekolah dapat dilakukan dengan
menggunakan buku harian catatan khusus tentang kejadiankejadian yang berkaitan dengan peserta didik selama di
sekolah. Berikut contoh format buku catatan harian.
No
Jenis/Aspek
Sikap
Sikap
percaya diri
Nama
peserta didik
Kejadian
Tanda tangan
peserta didik
22
No.
(n)
1.
Kedisiplinan
2.
Kejujuran
3.
Kerja sama
Mengakses dan
mengorganisasi informasi
Tanggung jawab
Memecahkan masalah
Kemandirian
nmax
Ketekunan
4.
(Bn + En )
(5 + 5) x nmax
Skor Perolehan
Believe (B)
Evaluation (E)
(Preferensi oleh
(Oleh Guru/
Peserta didik ybs.)
mentor)
1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
X Smax
23
Disiplin
5
Mentaati semua peraturan kerja
secara konsisten tanpa instruksi
dan pengawasan guru
4
Mentaati semua peraturan
kerja secara konsisten
dengan sedikit pengawasan
dari guru
Jujur selama diawasi23
3
Mentaati semua peraturan
kerja dengan pengawasan
guru
2
Peraturan kerja kadangkadang dilanggar meskipun diawasi
Kejujuran
Selalu jujur
Kadang-kadang jujur
Kerja sama
Bertanggungjawab tetapi
hanya sebagian saja
Memecahkan
masalah
Kemandirian
Ketekunan
24
Komponen
1
Peraturan kerja sering
dilanggar meskipun
diawasi
3.
C.
Penilaia
n Tertulis
1.
Pengertian
Penilaian tertulis merupakan penilaian yang dilakukan
menggunakan perangkat penilaian berupa soal dan jawaban
dalam bentuk tulisan (pen and paper test).
2.
Teknik Penilaian
Ada dua bentuk soal penilaian tertulis, yaitu:
a.
objektif meliputi:
1)
2)
3)
4)
5)
b.
pilihan ganda;
dua pilihan (benar/salah, ya/tidak);
menjodohkan;
isian singkat atau melengkapi;
jawaban singkat atau pendek;
subjektif berupa uraian
b.
c.
3.
D.
Penilaia
n Projek (Project Work)
1.
Pengertian
Penilaian proyek (project work) merupakan kegiatan penilaian
terhadap suatu tugas yang harus diselesaikan dalam
periode/waktu tertentu. Tugas tersebut berupa kegiatan sejak
dari perencanaan, pengumpulan data, pengorganisasian,
pelaksanaan tugas, pengolahan, dan penyajian produk (barang
dan jasa). Teknik ini dimaksudkan untuk menilai kemampuan
peserta didik secara menyeluruh (comprehensive) dalam
pengorganisasian dan pelaksanaan suatu kompetensi.
2.
b.
Relevansi
Kesesuaian antara standar kompetensi yang dipelajari
dengan jenis pekerjaan di masyarakat (Du/Di).
c.
Keaslian produk
Produk yang dihasilkan peserta didik harus merupakan
hasil karyanya. Penilaian produk biasanya menggunakan
cara holistik atau analitik.
1) Cara holistik, yaitu berdasarkan kesan keseluruhan dari
produk, biasanya dilakukan pada tahap appraisal.
26
Skor
tidak kompeten
kompeten
0,00 - 6,90
7,00 - 7,90
8,00 - 8,90
9,00 - 10
Predikat
kurang
baik
sangat baik
istimewa
Pengumpulan
data/informasi
Pengolahan
data/Pelaksanaan
pekerjaan
Penyajian data/
laporan
Deskripsi
Memuat:
topik, tujuan, bahan/alat, langkah-langkah
kerja, jadwal, waktu, perkiraan data yang
akan diperoleh, tempat pelaksanaan
proyek, daftar pertanyaan atau format
yang digunakan sesuai dengan tujuan.
a. Data/informasi tercatat dengan rapi,
jelas dan lengkap.
b. Ketepatan menggunakan alat/bahan
a. Ada pengklasifikasian data, penafsiran
data sesuai dengan tujuan pelaksanaan
pekerjaan.
b. Ada uraian tentang pelaksanaan
pekerjaan.
Merumuskan topik, merumuskan tujuan,
menuliskan alat dan bahan, menguraikan
cara kerja (langkah-langkah kegiatan)
Penulisan laporan sistematis,
menggunakan bahasa yang komunikatif.
Skor
7,00 - 10
7,00 - 10
7,00 - 10
7,00 - 10
27
Penilaia
n Portofolio
1.
Pengertian
Penilaian portofolio merupakan kegiatan penilaian yang
dilakukan dengan menggunakan bukti-bukti hasil belajar
(evidence) yang relevan dengan kompetensi keahlian yang
dipelajari. Evidence tersebut dapat berupa karya peserta didik
(hasil pekerjaan) dari proses pembelajaran yang dianggap
terbaik, atau bentuk informasi lain yang terkait dengan
kompetensi keahlian tertentu.
Portofolio adalah kumpulan hasil karya seorang peserta didik,
sebagai hasil pelaksanaan tugas kinerja, yang ditentukan oleh
guru atau oleh peserta didik bersama guru, sebagai bagian dari
usaha mencapai tujuan belajar, atau mencapai kompetensi
yang ditentukan dalam kurikulum. Jadi, tidak setiap kumpulan
karya seorang peserta didik disebut portofolio. Portofolio
digunakan sebagai instrumen penilaian atau salah satu
komponen dari instrumen penilaian, untuk menilai kompetensi
peserta didik, atau menilai hasil belajar peserta didik.
Sebagai instrumen penilaian, portofolio difokuskan pada
dokumen tentang kerja siswa yang produktif, yaitu bukti
tentang apa yang dapat dilakukan oleh siswa, bukan apa yang
tidak dapat dikerjakan (dijawab atau dipecahkan) oleh siswa.
Bagi guru, portofolio menyajikan wawasan tentang banyak segi
perkembangan siswa dalam belajarnya: cara berpikirnya,
pemahamannya
atas
pelajaran
yang
bersangkutan,
kemampuannya
mengungkapkan
gagasan-gagasannya,
sikapnya terhadap mata pelajaran yang bersangkutan, dan
sebagainya.
28
c.
d.
e.
f.
g.
h.
i.
j.
k.
29
30
Jelaskan
kepada
peserta
didik
maksud
penggunaan portofolio.
Jelaskan sampel-sampel portofolio yang dapat
digunakan.
Peserta didik diharuskan mengumpulkan dan
mengarsipkan portofolio.
Cantumkan tanggal pembuatan pada setiap
evidence.
Tentukan
kriteria
penilaian
sampel-sampel
portofolio.
Lakukan penilaian diri peserta didik.
Lakukan perbaikan terhadap portofolio yang belum
sesuai dengan kriteria.
Standar Kompetensi/
Kompetensi Dasar
1.
2.
Membuat analisa
perencanaan bangunan
gedung
3.
Dan seterusnya
Periode
Keaslian
Kriteria
Kualitas /
Kesesuaian
Kerapihan
Kelas : X/1
Waktu
Pembuatan
Keterangan
30/7
10/8
dst.
1/9
30/9
dst.
...
Catatan:
Setiap karya peserta didik sesuai Standar Kompetensi/Kompetensi Dasar yang masuk dalam daftar
portofolio dikumpulkan dalam satu file (tempat) untuk setiap peserta didik sebagai bukti pekerjaannya. Skor
untuk setiap kriteria menggunakan skala penilaian 0,00 - 0,00 atau 0 - 100. Semakin baik hasil
penugasan/karya peserta didik, semakin tinggi skor yang diberikan. Kolom keterangan diisi dengan catatan
guru tentang kelemahan dan kekuatan/kelebihan bukti belajar (evidence) yang dinilai.
31
3.
Pengumpulan
data/informasi
Pengolahan
data/Pelaksanaan
pekerjaan
Penyajian data/
laporan
Deskripsi
Memuat:
topik, tujuan, bahan/alat, langkah-langkah
kerja, jadwal, waktu, perkiraan data yang
akan diperoleh, tempat pelaksanaan
proyek, daftar pertanyaan atau format
yang digunakan sesuai dengan tujuan.
a. Data/informasi tercatat dengan rapi,
jelas dan lengkap.
b. Ketepatan menggunakan alat/bahan
a. Ada pengklasifikasian data, penafsiran
data sesuai dengan tujuan pelaksanaan
pekerjaan.
b. Ada uraian tentang pelaksanaan
pekerjaan.
Merumuskan topik, merumuskan tujuan,
menuliskan alat dan bahan, menguraikan
cara kerja (langkah-langkah kegiatan)
Penulisan laporan sistematis,
menggunakan bahasa yang komunikatif.
Penyajian data lengkap, memuat
kesimpulan dan saran.
Skor
7,00 - 10
7,00 - 10
7,00 - 10
7,00 - 10
Total Skor
Semakin lengkap dan sesuai informasi pada setiap tahap
semakin tinggi skor yang diperoleh.
32
F.
Penilaia
n Diri
1.
Pengertian
Penilaian diri adalah suatu teknik penilaian di mana peserta
didik diminta untuk menilai dirinya sendiri berkaitan dengan
status, proses, dan tingkat pencapaian kompetensi yang
dipelajarinya dalam mata pelajaran tertentu. Teknik penilaian
diri dapat digunakan untuk mengukur ranah kognitif, afektif, dan
psikomotor.
a.
Teknik Penilaian
Penilaian diri dilakukan berdasarkan kriteria yang jelas dan
objektif. Oleh karena itu, penilaian diri oleh peserta didik perlu
dilakukan melalui langkah-langkah sebagai berikut:
a.
33
f.
34
No
1.
2.
3.
Tanggapan
1
Verifikasi
Guru
ya tidak
Melakukan pemboran
untuk peledakan dengan
arah : vertikal, miring, dan
horisontal
Mengidentifikasi
perlengkapan dan
peralatan peledakan yang
diterapkan yang sesuai
dengan metode
peledakannya
dan seterusnya
Keterangan:
1
=
Paham
0
= Tidak
Catatan:
Guru menyarankan kepada peserta didik untuk menyatakan
secara jujur sesuai kemampuan yang dimilikinya, karena tidak
berpengaruh terhadap nilai akhir. Hanya bertujuan untuk
perbaikan proses pembelajaran.
Perlu dicatat bahwa tidak ada satu pun alat penilaian yang
dapat mengumpulkan informasi hasil dan kemajuan belajar
peserta didik secara lengkap. Penilaian tunggal tidak cukup
untuk memberikan gambaran/informasi tentang kemampuan,
keterampilan, pengetahuan, dan sikap seseorang. Lagi pula,
interpretasi hasil tes tidak mutlak dan abadi karena peserta
didik terus berkembang sesuai dengan pengalaman belajar
yang dialaminya.
35
36
37
38
BAB III
PELAKSANAAN PENILAIAN
A.
Penetap
an Indikator Pencapaian Kompetensi
Indikator merupakan penanda untuk menentukan ketercapaian
suatu kompetensi dasar. Indikator pencapaian kompetensi
dirumuskan dengan menggunakan kata kerja operasional, spesifik
dan terukur, seperti: mengidentifikasi, menghitung, membedakan,
menyimpulkan,
menceritakan
kembali,
mempraktikkan,
mendemonstrasikan, dan mendeskripsikan.
Berikut contoh penetapan indikator mata pelajaran Pengolahan
Hasil Pertanian.
Standar
Kompetensi
Membuat telur
asin
Kompetensi
Dasar
Memilih
telur
Indikator
Telur dipilih
kesegarannya
menurut candle
system dengan
tingkat ketelitian
100%
Telur dipilih
berdasarkan
keutuhannya tingkat
ketelitian 100%
Kesegaran telur
dijelaskan
pengaruhnya
terhadap kualitas
telur asin
Keutuhan telur
dijelaskan
pengaruhnya
terhadap proses
osmose
Ranah
S
V
K
V
39
B.
Pemeta
an Penilaian Standar Kompetensi, Kompetensi Dasar dan
Indikator
Pemetaan standar kompetensi dilakukan untuk memudahkan guru
dalam menentukan teknik penilaian.
Contoh:
No
1
40
SK
Membuat
telur asin
KD
Memilih
telur
Indikator
Teknik Penilaian
Tes Perfm
Telu
r dipilih
kesegarannya
menurut
candle system
dengan tingkat
ketelitian
100%
Telu
r dipilih
berdasarkan
keutuhannya
tingkat
ketelitian
100%
Kes
egaran telur
dijelaskan
pengaruhnya
terhadap
kualitas telur
asin
Keut
uhan telur
dijelaskan
pengaruhnya
terhadap
proses
osmose
Proy
..
C.
Penetap
an Teknik Penilaian
Dalam memilih teknik penilaian hendaknya mempertimbangkan ciri
indikator, contoh:
1. Apabila tuntutan indikator melakukan sesuatu, maka teknik
penilaiannya adalah unjuk kerja (performance).
2. Apabila tuntutan indikator berkaitan dengan pemahaman
konsep, maka teknik penilaiannya adalah tertulis.
D.
Contoh
Alat dan Penskoran dalam Penilaian
Berikut adalah contoh-contoh alat dan cara penskoran dalam
penilaian berbagai mata pelajaran. Contoh-contoh penilaian
tersebut dapat diadopsi atau dimodifikasi sesuai kebutuhan.
Contoh: Lembar Penilaian Unjuk Kerja
Standar Kompetensi
Nama peserta
NIS
Tanggal
:
:
:
:
No.
Kompetensi Dasar
Indikator
Ya
Memilih telor:
Tidak
42
Membuat adonan
No.
(n)
:
:
:
Anang Sartono
070810170
8 Juni 2007
Skor Perolehan
Believe (B)
Evaluation (E)
(Preferensi oleh
(Oleh Guru/
Peserta didik ybs.)
mentor)
1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
1.
Kedisiplinan
2.
Kejujuran
3.
Kerja sama
Mengakses dan
mengorganisasi informasi
Tanggung jawab
Memecahkan masalah
Kemandirian
Ketekunan
4.
NAt =
(Bn + En )
(5 + 5) x nmax
x Smax
Smax = 9,00
x 9,00
43
: Merakit PC
: Anang Sartono
: 070810166
: 8 Juni 2008
Kriteria / Indikator
7
Keselamatan kerja
Pemakaian peralatan merakit
komputer
Urutan Perakitan
b. Merakit Motherboard
c. Merakit Processor
d. Merakit RAM
a. Merakit Casing
44
Penilaian
Ya
8
9
Tidak
No
Kriteria / Indikator
7
Waktu
Waktu yang digunakan untuk
perakitan
Tidak
Hasil Perakitan PC
Berhasil baik dan beroperasi
Penilaian
Ya
8
9
Kerapian
Rapi
Keterangan:
a. Kolom penilaian : diberi tanda sesuai dengan pencapaian kriteria/indikator yang dipersyaratkan.
b. Batas minimal kompeten diberi nilai 7,00. Gradasi nilai dideskripsikan sebagai berikut:
7,00 (baik)
= dengan tepat waktu dapat mencapai indikator sesuai kualitas standar minimal yang ditetapkan;
8,00 (amat baik) = lebih cepat dari ketentuan dapat mencapai indikator sesuai kualitas standar minimal yang ditetapkan;
9,00 (istimewa) = lebih cepat dari ketentuan mencapai indikator dan melebihi kualitas standar minimal yang ditetapkan.
c. Nilai produk/jasa (Npj) diambil dari nilai terendah diantara nilai pencapaian setiap indikator keberhasilan
45
BAB IV
PELAPORAN HASIL PENILAIAN
Penilaian menghasilkan informasi tentang pencapaian kompetensi
peserta didik yang dapat digunakan sebagai: (1) perbaikan (remedial)
bagi peserta didik yang belum mencapai kriteria ketuntasan, (2)
pengayaan bagi peserta didik yang sudah mencapai kriteria ketuntasan
(KKM) lebih cepat dari waktu yang disediakan, (3) perbaikan program
dan proses pembelajaran, (4) pelaporan, dan (5) penentuan kenaikan
kelas.
A.
Interpret
asi Hasil Penilaian
Penilaian dilakukan untuk menentukan apakah peserta didik telah
berhasil menguasai suatu kompetensi mengacu ke indikator yang
telah dikembangkan. Penilaian dilakukan pada waktu pembelajaran
atau setelah pembelajaran berlangsung. Sebuah indikator dapat
dijaring dengan beberapa soal/tugas.
Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) setiap indikator dalam suatu
Kompetensi Dasar (KD) diberikan skor 0% - 100%. Kriteria ideal
pencapaian masing-masing indikator adalah lebih dari 70%, tetapi
sekolah dapat menetapkan kriteria atau tingkat pencapaian
indikator (misalnya: mulai dari 50%), dengan rasional acuan: tingkat
kemampuan akademis peserta didik, kompleksitas indikator, dan
ketersediaan daya dukung guru serta sarana dan prasarana.
Kriteria ketuntasan untuk masing-masing Kompetensi Dasar (KD)
adalah terpenuhinya indikator yang dipersyaratkan dunia kerja yaitu
kompeten atau belum kompeten dan diberi lambang/skor 7,00 bila
memenuhi persyaratan minimal.
Kualitas sekolah akan dinilai oleh pihak luar/masyarakat secara
berkala, antara lain melalui keberhasilan sekolah dalam ujian
nasional. Penilaian ini akan menunjukkan peringkat suatu sekolah
dibandingkan dengan sekolah lain (benchmarking). Dengan
pemeringkatan ini diharapkan sekolah terpacu untuk meningkatkan
kualitasnya, dalam arti meningkatkan kriteria pencapaian indikator.
46
1.
Apabila perolehan
nilai peserta didik pada suatu indikator KKM, artinya telah
menuntaskan indikator tersebut.
2.
Apabila
semua
indikator telah tuntas, artinya peserta didik telah menguasai KD
terkait. Dengan demikian, peserta didik diinterpretasikan telah
menguasai SK dan mata pelajaran.
3.
Apabila
jumlah
indikator dari suatu KD yang telah tuntas 50%, peserta didik
dapat mempelajari KD berikutnya dengan mengikuti remedial
untuk indikator yang belum tuntas, Sebaliknya, apabila nilai
indikator dari suatu KD < KKM, artinya peserta didik belum
menuntaskan indikator.
Apabila jumlah indikator dari suatu
KD yang belum tuntas > 50%, peserta didik belum dapat
mempelajari KD berikutnya (artinya harus mengulang KD
tersebut).
47
Hasil Belajar
1. Mendeskripsikan sifat-sifat
benda padat, cair, dan gas
2. Mendemonstrasikan
bahwa beberapa benda
dapat melarutkan benda
lainnya
Indikator
Mendeskripsikan
benda padat berdasarkan
sifatnya.
Menunjukkan bukti
tentang sifat benda cair.
Menunjukkan bukti
tentang sifat benda gas
Menunjukkan benda
padat yang dapat dilarutkan
pada benda cair.
Mengidentifikasi
benda cair yang dapat
melarutkan benda padat.
Mengartikan larutan
dan pelarut
KKM
70%
Perolehan Nilai
70
Ketuntasan
Tuntas
70%
69
Belum tuntas
60%
69
Tuntas
60%
61
Tuntas
70%
80
Tuntas
60%
90
Tuntas
Nilai indikator pada hasil belajar No.1 cenderung 70, jadi nilai hasil belajar No.1 adalah 70 atau 7,00.
Nilai indikator pada hasil belajar No.2 bervariasi, dihitung nilai rata-rata indikator. Jadi nilai hasil belajar
No.2 :
61 + 80 + 90
3
48
= 77 atau 7,70
70 + 77
2
= 73,5
Pada hasil belajar No.1, indikator No.2 belum tuntas. Jadi peserta didik perlu mengikuti remedial untuk
indikator No.2.
49
B.
Pemanf
aatan Hasil Penilaian
1. Bagi peserta didik yang memerlukan remedial
Guru harus percaya bahwa setiap peserta didik dalam kelasnya
mampu mencapai kriteria ketuntasan setiap kompetensi, bila
peserta didik mendapat bantuan yang tepat. Misalnya, bantuan
sesuai dengan gaya belajar peserta didik pada waktu yang
tepat sehingga kesulitan dan kegagalan tidak menumpuk.
Dengan demikian peserta didik tidak patah semangatnya
(frustasi) dalam mencapai kompetensi yang harus dikuasainya.
Remedial dilakukan oleh guru mata pelajaran, guru kelas, atau
oleh guru lain yang memiliki kemampuan memberikan bantuan
dan mengetahui kekurangan peserta didik. Remedial diberikan
kepada peserta didik yang belum mencapai kriteria ketuntasan
belajar. Kegiatan dapat berupa tatap muka dengan guru atau
diberi kesempatan untuk belajar sendiri, kemudian dilakukan
penilaian dengan cara: menjawab pertanyaan, membuat
rangkuman pelajaran, atau mengerjakan tugas mengumpulkan
data. Waktu remedial diatur berdasarkan kesepakatan antara
peserta didik dengan guru, dapat dilaksanakan pada atau di
luar jam efektif. Remedial hanya diberikan untuk indikator yang
belum tuntas.
2. Bagi peserta didik yang memerlukan pengayaan
Pengayaan dilakukan bagi peserta didik yang memiliki
penguasaan lebih cepat dibandingkan peserta didik lainnya,
atau peserta didik yang mencapai ketuntasan belajar ketika
sebagian besar peserta didik yang lain belum. Peserta didik
yang berprestasi baik perlu mendapat pengayaan, agar dapat
mengembangkan potensi secara optimal. Salah satu kegiatan
pengayaan yaitu memberikan materi tambahan, latihan
tambahan atau tugas individual yang bertujuan untuk
memperkaya kompetensi yang telah dicapainya. Hasil penilaian
kegiatan pengayaan dapat menambah penguasaan/nilai
peserta didik pada matapelajaran bersangkutan. Pengayaan
dapat dilaksanakan setiap saat baik pada atau di luar jam
efektif. Bagi peserta didik yang secara konsisten selalu
46
Pelapor
an Hasil Penilaian
1. Laporan Sebagai Akuntabilitas Publik
Kurikulum berbasis kompetensi dirancang dan dilaksanakan
dalam kerangka manajemen berbasis sekolah, di mana peranserta masyarakat di bidang pendidikan tidak hanya terbatas
pada dukungan dana saja, tetapi juga di bidang akademik.
Unsur penting dalam manajemen berbasis sekolah adalah
partisipasi masyarakat, transparansi, dan akuntabilitas publik.
Atas dasar itu, laporan kemajuan hasil belajar peserta didik
dibuat sebagai pertanggungjawaban lembaga sekolah kepada
orang tua/wali peserta didik, komite sekolah, masyarakat, dan
instansi terkait lainnya. Laporan kemajuan hasil belajar peserta
47
3. Isi Laporan
Pada umumnya orang tua menginginkan jawaban akurat atas
pertanyaan berikut:
a.
Bagaimana keadaan anak waktu belajar di sekolah
secara akademik, fisik, sosial dan emosional?
b.
Sejauh mana anak berpartisipasi dalam kegiatan di
sekolah?
c.
Kemampuan/kompetensi apa yang sudah dan
belum dikuasai dengan baik?
d.
Apa yang harus orang tua lakukan untuk membantu
dan mengembangkan anak lebih lanjut?
Untuk menjawab pertanyaan tersebut, informasi yang diberikan
kepada orang tua hendaknya:
a.
Menggunakan bahasa yang mudah dipahami.
b.
Menitikberatkan kekuatan dan apa yang telah
dicapai anak.
c.
Memberikan perhatian pada pengembangan dan
pembelajaran anak.
d.
Berkaitan erat dengan hasil belajar yang harus
dicapai dalam kurikulum.
e.
Berisi informasi tentang tingkat pencapaian hasil
belajar.
4. Jenis Administrasi dan Pelaporan
a.
Leger
Leger merupakan buku yang berisi informasi pencapaian
hasil belajar peserta didik dalam satu kelas, yang memberi
gambaran secara rinci tentang kemampuan prestasi
akademik maupun catatan pribadi dalam kurun waktu satu
tahun (Lampiran 3. Contoh Format Leger).
Leger ini dimaksudkan:
1) Untuk merekam perkembangan kemajuan belajar
peserta didik satu kelas yang berisi:
a) Identitas peserta didik;
b) Uraian mata pelajaran yang dipelajari;
49
c)
Transkrip
Transkrip merupakan kumpulan laporan pencapaian hasil
belajar pada akhir pendidikan, memberikan gambaran
secara rinci dan menyeluruh kompetensi dan prestasi
peserta didik selama proses pendidikan. Transkrip
dimaksudkan untuk memberi penjelasan secara rinci
prestasi peserta didik pada akhir pendidikan (Lampiran 5.
Contoh Format Transkrip).
Transkrip berisi komponen-komponen antara lain:
1) identitas sekolah;
2) identitas peserta didik;
3) uraian mata pelajaran yang dipelajari peserta didik;
4) uraian waktu pencapaian setiap mata pelajaran
5) kualifikasi dalam bentuk kompeten dan belum
kompeten;
6) keterangan tentang hal-hal yang berkaitan dengan
proses pencapaian prestasi;
50
Ijazah
Ijazah adalah surat pengakuan bahwa pemiliknya telah
menyelesaikan atau menamatkan belajar sekaligus lulus
jenjang pendidikan tertentu, dalam hal ini Sekolah
51
Sertifikat Kompetensi
Sertifikat kompetensi merupakan bukti fisik lulus uji
kompetensi yang dikeluarkan oleh lembaga sertifikasi
profesi/asosiasi-profesi/DU/DI atau lembaga pendidikan
yang terakreditasi.
Sertifikat kompetensi memberikan legalitas (kewenangan)
bagi pemiliknya untuk melaksanakan tugas-tugas sesuai
dengan kompetensi yang dikuasainya.
Sertifikat minimal berisi komponen-komponen antara lain:
1)
2)
3)
4)
5)
53
54
55
56
BAB I
PENYU
SUNAN KISI-KISI
1.
Pengertian Kisi-kisi
Kisi-kisi adalah suatu format atau matriks berisi informasi yang
dapat dijadikan petunjuk teknis dalam menulis soal atau
merakit soal menjadi alat tes/evaluasi. Kisi-kisi disusun
berdasarkan tujuan evaluasi.
Dengan demikian dapat
diperoleh berbagai macam kisi-kisi. Misalnya, kisi-kisi yang
dimaksudkan untuk mendiagnosis kesukaran belajar berbeda
dengan kisi-kisi soal yang dimaksudkan untuk mengukur
pencapaian kompetensi (prestasi hasil belajar) peserta didik.
Penyusunan kisi-kisi merupakan langkah penting yang harus
dilakukan sebelum penulisan soal, tanpa adanya indikator
dalam kisi-kisi tidak dapat diketahui arah dan tujuan setiap butir
soal.
2.
57
3.
Komponen Kisi-kisi
Komponen terdiri atas dua kelompok, yaitu: identitas dan
matriks/format. Kelompok identitas dicantumkan di bagian atas
matriks, sedangkan matriks/format dicantumkan dalam bariskolom yang sesuai.
a.
b.
1)
2)
3)
4)
5)
b.
c.
d.
B.
KISI-KISI SOAL
1.
:
:
:
:
No
Standar
Kompetensi (SK)
Kompetensi
Dasar (KD)
Indikator
Indikator Soal
Bentuk
Soal
Nomor
Soal
2.
No
SK / KD
60
Indikator Soal
Indikator
3
61
62
BAB II
PENULISAN SOAL PILIHAN GANDA
A.
Pengerti
an, Keunggulan, dan Keterbatasan
Soal bentuk pilihan ganda adalah suatu soal yang jawabannya
harus dipilih dari beberapa kemungkinan jawaban yang telah
disediakan. Secara umum, setiap soal pilihan ganda terdiri dari
pokok soal (stem) dan pilihan jawaban (option). Pilihan jawaban
terdiri atas kunci jawaban dan pengecoh (distractor). Kunci jawaban
ialah jawaban yang benar atau paling benar. Pengecoh merupakan
jawaban yang tidak benar, namun memungkinkan seseorang
memilihnya apabila tidak menguasai materinya.
Keunggulan soal bentuk pilihan ganda adalah dapat di-skor dengan
mudah, cepat, serta objektif, atau dapat mencakup ruang lingkup
mater uji/kriteria kinerja yang luas dalam suatu tingkat atau jenjang
pendidikan. Bentuk ini sangat tepat untuk ujian yang pesertanya
sangat banyak sedangkan hasilnya harus segera diumumkan. Soal
bentuk pilihan ganda memiliki beberapa keterbatasan, antara lain:
memerlukan waktu yang relatif lama untuk menyusun butir-butir
soal yang berkualitas, sulit membuat pengecoh yang homogen dan
berfungsi, dan terdapat peluang untuk menebak jawaban.
B.
Kaidah
Penulisan Soal
Kaidah-kaidah penulisan soal merupakan petunjuk atau petunjuk
teknis yang harus diikuti agar butir soal yang dihasilkan memiliki
kualitas baik. Seperti halnya bentuk soal yang lain, penulisan soal
pilihan ganda harus didasarkan pada spesifikasi soal yang terdapat
dalam kisi-kisi soal. Soal pilihan ganda dapat ditingkatkan
kualitasnya apabila penulisannya, disamping berlandaskan kisi-kisi,
juga mengikuti kaidah-kaidah penulisan soal yang baik.
Kaidah penulisan soal meliputi isi materi soal yang ditanyakan,
konstruksi rumusan soal, dan penggunaan bahasa.
63
1.
Materi Soal
a.
b.
64
c.
2.
Konstruksi Soal
a.
65
b.
Perseroan Terbatas
Firma
BUMN
Koperasi
Yayasan
yang
atau
66
c.
Penjelasan: kata unit pada pokok soal akan memberi petunjuk ke arah
jawaban yang benar.
d.
singkong
kentang
cemara
bamboo
semangka
67
e.
f.
68
g.
1999
1996
1998
1997
2008
Disajikan
gambar
sepeda,
siswa
dapat
menentukanperbandingan kelajuan linier dua gir sepeda
yang mempunyai jari-jari berbeda.
69
1:1
1:2
1:4
2:1
4:1
bergantung
pada
jawaban
soal
70
Penggunaan
Bahasa Pada Butir Soal
a.
b.
71
luas 130 m2. Jika di sekeliling kolam ditanami bunga dengan lebar 2 m,
maka ukuran panjang taman tersebut adalah....
A.
B.
C.
D.
E.
10 m
12 m
13 m
14 m
17 m
kolam
pemberat
setan
beban
lawan
kelamin
72
73
74
BAB III
PENULISAN SOAL BENTUK URAIAN
A.
Pengerti
an
Soal bentuk uraian adalah soal yang jawabannya menuntut peserta
didik/siswa untuk mengingat dan mengorganisasikan gagasangagasan atau hal-hal yang telah dipelajari, dengan cara
mengemukakan atau mengekspresikan gagasan tersebut dalam
bentuk uraian tertulis.
Soal bentuk uraian yang dimaksudkan pada sekolah menengah
kejuruan (ujian kompetensi kejuruan) ini, disamping mengukur
kemampuan peserta didik/siswa dalam hal menyajikan jawaban
terurai secara bebas, juga menyangkut pengukuran kemampuan
peserta didik/siswa dalam hal menguraikan atau memadukan
gagasan-gagasan, atau menyelesaikan hitungan-hitungan terhadap
materi atau konsep tertentu yang terkait dengan atau merupakan
pengembangan dari soal uji kompetensi/praktek secara tertulis.
Berdasarkan cara pemberian skor, soal bentuk uraian dapat
diklasifikasikan atas soal uraian objektif dan uraian non-objektif.
Soal bentuk uraian objektif adalah soal atau pertanyaan yang
menuntut jawaban dengan pengertian/konsep tertentu, sehingga
penskorannya dapat dilakukan secara objektif.
Soal bentuk uraian non-objektif adalah suatu soal yang menuntut
jawaban dengan pengertian/konsep menurut pendapat masingmasing peserta didik/siswa, sehingga penskorannya mengandung
unsur subjektifitas.
B.
Perband
ingan Antara Soal Bentuk Uraian Objektif dan Non-Objektif
Perbedaan antara soal bentuk uraian objektif dan non-objektif
terletak pada kepastian penskorannya.
Soal bentuk uraian objektif, kunci jawaban dan petunjuk teknis skor
lebih pasti, diuraikan secara jelas hal-hal/komponen yang diskor
75
Materi
a)
2.
Konstruksi
a)
Bahasa
a)
b)
c)
d)
e)
Rumusan
kalimat
soal
harus
komunikatif,
menggunakan bahasa sederhana dan istilah/kata yang
sudah dikenal peserta didik.
Menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar.
Rumusan soal tidak menggunakan kata/kalimat yang
dapat menimbulkan penafsiran ganda atau salah
pengertian.
Jangan
menggunakan
bahasa
yang
berlaku
setempat/tabu.
Rumusan soal tidak mengandung kata yang dapat
menyinggung perasaan peserta didik.
D.
Penyus
unan Petunjuk Teknis Penskoran (Skoring)
Petunjuk teknis penskoran merupakan petunjuk teknis atau
petunjuk yang menjelaskan tentang:
77
78
1.
2.
Petunjuk teknis pemberian skor untuk setiap butir soal uraian harus
disusun segera setelah perumusan butir soal tersebut.
Contoh petunjuk teknis skoring serta cara melakukan penskoran
untuk kedua jenis soal uraian, adalah sebagai berikut :
Kunci Jawaban
Isi balok = Panjang x lebar x tinggi
Skor
1
2.
= 150 cm x 80 cm x 75 cm
3.
= 900.000 cm3
4.
5.
900.000
liter
1000
= 900 liter
Skor maksimum
79
2.
Kunci Jawaban
Skor
1.
1
Skala : 1 : 1.000
B
2.
Sin 30O =
Tebal
tebal = 96 m . = 48 meter.
96 m
Skor maksimum
80
AB
AC
1
4
pokok
Rentang
Skor
0 -2
0-2
0-2
0-2
dengan
keramah-
81
4.
1.
0-2
2.
0-6
82
Rentang
Skor
E.
Pembob
otan Soal dan Nilai Butir Soal
Pembobotan soal adalah pemberian bobot kepada suatu soal
dengan cara membandingkannya dengan soal lain dalam sebuah
perangkat uji (tes) yang sama, dengan demikian pembobotan soal
uraian hanya dapat dilakukan dalam suatu unit perangkat uji (tes).
Apabila suatu soal uraian berdiri sendiri maka tidak dapat dihitung
atau ditetapkan bobotnya.
Bobot setiap soal uraian yang ada dalam suatu perangkat tes
ditentukan dengan mempertimbangkan faktor-faktor yang berkaitan
dengan materi uji dan karakteristik soal itu sendiri, seperti luas
lingkup materi soal, esensialitas dan tingkat kedalaman materi yang
ditanyakan, serta tingkat kesukaran soal tersebut.
Sebagaimana telah dijelaskan bahwa tiap butir soal uraian, baik
uraian objektif maupun non-objektif, mempunyai skor maksimum
masing-masing. Skor maksimum suatu butir soal uraian tidak ada
hubungannya dengan bobot soal itu sendiri.
Catatan:
NBS =
a
c
b
Setelah diperoleh nilai pada setiap butir soal (N BS), maka dapat
dihitung total nilai butir soal sebagai nilai perolehan siswa (NPS)
untuk serangkaian soal dalam tes itu, dengan menggunakan rumus:
NPS = NBS
Catatan:
83
Contoh
Skor
Perolehan
(a)
Skor
Maksimum
(b)
(c)
Nilai
Butir Soal
(NBS)
1.
20
12,00
2.
40
40,00
3.
10
2,50
4.
30
22,50
No. Soal
NPS
Bobot Soal
77,00
NPS
Dalam penghitungan nilai satu butir soal (NBS) dan skor perolehan
siswa (NPS) untuk suatu perangkat tes, tidak terdapat perbedaan
antara soal uraian objektif dengan soal uraian non-objektif.
84
85
86
BAB IV
PENULISAN SOAL PRAKTIK
A.
Pengerti
an
Soal praktik adalah bentuk soal yang menuntut jawaban peserta
didik dalam bentuk perilaku, tindakan, atau perbuatan. Peserta didik
melaksanakan kegiatan sesuai dengan apa yang ditugaskan,
diperintahkan, dan ditanyakan. Misalnya, penugasan projek:
Pembuatan daun pintu sesuai dengan gambar kerja yang telah
disediakan atau Pembuatan daun pintu dengan rancangan oleh
peserta uji (data teknis/kriteria produk telah ditentukan).
Untuk melihat bagaimana proses/cara membuat daun pintu sesuai
dengan gambar kerja, soal harus memberi instruksi kepada peserta
didik mempraktikkan atau mendemonstrasikan cara membuat pintu
sesuai dengan konstruksi dan ukuran yang ada pada gambar kerja.
Pelaksanaan ujian praktik dapat dilakukan secara individual
maupun kelompok, tetapi penilaiannya tetap secara individu.
B.
Kaidah
Penyusunan Soal Praktik
Penyusunan soal praktik, hendaknya sesuai dengan petunjuk
berikut:
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
Petunjuk
1.
2.
3.
4.
5.
II.
Keselamatan Kerja
1. Gunakan pakaian kerja lengkap selama ujian praktik.
2.
3.
88
Nama
Alat/Komponen/Bahan
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Spesifikasi
1.
1.
Bahan
Kabel data
Jumlah
Standar
Pentium IV
5Vdc, 24 Vdc/1A
Digital ( standar )
Standar
Standar
1 set
1 unit
1 buah
1 buah
1 unit
1 unit
Festo P2-1
1 unit
RJ 45
1 buah
Keterangan
5
IV. Soal/Tugas
Suatu diagram langkah silinder seperti pada gambar di bawah.
1.
Lengkapilah
dengan tombol START, STOP dan EMERGENCY STOP
dengan ketentuan;
START ditekan mesin berjalan terus menerus sampai
tombol STOP ditekan, sesuai diagram langkah;
EMERGENCY STOP ditekan semua silinder kembali
ke posisi awal secara serentak.
Kecepatan maju silinder A dapat diatur.
2.
Realisasikan
dan
89
2.
Tentukan komponen-komponen
lakukan pemasangan!
3.
4.
yang
90
diperlukan
dan
Pencapaian Kompetensi
No
Komponen/Subkomponen Penilaian
II
Tidak
3
Ya
7,0-7,9
8,0-8,9
9,0-10
Persiapan Kerja
1.1. Persiapan peralatan / komponen
1.2. Persiapan perlengkapan kerja
Skor Komponen :
Proses (Sistematika dan Cara Kerja)
2.1. Menguasai perencanaan teknik pengontrolan
kontrol mekanik
2.1. 1. Mengoperasikan system pengontrolan
pada sistem instrumentasi
2.2. Menguasai konsep dasar microprossesor, micro
controller, dan PLC pada sistem kontrol mekanik
2.2.1.
III
IV
92
Hasil Kerja
3.1. Membuat rancangan gambar rangkaian
3.2. Menentukan komponen yang diperlukan
3.3. Melakukan uji coba rangkaian
3.4. Melakukan pengukuran dan ujicoba
Skor Komponen :
Sikap Kerja
4.1. Penggunaan alat tangan dan alat ukur
4.2. Keselamatan kerja
Skor Komponen :
Waktu
5.1. Waktu penyelesaian praktik
Skor Komponen :
PENUTUP
Penilaian hasil belajar peserta didik sebagai bagian integral dari proses
pembelajaran, merupakan peran yang merefleksikan standar kelulusan
dari suatu standar kompetensi. Penilaian harus dijadikan sebagai acuan
dalam membuat rancangan belajar dan proses pembelajaran, karena
pada hakikatnya pembelajaran itu merupakan upaya untuk memenuhi
permintaan penilaian.
Apabila dalam penilaian yang dirancang
berdasarkan indikator dari sebuah KD mengandung aspek/ranah
pengetahuan, maka proses pembelajaran harus membahas tentang
pengetahuan, apabila ada penilaian motorik, maka proses pembelajaran
harus ada kegiatan praktik, dan apabila ada penilaian sikap, maka
dalam pembelajaran harus ada proses pembentukan sikap.
Sebuah rancangan penilaian yang baik, akan mampu memberikan
arahan kepada guru bagaimana proses belajar mengajar yang efektif
harus dilakukan. Bagi peserta didik, sebuah rancangan penilaian dapat
memberikan informasi apa yang harus dicapai dan mengarahkan
bagaimana seharusnya peserta didik belajar agar kompeten.
Petunjuk teknis pelaksanaan penilaian hasil belajar peserta didik dan
pelaporan hasil hasil belajar ini, dimaksudkan untuk menyamakan
persepsi terhadap proses penilaian hasil belajar peserta didik dan
pelaporan hasil belajar. Demi kesempurnaan bahan ini, kami sangat
mengharapkan partisipasi Anda untuk memberikan saran dan
masukannya.
91
92
Lampiran 1
Contoh Tabel Penilaian Sikap
Jenis/Aspek
Sikap
Beriman dan
bertakwa
kepada Tuhan
Yang Maha Esa
Berakhlak mulia
Mandiri
No
Standar Pencapaian
Strategi Penilaian
Deskripsi
Skor
Melaksanakan kegiatan
Observ
keagaman sesuai agama
asi aktivitas
yang dipeluknya
keagamaan
siswa
5
Verifika
si jurnal kegiatan
4
Rutin, tidak
melaksanakan 20 %
3
Rutin, tidak
melaksanakan 40 %
2
Rutin, tidak
melaksanakan 60 %
1
Rutin, tidak
melaksanakan 80 %
Berlaku hormat pada
Observasi
masyarakat di ingkungannya
aktivitas siswa
dalam bermasya5
Selalu
rakat di sekolah
4
sering
3
kadang-kadang
2
jarang
1
sangat jarang
Melaksanakan
pekerjaan/tugas-tugas siswa
tanpa
harus
di
suruh/ditunggui
Selalu
sering
kadangkadang
jarang
sangat
jarang
Menjadi warga Mampu menghargai
negara
yang pendapat orang lain
demokratis
Selalu
sering
kadangkadang
jarang
Observ
asi aktivitas siswa
dalam melaksanakan tugas
Verifika
si rekaman
penyerahan
tugas-tugas
siswa.
5
4
3
2
1
5
4
3
Observasi
aktivitas siswa
dalam berdiskusi,
bermasyarakat di
sekolah
2
93
No
No
5
Jenis/Aspek
Sikap
Jenis/Aspek
Sikap
Bertanggung
jawab
Sikap percaya
diri
Berpartisipasi
dalam
penegakan
aturan-aturan
sosial
Kedisiplinan
masuk sekolah
94
jarang
Standar Pencapaian
sangat
Strategi Penilaian
1
Standar Pencapaian
Deskripsi
Skor
Tidak menyontek dalam
ulangan Menyelesaikan
tugas sesuai dan tepat
waktu
5
Selalu
4
sering
3
kadangkadang
2
jarang
1
sangat
jarang
Mampu tampil secara wajar
dalam kegiatan dengan
massa
5
Selalu
4
sering
3
kadangkadang
2
jarang
1
sangat
jarang
Melaksanakan
pekerjaan/tugas-tugas tanpa
harus di suruh/ditunggui
5
Selalu
4
sering
3
kadangkadang
2
jarang
1
sangat
jarang
Kehadiran di sekolah/
presensi siswa
Strategi Penilaian
Observasi aktivitas
siswa dalam
ulangan
Observasi aktivitas
siswa dalam
berdiskusi,
kegiatan massa di
sekolah/bermasyarakat
Observasi
ketaatan siswa
dalam mengikuti
peraturan tata
tertib sekolah
Verifikasi presensi
siswa
No
Jenis/Aspek
Sikap
Standar Pencapaian
Selalu
Absensi
Strategi Penilaian
5
4
10 %
Absensi
Absensi
Absensi
10 % s.d 15 %
15 % s.d 20 %
lebih dari 20 %
95
No
9
Jenis/Aspek
Sikap
Menjaga
kebersihan
lingkungan
10
Menjaga
kesehatan dan
keamanan diri,
11
Memahami
hak dan
kewajiban diri
dan orang lain
dalam
pergaulan di
masyarakat
12
Berempati
terhadap
orang lain
96
Standar Pencapaian
Deskripsi
Skor
Membuang sampah pada
tempatnya, tidak mengotori
lingkungan
5
Selalu
4
Sering
3
Kadangkadang
2
jarang
1
Jarang
sekali
Menggunakan alat
keselamatan kerja dalam
kegiatan pembelajaran
praktik
5
Selalu
4
sering
3
kadangkadang
2
jarang
1
sangat
jarang
Menghargai hak orang lain,
memenuhi kewajiban,
bersikap tegas dalam
kebenaran
5
Selalu
4
Sering
3
Kadangkadang
2
jarang
1
Jarang
sekali
Perduli terhadap masyarakat
sekolah
5
Selalu
4
Sering
Strategi Penilaian
Observasi perilaku
siswa dalam
kehidupan di
sekolah
Observasi
terhadap
kebiasaan siswa
menggunakan
keselamatan kerja
dalam kegiatan
praktik.
Observasi perilaku
siswa dalam
kehidupan
bermasyarakat
(penegakan
aturan)
Observasi perilaku
siswa dalam
keperdulian
terhadap sesama
No
Jenis/Aspek
Sikap
Standar Pencapaian
Kadangkadang
jarang
Jarang
sekali
Strategi Penilaian
3
2
1
97
Lampiran 2
Contoh Kisi-kisi dan Pengembangan Soal
Mata pelajaran : DASAR DASAR KELISTRIKAN DAN ELEKTRONIKA
Kelas/Semester : X/1
NO
1
STANDAR
KOMPETENSI
Menguasai dasardasar kelistrikan
dan elektronika
KOMPETENSI
DASAR
Menggunakan alat
ukur listrik dan
elektronika
INDIKATOR
Peralatan ukur
listrik diidentifikasi
dan diklasifikasi
sesuai dengan
karakteristik kerjanya
..
TEKNIK
PENILAIAN
Tes tertulis
(pilihan ganda)
CONTOH SOAL
Watt meter, Ampere meter, dan
Volt meter ac/dc karakteristik
kerjanya berdasarkan .
a.
kumparan
putar.
b.
elektro dinamis.
c.
Induksi.
d.
besi Putar.
e.
magnit Jarum.
98
Macam-macam
alat ukur listrik
dijelaskan
kakateristiknya
sesuai dengan fungsi
utamanya
Lampiran 3
Contoh Format L E G E R
:
:
:
10
11
12
13
15
16
17
18
20
21
22
23
24
25
26
Catatan
ALPA
IJIN
SAKIT
Absensi
KERAPIHAN
KELAKUAN
14
KERAJINAN
DATA
PRIBADI
PRODUKTIF
Dan seterusnya
IPA
SENI BUDAYA
ADAPTIF
BAHASA INDONESIA
PKn
AGAMA
TAHUN
NORMATIF
BAHASA INGGRIS
No
NIS
27
28
Kelulusan
I
Perbaikan
Tgl
Kelulusan
II
Perbaikan
Tgl
99
10
11
12
13
14
15
16
17
18
20
21
22
23
24
25
26
ALPA
IJIN
SAKIT
KERAPIHAN
KERAJINAN
KELAKUAN
Dan seterusnya
BAHASA INGGRIS
IPA
SENI BUDAYA
BAHASA INDONESIA
PKn
AGAMA
1
27
28
Kelulusan
III
Perbaikan
Tgl
Kelulusan
IV
Perbaikan
Tgl
Kelulusan
Perbaikan
Tgl
Lampiran 4
100
No
I
Mata Pelajaran
:
:
:
Contoh Format R A P O R
..............................................
Nomor Induk
:
..............................................
Program Studi Keahlian:
..............................................
Kompetensi Keahlian :
Kelas/Semester
:
................................
................................
................................
................................
KKM
Angka
Huruf
Predikat
Normatif
Pendidikan Agama
Islam
75
75
Baik
Pendidikan
Kewarganegaraan
75
76
Baik
3 Bahasa Indonesia
75
75
Tujuh puluh
Baik
Pendidikan Jasmani,
4 Olahraga dan
Kesehatan
70
72
Cukup
5 Seni Rupa
70
73
Cukup
6 Seni Musik
70
90
Sembilan puluh
Amat
Baik
101
No
Mata Pelajaran
KKM
Angka
7 Seni Tari
Huruf
70
74
Cukup
1 Bahasa Inggris
72
75
Baik
2 Matematika
72
75
Baik
II
Adaptif
...
Dan seterusnya ...
...
Catatan: Lihat contoh Buku dan Petunjuk Pengisian Laporan Hasil Belajar (Rapor)
102
Predikat
Lampiran 5
Contoh Format
TRANSKRIP
AKHIR TAHUN PENDIDIKAN
Nama
: ___________________________
NIS
: ___________________________
Tempat/tgl lahir
: ___________________________
Bidang/Program Studi Keahlian : ___________________________
Kompetensi Keahlian
: ___________________________
NO
MATA PELAJARAN
JML
JAM
KKM
ANGKA
NILAI
HURUF
NORMATIF
1
2
3
4
ADAPTIF
1
2
3
4
dst
PRODUKTIF
1
2
3
dst
IPK (Indeks Prestasi Komulatif)
_______ , ___________
Kepala SMK ___________
____________________
103
Lampiran 6
Contoh Format
PASPOR KETERAMPILAN (SKILL PASSPORT)
NO
104
STANDAR KOMPETENSI/
KOMPETENSI DASAR
INDIKATOR
TGL.
NAMA GURU/
QA/QC
CAP
INSTANSI
Lampiran 7
Contoh
KARTU HASIL STUDI (KHS)
TAHUN PELAJARAN ./
Nomor Induk
: ...................
Kompetensi Keahlian : ..
Kelas/Semester
: ..
Nilai Kelulusan
No.
Mata Pelajaran/Standar
Kompetensi
Kode Standar
Kompetensi/
Kompetensi
Dasar
KKM
Angka
Predikat
Program Normatif
1
2
3
Program Adaptif
1
2
3
Program Produktif
1
2
3
105
Lampiran 8
Contoh Perumusan Kalimat Soal
Sesuai Tingkat Kesulitan
Mengukur Kemampuan Berpikir Kritis
1. Membandingkan
- Jelaskan persamaan dan perbedaan antara ... dan ....
- Bandingkan dua cara berikut tentang ....
2. Hubungan sebab-akibat
- Apa penyebab utama ....
- Apa akibat ....
3. Memberi alasan (justifying)
- Manakah pilihan berikut yang Anda pilih, mengapa?
- Jelaskan mengapa Anda setuju/tidak setuju dengan pernyataan
tentang ....
4. Meringkas
- Tuliskan pernyataan penting yang termasuk ....
- Ringkaslah dengan tepat isi ....
5. Menyimpulkan
- Susunlah beberapa kesimpulan yang berasal dari data ....
- Tulislah sebuah pernyataan yang dapat menjelaskan peristiwa
berikut ....
6. Berpendapat (inferring)
- Berdasarkan ..., apa yang akan terjadi bila ....
- Apa reaksi A terhadap ....
7. Mengelompokkan
- Kelompokkan hal berikut berdasarkan ....
- Apakah hal berikut memiliki ....
8. Menciptakan
- Tuliskan beberapa cara sesuai dengan ide Anda tentang ....
- Lengkapilah cerita ... tentang apa yang akan terjadi bila ....
9. Menerapkan
- Selesaikan hal berikut dengan menggunakan kaidah ....
- Tuliskan ... dengan menggunakan pedoman ....
106
10. Analisis
- Manakah benih yang baik dari pernyataan pada tulisan
paragraf ....
- Daftarlah dan beri alasan singkat tentang ciri utama benih yang
baik ....
11. Sintesis
- Tuliskan satu rencana untuk pembuktian ....
- Tuliskan sebuah laporan ....
12. Evaluasi
- Apakah kelebihan dan kelemahan ....
- Berdasarkan kriteria ..., tuliskanlah pandangan Anda tentang ....
Mengukur Keterampilan Pemecahan Masalah
1. Mengidentifikasi masalah
Contoh indikator soal:
Disajikan
deskripsi
suatu
situasi/masalah,
siswa
dapat
mengidentifikasi masalah yang nyata atau masalah apa yang harus
dipecahkan.
2. Merumuskan masalah dalam bentuk pertanyaan
Contoh indikator soal:
Disajikan sebuah pernyataan yang berisi sebuah masalah, siswa
dapat merumuskan masalah dalam bentuk pertanyaan.
3. Memahami kata dalam konteks
Contoh indikator soal:
Disajikan beberapa masalah yang konteks kata atau kelompok
katanya digarisbawahi, siswa dapat menjelaskan maknanya yang
berhubungan dengan masalah itu dengan kata-katanya sendiri.
4. Mengidentifikasi masalah yang tidak sesuai
Contoh indikator soal:
Disajikan beberapa informasi yang relevan dan tidak relevan
terhadap masalah, siswa dapat mengidentifikasi semua informasi
yang tidak relevan.
5. Memilih masalah sendiri
Contoh indikator soal:
107
109