Anda di halaman 1dari 39

GEOTHERMAL

FOR PREPARATION OF SC IPW ITB

What is Geothermal??
Geothermal is heat energy from the earth

SISTEM PANAS BUMI


Suatu sistem panas dari suatu sumber panas di dalam bumi ke permukaan bumi, Komponen Ideal 1. Sumber panas (Heat Source) 2. Reservoir Rock 3. Fluida 4. Struktur Permeabilitas 5. Cap Rock 6. Manifestasi panas 7. Recharge & Discharge system

Kuliah Geologi Panas Bumi, Jurusan Teknik Geologi, UGM

Tipe tipe sistem panas bumi

Ada lima tipe sistem panas bumi yang dikelompokkan berdasarkan kriteria geologi, geofisika, hydrologi, dan engineering: Young igneous systems
Tectonic systems Geopressured systems Hot dry rock systems Pumping of fluid (mainly water) into the ground and then out again to extract heat
5

Exploit natural reservoirs of hot water

Magma tap systems

Kuliah Geologi Panas Bumi, Jurusan Teknik Geologi, UGM

Young igneous systems

Berasosiasi dengan volkanisme Kuarter dan intrusi magmatik. 95% tersebar sepanjang batas lempeng (plate boundary) dan hot spot. Biasanya berasosiasi dengan aktivitas tektonik mayor dan seismisitas. Panas berasal dari magma yang mendingin Sistem ini secara umum 370C dengan kedalaman reservoir 1.5 km

Kuliah Geologi Panas Bumi, Jurusan Teknik

Kuliah Geologi Panas Bumi, Jurusan Teknik Geologi, UGM

Tectonic sytems

Sistem dimana aliran panas tinggi tanpa adanya aktivitas magmatik. Terdapat di: lingkungan back arc, crustal extension, collision zone, fault zone. Berasosiasi dengan peningakatan seismisitas akibat pensesaran Kuarter dan dengan peningkatan heat flow akibat lempeng yang tipis.

Kuliah Geologi Panas Bumi, Jurusan Teknik

Kuliah Geologi Panas Bumi, Jurusan Teknik Geologi, UGM

Geopressured systems

Terdapat di cekungan sedimen dimana terjadi subsidence dan lapisan mengandung fluida yang tertimbun menjadi panas. Heat flow dan seismisitas rendah Pada umumnya menyerupai sistem minyak bumi dan gas. Energi yang tersimpan sbg excess pressure dan sebagai methane terlarut lebih berharga dibanding enthalpy fluida Kedalaman 1.5 3 km dengan suhu 50 - 90C

Kuliah Geologi Panas Bumi, Jurusan Teknik

10

Hot dry rock systems


Mining heat from the rocks Occurs in rock of very low permeability heated by a crustal heat source or by deeper granite with high heat-generating capacity (Smith, 1988) Very low permeability rock permeabilitas buatan None are presently capable of commercial production.

Kuliah Geologi Panas Bumi, Jurusan Teknik

11

Magma tap systems


Pemboran ke tubuh magma dangkal Penggunaan heat exchanger Mengalirkan fluida kedalam heat exchanger untuk mengambil energi panas. Butuh modal besar karena memerlukan material yang tahan korosi. Natural heat di kerak dangkal 1200C.

Kuliah Geologi Panas Bumi, Jurusan Teknik

12

Klasifikasi

Berdasarkan pada suhu rata rata reservoir (Hochstein dan Browne, 2000):

Suhu rendah (kurang dari 125C) Suhu menengah (antara 125 C - 225 C) Suhu tinggi (lebih dari 225 C)

Kuliah Geologi Panas Bumi, Jurusan Teknik

13

Klasifikasi:

Berdasarkan suhu reservoir Berdasarkan fase fluida Berdasarkan kondisi geologi

Low temperature system

Low natural heat discharge (<1 MWt by direct discharge). Ca dan Mg tidak dikontrol oleh proses kesetimbangan. Geothermometer chalcedony < 100C. Batuan tidak teralterasi

Akuifer di bawah cekungan sedimen

Fluida tidak bersirkulasi Tidak ada arus konveksi Suhu dikontrol oleh heatflux rata rata Wellhead T = 60-75C 3 10MWt Contoh: Aquitaine basin (Perancis), Pannonian basin (Hungary), Wyoming (USA)

Akuifer basement di bawah cekungan sedimen

High permeability akuifer dibagian atas basement yang ditutupi low perm. Sed. Air bermigrasi dari pusat basin ke daerah tepi lewat kemiringan atau antiklin T: 50 - 65 C Mineralisasi rendah, 30MWt Contoh: Sinian dolomite di China, Italy, Swiss dan USA

Warm spring systems

Berasosiasi dengan fracture yan gmencapai kedalaman dan high permeability. Terbentuk di kaki pegunungan ataupun di daerah datar. < 1MWt

Intermediate temperature systems

Batuan di bagian dangkal teralterasi. Natural heat discharge > 3 MWt (by direct discharge). Ca dan Mg dikontrol oleh proses kesetimbangan

K-Mg geothermometer > 100C, Na-K geothermtr 150 C < T < 225 C Gas geothermometer T < 225 C

Narrow fracture zone


Hasil dari aktifitas tektonik recent. High vertikal permeabilitas dengan batuan samping permeabilitas rendah. Suhu air yg masuk didasar bisa sampai mencapai 150 C (kerak benua yg tipis)

Wide fracture zone

Wide fracture in steep terrain

High temperature systems


Natural heat discharge > 30MWt K-Mg geothermometer >150 C Na-K geothermometer >225 C Highly altered rocks

Hot water system in flat terrain

Volc. Geothermal system

Manifestasi permukaan sistem panasbumi

Pendahuluan

Di sistem hidrotermal dan vulkanik perpindahan energi panas dan massa terjadi di kerak bagian atas dari sumber di kedalaman ke daerah keluaran di permukaan. Di dalam sistem panasbumi yang menjadi media perpindahan panas adalah infiltrasi air meteorik sedangkan di sistem vulkanik adalah magma dan gas magma.

Tipe sistem geotermal (Hochstein & Browne, 2000)


Vulkanik hidrotermal Kuasi vulkanik hidrotermal Sistem berasosiasi dengan pusat vulkanik

Suhu tinggi, dominan air Suhu tinggi, dominan uap Suhu tinggi, 2 fasa alami Suhu tinggi, dominan air Suhu tinggi, dominan uap Suhu tinggi, 2 fasa alami Suhu tinggi, plate collision Suhu menengah, busur vulkanik Suhu menengah. Heat sweep Tipe zona rekahan (fracture) Suhu rendah

Sistem berasosiasi dengan lahan (terrain) datar


Vulkanik hidrotermal

Fluida magmatik naik ke permukaan bertemu dengan tudung fluida meteorik. Di elevasi tinggi: solfatara, fumarola, hot acid lake, acid hot spring, acid stream (jarang) Di elevasi rendah: thermal spring pH netral kadang air bikarbonat klorida. Sorik Marapi (Sumatra), Tangkuban Prahu (Jabar), Nevado del Ruiz (Colombia), Biliran (Philippina), Sulphur Spring (St. Lucia), Tatun (Taiwan), Kawah Ijen (Jatim). Jika di fumarola, gas magmatik dominan (SO2) suhu >130C Mineral alterasi di permukaan: sulfur, alunit, natroalunit, jarosit, gipsum, dikit, diaspor, pirofilit, silika residu.

Kuasi vulkanik - hidrotermal

Terjadi jika flux gas magmatik berkurang dan sistem vulkanik hidrotermal menjadi sistem konveksi suhu tinggi. Kondensat asam lebih sedikit dibanding vulknaik hidrotermal. Terdapat acid altered ground. Solfatara mengendapkan sedikit sulfur, fumarol lebih sedikit mengandung gas vulkanik korosif. Lateral putflow mungkin ada di lereng bawah. Minral alterasi: kaolin, kristobalit, hematit, dan silika residu. Mineral sulfat juga umum seperti alunit dan jarosit. Contoh: Matsukawa, Tamagawa Spring, Kirishima, Kakkonda (Jepang), Alto Peak Mahanagdong (Pilippina), Dieng.

Hot water (liquid dominated) system di daerah datar

Diagnostic feature

Mata air panas pH netral sedikit alkalin mengeluarkan air klorida Kolam air panas yang jernih dan pengendapan sinter Pemunculan geyser dan mata air yang menyemprot (spouting) Pemunculan boiling di daerah dangkal, menyebabkan pemisahan uap dan pembentukan lapisan kondensat. 100 m bagian atas reservoir.

Non diagnostic feature

Ciri anomali

Pemunculan krater karena leaching asam Di daerah iklim kering, leaching asam pada batuan permukaan oleh kondensat suhu rendah menghasilkan silika porous dan alunite. Teras sinter yang besar Krater letusan hidrothermal Tidak ada discharge air klorin yang netral

Air panas di daerah moderat - terjal

Diagnostic

Keberadaan aliran lateral yan gtersembunyi, air panas netral alkalin. Munculnya steaming ground Jika ada boiling di struktur outflow, terjadi travertine

Anda mungkin juga menyukai