What is Geothermal??
Geothermal is heat energy from the earth
Ada lima tipe sistem panas bumi yang dikelompokkan berdasarkan kriteria geologi, geofisika, hydrologi, dan engineering: Young igneous systems
Tectonic systems Geopressured systems Hot dry rock systems Pumping of fluid (mainly water) into the ground and then out again to extract heat
5
Berasosiasi dengan volkanisme Kuarter dan intrusi magmatik. 95% tersebar sepanjang batas lempeng (plate boundary) dan hot spot. Biasanya berasosiasi dengan aktivitas tektonik mayor dan seismisitas. Panas berasal dari magma yang mendingin Sistem ini secara umum 370C dengan kedalaman reservoir 1.5 km
Tectonic sytems
Sistem dimana aliran panas tinggi tanpa adanya aktivitas magmatik. Terdapat di: lingkungan back arc, crustal extension, collision zone, fault zone. Berasosiasi dengan peningakatan seismisitas akibat pensesaran Kuarter dan dengan peningkatan heat flow akibat lempeng yang tipis.
Geopressured systems
Terdapat di cekungan sedimen dimana terjadi subsidence dan lapisan mengandung fluida yang tertimbun menjadi panas. Heat flow dan seismisitas rendah Pada umumnya menyerupai sistem minyak bumi dan gas. Energi yang tersimpan sbg excess pressure dan sebagai methane terlarut lebih berharga dibanding enthalpy fluida Kedalaman 1.5 3 km dengan suhu 50 - 90C
10
Mining heat from the rocks Occurs in rock of very low permeability heated by a crustal heat source or by deeper granite with high heat-generating capacity (Smith, 1988) Very low permeability rock permeabilitas buatan None are presently capable of commercial production.
11
Pemboran ke tubuh magma dangkal Penggunaan heat exchanger Mengalirkan fluida kedalam heat exchanger untuk mengambil energi panas. Butuh modal besar karena memerlukan material yang tahan korosi. Natural heat di kerak dangkal 1200C.
12
Klasifikasi
Berdasarkan pada suhu rata rata reservoir (Hochstein dan Browne, 2000):
Suhu rendah (kurang dari 125C) Suhu menengah (antara 125 C - 225 C) Suhu tinggi (lebih dari 225 C)
13
Klasifikasi:
Low natural heat discharge (<1 MWt by direct discharge). Ca dan Mg tidak dikontrol oleh proses kesetimbangan. Geothermometer chalcedony < 100C. Batuan tidak teralterasi
Fluida tidak bersirkulasi Tidak ada arus konveksi Suhu dikontrol oleh heatflux rata rata Wellhead T = 60-75C 3 10MWt Contoh: Aquitaine basin (Perancis), Pannonian basin (Hungary), Wyoming (USA)
High permeability akuifer dibagian atas basement yang ditutupi low perm. Sed. Air bermigrasi dari pusat basin ke daerah tepi lewat kemiringan atau antiklin T: 50 - 65 C Mineralisasi rendah, 30MWt Contoh: Sinian dolomite di China, Italy, Swiss dan USA
Berasosiasi dengan fracture yan gmencapai kedalaman dan high permeability. Terbentuk di kaki pegunungan ataupun di daerah datar. < 1MWt
Batuan di bagian dangkal teralterasi. Natural heat discharge > 3 MWt (by direct discharge). Ca dan Mg dikontrol oleh proses kesetimbangan
K-Mg geothermometer > 100C, Na-K geothermtr 150 C < T < 225 C Gas geothermometer T < 225 C
Hasil dari aktifitas tektonik recent. High vertikal permeabilitas dengan batuan samping permeabilitas rendah. Suhu air yg masuk didasar bisa sampai mencapai 150 C (kerak benua yg tipis)
Natural heat discharge > 30MWt K-Mg geothermometer >150 C Na-K geothermometer >225 C Highly altered rocks
Pendahuluan
Di sistem hidrotermal dan vulkanik perpindahan energi panas dan massa terjadi di kerak bagian atas dari sumber di kedalaman ke daerah keluaran di permukaan. Di dalam sistem panasbumi yang menjadi media perpindahan panas adalah infiltrasi air meteorik sedangkan di sistem vulkanik adalah magma dan gas magma.
Vulkanik hidrotermal Kuasi vulkanik hidrotermal Sistem berasosiasi dengan pusat vulkanik
Suhu tinggi, dominan air Suhu tinggi, dominan uap Suhu tinggi, 2 fasa alami Suhu tinggi, dominan air Suhu tinggi, dominan uap Suhu tinggi, 2 fasa alami Suhu tinggi, plate collision Suhu menengah, busur vulkanik Suhu menengah. Heat sweep Tipe zona rekahan (fracture) Suhu rendah
Vulkanik hidrotermal
Fluida magmatik naik ke permukaan bertemu dengan tudung fluida meteorik. Di elevasi tinggi: solfatara, fumarola, hot acid lake, acid hot spring, acid stream (jarang) Di elevasi rendah: thermal spring pH netral kadang air bikarbonat klorida. Sorik Marapi (Sumatra), Tangkuban Prahu (Jabar), Nevado del Ruiz (Colombia), Biliran (Philippina), Sulphur Spring (St. Lucia), Tatun (Taiwan), Kawah Ijen (Jatim). Jika di fumarola, gas magmatik dominan (SO2) suhu >130C Mineral alterasi di permukaan: sulfur, alunit, natroalunit, jarosit, gipsum, dikit, diaspor, pirofilit, silika residu.
Terjadi jika flux gas magmatik berkurang dan sistem vulkanik hidrotermal menjadi sistem konveksi suhu tinggi. Kondensat asam lebih sedikit dibanding vulknaik hidrotermal. Terdapat acid altered ground. Solfatara mengendapkan sedikit sulfur, fumarol lebih sedikit mengandung gas vulkanik korosif. Lateral putflow mungkin ada di lereng bawah. Minral alterasi: kaolin, kristobalit, hematit, dan silika residu. Mineral sulfat juga umum seperti alunit dan jarosit. Contoh: Matsukawa, Tamagawa Spring, Kirishima, Kakkonda (Jepang), Alto Peak Mahanagdong (Pilippina), Dieng.
Diagnostic feature
Mata air panas pH netral sedikit alkalin mengeluarkan air klorida Kolam air panas yang jernih dan pengendapan sinter Pemunculan geyser dan mata air yang menyemprot (spouting) Pemunculan boiling di daerah dangkal, menyebabkan pemisahan uap dan pembentukan lapisan kondensat. 100 m bagian atas reservoir.
Ciri anomali
Pemunculan krater karena leaching asam Di daerah iklim kering, leaching asam pada batuan permukaan oleh kondensat suhu rendah menghasilkan silika porous dan alunite. Teras sinter yang besar Krater letusan hidrothermal Tidak ada discharge air klorin yang netral
Diagnostic
Keberadaan aliran lateral yan gtersembunyi, air panas netral alkalin. Munculnya steaming ground Jika ada boiling di struktur outflow, terjadi travertine