Anda di halaman 1dari 19

ASUHAN KEPERAWATAN ANAK DENGAN MENINGITIS

Disusun untuk memenuhi tugas Keperawatan Anak Dosen pengampu : Endang Mawarni, APP.,S.Pd

Disusun oleh : Berlin Agustina Safitri ( 'nti (estari *eli Set+asari Peni ,ulianti ( ( ( !"""#$% & !"""#) & !"""#)) & !"""##- &

Kelas '' A

AKADEMI KEPERAWATAN NOTOKUSUMO YOGYAKARTA Februari 2013

MENINGITIS A. Pen er!ian Meningitis adalah radang pada meningen (mem.ran +ang mengelilingi otak dan medula spinalis& dan dise.a.kan oleh /irus, .akteri atau organ0 organ 1amur (Smeltzer, 2001). Meningitis merupakan infeksi akut dari meninges, .iasan+a ditim.ulkan oleh salah satu dari mikroorganisme pneumokok, Meningokok, Stafilokok, Streptokok, 2emophilus influen3a dan .ahan aseptis (/irus& (Long, 1996). Meningitis adalah peradangan pada selaput meningen, 4airan sere.rospinal dan spinal 4olumn +ang men+e.a.kan proses infeksi pada sistem saraf pusat (Suriadi & Rita, 2001).

Suatu peradangan akut pada selaput otak +ang diaki.atkan oleh

Bakteri

5irus

Meningitis Bakteri

Meningitis non .akteri ( Asept4 &

6! 7 kasus ter1adi pada anak umur " .ln 0 % th

E!i"#" i

". Bakteri

: M+4o.a4terium tu.er4ulosa, Diplo4o44us pneumoniae ( pneumokok &, *eisseria meningitis ( meningokok &, Strepto4o4us haemol+ti4uss, Kle.siella aeruginosa. Staph+lo4o44us aureus, 2aemophilus influen3ae, Es4heri4hia 4oli, pneumoniae, Peudomonas

. Pen+e.a. lainn+a lues, 5irus, 8o9oplasma gondhii dan :i4ketsia. ;. <aktor predisposisi -. <aktor maternal %. <aktor imunologi $. Kelainan $. K#a%i&i'a%i Meningitis di.agi men1adi pada 4airan otak, +aitu : ". Meningitis serosa Adalah radang selaput otak araknoid dan piameter +ang disertai 4airan otak +ang 1ernih. Pen+e.a. terseringn+a adalah M+4o.a4terium tu.er4ulosa. Pen+e.a. lainn+a lues, 5irus, 8o9oplasma gondhii dan :i4ketsia. Meningitis tu.er4ulosa masih sering di1umpai di 'ndonesia, pada anak dan orang dewasa. Meningitis tu.er4ulosa ter1adi aki.at komplikasi pen+e.a. tu.er4ulosis primer, .iasan+a dari paru paru. Meningitis .ukan ter1adi karena terinpeksi selaput otak langsung pen+e.aran hematogen, tetapi .iasan+a sekunder melalui pem.entukan tu.erkel pada permukaan otak, sumsum tulang .elakang atau /erte.ra +ang kemudian pe4ah kedalam rongga ar4hnoid. 8u.erkulosa ini tim.ul karena pen+e.aran m+4o.a4terium tu.er4ulosa. Pada meningitis tu.erkulosa dapat ter1adi pengo.atan +ang tidak golongan .erdasarkan peru.ahan +ang ter1adi sistem saraf : 1enis kelamin laki0laki le.ih sering di.andingkan dengan wanita. : ruptur mem.ran fetal, infeksi maternal pada minggu terakhir kehamilan. : defisiensi mekanisme imun, defisiensi imunoglo.ulin. pusat, pem.edahan atau in1ur+ +ang .erhu.ungan dengan sistem persarafan.

sempurna atau pengo.atan +ang terlam.at. Dapat ter1adi 4a4at neurologis .erupa parase, paral+sis sampai desere.rasi, h+dro4ephalus aki.at sum.atan , rea.sor.si .erkurang atau produksi .erle.ihan dari likour sere.rospinal. Anak 1uga .ias men1adi tuli atau .uta dan kadang kadang menderita retardasi mental. . Meningitis purulenta Adalah radang .ernanah arakhnoid dan piameter +ang meliputi otak dan medula spinalis. Pen+e.a.n+a antara lain : Diplo4o44us pneumoniae (pneumokok&, *eisseria meningitis (meningokok&, Strepto4o4us haemol+ti4uss, Staph+lo4o44us aureus, 2aemophilus influen3ae, Es4heri4hia 4oli, Kle.siella pneumoniae, Peudomonas aeruginosa. Meningitis purulenta pada umumn+a se.agai aki.at komplikasi pen+akit lain. Kuman se4ara hematogen sampai keselaput otak= misaln+a pada pen+akit pen+akit faringotonsilitis, pneumonia, .ron4hopneumonia, endokarditis dan lain lain. Dapat pula se.agai perluasan perkontinuitatum dari peradangan organ > 1aringan didekat selaput otak, misaln+a a.ses otak, otitis media, mastoiditis dan lain lain. (. Pa!"&i%i"#" i Meningitis .akteri dimulai se.agai infeksi dari orofaring dan diikuti dengan septikemia, +ang men+e.ar ke meningen otak dan medula spinalis .agian atas. <aktor predisposisi men4akup infeksi 1alan nafas .agian atas, otitis media, mastoiditis, anemia sel sa.it dan hemoglo.inopatis lain, prosedur .edah saraf .aru, trauma kepala dan pengaruh imunologis. Saluran /ena +ang melalui nasofaring posterior, telinga .agian tengah dan saluran mastoid menu1u otak dan dekat saluran /ena0/ena meningen= semuan+a ini penghu.ung +ang men+okong perkem.angan .akteri. ?rganisme masuk ke dalam aliran darah dan men+e.a.kan reaksi radang di dalam meningen dan di .awah korteks, +ang dapat men+e.a.kan trom.us dan penurunan aliran darah sere.ral. @aringan sere.ral mengalami

gangguan

meta.olisme

aki.at

eksudat

meningen,

/askulitis

dan

hipoperfusi. Eksudat purulen dapat men+e.ar sampai dasar otak dan medula spinalis. :adang 1uga men+e.ar ke dinding mem.ran /entrikel sere.ral. Meningitis .akteri dihu.ungkan dengan peru.ahan fisiologis intrakranial, +ang terdiri dari peningkatan permea.ilitas pada darah, daerah pertahanan otak (.arier oak&, edema sere.ral dan peningkatan 8'K. Pada infeksi akut pasien meninggal aki.at toksin .akteri se.elum ter1adi meningitis. 'nfeksi ter.an+ak dari pasien ini dengan kerusakan adrenal, kolaps sirkulasi dan dihu.ungkan dengan meluasn+a hemoragi (pada sindromAaterhouse0<rideri4hssen& se.agai aki.at ter1adin+a kerusakan endotel dan nekrosis pem.uluh darah +ang dise.a.kan oleh meningokokus 'nfeksi Pem.uluh darah BSS Seluruh rongga su. ara4hnoid Eksudat Kelainan pem.uluh darah ( Arthritis0phle.itis & 'nfark ?tak Pelunakan ?tak D. Mani&e%!a%i '#ini% ". 8ergantung pada luasn+a pen+e.aran dan umur anak . Dipengaruhi oleh t+pe dari organisme keefektifan dari terapi 2idro4ephalus ?.struksi sisterna .asalis 8u.erkel Penetrasi (uka

CHILDREN AND ADOLESCENT ". Sakitn+a ti.a0ti.a, adan+a demam, sakit kepala, panas dingin, muntah, ke1ang0ke1ang . Anak men1adi irrita.le dan agitasi dan dapat .erkem.ang photopo.ia, delirium, halusinasi, tingkah laku +ang agresif atau mengantuk stupor dan koma ;. Ce1ala pada respirator+ atau gastrointestinal -. Adan+a tahanan pada kepala 1ika difleksikan %. Kekakuan pada leher (*u4hal :igidit+& Dpa+a untuk fleksi kepala mengalami kesukaran karena adan+a spasme otot0otot leher. $. 8anda kernig dan .rud3inki (E& a. 8anda kernik positip : ketika pasien di.aringkan dengan paha dalam keadan fleksi kearah a.domen, kaki tidak dapat di ekstensikan sempurna. .. 8anda .rud3inki : .ila leher pasien di fleksikan maka dihasilkan fleksi lutut dan pinggul. Bila dilakukan fleksi pasif pada ekstremitas .awah pada salah satu sisi maka gerakan +ang sama terlihat peda sisi ektremita +ang .erlawanan. ). Kulit dingin dan sianosis #. Peteki > adan+a purpura pada kulit infeksi meningo4o44us ( meningo 4o4semia & 6. Keluarn+a 4airan dari telinga meningitis peneumo4o4al "!. Bongenital dermal sinus infeksi E. Bolli INFANT AND CHILDREN ". Manifestasi klinisn+a .iasan+a tampak pada anak umur ; .ulan sampai tahun . Adan+a demam, nafsu makan menurun, muntah, irita.el, mudah lelah dan ke1ang0ke1ang, dan menangis meraung0raung.

;. ( Ke1ang aki.at area fokal kortikal +ang peka dan peningkatan 8'K aki.at eksudat purulen dan edema sere.ral dengan tanda0tanda peru.ahan karakteristik tanda0tanda /ital (mele.arn+a tekanan pulsa dan .radikardi&, pernafasan tidak teratur, sakit kepala, muntah dan penurunan tingkat kesadaran&. -. <ontanel menon1ol %. *u4hal :igidit+ tanda0tanda .rud3inki dan kernig dapat ter1adi namun lam.at NEONATUS Sukar untuk diketahui manifestasin+a tidak 1elas dan tidak spesifik ada kemiripan dengan anak +ang le.ih tua, seperti: ". Menolak untuk makan . Kemampuan menelan .uruk ;. Muntah dan kadang0kadang ada diare -. 8onus otot lemah, pergerakan melemah dan kekuatan menangis melemah %. 2+pothermia>demam, 1oundi4e, irita.el, mengantuk, ke1ang0ke1ang, :: +ang tidak teratur>apnoe, sianosis dan kehilangan BB. $. Ketegangan , fontanel menon1ol mungkin ada atau tidak ). (eher fleksi.el #. Kolaps kardio/askuler, ke1ang0ke1ang dan apnoe ter1adi .ila tidak dio.ati>ditangani

E. Pe)eri'%aan Dia n"%!i' ". Analisis BSS dari fungsi lum.al : a. Meningitis .akterial : tekanan meningkat, 4airan keruh>.erka.ut, 1umlah sel darah putih dan protein

meningkat glukosa meningkat, kultur positip terhadap .e.erapa 1enis .akteri. .. Meningitis /irus : tekanan .er/ariasi, 4airan BSS .iasan+a 1ernih, sel darah putih meningkat, glukosa dan protein .iasan+a normal, kultur .iasan+a negatif, kultur /irus .iasan+a dengan prosedur khusus. . Clukosa serum ;. (D2 serum -. Sel darah putih %. Elektrolit darah : meningkat ( meningitis & : meningkat ( meningitis .akteri & : sedikit meningkat dengan peningkatan neutrofil ( infeksi .akteri & : A.normal. daerah pusat infeksi atau mengindikasikan pen+e.a. infeksi. ). M:'> skan B8 : dapat mem.antu dalam melokalisasi lesi, melihat ukuran>letak /entrikel= hematom daerah sere.ral, hemoragik atau tumor. #. :ontgen dada>kepala> sinus : mungkin ada indikasi sum.er kranial. infeksi intra tipe $. Kultur darah> hidung> tenggorokan> urine : dapat mengindikasikan

F. K")*#i'a%i ". Dapat dikurangi dikurangi dengan diagnosis +ang awal dan pem.erian terapi antimikro.ial dengan 4epat.

. Bila infeksi meluas ke /entrikel, pus +ang .an+ak (kental&, adan+a penekanan pada .agian +ang sempit o.struksi 4airan 4ere.rospinal h+dro4ephalus ;. Peru.ahan +ang dekstruktif ada pada korte9 sere.ral dan adan+a a.ses otak infeksi langsung. Atau melalui pen+e.aran pem.uluh darah. -. Ketulian, ke.utaan, kelemahan>paral+sis dari otot0otot wa1ah atau otot0 otot +ang lain pada kepala dan leher pen+e.aran infeksi pada daerah s+araf 4ranial %. Komplikasi +ang serius .iasan+a diaki.atkan oleh infeksi : meningo4o44al sepsis atau meningo4o44emia $. S+ndrom water haouse0<rideri4hsen a. ?/erwhelming septi4 sho4k .. D'B 4. Perdarahan d. Purpura ). S'AD2 (S+ndrome 'nappropriate Antidiureti4 hormone& su.dural effusion, ke1ang0ke1ang, edema sere.ral, herniasi dan h+dro4ephalus. #. Komplikasi post meningitis pada neonatus: a. 5entri4ulitis (+ang menghasilkan kista, daerah +ang di.atasi oleh akumulasi 4airan dan tekanan pada otak& .. Cangguan +ang menetap dan penglihatan, pendengaran dan kelemahan ner/us +ang lain 4. Bere.ral pals+, 4a4at mental, gangguan .ela1ar, penurunan perhatian, gangguan hiperakti/itas dan adan+a ke1ang. d. 2emiparesis dan Fuadriparesis arthritis> throm.osis

Pen "ba!an Pengo.atan .iasan+a di.erikan anti.iotik +ang paling sesuai. Dntuk setiap mikroorganisme pen+e.a. meningitis : Anti.iotik ?rganisme

Peni4ilin C

Pneumo44o44i Meningo44o44i Strepto44o44i Kle.siella Pseudomonas Proleus 2aemofilus 'nfluen3a

8erapi 8BB Streptomi4+n '*2 PAS

Mi4o.a4terium 8u.er 4ulosis

Centami4+n

Bhlorampenikol Pen+e a,an 1.

I)uni%a%i 5aksin meningo4o44us sangat penting untuk epidemis 4ontrolling di *egara ketiga dimana selalu terdapat infeksi meningo4o44us group A, dengan epidemi setiap .e.erapa tahun. 'munitas +ang didapat tidak .ertahan selaman+a, dan akan .erkurang dalam ;0% tahun setelah /aksinasi. Polisakarida grup B menghasilkan respon immun +ang le.ih rendah di.andingkan dengan polisakarida grup A, dan mempun+ai efek immunogeni4 +ang amat rendah pada anak di.awah usia tahun. 'mmunoprofilaksis terhadap infeksi meningo4o44us menggunakan /aksin polisakarida Fuadri/alent (seregrup A, B, , dan A ";%&. Pada infant, han+a komponen /aksin meningo4o44us grup A +ang menghasilkan protektif anti.odi. 5aksinasi han+a direkomendasikan untuk indi/idu dengan resiko tinggi, termasuk pengun1ung negara dengan pen+akit hiperendemik atau epidemik, pada keadaan ledakan +ang dise.a.kan oleh serogrup +ang terdapat dalam /aksin, orang0orang dalam .arak militer, dan orang0orang dengan resiko tinggi .erupa defisiensi komponen terminal komplemen serta indi/idu +ang telah mengalami splene4tom+. Pada negara .erkem.ang, pen+e.a. infeksi meningo4o44us adalah dari serogrup B. Kapsul polisakarida dari organisme ini mempun+ai immunogenisitas +ang sangat rendah, se.a. anti0B polisakarida anti.odi tidak .ersifat .akterisidal di dalam komplemen manusia. Dntuk meningkatkan immunogenisitas dari polisakaridal serogrup B, telah dikem.angkan suatu polisakarida protein 4on1ugate /aksin +ang serupa dengan 4on1ugate /aksin haemophilus influen3ae t+pe B.

Saa! ini !er-a*a! 3 )a+a) +"n.u a!e /a'%in 0ai!u1 a. 2.?B, dimana protein 4arrier .erasal dari non toksigenik mutant dari toksin diphteria +ang .erikatan dengan rantai pendek oligosa44harida>?B .. dari pol+ri.os+lri.itolphospate>P:P kasul polisakarida haemophilus influen3ae tipe B. P:P0?MP, 4on1ugate /aksin +ang .erisi outer mem.rane proteins dari *. Meningitidis>?MP, +ang .erikatan dengan rantai P:P pol+mer ( 2002 digitized by USU digital library ) & 4. P:P0D, .erisi toksoid diphteria +ang .erikatan dengan rantai sedang P:P Pol+mer Berdasarkan rekomendasi dari 'mmuni3ation Pra4ti4e Ad/isor+ Bommittee ("66"& dan Bommittee on 'nfe4tious Disease of the Ameri4an A4adem+ of Pediatri4s ("66"&, penggunaan /aksin terse.ut adalah sa.agai .erikut: "& Seluruh .a+i di imunisasi 2i. 4on1ugate /aksin (2.0?B atau P:P0 ?MP&, dimulai pada usia .ulan. Pem.erian dari /aksin dimulai sat $ minggu. Pem.erian imunisasi dapat .ersamaan dgn1adwal imunisasi lain seperti DP8, Polio dan MM:. 5aksin di.erikan se4ara intramuskular pada tempat +ang .er.eda dengan menggunakan s+ringe +ang .er.eda. & Bila menggunakan 2.0?B, pada infant usia 0$ .ulan di.erikan ; dosis dengan selang paling sedikit di.erikan sedikit .ulan. 'nfant usia )0"" .ulan .ulan se.elum dosis dengan selang paling sedikit

men4apai usia "% .ulan. Booster di.erikan saat usia "% .ulan paling .ulan setelah dosis terakhir. Bila menggunakan P:P0?MP, dosis degan selang .ulan, dan .ulan. Anak usia )0"" .ulan .ulan, sedangkan anak usia " 0".ulan setelah dosis pada infant usia 0$ .ulan di.erikan .ooster di.erikan saat .erusia " di.erikan dosis dengan selang

.ulan di.erikan single dose, pada kedua kelompok terse.ut .ooster di.erikan saat usia "% .ulan, paling sedikit terakhir.

Pada kelompok usia dewasa di.erikan single dose se4ara su.4utan. 5aksinasi ini mem.erikan perlindungan terhadap pen+akit se.esar 6!7, tetapi tidak 4ukup potent untuk mengurangi kasus 4arrier.

ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN MENINGITIS

A. Pen 'a.ian ". Biodata klien. . :iwa+at kesehatan +ang lalu a. Apakah pernah menderita +ang pen+akit pernah 'SPA dialami dan 8BB G Pengka1ian pen+akit pasien +ang

memungkinkan adan+a hu.ungan atau men1adi predisposisi keluhan sekarang meliputi pernahkah pasien mengalami infeksi 1alan napas .agian atas, otitis media, mastoiditis, tindakan .edah saraf, riwa+at trauma kepala dan adan+a pengaruh immunologis pada masa se.elumn+a. :iwa+at sakit 8B paru perlu ditan+akan pada pasien terutama apa.ila ada keluhan .atuk produktif dan pernah men1alani pengo.atan o.at anti 8B +ang sangat .erguna untuk mengidentifikasi meningitis tu.er4ulosa .. Apakah pernah 1atuh atau trauma kepala G 4. Pernahkah operasi daerah kepala G ;. :iwa+at kesehatan sekarang a. Akti/itas Ce1ala 8anda .. Sirkulasi Ce1ala 8anda 4. Eliminasi 8anda Ce1ala 8anda : 'nkontinensi dan atau retensi. : Kehilangan nafsu makan, sulit menelan. : anoreksia, muntah, turgor kulit 1elek dan mem.ran mukosa kering. d. Makanan> 4airan : Adan+a riwa+at kardiopatologi : endokarditis dan P@K. : tekanan darah meningkat, nadi menurun, dan tekanan nadi .erat, taikardi, disritmia. : Perasaan tidak enak (malaise&. : ataksia, kelumpuhan, gerakan in/olunter.

e. 2igiene 8anda f. *eurosensori Ce1ala : Sakit kepala, parestesia, terasa kaku pada persarafan +ang terkena, kehilangan sensasi, hiperalgesia, ke1ang, diplopia, fotofo.ia, ketulian dan halusinasi pen4iuman. 8anda : letargi sampai ke.ingungan .erat hingga koma, delusi dan halusinasi, kehilangan memori, afasia, anisokor, nistagmus, ptosis, ke1ang umum> lokal, hemiparese, tanda .rud3inki positif dan atau kernig positif, rigiditas nukal, .a.inski positif, reflek a.dominal menurun dan reflek kremastetik hilang pada laki0laki. g. *+eri> keamanan Ce1ala 8anda h. Pernafasan Ce1ala 8anda : riwa+at infeksi sinus atau paru. : peningkatan ker1a pernafasan. : sakit kepala (.erden+ut he.at, frontal&. : gelisah, menangis. : Ketergantungan terhadap semua ke.utuhan

perawatan diri.

$. Dia n"%a Ke*era2a!an ". :esiko tinggi terhadap pen+e.aran infeksi sehu.ungan dengan diseminata hematogen dari patogen. . :isiko tinggi terhadap peru.ahan sere.ral dan perfusi 1aringan sehu.ungan dengan edema sere.ral, hipo/olemia. ;. :isiko tinggi terhadap trauma sehu.ungan dengan ke1ang umum>fokal, kelemahan umum, /ertigo. -. *+eri (akut& sehu.ungan dengan proses inflamasi, toksin dalam sirkulasi.

%. Kerusakan

mo.ilitas

fisik

sehu.ungan

dengan

kerusakan

neuromuskular, penurunan kekuatan $. An9ietas .erhu.ungan dengan krisis situasi, an4aman kematian. (. In!er/en%i ". :esiko tinggi terhadap pen+e.aran infeksi sehu.ungan dengan diseminata hematogen dari patogen. Mandiri : a. Beri tindakan isolasi se.agai pen4egahan .. Pertahan kan teknik aseptik dan teknik 4u4i tangan +ang tepat. 4. Pantau suhu se4ara teratur d. Ka1i keluhan n+eri dada, nadi +ang tidak teratur demam +ang terus menerus e. Auskultasi suara nafas u.ah posisi pasien se4ara teratur, dian1urkan nafas dalam f. Ba4at karakteristik urine (warna, ke1ernihan dan .au& Kola.orasi : Berikan terapi anti.iotik i/: penisilin C, ampisilin, klorampenikol, gentamisin. . :esiko tinggi terhadap peru.ahan 4ere.ral dan perfusi 1aringan sehu.ungan dengan edema sere.ral, hipo/olemia. Mandiri : a. 8irah .aring dengan posisi kepala datar. .. Pantau status neurologis. 4. Ka1i regiditas nukal, peka rangsang dan ke1ang. d. Pantau tanda /ital dan frekuensi 1antung, penafasan, suhu, masukan dan haluaran. e. Bantu .erkemih, mem.atasi .atuk, muntah menge1an. Kola.orasi : a. 8inggikan kepala tempat tidur "%0-% dera1at. .. Berikan 4airan i/ (larutan hipertonik, elektrolit&.

4. Pantau BCA. d. Brikan o.at : steoid, 4lorpomasin, asetaminofen. ;. :esiko tinggi terhadap trauma sehu.ungan dengan ke1ang umum> /okal, kelemahan umum /ertigo. Mandiri : a. Pantau adan+a ke1ang .. Pertahankan penghalang tempat tidur tetap terpasang dan pasang 1alan nafas .uatan. 4. 8irah .aring selama fase akut kola.orasi .erikan o.at : /enitoin, diaepam, /eno.ar.ital. -. *+eri ( akut & sehu.ungan dengan proses infeksi, toksin dalam sirkulasi. Mandiri : a. (etakkan kantung es pada kepala, pakaian dingin di atas mata, .erikan posisi +ang n+aman kepala agak tinggi sedikit, latihan rentang gerak aktif atau pasif dan masage otot leher. .. Dukung untuk menemukan posisi +ang n+aman (kepala agak tingi& 4. Berikan latihan rentang gerak aktif>pasif. d. Cunakan pelem.a. hangat pada n+eri leher atau pinggul. Kola.orasi : Berikan anal getik, asetaminofen, 4odein %. Kerusakan mo.ilitas fisik sehu.ungan dengan kerusakan

neuromuskuler. a. Ka1i dera1at imo.ilisasi pasien. .. Bantu latihan rentang gerak. 4. Berikan perawatan kulit, masase dengan pelem.a.. d. Periksa daerah +ang mengalami n+eri tekan, .erikan matras udsra atau air perhatikan kese1a1aran tu.uh se4ara fumgsional. e. Berikan program latihan dan penggunaan alat mo.iluisasi. $. Peru.ahan persepsi sensori sehu.ungan dengan defisit neurologis

a. Pantau peru.ahan orientasi, kemampuan .er.i4ara, alam perasaaan, sensorik dan proses pikir. .. Ka1i kesadara sensorik : sentuhan, panas, dingin. 4. ?.ser/asi respons perilaku. d. 2ilangkan suara .ising +ang .erle.ihan. e. 5alidasi persepsi pasien dan .erikan umpan .alik. f. Beri kessempatan untuk .erkomunikasi dan .erakti/itas. g. Kola.orasi ahli fisioterapi, terapi okupasi,wi4ara dan kognitif. ). Ansietas sehu.ungan dengan krisis situasi, an4aman kematian. a. Ka1i status mental dan tingkat ansietasn+a. .. Berikan pen1elasan tentang pen+akitn+a dan se.elum tindakan prosedur. 4. Beri kesempatan untuk mengungkapkan perasaan. d. (i.atkan keluarga>pasien dalam perawatan dan .eri dukungan serta petun1uk sum.er pen+okong. D. E/a#ua%i 2asil +ang diharapkan : ". Men4apai masa pen+em.uhan tepat waktu, tanpa .ukti pen+e.aran infeksi endogen atau keterli.atan orang lain. . Mempertahankan tingkat kesadaran .iasan+a> mem.aik dan fungsi motorik>sensorik, mendemonstrasikan tanda0tanda /ital sta.il. ;. 8idak mengalami ke1ang> pen+erta atau 4edera lain. -. Melaporkan n+eri hilang>terkontrol dan menun1ukkan postur rileks dan mampu tidur> istirahat dengan tepat. %. Men4apai kem.ali atau mempertahankan posisi fungsional optimal dan kekuatan. $. Meningkatkan tingkat kesadaran .iasan+a dan fungsi persepsi. ). 8ampak rileks dan melaporkan ansietas .erkurang dan mengungkapkan keakuratan pengetahuan tentang situasi.

PERHATIAN PERAWAT ". Melakukan pre4autions untuk melindungi anak dan orang laindari kemungkinan infeksi . . Men1aga ruangan agar tidak .ising dan menimpalkan stimulus lingkungan. ;. Men4egah aktifitas +ang men+e.a.kan n+eri> meningkatkan ketidakn+amanan, seperti mengangkat kepala anak. -. Mem.eri dukungan pada keluarga Berdiskusi dengan keluarga Mem.erikan informasi tentang perkem.ang anak dan semua prosedur +ang akan dilakukan.

DAFTAR PUSTAKA Doenges, Maril+n E, dkk.("666&.:en4ana Asuhan Keperawatan : Pedoman untuk Peren4anaan dan Pendokumentasian Perawatan Pasien. Alih Bahasa, ' Made Kariasa, * Made Sumarwati. Editor edisi .ahasa 'ndonesia, Moni4a Ester, ,asmin asih. Ed.;. @akarta : ECB. 2arsono.("66$&.Buku A1ar *eurologi Klinis.Ed.'.,og+akarta : Ca1ah Mada Dni/ersit+ Press. Smelt3er, Su3anne B H Bare,Brenda C.( !!"&.Buku A1ar Keperawatan Medikal Bedah Brunner H Suddarth.Alih .ahasa, Agung Aalu+o,dkk.Editor edisi .ahasa 'ndonesia, Moni4a Ester.Ed.#.@akarta : ECB. 8u4ker, Susan Martin et al. Patient 4are Standards : *ursing Pro4ess, diagnosis, And ?ut4ome. Alih .ahasa ,asmin asih. Ed. %. @akarta : ECB= "66#. Pri4e, S+l/ia Anderson. Pathoph+siolog+ : Blini4al Bon4epts ?f Disease Pro4esses. Alih Bahasa Peter Anugrah. Ed. -. @akarta : ECB= "66-. (ong, Bar.ara B. perawatan Medikal Bedah : Suatu Pendekatan Proses Keperawatan. Bandung : +a+asan 'katan Alumni Pendidikan Keperawatan= "66$.

Anda mungkin juga menyukai