Anda di halaman 1dari 22

Kisi-Kisi ekonomi 1.

Kebutuhan dan kelangkaan


Disajikan beberapa pernyataan yang berhubungan dengan pemenuhan kebutuhan, peserta didik dapat menentukan kebutuhan yang diprioritaskan. Disajikan contoh mengenai sumber daya yang memiliki kelangkaan, peserta didik dapat menentukan cara mengatasi kelangkaan tersebut.

A. Kebutuhan Manusia
Pada dasarnya kebutuhsn manusia itu berkaitain dengan kelangsungan hidup dan kepuasan yang diinginkan. Kelangsungan hidup manusia merupakan suatu proses yang berkesinambungan dan beragammnya kepuasan yang diinginkan menjadikan kebutuhan manusia menjadi tidak terbatas. Seseorang apabila sudah terpenuhi kebutuhan akan sandang, pangan dan papap (rumah) akan berpikir untuk memenuhi kebutuhan lain. Misalnya, keinginan memiliki radio, televisi, sepeda motor, mobil dan sebagainya. Kebutuhan manusia ternyata tidak hanya bersifat konkrit(nyata( saja, melainkan juga bersifat abstrak(tidak nyata) misalnya rasa aman dan tenteram, ingin dihargai atau dihormati, dan sebagainya. Penyebab tidak terbatasnya kebutuhan manusia itu antara lain sebagai berikut. 1. Semakin bertambah jumlah penduduk 2. Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi 3. Taraf hidup semakin meningkat 4. Lingkungan pergaulan atau tempat tinggal 5. Tingkat kebudayaan manusia semakin maju Keanekaragaman kebutuhan manusia itu dapat dikelompokan menjadi lima kategori, yaitu intensitas kegunaan, waktu, sosio budaya, sifat, dan subjek yang membutuhkan

Menurut Intensitas Tingkatannya

Kegunaan

atau

Menurut

Berdasarkan intensitas kegunaannya, kebutuhan dibedakan menjadi kebutuhan primer, sekunder, dan tersier 1. Kebutuhan primer Disebut juga kebutuhan pokok atau dasar, yaitu kebutuhan yang harus dipenuhi karena sangat penting bagi kelangsungan hidup manusia

Kebutuhan ini meliputi makanan, pakaian dan perumahan (pangan, sandang dan papan) Apabila kebutuhan primer ini tidak terpenuhi, maka manusa sulit untuk melangsungkan kehidupan dan mewujudkan jatidiri sesuai dengan kodratnya 2. Kebutuhan Sekunder Kebutuha ini timbul setelah manusia dapat memenuhi kebutuhan primer. Manusia sebagai makhluk sosial yang berbudaya mempunyai kebutuhan yang berkembang seirung dengan tuntutan kepuasan yang diinginkan. Kebutuhan sekunder sebenarnya tidak begitu penting untuk diwujudkan, karena tanpa dipenuhinya kebutuhan sekunder pun manusia masih bisa hidup. 3. Kebutuhan tersier (lux) Kebutuhan tersier atau kebutuhan akan barang mewah. Kebutuhan tersier timbul setelah kebutuhan primer dan kebutuhan sekunder terpenuhi. Pemenuhan kebutuhan terisier ini pada dasarnya berkenaan dengan status atau prestise seseorang, agar lebih dihargai oleh orang lain dan lebih terpandang Batas antara kebutuhan primer, sekunder, dan tersier untuk masing-masing orang tidaklah sama. Hal ini berhubungan dengan keduduka dan status ekonomi orang tersebut ditengah masyarakat. Misalnya, mobil bagi golongan berpenghasilan tinggi merupakan kebutuhan sekunder, sedangkan bagi mereka yang penghasilannya rendah merupakan kebutuhan terisier.

Menurut Waktu
Berdasarkan waktunya, kebutuhan dibedakan menjadi kebutuhan sekarang, kebutuhan mendesak, dan kebutuhan yang akan datang. a. Kebutuhan sekarang Kebutuhan ini merupakan kebutuhan yang harus dipenuhi saat ini dan tidak dapat ditunda, misalnya kebutuhan pokok (makanan di waktu lapar) dan kesehatan (obat untuk orang sakit) b. Kebutuhan mendesak Merupakan kebutuhan yang sangat kritis (tiba-tiba) dan sifatnya insidentil. Misalnya, bantuan kepada masyarakat yang terkena musibah atau bencana alam c. Kebutuhan yang akan datang Kebutuhan ini lebih mengarah pada persiapan-persiapan guna menghadapi kebutuhan pada waktu yang akan datang, baik jangka

pendek maupun jangka panjang. Meskipun dapan ditunda, kebutuhan ini termasuk hal yang penting, sebab dengan memenuhi kebutuhan ini manusia akan mempunyai jaminan bagi hidupnya di masa yang akan datang.

Menurut Sosio-Budaya
Pada dasarnya kebutuhan ini berkaitan erat dengan lingkungan dan tradisi masyarakat sekaligus sifa-sifat psikologis manusia. Berkenaan dengan hal tersebut maka kebutuhan ini meliputi kebutuhan sosial dan kebutuhan psikologis. a. Kebutuhan sosial Dalam hidup bermasyarakat manusia biasanya mempunyai status atau kedudukan tertentu yang mengharuskan seseorang untuk mempunyai atau melaksanakan berbagai hal supaya dipandang layak atau pantas. Misalnya pakaian dinas bagi seorang karyawan pegawai negeri atau memberikan sumbangan pada yang membutuhkan. Kebutuha sosial merupakan kebutuhan yang timbul berkenaan dengan tuntutan pergaulan atau hidup bersama dalam masyarakat b. Kebutuhan psikologis Kebutuha ini berkenaan dengan sifat rohani manusia sehingga tidak bersifat ekonomis dan tidak semuanya dapat dipenuhi dengan usaha ekonomi. Misalnya kebutuhan akan rasa aman, kebahagiaan, ketentraman, dan kebebasan. Meskipun kebutuhan-kebutuhan tersebut tidak bersifat ekonomis ( tidak dapat dibeli dengan uang), tetap saja ada segi ekonominya atau sangat berpengaruh terhadap perilaku seseorang dibidang ekonomi. Misalnya kebutuhan untuk membentuk rumah tangga atau keluarga memerlukan perlengkapan rumah tangga dan uang yang tidak sedikit.

Menurut sifat
Berdasarkan sifatnya, kebutuhan manusia dibedakan menjadi kebutuhan dan kebutuhan rohani a. Kebutuhan jasmani atau material Kebutuhan ini berkenaan dengan tuntutan fisik. Misalnya kebutuhan akan minuman, makanan dan pakaian yang cukup. Dengan demikian

dapat diketahui bahwa kebutuhan jasmani (material) merupakan segala sesuatu yang dibutuhkan manusia untuk memelihara badannya b. Kebutuhan rohani (nonmaterial) Kebutuhan ini berkenaan dengan tuntutan rohani sehingga sifatnya tidak berwujud. Kebutuhan rohani berkaitan dengan tuntutan perasaan tuntutan dengan perasaan, etika, dan keyakinan seseorang demi terpenuhinya kepuasan batin. Misalnya kebutuhan orang akan rasa aman dan kebutuhan meyakini suatu agama atau kepercayaan tertentu. Semakin pesatnya perkembangan IPTEK, menyebabkan kebutuhan ini semakin penting dirasakan manusia baik dalam kedudukannya sebagai makhluk pribadi maupun sebagai makhluk sosial.

Menurut subjek yag membutuhkan


Berdasarkan subjek yang membutuhka, kebutuhan manusia dibedakan menjadi kebutuhan individual dan kebutuhan kelompok atau kolektif. a. Kebutuhan individual Kebutuhan ini berhubungan langsung atau diperuntukkan bagi perseoragan. Manusia sebagai makhluk pribadi, mempunyai kepentingan atau kebutuhannya yang berbeda-beda. Misalnya kebutuhan pakaian seorang guru berbeda dengan seorang petani atau buruh pabrik. b. Kebutuhan kelompok atau kolektif Kebutuhan yang dimanfaatkan atau dirasakan secara bersama-sama dalam masyarakat disebut kebutuhan kelompok (kolektif). Misalnya kebutuhan adanya pasar, jalan, jembatan, listrik dan rumah sakit.

B. Faktor produksi sebagai sumber ekonomi


Beragamnya kebutuhan hidup dan terbatasnya sumber ekonomi atau barang dan jasa menjadikan manusia harus berusaha mencari jalan keluar. Barang dan jasa merupakan sumber daya ekonomi yag jumlahnya terbatas atau langka. Langka berarti jumlahnya relatif sedikit dibanding dengan jumlah yang dibutuhkan manusia. Untuk menghasilkan barang dan jasa diperlukan usaha yang disebut produksi. Usaha produksi memerlukan sumber daya produksi. Sumber daya-sumber daya terdiri dari sumber-sumber alam (tanah, air, hutan, bahan-bahan tambang, Dsb), sumber daya nara atau manusia (pengusaha, modal dan segala macam alat buatan manusia yang membantu proses

produksi). Sumber-sumber daya ini disebut faktor-faktor produksi karena diperlukan dalam produksi yang menghasilkan barang dan jasa. Tebatasnya sumber ekonomi membuat manusia melakukan segala usaha bahkan jika perlu dengan pengorbanan tertentu seperti menghabiskan dana, tenaga, dan pikiran yang tidak sedikit, agar bisa memenuhi kebutuhan hidup. Ada pun penyebab kelangkaan sumber ekonomi itu, antara lain, kelangkaan sumber alam, tenaga kerja, serta modal dan teknologi. 1. Kelangkaan sumber alam Tidak semua negara di dunia memiliki sumber alam yang dapat memenuhi seluruh kebutuhan manusia. Bagi negara-negara maju seperti Amerika, Jepang, Belanda, dan negara maju lain, biasanya mengalami kelangkaan sumber alam berupa bahan mentah, seperti minyak bumi, rempah-rempah, hasil hutan dan hasil laut. Sumber alami yang lain dan dianggap langka juga termasuk kategori sumber ekonomi, misalnya besi, perak, nikel, emas, tembaga, dan barang galian lainnya. 2. Kelangkaan tenaga kerja Indonesia dengan jumlah penduduk 210 juta jiwa sebenarnya sangat potensial, apabila dimanfaatkan untuk kepentingan pembagunan. Hanya saja ada permasalahan mengenai tenaga kerja yang potensial sekaligus produktif. Permasalahan ketenagakerjaan di negara-negara sedang berkembang seperti Indonesia, Brasilia, Kolumbia, India, dan negara berkembang lain adalah di satu sisi jumlahnya besar tapi pada sisi lain masih kurang produktif. Artinya, mayoritas tenaga kerja yang ada di negara-negara itu memiliki sifat : (a) kurang terdidik. (b) kurang terlatih. (c) kurang pengalaman. (d) kurang terampil. (e) kurang memiliki jiwa wiraswasa, dan (f) kurang kreatif Di Indonesia dan negara berkembang lainnya, tenaga ahli termasuk langka. Meskipun tenaga kerja banyak, kualifikasi yang dibutuhkan dunia kerja memenuhi syarat. Penawaran tenaga kerja dari masyarakat terlalu banyak, sedangkan tenaga kerja yang dibutuhkan sedikit. 3. Kelangkaan modal dan teknologi a. Kelangkaan modal Kekurangan modal berupa uang untuk membiayai kegiatan produksi biasanya dihadapi negara miskin dan negara yang sedang berkembang, misalnya kendala modal untuk pengadaan bahan mentah, membayar gaji, dan pembayaran lainnya. b. Kelangkaan teknologi

Begi negara yang sedang berkembang, teknologi dapat dikatakan masih langka sehingga perlu didatangkan dari negara maju. Teknologi dalam hal ini berupa alat produksi, yang lebih produktif dan lebih canggih. Walaupun di negara yang sedang berkembang teknologi itu ada, tetapi masih tradisional sehingga tingkat produksinya sangat terbatas, sedangkan yang dibutuhkan adalah teknologi yang produktivitasnya tinggi. Contohnya kita membeli mesin tenun dari cina yang mampu berproduksi dengan cepat untuk menggantikan mesin tenun tradisional yang lebih lambat.

C. MASALAH POKOK EKONOMI YANG DIHADAPI


Pada dasarnya masalah pokok dalam ekonomi yang berkenaan dengan pemenuhan kebutuhan akan selalu dihadapi setiap masyarakat. Ketiga masalah yang saling terkait itu adalah, barang apa yang akan diproduksi, bagaimana cara memproduksi, dan untuk siapa barang tersebut diproduksi. 1. Barang apa yang akan diproduksi dan berapa banyak (what) Setiap masyarakat akan menghadapi beberapa pilihan berkenaan dengan menentukan barang atau jasa yang akan dihasilkan atau diproduksi dan berapa banyak barang atau jasa tersebut harus diproduksi 2. Bagaimana cara untuk memproduksi(how) Setelah ada pilihan pasti yang mengenai jenis dan jumlah barang atau jas, selanjutnya harus dirancang mengenai cara dan langkah memproduksinya 3. Untuk siapa barang tsb diproduksi (for whom) Persoalan yang muncul disini adalah siapa yang aka menikmati dan memperoleh manfaat dari adanya barang atau jasa? Dalam lingkup ini diperlukan langkah-langkah agar hasil produksi dapat tersalur ke tangan masyarakat dan dapat digunkan, sehingga tidak terpendam di pihak produsen.

D.BIAYA PELUANG ATAU (OPPURTUNITY COST)

BIAYA

EKONOMI

Biaya peluang atau biaya ekonomi adalah suatu ukuran dari biaya ekonomi yang harus dikeluarkan dalamrangka memproduksi suatu barang atau jasa tertentu dalam kaitannya dengan alternative lain yang harus dikorbankan. Misalnya, jika lebih banyak sumber daya digunakan untuk memproduksi makanan, akan lebih sedikit sumber daya yang digunakan untuk memproduksi minuman. E.

SISTEM EKONOMI
System ekonomi merupakan suatu cara suatu bangsa (masyarakat dan pemerintah) mengatur kehidupan ekonominya. Dengan kata lain, sistem ekonomi merupakan jaringan organisasi dan kebijakan yag ditetapkan suatu pemerintah Negara dalam mengatasi masalah ekonomi.

1. System ekonomi tradisional System ekonomi tradisional merupakan system ekonomi dasar, dan masih menggunakan kebiasaan masyarakat yang berpola dari nilai budaya. System ini ditandai dengan tingkat produktivitas masyarakat yang masih rendah atau pola pemikiran di dalam mengolah factor-faktor produksi masih terbatas, termasuk teknologi produksinya masih sederhana. Dan diatur menurut kebiasaan turun temurun. Cirri-ciri system ekonomi tradisional yang menonjol, antara lain sebagai berikut a. Pembagian kerja belum ada. b. Peran masyarakat dalam berusaha mash kurang. c. Produksi masih terbatas dan ditentukan sesuai kebutuhan. d. Masih terdapat pertukaran secara barter. e. Teknologi yang diterapkan masih sederhana. f. Hidupnya terutama dari sector agraris. Kelebihan system ekonomi tradisional, antara lain sebgai berikut. a. Tidak terjadi persaingan b. Konflik-konflik tidak terjadi, karena semua berjalan sesuai dengan kebiasaan. c. Cukup aman karena anggota masyarakat tidak dibebani dengan target-target yang harus dicapai. d. Tidak menimbulkan tekanan jiwa (stress) bagi masyarakat. Kekuragan system ekonomi tradisional, antar lain sebagai berikut. a. Masyarakat bekerja semata-mata untuk memenuhi kebutuhan hidup dan bukan untuk meningkatkan kesejahteraan b. Kegiatan ekonomi dilakukan semata-mata untuk memenuhi kebutuhan dasar, tidak untuk mencari keuntungan. c. Kecil sekali terjadi perubahan-perubahan yang dapat mengangkat derajat kehidupan masyarakat, karena setiap perubahan dianggap tabu. d. Tidak memperhitungkan efisiensi penggunaan sumber daya secara maksial. 2. System ekonomi komando Pada system ini, seluruh kegiatan ekonomi diatur da ditentukan oleh pemerintah. Oleh karena proses ekonomi berjalan secara komando dari pusat, dan semua keputusan berada ditangan pemerintah pusat, maka system ini dinamakan system ekonomi komando (system ekonomi terpusat) Keputusan mengenai produksi, distribusi, dan konsumsi sepenuhnya berasa ditangan pemerintah. Masyarakat tidak diberi kebebasan dan kesempatan berusaha. Bisa disebut juga system ekonomi kolektif Ciri-ciri system ekonomi komando, antara lain. a. Perencaan ekonomi, kegiatan produksi, dan pengawasan secara terpusat (central planning) b. Sumber ekonomi (tanah, alat produksi, dan perusahaan) milik pemerintah c. Milik perseorangan tidak ada kecual barang-barang yang sudah dibagikan. d. Jenis pekerjaan dan pembagian kerja diatur oleh pemerintah. e. Kebebasan individu dalam berusaha tidak ada

f. Harga dan tingkat bunga ditetapkan oleh pemerintah. Kelebihan system ekonomi terpusat. a. Pemerintah bertanggung jawab penuh terhadap perkembangan ekonomi masyarakat b. Kebutuhan rakyat terpenuhi secara menyeluruh dan merata karena pendistribusiannya diatur pemerintah c. Tidak ada kelas-kelas dalam masyarakat karena semua adalah kelas pekerja pemerintah d. Krisis ekonomi jarang terjadi karena semua masalah ekonomi diatur dan dikendalikan oleh pemerintah Kekurangan system ekonomi terpusat antara lain sebagai berikut. a. Inisiatif dan kreativitas perorangan dalam system ekonomi terpusat tidak dapat berkembang sehingga menghambat kemajuan dibidang ekonomi dan teknologi. b. Hak milik perseorangan tidak diakui c. Kebebasan pribadi sangat terbatas karena setiap orang diminta untuk taat melaksanakan keputusan-keputusan dan perintah-perintah yang ditetapkan pemerintah. d. Informasi tidak akurat karena panjangnya jalur birokrasi. 3. System ekonomi pasar/liberal System ini tumbuh bersamaan dengan kapitalisme, sehingga merupakan system perekonomian kapitalis bebas berusaha. System pasar (liberal) memberikan kebebasan secara penuh kepada anggota masyarakat (produsen dan konsumen) untuk menentukan kegiatan ekonomi yang ingin mereka lakukan. Setiap individu memiliki kebebasan dalam berusaha dan memiliki benda, baik berupa modal maupun bendabenda konsumsi. Pemerintah tidak campur tangan dan tidak berusaha memengaruhi kegiatan ekonomi yang dilakukan masyarakat. Cirri-ciri system ekonomi pasar/liberal a. Semua alat dan sumber produksi bebas dimiliki perseorangan, kelompok masyarakat, atau perusahaan-perusahaan. b. Pemerintah tidak ikut campur secara langsung dalam kegiatan-kegiatan ekonomi. c. Kegiatan ekonomi di semua sector dilakukan oleh masyarakat atau swasta d. Setiap orang diberi kebebasan dalam hal pemakaian barang dan jasa. e. Modal memegang peranan penting dalam kegiatan ekonomi. f. Kegiatan produks dilakukan dengan tujuan mencari laba, bahkan semua kegiatan ekonomi didorong prinsip laba. g. Adanya persaingan antarpengusaha. Perlu diketahui bahwa kenyataannya tidak ada satu system ekonomi yang diterapkan secara murni. Masyarakat lebih condong menganut system ekonomi campuran (mixed economies) dengan sebagian unsure tradisional, unsure komando, dan pasar. Kelebihan system ekonomi pasar a. Setiap individu memiliki kebebasan untuk mengatur kehidupan ekonomi sesuai dengan bakat dan kemampuan masing-masing.

b. Dengan kebebasan berusaha dan bersaing akan mendorong setiap orang untuk mencari kemajuan c. Hak milik diakui dan adanya kebebasan melakukan segala sesuatu yang dianggap baik bagi kepentingan pribadi, kreativitas mencari keuntungan menjadi tinggi. d. Persaingan dalam system ekonomi pasar, dapat memproduksi berbagai macam barag berkualitas sesuai dengan kebutuhan pasar sehingga para konsumen dapat memperoleh barang dan jasa sesuai dengan selera. Kekurangan system ekonomi pasar a. Kebebasan bersaing mengakibatkan yang kuat menindas yang lemah, terjadi jurang pemisah antara yang kaya dan miskin. b. Pemerataan pendapatan semakin sulit dicapai karena setiap individu berusaha mencari keuntungan bagi diri sendiri. c. Adanya kebebasan produksi dapat mendorong terjadinya krisis ekonomi. d. Konsentrasi modal oleh kaum kapitalis dapat mengakibatkan terjadinya monopoli. 4. System ekonomi campuran Dalam system ekonomi campuran, sector swasta dan pemerintah sama-sama diakui keberadaannya. Di samping sector swasta terdapat pula semacam bada perencanaan Negara (Bappenas) yang merencanakan arah dan perkembangan ekonomi, supaya sesuai dengan sasaran yang telah ditetapkan. System ekonomi campuran merupakan perpaduan antara system pasar dan system komando. Penerapan masing-masing Negara yang memakai system ini bervariasi, karena dipengaruhi oleh potensi dan kondisi ekonomi masing-masing Negara, termasuk aspirasi dari masyrakat. Kelebihan system ekonomi campuran a. Dengan adanya campur tangan pemerintah, pertumbuhan ekonomi akan teratur dan stabil. b. Karena inisiatif dan kreatifitas seseorang diakui, maka terdorong mencari keuntungan. c. Tugas pemerintah tidak terlalu berat karena mendapat bantuan dari swasta. d. Adanya campur tangan pemerintah dapat memperkecil pengaruh monopoli swasta. Kekurangan system ekonomi campuran adalah sulit untuk menentukan unsure yang benar sesuai dengan kepribadian dan kebutuhan masyarakat sehingga memerlukan ketelitian dan kejelian 5. System ekonomi Indonesia System ekonomi yang digunakan di Indonesia disebut demokrasi ekonomi atau ekonomi pancasila. Dalam demokrasi ekonomi, produks dilakukan sebagai usaha bersama untuk kepentingan bersama. Demokrasi ekonomi mengutamakan peranan aktif masyarakat dalam kaitannya dengan kegiatan pembangunan. Pemerintah berkewajiban memberikan pengarahan dan bimbingan terhadap pertumbuhan ekonomi, dan menciptakan iklim yang sehat bagi perkembangan dunia usaha. Sedangkan dunia usaha berkewajiban memberi tanggapan yang positif terhadap pengarahan, bimbingan, dan berusaha menciptakan iklim yang sehat dalam kegiatan yang dilakukan.

Landasan idiil demokrasi ekonomi adalah pancasila, sedangkan landasan konstitusional adalah UUD 1945. Pasal 33 UUD 1945 merupakan dasar demokrasi ekonomi. Adapun bunyi pasal 33 UUD 1945, sebagai berikut. Ayat 1 perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasar atas asas kekeluargaan. Ayat 2 cabang-cabang produksi yang penting bagi Negara dan yang menguasai hajat hidup orang banyak dikuasai oleh Negara F. Pola Perilaku produsen dan konsumen Perilaku konsumen adalah proses dan aktivitas ketika seseorang berhubungan dengan pencarian, pemilihan, pembelian, penggunaan, serta pengevaluasian produk dan jasa demi memenuhi kebutuhan dan keinginan. Perilaku konsumen merupakan hal-hal yang mendasari konsumen untuk membuat keputusan pembelian. Untuk barang berharga jual rendah (low-involvement) proses pengambilan keputusan dilakukan dengan mudah, sedangkan untuk barang berharga jual tinggi (high-involvement) proses pengambilan keputusan dilakukan dengan pertimbangan yang matang Pengertian produksi, produksi sering diartikan sebagai usaha untuk menghasilkan benda, seperti membuat meja, membuat rumah atau merakit mobil. Padahal produksi dapat diartikan juga sebagai setiap usaha untuk menghasilkan jasa. Dengan demikian menanam pohon karet, sampai ban menjadi ban mobil serta mengangkut dan memperdagangkan ban mobil semuanya termasuk produksi G. Circular flow diagram

H. Permintaan dan penawaran Permintaan adalah jumlah barang pada suatu pasar yang ingin dibeli oleh konsumnen pada saat tertentu dalam berbagai tingkat harga Faktor-faktor yang memengaruhi permintaan 1. Intensitas kebutuhan Jika kebutuhan suatu barang sangat mendesak maka permintaan akan bertambah 2. Pendapatan rata-rata penduduk Jika pendapatan rata-rata penduduk tinggi, hal ini menunjukan daya beli masyarakat yang meningkat maka permintaan pun meningkat 3. Adanya barang subtitusi Apabila kegunaan suatu barang dapat digantikan oleh barang lain, maka permintaan akan barang bersangkutan akan terpengaruh 4. Distribusi pendapatan Distribusi pendapatan yang semakin merata akan memengaruhi naiknya permintaan karena seluruh lapisan masyarakat akan mampu membelinya 5. Selera atau tradisi masyarakat Perubahan tradisi atau selera masyarakat untuk mengonsumsi suatu barang akan memengaruhi permintaan terhadap barang. Permintaan yang cocok dengan selera dan tradisi baru, akan meningkatkan jumlah permintaan 6. Jumlah penduduk Peningkatan jumlah penduduk berarti pula meningkatnya jumlah permintaan terhadap barang atau jasa Elastisitas permintaan Merupakan suatu ukuran mengenai perubahan yang relative terhadap sejumlah barang yang diminta karena perubahan relative harga Mencari elastisitas permintaan

Jenis-jenis elastisitas : 1. Elastis E>1 2. Inelastis E<1 3. Elastis uniter E=1 4. Elastis sempurna E=~ (tak terhingga) 5. Inelastis sempurna E=0 Penawaran, adalah jumlah barang pada suatu pasar yang ingin dijual oleh penjual pada suatu saat tertentu dalam berbagai tingkat harga Hukum penawaran bila harga naik, penawara pun akan naik. Faktor-faktor yang memengaruhi penawaran 1. Tingkat perkembangan teknologi yang dimiliki oleh suatu perusahaan menentukan besar kecilnya kapasitas produksi pada perusahaan yang bersangkutan. Makin tinggi teknologi, semakin tinggi pula tingkat produksi, dan akhirnya meningkat pula jumlah penawarannya

2. Harga-harga masukan (input) atau ongkos produks dapat memengaruhi jumlah barang yang dapat diproduksi sehingga akhirnya dapat memengaruhi jumlah penawaran barang 3. Faktor kebutuhan akan uang oleh produsen merupakan hal yang positif memengaruhi penawaran. Kebutuhan uang yang mendesak, seperti untuk membayar utang atau biaya produksi, akan memaksa produsen menjual barangnya dengan harga yang lebih rendah daripada harga yang ditetapkan penjual lainnya 4. Produsen atau penjual mempunyai terget tertentu mengenai jumlah keuntungan yang akan diperoleh. Target keuntungan yang hendak dicapai dikaitkan pula dengan jumlah penjualan dan ini artinya memengaruhi jumlah penawaran 5. Terbatasnya sumber daya ekonomi yang dimiliki oleh produsen akan membatasi pula kemampuan berproduksi. Keadaan yang demikian akan menurunkan penawaran 6. Munculnya produsen baru akan menambah jumlah persediaa barang. Ini berarti menambah jumlah penawaran 7. Bencana alam, kemarau panjang, atau curah hujan yang terlalu tinggi dapat memengaruhi jumlah produksi, terutama produksi sektor pertanian I. Pasar barang Pasar persaingan sempurna adalah suatu struktur yang didalamnya terdapat banyak pembeli dan banyak penjual, dan masing-masing pembeli dan penjual tidak dapat mempengaruhi harga. Ciri-ciri pasar persaingan sempurna 1. Semua pembeli yang masuk mempunyai pengetahuan yang sempurna tentang keadaan pasar 2. Dalam pasar terdapat banyak penjual, sekiranya ada penjual yang menaikkan atau menurukan harga maka tindakannya itu tidak akan memengaruhi harga yang sedang berlaku dipasar karena jumlah barang yang ditawarkannya dipasar sangat sedikit bila dibandingkan dengan seluruh barang yang ditawarkan di pasar 3. Masing-masing penjual hanya menjadi penerima/pengambil harga (price taker) karena harga yang berlaku di pasar ditentukan oleh interaksi antara keseluruhan penjual dan pembeli yang ada dipasar. 4. Jenis barang yang diperdagangkan bersifat homogen sehingga barang-barang tersebut memiliki sifat subtitusi Pasar persaingan tidak sempurna merupakan suatu bentuk pasar dimana perusahaan/penjual mempunyai peranan dalam menentukan harga. Ciri-ciri pasar persaingan tidak sempurna 1. Pasar monopoli Dalam pasar monopoli hanya ada satu penjual yang merupakan suatu perusahaan dan juga satu industri yang menjual satu jenis barang Barang yang dijual oleh perusahaan itu tidak ada barang penggantinya Barang yang dijual tidak membutuhkan iklan untuk pemasarannya. Pembeli tidak mempunyai pilihan lain selain barang tersebut Penentuan harga dapat dilakukan dan dikuasai oleh perusahaan tersebut. Perlu diketahui bahwa apabila perusahaan itu bukan sebagai penjual tetapi sebagai pembeli tunggal maka bentuk ini disebut MONOPSONI. Sebuah perusahaan sebagi pembeli berhadapan dengan penjual yang banyak.

2. Ciri-ciri pasar oligopoli Terdiri dari beberapa perusahaan. Masing-masing perusahaan menghasilkan barang yang satu sama lain bersaing Promosi dalam penjualan barang dilakukan melalui iklan Perushaan-perusahaan baru sulit memasuki pasar J. Ekonomi mikro dan makro Ekonomi mikro mempelajari cara kerja sistem ekonomi dimulai dari sudut individu seperti perilaku dan selera konsumen atau dari sudut perusahaan seperti ongkos perusahaan, produksi perusahaan, penawaran dari perusahaan, atau permintaan dari perusahaan. Jadi, ekonomi mikro adalah suatu perekonomian melalui sistem dasar, mencakup studi tentang perusahaan, produsen, dan konsumen. Ekonomi makro mempelajari cara kerja sistem ekonomi dimulai dengan mempelajari susunan perekonomian secara keseleruhan. Kalau dalam makro ekonomi dipersoalkan mengenai permintan maka yang dimaksud adalah bukan permintaan perorangan atau perusahaan, tetapi permintaan masyarakat secara keseluruhan. Dalam ekonomi makro dipersoalkan pendapatan secara nasional, begitu pula produksi, konsumsi, dan kesempatan kerja selalu dilihat secara menyeluruh. Selain itu dipelajari pula sebab dan cara mengatasi inflasi, pengangguran, dan defisit APBN. Masalah ekonomi 1. Pengangguran Pengangguran terbuka dalam arti sama sekali tidak bekerja terjadi di berbagai tempat. Disamping itu, banyak terdapat pengangguran tersembunyi (disquised unemployment) atau setengah menganggur, baik didaerah pedesaan maupun perkotaan. 2. Inflasi Kenaikan harga terus menerus secara umum 3. Kurangnya investasi Pendapatan masyarakat dinegara-negara berkembang pada umumnya rendah. Hal ini berakibat pada tabungan dan investasi menjadi rendah, yang pada akhirnya berpengaruh pada produksi dan pendapatan yang rendah 4. Neraca perdangan defisit Tingkat produksi yang rendah mengakibatkan ekspor yang rendah, sehingga kekurangan hasil produksi harus ditutup dengan cara mengimpor. Keadaan tsb berakibat impor lebih besar dari pada ekospor,dan terjadilah defisit neraca perdagangan Kebijakan fiskal Yaitu kebijakan yang dilaksanakan pemerintah di bidang perpajakan untuk memengaruhi anggaran pendapatan dan belanja negara Kebijakan moneter Yaitu langkah yang dilakukan Bank Indonesia untuk mengubah tingkat suku bunga dan jumlah uang yang beredar. Kebijakan itu bertujuan untuk memengaruhi pengeluaran rumah tangga keluarga, perusahaan, dan pemerintah.

Kebijakan segi penawaran Kebijakan pemerintah dalam meningkatkan produksi baik jumlah maupun mutu yang lebih berkualitas K. Konsep-konsep PDB Menghitung NNI GNP= GDP-pendapatan netto luar negeri ( pendapatan yang dihasilkan WNI diluar negeri) NNP=GNP-penyusutan NNI=NNP-pajak tak langsung PI=NNI-(iuran asuransi+iuran jaminan sosial+laba ditahan+pajak perseorangan)+transfer payment DI=PI-pajak tak langsung Komponen pendapatan nasional Pendekatan pendapatan PN=pendapatan nasional PN=upah/gaji+pendapatan bunga+pendapatan sewa+keuntungan Pendekatan produksi NT=NO-NI NT= Nilai Tambah NO=nilai output NI=Nilai Input Antara (selisih antara nilai input+nilai output) Pendekatan pengeluaran PDB=C+G+I+(X-M) C=pengeluaran konsumsi rumah tangga G=pengeluaran pemerintah I=pembentukan modal tetap domestik X=eksport barang dan jasa-jasa, kemudian dikurangi M M=import barang-barang dan jasa-jasa Faktor-faktor yang memengaruhi pendapatan nasional 1. Jumlah dan kualitas faktor-faktor produksi 2. Tingkat investasi 3. Tingkat bunga 4. Perkiraan keadaan perekonomian masa depan 5. Tingkat teknologi 6. Pengeluaran pemerintah 7. Peningkatan ekspor L. Indeks harga dan inflasi Bagaimana cara menentukan indeks harga konsumen?

a. Menentukan jenis barang yang selalu digunakan konsumen. Disamping itu juga menentukan berapa besar tingkat kenaikan harga barang-barang yang akan diamati tersebut b. Menentukan tahun dasar, yaitu tahun yang dijadikan dasar atau tolak ukur perubahan/kenaikan harga-harga yang akan diamati untuk menentukan indeks harga c. Menghitung indeks harga= harga tahun ini/harga tahun lalu*100=indeks harga Menghitung inflasi= indeks harga tahun ini-indeks harga tahun lalu/indeks harga tahun lalu*100=tingkat inflasi M. Fungsi konsumsi, tabungan dan investasi Fungsi konsumsi = Y=C+S Fungsi tabungan = S=-a+(1-b)y jika Y=500+0.6Y maka S=-500+0.4Y N. Motif mencari uang a. Motif transaksi Masyarakat memegang uang (holding money) dalam rangka mempermudah kegiatan transaksi sehari-hari b. Motif berjaga-jaga Orang merasa lebih aman dan lebih tenang memegang uang untuk keperluan yang tidak terduga c. Motif spekulasi Permintaan uang bukan hanya untuk keperluan transaksi atau berjaga-jaga, tetapi juga didorong untuk tujuan spekulasi. Artinya, kebutuhan uang bermotif mencari keuntungan O. Perbankan a. Bank umum Bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional dan atau berdasarkan prinsip syariah yang dalam kegiatannya memberi jasa dalam lalu lintas pembayaran bidang keuangan pada masyarakat Fungsinya adalah 1. Menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan berupa giro, deposito berjangka, sertifikat deposito dll 2. Memberi kredit 3. Menerbitkan surat pengakuan utang b. Bank sentral Fungsi bank sentral 1. Menetapkan dan melaksanaka kebijakan moneter 2. Mengatur dan menjaga kelancaran sistem pembayaran 3. Mengatur dan mengawasi bank P. Kebijakan pemerintah dibidang moneter

Pada politik diskonto (discount policy), bank sentral menetapkan tingkat suku bunga pada tingkat tertentu. a) Menaikkan suku bunga Suku bunga dinaikkan jika jumlah uang yang beredar dalam masyarakat berlebih. Dengan naiknya suku bunga, masyarakat akan berlomba-lomba menabung di bank. Dipihak lain, para pengusaha mengurangi investasi yang dibiayai dengan pinjaman. b) Menurunka suku bunga Suku bunga diturunkan jika jumlah uang yang beredar dalam masyarakat kurang. Penurunan suku bunga akan mendorong pengusaha mengadakan investasi dengan meminjam uang dari bank Kebijakan politik pasar terbuka (open market Policy) Dalam hal ini Bank Sentral menawarkan surat berharga, misalnyaobligasi dan Sertifikat Bank Indonesia (SBI) ke pasar uang dan pasar modal. Jika bank membeli surat berharga, uang akan mengalir ke masyarakat atau pasar uang menjadi luas, seballiknya jika bank menjual surat berharga, uang kembali masuk ke Bank Sentral dan volume uang di masyarakat menjadi berkurang. Penjualan surat berharga ini juga ditujukan kepada bankbank, sehingga akan berkurangna uang dari masyarakat. Tetapi berkurangnya uang ditangan badan-badan kredit akan menyebabkan pemberian kredit akan berkurang. Berkurangnya jumlah uang ditangan masyarakat menyebabkan permintaan terhadap barang berkurang. Barang dipasar hanya dapat dijual seluruhnya apabila harga telah turun atau inflasi dapat ditekan. Q. Ketenagakerjaan Dalam ketenagakerjaan, penduduk dengan segala potensi yang dimilikinya dikategorikan menjadi 2, yaitu penduduk usia kerja dan penduduk diluar usia kerja. Di indonesia, yang termasuk penduduk usia kerja adalah penduduk yang berusia 15~65 tahun. Pada usia tersebut mereka dapat melakukan pekerjaan, baik di dalam maupun diluar hubungan kerja untuk menghasilkan barang atau jasa dalam upaya memenuhi kebutuhan masyarakat. R. Kesempatan kerja Kesempatan kerja merupakan peluang bagi penduduk untuk melaksanakan fungsinya sebagai sumber ekonomi dalam proses produksi untuk mencapa kesejahteraan. Kesempatan kerja dibedakan menjadi 2 golongan, yaitu 1. Kesempatan kerja permanen, artinya kesempatan kerja yang memungkinkan orang bekerja secara terus menerus sampai mereka pensiun atau tidak mampu lagi untuk bekerja 2. Kesempatan kerja temporer, artinya kesempatan kerja hanya memungkinkan orang bekerja dalam waktu relatif singkat, kemudian menganggur untuk menunggu kesempatan kerja baru.

S. Indikator ketenagakerjaan 1. Rasio ketergantungan (dependency ratio) adlah tingkat beban yang harus ditanggung oleh setiap penduduk yang produktif

DR = PDUK = PUK =

Dependency Ratio (angka ketergantungan) penduduk diluar usia kerja penduduk usia kerja

2. Tingkat partisipasi angkatan kerja (TPAK) adalah perbandingan antara jumlah angkatan kerja dan jumlah seluruh penduduk usia kerja

3. Tingkat pengangguran terbuka (TPT) adalah perbandingan antara jumlah penduduk yang sedang mencari pekerjaan dan jumlah angkatan kerja

TPT = tingkat pengangguran terbuka PT = pengangguran terbuka AK = angkatan kerja 4. Tingkat produktivitas tenaga kerja merupakan nilai tambah produk domestik produk (PDB) dibagi dengan jumlah penduduk yang bekerja untuk menghasilkan nilai tambah tersebut T. Pengangguran Pengangguran ada 2 macam, yaitu pengangguran terbuka dan pengangguran terselubung. Pengangguran terbuka (open unemployment) meliputi seluruh angkatan kerja yang mencari pekerjaan, baik yang mencari pekerjaan pertama kali maupun yang pernah bekerja sebelumnya Pengangguran terselebung (underemployment) adalah pekerja yang bekerja dengan jam kerja rendah (dibawah sepertiga jam kerja normal atau kurang dari 35 jam dalam seminggu), namun masih mau menerima pekerjaan. BPS mengkategorikan penganggur terselebung menjadi dua macam, yaitu pekerja yang memliki jam kerja kurang dari 35 jam perminggu karena sukarela dan ada juga yang terpaksa. U. Jenis pengangguran a. Pengangguran voluntair, yaitu pengangguran yang terjadi secara sukarela karena mencari pekerjaan dengan pendapatan yang lebih baik. b. Pengangguran teknologi, yaitu pengangguran yang diakibatkan oleh semakin meningkatnya penggunaan alat-alat mesin, komputerisasi, bahkan robot dalam proses produksi, yang merupakan produk teknologi hal ini mengakibatkn penggunaan tenaga kerja menjadi berkurang. (contoh) pabrik tekstil dahulu menggunakan alat tenun bukan mesin yang dioperasikan dengan manusia, dengan semakin canggihnya

berbagai mesin produksi, sekarang pabrik tekstil banyak yang menggunakan mesin printing. c. Pengagguran deflatoir, yaitu pengangguran yang terjadi karena menurunnya kegiatan perekonomian suatu negara sehingga permintaan masyarakat ikut menurun, hal ini mengakibatkan perusahaan mengurangi kapasitas produksinya, atau bahkan menghentikan produksinya, akibatnya terjadi pengangguran pekerja. d. Pengangguran struktural,yaitu pengangguran yang disebabkan oleh adanya perubahan pada struktur ekonomi dari suatu negara, misalnya dari struktur ekonomi industri, hal ini menyebabkan kualifikasi tenaga kerja yang dibutuhkan tidak sesuai dengan tenaga kerja yang tersedia, akibatnya terjadi pengangguran. V. Penyebab pengangguran 1. Tekanan geografis dengan jumlah dan komposisi angkatan kerja yang besar. 2. Pertumbuhan ekonomi yang jauh lebih kecil daripada pertumbuhan angkatan kerja. 3. Jumlah lapangan kerja yang tersedia lebih kecil dari jumlah pencari kerja 4. Kompetensi pencari kerja tidak sesuai dengan pasar kerja. 5. Terjadi pemutusan hubungan kerja (PHK) yang disebabkan, antara lain perusahaan yang menutup atau mengurangi bidang usahanya akibat krisis ekonomi atau keaman yang kurang kondusif, peraturan yang menghambat investasi, hambatan dalam proses ekspor-impor, dan sebagainya. 6. Kurang efektifnya informasi pasar kerja bagi para pencari kerja. 7. Berbagai regulasi dan perilaku birokrasi yang kurang kondusif bagi pengembangan usaha 8. Masih sulitnya arus masuk modal asing. 9. Iklim investasi yang belum kondusif. 10. Tekanan kenaikan upah ditengah dunia usaha yang masih lesu. 11. Kemiskinan 12. Ketimpangan pendapatan. 13. Urbanisasi 14. Stabilitas politik yang tidak stabil. 15. Perilaku proteksionis sejumlah negara maju dalam menerima ekspor dari negaranegara berkembang, termasuk indonesia. 16. Keberadaan pasar global W. Dampak pengangguran terhdapa pelaksanaan pembangunan Penangguran bukan hanya meyangkut masalah ekonomi, melainkan juga masalah sosial. Dampak-dampak yang ditimbulkannya akan berpengaruh terhadap pelaksanaan pembangunan nasional baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang. Dampak tersebut adalah sebagai berikut. 1. Pendapatan nasional menururn Salah satu komponen pendapatan nasional adalah upah. Orang yang bekerja tentu akan mendapatkan balas jasa atau upah. Jadi, semakin banyak jumlah penganggur di suatu negara, semakin banyak orang yang tidak mendapat upah maka pendapatan nasional pun akan menurun.

2. Pendapatan perkapita masyarakat rendah Semakin banyak orang yang tidak bekerja dan tidak menghasilkan, semakin berat beban orang yang bekerja. Akibatnya pendapatan perkapita masyarakat menjadi rendah sehingga akan berpengaruh terhadap pelaksanaan pembangunan. 3. Produktivitas tenaga kerja rendah Jumlah kesempatan kerja yang terbatas menyebabkan orang bersedia bekerja apa saja walaupun tidak sesuai dengan bidangnya. 4. Upah yang rendah Akibat produktivitas tenaga kerja yang rendah maka upah yang didapatkan juga rendah. Hal ini berdampak pada sisi permintaan dan penawaran. a. Dari sisi permintaan, upah yang rendah mengakibatkan permintaan masyarakat terhadap barang atau jasa juga rendah. Hal ini akan mengakibatkan perusahaan mengurangi atau bahkan menghentikan produksinya sehingga akan terjadi pengurangan pekerja yang akan memunculkan pengangguran. Hal ini tentu saja akan berdampak pada pembangunan nasional. b. Dari sisi penawaran, upah yang rendah mengakibatkan jumlah pendapatan yang tidak dikonsumsi oleh masyarakat rendah atau bahkan tidak menabung sama sekali. Padahal tabungan masyarakat merupakan salah satu sumber modal pembangunan nasional. 5. Investasi dan pembentukan modal rendah Permintaan masyarakat yang rendah ataupun rendahnya tabungan masyarakat samasama akan berdampak pada rendahnya investasi yang dilakukan. Kurangnya permintaan masyarakat akan membuat pengusaha enggan untuk berinvestasi dan rendahnya tabungan masyarakat menyebabkan minimnya dana untuk investas. Hal ini akan menghambat pelaksanaan pembangunan 6. Sumber utama kemiskinan Orang yang menganggur berarti tidak memiliki pendapatan yang dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya sehingga mereka hidup dibawah garis kemiskinan,seperti perumahan yang kurang layak, kesehatan dan gizi yang buruk, pendidikan yang minim atau tidak berpindidikan sama sekali, angka kematian bayi yang tinggi, dan harapan hidup yang relatif singkat. 7. Pemborosan sumber daya dan potensi yang ada Jumlah pengangguran dan setengah pengaggur yang tinggi merupakan pemborosan sumber daya potensi yang ada sebab kemampuan yang dimiliki oleh mereka seharusnya dapat sumbangsih yang besar bagi pelaksanaan pembangunan. Namun yang terjadi justru sebaliknya, dengan menganggur berarti mereka tidak menghasilkan apa pun.

8. Dampak sosial yang ditimbulkan oleh penangguran sehingga akan berpengaruh terhadap pelaksanaan pembangunan nasional, antara lain : a. Menjadi beban keluarga dan masyarakat b. Penghargaan diri yang rendah c. Kebebasan yang terbatas d. Mendorong peningkatan sosial dan kriminal. Berikut beberapa cara yang ditempuh pemerintah untuk mengatasi masalah pengangguran. 1. Menciptakan kesempatan kerja, terutama di sektor pertanian melalui penciptaan iklim investasi yang lebih kondusif 2. Menumbuhkan usaha-usaha baru, memperluas kesempatan berusaha, dan mendorong pengusaha-pengusaha memperluas usahanya atau membuka investasi baru. 3. Meningkatkan keterampilan tenaga kerja menuju profesionalisme. Cara ini dapat meningkatkan dan memelihara produktivitas tenaga kerja dan tidak perlu tergantung pada kesempatan kerja yang diberikan oleh orang lain, tetapi justru mampu menciptakan pekerjaan untuk dirinya sendiri 4. Meningkatkan kualitas tenaga kerja sesuai dengan tuntutan dunia industri dan dunia usaha melalui perbaikan isi kurikulum sistem pendidikan nasional 5. Untuk menumbuhkembangkan usaha mikro dan usaha kecil yang mandiri perlu keberpihakan kebijakan, termasuk akses, pendamping, pendanaan usaha kecil dan tingkat suku bunga kecil yang mendukung 6. Pembangunan nasional dan kebijakan ekonomi makro yang bertumpu pada sinkronisasi kebijakan fiskal dan moneter harus mengarah pada penciptaan dan perluasan kesempatan kerja. 7. Kebijakan pemerintah pusat dengan kebijakan pemerintah provinsi dan pemerintah kabupaten/kota harus merupakan satu kesatuan yang saling mendukung untuk penciptaan dan perluasan kesempatan kerja. 8. Penempatan tenaga kerja indonesia memiliki kompetensi dengan kualitas yang memadai diluar negeri X. APBN 1. Pengertian APBN adalah suatu daftar yang memuat rincian pendapatan dan pengeluaran pemerintah dalam jangka waktu satu tahun (1 januari~31 desember) pada tahun tertentu, yang ditetapkan dengan undang-undang dan dilaksanakan secara terbuka dan bertanggung jawab untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat. 2. Tujuan 1) Meningkatkan transparansi dan pertanggung jawaban pemerintah kepada DPR dan masyarakat luas 2) Meningkatkan koordinasi antar bagian dalam lingkungan pemerintah 3) Membantu pemerintah mencapai tujuan fiskal 4) Memungkinkan pemerintah memenuhi prioritas belanja

5) Membantu menciptakan efisiensi dan keadilan dalam menyediakan barang dan jasa publik melalui proses pemrioritasan 3. Fungsi a. Fungsi alokasi APBN memuat rincian penerimaan dan pengeluaran pemerintah. Pendapatan yang dihimpun pemerintah selanjunya digunaka untuk membiayai berbagai pengeluaran pemerintah di segala bidan sesuai dengan kebutuhan. b. Fungsi distribusi APBN yang diperoleh dari berbagai sumber penerimaan oleh pemerintah, kemudian didistribusikan kembali kepada masyarakat, berupa SUBSIDI, PREMI, dan DANA PENSIUN c. Fungsi stabilitas Pelaksanaan APBN yang sesuai dengan alokasi yang telah ditentukan akan dapat menjaga kestabilan arus uang dan arus barang sehingga dapat mencegah fluktuasi dalam perekonomian nasional. Y. Kebijakan fiskal a. pengertian Adalah kebijakan pemerintah dalam memengaruhi pengeluaran dan pendapatan dengan tujuan untuk menciptakan kesempatan kerja yang tinggi tanpa inflasi. b. Tujuan Secara umum tujuan pelaksanaan kebijakan fiskal ialah untuk menentukan arah, tujuan, dan prioritas pembangunan nasional serta pertumbuhan ekonomi agar sesuai dengan Program Pembangunan Nasional (propenas) yang pada gilirannya akan meningkatkan kemakmuran masyarakat. Tujuan ditempuh dengan : a. Meningkatkan laju investasi b. Meningkatkan kesempatan kerja c. Mendorong investasi optimal secara sosial d. Meningkatkan stabilitas di tengah kestabilan ekonomi internasional c. Fungsi Kebijakan berfungsi sebagai instrumen untuk menggalakkan pembangunan ekonomi, khususnya sebagai alat untuk : a) Mempertinggi penggunaan sumber daya b) Memperbesar penanaman modal d. Menghitung PBB <1M=0.125% x nilai >1M=0.25% x nilai NJOPTKP=nilai jual objek tidak kena pajak Contoh : Tn. Mukmin memiliki harta sbb : - Tanah 350 M - Bangunan 270 M Jika harga tanah @3.600.000 dan bangunan @2.300.000 berapakah PBB yang harus dibayar?

Jawab : Tanah = 350 Bangunan = 270 NJOPTKP =

x 3.600.000 x 2.300.000

= = =

1.260.000.000 + 621.000.000 1.881.000.000 12.000.000 1.869.000.000 4.672.500/tahun

Tarif PBB = 0.25% x 1.869.000.000 e. PPH Tarif PPH 5.000.000~50.000.000 50.000.000~100.000.000 >100.000.000

10% 15% 30%

PTKP (penghasilan tidak kena pajak) Diri sendiri 24.300.000 WP kawin Istri (kerja) Anak (max 2) 2.025.000 24.300.000 2.025.000

Z. Penerimaan negara a) Pajak dalam negeri b) Pajak perdagangan internasonal (bea masuk dan pajak pungutan ekspor) c) Penerimaan dari sumber daya alam (migas dan non migas) d) Bagian pemerintah atas laba badan usaha milik negara (BUMN) e) Penerimaan negara bukan pajak lainnya AA.

Anda mungkin juga menyukai