Anda di halaman 1dari 2

Larutan mempunyai sifat-sifat yang berbeda dari pelarutnya.

Salah satu sifat penting dari suatu larutan adalah penurunan titik beku. Titik beku adalah temperatur tetap dimana suatu zat tepat mengalami perubahan wujud dari cair ke padat. Setiap zat yang mengalami pembekuan memiliki tekanan 1 atm. Penambahan zat terlarut nonvolatil ke dalam suatu pelarut menyebabkan terjadinya penurunan titik beku. Keberadaan partikelpartikel zat pelarut mengalami proses pengaturan molekul-molekul dalam pembentukan susunan kristal padat, sehingga diperlukan suhu yang lebih rendah untuk mencapai susunan kristal padat dari fasa cairnya. Hal ini lah yang menyebabkan terjadinya penurunan titik beku suatu larutan yang keadaannya ditambahkan zat terlarut. Dari hasil pengamatan tentang penurunan titik beku larutan, diperoleh titik beku asam asetat glasial atau asam cuka ini adalah 6oC pada waktu 15 menit, sedang penurunan titik bekunya adalah 8oC, dan Kf dari asam asetat glasial itu sendiri adalah 107,52oC/m. Nilai titik beku asam asetat ini berbeda jauh dengan nilai titik beku asam asetat secara teori. Titik beku asam asetat secara teori adalah 16,6oC. Perbedaan ini mungkin saja disebabkan oleh es batu yang ada pada erlenmeyer (tabung E) yang digunakan untuk membekukan asam asetat ini sedikit demi sedikit mulai mencair. Oleh karena itu agar asam asetat galsial ini membeku pada suhu 16,6oC ini, es batu yang ada di dalam tabung E perlu diberi garam dapur lebih banyak lagi sehingga es batu yang ada tetap membeku atau dengan kata lain tidak cepat mencair, sebab garam dapur ini dapat mengikat oksigen yang ada pada air dalam bentuk es batu. Selain itu mungkin juga disebabkan oleh keadaan sekitar lingkungan dari sistem ini (larutan). Namun jika kita tinjau kembali kegunaan garam dapur ini, kita akan menemukan hal yang bertolak belakang dari fungsi garam dapur pada percobaan ini. Misalnya pada musim salju, untuk mengubah salju yang jatuh ke tanah agar segera mencair dan tidak membeku, diatas salju ini disebarkan garam dapur, yang tujuannya agar titik beku air dalam salju turun sehingga salju dapat mencair dan salju mengalir ke saluran-saluran pembuangan. Seadngakan harga Kf asam asetat glasial yang diperoleh secara praktikum berbeda jauh dengan Kf asam asetat secara teori, dimana harga Kf asam asetat secara teori adalah 3,57oC/m. Perbedaan ini bisa saja disebabkan oleh kondisi lingkungan yang kurang baik,

baik itu dari wadah tempat zat ini dimasukkan dan alat yang digunakan untuk mengaduknya. Dengan cara kriokopis, kita juga dapat menentukan berat molekul zat yang dilarutkan dalam asam asetat glasial ini. Dari hasi pengamatan dan perhitungan diperoleh berat molekul dari zat X ini adalam 78,76 g/mol. Dimana nilai ini diperoleh dari hasil bagi antara berat zat terlarut dikali dengan 1000 dikali dengan harga Kf yang diperoleh dari hasil pengamatan dan dibagi dengan penurunan titik beku larutan dikalikan dengan berat pelarutnya sendiri.

Anda mungkin juga menyukai