Zona transisi antara lingkungan yang secara permanen basah dan kering Menyokong hidup berbagai ragam spesies tumbuhan dan hewan Dapat dijumpai di pantai dan pedalaman
LAHAN BASAH
Defenisi lahan basah menurut Konvensi Ramsar 1991
daerah payau, paya, tanah gambut atau perairan, baik yang bersifat alami maupun buatan, tetap ataupun sementara, dengan perairannya yang tergenang ataupun mengalir, tawar, agak asin ataupun asin, termasuk daerah-daerah perairan laut yang kedalamannya tidak lebih dari enam meter pada waktu air surut.
Konvensi Ramsar adalah sebuah konvensi internasional yang ditandatangi di kota Ramsar, Iran (1971). Konvensi ini adalah Convention on Wetlands of International Importance Especially as Waterfowl Habitat yang telah diratifikasi oleh pemerintah Indonesia pada tahun 1991 melalui Keputusan Presiden RI No. 48 tahun 1991
BOG: gambut yang terakumulasi membentuk lahan basah yang tidak memiliki secara nyata aliran masuk dan keluar dan tanah ditumbuhi lumut yang suka asam (acidophilic)
FEN: gambut yang terakumulasi membentuk lahan basah yang mendapat masukan air (drainase) dari tanah mineral disekitarnya dan baik untuk tumbuh vegetasi rawa
MARSH/SWAMP/RAWA: Wetland yang secara terus menerus atau sesekali terendam ditandai dengan adanya vegetasi herba yang menyembul yang teradaptasi dengan kondisi tanah yang jenuh
Cypress (Taxodium spp.)
FLOODPLAIN/PELATARAN BANJIR
Flooded grassland
SALT MARSH: padang rumput halophita pada sedimen alluvial yang dibatasi oleh air asin dimana paras air berfluktuasi pada saat surut dan pasang
Coastal grassland
Mangroves
Hewan lain:
Birds
Black-faced Spoonbill (Sources: M.S. Lam in WWF online, 2001, accessed 11/05/2001)
10
[8]
25% of the worlds population spend each winter in and around the wetlands of the Mai Po / Inner Deep Bay Ramsar Site
11