Anda di halaman 1dari 6

IMPAKSI MAKANAN

Merupakan suatu proses terselipnya makanan secara kuat pada jaringan periodonsium. Impaksi makanan yang berlanjut dapat menginisiasi terjadinya periodontitis lokalis, abses periodontal, dan karies. Keberadaan impaksi makanan yang tidak terdeteksi dapat meniadakan efek dari terapi periodontal yang telah dilakukan.

Peran natural embrassures dalam mencegah terjadinya impaksi makanan Embrassures atau disebut juga dengan spillway spaces merupakan lengkungan yang berdekatan dengan titik kontak antara dua gigi yang bersebelahan. Embrassures dapat digolongan menjadi dua jenis yaitu Labial/bucal dan lingual interproximal embrassures merupakan daerah yang melebar dari titik kontak ke arah labial/bukal dan lingual gigi. Embrassures ini merupakan kelanjutan dari interproximal space yang terdapat diantara dua gigi.

Gambar 1. Bukal dan Lingual Embrassures Incisal/occlusal embrassures merupakan daerah diatas titik kontak ke arah oklusal gigi yang dibatasi oleh marginal ridge dan menggabungkan antara cusp dan incisal ridges.

Gambar 2. Incisal/Occlusal Embrassures

Embrassure sendiri memiliki tiga fungsi utama, antara lain : Menyediakan saluran bagi serpihan-serpihan makanan selama mastikasi berlangsung. Meruapakan bentuk fisiologis yang dapat mengurangi adanya gaya yang ditanggung oleh gigi selama mengunyah makanan. Mencegah makanan tertekan masuk ke bawah titik kontak.

Pengertian Impaksi Makanan Impaksi makanan merupakan terselipnya makanan dengan kuat masuk ke dalam jaringan periodonsium karena adanya tekanan oclusal. Impaksi makanan dapat terjadi pada bagian interproksimal gigi dan pada bagian bukal/lingual gigi. Impaksi makanan merupakan penyebab utama dari penyakit gingiva dan periodontal. Kegagalan mendeteksi adanya impaksi makanan menyebabkan kegagalan terhadap terapi periodontal yang dilakukan. Impaksi makanan berbeda dengan retensi makanan, karena retensi makanan dapat dengan mudah dibersihkan oleh tindakan self cleansing dari mulut.

Mekanisme Impaksi Makanan Terselipnya makanan dengan kuat dapat dicegah oleh : Integritas dan lokasi dari kontak proksimal. Kontur dari marginal ridges dan developmental grooves. Kontur permukaan facial dan lingual.

Hubungan kontak proksimal yang intact dan rapat dapat menghalangi terselipnya makanan pada bagian interproksimal gigi. Lokasi titik kontak juga sangat penting peranannya dalam melindungi jaringan dari risiko impaksi makanan. Kedekatan lokasi kontak proksimal terhadap bidang occlusal mengurangi kecenderungan tersangkutnya makanan di occlusal embrassures. Ketiadaan kontak atau keberadaan kontak proksimal yang buruk merupakan keadaan kondusif yang dapat mendorong masuk makanan dan menyebabkan impaksi makanan. Kontur dari permukaan occlusal diciptakan oleh marginal ridges dan berkaitan dengan developmental grooves biasanya berfungsi untuk menangkal makanan masuk ke interproximal spaces.

Gambar 3. Peran dari kontur marginal ridges dalam mencegah impaksi makanan, A. Kontur marginal ridges yang rata menyebabkan terjadinya impaksi, B. Kontur marginal ridges yang bergelombang mencegah impaksi dengan gaya ke segala arah

Ketika gigi mengalami atrisi menggantikan struktur yang sebenarnya, efek cusp yang berlawanan meningkat dan dapat menyebabkan terselipnya makanan. Cusp cenderung memaksa makanan masuk ke interproksimal embrassure dikenal dengan sebutan plugger cusp.

Area yang rentan risiko impaksi makanan 1. Impaksi vertikal a. Kontak yang terbuka

b. Gambar 4. Impaksi makanan yang terjadi pada kontak yang terbuka c. Marginal ridge yang irregular

Gambar 5. Impaksi makanan yang disebabkan oleh marginal ridges yang irregular d. Plugger cusp : Cusp yang cenderung menekan makanan pada bagian interproksimal gigi antagonisnya. Penyebab : keausan bagian occlusal dan perubahan posisi gigi.

2. Horizontal (lateral) food impaction

Lanjutan dari impaksi makanan

Signs & Symptoms 1. Discomfort A. Feeling of pressure B. Vague pain

C. Root caries 2. Periodontal Changes A. Gingival inflammation-bleeding & foul taste B. Gingival recession C. Periodontitis D. Periodontal abscess formation E. Alveolar bone loss vertical

Anda mungkin juga menyukai