Anda di halaman 1dari 43

ASFIKSIA

Definisi
Asphyxia can literally be translated from the Greek as meaning 'absence of pulse', but is usually the term given to deaths due to 'anoxia' or 'hypoxia'. Hypoxia : A condition of insufficient oxygen and accumulating carbon dioxide in the blood and tissues due to interference with respiration Asphyxia results in cardiopulmonary arrest.

Asfiksia adalah suatu keadaan yang disebabkan adanya gangguan pada proses pertukaran udara pernafasan antara alveoli paru dengan darah pada pembuluh kapiler; dimana dalam hal ini eritrosit tidak dapat memenuhi kebutuhan oksigen , dan karbondioksida tidak dapat dikeluarkan dari darah ke jaringan paru Asfiksia juga dapat digunakan untuk menggambarkan keadaan dimana terjadi hambatan dalam pertukaran oksigen dan karbondioksida antara darah dan pembuluh darah kapiler dengan sel-sel jaringan tubuh

4 tahap Asfiksia :
Tahap dispneu Tahap konvulsi Tahap apneu Tahap akhir

Asfiksia
Kerusakan dinding kapiler dan kerusakan lapisan antara sel endotel dengan kapiler

Fibrinolisis

Tidak sadar

Dilatasi kapiler Stasis kapiler

O2 <<<< CO2 >>>>

Relaksasi sfingter

Darah tetap cair

Tenaga otot menurun

sianosis
Darah bewarna gelap

Peningkatan permeabilitas kapiler

Pembendungan kapiler

Keluarnya urin feses Cairan sperma

Bercak tardieu
Transudasi cairan

Kongesti viseral

Tekanan intra Kapiler meningkat

Lebam mayat Berwarna gelap

(edema)

Ruptur pembuluh Darah kapiler

Tanda klasik asfiksia

Petechial haemorrhagi

Tanda klasik asfiksia

Kongesti dan edema

Tanda klasik asfiksia

Sianosis

Tanda klasik asfiksia

Klasifikasi hipoksia
Hipoksia hipoksik O2 tdk dapat mencapai darah karena kurangnya O2 yg masuk paru/pembuluh paru. Hipoksia anemik Darah tidak dapat menyerap O2 krn adanya ikatan yg kuat antara CO dg Hb ( keracunan CO ) atau karena anemia berat. Hipoksia stagnan Karena kegagalan sirkulasi Hipoksia histotoksik Jaringan tidak mampu menyerap oksigen ( keracunan sianida )

Hipoksia hipoksik
Kurangnya tekanan oksigen di udara luar ( sufokasi ). Obstruksi pada traktus respiratorius krn sebab mekanik dari luar ( Strangulation, smothering ) atau dalam ( Chocking / gagging ) maupun krn penyakit ( status asmatikus,dll ) Terbatasnya gerakan nafas di dada Akibat tekanan mekanik (crush asphyxia, mugging), krn kerusakan batang otak / medula spinalis, ataupun krn obat golongan kurare. Penyakit paru yg menghalangi pertukaran gas antara alveoli dan kapiler ( pneumonia, edema pulmo, ARDS, fibrosis difus dll ) Drowning

Asfiksia mekanik
Sufokasi Strangulation : hanging, strangulation by ligature, manual strangulation. Smothering Choking / gagging Drowning Crush asphyxia

Sufokasi

Hanging
Vagal reflex Kompresi vena jugularis Kompresi arteri carotis Obstruksi jalan nafas Herniasi uncus

Erotic asphyxia

Manual strangulation

Manual strangulation

Manual strangulation

Manual strangulation

Ligature strangulation

Ligature strangulation

Smothering

Choking

Crush asphyxia

Drowning

TENGGELAM
Definisi : Hidung dan mulut masuk ke dalam air, sehingga air masuk ke dalam paru-paru.

Mekanisme : Tidak harus seluruh tubuh masuk ke dlm air Di kolam, sungai, laut Di bak mandi, ember berisi air Jumlah cairan : 2 liter (dewasa) / 40 cc (anak-anak)

Bentuk tenggelam :
1. Tipe I A ( vagal refleks )

Tanda asfiksia ( - ) Paru tidak ada air Meninggal cepat


2. Tipe I B ( Spasme laring ) Air masuk laring kmd laring menutup Tanda asfiksia ( + ) Paru tidak ada air Meninggal tidak cepat

3.

Tipe II A ( tenggelam di air tawar ) Air masuk alveoli Kadar NaCl darah > kadar NaCl air tawar Tjd inhibisi air ke dlm darah ----- hemodilusi, kmd eritrosit pecah ----- Ion K keluar ---- hiperkalemi----atrium fibrilasi (kadar NaCl jantung kanan > jantung kiri)
Tipe II B (tenggelam di air laut) Air laut masuk alveoli Kadar NaCl air di alveoli > di darah Tjd inhibisi air dari darah ke alveoli Darah menjadi hemokonsentrasi Tidak ada gangguan elektrolit Kadar NaCl Jantung kiri > kanan

4.

Kelainan post mortem : 1. Kelopak kaki / tangan keriput (washer woman hands) 2. Lebam mayat di kepala, leher, tersebar 3. Buih halus 4. Cadaveric spasme Pemeriksaan dalam Trakea terdapat buih Paru membesar Lambung terisi air Tes Konfirmasi Tes Asal air Tes Kimia darah Tes diatome

Drowning may not produce extensive findings. In fact, in 10 to 15% of cases, intense laryngospasm may even prevent water from entering the lungs.

In the case shown here, a child drowned in a fresh water canal, and some of the plant material in the water was aspirated into a bronchus.

Sianida

Degradasi Sianida

Gas HCN merupakan racun yang sangat toksik Titik beku 14 C, titik didih 26,5 C Dlm sirkulasi : sianida bebas Sianida bebas : Dosis rendah : CN + methHb sianomethHb tiosianat ( dg bantuan ensim thiosulfate cyanide sulphure transferase ) ekskresi lewat ginjal

Dosis besar : sianida bebas selain berikatan dengan methHB juga ada yang akan masuk ke jaringan tubuh Di dalam jaringan, sianida berikatan dengan sitokrom a/a3 dan membentuk kompleks CNsitokrom oksidase-Fe3+ Kompleks ini akan menghalangi rantai transport elektron sehingga respirasi metabolik akan terhambat Hal ini menyebabkan berkurangnya oksigenasi jaringan, mencegah fosforilasi oksidasi ADP menjadi ATP dan meningkatkan PO2 vena.

Keracunan akut sianida yang masuk per oral dapat terjadi dalam selang satu jam setelah menelan dosis 100 200 mg, Inhalasi yang berakibat fatal adalah setelah menghirup 150 200 ppm HCN. Seseorang didiagnosis keracunan sianida bila ditemukan kadar sianida dalam darah dan hepar melampaui 1 g/ml, atau pada otot lebih dari 0,63 g/ml.

Gejala dan tanda keracunan sianida diawali dengan gangguan neurologi, termasuk nyeri kepala, mual, muntah, kelemahan otot dan dizziness. Perangsangan kemoreseptor di arteri karotis menyebabkan pernapasan cepat dan dalam, serta edema pulmonum. Gangguan kardiovaskuler berupa hipotensi dan takikardi. Pada dosis letal, dapat terjadi konvulsi hipoksik, hipotensi, koma dan berakhir dengan kematian. Pada pemeriksaan korban, warna lebam mayat berwarna merah cerah, karena darah vena kaya akan O2. Bau amandel akan tercium saat pemeriksaan luar Pemeriksaan sampel yang paling tepat untuk menentukan kadar sianida adalah pada paru, jantung, otak dan hepar

Anda mungkin juga menyukai