penyebaran mangan yang sulit diprediksi dan ditemukan secara sporadis. Pendekatanpendekatan yang bisa dilakukan adalah suatu rangkaian kegiatan eksplorasi yang merupakan suatu kesatuan dan saling melengkapi, setiap tahapan direncanakan berdasarkan tahapan sebelumnya. Apabila setiap tahapan ini dapat dilaksanakan dengan baik, maka tingkat keyakinan data semakin tinggi sehingga menjadi informasi berharga dalam perencanaan produksi tambang. Adapun tahapan tahapan dalam eksplorasi mangan sebagai berikut: 1. Survei Tinjau Untuk mengetahui kondisi umum suatu area IUP maka perlu melakukan survei tinjau. Peta dasar Skala sekurang - kurangnya 1 : 50.000. Informasi yang harus di dapatkan : a. Beberapa titik pengamatan umum (jenis batuan dan bentuk muka bumi) b. Kondisi penduduk (pemukiman, kearifan lokal, agama, tingkat pendidikan, dan lain-lain) c. Tata guna Lahan d. Kesampaian daerah 2. Pemetaan geologi permukaan Mengetahui sebaran endapan mineral mangan yang tersingkap di permukaan. Peta dasar Skala sekurang - kurangnya 1 : 25.000. Out put dari kegiatan ini adalah: a. Peta lintasan dan titik pengamatan dalam kegiatan lapangan pemetaan geologi. b. Peta geologi Peta geologi merupakan penggambaran dua dimensi kondisi geologi lapangan meliputi jenis batuan, struktur geologi, serta sejarah pembentukannya. c. Penampang geologi Penampang geologi adalah penampang yang menggambarkan urutan urutan pembentukan satuan litologi dalam peta geologi. d. Peta geomorfologi Peta ini menggambarkan relief permukaan bumi di area IUP. Peta ini penting untuk perencanaan tambang dan infrastruktur tambang. e. Peta tata guna lahan Peta yang menunjukkan penggunaan lahan oleh masyarakat, misalnya pemukiman, rumah ibadah, sekolah, pertanian, perkebunan, hutan, dan infrastruktur lain seperti jalan dan jembatan. Peta ini penting untuk mengetahui lokasi-lokasi dalam area IUP yang tidak bisa dilakukan proses penambangan. f. Peta pola pengaliran Peta pola pengaliran dalam eksplorasi mangan diperlukan untuk interpretasi struktur dan mineralisasi mangan g. Peta interpretasi zona mineralisasi mangan Peta ini sangat penting untuk mengetahui zona prospeksi mangan dan rekomendasi metode
eksplorasi selanjutnya. h. Rekomendasi-rekomendasi: 1) Lokasi rencana test pit 2) Perencanaan pemetaan bawah permukaan dengan metode geofisika 3) Lokasi stockpile, mesh, kantor, dan gudang 3. Test pit/trenching Setelah dilakukan pemetaan permukaan (surface mapping) akan diketahui lokasi-lokasi yang prospek. Informasi ini kemudian ditindaklanjuti dengan perencanaan test pit (sumur uji) atau trenching (parit uji). Jenis dan dimensinya diatur berdasarkan kebutuhan data yang diinginkan dan pola mineralisasi mangan dari hasil kegiatan pemetaan geologi. 4. Metode Geofisika Metode geofisika sangat penting untuk mengetahui kondisi geologi bawah permukaan. Metode geofisika yang dipilih diperoleh dari rekomendasi kegiatan pemetaan geologi permukaan atau berdasarkan jenis batuan yang berasosiasi dengan mangan. Metode geofisika yang biasa dipakai dalam eksplorasi mangan adalah geolistrik dan geoscanner. Output dari eksplorasi dengan metode geofisika ini adalah kondisi geologi bawah permukaan termasuk di dalamnya interpretasi keterdapatan mangan secara vertika. Dalam kegiatan pemetaan geologi diperoleh penyebaran mangan dan polanya, sedangkan eksplorasi dengan metode geofisika menghasilkan interpretasi prospek mangan secara vertikal. 5. Pemboran Metode geofisika menghasilkan interpretasi kondisi bawah permukaan termasuk keterdapatan mangan di dalamnya, kegiatan pemboran memberikan keyakinan 100% terhadap interpretasi tersebut. Lokasi dan kedalaman yang menarik menurut hasil metode geofisika, bisa ditindaklanjuti dengan pemboran. Disamping memberikan keyakinan pada interpretasi metode geofisika, kegiatan pemboran juga menghasilkan informasi berharga terkait kuantitas dan kualitas mineral mangan serta model tiga dimensi dan pendekatan perhitungan cadangan mangan terukur secara akurat.