Anda di halaman 1dari 14

Laporan R-Lab

KR01 Disipasi Kalor Hot Wire

Nama NPM Fakultas Program Studi Group Nomor dan Nama Percobaan Tanggal Percobaan

: Rio Putra Hadianto : 1306369762 : Teknik : Teknik Elektro : B9 : KR01 Disipasi Kalor Hot Wire : 27 Februari 2014

Laboratorium Fisika Dasar Unit Pelaksana Pendidikan Ilmu Pengetahuan Dasar (UPP-IPD) Universitas Indonesia Depok

DISIPASI KALOR HOT WIRE


I. Tujuan Percobaan
Menggunakan hot wire sebagai sensor kecepatan aliran udara.

II.

Peralatan
1. Kawat Pijar (hot wire) 2. Fan 3. Voltmeter dan Amperemeter 4. Adjustable power supply 5. Camcorder 6. Unit PC beserta DAQ dan perangkat pengendali otomatis

III.

Prinsip Dasar
Single normal probe adalah suatu tipe hotwire yang paling banyak digunakan

sebagai sensor untuk memberikan informasi kecepatan aliran dalam arah axial saja. Probe seperti ini terdiri dari sebuah kawat logam pendek yang halus yang disatukan pada dua kawat baja. Masing-masing ujung probe tersebut akan didisipasi oleh kawat menjadi energi kalor. Besarnya energi listrik yang terdisipasi sebanding dengan tegangan, arus listrik yang mengalir di probe tersebut dan lamanya waktu arus listrik mengalir. P = v i t .........( 1 )
Dimana: P = Energi listrik yang terdisipasi V = tegangan listrik I = arus listrik t = lamanya waktu arus listrik yang mengalir

Bila probe dihembuskan udara maka akan merubah nilai resistensi kawat sehihngga merubah besarnya arus listrik yang mengalir. Semakin cepat udara yang mengalir maka perubahan nilai resistensi juga semakin besar dan arus listrik yang mengalir juga berubah.

Jumlah perpindahan panas yang diterima probe dinyatakan oleh overheat radio yang dirumuskan sebagai:

Dimana: Rw = resistensi kawat pada temperatur pengoperasian (dihembuskan udara) Ra = resistensi kawat pada temperatur ambient (ruangan)

Hot wire probe harus dikalibrasi untuk menentukan persamaan yang menyatakan hubungan antara tegangan kawat (wire voltage , E) dengan kecepatan referensi (reference velocity , U) setelah persamaan diperoleh, kemudian informasi kecepatan dalam setiap percobaan dapat dievaluasi menggunakan persamaan tersebut. Persamaan yang didapat berbentuk persamaan linear atau persamaan polinomial. Pada percobaan yang akan dilakukan yaitu mengukur tegangan kawat pada temperatur ambient dan mengukur tegangan kawat bila dialiri arus udara dengan kecepatan yang hasilkan oleh fan. Kecepatan aliran udara oleh fan akan divariasikan melalui daya yang diberikan ke fan yaitu 70 , 110 , 150 dan 190 dari daya maksimal 230 m/s.

IV.

Prosedur Percobaan
1. Mengaktifkan webcam (dapat dengan mengklik icon video pada halaman r-Lab) 2. Memberikan aliran udara dengan kecepatan 0 m/s, dengan meng-klik pilihan drop down pada icon atur kecepatan aliran 3. Menghidupkan motor penggerak kipas dengan meng-klik radio button pada icon menghidupkan power supply kipas. 4. Mengukur tegangan dan arus listrik di kawat hot wire dengan cara meng-klik icon ukur. 5. Mengulangi langkah 2 hingga 4 untuk kecepatan 70, 110, 150, 190, dan 230 m/s

V.

Hasil dan Evaluasi

Berikut diperoleh data berdasarkan percobaan yang dilakukan pada

kecepatan

aliran udara yang berbeda-beda, yaitu pada 0 m/s, 70 m/s, 110 m/s, 150 m/s, 190 m/s, dan 230 m/s. Setiap kecepatan aliran udara dilakukan 10 kali pengukuran dengan selang waktu setiap pengukuran adalah 1 detik.

Pada percobaan pertama dengan kecepatan aliran udara sebesar 0 cm/s didapat data sebagai berikut. Waktu
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Kecepatan Angin (cm/s)


0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

V-HW
2.112 2.112 2.112 2.112 2.112 2.112 2.112 2.112 2.112 2.112

I-HW
54.2 53.9 53.9 54.2 54.7 54.6 54.0 53.9 53.9 54.3

Untuk grafik hubungan antara waktu dan V-HW ketika kecepatan aliran udara 0 cm/s, yaitu:

V-HW
3 2 1 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 V-HW

Pada percobaan kedua dengan kecepatan aliran udara sebesar 70 cm/s didapat data sebagai berikut.

Waktu
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Kecepatan Angin (cm/s)


70 70 70 70 70 70 70 70 70 70

V-HW
2.058 2.057 2.059 2.059 2.060 2.057 2.059 2.058 2.060 2.059

I-HW
55.7 54.7 54.2 54.5 55.3 56.0 55.3 54.5 54.2 54.5

Untuk grafik yang menggambarkan hubungan waktu dengan V-HW pada kecepatan aliran udara sebesar 70 cm/s, yaitu:

V-HW
2,0605 2,06 2,0595 2,059 2,0585 2,058 2,0575 V-HW

2,057
2,0565 2,056 2,0555 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Pada percobaan ketiga dengan kecepatan aliran udara sebesar 110 cm/s didapat data sebagai berikut.

Waktu
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Kecepatan Angin (cm/s)


110 110 110 110 110 110 110 110 110 110

V-HW
2.042 2.043 2.041 2.042 2.042 2.042 2.042 2.040 2.041 2.042

I-HW
54.9 54.5 55.5 56.4 55.2 54.4 54.9 56.2 56.0 54.7

Untuk grafik yang menggambarkan hubungan waktu dengan V-HW pada kecepatan aliran udara sebesar 110 cm/s, yaitu:

V-HW
2,0435 2,043 2,0425 2,042 2,0415 2,041 2,0405 2,04 2,0395 V-HW

2,039
2,0385

10

Pada percobaan keempat dengan kecepatan aliran udara sebesar 150 cm/s didapat data sebagai berikut.

Waktu
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Kecepatan Angin (cm/s)


150 150 150 150 150 150 150 150 150 150

V-HW
2.034 2.034 2.034 2.034 2.033 2.034 2.034 2.034 2.034 2.035

I-HW
54.5 54.8 55.6 56.5 56.4 55.4 54.7 54.5 54.8 55.7

Untuk grafik yang menggambarkan hubungan waktu dengan V-HW pada kecepatan aliran udara sebesar 150 cm/s, yaitu:

V-HW
2,0355 2,035 2,0345 2,034 2,0335 2,033 2,0325 2,032 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 V-HW

Pada percobaan kelima dengan kecepatan aliran udara sebesar 190 cm/s didapat data sebagai berikut.

Waktu
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Kecepatan Angin (cm/s)


190 190 190 190 190 190 190 190 190 190

V-HW
2.030 2.029 2.030 2.030 2.030 2.030 2.029 2.029 2.030 2.029

I-HW
56.4 56.8 56.3 55.3 54.7 54.7 55.0 55.8 56.5 56.7

Untuk grafik yang menggambarkan hubungan waktu dengan V-HW pada kecepatan aliran udara sebesar 190 cm/s, yaitu:

V-HW
2,0302 2,03 2,0298 2,0296 2,0294 2,0292 2,029 2,0288 2,0286 2,0284 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 V-HW

Pada percobaan keenam dengan kecepatan aliran udara sebesar 230 cm/s didapat data sebagai berikut.

Waktu
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Kecepatan Angin (cm/s)


230 230 230 230 230 230 230 230 230 230

V-HW
2.027 2.027 2.027 2.027 2.027 2.027 2.027 2.027 2.027 2.027

I-HW
55.5 54.8 54.7 55.2 56.2 56.9 56.4 55.3 54.7 54.8

Untuk grafik yang menggambarkan hubungan waktu dengan V-HW pada kecepatan aliran udara sebesar 230 cm/s, yaitu:

V-HW
2,5 2

1,5 V-HW 1

0,5

0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Dari data hasil percobaan ini, terdapat dua hubungan antar koefisien, yaitu hubungan antara rata-rata tegangan hotwire dan kecepatan aliran angin (untuk masingmasing percobaan) dan hubungan antara tegangan hotwire dan waktu (untuk setiap kecepatan aliran udara).

Untuk hubungan antara rata-rata tegangan hotwire dan kecepatan aliran angin didapat data berikut.

Kecepatan Angin (cm/s)


0 70 110 150 190 230

V-HW Rata-Rata
2.1120 2.0586 2.0417 2.0340 2.0296 2.0270

Dengan grafik data untuk hubungan antara rata-rata tegangan hotwire dan kecepatan aliran angin, yaitu:

Rata-Rata Tegangan
2,12 2,1 2,08 2,06 2,04 2,02 2 Rata-Rata Tegangan

1,98
0 70 110 150 190 230

Dari grafik ini terlihat bahwa tegangan cenderung turun seiring penambahan kecepatan aliran angin. Hal ini sesuai dengan teori dasar.

Percobaan
1 2 3 4 5 6 Total

Kecepatan Angin (Xi)


0 70 110 150 190 230 750

V-HW (Yi)
2.1120 2.0586 2.0417 2.0340 2.0296 2.0270 12.3029

Xi 2
0 4900 12100 22500 36100 52900 128500

Yi2
4.460544 4.23783396 4.16853889 4.137156 4.11927616 4.108729 25.232078

XiYi
0 144.102 224.587 305.1 385.624 466.21 1525.623

Dengan menggunakan least square graphic dari grafik hubungan antara kecepatan aliran angin dengan tegangan hot wire, dapat dibuat persamaan kecepatan aliran angin sebagai fungsi dari tegangan hotwire. Berikut perhitungannya:

Metode Least-Square:

Dengan m adalah besarnya gradien garis dari grafik hubungan antara keduannya, n adalah jumlah percobaan yang dilakukan dan b adalah faktor penambah. Kedua persamaan m dan b adalah variabel terikat pada persamaan yang menghubungkan antara kecepatan aliran angin dan tegangan. Dari keduanya, didapatkan bahwa : = 6(1525.623) (750 x 12.3029) / 6(128500) (750)2 = (9153.738 9227.175 ) / (771000-562500) = -73.437 / 208500 = -0.00035221 = -0.00035

dan

= (128500) (12.3029) (750)(1525.623) / 6(128500) (750)2 = 1580922.65 1144217.25 / 771000 562500 = 436705.4 / 208500 = 2.094 = 2.09

Maka persamaan yang didapatkan (least square) adalah :

Dengan x adalah tegangan hotwire, dan y adalah kecepatan angin

VI.

Pengolahan Data
Persamaan kecepatan angin sebagai fungsi dari kecepatan Hot Wire adalah:

V=
Berdasarkan percobaan dan data yang didapat kawat Hotwire dapat digunakan sebagai pengukur kecepatan angin.

VII.

Analisis a. Analisis Percobaan dan Hasil


Percobaan ini, Disipasi Kalor Hot Wire, menggunakan R-Lab yang dilakukan

secara remote, sehingga praktikan tidak perlu berada di laboratorium untuk melakukan praktikum. Praktikan cukup menggunakan komputer yang memiliki akses internet untuk melakukan praktikum ini. Namun praktikum dengan R-Lab ini memiliki beberapa kekurangan. Kekurangan pertama, yaitu praktikan tidak dapat mengetahui pengaruh suhu pada percobaan ini, dimana suhu turut berperan dalam memberikan hasil percobaan. Diketahui dengan jelas bahwa suhu pada pagi, siang dan malam hari berbeda, namun dengan R-Lab ini praktikan dapat melakukan praktikum kapan pun tanpa mengetahui kondisi lingkungan saat praktikum dikerjakan, sehingga data yang dihasikan kurang akurat. Kekurangan yang kedua, yaitu antrian yang lama untuk melakukan praktikum ini, karena hanya satu user yang dapat melakukan praktikum di satu waktu. Selain itu putusnya koneksi internet juga sangat mempengaruhi hasil praktikum.

Untuk hasil percobaan, didapatkan persamaan hubungan antara kecepatan aliran angin dengan tegangan, yaitu:

b. Analisis Grafik

i.

Analisis Grafik Hubungan Tegangan dengan Waktu Dari semua hasil percobaan, didapati bahwa waktu sangat mempengaruhi

perubahan tegangan yang terjadi saat kecepatan angin tetap. Grafik tidak sesuai dengan teori dasar yang ada, jika semakin lama waktu angin bertiup, semakin tinggi energi yang terdisipasi, sehingga besar tegangan semakin menurun. Namun grafik menunjukan tegangan yang berubah-ubah atau naik/turun dalam beberapa waktu.

ii.

Analisis Grafik Hubungan Tegangan dengan Kecepatan Aliran Angin Dari hasil percobaan, ditunjukkan bahwa ketika kecepatan aliran angin bertambah,

tegangan pada hot wire berkurang. Hal ini dapat dilihat pada grafik hubungan rata-rata tegangan dengan kecepatan aliran angin. Terlihat jelas bahwa grafik menunjukkan penurunan tegangan setiap kali kecepatan aliran angin ditingkatkan. Hal ini juga sesuai dengan teori dasar.

c. Analisis Kesalahan
Praktikum yang dilakukan secara online ini memiliki beberapa kesalahan yang tidak dapat diprediksi kebenarannnya. Praktikan tidak dapat mengetahui keadaan alat dan keadaan lingkungan pada saat melakukan praktikum. Dimana baik keduanya, alat dan lingkungan, sangat mempengaruhi data praktikum yang diperoleh. Data satuan yang diperoleh dalam praktikum tidak sama dengan data satuan yang disarankan seperti kecepatan yang harus diujicoba adalah 70m/s namun dalam pengerjaan praktikum, praktikan diberikan kecepatan 70cm/s dimana jauh perbedaannya antara m/s dengan cm/s.

VIII.

KESIMPULAN
1. Semakin cepat aliran angin maka resistansi semakin besar dan tegangan yang didapat semakin kecil. 2. Kawat Hotwire dapat digunakan sebagai alat pengukur kecepatan angin. 3. P e r s a m a a n l i n e a r y = a x + b ya n g a d a p a d a g r a f i k u m u m n y a bernilai negative yang menunjukkan bahwa nilai y dari percobaan tersebut semakin lama semakin kecil seiring dengan penambahan nilai x.

IX.

REFERENSI
Giancoli, D.C.; Physics for Scientists and Engineers, Third Edition, Prentice Hall,

NJ, 2000.

Halliday, Resnick, Walker; Fundamentals of Physics, 7th Edition, Extended Edition, John Willey & Sons Inc., NJ, 2005.

Anda mungkin juga menyukai