Anda di halaman 1dari 6

9. Pengobatan 1. Pemberian K melalui oral atau Intravena untuk penderita berat. 2.

Pemberian kalium lebih disenangi dalam bentuk oral karena lebih mudah. 3. Pemberian 40-60 mE dapat menaikkan kadar kalium sebesar 1-1!" mE #$! sedangkan pemberian 13"-160 mE dapat menaikkan kadar kalium sebesar 2!"3!" mE #$. %ila ada intoksikasi digitalis! aritmia! atau kadar K serum %ila kadar kalium dalam serum & 3 mE #$! koreksi K 'ukup per oral. 9. Pengobatan 1. Pemberian K melalui oral atau Intravena untuk penderita berat. 2. Pemberian kalium lebih disenangi dalam bentuk oral karena lebih mudah. 3. Pemberian 40-60 mE dapat menaikkan kadar kalium sebesar 1-1!" mE #$! sedangkan pemberian 13"-160 mE dapat menaikkan kadar kalium sebesar 2!"3!" mE #$. %ila ada intoksikasi digitalis! aritmia! atau kadar K serum %ila kadar kalium dalam serum & 3 mE #$! koreksi K 'ukup per oral. 7. Penatalaksanaan (dapun penatalaksanaan pen)akit hipokalemia )ang paling baik adalah pen'egahan. %erikut adalah 'ontoh-'ontoh penatalaksanaann)a * a. Pemberian kalium seban)ak 40-+0 mE #$. b. ,iet )ang mengandung 'ukup kalium pada orang de-asa rata-rata "0-100 mE #hari .'ontoh makanan )ang tinggi kalium termasuk kismis! pisang! aprikot! /eruk! advokat! ka'ang-ka'angan! dan kentang0. '. Pemberian kalium dapat melalui oral maupun bolus intravena dalam botol in1us. d. Pada situasi kritis! larutan )ang lebih pekat .seperti 20 mE #$0 dapat diberikan melalui /alur sentral bahkan pada hipokalemia )ang sangat berat! dian/urkan bah-a pemberian kalium tidak lebih dari 20-40 mE #/am . dien'erkan se'ukupn)a0 * pada situasi sema'am ini pasien harus dipantua melalui elektrokardigram .EK20 dan diobservasi dengan ketat terhadap tanda-tanda lain seperti perubahan pada kekuatan otot. .%runner 3 4uddarth! 2002! hal 2600. 8. Komplikasi (dapun komplikasi dari pen)akit hipokalemia ini adalah sebagai berikut * a. (kibat kekurangan kalium dan 'ara pengobatan )ang kurang hati-hati dapat menimbulkan otot men/adi lemah! kalau tidak diatasi dapat menimbulkan kelumpuhan. b. 5iperkalemia )ang lebih serius dari hipokalemia! /ika dalam pengobatan kekuarangan kalium tidak berhati-hati )ang memungkinkan terlalu ban)akn)a kalium masuk kedalam pembuluh darah..Ilmu 2i6i! 1771! hal 770 1. 4elain itu /uga adapun hal-hal )ang dapat timbul pada hipokalemia )aitu * 1. (ritmia .ekstrasistol atrial atau ventrikel0 dapat ter/adi pada keadaan hipokalemia terutama bila mendapat obat digitalis. 2. Ileus paralitik. 3. Kelemahan otot sampai kuadriplegia. 4. 5ipotensi ortostatik.

". 8akuolisasi sel epitel tubulus proksimal dan kadang-kadang tubulus distal. 6. 9ibrosis interstisial! atropi atau dilatasi tubulus. :. p5 urine kurang akibatn)a ekskresi ion 5; akan berkurang. +. 5ipokalemia )ang kronik bila ekskresi kurang dari 20 mE #$. .Ilmu pen)akit ,alam! 2001! hal.30+0 10. Monitor kadar kalium tiap 2-4 /am untuk menghindari hiperkalemia terutama pada pemberian se'ara intravena. ". Pemberian K intravena dalam bentuk larutan K<l disarankan melalui vena )ang besar dengan ke'epatan 10-20 mE #/am! ke'uali disertai aritmia atau kelumpuhan otot perna1asan! diberikan dengan ke'epatan 40-100 mE #/am. K<l dilarutkan seban)ak 20 mE dalam 100 '' =a<l isotonik. 6. ('eta6olamide untuk men'egah serangan. :. >riamterene atau spironola'tone apabila a'eta6olamide tidak memberikan e1ek pada orang tertentu.

8. Komplikasi (dapun komplikasi dari pen)akit hipokalemia ini adalah sebagai berikut * a. (kibat kekurangan kalium dan 'ara pengobatan )ang kurang hati-hati dapat menimbulkan otot men/adi lemah! kalau tidak diatasi dapat menimbulkan kelumpuhan. b. 5iperkalemia )ang lebih serius dari hipokalemia! /ika dalam pengobatan kekuarangan kalium tidak berhati-hati )ang memungkinkan terlalu ban)akn)a kalium masuk kedalam pembuluh darah..Ilmu 2i6i! 1771! hal 770 1. 4elain itu /uga adapun hal-hal )ang dapat timbul pada hipokalemia )aitu * 1. (ritmia .ekstrasistol atrial atau ventrikel0 dapat ter/adi pada keadaan hipokalemia terutama bila mendapat obat digitalis. 2. Ileus paralitik. 3. Kelemahan otot sampai kuadriplegia. 4. 5ipotensi ortostatik. ". 8akuolisasi sel epitel tubulus proksimal dan kadang-kadang tubulus distal. 6. 9ibrosis interstisial! atropi atau dilatasi tubulus. :. p5 urine kurang akibatn)a ekskresi ion 5; akan berkurang. +. 5ipokalemia )ang kronik bila ekskresi kurang dari 20 mE #$. .Ilmu pen)akit ,alam! 2001! hal.30+0 9. Pengobatan 1. Pemberian K melalui oral atau Intravena untuk penderita berat. 2. Pemberian kalium lebih disenangi dalam bentuk oral karena lebih mudah. 3. Pemberian 40-60 mE dapat menaikkan kadar kalium sebesar 1-1!" mE #$! sedangkan pemberian 13"-160 mE dapat menaikkan kadar kalium sebesar 2!"3!" mE #$. %ila ada intoksikasi digitalis! aritmia! atau kadar K serum %ila kadar kalium dalam serum & 3 mE #$! koreksi K 'ukup per oral.

10. Monitor kadar kalium tiap 2-4 /am untuk menghindari hiperkalemia terutama pada pemberian se'ara intravena. ". Pemberian K intravena dalam bentuk larutan K<l disarankan melalui vena )ang besar dengan ke'epatan 10-20 mE #/am! ke'uali disertai aritmia atau kelumpuhan otot perna1asan! diberikan dengan ke'epatan 40-100 mE #/am. K<l dilarutkan seban)ak 20 mE dalam 100 '' =a<l isotonik. 6. ('eta6olamide untuk men'egah serangan. :. >riamterene atau spironola'tone apabila a'eta6olamide tidak memberikan e1ek pada orang tertentu.

4. Patofisiologi Kalium adalah kation utama 'airan intrasel. Ken)ataann)a 7+ ? dari simpanan tubuh .3000-4000 mE 0 berada didalam sel dan 2 ? sisan)a .kira-kira :0 mE 0 terutama dalam pada kompetemen E<9. Kadar kalium serum normal adalah 3!""!" mE #$ dan sangat berla-anan dengan kadar di dalam sel )ang sekitar 160 mE #$. Kalium merupakan bagian terbesar dari 6at terlarut intrasel! sehingga berperan penting dalam menahan 'airan di dalam sel dan mempertahankan volume sel. Kalium E<9! meskipun han)a merupakan bagian ke'il dari kalium total! tetapi sangat berpengaruh dalam 1ungsi neuromuskular. Perbedaan kadar kalium dalam kompartemen I<9 dan E<9 dipertahankan oleh suatu pompa =a-K akti1 )ang terdapat dimembran sel. @asio kadar kalium I<9 terhadap E<9 adalah penentuan utama potensial membran sel pada /aringan )ang dapat tereksitasi! seperti otot /antung dan otot rangka. Potensial membran istirahat mempersiapkan pembentukan potensial aksi )ang penting untuk 1ungsi sara1 dan otot )ang normal. Kadar kalium E<9 /auh lebih rendah dibandingkan kadar di dalam sel! sehingga sedikit perubahan pada kompartemen E<9 akan mengubah rasio kalium se'ara bermakna. 4ebalikn)a! han)a perubahan kalium I<9 dalam /umlah besar )ang dapat mengubah rasio ini se'ara bermakna. 4alah satu akibat dari hal ini adalah e1ek toksik dari hiperkalemia berat )ang dapat dikurangi kega-atann)a dengan meingnduksi pemindahan kalium dari E<9 ke I<9. 4elain berperan penting dalam mempertahankan 1ungsi nueromuskular )ang normal! kalium adalah suatu ko1aktor )ang penting dalam se/umlah proses metabolik. 5omeostasis kalium tubuh dipengaruhi oleh distribusi kalium antara E<9 dan I<9! /uga keseimbangan antara asupan dan pengeluaran. %eberapa 1aktor hormonal dan nonhormonal /uga berperan penting dalam pengaturan ini! termasuk aldostreon! katekolamin! insulin! dan variabel asam-basa. Pada orang de-asa )ang sehat! asupan kalium harian adalah sekitar "0-100 mE . 4ehabis makan! semua kalium diabsorpsi akan masuk kedalam sel dalam beberapa menit! setelah itu ekskresi kalium )ang terutama ter/adi melalui gin/al akan berlangsung beberapa /am. 4ebagian ke'il .A20?0 akan diekskresikan melalui keringat dan 1eses. ,ari saat perpindahan kalium kedalam sel setelah makan

sampai ter/adin)a ekskresi kalium melalui gin/al merupakan rangkaian mekanisme )ang penting untuk men'egah hiperkalemia )ang berbaha)a. Ekskresi kalium melalui gin/al dipengaruhi oleh aldosteron! natrium tubulus distal dan la/u pengeluaran urine. 4ekresi aldosteron dirangsang oleh /umlah natrium )ang men'apai tubulus distal dan peningkatan kalium serum diatas normal! dan tertekan bila kadarn)a menurun. 4ebagian besar kalium )ang di 1iltrasikan oleh gromerulus akan di reabsorpsi pada tubulus proksimal. (ldosteron )ang meningkat men)ebabkan lebih ban)ak kalium )ang terekskresi kedalam tubulus distal sebagai penukaran bagi reabsorpsi natrium atau 5;. Kalium )ang terekskresi akan diekskresikan dalam urine. 4ekresi kalium dalam tubulus distal /uga bergantung pada arus pengaliran! sehingga peningkatan /umlah 'airan )ang terbentuk pada tubulus distal .poliuria0 /uga akan meningkatkan sekresi kalium. Keseimbangan asam basa dan pengaruh hormon mempengaruhi distribusi kalium antara E<9 dan I<9. (sidosis 'enderung untuk memindahkan kalium keluar dari sel! sedangkan alkalosis 'enderung memindahkan dari E<9 ke I<9. >ingkat pemindahan ini akan meingkat /ika ter/adi gangguan metabolisme asam-basa! dan lebih berat pada alkalosis dibandingkan dengan asidosis. %eberapa hormon /uga berpengaruh terhadap pemindahan kalium antara I<9 dan E<9. Insulin dan Epine1rin merangsang perpindahan kalium ke dalam sel. 4ebalikn)a! agonis al1aadrenergik menghambat masukn)a kalium kedalam sel. 5al ini berperan penting dalam klinik untuk menangani ketoasidosis diabetik. .Pri'e 3 Bilson! edisi 6! hal 3410

Pengertian hipokalemia 5ipokalemia adalah rendahn)a kadar kalium didalam darah kita. Kalium kita ketahui /uga sebagai elektrolit )ang berperan penting pada 1ungsi s)ara1 dan sel otot! terutama 1ungsi sel otot /antung. Cbat 5erbal 5ipokalemia. 5ipokalemia .kadar kalium )ang rendah dalam darah0 merupakan suatu keadaan dimana konsentrasi kalium dalam darah kurang dari 3.+ mE #$ darah. 2. Gejala Hipokalemia 5ipokalemia ringan biasan)a tidak men)ebabkan ge/ala sama sekali. 5ipokalemia )ang lebih berat .kurang dari 3 mE #$ darah0 bisa men)ebabkan kelemahan otot! ke/ang otot dan bahkan kelumpuhan. Irama /antung men/adi tidak normal! terutama pada penderita pen)akit /antung. . !tiologi Pen)ebab lain hipokalemia meliputi* 1. Peningkatan ekskresi .atau kerugian0 dari kalium dari tubuh (nda. 2. %eberapa obat dapat men)ebabkan kehilangan kalium )ang dapat men)ebabkan hipokalemia. Cbat )ang umum termasuk diuretik loop .seperti 9urosemide0. Cbat lain termasuk steroid! li'ori'e! kadang-kadang aspirin! dan antibiotik tertentu. 3. 2in/al .gin/al0 dis1ungsi - gin/al tidak dapat beker/a dengan baik karena suatu kondisi )ang disebut (sidosis >ubular 2in/al .@>(0. 2in/al akan mengeluarkan terlalu ban)ak kalium. Cbat )ang men)ebabkan @>( termasuk <isplatin dan

(m1oterisin %. 4. Kehilangan 'airan tubuh karena muntah )ang berlebihan! diare! atau berkeringat. ". Endokrin atau hormonal masalah .seperti tingkat aldosteron meningkat0 aldosteron adalah hormon )ang mengatur kadar potasium. Pen)akit tertentu dari sistem endokrin! seperti aldosteronisme! atau sindrom <ushing! dapat men)ebabkan kehilangan kalium. 6. Diskin diet asupan kalium .Pri'e 3 Bilson! 20060 (dapun pen)ebab lain dari timbuln)a pen)akit hipokalemia * muntah berulangulang! diare kronik! hilang melalui kemih .mineral kortikoid berlebihan obat-obat diuretik0. .Ilmu 9aal! 4egi Praktis! hal 2070 ". Manifestasi klinik a <=4 dan neuromuskularE lelah! tidak enak badan! re1lek tendon dalam menghilang. b PernapasanE otot-otot pernapasan lemah! napas dangkal .lan/ut0 ' 4aluran 'ernaE menurunn)a motilitas usus besar! anoreksia! mual mmuntah. d KardiovaskulerE hipotensi postural! disritmia! perubahan pada EK2. e 2in/alE poliuria!nokturia. .Pri'e 3 Bilson! 2006! hal 3440 #. Pemeriksaan $iagnostik 1. Kalium serum * penurunan! kurang dari 3!" mE #$. 2. Klorida serum * sering turun! kurang dari 7+ mE #$. 3. 2lukosa serum * agak tinggi. 4. %ikarbonat plasma * meningkat! lebih besar dari 27 mE #$. ". Csmolalitas urine * menurun. 6. 2,( * p5 dan bikarbonat meningkat .(lkalosit metabolik0. .,oenges 2002! hal 10470 7. Penatalaksanaan (dapun penatalaksanaan pen)akit hipokalemia )ang paling baik adalah pen'egahan. %erikut adalah 'ontoh-'ontoh penatalaksanaann)a * a. Pemberian kalium seban)ak 40-+0 mE #$. b. ,iet )ang mengandung 'ukup kalium pada orang de-asa rata-rata "0-100 mE #hari .'ontoh makanan )ang tinggi kalium termasuk kismis! pisang! aprikot! /eruk! advokat! ka'ang-ka'angan! dan kentang0. '. Pemberian kalium dapat melalui oral maupun bolus intravena dalam botol in1us. d. Pada situasi kritis! larutan )ang lebih pekat .seperti 20 mE #$0 dapat diberikan melalui /alur sentral bahkan pada hipokalemia )ang sangat berat! dian/urkan bah-a pemberian kalium tidak lebih dari 20-40 mE #/am . dien'erkan se'ukupn)a0 * pada situasi sema'am ini pasien harus dipantua melalui elektrokardigram .EK20 dan diobservasi dengan ketat terhadap tanda-tanda lain

seperti perubahan .%runner 3 4uddarth! 2002! hal 2600.

pada

kekuatan

otot.

Anda mungkin juga menyukai