Anda di halaman 1dari 20

PANDANGAN DUNIA DALAM NOVEL NORUWEI NO MORI KARYA MURAKAMI HARUKI: ANALISIS STRUKTURALISME GENETIK LUCIEN GOLDMANN

TESIS

Oleh: Dian Annisa Nur Ridha 10/308849/PSA/02331

PROGRAM PASCASARJANA FAKULTAS ILMU BUDAYA UNIVERSITAS GADJAH MADA YOGYAKARTA 2013

PANDANGAN DUNIA DALAM NOVEL NORUWEI NO MORI KARYA MURAKAMI HARUKI: ANALISIS STRUKTURALISME GENETIK LUCIEN GOLDMANN

TESIS Untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai gelar derajat Sarjana S2 Program Studi Ilmu Sastra Jurusan Ilmu Humaniora

Diajukan oleh: Dian Annisa Nur Ridha 10/308849/PSA/02331

Pembimbing: Prof. Dr. Faruk, S.U.

Kepada PROGRAM PASCASARJANA FAKULTAS ILMU BUDAYA UNIVERSITAS GADJAH MADA YOGYAKARTA 2013 i

WORLDS VIEW IN MURAKAMI HARUKIS NORUWEI NO MORI: LUCIENS GOLDMANNS GENETIC STRUCTURALISM ANALYSIS

THESIS Submitted as a partial fulfillment for Master Degree in Literary Study Program

Proposed by: Dian Annisa Nur Ridha 10/308849/PSA/02331

Advisor: Prof. Dr. Faruk, S.U.

To: GRADUATE PROGRAM FACULTY OF CULTURAL SCIENCE GADJAH MADA UNIVERSITY YOGYAKARTA 2013

ii

HALAMAN MOTTO

2010 10 21

vi

UCAPAN TERIMA KASIH


Terima kasih yang sebesar-besarnya untuk: 1. Tuhan YME atas kebahagiaan dan berbagai keberuntungan yang selalu dilimpahkanNya. 2. Prof. Dr. Faruk, S.U. sebagai Dosen Pembimbing Tesis dan Kaprodi Ilmu Sastra UGM atas bimbingan dan ilmu yang sangat berguna selama proses pengerjaan tesis ini. 3. Dr. Pujiharto, M.Hum. sebagai Dosen Pembimbing Akademik. 4. Semua dosen S2 Ilmu Sastra UGM atas kuliah-kuliah yang menyenangkan dan penuh dengan ilmu yang berguna. 5. Bapak dan Mama (Edi Dwi Wibowo dan Fauziah Hanum Pulungan), atas kesabaran menunggu selesainya tesis yang tertunda ini. Juga atas waktu yang tak terhingga untuk mendengarkan semua cerita yang tidak habishabis. Juga untuk adik-adikku, Firmannanda Nur Irzam, Nasyadizi Nilamsar Noor, Faradila Nurbaiti (editor tesisku). Aku yakin kita berenam adalah keluarga paling keren sedunia. Manda dan Dizi, cepetan selesaikan skripsi kalian. 6. Semua staf administrasi Program Pascasarjana FIB UGM. 7. Semua staf perpustakaan FIB, perpustakaan pusat UGM (Puspa, tempat nongkrong baru), dan perpustakan Ignatius Kotabaru. 8. Semua dosen dan staf prodi Sastra Jepang FIB UGM untuk keramahan dan kesediaannya menerima saya menjadi bagian disana. 9. Semua dosen dan staf prodi Bahasa Jepang Sekolah Vokasi UGM untuk keramahan, karaoke, dan jalan-jalan yang menyenangkan. 10. Teman-teman S2 Ilmu Sastra UGM angkatan 2010, terutama De Jengs Republik Pejuang Cinta dan Black Rose Kelompok Kadal Merah. Kehadiran kalian dan kebersamaan kita, baik karaoke, sesi foto, arisan,

viii

sampai makan bersama selalu kuhargai sebagai teman-teman terbaik selama perjalanan kuliah. 11. Teman-teman S1 Sastra Jepang UGM angkatan 2006, terutama Padma dan Sekar, teman-teman terbaik yang selalu mendengarkan cerita, makan bersama, dan tidak lupa nomikai. 12. Sahabatku Shella Caroline Siregar, yang akan selalu menjadi teman terbaik, dan akan selalu menjadi sahabat terbaik, apapun dan kapanpun itu. 13. Miss Fifit, Jeng Sunbae Heny, Mbak Meta, Niken, Mbak Kiki, dan Mbak Yustin, editor abstraksi bahasa Inggris dan thesis summary-ku. 14. Teman-teman kos E4 (Metta, Kaka, dan Mbak Gones) untuk kebaikan dan keceriaan selama hidup bersama-sama di kos. 15. Toegama dan Cherits, keluarga keduaku. Juga untuk Fujiyama sensei, Ozawa san, dan Hagai sensei yang telah membawa mahasiswamahasiswanya yang sangat hebat ke Jogjakarta. Juga untuk Mas Kubo dan Mas Kenchu yang berbaik hati menemani ke perpustakaan Ritsumeikan University untuk mencari buku-buku demi keperluan penulisan tesis ini. Juga untuk Yukke yang berbaik hati membawakan buku-buku Murakami Haruki dan meminjamkan buku-bukunya untuk keperluan penulisan tesis ini. 16. Teman-teman CA2 untuk kebersamaan yang menyenangkan dan tidak tergantikan selama dua bulan, semua sensei dan staf The Japan Foundation Kansai Institute atas bimbingan dan bantuan-bantuannya selama berada di Jepang. Juga untuk Hamaguchi san dan Hatakenaka san yang membantu mencarikan buku-buku di perpustakaan Japan Foundation untuk keperluan penulisan tesis ini. 17. Ikegami ke untuk keceriaan dan obrolan-obrolan tentang Murakami Haruki selama berada di Jepang, dan Tsuji ke untuk kesediaan menerimaku home stay selama satu minggu di Jepang. 18. Teman-teman Japanese Language Teaching Workshop, semua sensei dan staf International Student Center Hokkaido University untuk kebahagiaan belajar dan menikmati Hokkaido selama satu minggu yang menyenangkan. ix

Juga untuk Fukuda san yang berbaik hati mengantarkan ke perpustakaan Hokkaido University untuk mengkopi buku-buku demi keperluan penulisan tesis ini. 19. Lima orang penyemangat hidupku selama satu tahun belakangan ini, Choi Seung Hyun (T.O.P/ Tempo/ Tabi), Dong Young Bae (Tae Yang/ SOL), Kwon Ji Yong (GD), Kang Dae Sung, Lee Seung Hyun (Seung Ri/ V.I) dari Bigbang. Sabtu, 13 Oktober 2012 pukul 20:00-22:00 WIB adalah saat yang tidak terlupakan seumur hidup. That was the greatest two hours in my life. Juga untuk Arashi dan 2NE1 yang membuatku lebih baik merasa alay daripada merasa galau 20. Semua pihak yang tidak bisa disebutkan satu per satu, yang melewati bahagia bersama, yang melalui duka bersama, yang telah banyak membantu sehingga tesis ini dapat terselesaikan. Terima kasih banyak, Thank you very much, Matur nuwun sanget, Merci beaucoup, Kamsahamnida, Muchas Gracias. Tuhan yang balas semua.

DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL DALAM BAHASA INDONESIA............................. i HALAMAN JUDUL DALAM BAHASA INGGRIS................................... ii HALAMAN PERSETUJUAN...................................................................... iii HALAMAN PENGESAHAN....................................................................... iv HALAMAN PERNYATAAN....................................................................... v HALAMAN MOTTO ....................................................................................vi PRAKATA..................................................................................................... vii UCAPAN TERIMA KASIH................................................. ....................... viii DAFTAR ISI................................................................................................. xi DAFTAR LAMPIRAN................................................................................. xiii INTISARI...................................................................................................... xiv ABSTRACT...................................................................................................xv BAB 1 PENDAHULUAN............................................................................. 1 1.1 Latar Belakang Masalah.......................................................................... 1 1.2 Rumusan Masalah.................................................................................... 5 1.3 Tujuan Penelitian..................................................................................... 5 1.4 Tinjauan Pustaka..................................................................................... 6 1.5 Landasan Teori.........................................................................................10 1.6 Hipotesis................................................................................................. 18 1.7 Metode Pengumpulan dan Analisis Data................................................. 18 1.8 Sistematika Penyajian.............................................................................. 21 BAB 2 ANALISIS STRUKTUR NOVEL NORUWEI NO MORI................ 22 2.1 Lagu Norwegian Wood The Beatles........................................................ 22

xi

2.2 Struktur Novel Noruwei no Mori Murakami Haruki............................... 24 2.2.1 Tuhan........................................................................................ 29 2.2.2 Dunia........................................................................................ 34 2.2.3 Manusia..................................................................................... 40 A. Naoko sebagai representasi Manusia yang memilih Tuhan..................................................................................... 41 B. Reiko sebagai representasi Manusia yang memilih Tuhan...................................................................................... 53 C. Kopasgat sebagai representasi Manusia yang memilih Tuhan...................................................................................... 58 D. Hatsumi sebagai representasi Manusia yang memilih Tuhan...................................................................................... 61 E. Nagasawa sebagai representasi Manusia yang memilih Dunia...................................................................................... 63 F. Toru sebagai representasi Manusia yang memilih Tuhan dan Dunia.......................................................................................69 BAB 3 ANALISIS PANDANGAN DUNIA MASYARAKAT JEPANG.... 99 3.1 Nilai-nilai otentik dan dunia yang terdegradasi....................................... 99 3.2 Harmoni (wa): Nilai-nilai otentik masyarakat Jepang..............................100 3.3 Industrialisasi di Jepang: Dunia yang terdegradasi...................................111 3.4 Komunalitas yang termediasi: Pandangan Dunia Kelas Pekerja di Jepang.......................................................................................................121 BAB 4 KESIMPULAN..................................................................................130 DAFTAR PUSTAKA......................................................................................135

xii

DAFTAR LAMPIRAN
1. Sinopsis Novel Noruwei no Mori karya Murakami Haruki 2. Biografi Murakami Haruki 3. Karya-karya Murakami Haruki

xiii

INTISARI PANDANGAN DUNIA DALAM NOVEL NORUWEI NO MORI KARYA MURAKAMI HARUKI: ANALISIS STRUKTURALISME GENETIK LUCIEN GOLDMANN
Dian Annisa Nur Ridha Novel yang dianalisis dalam penelitian ini adalah Noruwei no Mori karya Murakami Haruki. Novel ini menceritakan tentang kehidupan tokoh utama yaitu Toru yang terkenang terus akan kematian sahabat baiknya yang bernama Kizuki. Setelah kematian Kizuki, Toru dekat dengan pacar Kizuki ketika masih hidup, yaitu tokoh Naoko. Naoko terganggu jiwanya akibat kematian Kizuki. Di antara tokoh Toru dan Naoko, hadirlah tokoh Midori dan tokoh-tokoh lain di sekitar Toru yang berusaha menariknya ke masa kini dan melupakan masa lalunya. Ketika akhirnya Naoko memilih untuk bunuh diri menyusul Kizuki, Toru memilih untuk hidup di dunia bersama dengan Midori, tetapi tanpa melupakan perasaaan dan kenangannya kepada Naoko dan Kizuki. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui struktur novel Noruwei no Mori dan mengetahui pandangan dunia kelas sosial yang ada di dalamnya. Sesuai dengan tujuannya, teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori strukturalisme genetik Lucien Goldmann. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa judul novel Noruwei no Mori sama dengan judul lagu Norwegian Wood karya The Beatles. Struktur novel dan struktur lagu pun s ama, yaitu ada unsurunsur masa lalu yang dikenang, masa kini, dan tokoh manusia yang akhirnya memilih di antara keduanya. Struktur ini juga koheren dengan kondisi sosial masyarakat Jepang yang memiliki tradisi Obon setiap tahun untuk mengenang arwah para leluhur yang sudah mati. Novel Noruwei no Mori memiliki pasangan oposisi utama, yaitu intimasi dengan alienasi. Selain itu masih ada banyak pasangan oposisi lain yang saling berhubungan satu sama lain. Dalam novel ini, ada tokoh yang merepresentasikan Tuhan, tokoh yang merepresentasikan dunia, dan tokoh yang merepresentasikan manusia. Tokoh yang merepresentasikan manusia memiliki tugas untuk memilih Tuhan, dunia, atau memilih keduanya sekaligus. Tokoh utama, yaitu Toru memilih keduanya sekaligus. Dia memilih untuk hidup di dunia bersama Midori, tetapi tidak pernah melupakan kenangannya tentang Naoko dan Kizuki. Bagi novel Noruwei no Mori, inilah pilihan terbaik yang bisa diambil oleh orang Jepang, yang selalu mempertahankan harmoni atau yang dalam bahasa Jepang disebut wa, sebagai nilai-nilai otentik dalam kehidupannya demi keseimbangan antara dirinya sendiri dengan manusia di sekelilingnya dan dengan alamnya.Walaupun harmoni yang dipertahankannya bukan lagi harmoni yang sebenarnya, itu sudah cukup untuk mempertahankan kehidupannya di dunia. xiv

Kata-kata kunci: Pandangan Dunia, Harmoni (wa), Noruwei no Mori, Murakami Haruki, Strukturalisme Genetik, Lucien Goldman

ABSTRACT
WORLDS VIEW IN MURAKAMI HARUKIS NORUWEI NO MORI: LUCIENS GOLDMANNS GENETIC STRUCTURALISM ANALYSIS Dian Annisa Nur Ridha This research analyzes one of Murakami Harukis works entitled Noruwei no Mori. The novel tells about a man named Toru who keeps thinking about the death of his best friend, Kizuki. As Kizuki passes away, Toru gets closer with Kizukis girl, Naoko. Naoko gets a mental disorder due to Kizukis death. There comes Midori and other characters around the main characters, Toru and Naoko, who try to get them to forget the past and start thinking about the present. Naoko finally decides to kill herself while Toru lives with Midori without releasing his memory with Naoko and Kizuki. This research aims at observing the structure of the novel and the worlds view of the social class in the novel. Therefore, the research applies Lucien Goldmanns theory on genetic structuralism. The result of the research shows that the title of the novel, that is Noruwei no Mori, is the same as one of the Beatles songs, that is Norwegian Wood. They also have the same structure. The elements of the structure are the past to remember, the present, the people who choose to live with one of them. The structure is also coherent with the Japanese social condition which has a tradition of Obon, that is annual ritual to commemorate the spirit of the ancestors. Noruwei no Mori has primary binary oppositions, those are intimacy and alienation. There are other binary oppositions that relates one to another. There are characters representing God, world, human. Man represented the character has to choose God, world, or both of them at once. The main character, Toru, chooses both God and world. He decides to live with Midori but never forgets his memory in the past with Kizuki and Naoko. That is the best life choice proposed by the story based on Japanese belief. A Japanese tries to keep the harmony (wa) as authentic values in life to balance himself with other people around him and the nature. However the harmony he keeps is not a real one but it is enough to keep him survive in the world. Keywords: Worlds View, Harmony (wa), Noruwei no Mori, Murakami Haruki, Genetic Structuralism, Lucien Goldmann

xv

BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah Jepang memiliki banyak sastrawan dan karya sastra yang berkualitas, bahkan beberapa di antara sastrawan Jepang pernah ada yang meraih penghargaan yang masih dianggap tertinggi dalam bidang sastra, yaitu nobel sastra 1. Salah satu dari sastrawan Jepang yang berkualitas dan sudah mendapatkan banyak pengakuan di dunia internasional adalah Murakami Haruki. Murakami lahir di Kyoto pada 12 Januari 1949 dan besar di Kobe. Dia beberapa kali menjadi kandidat pemenang nobel sastra. Selain itu, dia sudah banyak mendapatkan penghargaan yang lain di antaranya Franz Kafka Prize pada tahun 2006, Jerussalem Prize pada tahun 2009, dan yang paling baru adalah Japan Foundation Award pada tahun 2012. Bahkan, koran The Guardian mengatakan bahwa Murakami adalah salah satu pengarang Jepang yang paling sukses yang masih hidup hingga saat ini. Novel Murakami Haruki yang diteliti kali ini adalah Noruwei no Mori. Novel yang terbit tahun 1987 ini adalah novel yang mengantarkan Murakami menjadi terkenal sebagai seorang penulis di Jepang, terutama di kalangan anakanak muda Jepang.

Sastrawan yang dimaksud adalah Kawabata Yasunari, yang meraih nobel sastra pada tahun 1968 dan Oe Kenzaburo, yang meraih nobel sastra pada tahun 1994.

Novel ini menggiring pembaca kepada cerita tentang kematian dan juga tentang kehidupan dan kehangatan. Dilatarbelakangi oleh demonstrasi mahasiswa yang marak di Jepang pada tahun 1960-an, novel ini menyajikan tema besar berupa cinta yang cenderung realis. Hal ini berbeda dengan novel-novel karya Murakami sebelumnya yang cenderung surealis. Akan tetapi, tema cinta yang terkesan biasa ini dikemas oleh Murakami menjadi tema yang tidak biasa, bahwa cinta sejati adalah cinta sederhana yang terkandung kesetiaan di dalamnya. Inilah kekayaan dari cinta yang sebenarnya. Walaupun pada akhirnya tidak selalu bersama dengan orang yang dicintai, kesetiaan kepada orang yang dicintai tetap membuat cinta terasa tidak biasa saja. Diceritakan Toru adalah seorang mahasiswa yang tampak biasa-biasa saja, senang mengasingkan diri dari kehidupan sosial di kampusnya. Naoko adalah seorang perempuan yang menderita gangguan psikologis karena ditinggal bunuh diri oleh Kizuki, pacarnya. Akhirnya sampai di akhir novel, Naoko tidak sanggup bertahan dan ikut bunuh diri. Sebelum Naoko bunuh diri, dia dan Toru sempat menjalin hubungan dekat yang membingungkan. Semasa hidup, Kizuki adalah sahabat Toru. Kizuki mati bunuh diri ketika usia mereka baru tujuh belas tahun. Setelah kematian Kizuki, di antara Toru dan Naoko muncullah tokoh bernama Midori. Midori terlihat seperti perempuan yang selalu ceria dan tidak pernah sedih, tetapi sebenarnya dia menanggung beban keluarga yang terlalu besar. Seperti novel-novel Murakami yang lain, novel ini juga menyelipkan lagulagu, film, dan karya sastra Barat, bahkan novel ini memiliki judul bahasa Inggris yang sama dengan lagu The Beatles, yaitu Norwegian Wood. Lagu Norwegian

Wood dan lagu-lagu lain yang terdapat dalam novel ini bukan hanya sekedar penambah saja, melainkan memiliki makna yang terkait dengan novelnya. Lagu Norwegian Wood adalah lagu favorit tokoh Naoko. Sedangkan tokoh Toru sebagai tokoh utama yang mendengar lagu Norwegian Wood di dalam pesawat mengenang kembali masa lalunya dua puluh tahun yang lalu ketika Naoko masih hidup. Toru berada dalam bayang-bayang, yaitu kehidupan dan cinta dari tokoh Midori, sekaligus bayangan kematian sahabat dan orang yang juga dicintainya, yaitu tokoh Kizuki dan Naoko. Di akhir novel diceritakan Toru memang memilih Midori, tetapi bayangan akan masa lalunya bersama Kizuki dan Naoko masih juga tidak bisa hilang. Novel ini menjadi best-seller tidak hanya di Jepang, tetapi juga di negaranegara lain, terbukti dengan banyak terjemahan novel ini ke dalam bahasa asing, termasuk bahasa Indonesia. Di Jepang sendiri, pada awal terbitnya, novel ini mendapat sambutan yang luar biasa dan memunculkan fenomena Murakami Boom atau demam Murakami Haruki, terutama di kalangan pemuda Jepang. Novel ini dianggap mewakili suara dan perasaan pemuda Jepang, khususnya di tahun 1960-an. Gaya penulisan Murakami tidak mencerminkan gaya pengarang Jepang selama ini yang penuh dengan bahasa-bahasa kiasan. Seperti yang juga diakui oleh banyak kritikus sastra di dunia, Murakami menawarkan kebaruan teknik penulisan dengan bahasanya yang lugas, cenderung bebas, dan penuh dengan kata-kata serapan dari bahasa asing yang ditulis dengan huruf katakana 2.

Salah satu huruf Jepang yang biasa digunakan untuk menulis kata-kata serapan dari bahasa asing, nama-nama orang asing, dan lain-lain.

Kata-kata dalam novelnya mengalir seperti alunan musik yang juga menjadi minatnya. Hal ini jugalah yang membuatnya sukses dan tampak berbeda dengan pengarang-pengarang Jepang yang lain. Karya yang menjadi best-seller hingga sampai menjadikan pengarangnya sebuah fenomena menarik untuk diteliti lebih lanjut. Hal ini menunjukkan bahwa novel ini adalah karya yang besar. Seperti dikatakan oleh Goldmann (1977: 19) bahwa karya sastra yang besar adalah ekspresi dari pandangan dunia. Pandangan dunia ini bukan merupakan pandangan individu, melainkan sebuah konsep dalam bentuk yang koheren, kesadaran kolektif yang mencapai puncak tertingginya dalam pikiran pengarang. Maka, sebagai sebuah karya sastra yang besar, pandangan dunia apakah yang terekspresikan dalam novel Noruwei no Mori ini perlu untuk diketahui lebih lanjut. Masih melanjutkan Goldmann (1977: 314-315) bahwa dalam karya sastra, pandangan dunia dapat dipahami melalui kata-kata dan dunia yang diekspresikan dalam karya. Asumsi Goldmann adalah adanya korespondensi antara pandangan dunia sebagai kenyataan yang dialami dengan dunia yang dibuat oleh pengarang, dan adanya korespondensi antara dunia tersebut dengan alat-alat kesastraan yang digunakan pengarang untuk mengekspresikannya. Dari penjelasan tersebut, terlihat bahwa dunia dalam novel yang dibuat oleh pengarang perlu dipahami dengan cara membuatnya ke dalam sebuah struktur.

Anda mungkin juga menyukai