Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
1. MANFAAT METROLOGI BAGI SEORANG INDUSTRIAL ENGINEER 2. PENGUKURAN DIMENSI PANJANG DAN DIAMETER SERTA KALIBRASI MISTAR INGSUT DAN MIKROMETER
KELOMPOK 13:
12/330200/TK/39384
PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI JURUSAN TEKNIK MESIN DAN INDUSTRI UNIVERSITAS GADJAH MADA YOGYAKARTA 2014
Metrologi adalah ilmu pengetahuan tentang pengukuran, yang mencakupi pula masalah penelusuran ke suatu titik acuan teknis pengukuran. Terdapat dua jenis metrologi, yaitu metrologi legal dan metrologi teknik atau ilmiah. Metrologi legal menyangkut hal-hal yang berkaitan dengan metrologi yang ada kaitannya dengan masalah perdagangan dan perlindungan konsumen secara hukum. Metrologi teknik atau ilmiah menyangkut pengukuran besaran fisik yang dikaitkan dengan kebenaran atau ketelitian pengukuran dandipeawabkan secara ilmiah. Pengukuran di bidang keteknikan tidak hanya menyangkut pengukuran panjang saja, tetapi juga menyangkut pengukuran suara/bunyi, getaran, tekanan, tegangan, gaya, puntiran, usaha, kecepatan aliran zat cair dan temperatur. Teknik Industri sendiri adalah suatu teknik yang mencakup bidang desain, perbaikan, dan pemasangan dari suatu sistem yang terintegerasi oleh manusia, material, informasi, dan energi. Tidak ada satu pun sistem/struktur industri yang dapat berjalan tanpa adanya dukungan sistem pengukuran yang efektif. Selain pengukuran yang efektif, bekerja dalam suatu sistem dibutuhkan standar pengukuran yang disetujui oleh seluruh komponen sistem. Salah satu contoh penerapan standarisasi ukuran adalah pengukuran produk sepanjang 1cm di workstation A sama dengan 1 cm di workstation B. Tujuan akhir standardisasi adalah jaminan mutu produk atau jasa yang dapat melindungi konsumen dalam segi keselamatan dan keamanan dalam penggunaanya. Sebagaimana diketahui, jaminan mutu adalah semua tindakan yang direncanakan secara sistematik yang diperlukan untuk memberikan kepercayaan bahwa suatu produk atau jasa memenuhi persyaratan-persyaratan mutu tertentu. Di bidang manufaktur, produksi suatu benda misalnya suku cadang kendaraan bermotor kegiatan metrologi lebih diperlukan dalam proses perancangan, produksi maupun pengujian dan inspeksinya untuk memastikan
bahwa produknya memenuhi keinginan pasar, dalam arti cocok untuk dipasang menggatikan suku cadang aslinya, sehingga produk tersebut dapat diterima oleh pasar dan memberikan keuntungan ekonomis bagi produsennya tersebut. Bagi produsen kendaraan bermotor yang membeli suku cadang dari pihak lain untuk dipasang pada produknya, kegiatan kemetrologian khususnya diperlukan untuk menguji atau menginspeksi suku cadang yang dibelinnya sehingga terhindar dari resiko keruguan akibat suku cadang yang telah dibeli dalam jumlah besar sebagian besar tidak dapat dipasang dalam finalisasi produknya. Tuntutan mutu produk berdaya saing tinggi sebagai produk yang mampu memenuhi syarat yang ditetapkan oleh negara negara pembali, dengan sendirinya tidak dapat dipisahkan dari kemampuan negara penjual untuk memastikan bahwa komoditas yang memproduksinya memiliki karakteristik sesuai dengan yang ditetapkan pembeli, dan sebaliknya untuk mencegah produk bermutu rendah membahayakan masyarakat termasuk pelaku usahanya. Dalam kasus ini metrologi digunakan pada ketelitian sehingga part-part yang dibuat presisi sehingga produk yang dihasilkan bermutu tinggi. Sebagai seorang Industrial Engineer kita juga harus bisa mengatur jalannya keungan suatu perusahaan. Salah satu yang dapat dilakukan adalah dengan memperhitungkan biaya cost yang diperoleh. Masalah metrologi yang menyangkut proses ini adalah masalah toleransi. Toleransi memberi arti yang sangat penting sekali dalam dunia industri. Dalam proses pembuatan suatu produk banyak faktor yang terkait didalamnya, misalnya faktor alat dan operator. Oleh karena itu ukuran yang diperoleh tentu akan bervariasi. Variasi ukuran yang terjadi ini di satu pihak memang disengaja untuk dibuat, sedang dipihak lain adanya banyak faktor yang mempengaruhi proses pembuatannya. Penentuan besarnya toleransi sudah barang tentu harus memperhatikan segi-segi positif dan kegunaan dari komponen yang akan dibuat. Makin presisi suatu komponen dibuat maka besarnya toleransi juga makin kecil. Makin kecil toleransi yang harus dibuat maka makin kompleks pula proses pembuatannya, apalagi bila besarnya toleransi
mendekati nol. Makin kompleks proses pembuatan suatu komponen sudah tentu akan mempengaruhi pula pada biaya yang harus dikeluarkan.
Dari gambar di atas diketahui bahwa Makin besar toleransi makin kecil biaya yang dikeluarkan. Sebaliknya makin kecil toleransi yang berarti makin presisi. Suatu komponen dibuat maka biaya pembuatan akan semakin mahal. Disamping itu, waktu yang diperlukan untuk proses pembuatannya juga bisa menjadi lebih lama daripada pembuatan toleransi yang lebih besar.
PENGUKURAN DIMENSI PANJANG DAN DIAMETER SERTA KALIBRASI MISTAR INGSUT DAN MIKROMETER
Di dalam dunia industri kualitas produk dapat dilihat dari ketepatan ukurannya. Ketepatan ukuran ini dapat diperoleh dari pengukuran yang tepat menggunakan alat yang tepat pula. Pengukuran adalah proses membandingkan ukuran (dimensi) yang tidak diketahui terhadap standar ukuran tertentu. Alat ukur yang baik merupakan kunci dari proses produksi massal dan tingkat keakuratan. Pada praktikum modul 1 alat ukur yang akan dipakai adalah mistar ingsut dan mikrometer. Mistar ingsut/jangka sorong merupakan alat ukur linear yang hampir sama dengan mistar ukur yang mana mempunyai skala linier pada batang dengan ujungnya yang berfungsi sebagai sensor penahan benda ukur (rahang tetap) dan juga terdapat peluncur dengan sisi yang dibuat sejajar dengan permukaan rahang ukur (rahang gerak) yang dapat digeserkan pada batang ukur. Selain untuk mengukur panjang, jangka sorong bisa digunakan untuk megukur diameter. Cara pembacaan pengukuran mistar ingsut/jangka sorong: a. b. Baca angka mm pada skala utama. Baca angka kelebihan ukuran dengan mencari garis skala utama yang segaris lurus dengan skala nonius. c. Jumlahkan hasil pembacaan skala utama dengan hasil pembacaan skala nonius.
Mikrometer sekrup merupakan salah satu alat ukur panjang. Mikrometer sekrup adalah alat ukur panjang yang memiliki tingkat ketelitian tertinggi. Tingkat ketelitian mikrometersekrup mencapai 0,01 mm atau 0,001 cm. Dengan ketelitiannya yang sangat tinggi, mikrometer sekrup dapat digunakan untuk mengukur dimensi luar dari benda yang sangat kecil maupun tipis seperti kertas, pisau silet, maupun kawat. Mikrometer memiliki 3 jenis umum pengelompokan yang didasarkan pada aplikasi berikut : a) Mikrometer Luar Mikrometer luar digunakan untuk ukuran memasang kawat, lapisanlapisan, blok-blok dan batang-batang. b) Mikrometer dalam Mikrometer dalam digunakan untuk mengukur garis tengah dari lubang suatu benda
c) Mikrometer kedalaman Mikrometer kedalaman digunakan untuk mengukur kerendahan dari langkah-langkah dan slot-slot.
Prinsip kerja mikrometer yakni benda kerja dijepitkan di antara anvil dan spindle, caranyan memajukan atau memundurkan spindle dengan ratched knob agar benda kerja terukur dengan tepat. Kemudian hasil pengukuran ditentukan berdasarkan angka pada skala utama ditambah dengan angka pada skala nonius yang dihitung dari angka 0 (nol) sampai garis skala nonius yang berhimpit dengan garis skala utama.
Dengan mempelajari alat ukur seperti di atas, diharapkan kita sebagai lulusan Teknik Industri dapat meningkatkan kualitas produksi dengan
DAFTAR PUSTAKA
Dridjarkara, Praba. 2012. Metrologi. [online] tersedia pada : <http://www.metrologi.org/p/apa-itu-metrologi.html>. [diakses pada : 1 Februari 2014] Rumushitung.com. 2013. Cara Menggunakan Jangka Sorong. [online] tersedia pada : <http://rumushitung.com/2013/01/31/cara-menggunakan-jangka-sorong2/>. [diakses pada : 1 Februari 2014] Rumushitung.com. 2013. Mikrometer Sekrup (Micrometer Screw). [online] tersedia pada : <http://rumushitung.com/2013/02/02/mikrometer-sekrupmicrometer-screw/>. [diakses pada : 1 Februari 2014]