Anda di halaman 1dari 5

Tuntut Bebaskan 4 Pejuang Lingkungan Hidup Tolak Reklamasi,Tirta Sidakarya dan TJB Demo ke DPRD Bali DENPASAR Puluhan

n masyarakat berpakaian adat Bali madia diringi gambelan Baleganjur, Kamis (6/3) mendatangi gedung DPRD Bali. Masyarakat yang menamakan diri InisiaTIf Masyarakat Tolak Reklamasi (Tirta) Sidakarya dan Tedung Jagat Bali (TJB)melakukan aksi damai. Menolak Reklamasi Teluk Benoa dan meminta agar empat temannya yang disebut sebagai pejuang lingkungan dari jaringan Aksi Tolak Reklamasi (Jalak) Sidakarya supaya segera dibebaskan dari tahanan Polda Bali.

Para demosntran membentangkan sepanduk berisi tulisan Bebaskan Empat Pejuang Lingkungan Hidup Jalak Sidakarya. Selain sepanduk ada juga yang membawaa sebuah kotak kecil bertuliskan kotak koin pejuang, pembebasan 4 Pejuang Lingkungan Hidup. Sebelum pernyataan siakpanya diterima anggota DPRD Bali, salah seorang demonstran melakukan orasi akan penolakan terhadap rencana reklamasi Teluk Benoa. Made Sukerta dalam orasinya didepan lobi DPRD Bali menyampaikan penolakan reklamasi akan terus digulirkan masyarakat Sidakarya. Meskipun rekannya masuk penjara tidak akan pernah menghentikan perjuangannya. Menurutnya para pejuang lingkungan hidup Jalak Sidakarya yang berjuang demi desanya dan demi Bali pada umumnya dan kini sedang berada dalam tahanan harus dibebaskan. Desa Sidakarya sebagai desa yang paling dekat dengan Teluk Benoa terancam oleh air laut karena Desa Sidakarya hanya 2 meter di atas permukaan laut. Berdasarkan hasil pemodelan dari Conservation International akan terjadi genangan air laut yang mencari daerah-daerah yang lebih rendah, seperti Suwung, Pemogan, Sanur, Jimbaran, Tanjung Benoa dan Sidakarya. "Itu hanyalah dampak kecil reklamasi Teluk Benoa, selain rusaknya keseimbangan alam sekalaniskala di Bali,"katanya. Selama ini Sidakarya rawan genangan air. Kalau air di Tukad Punggawa dan Tukad Rangda meninggi ketika purnama, dan banjir terjadi hingga menenggelamkan rumah dan kendaraan. Kekhawatiran warga Sidakarya dan masyarakat Bali akan bahaya reklamasi Teluk Benoa adalah wajar dan patut didengar. Namun sampai saat ini Gubernur tetap tidak mau memberikan kepastian hukum berupa pencabutan SK No. 1727/01-B/HK/2013 tentang Izin Studi Kelayakan Rencana Pemanfaatan, Pengembangan dan Pengelolaan Wilayah Perairan Telok Benoa.

Dari aksi kemarin, mereka menyampaikan tiga point pernyataan sikap yang disampaikan pertama, menolak reklamasi Teluk Benoa, kedua, Bebaskan Empat pejuang Lingkungan Hidup yaitu I Wayan Tirtayasa, I Wayan Saniyasa, I Wayan Jayanatha dan I Made Murdana. Pernyataan sikap ketiga, menyerukan kepada seluruh masyarakat Bali agar merapatkan barisan bersama sama menentang Reklamasi Teluk Benoa.

Sukerta menambahkan masyarakat Desa Sidakarya dan masyarakat Bali yang peduli akan lingkungan dan kehidupan generasi mendatang akan melakukan perlawanan dari upaya kriminalisasi terhadap siapapun. Perjuangan dan perlawanan tersebut dipastikan tidak akan surut hanya karena terali penjara. Generasi kami, harus kami selamatkan dari bahaya reklamasi Teluk Benoa,pungkasnya. Usai melakukan orasi dan pernyataan sikap, mereka diterima anggota Komisi III DPRD Bali IB. Putu Parta. Politisi Demokrat asal Badung ini berjanji akan menyampaikan aspirasi masyarakat Sidakarya ke pimpinan dewan. Kami sampaikan terimakasih dan aspirasi ini akan kami lanjutkan ke pimpinan dan dibahas lebih lanjut di dewan,janjinya. Akhirnya setelah aspirasinya diterima Tirta Sidakarya dan Tedung Jagat Bali (TJB) meninggalkan gedung dewan dengan tertib. (arn)

PP Polri Minta Aktornya Terungkap Kecam Sepanduk Pengancam Gubernur DENPASAR - Persatuan Purnawirawan (PP) Polri Provinsi Bali mengecam keras terhadap pemasangan sepanduk yang berisi ancaman terhadap Gubernur Bali Made Mangku Pastika. Atas ancaman terhadap orang nomor satu dilingkungan Pemerintah Provinsi Bali ini, Purnawirawan Polri langsung menyampaikan pernyataan sikap, di Denpasar Kamis (6/3). Pernyataan sikap yang terdiri dari lima butir tersebut terkait sepanduk berisi ancaman terhadap Gubernur Made Mangku Pastika dan akan diserahkan langsung kepada Kepala Kepolisian Daerah Bali. Menurut Ketua Dewan Pimpinan Daerah Persatuan Purnawirawan Polri Bali, Brigjen Pol (Purn) Njoman Gede Suweta, pernyataan sikap ini sebagai bentuk dukungan moral kami kepada Gubernur Bali yang juga merupakan anggota sekaligus pelindung dan penasihat PP Polri Bali. Dikatakannya tulisan ancaman dalam sepanduk itu kategorinya sudah masuk pada ancaman terhadap keselamatan jiwa. Sepanduk ancaman yang bertuliskan "Penggal Kepala Mangku P" tersebut tidak dapat dipandang sebagai sesuatu yang main-main, apalagi disampaikan dalam bentuk sepanduk dengan dipasang di tempat umum. Hal itu berarti sudah ada niat pelaku untuk mengumumkan kepada publik. Dalam penyampaian pernyataan sikap ini, PP Polri lanjut mantan Calon Wakil Gubernur Bali ini, tidak akan berdemonstrasi untuk menyampaikan sikap kepada Kapolda Bali. Pihaknya lebih memilih akan mengedepankan cara-cara yang santun dan beretika. Intinya, kami ingin supaya aktor intelektualnya terungkap,pintanya. Adapun isi lima butir pernyataan sikap PP Polri Bali tersebut pertama; PP Polri merasakan keprihatinan yang sangat mendalam dan mengecam keras tindakan pelaku serta menegaskan bahwa pemasangan spanduk yang berisi ancaman merupakan aksi teror yang mengancam keselamatan jiwa gubernur dan meresahkan masyarakat Bali pada khususnya, serta Indonesia

pada umumnya. Kedua, cara yang digunakan pelaku dalam menyampaikan pendapatnya merupakan tindakan tidak terpuji, tidak sesuai dengan ajaran Agama Hindu dan nilai-nilai budaya Bali serta bertentangan dengan nilai-nilai Pancasila. Ketiga, kami memohon dengan sangat kepada Kapolda Bali beserta seluruh jajarannya untuk dapat mengusut sampai tuntas, termasuk mengungkap aktor intelektualnya. Peristiwa tersebut sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku demi tegaknya hukum dan terjaminnya ketentraman masyarakat serta mencegah timbulnya konflik horizintal. Keempat, PP Polri Bali memberikan dukungan sepenuhnya kepada Gubernur Bali Made Mangku Pastika agar tetap bersikap tegar dan tidak terpengaruh oleh aksi teror yang jelas-jelas tidak beretika serta terus bahu-membahu dengan segenap komponen masyarakat Bali, melanjutkan program pembangunan Bali untuk mewujudkan Bali yang maju, aman, damai, dan sejahtera. Terakhir, memohon kepada segenap komponen dan lapisan masyarakat Bali yang sangat mencintai kedamaian untuk tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu-isu yang sengaja dikembangkan oleh pihak tertentu dan agar bersatu-padu merapatkan barisan membantu aparat penegak hukum untuk dapat secepatnya mengungkap kasus secara tuntas sesuai ketentuan hukum yang berlaku. Pernyataan siakp tersebut disaksikan semua pengurus PP Polri kabupaten kota di Bali. "Pernyataan sikap ini akan segera kami sampaikan langsung kepada Kapolda Bali dan ditembuskan kepada Kapolri, Ketua Umum PP Polri, Kejati Bali, Pengadilan Tinggi Bali, Gubernur Bali dan Pangdam IX/Udayana,"pungkasnya. (arn) KPUD Bali Tak Ingin Melanggar Aturan Raka Sandhi : Formulir Masih Dibahas di Pusat DENPASAR Kepastian pencetakan formulir sebagai kelengkapan logistik Pemilu 9 April 2014 mendatang hingga Kamis (6/3) belum ada kepastian untuk dicetak. Jangankan untuk naik cetak kepastian penunjukan langsung terhadap rekanan yang akan diberikan pekerjaan juga belum ada kepastian. Persoalan Formulir belum, kini sedang dibahas di KPU Pusat, ujar Ketua KPUD Bali saat dikonfirmasi, via telepon Kamis (6/3). Pihaknya sangat berharap formulir tersebut segera dapat dicetak dan didistribusikan tepat waktu. Dalam pengadaan barang tersebut, menurut Dewa Raka Sandi memerlukan kehati-hatian dan mengacu pada pertauran perundang-undangan yang berlaku. Jangan sampai keputusan penunjukan langsung ini pada akhirnya menjadi temuan. Dikatakannya Lembaga Kebijakan Pengadaan barang /Jasa Pemerintah (LKPP) pada KPUD Bali memang telah mengirimkan Fatwa pada KPUD Bali. Namun demikian nampaknya perlu penjelasan dari point tersebut akan penunjukan langsung itu. Fatwa LKPP pada KPUD Bali bernomor 1073/LKPP/D-IV.1/02/2014 terdiri dari empat point. Pertama Sesuai dengan Perpres No 70 tahun 2012 pasal 84 ayat 8, mekanisme penunjukan langsung hanya dimungkinkan apabila proses pelelangan ulang gagal dengan pesersetujuan PA dan hasil pekerjaan tidak dapat ditunda, melaksanakan kepentingan /keselamatan masyarakat dan

tidak cukup waktu untuk melaksanakan proses. Kreteria / kondisi proses pelelangan sebagaimana saudara sampaikan tidak memenuhi ketentuan pasal 84 ayat 6 dimaksudkan mengingat belum dilakukan pelalangan ulang. Fatwa kedua, Dalam hal alokasi waktu proses pelelangan ulang dan pelaksanaan kontrak dimaksdukan tidak memungkinkan terpenuhinya target waktu pelaksanaan pemilu, maka PA atau KPA (Sesuai dengan kewenangan yang dilimpahkan oleh PA) dapat mengambil tindakan dengan menetapkan mekanisme penunjukan langsung, PA/KPA perlu menguraikan kronologis, alasan dan urgensi pertimbangan yang melatarbelakangi penetapan dimaksud. Fatwa ketiga, mengingat proses penunjukan langsung tersebut diatas tidak ada mekanisme kompetensi, maka Pokja ULP perlu melakukan negosiasi teknis dan harga dengan ketat untuk memastikan prinsip efeketifitas dan efesiensi terpenuhi. Point keempat, Selain ketentuan tersebut diatas, Pihak KPUD Bali dapat berkoordinasi lebih lanjut dengan KPUD pusat terkait dengan kemungkinan dapat dilakukannya addendum kontrak paket dengan logistik Pemilu yang sama di KPU Pusat untuk mengakomodir kebutuhan saudara. Dari penjelasan Fatwa tersebut, devisi logistik saat ini sedang melakukan pembahasan di pusat sebab, penunjukan langsung hanya boleh dilakukan nilainya sampai Rp 200 juta sedangkan rencana pencetaka logistik kali ini nilainya sesuai pagu anggaran Rp 1,6 miliar. Sementara pada gagal tender sebelumnya tawaran terendah yang disampaikan rekanan tersebut Rp 1,1 miliar. Meski nanti diizinkan untuk penunjukan langsung kami tetap berharap mengacu pada aturan dan tidak menjadi temuan. Dengan demikian KPUD Bali tidak menjadi bulan-bulan KPK,katanya mengingatkan. Seperti pemberitaan sebelumnya Serkretaris KPUD Bali, Arya Gunawan menjelasakan, diijinkannya KPUD Bali melakukan penunjukan langsung dengan catatan prinsip efektif dan efesien serta harga yang diperoleh bisa lebih murah dari penawaran yang disampaikan saat gagal leleng tersebut. Dikatakannya pada gagal lelang tersebut pagu anggarannya Rp 1,6 miliar akan tetapi rekanan yang memberikan penawaran paling rendah Rp 1,1 miliar. LKPP Meminta supaya dilakukan negosiasi dengan rekanan yang akan diberikan pekerjaan tersebut dan bisa lebih rendah dengan perusahaan yang kualipait. Kita akan berusaha agar mendapatkan harga paling rendah dan bisa lebih rendah dari penawaran terendah saat gagal lelang itu,janjinya. Arya Gunawan menambahkan, sebelumnya memang sempat dibawa ke pusat seperti point empat yang disebutkan dalam Fatwa LKPP. Tim dari pusat juga sempat datang ke Bali akan tetapi mereka tidak sanggup untuk mengerjakan formulir C- 6 yang mengharuskan ada by name dan by address. Akhirnya pusat juga tidak mampu karena waktunya juga sudah mepet. Pihaknya berharap formulir tersebut segera bisa dicetak dan minimal sudah terdistribusi h-10 pemilu. (arn)
ujar Suweta. Sementara itu empat pelaku pemasangan spanduk yang bertuliskan "Penggal Kepala Mangku P" sudah ditetapkan sebagai tersangka dan kini ditaha

Sukarta Wakil Ketua tandas Sukerta. Dikatakan, kebebasan berbicara dan berpendapat dari para aktivis lingkungan hidup seharusnya tidak dibungkam dengan cara-cara yang emosional dan tidak bijaksana berupa jalur pidana. Pernyataan sikap dari Tirta Sidakarya dan TJB diterima anggota DPRD Bali dari Partai Demokrat, IB Putu Parta. Ia menyatakan akan meneruskan pernyataan sikap tersebut kepada pimpinan Dewan. (arn)

Anda mungkin juga menyukai