Anda di halaman 1dari 9

A.

PENGKAJIAN
a. Pengumpulan Data
Identitas Klien Nama : Ny.B Umur : 20 tahun Riwayat Kesehatan Riwayat Kesehatan Sekarang: Post partum 24 jam yang lalu dengan kelahiran pervaginam disertai ruptur vagina. Pemeriksaan Fisik TTV : TD = 110/70 mmHg, S= 37oC, N= 72 x/menit, RR= 18x/menit.

B. VALIDASI DATA
Data Subyektif :
Klien mengeluh nyeri pada daerah perineum dan di daerah sympisis pubis, dan merintih kesakitan apabila beraktifitas.

Data Obyektif :
Post partum 24 jam yang lalu dengan kelahiran pervaginam disertai ruptur vagina. TFU simfisis pusat, TTV : TD = 110/70 mmHg, S= 37oC, N= 72 x/menit, RR= 18x/menit.

DIAGNOSA KEPERAWATAN
Nyeri b/d kontraksi uterus dan ruptur perineum. Perubahan pola eleminasi BAK (disuria) b/d trauma perineum dan saluran kemih. Resiko tinggi infeksi perineum dan jalan lahir b/d luka perineum yang masih basah dan post partum. Kurangnya pengetahuan ibu tentang tindak lanjut keperawatan post partum (nifas) b/d baru pertama kali melahirkan.

Dx 1: Nyeri b/d kontraksi uterus dan ruptur perineum. Tujuan: nyeri hilang. Intervensi: a. Kaji tingkat lokasi dan sifat nyeri. b. Observasi tanda-tanda vital c. Anjurkan klien tehnik relaksasi napas dalam. d. Berikan posisi yang nyaman sesuai keinginan klien. e. Jelaskan penyebab terjadinya nyeri f. Penatalaksanaan obat analgetilc

Dx 2: Perubahan pola eleminasi BAK b/d trauma perineum dan saluran kemih.
Tujuan : Pola eleminasi (BAK) pasien teratur. Intervensi : Anjurkan pasien melakukan ambulasi dini. Anjurkan pasien untuk membasahi perineum dengan air hangat sebelum berkemih. Anjurkan pasien untuk berkemih secara teratur. Kolaborasi untuk melakukan kateterisasi bila pasien kesulitan berkemih.

Dx 3: Resiko terjadi infeksi puorperalis b/d luka pada perineum


Tujuan: Tidak terjadi infeksi pada lukaperineum dan jalan lahir. Intervensi : Kaji tanda-tanda infeksi Ukur dan obser-vasi tanda-tanda vital Lakukan vulva hygiene Bekerja dengan tehnik septik dan anti septik Kompres luka hecting dengan bethadine Penatalaksanaan pemberian antibiotik.

Dx4: Kurangnya pengetahuan ibu tentang tindak lanjut keperawatan post partum aterm (nifas) b/d baru pertama kali lahir. Tujuan: Pengetahuan ibu tentang perawatan lanjut bertambah. Intervensi : a. Kaji tingkat pengetahuan ibu. R: Dapat mengambil tindakan selanjutnya. b. Beri HE kepada ibu bahaya melakukan hubungan suami istri selama dalam masa nifas. R: Dengan melakukan hubungan suami istri selama masa nifas akan menyebabkan perdarahan yang banyak/ berat. c. Beri penyuluhan kepada ibu tentang pentingnya pemeriksaan diri dan bayi secara berkala di rumah sakit/ puskesmas. R: Pemeriksaan diri dan bayi secara berkala dapat mengetahui tingkat kesehatan ibu dan bayi.

Anda mungkin juga menyukai